SlideShare a Scribd company logo
Administrasi, Pasar,
dan Ekonomi
SAP 3 MIA PPS UMJ
1
perselingkuhan administrasi dan ekonomi
• Administrasi sebagai “sistem” tidak akan berjalan
tanpa adanya administrator sebagai “pelaksana”.
• Implementasi administrasi publik tidak dapat
dilepaskan dari konteks lokal, nasional, regional,
dan internasional.
• Jalinan konteks-konteks tersebut terletak pada
dimensi ekonomi.
2
administrasi publik bukan ekonomi!!
1. Administrasi publik bersifat preskriptif – identifikasi
dari peraturan normatif untuk para pengambil
kebijakan yang akan menuntut mereka untuk
mengambil keputusan yang menyangkut semua
pihak.
Sedangkan ekonomi bersifat prediktif –
indentifikasi dari persoalan yang dihadapi oleh
pengambil kebijakan. Administrator memecahkan
masalah, ekonom menjelaskan pilihan-pilihan.
3
administrasi publik bukan ekonomi!!
2. Ekonomi bersifat a priori, disipilin teoritik.
Administrasi publik berhubungan dengan
“pragmatic reform”. Ekonom membangun logika
deduktif atas persoalan, sedangkan administrator
berkaitan dengan persoalan nyata.
Ekonom lebih memilih model “rational choice”
yang bersifat konklusif  semua hal benar
(prediktif). Administrator memiliki pilihan yang
lebih sedikit  masalah harus diselesaikan segera.
4
liberal versus konservatif
• Dua “ideology” (action oriented model of people
and society ) melihat hubungan antara administrasi
publik dan ekonomi  administrasi tidak dapat
lepas dari dinamika ekonomi.
• Dua asumsi: 1. ideologi mempengaruhi administrasi
dalam pengambilan keputusan; 2. Ideologi selalu
bergerak seiring faktor yang secara inheren ada di
sekitar administrasi
5
liberal versus konservatif
• Dua ideologi ini bermain dalam perencaan,
pengambilan keputusan, dan implementasi.
• Secara inheren ada di dalam diri pengambil
kebijakan, birokrasi, kelompok kepentingan,
dan konstituen.
• Kritik utama ideologi pada administrasi adalah
ideologi diletakkan sebagai sistem kepercayaan
yang tidak terkait dengan realitas 
Marhaenisme, kerakyatan, nawacita, dll. 6
pilih mana, liberal atau konservatif?
• Masing-masing memiliki “supporting system” dan
“supporting group”.
• Pengambil kebijakan harus melihat tiga alternatif:
(1) melihat kebijakan masa lalu dan efeknya, (2)
berspekulasi tentang masa depan, dan (3)
mengambil pelajaran dari tempat lain.
• Tentu saja ada pilihan keempat: bertahan pada
ideologi terlepas dari ketidakpuasan atau
ketidakmampuan ideologi tersebut mencapai
sasarannya 7
cara liberal: ekonomi  administrasi
• Pendekatan liberal menitikberatkan pada
kepentingan ekonomi dan pasar.
• Pendekatannya adalah akses seluas-luasnya
terhadap “public goods” oleh individu  individu
menjadi sejahtera (melalui perdagangan dan
entrepeneurship) yang kemudian mendorong
masyarakat lebih sejahtera.
• Pasar menjadi kata kunci penting  pasar berjalan,
maka intervensi pemerintah tidak dibutuhkan
 invisible hand (Adam Smith) 8
cara liberal: ekonomi  administrasi
• Pasar mendorong terciptanya industri  kue
pembangunan dibagi-antar wilayah.
• Dalam kondisi ini, setiap usaha pemerintah
ditujukan untuk mendorong berkembangnya
pasar dan industri
• Asumsinya, ketika ekonomi digenjot, industri
tumbuh, pasar domestik berkembang, maka
kesejahteraan akan “menetes”  trickle down
effect 9
ilusi trickle downeffect
• Pertama kali dikeluarkan oleh Ronald Reagen pada 1981, di mana dia
mengumumkan pemotongan pajak besar– besaran bagi orang kaya,
suatu keistimewaan yang dia klaim akan “merembes” ke seluruh rakyat.
• Menempatkan orang berpunya sebagai ujung tanduk pembangunan
perekonomian. Kapasitas ekonomi mereka ditingkatkan, dengan
memberikan kemudahan pendanaan, membangun sarana dan
infrastruktur untuk mendukung bisnis mereka
• Dengan dibukanya akses dan pendanaan secara menyeluruh terhadap
segala aktivitas, maka investasi domestik diharapkan akan berjalan dan
berlipat dengan semakin gencarnya fokus pada sektor bisnis
infrastruktur serta pasar keuangan.
