Nama : Aldila Seprillasela
STIE Mahaputra Riau
Program Studi : Manajemen
Semester : 5
Mata Kuliah : e-Commerce
Dosen Pengampu : Edo Arribe, MMSI
2018/2019
Nama : Aldila Seprillasela
STIE Mahaputra Riau
Program Studi : Manajemen
Semester : 5
Mata Kuliah : e-Commerce
Dosen Pengampu : Edo Arribe, MMSI
2018/2019
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Implementasi Sistem Informasi, Kelebihan dan Kelemahan Sistem Informasi Pada PT. Indofood, Universitas Mercu Buana, 2017
E-commerce merupakan satu bagian dari E-business dimana E-Commerce ini dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis.
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Implementasi Sistem Informasi, Kelebihan dan Kelemahan Sistem Informasi Pada PT. Indofood, Universitas Mercu Buana, 2017
E-commerce merupakan satu bagian dari E-business dimana E-Commerce ini dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis.
Purnomo Budi Santoso, Mochamad Choiri & ARIF RAHMAN, (2013), Integrasi Supplier, Produsen, dan Pelanggan pada UKM Keramik Dinoyo dengan Cloud Computing, Jurnal Rekayasa Mesin Vol 4 No 1, Malang, pp. 59-66
Sim, rina apriyani, prof. dr. ir. hapzi ali. mm tentang manufakturing sistem informasi pada perusahaan astra honda motor
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
ANALISIS SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
( PT. Astra Honda Motor )
Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA.
RINA APRIYANI ( 43116110139 )
Dosen Sistem Informasi Manajemen Universitas Mercu Buana,
Jakarta Indonesia
Mahasiswa Universitas Mercu Buana, Jakarta Indonesia
2. Abstrak: Nilai sebuah informasi lebih berharga daripada nilai investasi. Oleh karena itu,
dalam membuat sebuah informasi diperlukan sebuah sistem yang dapat membuat sebuah
informasi yang tepat dan akurat. Sistem Informasi Manajemen perlu didefinisikan lebih
detail untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik, khususnya untuk kegiatan produksi
(manufaktur). Sistem Informasi Manufaktur dapat mendukung kegiatan manufaktur secara
keseluruhan untuk menghasilkan produk yang baik dari segi waktu, biaya dan kualitas. Objek
penelitian ini adalah PT Gudang Garam Tbk Jl. Jendral A. Yani 75-79 Jakarta - 10510
Indonesia (Kantor Perwakilan). Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sistem
informasi manufaktur untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam operasional
perusahaan.
Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Manufaktur.
3. PENDAHULUAN
Dunia Industri selalu menghubungkan pemikiran kita kepada sebuah prosedur input, proses,
output. Data merupakan sebuah input yang pada akhirnya akan menjadi sebuah informasi
melalui sebuah proses sistem manajemen yang biasa disebut Database Management System
(DBMS). Sistem Informasi Manajemen (SIM) menjadi perangkat utama pencetak informasi
untuk pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahaan.
Perusahaan manufaktur memerlukan informasi untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa
informasi yang akurat, perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan, bahkan
peraturan yang dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan perusahaan. Oleh karena
itu, perusahaan manufaktur perlu memiliki sebuah sistem informasi yang dikhususkan pada
departemen atau bagian manufaktur.
PT. Astra Honda Motor sebagai satu-satunya perusahaan manufacturing
dan Distributor resmi sepeda motor merk Honda sejak didirikan pada tahun 1971, sampai saat
ini merupakan perusahaan sepeda motor pertama dan terbesar di Indonesia. Dengan jumlah
karyawan sekitar 12.000 orang di tiga plant produksi,yang mana plant ketiga mulai
beroperasisejak bulan September 2005, saat ini mampu memproduksi 3,2 juta unit per-
tahunnya. Bahkan jumlah akumulasi produksi PT. Astra Honda Motor telah mencapai 15 juta
unit ( jumlah akumulasi tersebut dicapai pada bulan September 2005 ).
Peningkatan produksi sepeda motor Honda oleh PT. Astra Honda Motor
menuntut kepada semua pihak yang terkait dalam produksi untuk meningkatkan
kemampuan dan kualitasnya. Kapasitas produksi adalah hal terpenting yang harus dijaga dan
setiap saat dikontrol karena hal tersebut menjadi kunci utama
tercapainya target produksi.
