Globalisasi adalah proses internasionalisasi seluruh aspek kehidupan yang menghilangkan batas-batas geografis dan menyatukan dunia. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, proses, aspek, dampak, tantangan, dan pelaku globalisasi serta pengaruhnya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Kewarganegaraan untuk mencapai kompetensi mengevaluasi dampak globalisasi. Terdiri dari 8 x 45 menit pelajaran yang mencakup proses, aspek, dan dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Buku ini memberikan panduan praktis dalam 14 catatan singkat untuk membantu lembaga-lembaga pembangunan dalam mengarusutamakan pengurangan risiko bencana ke dalam program dan proyek mereka di negara-negara rawan bencana. Buku ini menjelaskan bagaimana mengumpulkan dan menggunakan informasi tentang bahaya alam, merancang program penanggulangan kemiskinan, menyusun program pembangunan nasional, mengelola siklus proyek,
Dokumen tersebut membahas tentang proses, aspek, dan dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Globalisasi dijelaskan sebagai proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakat modern yang meliputi dimensi ekonomi, politik, dan budaya. Beberapa aspek globalisasi antara lain ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan demografi. Dampak globalisasi meliputi kemajuan teknologi komunikasi dan informasi serta pert
This document summarizes an agreement reached by the Ad Hoc Working Group on the Durban Platform for Enhanced Action. It agreed to transmit two texts to the Conference of the Parties at its twenty-first session for further consideration. The first text is titled "Draft agreement and draft decision on workstreams 1 and 2 of the Ad Hoc Working Group on the Durban Platform for Enhanced Action" and contains a draft Paris Agreement. The second text is contained in Annex II but its contents are not described.
Globalisasi adalah proses internasionalisasi seluruh aspek kehidupan yang menghilangkan batas-batas geografis dan menyatukan dunia. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, proses, aspek, dampak, tantangan, dan pelaku globalisasi serta pengaruhnya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Kewarganegaraan untuk mencapai kompetensi mengevaluasi dampak globalisasi. Terdiri dari 8 x 45 menit pelajaran yang mencakup proses, aspek, dan dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Buku ini memberikan panduan praktis dalam 14 catatan singkat untuk membantu lembaga-lembaga pembangunan dalam mengarusutamakan pengurangan risiko bencana ke dalam program dan proyek mereka di negara-negara rawan bencana. Buku ini menjelaskan bagaimana mengumpulkan dan menggunakan informasi tentang bahaya alam, merancang program penanggulangan kemiskinan, menyusun program pembangunan nasional, mengelola siklus proyek,
Dokumen tersebut membahas tentang proses, aspek, dan dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Globalisasi dijelaskan sebagai proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakat modern yang meliputi dimensi ekonomi, politik, dan budaya. Beberapa aspek globalisasi antara lain ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan demografi. Dampak globalisasi meliputi kemajuan teknologi komunikasi dan informasi serta pert
This document summarizes an agreement reached by the Ad Hoc Working Group on the Durban Platform for Enhanced Action. It agreed to transmit two texts to the Conference of the Parties at its twenty-first session for further consideration. The first text is titled "Draft agreement and draft decision on workstreams 1 and 2 of the Ad Hoc Working Group on the Durban Platform for Enhanced Action" and contains a draft Paris Agreement. The second text is contained in Annex II but its contents are not described.
1. Indonesia memiliki contoh praktek pengelolaan lahan berkelanjutan seperti kesetaraan gender dan upaya masyarakat adat menjaga hutan untuk mencegah perubahan iklim.
2. Masyarakat adat diakui telah menjaga hutan adat dan perlu dilibatkan dalam upaya mengurangi emisi.
3. Model pemantauan perubahan tutupan lahan penting untuk kebijakan konservasi dan produksi serta mencapai kesepakatan multilateral so
Buku ini merangkum perjalanan lima tahun Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) sejak didirikan pada 2008, meliputi perannya dalam koordinasi kebijakan nasional dan dukungan terhadap posisi Indonesia dalam perundingan internasional. Buku ini juga menjelaskan tentang perubahan iklim, dampaknya, dan upaya adaptasi serta mitigasi yang dilakukan DNPI bekerja sama dengan berbagai pihak.
