Makalah ini membahas tentang infrastruktur teknologi informasi dan teknologi baru. Terdapat tiga alternatif pengembangan sistem yang berkaitan dengan hal tersebut, yaitu in-sourcing, co-sourcing, dan out-sourcing. Makalah ini juga menjelaskan tujuan pembelajaran untuk mengetahui cara menghadapi teknologi baru.
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...LiaEka1412
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017
ABSTRACT
Seiring dengan perkembangan zaman sistem informasi manajemen di mudahkan dengan kemajuan teknogi sehingga lebih banyak dan cepat dalam menjaring informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan. Memang sistem informasi sejatinya sudah ada sebelum terciptanya teknologi diciptakan, namun dengan adanya sistem informasi yang berbasis komputer memberi langkah cepat, tepat dan akurat dalam memproses dan mengolah data, tidak hanya dirasakan oleh pihak top manajemen saja melainkan semua yang terlibat dalam perusahaan merasakan kemudahan dan betapa menakjubkannya sistem informasi yang berbasis komputer ini yang merupakan revolusi dari sistem informasi manajemen dari pertama kali digunakan.
Si pi, adi nurpermana, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, ...Adi Permana
Secara umum, menurut Turban (2005:3) teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya, meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan.
Beberapa peranan teknologi informasi, menurut Abdul Kadir, antara lain:
1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Cara terbaik untuk menganalisis dampak teknologi informasi pada organisasi adalah dengan model kekuatan kompetitif. Organisasi menggunakan model Porter untuk menggembangkan strategi untuk menciptakan organisasi yang lebih kompetitif. Disini dapat kita lihat dampak positif yang ditimbulkan teknologi informasi pada organisasi.
3. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strateg...Adi Permana
Secara umum, menurut Turban (2005:3) teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya, meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan. Beberapa peranan teknologi informasi, menurut Abdul Kadir, antara lain: 1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. 2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses. 3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Cara terbaik untuk menganalisis dampak teknologi informasi pada organisasi adalah dengan model kekuatan kompetitif. Organisasi menggunakan model Porter untuk menggembangkan strategi untuk menciptakan organisasi yang lebih kompetitif. Disini dapat kita lihat dampak positif yang ditimbulkan teknologi informasi pada organisasi.
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...LiaEka1412
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017
ABSTRACT
Seiring dengan perkembangan zaman sistem informasi manajemen di mudahkan dengan kemajuan teknogi sehingga lebih banyak dan cepat dalam menjaring informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan. Memang sistem informasi sejatinya sudah ada sebelum terciptanya teknologi diciptakan, namun dengan adanya sistem informasi yang berbasis komputer memberi langkah cepat, tepat dan akurat dalam memproses dan mengolah data, tidak hanya dirasakan oleh pihak top manajemen saja melainkan semua yang terlibat dalam perusahaan merasakan kemudahan dan betapa menakjubkannya sistem informasi yang berbasis komputer ini yang merupakan revolusi dari sistem informasi manajemen dari pertama kali digunakan.
Si pi, adi nurpermana, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, ...Adi Permana
Secara umum, menurut Turban (2005:3) teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya, meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan.
Beberapa peranan teknologi informasi, menurut Abdul Kadir, antara lain:
1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Cara terbaik untuk menganalisis dampak teknologi informasi pada organisasi adalah dengan model kekuatan kompetitif. Organisasi menggunakan model Porter untuk menggembangkan strategi untuk menciptakan organisasi yang lebih kompetitif. Disini dapat kita lihat dampak positif yang ditimbulkan teknologi informasi pada organisasi.
3. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strateg...Adi Permana
Secara umum, menurut Turban (2005:3) teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya, meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan. Beberapa peranan teknologi informasi, menurut Abdul Kadir, antara lain: 1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. 2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses. 3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Cara terbaik untuk menganalisis dampak teknologi informasi pada organisasi adalah dengan model kekuatan kompetitif. Organisasi menggunakan model Porter untuk menggembangkan strategi untuk menciptakan organisasi yang lebih kompetitif. Disini dapat kita lihat dampak positif yang ditimbulkan teknologi informasi pada organisasi.