Target produksi yang mencapai 3,2 juta unit per tahun perlu disiapkan
sedini mungkin karena untuk mencapai kapasitas yang lebih tinggi tidak bisa
dilakukan dalam waktu singkat. Kapasitas mesin, bahan baku, tenaga kerja, dan
waktu produksi yang melibatkan berbagai pihak diantaranya,Sub Contractor
Lokal maupun Luar ( Impor dan CKD = Complate Knock Down) dan 2
perusahaan yang menyediakan bahan baku ( material polymer, aluminium, cast irondan steel
) harus direncanakan sebelumnya.
Setiap sistem informasi menyajikan tiga pokok: 1) pengumpulan dan pemasukan data, 2)
penyimpanan dan pengambilan kembali (retrieval) data, dan 3) penerapan data, dalam hal
4. sistem informasi terkomputer termasuk penayangan (display) (Lynch, LG.
1977). Menurut O’Brien (2005) Sistem Informasi manajemen merupakan kombinasi
yang teratur antarapeople, hardware, software, network dan data resources (kelima unsur ini
disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan
informasi dalam organisasi seperti pada gambar
Metode kualitatif dengan study literature dan berdasarkan pengalaman empiris 3 tahun
terakhir, serta pengamatan pada objek penelitian PT. Astra Honda Motor Jakarta dan pada
unit analisis Departemen/bagian SIM
HASIL DARI PEMBAHASAN
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja Sistem
Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses
produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga
output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Gambar 1. Bagan Arus Data menjadi Informasi untuk SIM
Input
Data Internal perusahaan merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia
(SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses produksi secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-
lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment)
yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data
eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Data-data ini biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal
hingga akhir proses. Data awal ini dapat diperoleh sejak awal perusahaan berdiri maupun
pada saat proses produksi berlangsung, kemudian data-data yang diperlukan
5. didokumentasikan ke dalam sebuah database. Oleh karena abstrak dan banyaknya data yang
harus didokumentasi, maka kita harus bisa mendefinisikan tujuan akhir dari informasi yang
hendak kita buat. Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus memberikan pedoman kepada
pihak manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem informasi yang dikehendaki.
Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat memutuskan untuk mengumpulkan data yang
seperti apa untuk dapat menghasilkan informasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.
Proses
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database Management
System (DBMS). DBMS atau manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi,
kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai, bertujuan agar dalam
penggunan informasi tidak terjadi kekeliruan. Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data
adalah :
Pengumpulan (pendokumentasian) data
Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proses khusus
dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang
bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif,
pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefeksiensi.
Output
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan
beberapa subsistem. Dalam hal ini, perusahaan mengklasifikasikan output data menjadi 3
bagian yaitu persediaan, produksi dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan
unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
Persediaan
Subsistem persediaan memiliki definisi setiap produk yang ada dalam perusahaan baik yang
disimpan ataupun akan dibutuhkan. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya
holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input. Subsistem
persediaan biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory).
Proses yang lain dapat dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan, namun kedua proses ini
sudah cukup mewakili keseluruhan proses dalam subsistem persediaan. Dalam proses
pembelian, pihak manajemen informasi mendokumentasi proses pemilihan pemasok hingga
kedatangan material dari pemasok untuk kemudian diproses di dalam lantai produksi. Proses
pembelian untuk persediaan diperhitungkan dengan mempertimbangkan korelasi antara
pembelian dan penyimpanan. Apabila jumlah penyimpanan kecil, maka frekuensi pembelian
diperkirakan semakin banyak (dengan kuantitas produk yang sedikit) dan biaya semakin
besar. Namun apabila jumlah penyimpanan besar, maka frekuensi pembelian sedikit (dengan
kuantitas produk yang banyak) dan biaya dapat ditekan, tapi biaya penyimpanan juga
6. bertambah. Perbandingan terbalik antara penyimpanan dan pembelian ini perlu dihitung
untuk mencari titik optimal untuk pembelian dan titik optimal untuk penyimpanan agar tidak
terjadi pembengkakan harga. Proses penyimpanan juga memiliki peran dalam subsistem
persediaan. Penyimpanan yang terlalu banyak (berlebihan) dapat mengakibatkan biaya
(perawatan, kerusakan, dll), sehingga kuantitas penyimpanan perlu diperkirakan sesuai
dengan kapasitas gudang.