• Pada gilirannya skema ini akan menciptakan sebuah struktur kapasitas
produksi yang meningkat. Produksi yang menggeliat akan menggiring
harga-harga pada tingkat yang lebih rendah dan menciptakan lapangan
kerja untuk para kelas menengah dan menengah bawah.
10
globalisation of nothingness
• Trickle down effect hanya bisa terjadi melalui
korporasi  persinggungan dengan globalisasi
• Faktor pendorong: akumulasi surplus, produksi dan
penjualan global, ekspansi industri, penurunan
pasar domestik, inovasi, peningkatan keinginan
konsumen, dan global state/global village.
• Dunia tanpa batas
11
efeksamping globalisasi
• Penguatan organisasi pemerintahan supraterritorial (IMF, Bank
Dunia, dan WTO) yang keputusan dan kode etiknya mengikat
atas negara-negara  mempengaruhi sistem administrasi.
• Peningkatan saling ketergantungan di antara negara-negara
modern untuk menangani isu-isu teritorial dan supraterritorial
dan untuk mencari kerja sama untuk sejumlah hal-hal
kepentingan umum.
• Pengunaan informasi untuk menjalan semua fungsi pemerintahan
(meski untuk negara kurang berkembang akan selalu
ketinggalan)
• Meningkatnya peran pemerintah sebagai mitra dan promotor
dengan sektor swasta (meskipun dengan mengorbankan
kebutuhan publik)
• Pergeseran dari “welfare state” ke “corporate state” 12
corporate state nightmare: market failure
• Persoalan utamanya adalah, pada corporate state, maka
seluruh kebijakan ditujukan untuk menopang pasar.
• Sensitif terhadap “market failure”: asumsinya, pasar
memiliki seperangkat aturan untuk memproduksi dan
distribusi barang. Terkadang terjadi “konsleting” sehingga
terjadi “market failure”, untuk mengatasi ini, maka
dibutuhkan intervensi pemerintah untuk mendorong
kembali pasar agar kembali bergerak.
• Intervensi pemerintah: pemotongan pajak (bahkan tax
holiday), insentif, kemudahan perizinan dll.
13
cara konsevatif: administrasi  ekonomi
• Kritik terhadap kegagalan “invisible hand” dan
“trickle down effect”  mendorong konglomerasi.
Alih-alih kapital menyebar, justru berkumpul.
Kesejahteraan cuma jadi mimpi di siang bolong.
• Persoalan yang muncul dari mantra sakti bernama
GLOBALISASI
14
implikasi mantra globalisasi
1. Pergeseran ruang publik-privat, konglomerasi
korporasi.
2. Pergeseran dari “civil administration” to “non-civil
administration”, terutama dengan masuknya
korporasi ke dalam sistem administrasi.
3. “less is more”, lebih sedikit orang dengan lebih
banyak tugas.
4. Profesionalisme birokrasi
5. Privatisasi versus nasionalisasi aset strategis.
6. Menyusutnya kontrol pemerintah di tingkat lokal
15
mantra utama konsevatif
• Tolak “government failure” (masalah akuntabilitas,
kegagalan implementasi program, disfungsi
kontrol, belanja pemerintah, dll).
• Naikkan pajak, buka ruang bagi industri kecil dan
menengah, insentif bagi pengusaha kecil, subsidi
bagi masyarakat bawah.
• Semua kebijakan pemerintah harus didasarkan
pada “kebutuhan masyarakat”.
16
lebih ketat, lebih baik
• Gaya konservatif dalam fiskal menganjurkan
menghindari pengeluaran defisit, pengurangan
belanja pemerintah secara keseluruhan,
pengurangan utang nasional, dan memastikan
anggaran berimbang.
• sistem pay-as-you-go (pembayaran sesuai dengan
pembelanjaan), perdagangan bebas yang lebih
bertanggungjawab, deregulasi ekonomi, pajak
yang lebih rendah, dan pengetatan sektor belanja.
17
konservatisme administrasi
• Pemerintah harus lebih banyak mengambil peran
 intervensi sedapat mungkin dihindari guna
menghemat fiskal.
• Partisipasi masyarakat lebih ditingkatkan 
kebijakan ditujukan bagi kepentingan masyarakat
luas.
• Pemberian subsidi, jaminan kesejahteraan.
18
liberal versus konservatif
• Adalah mustahil bagi pengambil kebijakan untuk
berada di satu kutub ekstrem.
• Pertemuan antara dua ideologi dalam membentuk
administrasi publik adalah ruang diskursus yang
selalu berubah.
• Bagaimana posisi pemerintah sangat bergantung
pada pengambil kebijakan, birokrasi, kelompok
kepentingan, dan masyarakat umum.
19

