Perkembangan Bahasa Melayu dari Aspek Leksikon & EtimologiMohamed Saddiq
Perkembangan Bahasa Melayu dari Aspek Leksikon & Etimologi oleh Profesor Emeritus Dato' Dr Asmah Haji Omar di Edutorium Kementerian Pendidikan, Singapura
Perkembangan Bahasa Melayu dari Aspek Leksikon & EtimologiMohamed Saddiq
Dokumen ini membahas perkembangan bahasa Melayu terutama dari aspek leksikon dan etimologi. Ia menjelaskan bagaimana leksikon bahasa Melayu berkembang melalui pengaruh dalam dan luar, termasuk dari bahasa sekeluarga, dialek, dan bahasa asing. Dokumen ini juga menggambarkan bagaimana leksikon bahasa Melayu mencerminkan tamadun dan budaya masyarakat Melayu.
Dokumen tersebut membahasakan konsep-konsep semantik seperti sinonim, antonim, polisemi dan homonim. Ia menjelaskan definisi dan contoh untuk setiap konsep tersebut.
Modul ini membahas lingkup kajian makna secara semantik dan pragmatik, relasi makna antara kata, serta makna kata, frasa, dan kalimat. Topik utama meliputi perbedaan antara semantik dan pragmatik, objek kajian semantik seperti makna kata dan relasi antarkata, serta makna frasa dan kalimat."
Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis. Secara garis besar dibahas tentang pengertian sintaksis, ruang lingkup kesalahan analisis bahasa pada tataran sintaksis seperti alat-alat sintaksis dan satuan-satuan sintaksis, serta bentuk atau pola kesalahan yang sering terjadi pada tataran sintaksis seperti kesalahan frasa, klausa, dan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk dan makna bahasa, meliputi:
1. Fonem dan morfem sebagai satuan bunyi dan makna terkecil dalam bahasa.
2. Jenis-jenis kata seperti kata dasar, kata turunan, verba, adjektiva.
3. Unsur-unsur pembentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek.
Perkembangan Bahasa Melayu dari Aspek Leksikon & EtimologiMohamed Saddiq
Perkembangan Bahasa Melayu dari Aspek Leksikon & Etimologi oleh Profesor Emeritus Dato' Dr Asmah Haji Omar di Edutorium Kementerian Pendidikan, Singapura
Perkembangan Bahasa Melayu dari Aspek Leksikon & EtimologiMohamed Saddiq
Dokumen ini membahas perkembangan bahasa Melayu terutama dari aspek leksikon dan etimologi. Ia menjelaskan bagaimana leksikon bahasa Melayu berkembang melalui pengaruh dalam dan luar, termasuk dari bahasa sekeluarga, dialek, dan bahasa asing. Dokumen ini juga menggambarkan bagaimana leksikon bahasa Melayu mencerminkan tamadun dan budaya masyarakat Melayu.
Dokumen tersebut membahasakan konsep-konsep semantik seperti sinonim, antonim, polisemi dan homonim. Ia menjelaskan definisi dan contoh untuk setiap konsep tersebut.
Modul ini membahas lingkup kajian makna secara semantik dan pragmatik, relasi makna antara kata, serta makna kata, frasa, dan kalimat. Topik utama meliputi perbedaan antara semantik dan pragmatik, objek kajian semantik seperti makna kata dan relasi antarkata, serta makna frasa dan kalimat."
Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis. Secara garis besar dibahas tentang pengertian sintaksis, ruang lingkup kesalahan analisis bahasa pada tataran sintaksis seperti alat-alat sintaksis dan satuan-satuan sintaksis, serta bentuk atau pola kesalahan yang sering terjadi pada tataran sintaksis seperti kesalahan frasa, klausa, dan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk dan makna bahasa, meliputi:
1. Fonem dan morfem sebagai satuan bunyi dan makna terkecil dalam bahasa.
2. Jenis-jenis kata seperti kata dasar, kata turunan, verba, adjektiva.
3. Unsur-unsur pembentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian semantik dan jenis-jenisnya. Semantik adalah ilmu yang mempelajari makna dalam bahasa, terutama hubungan antara tanda bahasa dengan makna. Terdapat beberapa jenis semantik seperti semantik leksikal yang mempelajari makna kata, semantik gramatikal yang mempelajari makna dalam tataran gramatika, dan semantik kontekstual yang mempelajari perubahan makna
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan yang disempurnakan (EYD) dan aturannya, meliputi penggunaan huruf, tanda baca, penulisan kata, angka, dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia.