Produksi
Subsistem produks didokumentasikan dan dijadikan sebuah informasi untuk mendukung para
eksekutif dalam menentukan keputusannya. Definisi dari subsistem produksi adalah segala
hal yang bersangkut paut dengan proses yang terjadi disetiap stasiun kerja ataupun
departemen. Informasi yang perlu untuk user adalah penjadwalan produksi (scheduling) dan
transaksi (transaction) antar stasiun kerja. Penjadwalan produksi memperhitungkan data
demand dan kapasitas produksi. Data ini dapat diambil dari pihak marketing yang
mengetahui peramalan pasar mendatang, sehingga produk tidak terlalu banyak ataupun
terlalu disedikit diproduksi. Selain berhubungan dengan pihak marketing, penjadwalan
produksi berhubungan dengan pihak Human Resource dalam hal jumlah karyawan yang
bekerja, kualifikasi karyawan, shift kerja ,dll. Meski jumlah karyawan sedikit, apabila
kualifikasi baik, maka hasil produksi pun berkualitas. Oleh karena itu, performance pekerja
menentukan penjadwalan produksi. Bill of Material (BOM) berhubungan sekali dengan
penjadwalan produksi. Hubungan erat antara penjadwalan dan persediaan dapat direlasikan
melalui BOM. Tingkat persediaan akan mempengaruhi jadwal produksi, sehingga BOM
setiap produk perlu dirinci agar tidak terjadi keterlambatan produksi. Keterlambatan
komponen setiap produk dapat dilihat dari hasil pengolahan data, sehingga setiap kesalahan
dapat diperbaiki untuk periode penjadwalan berikutnya. Keterkaitan antar stasiun kerja perlu
didukung oleh sistem yang baik. Just In Time (JIT) menjadi sistem yang cukup terkenal di
perusahaan karena adanya proses informasi yang akan mengurangi keterlambatan pengiriman
produk ke stasiun kerja berikutnya (sistem kanban). Dalam SIMa pun perlu
didokumentasikan setiap proses transaksi (arus ambil, terima, retur antar stasiun kerja) yang
terjadi untuk menjaga kemungkinan terjadi kesalahan pengiriman, kerusakan pada waktu
pengiriman, dll. Proses transaksi pun perlu mengatur sistem dokumentasi penyimpanan WIP
dan barang jadi yang akan diproses lebih lanjut agar produk tersebut terhindar dari kerusakan
maupun hal-hal yang tidak diinginkan.
Kualitas
Subsistem kualitas memiliki definisi yang sangat kompleks. Semua hal berhubungan dengan
kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Banyak hal lain yang
bukan definisi mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses
perawatan. Proses yang didokumentasi dalam subsistem ini adalah kontrol proses (ProcessC
ontrol), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun
7. material. Masih banyak hal lain yang perlu didokumentasi, namun secara keseluruhan, tiga
proses ini dapat mencerminkan kualitas produk yang dihasilkan. Proses perawatan termasuk
dalam bagian kualitas karena gangguan proses yang terbesar di lantai produksi adalah karena
masalah perawatan mesin. Proses perawatan ini berhubungan dengan umur ekonomis mesin,
sekaligus berhubungan dengan lamanya perawatan yang dilakukan. Informasi mengenai
proses perawatan akan sangat mendukung penjadualan produksi, sehingga tidak sebuah
produk sangat ditentukan oleh keinginan konsumen. Konsumen memiliki standar kepuasan
yang diterjemahkan ke dalam spesifikasi, dan spesifikasi tersebut menjadi terlalu banyak
predemption (penghentian proses) dalam setiap stasiun kerja. Proses produksi yang terjadi di
setiap stasiun kerja perlu didokumentasi agar nantinya dapat menjadi informasi, stasiun kerja
mana yang paling berpengaruh terhadap kualitas produk saat ini. Penentuan ini dapat
dilakukan dengan pencatatan produk cacat yang terjadi di setiap stasiun kerja. Kualitas tolok
ukur kualitas sebuah produk. Dokumentasi spesifikasi produk yang dihasilkan dapat menjadi
tolok ukur kualitas proses produksi yang sedang berjalan saat ini. Informasi mengenai
spesifikasi produk yang ada saat ini pun dapat menjadi pemikiran strategis untuk kebijakan
perusahaan di masa mendatang.
Biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur
secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu,
sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
Bagan sistem informasi manufaktur diatas menggambarkan bahwa biaya merupakan
komponen yang melingkupi keseluruhan output informasi tersebut, dan biaya juga termasuk
dalam setiap komponen subsistem tersebut. Maksudnya, dalam menghasilkan informasi
untuk setiap subsistem memerlukan biaya yang besar dan sekaligus ada biaya yang dapat
direduksi dari hasil informasi yang didapatkan dari sistem yang adaOleh karena abstrak dan
banyaknya data yang harus didokumentasi, maka kita harus bisa mendefinisikan tujuan akhir
dari informasi yang hendak kita buat. Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus
memberikan pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem
informasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat memutuskan
untuk mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat menghasilkan informasi seperti yang
diharapkan oleh pihak eksekutif.
ERP (Enterprise ResourcePlanning)
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi
yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya
perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu,
material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-Sistem yaitu Sistem
Financial, Sistem Distribusi, Sistem Manufaktur, dan Sistem Human Resource. Contoh
8. sistem ERP komersial antara lain: SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan JD.Edwards.
Selain itu salah satu sistem ERP open source yang populer sekarang ini adalah Compiere.
Modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP setidaknya
minimal terdiri atas:
CustomerRelationshipManagement(CRM)
Adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan
dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon
pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call
center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support)
dan layananlapangan(fieldservice).
FinancialResourceManagement(FRM)
Adalah modul modul yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh data
finansial sehingga mampu menyajikan laporan dari
hasil relasi data dari beberapa departemen. modul-modulnya antara lain; General
Accounting, Financial Accounting, Controling, Invesment Management, Treasury, dan
Enterprise Controlling.
SupplyChainManagement(SCM)
Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan dan
distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan. Tujuan dari SCM adalah untuk
melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers,manufacturers, warehousedan
stores. SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam
pengembangan sistem ERP. Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah
solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan hingga
optimalisasi penyimpanandan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki
prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan. Modul-modulnya antara lain adalah :
General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution,
Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and
Control, Project System, Environment Management
HRM(HumanResourceManagement)
9. Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan
yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.
Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran
gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga
perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul ini. Modulnya
antara lain: Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training
and Event Management, Organizational Management, Travel Management.
ManufacturingResourcePlanning(MRPII)
Evolusi dari Material Requirements Planning (MRP I), yang melingkupi faktor tambahan
seperti perencanaan jangka panjang, master schedulling, rough cut capacity planning dan
shoop floor control. MRP I telah memasukan unsur pengawasan dan pelaporan. Setelah
MRP I perusahaan menyadari bahwa banyak hal yang harus dipadukan antara lain
keuangan, peramalan, sales order, analisis penjualan, distribusi, quality control serta
sistem pelaporan dan pengawasan lebih lanjut.
Implementasi ERP pada PT Astra Honda Motor (AHM)
PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai perusahaan perakitan motor terkemuka di Indonesia
juga mengedepankan penerapan TI dalam proses bisnisnya. Penerapan teknologi informasi
(TI) pada AHM bukan merupakan hal yang baru, karena perusahaan ini sudah
mengimplementasikannya di pabrik motornya sejak tahun1980. Pada awalnya TI pada AHM
hanya dimanfaatkan untuk mendukung sistem akuntansi saja. Namun pada tahun 1986,
teknologi informasi merambah ke sistem keuangan dan kontrol produksi. Sistem tersebut
dibuat secara swadaya oleh PT AHM sendiri, sehingga yang terjadi adalah TI yang
diaplikasikan menjadi terpisah satu sama lainnya atau tidak terintegerasi. Pada tahun 1995,
sistem perusahaan diubah menjadi mulai terintegrasi dengan penggunaan ERP dan untuk
selanjutnya semakin berkembang dari tahun ke tahun. Tujuan dari PT AHM menerapkan TI
di perusahaannya adalah untuk menerapkan sistem Just In Time (JIT), sehingga dapat
tercipta efisiensi dalam perusahaan.