Indonesia akan menyerahkan INDC (Intended Nationally Determined Contributions) kepada Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim pada September 2015. INDC berisi komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada 2019 serta meningkatkan ketahanan iklim daerah. Diskusi terkait INDC diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan beberapa kementerian lain untuk membahas program penurunan emisi.
Question and answer tentang keadilan iklim yayasan satu duniaSatuDunia Foundation
Dokumen tersebut merupakan pertanyaan dan jawaban tentang keadilan iklim yang disusun oleh Yayasan Satudunia. Dokumen tersebut menjelaskan definisi perubahan iklim, sejarah perundingan perubahan iklim internasional, lembaga terkait seperti IPCC, serta penjelasan mengenai Konferensi Para Pihak atau COP dalam kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Pemerintah Indonesia aktif terlibat dalam proses negosiasi Global Plastik Treaty 2025 untuk menangani polusi plastik;
(2) Indonesia mendorong prinsip level playing field dan common but differentiated responsibilities dalam traktat tersebut;
(3) Upaya nasional di Indonesia diarahkan pada lima strategi penanganan polusi plastik yaitu reduce, substitute, collect, dispose, dan recycle.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi internasional meliputi pengertian, tujuan, ruang lingkup, perdagangan antar negara, manfaat perdagangan internasional, dan faktor yang mendorong perdagangan internasional.
2. Beberapa teori perdagangan internasional seperti teori keunggulan mutlak dan komparatif juga dibahas.
3. Dokumen tersebut juga membahas manfaat perdagangan intern
Acara "Saatnya Generasi Muda Berubah untuk Mengatasi Perubahan Iklim" di UNHAS membahas peran generasi muda dalam menghadapi perubahan iklim. Pembicara menyatakan perubahan iklim tidak bisa dihindari dan negara harus mempersiapkan diri. Indonesia akan menyampaikan komitmen pengurangan emisi di COP21 dengan memperhatikan kekhasan sebagai negara kepulauan. Generasi muda dituntut berperan aktif dalam menghadapi tantangan
Buku ini menjelaskan tentang bagaimana metode pengurangan emisi GRK dengan menggunakan model pembiayaan mekanisme berbasis pasar.
Seperti diketahui, perubahan iklim mengharuskan kita untuk menurunkan emisi GRK agar pemanasan global tidak semakin berlanjut. Mitigasi perubahan iklim akan membutuhkan aneka model pembiayaan sehingga kelayakan investasi untuk implementasi bisa terjangkau. Hal-hal inilah yang akan dijelaskan di dalam buku ini, tentang bagaimana mekanisme berbasis pasar itu bisa diimplementasikan untuk mitigasi perubahan iklim.
Di dalam buku ini yang akan menjadi contoh bukan hanya negara-negara maju, tetapi juga inisiatif mekanisme berbasis pasar yang dilakukan di negara berkembag termasuk Indonesia. Beberapa contoh kegiatan mekanisme berbasis pasar kemudian juga ditampilkan dan dijelaskan di dalam buku ini.
Dokumen ini menjelaskan program Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (PRUKADES) yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan melalui pengembangan komoditas unggulan. Dokumen ini memberikan contoh PRUKADES di beberapa daerah seperti Kabupaten Pandeglang (komoditas jagung), Kabupaten Halmahera Barat (jagung), dan Kabupaten Lampung Timur (budidaya udang). Dukungan pemerintah meliputi
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4Panji Kharisma Jaya
Dokumen membahas enam kriteria daerah tertinggal yaitu perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.
1. Indonesia memiliki contoh praktek pengelolaan lahan berkelanjutan seperti kesetaraan gender dan upaya masyarakat adat menjaga hutan untuk mencegah perubahan iklim.
