SlideShare a Scribd company logo
ETI YERIZEL
FK-UNIBA
Sindrom Metabolik (MetS):
Merupakan kumpulan dari berbagai
gangguan metabolisme yang mempunyai
risiko kejadian cerebro-kardiovaskuler yang
tinggi dibanding dengan tanpa MetS.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa gangguan
patobiologi yang mendasari kejadian tersebut
adalah aterosklerosis.
 Berbagai penelitian mengindikasikan bahwa pada
MetS terjadi peningkatan berbagai factor pre-
inflamasi seperti IL-6,TNF-alfa dan nsCRP,PAI,
dan leptin. Serta peningkatan sejumlah molekul
adhesi,seperti ICAM,VCAM.
 Dipihak lain terjadi penurunan faktor protektif
dan factor inflamasi seperti NO, PGI.
 Status antioksidan dan adiponektin yang
diketahui memiliki fungsi untuk meningkatkan
efek fasodilatasi endotel, menekan ekspresi
molekul adhesi,
 Menghambat produksi TNF-alfa, mengurangi
efek pertumbuhan dari sel otot polos,
menghambat efek LDL teroksidasi, menekan
proliferasi,.
 Menghambat proliferasi dan migrasi sel
endotel dan mengurangi penebalan timika
intima dan proliferasi sel otot polos.
Gangguan keseimbangan tersebut merupakan
komponen penting pada patobiologi
aterosklerosis.
 Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa semua
komponen pada MetS dapat muncul bilamana
terjadi suasana inflamasi pada tingkat
 molekuler jaringan hingga sistemik yang
berkepanjangan.
Sehingga untuk memantau suasana subklinis
MetS,maka penggunaan indeks antioksidan
dan antiinflamasi sebagai salah satu
modalitas (J Med Nus,2005)
 Pada konggres dunia pertama Insulin Resistance
(IRS) tahun 2003 para peneliti dasar dan klinis
berupaya mencari kaitan antara berbagai factor
yang mendasari dysmetabolic syndrome, yang
dikenal sebagai Metabolic syndrome (MetS),
 yaitu kumpulan gannguan metabolisme yang
pada tahun 1988 oleh Gerald Reaves disebut
sebagai Sindrom-X. Konggres kedua tahun 2004
telah dilaporkan sejumlah factor resiko yang
berkaitan dengan sindrom tersebut.
 Pertemuan berusaha untuk memanfaatkan
hasil penelitian pada ilmu dasar untuk
kepentingan klinis dalam bidang MetS.
 Gangguan kimia yang sering ditemukan
bersamaan adalah gangguan seperti
Resistensi Insulin.
 Hiperinsulinemia, dislipidemia, hipertensi,
obesitas dan peningkatan risiko kejadian
 Diabetes dan penyakit jantung koroner.
Gangguan tersebut sering juga disertai
dengan masalah toleransi glukosa, partikel
LDL yang kecil, peningkatan kadar trigliserida
dan rendahnya kadar kolesterol HDL.
 Dilihat permasalahan pada tingkat yang lebih
rendah, maka gangguan tersebut sering
dikaitkan dengan permasalahan seperti
disfungsi endotel