Sim 7 uts - ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi si...Ellya Yasmien
(MAKALAH) Sim 7 UTS - Ellya Yasmien, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi sistem informasi pada PT Indofood Tbk. Universitas Mercu Buana. 2017
"Definisi Sistem Informasi Manajemen serta implementasi sistem informasi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan keberhasilan sistem informasi ERP dan SAP pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk."
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Univ...dwi rintani
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Adanya persaingan yang terjadi secara kompetitif disegala sektor industri menjadi suatu pemacu bagi setiap perusahaan untuk tetap melakukan inovasi – inovasi agar tetap dapat bersaing secara global. Persaingan yang terjadi antar perusahaan saat ini dapat dilihat dari pemanfaatan teknologi yang digunakannya serta seberapa efektif dan efisien kah penggunaannya
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,infrastruktur ti dan teknologi baru, universitas mercu buana, 2017
1. Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
Makalah
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Jurusan Magister Akuntansi
Disusun oleh:
Siti Nur Rohadatul ‘Aisy (55517110082)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. ABSTRACT
Dalam penggunaan system informasi yang baik dan benar, kita harus memahami Isu
Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi sehingga tidak ada pihak-pihak yang diruggikan
didalamnya.
.
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT ...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah .........................................................................................1
1.3. Tujuan pembelajaran .......................................................
1.4. Manfaat Dan Manfaat Pembelajaran ...............................
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi..........................................................................3
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi ..........................................................................4
2.3. Pengendalian Internal.....................................................................................7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA. ...........................................................................................................15
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Infrastruktur IT adalah sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk
aplikasi sistem informasi perusahaan yang spesifik. Infrastruktur IT mencakup perangkat
keras, perangkat lunak, dan layanan yang dibagi di seluruh perusahaan. Komponen utama
infrastruktur IT adalah platform perangkat keras komputer, sistem operasi plat-bentuk,
platform perangkat lunak perusahaan, jaringan dan platform telekomunikasi. Terdapat lima
tahap evolusi dalam infrastruktur IT yaitu, era mainframe, era komputer pribadi, era server,
era internet, dan era cloud computing. .
1.2. Perumusan Masalah
Adanya persaingan yang terjadi secara kompetitif disegala sektor industri menjadi
suatu pemacu bagi setiap perusahaan untuk tetap melakukan inovasi – inovasi agar tetap
dapat bersaing secara global. Persaingan yang terjadi antar perusahaan saat ini dapat
dilihat dari pemanfaatan teknologi yang digunakannya serta seberapa efektif dan efisien
kah penggunaannya.
Persaingan demikian menyebabkan manajemen perusahaan perlu untuk memilih
dan mengamati teknologi informasi yang seperti apa yang akan digunakan dalam
bisnisnya.
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut
dunia maya. Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk
berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya.
Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang
menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang
terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena
dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat
tumbuh. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk
mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet
untuk menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih
dikenal dengan nama e-business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh
manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan
berhasil berbisnis di dunia maya.aimana internet, e-business dan e-commerce tersebut.
Permasalahan etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem
informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi,
menetapkan standar untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan
individu dan masyarakat, dan melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi
kualitas hidup dalam masyarakat informasi.
5. 1. Apasaja 3 (Tiga) Alternative Pengembangan Sistem yang berkaitan dengan
Infrastruktur Teknologi Informasi dan Teknologi Baru?
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui cara menghadapi
teknologi baru.
6. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 3 (Tiga) Alternative Pengembangan Sistem yang berkaitan dengan Infrastruktur
Teknologi Informasi dan Teknologi Baru
Pada setiap kasus perusahaan, pasti membuat beberapa alternative
pengembangan system informasi, berikut 3 (tiga) alternative yang dapat digunakan
perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi yang sedang atau akan
dijalankan, sebagai berikut :
1. In-sourcing
In-sourcing adalah suatu model pengembangan dan dukungan dari sistem teknologi
informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional dalam organisasi
(misalnya Akunting, Keuangan, dan Produksi) dengan sedikit bantuan dari pihak
spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga dengan
istilah end-user computing atau end-user development. Pengembangan ini dilakukan
oleh para spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic
Data Processing), IT (Information Technology), atau IS (Information System).