2. Masyarakat adat diakui telah menjaga hutan adat dan perlu dilibatkan dalam upaya mengurangi emisi.
3. Model pemantauan perubahan tutupan lahan penting untuk kebijakan konservasi dan produksi serta mencapai kesepakatan multilateral so
Buku ini merangkum perjalanan lima tahun Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) sejak didirikan pada 2008, meliputi perannya dalam koordinasi kebijakan nasional dan dukungan terhadap posisi Indonesia dalam perundingan internasional. Buku ini juga menjelaskan tentang perubahan iklim, dampaknya, dan upaya adaptasi serta mitigasi yang dilakukan DNPI bekerja sama dengan berbagai pihak.
Indonesia akan menyerahkan INDC (Intended Nationally Determined Contributions) kepada Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim pada September 2015. INDC berisi komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada 2019 serta meningkatkan ketahanan iklim daerah. Diskusi terkait INDC diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan beberapa kementerian lain untuk membahas program penurunan emisi.
Question and answer tentang keadilan iklim yayasan satu duniaSatuDunia Foundation
Dokumen tersebut merupakan pertanyaan dan jawaban tentang keadilan iklim yang disusun oleh Yayasan Satudunia. Dokumen tersebut menjelaskan definisi perubahan iklim, sejarah perundingan perubahan iklim internasional, lembaga terkait seperti IPCC, serta penjelasan mengenai Konferensi Para Pihak atau COP dalam kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Pemerintah Indonesia aktif terlibat dalam proses negosiasi Global Plastik Treaty 2025 untuk menangani polusi plastik;
(2) Indonesia mendorong prinsip level playing field dan common but differentiated responsibilities dalam traktat tersebut;
(3) Upaya nasional di Indonesia diarahkan pada lima strategi penanganan polusi plastik yaitu reduce, substitute, collect, dispose, dan recycle.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi internasional meliputi pengertian, tujuan, ruang lingkup, perdagangan antar negara, manfaat perdagangan internasional, dan faktor yang mendorong perdagangan internasional.
2. Beberapa teori perdagangan internasional seperti teori keunggulan mutlak dan komparatif juga dibahas.
3. Dokumen tersebut juga membahas manfaat perdagangan intern
Acara "Saatnya Generasi Muda Berubah untuk Mengatasi Perubahan Iklim" di UNHAS membahas peran generasi muda dalam menghadapi perubahan iklim. Pembicara menyatakan perubahan iklim tidak bisa dihindari dan negara harus mempersiapkan diri. Indonesia akan menyampaikan komitmen pengurangan emisi di COP21 dengan memperhatikan kekhasan sebagai negara kepulauan. Generasi muda dituntut berperan aktif dalam menghadapi tantangan
Buku ini menjelaskan tentang bagaimana metode pengurangan emisi GRK dengan menggunakan model pembiayaan mekanisme berbasis pasar.
Seperti diketahui, perubahan iklim mengharuskan kita untuk menurunkan emisi GRK agar pemanasan global tidak semakin berlanjut. Mitigasi perubahan iklim akan membutuhkan aneka model pembiayaan sehingga kelayakan investasi untuk implementasi bisa terjangkau. Hal-hal inilah yang akan dijelaskan di dalam buku ini, tentang bagaimana mekanisme berbasis pasar itu bisa diimplementasikan untuk mitigasi perubahan iklim.
Di dalam buku ini yang akan menjadi contoh bukan hanya negara-negara maju, tetapi juga inisiatif mekanisme berbasis pasar yang dilakukan di negara berkembag termasuk Indonesia. Beberapa contoh kegiatan mekanisme berbasis pasar kemudian juga ditampilkan dan dijelaskan di dalam buku ini.
Dokumen ini menjelaskan program Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (PRUKADES) yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan melalui pengembangan komoditas unggulan. Dokumen ini memberikan contoh PRUKADES di beberapa daerah seperti Kabupaten Pandeglang (komoditas jagung), Kabupaten Halmahera Barat (jagung), dan Kabupaten Lampung Timur (budidaya udang). Dukungan pemerintah meliputi
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4Panji Kharisma Jaya
Dokumen membahas enam kriteria daerah tertinggal yaitu perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.