 Dalam dua dasawarsa terakhir prevalensi
obesitas meningkat dua kali lipat pada populasi
orang dewasa dan meningkat empat kali lipat
pada populasi remaja.
 Penilaian derjat obesitas secara umum
berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Terdapat
hubungan yang erat antara IMT dengan lemak
tubuh.
 Randle pada tahun 1963 mengemukakan bahwa
asam lemak berkompetisi dengan glukosa dalam
hal metabolisme penyiaqpan sumber energi. K
 Kelley dkk melaporkan bahwa bilamana
dibandingkan antara subyek dengan atau
tanpa pemberian infuse lemak, maka
kelompok subyek yang diberi infus lemak
dapat terjadi resistensi ambilan glukosa
(glukoce uptake) dari otot sebagai akibat dari
peningkatan glukosa dan penurunan
pembentukan glikogen dan keadaan ini
menyerupai diabetes tipe 2.
 Kadar asam lemak merupakan predictor yang
kuat untuk resistensi insulin. Komposis lemak
otot meningkat pada obesitas dan lebih banyak
lagi pada diabetes tipe 2. studi mikroskop
electron menunjukkan adanya pengecilan ukuran
mitokondria sel otot dari individu diabetes tipe 2.
 Lemak tidak secara langsung menyebabkan
resistensi insulin, namun diacylglycerol (DAG)
dan fatty acyl COA yang berasal dari asam lemak
otot akan meningkatkan ceramide intramuskuler
yang akan secara langsung berpengaruh pada
ambilan dan metabolisme glukosa otot.
 Pada individu yang kurus (lean body) akan
terjadi oksidasi lemak yang lebih
tinggi,sehingga penimbunan lemak menjadi
lebih rendah. Kelley dkk menggambarkan
adanya penggunaan lemak yang tidak efisien
pada individu obes.
 Pada atlit yang terlatih komposisi trigliserida
otot akan meningkat dan kapasitas oksidatif
lemak juga meningkat, namun keadaan ini
sebaiknya terjadi pada subyek yang obes.
 Telah dibuktikan bahwa pada individu obes yang
mengikuti program penurunan berat
badan,terjadi peningkatan kapasitas
oksidatif.Peningkatan ukuran mitokondria dan
penurunan kadar TNF-alfa. Selain itu juga terjadi
penurunan kadar ALB plasma darah dan
peningkatan penggunaan lemak otot.
 Dilaporkan juga bahwa sel adiposity dapat
mensekresi sejumlah komponen seperti
adiponektin, adipsin,estrogen,angiotensin dan
angiotensinogen, leptin,plasminogen activator
inhibitor (PAI-1),resistin,bone morphogenic
protein (BMP).
 Insulin like growth Factor -1 (IGF-1), TNF-
alfa, interleukin, transforming Growth Factor
(TGF-beta) dan asam lemak.
 Obesitas berhubungan dengan marker
inflamasi termasuk diantaranya adalah C-
reactive protein (CRP),TNF-alfa dan IL-6. Oleh
sebab itu peningkatan IMT atau lingkar
pinggang (waist circumference) sebenarnya
merupakan perubahan fenotipik yang lebih
makro , yang memberikan gambaran tentang
kualitas lemak seseorang.
 Dislipidemia diabetes ukuran lemak yang besar
dan lingkungan adiposity yang tidak normal,
kesemuanya ini oleh sejumlah pakar disebut
sebagai akibat dari sel lemak yang sedang sakit
(sick fat cells).
 Insulin adalah hormone anabolik dengan
berbagai efek metabolik yang kuat. Secara garis
besar dapat dijelaskan bahwa bilamana receptor
insulin terphosporilasi segera setelah terjadi
ikatan dengan insulin,maka signal interaksi
tersebut akan dilanjutkan melalui dua jalur yang
berbeda.
 Jalur pertama akan terjadi ikatan dengan
protein IRS (insulin receptor substrat) yaitu,
IRS-1, dan jalur kedua berikatan dengan SHC(
Src hology and collagen like protein).
 Aktivasi kedua komponen tersebut berikatan
dengan protein signal down stream yang
sesuai dengan kebutuhan fisiologis tubuh.
 Konsekuensi ikatan tersebut adalah
pengaktifan jalur signaling yang beragam
misalnya pada jalur pertama yaitu PI3-kinase
(Phospatidil inositol-3-Phospat kinase) yang
sangat berperan dalam fungsi metabolic
insulin seperti transportasi glukosa.