More Related Content

Similar to Serial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan Ekonomi

Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.pptHukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
YusrilMahendra46
 
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdfP2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
DesryDess
 
Peran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahPeran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintah
Siti Sahati
 
Spia 02
Spia 02Spia 02
Spia 02
Hanir Hapes
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
alexmendrofa
 
9. sistem ekonomi x iis1 stc1
9. sistem ekonomi x iis1 stc19. sistem ekonomi x iis1 stc1
9. sistem ekonomi x iis1 stc1Antonius Suranto
 
Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam vs Ekonomi Konvensional
Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam vs Ekonomi KonvensionalPerbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam vs Ekonomi Konvensional
Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam vs Ekonomi Konvensional
Mohd Adib Abd Muin, Senior Lecturer at Universiti Utara Malaysia
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
RahmadKhadafi2
 
Makalah ekonomi teknik 1
Makalah ekonomi teknik 1Makalah ekonomi teknik 1
Makalah ekonomi teknik 1
Hermawan Hermawan
 
Keuangan publik
Keuangan publikKeuangan publik
Keuangan publik
Ary Efendi
 
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Mulyadi Yusuf
 
Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2
budionoutomo
 
Beberapa argumen yang mendukung dan menolak perencanaan ok
Beberapa argumen yang mendukung dan menolak perencanaan okBeberapa argumen yang mendukung dan menolak perencanaan ok
Beberapa argumen yang mendukung dan menolak perencanaan ok
andreaskokok
 
Dependency theory (Vincent Ferarro)
Dependency theory (Vincent Ferarro)Dependency theory (Vincent Ferarro)
Dependency theory (Vincent Ferarro)
Mayang Dea
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03Daryono Soebagiyo
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesia
ifat fatiroh
 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem Ekonomi
Cut Endang Kurniasih
 
Ilmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunanIlmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunan
Desva Ariasanti
 

Similar to Serial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan Ekonomi (20)

Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.pptHukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
Hukum Perdagangan Internasional Mahasiswa Maret 2020.ppt
 
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdfP2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
 
Peran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahPeran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintah
 
Spia 02
Spia 02Spia 02
Spia 02
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
 
9. sistem ekonomi x iis1 stc1
9. sistem ekonomi x iis1 stc19. sistem ekonomi x iis1 stc1
9. sistem ekonomi x iis1 stc1
 
Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam vs Ekonomi Konvensional
Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam vs Ekonomi KonvensionalPerbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam vs Ekonomi Konvensional
Perbezaan Antara Sistem Ekonomi Islam vs Ekonomi Konvensional
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
 
Makalah ekonomi teknik 1
Makalah ekonomi teknik 1Makalah ekonomi teknik 1
Makalah ekonomi teknik 1
 
Keuangan publik
Keuangan publikKeuangan publik
Keuangan publik
 
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
 
Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2
 
Beberapa argumen yang mendukung dan menolak perencanaan ok
Beberapa argumen yang mendukung dan menolak perencanaan okBeberapa argumen yang mendukung dan menolak perencanaan ok
Beberapa argumen yang mendukung dan menolak perencanaan ok
 
Dependency theory (Vincent Ferarro)
Dependency theory (Vincent Ferarro)Dependency theory (Vincent Ferarro)
Dependency theory (Vincent Ferarro)
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.03
 
Cerita tentang 4 sistem ekonomi
Cerita tentang 4 sistem ekonomiCerita tentang 4 sistem ekonomi
Cerita tentang 4 sistem ekonomi
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesia
 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem Ekonomi
 
Ilmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunanIlmu ekonomi dan pembangunan
Ilmu ekonomi dan pembangunan
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 