Konferensi ini membahas evaluasi capaian reformasi tenurial hutan 2011 dan agenda ke depan. Beberapa temuan utama adalah: (1) capaian reformasi tenurial belum merata di tingkat subnasional; (2) masih terjadi pelanjutan dan modus baru perampasan tanah rakyat; (3) dibutuhkan perubahan paradigma kebijakan tenurial yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Dokumen ini memberikan ringkasan kebijakan reforma agraria dan perhutanan sosial pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Reformasi ini bertujuan mengurangi ketimpangan penguasaan tanah dan sumber daya alam serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2017, pemerintah telah menyerahkan hak pengelolaan lahan dan hutan seluas lebih dari 4 juta hektar kepada lebih dari 2
Reforma agraria dan penyelesaian konflik agraria tidak dapat dilakukan secara terpisah. Reforma agraria harus dilakukan dengan cara yang menghormati hak asasi manusia, termasuk hak atas tanah. Konflik agraria yang panjang menyebabkan berbagai pelanggaran HAM. Diperlukan kerja sama antar lembaga untuk menyelesaikan konflik secara efektif dan merealisasikan reforma agraria.
Festival Karya Pusaka Agraria Indonesia melibatkan peluncuran buku-buku terkait penguasaan tanah dan pengelolaan hutan. Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan sejarah gerakan reforma agraria dan memberikan apresiasi terhadap kontribusi buku-buku tersebut bagi konferensi dan isu terkait. Sembilan buku dengan berbagai topik seperti hutan adat, reforma agraria, hukum masyarakat adat, dan pengelolaan hut
Dokumen tersebut membahas rencana dan proses Reformasi Agraria yang dilakukan pemerintah Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat adalah alokasi lahan untuk reformasi agraria, proses legalisasi tanah, dan masalah konflik agraria yang masih belum teratasi. Kritik dan saran diberikan terkait pendekatan yang lebih bottom-up dan melibatkan masyarakat dalam menentukan lokasi reformasi agraria.
Koalisi organisasi non-pemerintah menyatakan bahwa capaian pemerintah dalam mereformasi agraria dan mengakui hak-hak masyarakat adat masih sangat minim. Hanya sedikit lahan yang dikembalikan kepada petani dan masyarakat adat meski pemerintah telah menerima laporan luasan wilayah adat seluas lebih dari 8 juta hektar. Koalisi ini mendesak pemerintah mempercepat proses reformasi agraria dan pengakuan
Konferensi Tenurial 2017 menghasilkan pembaruan peta jalan reformasi agraria dan perhutanan sosial hingga 2019 melalui partisipasi berbagai pihak. Konferensi ini membahas berbagai inovasi untuk mempercepat pemenuhan hak rakyat atas penguasaan tanah dan hutan guna keadilan ekonomi. Peta jalan diharapkan memandu pemerintah dan masyarakat dalam mendukung program reformasi hingga dua tahun ke depan.
This document discusses Indonesia's energy challenges and solutions. It notes that Indonesia has high fuel consumption and is increasingly reliant on imports due to production declines. However, Indonesia has substantial oil and gas reserves that could last over 12 years. The document recommends developing renewable energy sources like geothermal, hydropower, and solar to increase energy independence. It also suggests adopting higher vehicle emission standards to reduce pollution and moving to more sustainable energy can boost the economy. Overall, the document analyzes Indonesia's energy vulnerabilities and proposes developing domestic renewables and cleaner technologies.
Dokumen ini membahas perjanjian Paris 2015 untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan transformasi sistem energi global karena sektor energi menghasilkan 2/3 emisi gas rumah kaca. Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat, tingkat emisi CO2 dari energi tetap tinggi pada 32.2 gigaton, menunjukkan perlunya aksi yang lebih cepat.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
Siaran pers del ri 5des15 final
1. Delegasi Republik Indonesia
Musuh Bersama adalah Ancaman Perubahan Iklim bukan antar Negara
Paris, 5 Desember 2015, Pada kesempatan media briefing pada hari ini, Dirjen
Pengendalian Perubahan Iklim, Nur Masripatin menyampaikan bahwa seluruh negara
sepakat bahwa harus menyelamatkan bumi dengan mencegah kenaikan suhu bumi tidak
melebihi 2o
C namun permasalahannya adalah menerjemahkan konsepsi diferensiasinya.