 Konsekuaensi aktivasi komponen intraseluler
tersebut akan mengaktivasi transporter glukosa
yang sensitive terhadap insulin yaitu GLUT 4
yang terutama terdapat pada jaringan otot
skeletal dan adipose.
 Dalam keadaan terjadinya gangguan phosporilasi
receptor insulin menurun , walaupun
ketersediaan insulin banyak (hiperinsulinemia),
maka tetap saja tidak terjadi aktivasi Glut 4 yang
mengakibatkan transporter tersebut tidak dapat
mengangkut glukosa masuk ke dalam jaringan
otot (glucose uptake disorder). Keadaan ini
disebut sebagai resistensi insulin.
 Sel endotel mengekspresikan intraceluller
adhesion molecul-1 (ICAM-1), Vasculker
adhesion molecul-1(VCAM-1) dan E serta P
selektin, Nitrit oxide (NO) berfungsi menjaga
endotel vascular terhadap rangsangan
vaskular endothelial growth factor (VEGF) dan
produksi molekul adhesi tersebut menjadi
tumpul.
 Sel endotel mengekspresikan intraceluller
adhesion molecul-1 (ICAM-1), Vasculker
adhesion molecul-1(VCAM-1) dan E serta P
selektin, Nitrit oxide (NO) berfungsi menjaga
endotel vascular terhadap rangsangan
vaskular endothelial growth factor (VEGF) dan
produksi molekul adhesi tersebut menjadi
tumpul.
 Dalam keadaan resistensi insulin terjadi
penurunan aktivitas PI3K, tetapi tidak
menganggu aktivasi MAPK, sehingga disatu
pihak insulin tidak mampu merangsang
produksi NO untuk mengimbangi dampak
VEGF dan dipihak lain terjadi potensiasi efek
pertumbuhan yang diduga berperan pada
kejadian obesitas, atherogenesis dan
berbagai proses patogenesis lainnya.
 Dilaporkan bahwa bilamana berbagai macam sel
termasuk sel endotel dan sel otot polos vaskuler
terpapar dengan peningkatan kadar glukosa,
maka akan terjadi gangguan signaling , yang
biasa berfungsi untuk merespon hormone
melalui reseptor permukaan.
 Hal ini sering dikaitkan dengan gangguan yang
diakibatkan oleh peningkatan metabolisme
glukosa.
1.Kerusakan struktur proses apoptosis sel beta,
peningkatan glukosa darah akan menghambat proses
proliferasi sel beta sehingga sekresi insulin berkurang
2. Kerusakan jaringan tubuh (Insulin target Tissue)
Proses kerusakan berawal dari adanya kelainan
pembuluh darah baik mikro dan makro vaskuler akhir
memicu proses proses aterogenesis
1. Peningkatan ekspresi Intracelluler adhesive (ICAM-
1dan Vasculler adhesive molecules-1) (VCAM-1),
molekul yang mengawali proses aterogenesis
(Ceriello,1998)
2. Aktivasi endotel juga berpengaruh terhadap nirit oxide
(NO), peningkatan superokside akan menginhibisi
eNOs sehingga NO menurun. Penurunan NO akan
menyebabkan kenaikan tekanan darah. Pada
hiperglikemia terjadi penurunan aktivitas GPX melalui
jalur polyol
3. Peningkatan kadar glukosa darah dan kerusakan
jaringan suatu proses bolak balik yg bergulir memacu
progres penyakit
 Ketidakseimbangan signaling yang dihasilkan
tampaknya menyerupai keadaan pada iskemik
dan dikaitkan dengan disfungsi jalur
metabolisme yang lainnya., pompa ion dan ion
channels.
 Salah satu akibat gangguan fungsi metabolime
tersebut adalah peningkatan kadar radikal bebas
asal oksigen dan metabolit asam arakidonat yang
diduga berperan pada respon vasomotor yang
abnormal, peningkatan permeabilitas dan
gangguan pertumbuhan vaskuler
 Disamping terjadi gangguan metabolisme
glukosa, keadaan hiperglikemia juga akan
menyebabkan peningkatan glikosilasi non
enzimatik dari protein seluker dan komponen
matriks Advant Glycosilation End produc (AGEs)
yang terbentuk sekarang sudah dianggap sebagai
komponen yang dapat mengaqnggu fungsi sel
vaskuler melalui beberapa mekanisme.
 AGE dapat mengaktifkan sel endotel seperti
halnya yang terjadi pada endotoksin dan sitokin
serta dapat merangsang respon radang yang
pada gilirannya dapat mengakibatkan influks
leukosit.
 Terjadinya disfungsi endotel vaskuler tersebut