Pengembangan sistem umumnya dilakukan dengan menggunakan SDLC (Systems
Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem.
Dengan menggunakan SDLC ini, organisasi akan mengikuti 6 langkah penting,
yang mencakup berbagai tahapan berikut :
1. Perencanaan, yaitu membentuk rencana pengembangan sistem informasi yang
memenuhi rencana-rencana strategis dalam organisasi.
2. Penentuan lingkup, yaitu menentukan lingkup sistem yang diusulkan untuk
dibangun.
3. Analisis, yaitu menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan.
4. Desain, yaitu merancang sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
diperoleh pada tahapan analisis.
5. Implementasi, yaitu membuat sistem dan menyiapkan infrastruktur untuk sistem. 6.
Pemeliharaan, yaitu mendukung sistem yang telah berjalan.
Pendekatan SDLC biasa disebut sebagai pengembangan tradisional dan
mempunyai kelemahan yakni pengembangannya lambat dan mahal. Selain itu,
pemakai akhir kurang terlibat sehingga rawan terhadap ketidakcocokan dengan yang
diinginkan oleh pemakai.
Kelebihan :
- Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan.
- Sistem dapat diintegrasikan dengan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
- Dokumentasi menjadi lebih lengkap.
- Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol oleh perusahaan.
- User dalam perusahaan dapat mengendalikan pembuatan sistem.
- Mengembangkan sistem sendiri dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif
perusahaan.
7. Kelemahan :
- Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan sistem karena harus
dimulai dari awal.
- Terdapat kesulitan para user dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaran
pengembang memahami user dan seringkali hal tersebut membuat para pengembang
merasa putus asa.
- Memerlukan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang sistem informasi dan
teknologi informasi. Jika masih terbatas, maka sangat memerlukan diadakannya
pelatihan. - Sistem buatan sendiri kurang efisien dan harganya cukup mahal.
2. Co-sourcing
Cosourcing dapat diartikan partnership dan didasarkan atas hubungan kerjasama
jangka panjang. Pelaksanaan strategi co-sourcing oleh suatu perusahaan pada intinya
disebabkan semakin meningkatnya kegiatan bisnis suatu perusahaan pada satu sisi dan
adanya keterbatasan SDM internal dari segi kuantitas maupun knowledge untuk
mengatasi secara baik (efektif dan efisien) meningkatnya kegiatan bisnis tersebut.
Strategi ini lebih terarah pada performa bisnis yang dilaksanakan setiap perusahaan.
Trend globalisasi dan tantangan yang semakin besar pada lingkungan yang
membutuhkan fleksibilitas, perkembangan berkelanjutan dan fokus kepada
kompetensi inti perusahaan merupakan penyebab perusahaan memilih strategi co-
sourcing.
Kelebihan :
- Adanya sharing knowledge antar organisasi.
- Pengembangan sistem berada didalam pengawasan dan pengarahan perusahaan.
- Kualitas sistem informasi yang dikembangkan dapat dikendalikan oleh perusahaan.
- Lebih fokus pada pengembangan sistem informasi terhadap bentuk jenis bisnis.
Kelemahan :
- Rahasia perusahaan diketahui oleh pihak luar.
- Keamanan sistem kurang terjamin.
- Ada kemungkinan terjadinya pola pikir yang berbeda antara perusahaan dan partner
dan berdampak pada perpecahan dalam tim tersebut.
- Sulitnya melakukan modifikasi sistem karena ada dua pihak yang terkait dalam
proses pembuatannya.
- Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat berpindah ke perusahaan pesaing.
3. Out-sourcing
Outsourcing berasal dari bahasa Inggris yang berarti “alih daya”. Outsourcing
mempunyai nama lain yaitu “contracting out” merupakan sebuah pemindahan operasi
dari satu perusahaan ke tempat lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil
biaya produksi atau untuk memusatkan perhatian kepada hal lain. Di negara-negara
maju seperti Amerika & Eropa, pemanfaatan outsourcing sudah sedemikian
mengglobal sehingga menjadi sarana perusahaan untuk lebih berkonsentrasi pada core
businessnya sehingga lebih fokus pada keunggulan produk servicenya.