Utusan Khusus Presiden Untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar menegaskan bahwa
musuh bersama dari semua negara adalah dampak perubahan iklim, oleh karenanya harus
ada pemikiran out of the box yang tidak business as usual untuk mencapai kesepahaman
bersama yang konstruktif demi tercapainya kesepakatan global.
Pemaparan mengenai proses negosiasi di COP 21 Paris tersebut disampaikan dalam media
briefing Sabtu (5/12) di Sekretariat Delegasi RI (Delri) di COP 21 Paris, Perancis. Hadir
menyampaikan pemaparan Utusan Khusus Presiden bidang Pengendalian Perubahan Iklim
Rachmat Witoelar, Ketua Plt Delegasi Indonesia di COP21 Paris Nur Masripatin, yang juga
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK), Emma Rachmawati (Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLHK), Sri Tantri
A (Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLHK), Kirsfianti Ginoga (Direktur Inventarisasi Gas
Rumah Kaca dan MRV KLHK).
Rachmat menambahkan bahwa kesenjangan antara kepala negara dan para negosiatornya
dikarenakan bahwa beberapa negara diwakili oleh negosiator professional sehingga tidak
mencerminkan kepentingan nasional negaranya. Hal ini berbeda dengan Delegasi Indonesia
yang sepenuhnya berjiwa nasionalisme yang berjuang untuk kepentingan bangsa dan dunia.
Proses negosiasi berjalan cukup mengkhawatirkan dan ditakutkan akan digiring kepada
proses deal making atau tukar menukar kepentingan. Negara maju kembali bertendensi
mengingkari komitmen sebelumnya, salah satunya adalah dalam hal pendanaan. Posisi
negara berkembang bukan meminta untuk pendanaan tapi menagih janji atau komitmen
negara maju.
Contoh lainnya adalah dalam hal transfer teknologi yang menurut Nur Masripatin tidak
seutuhnya benar-benar terjadi dengan selalu alasannya adalah hak kekayaan intelektual.
Dalam hal ini, Indonesia tidak terlalu mengkhawatirkan karena dapat mengembangkannya
sendiri, namun sesama negara berkembang, Indonesia tetap berjuang untuk dicapainya
kesepakatan dalam hal transfer teknologi ini.
Hingga pekan pertama proses sidang-sidang di COP21 masih berjalan alot di semua bagian
terutama sehubungan isu diferensial atau pembedaan perlakuan antara negara maju dan
berkembang. Pada sidang bagian Mitigasi, proses perundingan masih belum mencapai titik
temu mengenai sistem akunting untuk upaya mitigasi antara negara maju dan negara
berkembang. Negara maju menginginkan ada sistem akunting yang satu dan sama untuk
semua negara. Sedangkan negara berkembang menginginkan ada pembedaan karena harus
ada capacity building untuk penerapan sistem akunting. Selain itu yang krusial adalah
2. bahwa negara maju ingin semua negara memiliki kewajiban mitigasi sedangkan negara
berkembang ingin hanya pihak negara maju yang memiliki kewajiban itu.
Hal sama juga terjadi pada sidang tema adaptasi dan capacity building. Negara maju
menginginkan dukungan untuk capacity building diterapkan pada semua negara, sedangkan
negara berkembang ingin tidak pada semua negara tapi fokus pada negara berkembang.
Pada isu adaptasi, terdapat perbedaan antara negara maju dan berkembang, dimana negara
maju konteksnya dibuat umum sedangkan negara berkembang menginginkan detail dan
spesifik. Sedangkan di bagian loss and damage, negara berkembang menginginkan adanya
kompensasi dari negara maju terhadap negara berkembang atas dampak perubahan iklim.
Penanggungjawab berita dan kontak:
1. Menteri LHK, Siti Nurbaya, +628121116061
2. Utusan Khusus Presiden Untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar +6281282845494
3. Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Nur Masripatin, +628121970235
4. Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Agus Justianto, +628129199192