erat hubungannya dengan resistensi insulin dan
atau berkaitan dengan hiperlipidemia, disamping
keadaan hiperglikemia sendiri, insulin dapat
merangsang produksi nitrit oxide endotel
sehingga merupaka vasodilator yang tergantung
pada kondisi endotel.
 Kegagalan yang diakibatkan oleh insulin untuk
mengatasi mikrovaskuler diabetic melalui
mekanisme tersebut akan sangat menganggu
pengangkutan glukosa ke jaringan.
 Bilamana glukosa di metabolisme dalam
keadaan konsentrasi yang tinggi, maka akan
melewati jalur metabolisme singkat melalui
aldosa reduktase dan sorbitol dehidrogenase.
Aldosa reduktase sangat banyak terekspresi
pada sel vaskuler termasuk sel endotel.
 Dahulu diduga bahwa akumulasi sorbitol
merupakan akibat dari aktifitas aldose
reductase yang bersifat merusak sel andotel
terutama melalui efek hiperosmolaritasnya.
 Glikosilasi sejumlah enzim penting dapat
mengakibatkan gangguan fungsi enzim tersebut
misalnya pada kasus gikosilasi superoxide
disintase (SOD) yang merupakan antioksidan
untuk menetralisir radikal bebas asal oksigen,
maka enzim tersebut akan rusak,sehingga tidak
dapat menjalankan fungsinya.
 Selain itu AGE telah dilaporkan dapat bereaksi
secara kimiawi dengan nitrit oxide sehingga
berpotensi menurunkan efektifitas nitrit oxide
 Penyakit kardiovaskuler diantaranya penyakit
jantung koroner, hipertensi, gagal jantung dan
stroke merupakan penyebab motalitas dan
morbilitas yang masih cukup tinggi, bukan saja
di Negara maju namun sudah terlihat tanda-
tanda peningkatan di Negara yang sedang
berkembang, individu yang didiagnosis MetS
memiliki angka kejadian gangguan cerebro-
kardiovaskuler yang tinggi dibandingkan dengan
yang tanpa MetS . Hal ini dapat dijelaskan bahwa
gangguan patobiologi yang mendasari kejadian
tersebut adalah atherosclerosis.
 Sebagian besar penyakit kardiovaskuler
merupakan komplikasi dari atherosclerosis.
Hipotesis response to injury pada kejadian
atherosclerosis yang dikemukakan oleh Russel
Ross pada akhir tahun 1970 an hingga tahun
1999 telah mendorong sejumlah peneliti
memusatkan perhatian pada LDL termodifikasi (
LDL teroksidasi atau mengalami glycation) dan
interaksinya dengan lapisan endotel vaskuler
baik pada kejadian penyakit kardiovaskuler
maupun diabetes.
 Obesitas sering dikaitkan dengan
hiperinsulinemia dan disfungsi system
fibrinolitik. Hal tersebut mempunyai implikasi
pada patogenesis fenomena tromboembolik dan
vaskulepati pada penderita DMT2.
 system fibrinolitik pada tingkat transkripsi,
translasi dan postransiasi oleh berbagai factor
pertumbuhan dan sitokin.
 Resistensi insulin adalah gangguan metabolik
yang diduga menjadi dasar dari toleransi glukosa
terganggu. Keadaan ini ditandai dengan
hiperinsulinemia, hipertrigliserida, penurunan
kolesterol HDL, dan obesitas
 Keadaan ini ditandai dengan hiperinsulinemia,
hipertrigliserida, penurunan kolesterol HDL, dan
obesitas. Sindrom resistensi insulin berkaitan
erat dengan peningkatan kejadian penyakit
kardiovaskuler. Salah satu mekanisme yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan tersebut
adalah peningkatan kadar plasminogen activator
inhibitor-1 (PAI-1) plasma. Perubahan PAI-1
dapat mempengaruhi penimbunan fibrin dan
migrasi sel otot polos, dan kedua keadaan ini
merupakan bagian dari mekanisme yang terlibat
dalam patogenesis atherosclerosis.
 Penelitian klinis dan epidemiologis yang
dilakukan pada populasi sehat atau penderita
dengan penyakit jantung koroner
menunjukkan bahwa peningkatan PAI-1
merupakan factor risiko biologis terhadap
perkembangan atherosclerosis dan
komplikasinya, terutama pada penderita
dengan resistensi insulin.
SINDROMA_METABOLIK_dan_Obesitas.pptx
SINDROMA_METABOLIK_dan_Obesitas.pptx