Melalui sistem terintegrasi yang digunakan, dalam hal ini menggunakan ERP, pada setiap
periode AHM akan memperoleh informasi dari divisi Keuangan, Operasi dan Human
Resource mengenai aktivitasnya masing-masing. Sebagai contoh, divisi operasi menyajikan
informasi mengenai produksi jumlah motor yang akan dijual untuk satu bulan kedepan.
Dengan demikian, bagian produksi dapat merencanakan tipe apa saja yang akan diproduksi
dan juga jumlah komponen yang dibutuhkan. Selanjutnya, informasi tersebut disampaikan
kepada perusahaan pemasok komponen mengenai kebutuhan tersebut. Selanjutnya pada
divisi keuangan menyajikan anggaran biaya yang dibutuhkan. Sedangkan untuk divisi HR
10. menyiapkan kebutuhan tenaga kerja. Semua informasi tersebut diintegrasikan dalam satu
database, sehingga setiap divisi dapat menghasilkan informasi yang real time.
Sistem akan langsung menghitung jumlah suku cadang komponen yang telah digunakan.
Secara otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Untuk selanjutnya,
sistem akan memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan. Aplikasi ERP
tersebut mendukung sistem Just in Time (JIT) yang diterapkan oleh perusahaan. Melalui ERP
informasi kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan dalam JIT akan bergulir cepat, sebab
sistem menghadirkan otomatisasi dan integrasi pada sistem bisnis yang akan diolah melalui
software secara online.
Hubungan AHM dengan vendor dilakukan melalui online sehingga setiap kali pemesanan
dilakukan vendor langsung dapat mengirimkan komponen yang dibutuhkan pabrik. Secara
otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Berikutnya, sistem akan
memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan, sehingga penggunakan aplikasi
ERP mendukung sistem Just in Time (JIT). Selain itu, kelengkapan atribut pemesanan seperti
nama vendor, nama suku cadang, jumlah, dan jam delivery harus tercantum pada komponen
yang diterima dengan dilengkapi Bar Code Text (BCT).
Keuntungan yang didapat dari penerapan Just In Time (JIT) melalui pengunaan ERP dalam
perusahaan adalah terjadinya efisiensi yang sangat besar. Waktu yang dibutuhkan untuk
memproduksi motor akan menjadi sangat cepat. Keuntungan lainnya yang di dapat oleh PT
AHM adalah dapat menyatukan jaringan komunikasi antar pabrik, sehingga hubungan antar
pabrik menjadi mudah.
Penggunaan TI agar dapat digunakan secara maksimal pada perusahaan juga harus didukung
pula oleh skill karyawan. Karyawan AHM dapat dikatakan memguasai dari implementasi
aneka solusi TI di lingkungannya. Hal ini dikarenakan TI sudah lama diperkenalkan pada
mereka sehingga komputerisasi bukan merupakan hal yang baru.
ERP Akan Bisa Mendukung Industri yang Spesifik
Industri manufaktur tidak lagi menjadi satu-satunya industri yang memerlukan ERP. Kita
telah bisa lihat bahwa industri spesifik seperti Telekomunikasi, Multi-level Marketing,
Perusahaan Listrik atau Pertambangan dapat menggunakan ERP. Juga semakin sering
terlihat adalah industri jasa (Service) seperti perhotelan, rumah sakit, perbankan, asuransi
yang juga menggunakan ERP.
Tidak mengherankan jika suatu saat, sekolah, departemen kehakiman, departemen
pertahanan, bahkan suatu badan pemerintahaan seperti kantor gubernuran juga dapat
menggunakan ERP. Dengan segala keterbatasan sumber daya dari ERP vendor, maka
feature yang dirancang untuk sebuah industri spesifik akan terbatas juga. Ada ERP yang
lebih cocok untuk industri A, ada yang untuk industri B, namun tidak mungkin ada ERP
yang cocok untuk semua industri. Akan menjadi seberapa spesifikkah? ERP vendor akan
selalu mencari titik keseimbangan agar produknya tidak menjadi terlalu spesifik sampai
tidak diterima oleh industri secara luas . Industri sebaiknya berhati-hati dalam memilih
ERP yangcocok.