Serial Kuliah Ekologi Administrasi #3: Administrasi, Pasar, dan Ekonomi

  • 2. perselingkuhan administrasi dan ekonomi • Administrasi sebagai “sistem” tidak akan berjalan tanpa adanya administrator sebagai “pelaksana”. • Implementasi administrasi publik tidak dapat dilepaskan dari konteks lokal, nasional, regional, dan internasional. • Jalinan konteks-konteks tersebut terletak pada dimensi ekonomi. 2
  • 3. administrasi publik bukan ekonomi!! 1. Administrasi publik bersifat preskriptif – identifikasi dari peraturan normatif untuk para pengambil kebijakan yang akan menuntut mereka untuk mengambil keputusan yang menyangkut semua pihak. Sedangkan ekonomi bersifat prediktif – indentifikasi dari persoalan yang dihadapi oleh pengambil kebijakan. Administrator memecahkan masalah, ekonom menjelaskan pilihan-pilihan. 3
  • 4. administrasi publik bukan ekonomi!! 2. Ekonomi bersifat a priori, disipilin teoritik. Administrasi publik berhubungan dengan “pragmatic reform”. Ekonom membangun logika deduktif atas persoalan, sedangkan administrator berkaitan dengan persoalan nyata. Ekonom lebih memilih model “rational choice” yang bersifat konklusif  semua hal benar (prediktif). Administrator memiliki pilihan yang lebih sedikit  masalah harus diselesaikan segera. 4
  • 5. liberal versus konservatif • Dua “ideology” (action oriented model of people and society ) melihat hubungan antara administrasi publik dan ekonomi  administrasi tidak dapat lepas dari dinamika ekonomi. • Dua asumsi: 1. ideologi mempengaruhi administrasi dalam pengambilan keputusan; 2. Ideologi selalu bergerak seiring faktor yang secara inheren ada di sekitar administrasi 5
  • 6. liberal versus konservatif • Dua ideologi ini bermain dalam perencaan, pengambilan keputusan, dan implementasi. • Secara inheren ada di dalam diri pengambil kebijakan, birokrasi, kelompok kepentingan, dan konstituen. • Kritik utama ideologi pada administrasi adalah ideologi diletakkan sebagai sistem kepercayaan yang tidak terkait dengan realitas  Marhaenisme, kerakyatan, nawacita, dll. 6
  • 7. pilih mana, liberal atau konservatif? • Masing-masing memiliki “supporting system” dan “supporting group”. • Pengambil kebijakan harus melihat tiga alternatif: (1) melihat kebijakan masa lalu dan efeknya, (2) berspekulasi tentang masa depan, dan (3) mengambil pelajaran dari tempat lain. • Tentu saja ada pilihan keempat: bertahan pada ideologi terlepas dari ketidakpuasan atau ketidakmampuan ideologi tersebut mencapai sasarannya 7
  • 8. cara liberal: ekonomi  administrasi • Pendekatan liberal menitikberatkan pada kepentingan ekonomi dan pasar. • Pendekatannya adalah akses seluas-luasnya terhadap “public goods” oleh individu  individu menjadi sejahtera (melalui perdagangan dan entrepeneurship) yang kemudian mendorong masyarakat lebih sejahtera. • Pasar menjadi kata kunci penting  pasar berjalan, maka intervensi pemerintah tidak dibutuhkan  invisible hand (Adam Smith) 8
  • 9. cara liberal: ekonomi  administrasi • Pasar mendorong terciptanya industri  kue pembangunan dibagi-antar wilayah. • Dalam kondisi ini, setiap usaha pemerintah ditujukan untuk mendorong berkembangnya pasar dan industri • Asumsinya, ketika ekonomi digenjot, industri tumbuh, pasar domestik berkembang, maka kesejahteraan akan “menetes”  trickle down effect 9
  • 10. ilusi trickle downeffect • Pertama kali dikeluarkan oleh Ronald Reagen pada 1981, di mana dia mengumumkan pemotongan pajak besar– besaran bagi orang kaya, suatu keistimewaan yang dia klaim akan “merembes” ke seluruh rakyat. • Menempatkan orang berpunya sebagai ujung tanduk pembangunan perekonomian. Kapasitas ekonomi mereka ditingkatkan, dengan memberikan kemudahan pendanaan, membangun sarana dan infrastruktur untuk mendukung bisnis mereka • Dengan dibukanya akses dan pendanaan secara menyeluruh terhadap segala aktivitas, maka investasi domestik diharapkan akan berjalan dan berlipat dengan semakin gencarnya fokus pada sektor bisnis infrastruktur serta pasar keuangan. • Pada gilirannya skema ini akan menciptakan sebuah struktur kapasitas produksi yang meningkat. Produksi yang menggeliat akan menggiring harga-harga pada tingkat yang lebih rendah dan menciptakan lapangan kerja untuk para kelas menengah dan menengah bawah. 10