More Related Content

Similar to SINDROMA_METABOLIK_dan_Obesitas.pptx

Diabetes Melitus PPT
Diabetes Melitus PPTDiabetes Melitus PPT
Diabetes Melitus PPT
WafikaAndira
 
Hubungan karbohidrat dengan diabetes
Hubungan karbohidrat dengan diabetesHubungan karbohidrat dengan diabetes
Hubungan karbohidrat dengan diabetes
Nirma Syari Vutry
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
Menanti Senja
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
silvia farhanidiah
 
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
UlinNikmatus
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Utik Pariani
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitusPharmacy
 
Makalah puskesmas
Makalah puskesmasMakalah puskesmas
Makalah puskesmas
Septian Muna Barakati
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdf
SenseiRita
 
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
HandrisSupriadi1
 
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
Tira Maharani
 
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
TagelArya1
 
Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)
Septian Muna Barakati
 
Makalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolismeMakalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolisme
Septian Muna Barakati
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
Mustamin Mustamin
 
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
Pharmaclass 4   dm-dikonversiPharmaclass 4   dm-dikonversi
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
SarjonoNew
 
Makalah pjk
Makalah pjkMakalah pjk
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
Fransiska Oktafiani
 

Similar to SINDROMA_METABOLIK_dan_Obesitas.pptx (20)

Diabetes Melitus PPT
Diabetes Melitus PPTDiabetes Melitus PPT
Diabetes Melitus PPT
 
Hubungan karbohidrat dengan diabetes
Hubungan karbohidrat dengan diabetesHubungan karbohidrat dengan diabetes
Hubungan karbohidrat dengan diabetes
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Makalah puskesmas
Makalah puskesmasMakalah puskesmas
Makalah puskesmas
 
Pjk AKPER MUNA
Pjk AKPER MUNA Pjk AKPER MUNA
Pjk AKPER MUNA
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdf
 
Pjk AKPER PEMKAB MUNA
Pjk AKPER PEMKAB MUNA Pjk AKPER PEMKAB MUNA
Pjk AKPER PEMKAB MUNA
 
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.PDF
 
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
13 petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus
 
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
13-petunjuk-praktis-terapi-insulin-pada-pasien-diabetes-melitus.pdf
 
Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)
 
Makalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolismeMakalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolisme
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
 
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
Pharmaclass 4   dm-dikonversiPharmaclass 4   dm-dikonversi
Pharmaclass 4 dm-dikonversi
 
Makalah pjk
Makalah pjkMakalah pjk
Makalah pjk
 
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
 

Recently uploaded

tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 

Recently uploaded (20)

tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 

SINDROMA_METABOLIK_dan_Obesitas.pptx

  • 2. Sindrom Metabolik (MetS): Merupakan kumpulan dari berbagai gangguan metabolisme yang mempunyai risiko kejadian cerebro-kardiovaskuler yang tinggi dibanding dengan tanpa MetS. Hal ini dapat dijelaskan bahwa gangguan patobiologi yang mendasari kejadian tersebut adalah aterosklerosis.
  • 3.  Berbagai penelitian mengindikasikan bahwa pada MetS terjadi peningkatan berbagai factor pre- inflamasi seperti IL-6,TNF-alfa dan nsCRP,PAI, dan leptin. Serta peningkatan sejumlah molekul adhesi,seperti ICAM,VCAM.  Dipihak lain terjadi penurunan faktor protektif dan factor inflamasi seperti NO, PGI.  Status antioksidan dan adiponektin yang diketahui memiliki fungsi untuk meningkatkan efek fasodilatasi endotel, menekan ekspresi molekul adhesi,
  • 4.  Menghambat produksi TNF-alfa, mengurangi efek pertumbuhan dari sel otot polos, menghambat efek LDL teroksidasi, menekan proliferasi,.  Menghambat proliferasi dan migrasi sel endotel dan mengurangi penebalan timika intima dan proliferasi sel otot polos. Gangguan keseimbangan tersebut merupakan komponen penting pada patobiologi aterosklerosis.
  • 5.  Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa semua komponen pada MetS dapat muncul bilamana terjadi suasana inflamasi pada tingkat  molekuler jaringan hingga sistemik yang berkepanjangan. Sehingga untuk memantau suasana subklinis MetS,maka penggunaan indeks antioksidan dan antiinflamasi sebagai salah satu modalitas (J Med Nus,2005)
  • 6.  Pada konggres dunia pertama Insulin Resistance (IRS) tahun 2003 para peneliti dasar dan klinis berupaya mencari kaitan antara berbagai factor yang mendasari dysmetabolic syndrome, yang dikenal sebagai Metabolic syndrome (MetS),  yaitu kumpulan gannguan metabolisme yang pada tahun 1988 oleh Gerald Reaves disebut sebagai Sindrom-X. Konggres kedua tahun 2004 telah dilaporkan sejumlah factor resiko yang berkaitan dengan sindrom tersebut.
  • 7.  Pertemuan berusaha untuk memanfaatkan hasil penelitian pada ilmu dasar untuk kepentingan klinis dalam bidang MetS.  Gangguan kimia yang sering ditemukan bersamaan adalah gangguan seperti Resistensi Insulin.  Hiperinsulinemia, dislipidemia, hipertensi, obesitas dan peningkatan risiko kejadian
  • 8.  Diabetes dan penyakit jantung koroner. Gangguan tersebut sering juga disertai dengan masalah toleransi glukosa, partikel LDL yang kecil, peningkatan kadar trigliserida dan rendahnya kadar kolesterol HDL.  Dilihat permasalahan pada tingkat yang lebih rendah, maka gangguan tersebut sering dikaitkan dengan permasalahan seperti disfungsi endotel 
  • 9.  Dalam dua dasawarsa terakhir prevalensi obesitas meningkat dua kali lipat pada populasi orang dewasa dan meningkat empat kali lipat pada populasi remaja.  Penilaian derjat obesitas secara umum berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Terdapat hubungan yang erat antara IMT dengan lemak tubuh.  Randle pada tahun 1963 mengemukakan bahwa asam lemak berkompetisi dengan glukosa dalam hal metabolisme penyiaqpan sumber energi. K
  • 10.  Kelley dkk melaporkan bahwa bilamana dibandingkan antara subyek dengan atau tanpa pemberian infuse lemak, maka kelompok subyek yang diberi infus lemak dapat terjadi resistensi ambilan glukosa (glukoce uptake) dari otot sebagai akibat dari peningkatan glukosa dan penurunan pembentukan glikogen dan keadaan ini menyerupai diabetes tipe 2.
  • 11.  Kadar asam lemak merupakan predictor yang kuat untuk resistensi insulin. Komposis lemak otot meningkat pada obesitas dan lebih banyak lagi pada diabetes tipe 2. studi mikroskop electron menunjukkan adanya pengecilan ukuran mitokondria sel otot dari individu diabetes tipe 2.  Lemak tidak secara langsung menyebabkan resistensi insulin, namun diacylglycerol (DAG) dan fatty acyl COA yang berasal dari asam lemak otot akan meningkatkan ceramide intramuskuler yang akan secara langsung berpengaruh pada ambilan dan metabolisme glukosa otot.
  • 12.  Pada individu yang kurus (lean body) akan terjadi oksidasi lemak yang lebih tinggi,sehingga penimbunan lemak menjadi lebih rendah. Kelley dkk menggambarkan adanya penggunaan lemak yang tidak efisien pada individu obes.  Pada atlit yang terlatih komposisi trigliserida otot akan meningkat dan kapasitas oksidatif lemak juga meningkat, namun keadaan ini sebaiknya terjadi pada subyek yang obes.