Mata kuliah Bahasa Indonesia membahas tentang sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia, ragam ilmiah bahasa Indonesia, teknik membaca kritis dan menulis berbagai jenis teks seperti makalah, artikel, laporan, proposal, surat resmi, presentasi ilmiah, berdiskusi, dan berpidato. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan terampil menggunakan bahasa Indonesia secara lisan dan tertulis
Dokumen tersebut membahas tentang wacana dan jenis-jenisnya. Wacana adalah satuan bahasa terbesar dalam komunikasi, yang terdiri dari kalimat, klausa, frase, kata, morfem, dan bunyi. Terdapat beberapa jenis wacana berdasarkan saluran komunikasi, peserta komunikasi, dan tujuan komunikasi.
Wacana merupakan satuan bahasa terbesar yang terdiri dari kalimat-kalimat yang saling terkait secara makna dan struktur. Terdapat beberapa jenis wacana seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Untuk membuat wacana kohesif dan koheren diperlukan penggunaan alat-alat gramatikal dan semantik seperti konjungsi, kata ganti, hubungan antar kalimat, dan elipsis.
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titikHana Hanifah
Dokumen tersebut membahas tentang imbuhan berpartikel dari bahasa asing yang produktif dalam bahasa Indonesia, penggunaan tanda baca titik dan koma, serta pengertian kata baku."
Teks menjelaskan tentang delapan jenis kata dalam bahasa Indonesia yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, kata hubung, kata depan, kata keterangan, kata ganti, dan kata bilangan. Setiap jenis kata dijelaskan fungsi dan contohnya.
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang tanda baca dan penulisan kata dalam bahasa Indonesia yang mencakup penjelasan mengenai fungsi dan penggunaan tanda baca, pemisahan suku kata pada kata, penulisan huruf kapital dan miring, serta penulisan berbagai jenis kata seperti kata dasar, turunan, gabungan, dan angka.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat dan unsur-unsur yang membentuk kalimat, seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Dibahas pula tentang kalimat tunggal, majemuk setara dan bertingkat, serta syarat-syarat membentuk kalimat yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis makna yang dapat dimiliki oleh suatu kata, antara lain:
- Makna denotatif (makna sebenarnya)
- Makna konotatif (makna tambahan yang melibatkan nilai rasa)
- Makna konseptual (makna yang mencakup benda, tindakan, proses, keadaan)
- Makna lesikal (makna yang sesuai dengan pengalaman indra)
- Makna juga dapat ditentukan
More Related Content
Similar to SEMANTIK PERTEMUAN 13-14 2021_cde2d97730b59d80eee6cda419d4ee48.pptx
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian semantik dan jenis-jenisnya. Semantik adalah ilmu yang mempelajari makna dalam bahasa, terutama hubungan antara tanda bahasa dengan makna. Terdapat beberapa jenis semantik seperti semantik leksikal yang mempelajari makna kata, semantik gramatikal yang mempelajari makna dalam tataran gramatika, dan semantik kontekstual yang mempelajari perubahan makna
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan yang disempurnakan (EYD) dan aturannya, meliputi penggunaan huruf, tanda baca, penulisan kata, angka, dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia.
Mata kuliah Bahasa Indonesia membahas tentang sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia, ragam ilmiah bahasa Indonesia, teknik membaca kritis dan menulis berbagai jenis teks seperti makalah, artikel, laporan, proposal, surat resmi, presentasi ilmiah, berdiskusi, dan berpidato. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan terampil menggunakan bahasa Indonesia secara lisan dan tertulis
Dokumen tersebut membahas tentang wacana dan jenis-jenisnya. Wacana adalah satuan bahasa terbesar dalam komunikasi, yang terdiri dari kalimat, klausa, frase, kata, morfem, dan bunyi. Terdapat beberapa jenis wacana berdasarkan saluran komunikasi, peserta komunikasi, dan tujuan komunikasi.
Wacana merupakan satuan bahasa terbesar yang terdiri dari kalimat-kalimat yang saling terkait secara makna dan struktur. Terdapat beberapa jenis wacana seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Untuk membuat wacana kohesif dan koheren diperlukan penggunaan alat-alat gramatikal dan semantik seperti konjungsi, kata ganti, hubungan antar kalimat, dan elipsis.
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titikHana Hanifah
Dokumen tersebut membahas tentang imbuhan berpartikel dari bahasa asing yang produktif dalam bahasa Indonesia, penggunaan tanda baca titik dan koma, serta pengertian kata baku."
Teks menjelaskan tentang delapan jenis kata dalam bahasa Indonesia yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, kata hubung, kata depan, kata keterangan, kata ganti, dan kata bilangan. Setiap jenis kata dijelaskan fungsi dan contohnya.