  • 11. globalisation of nothingness • Trickle down effect hanya bisa terjadi melalui korporasi  persinggungan dengan globalisasi • Faktor pendorong: akumulasi surplus, produksi dan penjualan global, ekspansi industri, penurunan pasar domestik, inovasi, peningkatan keinginan konsumen, dan global state/global village. • Dunia tanpa batas 11
  • 12. efeksamping globalisasi • Penguatan organisasi pemerintahan supraterritorial (IMF, Bank Dunia, dan WTO) yang keputusan dan kode etiknya mengikat atas negara-negara  mempengaruhi sistem administrasi. • Peningkatan saling ketergantungan di antara negara-negara modern untuk menangani isu-isu teritorial dan supraterritorial dan untuk mencari kerja sama untuk sejumlah hal-hal kepentingan umum. • Pengunaan informasi untuk menjalan semua fungsi pemerintahan (meski untuk negara kurang berkembang akan selalu ketinggalan) • Meningkatnya peran pemerintah sebagai mitra dan promotor dengan sektor swasta (meskipun dengan mengorbankan kebutuhan publik) • Pergeseran dari “welfare state” ke “corporate state” 12
  • 13. corporate state nightmare: market failure • Persoalan utamanya adalah, pada corporate state, maka seluruh kebijakan ditujukan untuk menopang pasar. • Sensitif terhadap “market failure”: asumsinya, pasar memiliki seperangkat aturan untuk memproduksi dan distribusi barang. Terkadang terjadi “konsleting” sehingga terjadi “market failure”, untuk mengatasi ini, maka dibutuhkan intervensi pemerintah untuk mendorong kembali pasar agar kembali bergerak. • Intervensi pemerintah: pemotongan pajak (bahkan tax holiday), insentif, kemudahan perizinan dll. 13
  • 14. cara konsevatif: administrasi  ekonomi • Kritik terhadap kegagalan “invisible hand” dan “trickle down effect”  mendorong konglomerasi. Alih-alih kapital menyebar, justru berkumpul. Kesejahteraan cuma jadi mimpi di siang bolong. • Persoalan yang muncul dari mantra sakti bernama GLOBALISASI 14
  • 15. implikasi mantra globalisasi 1. Pergeseran ruang publik-privat, konglomerasi korporasi. 2. Pergeseran dari “civil administration” to “non-civil administration”, terutama dengan masuknya korporasi ke dalam sistem administrasi. 3. “less is more”, lebih sedikit orang dengan lebih banyak tugas. 4. Profesionalisme birokrasi 5. Privatisasi versus nasionalisasi aset strategis. 6. Menyusutnya kontrol pemerintah di tingkat lokal 15
  • 16. mantra utama konsevatif • Tolak “government failure” (masalah akuntabilitas, kegagalan implementasi program, disfungsi kontrol, belanja pemerintah, dll). • Naikkan pajak, buka ruang bagi industri kecil dan menengah, insentif bagi pengusaha kecil, subsidi bagi masyarakat bawah. • Semua kebijakan pemerintah harus didasarkan pada “kebutuhan masyarakat”. 16
  • 17. lebih ketat, lebih baik • Gaya konservatif dalam fiskal menganjurkan menghindari pengeluaran defisit, pengurangan belanja pemerintah secara keseluruhan, pengurangan utang nasional, dan memastikan anggaran berimbang. • sistem pay-as-you-go (pembayaran sesuai dengan pembelanjaan), perdagangan bebas yang lebih bertanggungjawab, deregulasi ekonomi, pajak yang lebih rendah, dan pengetatan sektor belanja. 17
  • 18. konservatisme administrasi • Pemerintah harus lebih banyak mengambil peran  intervensi sedapat mungkin dihindari guna menghemat fiskal. • Partisipasi masyarakat lebih ditingkatkan  kebijakan ditujukan bagi kepentingan masyarakat luas. • Pemberian subsidi, jaminan kesejahteraan. 18
  • 19. liberal versus konservatif • Adalah mustahil bagi pengambil kebijakan untuk berada di satu kutub ekstrem. • Pertemuan antara dua ideologi dalam membentuk administrasi publik adalah ruang diskursus yang selalu berubah. • Bagaimana posisi pemerintah sangat bergantung pada pengambil kebijakan, birokrasi, kelompok kepentingan, dan masyarakat umum. 19