8. Pemanfaatan outsourcing sudah tidak dapat dihindari lagi oleh perusahaan di
Indonesia. Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan outsourcing; seperti
penghematan biaya (cost saving), perusahaan bisa memfokuskan kepada kegiatan
utamanya (core business), dan akses kepada sumber daya (resources) yang tidak
dimiliki oleh perusahaan. Salah satu kunci kesuksesan dari outsource adalah
kesepakatan untuk membuat hubungan jangka panjang (long term relationship), tidak
hanya kepada proyek jangka dekat. Alasannya sangat sederhana, yaitu outsourcer
harus memahami proses bisnis dari perusahaan. Perusahaan juga akan menjadi sedikit
tergantung kepada outsourcer. Namun ternyata hal ini tidak mudah dilakukan di
Indonesia. Terlebih-lebih lagi di Indonesia ada banyak masalah dalam menentukan
partner outsourcing ini. Dewasa ini terdapat pula kecenderungan untuk mengadakan
sistem informasi melalui outsourcing. Bentuk outsourcing yang umum dilakukan pada
perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah dalam bidang layanan kebersihan
ruangan. Dalam bidang teknologi informasi, beberapa bank di Indonesia telah
menerapkan outsourcing.
Dalam hal ini. pengembangan sistem dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak.
Pada prakteknya, outsourcing sistem informasi terkadang tidak hanya dalam hal
pengembangan sistem, melainkan juga pada pengoperasiannya. Berdasarkan
pengertian outsourcing yang tercantum dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan yang menyatakan adanya suatu perjanjian kerja yang dibuat antara
pengusaha dengan tenaga kerja dimana perusahaan tersebut dapat menyerahkan
sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian
pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis, dapat dikatakan bahwa
outsourcing adalah pemindahan fungsi pengawasan dan pengelolaan suatu proses
bisnis kepada perusahaan penyedia jasa. Melalui outsourcing, pada jangka waktu
tertentu perusahaan dapat melepaskan penyediaan dan pengelolaan sistem informasi
kepada pihak penyedia jasa. Terdapat tiga unsur penting dalam outsourcing, yaitu: 1.
Pemindahan fungsi pengawasan 2. Pendelegasian tanggung jawab atau tugas suatu
perusahaan 3. Menitikberatkan pada hasil atau output yang ingin dicapai oleh
perusahaan.
Sementara itu, IT outsourcing merupakan pemanfaatan organisasi eksternal untuk
memproduksi atau membuat ketetapan jasa teknologi informasi. Jasa IT yang biasanya
di outsourcing adalah desktop, jaringan, aplikasi dan web hosting.
IT Outsourcing dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
1. Total Outsourcing, yaitu sepenuhnya menyerahkan semuanya ke pihak lain, baik
hardware, software, dan brainware.
2. Total Insourcing, peminjaman atau penyewaan sumber daya manusia yang
dimiliki oleh pihak lain yang di pakai dalam jangka waktu tertentu.
3. Selective Sourcing, perusahaan memilah-milah bagian mana yang akan di
serahkan ke pada pihak lain, dan bagian yang tidak di berikan tersebut akan dikelola
oleh perusahaan sendiri.
4. De Facto Insourcing, menyerahkan semua yang menyangkut IT ke perusahaan
lain dikarenakan adanya latar belakang sejarah.
9. Perusahaan akan mencari cara untuk dapat meningkatkan daya saingnya,
mengurangi biaya yang timbul dan juga resiko pekerjaan, sehingga perusahaan akan
melakukan analisis internal untuk mengetahui pekerjaan apa yang dapat diserahkan ke
pihak ketiga meskipun pengawasan dari perusahaan harus tetap ada.
Menurut O’Brien dan Marakas (2006), beberapa pertimbangan perusahaan untuk
memilih strategi outsourcing sebagai alternatif dalam mengembangkan sistem
informasi diantaranya:
1. Biaya pengembangan sistem sangat tinggi.
2. Resiko tidak kembalinya investasi yang dilakukan sangat tinggi.
3. Ketidakpastian untuk mendapatkan sistem yang tepat sesuai dengan spesifikasi
yang diinginkan.
4. Faktor waktu/kecepatan.
5. Proses pembelajaran pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka waktu
yang cukup lama.
6. Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan terampil
Contoh Sekolah harus memiliki database mengenai jumlah murid, jumlah guru dan
karyawan, daftar perlengkapan sekolah, jadwal pelajaran, serta pembangunan website
sekolah sebagai sarana informasi dan promosi kepada masyarakat. Sekolah dapat
melakukan kontrak kerjasama dengan perusahaan IT yang bergerak dalam penyediaan
sistem informasi database.
Setelah melalui diskusi antar kedua belah pihak, perusahaan IT akan mengetahui
kebutuhan dari klien dan menyiapkan database yang sesuai. Setelah, database tersebut
diterima oleh pihak sekolah, perusahaan IT dapat melakukan uji coba sistem terlebih
dahulu sebelum implementasi disekolah tersebut. Perusahaan IT kemudian
berkewajiban untuk melakukan operasionalisasi dan memelihara sistem database yang
telah dibangun sesuai dengan standar kerja yang telah disepakati sebelumnya.
Meskipun penggunaan outsourcing seringkali digunakan sebagai strategi kompetisi
perusahaan untuk fokus pada core business-nya. Namun, pada prakteknya outsourcing
didorong oleh keinginan perusahaan untuk menekan cost hingga serendah-rendahnya
dan mendapatkan keuntungan berlipat ganda walaupun seringkali melanggar etika
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam outsourcing :
- Menentukan pengembang yang ditunjuk untuk membangun sistem informasi
dengan hati-hati.
Sebaiknya, pihak luar yang dipilih memang benar-benar telah berpengalaman -
Menandatangani kontrak. Kontrak dimaksudkan sebagai pengikat tanggung jawab dan
dapat dijadikan sebagai pegangan dalam melanjutkan atau menghentikan proyek jika
terjadi masalah selama masa pengembangan
- Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam pengembangan agar
keberhasilan proyek benar-benar tercapai.
Kontrol perlu diterapkan pada setiap aktivitas dengan maksud agar pemantauan
dapat dilakukan dengan mudah
10. - Menjaga komunikasi yang efektif antara personil dalam perusahaan dengan pihak
pengembang dengan tujuan agar tidak terjadi konflik atau hambatan selama proyek
berlangsung
- Mengendalikan biaya dengan tepat dengan misalnya memperhatikan proporsi
pembayaran berdasarkan persentasi tingkat penyelesaian proyek.
Kelebihan :
- Perusahaan dapat berkonsentrasi pada bisnis yang ditangani
- Dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kas dalam aset perusahaan karena tidak
perlunya aset untuk teknologi informasi
- Outsourcer yang telah ahli dibidang pengembangan sistem dapat memberikan jasa
yang lebih berkualitas dibandingkan dikerjakan sendiri oleh pihak internal
perusahaan.
- Mendapatkan kepakaran yang lebih baik dan teknologi yang lebih maju
- Lebih menghemat biaya dan mengurangi risiko kegagalan investasi yang mahal. -
Waktu pengembangan lebih cepat
- Menghilangkan penyediaan sarana saat beban puncak terjadi dan cukup melakukan
pengeluaran biaya sesuai dengan tambahan layanan yang diberikan pihak luar.
- Memfasilitasi downsizing sehingga perusahaan tidak perlu lagi memikirkan
pengurangan pegawai.
Kelemahan :
- Kehilangan kendali terhadap sistem dan data karena bisa saja pihak outsourcer
menjual data ke pesaing.
- Mengurangi keunggulan kompetitif karena pihak outsourcer tidak dapat diharapkan
untuk menyediakannya karena outsourcer juga harus memikirkan klien lain.
- Menjadi sangat tergantung pada pihak luar sehingga sangat sulit bagi perusahaan
untuk mengambil alih kembali sistem yang sedang berjalan.
- Proses pembelajaran pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka waktu yang
cukup lama.
- Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan terampil.
- Jika terjadi gangguan pada sistem, maka perusahaan akan menanggung risiko
keterlambatan penanganan karena kendali ada pada outsourcer yang harus dihubungi
terlebih dahulu.
- Jika kekuatan menawar ada pada outsourcer, maka perusahaan akan kehilangan
kendali dalam memutuskan sesuatu apalagi terdapat konflik antara perusahaan dan
outsourcer.