11. Manfaatditerapkannya ERPsebagai bagian dari Teknologi informasi
Berikut ini adalah manfaat dengan diaplikasikannya ERP bagi perusahaan:
Integrasidatakeuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan
mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
StandarisasiProsesOperasi
Menstandarkan proses operasi melaluiimplementasi best practice sehingga terjadi
peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitasproduk.
Standarisasi Data danInformasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk
perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan
jenis bisnis yg berbeda-beda
Faktorpendukung ERP pada Perusahaan
Feature
Seperti yang terbahas di Bagian I, perangkat lunak yang tergolong ERP itu secara umum
dirancang supaya dapat memberikan solusi untuk industri jenis apapun (horizontal
solution). Namun, pada kenyataannya, setiap industri itu punya ciri khas tersendiri. Hal
ini menyebabkan timbulnya fungsi-fungsi atau features di ERP yang spesifik untuk
industri tertentu (vertical solution).
Pada sisi lain, teori di dalam ERP itu sendiri juga mengalami proses evolusi seiring
dengan tumbuhnya tuntutan konsumen dan perkembangan teknologi. Misalnya: tuntutan
Inventory Reduction menjadi tuntutan Zero In- Process-Inventory, dari Batch
Manufacturing menjadi Just-In-Time Manufacturing, dari konsep Routing menjadi
konsep Synchronising.
Oleh karena itu, features yang anda butuhkan dalam operasi sehari-hari harusnya bisa
ditunjang oleh ERP yang dipilih. Kadang kita melihat features yang bagus yang
berdasarkan teori baru, kita perlu hati-hati menilai apakah feature baru itu bisa
diterapkan pada kondisi sekarang ini. Selalu ingat bahwa kita di Indonesia mempunyai
kultur tersendiri. Salah pengertian atau salah memilih berdasarkan faktor features akan
menimbulkan kekacauan dan bahkan menghambat operasi perusahaan. Memang banyak
perusahaan yang menanam waktu untuk penilaian ini. Cocok atau tidaknya biasanya juga bisa
12. kita selidiki dari daftar konsumen yang telah memakai ERP tersebut dan apakah industri
konsumen itu serupadengan industri kita.
menghambat operasi perusahaan. Memang banyak perusahaan yang menanam waktu
untuk penilaian ini. Cocok atau tidaknya biasanya juga bisa kita selidiki dari daftar
konsumen yang telah memakai ERP tersebut dan apakah industri konsumen itu serupa
dengan industri kita.
Teknologi
Salah satu analis industri ERP terkemuka pernah mengatakan ‘jika memilih ERP, anda
harus melihat teknologi yang digunakan dibaliknya’. Sayangnya, banyak user yang
memilih ERP belum tentu memberikan perhatian cukup pada hal ini. Sebagai orang
teknik, saya bisa memahami betapa sulitnya jika sebuah aplikasi yang berskala ERP harus
didesain ulang dengan teknologi baru.
Seperti banyak hal lainnya, teknologi ada yang Sunrise dan ada yang Sunset. Ingatkah
anda dengan Fotran, PDP-11, Pascal, Cobol, Wordstar yang hanya sepuluh tahun yang
lalu muncul di setiap kurikulum Computer Science di universitas kita, apakah ada
aplikasi baru yang dibangun dengan bahasa itu, hari ini?. Untuk mengetahui mana yang
Sunrise dan mana yang Sunset merupakan tantangan bagi departemen MIS/EDP yang
biasanya lebih ter- update dibanding dengan departemenlainnya. Sayangnya, biasanya
pemilihan ERP itu didorong dari pihak user (pemakai) yang lebih terfokus kepada feature,
sehingga faktor teknologi biasanya diabaikan. Akitbatnya, terjadilahmasalah di kemudian
hari seperti banyaknya perusahaan di Indonesia yang ‘terjebak’ dengan namanyasistem
‘legacy’.