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang tanda baca dan penulisan kata dalam bahasa Indonesia yang mencakup penjelasan mengenai fungsi dan penggunaan tanda baca, pemisahan suku kata pada kata, penulisan huruf kapital dan miring, serta penulisan berbagai jenis kata seperti kata dasar, turunan, gabungan, dan angka.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat dan unsur-unsur yang membentuk kalimat, seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Dibahas pula tentang kalimat tunggal, majemuk setara dan bertingkat, serta syarat-syarat membentuk kalimat yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis makna yang dapat dimiliki oleh suatu kata, antara lain:
- Makna denotatif (makna sebenarnya)
- Makna konotatif (makna tambahan yang melibatkan nilai rasa)
- Makna konseptual (makna yang mencakup benda, tindakan, proses, keadaan)
- Makna lesikal (makna yang sesuai dengan pengalaman indra)
- Makna juga dapat ditentukan
Similar to SEMANTIK PERTEMUAN 13-14 2021_cde2d97730b59d80eee6cda419d4ee48.pptx (20)
2. Hubungan antara kata sebagai lambang
bunyi dan benda yang dilambangkan
bersifat arbitrer, oleh sebab itu kita dapat
menelusuri sebab-sebab yang
melatarbelakangi terjadinya penamaan
terhadap sejumlah kata yang ada dalam
kosa kata bahasa Indonesia.
3. 1. Tiruan Bunyi
Kata yang dibentuk berdasarkan tiruan bunyi
disebut onomatope, dianggap sebagai dasar
primitif dalam penyebutan benda.
Contoh:
* Cicak/ cecak, disebut cicak karena
berbunyi cek..cek..cek…
* Burung derkuku, karena berbunyi
derkuku...
*tik ... tik ... mesin ketik
4.
5. 3. Ciri/ Sifat yang Menonjol
Penamaan suatu benda dengan salah satu sifat yang
menonjol yang dimilikinya.
Pada peristiwa semantik ini terjadi transposisi makna
dalam pemakaiannya, yaitu perubahan dari kata sifat
menjadi kata benda.
Misalnya:
Dalam dunia politik ada istilah kanan dan kiri
Kanan = golongan agama
Kiri = golongan komunis
6. Apellativa: nama benda/ sesuatu
yang dibuat berdasarkan nama
penemunya/ nama peristiwa dalam sejarah.
Misalnya:
Dalil Archimedes, Hukum Newton, Hukum
Boyle, dll.
Laksamana = nama seorang ksatria
dalam wira carita Ramayana
Bayangkara/ Bayangkari = pasukan
penjaga keselamatan raja
Dimochtarkan = disingkirkan dari jalan
7. 5. Tempat Asal
Transposisi nama tempat menjadi nama benda sering tidak lagi
dirasakan oleh masyarakat pemakai bahasa.
Misalnya:
Magnet = magnetin
Sarden = Pulau Sardenia di Italia
Perjanjian Linggarjati = di daerah Linggarjati
Dinusakambangkan = dibuang ke Nusa Kambangan
Kapur barus = nama tempat di Sumatera Barat
8. Nama suatu benda yang diambil dari nama
bahan benda.
Misal:
Kaca mata, kaca rias, kaca jendela =
dibuat dari kaca
Bambu runcing = bambu yang diruncingkan
9. 7. Kesamaan Ciri
Kata- kata leksikal dalam kesusastraan sering digunakan
secara metaforis yaitu kata itu digunakan dalam suatu
ujaran yang maknanya dipersamakan dengan makna
leksikal dari kata tersebut.
Misalnya:
Mata kaki pada ungkapan kaki meja, kaki gunung dan
kaki kursi.
Kata kaki mempunyai kesamaan makna dengan arti
leksikal dari kata kaki tersebut, yaitu sesuatu yang
terletak pada bagian bawah/ untuk menopang bagian
atas.
10. Catatan:
Sifat metaforis dari penggunaan
kata-kata tersebut adalah luntur
karena telah menjadi kata
umum dalam pemakaian
bahasa secara umum.
11. Bentuk- bentuk Singkatan
A. Akronim
Kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku
kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan
sebagai kata yang sesuai dengan kaidah fonotatik
bahasa.
Contoh:
asi = air susu ibu
camer = calon mertua
cekal = cegah dan tangkal
Susu tante = sumbangan suka rela tanpa
tekanan
12. C. Lambang Huruf
Kependekan yang terdiri atas satu huruf/ lebih yang
menggambarkan konsep dasar.
Misal:
m = meter
cm = sentimeter
kg = kilogram