  • 13.  Telah dibuktikan bahwa pada individu obes yang mengikuti program penurunan berat badan,terjadi peningkatan kapasitas oksidatif.Peningkatan ukuran mitokondria dan penurunan kadar TNF-alfa. Selain itu juga terjadi penurunan kadar ALB plasma darah dan peningkatan penggunaan lemak otot.  Dilaporkan juga bahwa sel adiposity dapat mensekresi sejumlah komponen seperti adiponektin, adipsin,estrogen,angiotensin dan angiotensinogen, leptin,plasminogen activator inhibitor (PAI-1),resistin,bone morphogenic protein (BMP).
  • 14.
  • 15.  Insulin like growth Factor -1 (IGF-1), TNF- alfa, interleukin, transforming Growth Factor (TGF-beta) dan asam lemak.  Obesitas berhubungan dengan marker inflamasi termasuk diantaranya adalah C- reactive protein (CRP),TNF-alfa dan IL-6. Oleh sebab itu peningkatan IMT atau lingkar pinggang (waist circumference) sebenarnya merupakan perubahan fenotipik yang lebih makro , yang memberikan gambaran tentang kualitas lemak seseorang.
  • 16.  Dislipidemia diabetes ukuran lemak yang besar dan lingkungan adiposity yang tidak normal, kesemuanya ini oleh sejumlah pakar disebut sebagai akibat dari sel lemak yang sedang sakit (sick fat cells).  Insulin adalah hormone anabolik dengan berbagai efek metabolik yang kuat. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa bilamana receptor insulin terphosporilasi segera setelah terjadi ikatan dengan insulin,maka signal interaksi tersebut akan dilanjutkan melalui dua jalur yang berbeda.
  • 17.  Jalur pertama akan terjadi ikatan dengan protein IRS (insulin receptor substrat) yaitu, IRS-1, dan jalur kedua berikatan dengan SHC( Src hology and collagen like protein).  Aktivasi kedua komponen tersebut berikatan dengan protein signal down stream yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis tubuh.
  • 18.  Konsekuensi ikatan tersebut adalah pengaktifan jalur signaling yang beragam misalnya pada jalur pertama yaitu PI3-kinase (Phospatidil inositol-3-Phospat kinase) yang sangat berperan dalam fungsi metabolic insulin seperti transportasi glukosa.
  • 19.  Konsekuaensi aktivasi komponen intraseluler tersebut akan mengaktivasi transporter glukosa yang sensitive terhadap insulin yaitu GLUT 4 yang terutama terdapat pada jaringan otot skeletal dan adipose.  Dalam keadaan terjadinya gangguan phosporilasi receptor insulin menurun , walaupun ketersediaan insulin banyak (hiperinsulinemia), maka tetap saja tidak terjadi aktivasi Glut 4 yang mengakibatkan transporter tersebut tidak dapat mengangkut glukosa masuk ke dalam jaringan otot (glucose uptake disorder). Keadaan ini disebut sebagai resistensi insulin.
  • 20.  Sel endotel mengekspresikan intraceluller adhesion molecul-1 (ICAM-1), Vasculker adhesion molecul-1(VCAM-1) dan E serta P selektin, Nitrit oxide (NO) berfungsi menjaga endotel vascular terhadap rangsangan vaskular endothelial growth factor (VEGF) dan produksi molekul adhesi tersebut menjadi tumpul.
  • 21.  Sel endotel mengekspresikan intraceluller adhesion molecul-1 (ICAM-1), Vasculker adhesion molecul-1(VCAM-1) dan E serta P selektin, Nitrit oxide (NO) berfungsi menjaga endotel vascular terhadap rangsangan vaskular endothelial growth factor (VEGF) dan produksi molekul adhesi tersebut menjadi tumpul.
  • 22.  Dalam keadaan resistensi insulin terjadi penurunan aktivitas PI3K, tetapi tidak menganggu aktivasi MAPK, sehingga disatu pihak insulin tidak mampu merangsang produksi NO untuk mengimbangi dampak VEGF dan dipihak lain terjadi potensiasi efek pertumbuhan yang diduga berperan pada kejadian obesitas, atherogenesis dan berbagai proses patogenesis lainnya.
  • 23.  Dilaporkan bahwa bilamana berbagai macam sel termasuk sel endotel dan sel otot polos vaskuler terpapar dengan peningkatan kadar glukosa, maka akan terjadi gangguan signaling , yang biasa berfungsi untuk merespon hormone melalui reseptor permukaan.  Hal ini sering dikaitkan dengan gangguan yang diakibatkan oleh peningkatan metabolisme glukosa.
  • 24. 1.Kerusakan struktur proses apoptosis sel beta, peningkatan glukosa darah akan menghambat proses proliferasi sel beta sehingga sekresi insulin berkurang 2. Kerusakan jaringan tubuh (Insulin target Tissue) Proses kerusakan berawal dari adanya kelainan pembuluh darah baik mikro dan makro vaskuler akhir memicu proses proses aterogenesis
  • 25. 1. Peningkatan ekspresi Intracelluler adhesive (ICAM- 1dan Vasculler adhesive molecules-1) (VCAM-1), molekul yang mengawali proses aterogenesis (Ceriello,1998) 2. Aktivasi endotel juga berpengaruh terhadap nirit oxide (NO), peningkatan superokside akan menginhibisi eNOs sehingga NO menurun. Penurunan NO akan menyebabkan kenaikan tekanan darah. Pada hiperglikemia terjadi penurunan aktivitas GPX melalui jalur polyol 3. Peningkatan kadar glukosa darah dan kerusakan jaringan suatu proses bolak balik yg bergulir memacu progres penyakit