Kesimpulan terkait alternative pengembangan sistem
Keputusan yang diambil dalam penggunaan salah satu pendekatan untuk
mengembangkan sistem informasi di suatu organisasi atau perusahaan bisnis yaitu
outsourcing ataupun insourcing dan cosourcing tergantung pada kondisi perusahaan
dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu ketersediaan sumber daya manusia,
ketersediaan dana dan kompleksitas sistem informasi yang dibutuhkan.
11. Terdapat kelebihan dan kekurangan pada sistem insourcing dan outsourcing dalam
pengelolaan sistem informasi di perusahaan. Pemilihan sistem yang terbaik, baik itu
insorcing atau outsourcing harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk
perusahaan yang relatif kecil dengan jumlah karyawan yang terbatas sebaiknya
menggunakan sistem oursourcing, sedangkan untuk perusahaan besar dengan cakupan
bisnis yang luas serta jumlah karyawan yang banyak yang terbaik adalah
menggunakan sistem insourcing.
Saran terkait alternative pengembangan sistem
Metode pendekatan outsourcing memiliki beberapa kelemahan seperti
ketergantungan perusahaan pada vendor terutama pada sistem informasi yang utama
bagi perusahaan apabila mengalami gangguan dan kelemahan akibat kontrak kerja
bagi perusahaan. Dalam hal ini, untuk mengantisipasi kelemahan dari pendekatan
outsourcing, perusahaan harus memperhatikan 10 (sepuluh) kunci sukses outsourcing
menurut O’Brian sebelum menentukan dan menerapkannya dalam perusahaan. Selain
itu, berhati-hati dalam memilih dan menentukan vendor juga merupakan salah satu
faktor penting yang mendorong kesuksesan pelaksanaan outsourcing. Oleh karena itu,
dalam pemilihan vendor juga harus memperhatikan faktor reputasi vendor, harga,
ketentuan kontrak yang fleksibel bagi perusahaan, kesinambungan hubungan dan
kemampuan dalam menghasilkan value added oleh vendor bagi perusahaan.
12. BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana
informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.
13. BAB IV
STUDI KASUS
Berikut contoh penerapan sistem informasi pada organisasi:
Contoh Tren saat ini untuk Platform Perangkat Keras dan Perangkat Lunak dalam
implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal diperusahaan yang
bergerak dibidang jasa “Traveloka”.
Traveloka adalah perusahaan yang menyediakan layanan jasa terkait pemesanan tiket
pesawat ,hotel, pertunjukan seni, paket perjalanan wisata, pulsa prabayar dan lainnya.
Traveloka memiliki basis operasional di Jakarta. Platform perangkat keras yang diterapkan
oleh Traveloka dapat berupa platform mobile. Sedangkan, Platform perangkat lunak yang
di implementasikan oleh Traveloka berupa penyediaan suatu situs/web. Traveloka
menyediakan platform online (layanan web atau widget atau aplikasi yang dapat diunduh
oleh siapapun di google play melalui smart phone) sehingga pengguna dapat menelusuri
berbagai jenis produk yang ditawarkan oleh Traveloka. Pengguna dapat membuat
pemesanan layanan yang disediakan oleh hotel, maskapai penerbangan, operator
transportasi lainnya, penyelenggara pertunjukan seni, pengelola objek wisata, biro
perjalanan wisata, operator seluler, dan/atau penyedia layanan lain yang bekerjasama
dengan Traveloka "Vendor" di Situs. Dengan meletakkan pesanan melalui situs, widget
dan aplikasi khusus yang disediakan oleh Traveloka, tentu akan mempermudah pengguna
(konsumen) dalam melakukan segala jenis pemesanan. Hal ini menandakan bahwa
Infrastrktur IT yang tangguh tentu akan memberikan added value yang besar terhadap suatu
bisnis dan menunjang aktivitas bisnis menjadi lebih efektif dan efisien.
14. BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis dan
organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien
secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat memenuhi
fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan
dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam pencatatan atau
perhitungan dapat diminimalisasiakan sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya kerugian.
15. DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu Buana
2. https://www.slideshare.net/SandySetiawan12/14-sipi-sandy-setiawan-hapzi-ali-
infrastrI-dan-teknologi-baru-universitas-mercu-buana-2017