Sumber DayaManusia
Secanggih apapun teknologi kita hari ini, ERP tetap saja belum sempurna seperti yang
diharapkan manusia. Oleh karena itu, seberapa sukses pun ERP yang kita pilih dari luar
negeri, di negeri kita ini belum tentu bisa jalan jika tidak didukung oleh lokal support
yang kuat. Kita harus benar-benar teliti memilih vendor yang bisa komit terhadap apa
yang mereka tawarkan sebab menangani paket ERP sangat lain dibandingkan dengan
menangani penjualan PC atau paket perangkat lunak desktop.
Infrastruktur
Infrastruktur dalam hal ini termasuk sistem pendukung untuk penerapan suatu proyek ERP.
Contohnya: apakah vendor menyediakan Help Desk; apakah vendor mempunyai tata cara
(standard operating procedure/methodology) dalam penerapan sistem ERP; apakah
vendor mengetahui langkah apa yang harus diambil pada saat melakukan customization,
apakah vendor bisa menjelaskan langkah-langkah apa yang harus ditempuh sebelum
sistem ‘go- live’, umpamanya.
13. Fasilitas Manufaktur
Fasilitas manufaktur tersedia untuk kapasitas 175.000 unit perbulan meliputi:
Fasilitas Manufaktur PT. Astra Honda Motor
-Painting : perawatan awal, pengecatan plastik dan metal
-Plating : pelapisan plating pada permukaan komponen
-Pressing : pembuatan komponen metal dengan cara pressing
-Welding : pengelasan titik, pengelasan TIG, pengelasan MIG
-Plastic Injection : mesin cetak injeksi komponen plastik
-Die Casting : pencetakan komponen aluminium
-Die & mould Repair : perbaikan dies & mould
-Die &mould making : perancangan dan pembuatan mould dan die
-Workshop : pembuatan & pemeliharaan perlengkapan produksi
-Assembling : perakitan engine dan unit sepeda motor
-Packing : fasilitas untuk pengemasan unit sepeda motor
14. KESIMPULAN
Penerapan ERP pada PT. ASTRA HONDA MOTOR. mempunyai kesimpulan sebagai
berikut:
Penerapan ERP pada suatu perusahaan harus menjadi kebijakan strategik pada tingkat top
management dan didukung penuh oleh setiap unsur yang ada dalam perusahaan. ERP telah
mampu memenuhi beberapa target jangka panjang sebelum tenggang waktunya. Seperti
terlihat pada operation net income yang mencapai pertumbuhan. Dengan peningkatan
penjualan, berarti perusahaan telah berhasil menerapkan suatu proses yang efisien. Proses ini
diawali oleh tingkat akurasi data yang dikendalikan oleh ERP. Hal serupa dapat terlihat pada
ketepatan waktu pada pengiriman, penggunaan laporan internal yang standar dan rata-rata
kesalahan yang ditimbulkan oleh karyawan. Indikator-indikator tersebut telah membuktikan
bahwa ERP mengarahkan proses pada hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Aladwani, A.M., 2001, “Change Management Strategies For Succsessful ERP
Implementation”, Business Process Management Journal, Vol.7 no.3 pp. 266-275.
Baheshti, H.M., 2006, “What Manager Should Know About ERP/ERP II”, Management
Research New Vol.29 No.4, pp. 184-193.
Bradford, M., and Florin, J., 2003, “Examining the Role of Inovation Diffusion Factors on
the Implementation Success of Enterprise Resources Planning Systems”, International
Journal of accounting Information System 4 pp. 205 – 225.
http://singcat.com/erp.html
Lynch, LG. 1977. Input Methods And Facilities Available For Land Survey Data. Dalam
A.W moore & S.W.Bie. Uses of Soil Information Systems. Center for Agric. Publ. And
Documentation. Wageningen 103 h.
O’Brien James. 2005. Introduction to Information System, 12 th edition. McGraw Hill
Companies, Inc.
http://tatriariesta.blogspot.co.id/2011/09/implementasi-erp-pada-pt-astra-honda.html
http://thesis.binus.ac.id/doc/bab1/2007-3-00475-TIAS%20BAB%201.pdf