  • 26.  Ketidakseimbangan signaling yang dihasilkan tampaknya menyerupai keadaan pada iskemik dan dikaitkan dengan disfungsi jalur metabolisme yang lainnya., pompa ion dan ion channels.  Salah satu akibat gangguan fungsi metabolime tersebut adalah peningkatan kadar radikal bebas asal oksigen dan metabolit asam arakidonat yang diduga berperan pada respon vasomotor yang abnormal, peningkatan permeabilitas dan gangguan pertumbuhan vaskuler
  • 27.  Disamping terjadi gangguan metabolisme glukosa, keadaan hiperglikemia juga akan menyebabkan peningkatan glikosilasi non enzimatik dari protein seluker dan komponen matriks Advant Glycosilation End produc (AGEs) yang terbentuk sekarang sudah dianggap sebagai komponen yang dapat mengaqnggu fungsi sel vaskuler melalui beberapa mekanisme.  AGE dapat mengaktifkan sel endotel seperti halnya yang terjadi pada endotoksin dan sitokin serta dapat merangsang respon radang yang pada gilirannya dapat mengakibatkan influks leukosit.
  • 28.  Terjadinya disfungsi endotel vaskuler tersebut erat hubungannya dengan resistensi insulin dan atau berkaitan dengan hiperlipidemia, disamping keadaan hiperglikemia sendiri, insulin dapat merangsang produksi nitrit oxide endotel sehingga merupaka vasodilator yang tergantung pada kondisi endotel.  Kegagalan yang diakibatkan oleh insulin untuk mengatasi mikrovaskuler diabetic melalui mekanisme tersebut akan sangat menganggu pengangkutan glukosa ke jaringan.
  • 29.
  • 30.  Bilamana glukosa di metabolisme dalam keadaan konsentrasi yang tinggi, maka akan melewati jalur metabolisme singkat melalui aldosa reduktase dan sorbitol dehidrogenase. Aldosa reduktase sangat banyak terekspresi pada sel vaskuler termasuk sel endotel.  Dahulu diduga bahwa akumulasi sorbitol merupakan akibat dari aktifitas aldose reductase yang bersifat merusak sel andotel terutama melalui efek hiperosmolaritasnya.
  • 31.  Glikosilasi sejumlah enzim penting dapat mengakibatkan gangguan fungsi enzim tersebut misalnya pada kasus gikosilasi superoxide disintase (SOD) yang merupakan antioksidan untuk menetralisir radikal bebas asal oksigen, maka enzim tersebut akan rusak,sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya.  Selain itu AGE telah dilaporkan dapat bereaksi secara kimiawi dengan nitrit oxide sehingga berpotensi menurunkan efektifitas nitrit oxide
  • 32.  Penyakit kardiovaskuler diantaranya penyakit jantung koroner, hipertensi, gagal jantung dan stroke merupakan penyebab motalitas dan morbilitas yang masih cukup tinggi, bukan saja di Negara maju namun sudah terlihat tanda- tanda peningkatan di Negara yang sedang berkembang, individu yang didiagnosis MetS memiliki angka kejadian gangguan cerebro- kardiovaskuler yang tinggi dibandingkan dengan yang tanpa MetS . Hal ini dapat dijelaskan bahwa gangguan patobiologi yang mendasari kejadian tersebut adalah atherosclerosis.
  • 33.  Sebagian besar penyakit kardiovaskuler merupakan komplikasi dari atherosclerosis. Hipotesis response to injury pada kejadian atherosclerosis yang dikemukakan oleh Russel Ross pada akhir tahun 1970 an hingga tahun 1999 telah mendorong sejumlah peneliti memusatkan perhatian pada LDL termodifikasi ( LDL teroksidasi atau mengalami glycation) dan interaksinya dengan lapisan endotel vaskuler baik pada kejadian penyakit kardiovaskuler maupun diabetes.
  • 34.  Obesitas sering dikaitkan dengan hiperinsulinemia dan disfungsi system fibrinolitik. Hal tersebut mempunyai implikasi pada patogenesis fenomena tromboembolik dan vaskulepati pada penderita DMT2.  system fibrinolitik pada tingkat transkripsi, translasi dan postransiasi oleh berbagai factor pertumbuhan dan sitokin.  Resistensi insulin adalah gangguan metabolik yang diduga menjadi dasar dari toleransi glukosa terganggu. Keadaan ini ditandai dengan hiperinsulinemia, hipertrigliserida, penurunan kolesterol HDL, dan obesitas
  • 35.  Keadaan ini ditandai dengan hiperinsulinemia, hipertrigliserida, penurunan kolesterol HDL, dan obesitas. Sindrom resistensi insulin berkaitan erat dengan peningkatan kejadian penyakit kardiovaskuler. Salah satu mekanisme yang digunakan untuk menjelaskan hubungan tersebut adalah peningkatan kadar plasminogen activator inhibitor-1 (PAI-1) plasma. Perubahan PAI-1 dapat mempengaruhi penimbunan fibrin dan migrasi sel otot polos, dan kedua keadaan ini merupakan bagian dari mekanisme yang terlibat dalam patogenesis atherosclerosis.
  • 36.  Penelitian klinis dan epidemiologis yang dilakukan pada populasi sehat atau penderita dengan penyakit jantung koroner menunjukkan bahwa peningkatan PAI-1 merupakan factor risiko biologis terhadap perkembangan atherosclerosis dan komplikasinya, terutama pada penderita dengan resistensi insulin.