Dokumen tersebut membahas tentang sejarah perkembangan absolutisme, revolusi industri, modernisasi Jerman, dan lahirnya kelas buruh sebagai akibat dari revolusi industri."
4. DEFINISI
ABSOLUTISME
Secara etimologi absolutisme
berasal dari kata berbahasa Inggris
absolute dan berbahasa Latin
absolutus. Kata absolutus
merupakan bentuk partisipium
perfek dari kata absolvere (Bagus,
2005). Absolut secara harafiah dapat
diartikan terlepas dari atau bebas
dari. Kata Latin absolutus berarti
pula yang sempurna atau lengkap.
Secara terminologi, absolut
dan absolutisme mempunyai
banyak pengertian yang
harus disesuaikan dengan
tempat penggunaannya.
Next
5. Dalam pengertian ini, dapat disimpulkan bila sesuatu dikatakan
absolut berarti sesuatu itu tidak membutuhkan yang lain untuk
menjadi sempurna. Absolutisme merupakan suatu paham yang
menjelaskan suatu kemutlakan tanpa syarat yang harus diterima
dan kesempurnaannya itu tidak ada yang bisa dirubah sebagai
suatu kebenaran. Keberadaan absolutisme ada kalanya untuk
membenarkan apa yang seharusnya dibenarkan, dan menyalahkan
apa yang harus disalahkan.
6. Pandangan
filsuf
mengenai
istilah
absolut
dalam sistem
metafisika
Hegel menggunakan istilah ini untuk entitas pokok
dalam sistemnya, yakin Roh Absolut. Roh ini
mempunyai dimensi kebenaran absolut dan
keindahan absolut. Hal ini menunjukkan suatu
keseluruhan dan kelengkapan realitas, yang
kiranya terletak diluar pengalaman kita
Nurcholish Madjid menjelaskan bahwa
prinsip Islam sebagai agama yang terbuka
adalah bahwa ia menolak ekslusivisme
dan absolutisme, serta memberikan
apresiasi yang tinggi terhadap pluralisme
8. REVOLUSI INDUSTRI
Shwab dalam (Prasetyo, 2018) mencatat bahwa sejarah globalisasi terjadi
dalam empat periode: revolusi 1.0, revolusi 2.0, dan revolusi 3.0. dan
revolusi 4.0. Setiap periodisasi globalisasi tersebut selalu tersingkap
kekuatan yang membuat dunia terus menerus berubah.
9. REVOLUSI
1.0
Revolusi 1.0. pertama berlangsung sejak 1492,
ketika Colombus berlayar, membuka perdagangan
anatara dunia lama dan dunia baru hingga sekitar
tahun 1800. Tenaga penggerak dalam era ini
ditentukan oleh seberapa besar otot, seberapa
besar tenaga kuda, seberapa besar tenaga angin,
dan seberapa besar tenaga uap yang dimiliki oleh
suatu negara serta seberapa besar kreativitas
untuk memanfaatkannya.
10. REVOLUSI
2.0
Revolusi Industri 2.0. Produksi memang
sudah menggunakan mesin, tenaga otot
sudah digantikan oleh mesin uap, dan kini
tenaga uap mulai digantikan dengan tenaga
listrik. Namun ada satu hal yang belum
berubah, proses produksi di pabrik masih
jauh dari proses produksi di pabrik modern
dalam hal transportasi.
11. REVOLUSI
3.0
Revolusi Industri 3.0 adalah era yang terjadi
sekitar awal abad ke-20 (1970-an) dan dipicu
oleh perkembangan mesin-mesin pintar
(Komputer & Software) berbasis teknologi
otomasi yang perlahan menggantikan peran-
peran manusia di lapangan. Pada era inilah
dimulainya digitalisasi khususnya di dunia
industri.
12. REVOLUSI
4.0
pada industri 4.0, ditandai dengan revolusi
digitalisasi. Mesin digantikan oleh artificial
intellegence (AI). Tadinya manusia yang
berpikir, sekarang robot yang berpikir, dan ini
akan sangat banyak terjadi di masa yang
akan datang.
14. Teori modernisasi klasik berlangsung pada
akhir 1950-an setelah Perang Dunia II hingga
1970-an. Salah satu negara yang menerima
dampaknya dalah negara Jerman. Negara-
negara yang sedang berkembang ini sedang
mencari strategi pembangunan untuk
memamjukan ekonomi dan memperkuat
politik negara. Pada hakikatnya, tidak ada
teori yang menjelaskan secara rinci
mengenai sejarah dan perkembangan
modernisasi Jerman.
15. Namun, secara umum ada beberapa dampak yang ditimbulkan oleh
modernisasi, diantaranya:
Dampak positif
Tingkat kehidupan menjadi lebih baik karena
perkembangan industri
Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
berkembang
Pemikiran masyarakat berubah menjadi
rasional.
Dampak Negatif
Terjadi budaya hedonisme dan konsumsi
masyarakat bertambah
Budaya luar negeri cepat memepengaruhi
budaya asli (dalam negeri)
Masyarakat mulai memiliki sifat individualisme
(mementingan kepentingan pribadi)
17. Buruh mulai dikenal masyarakat beberapa pulau di
nusantara akibat kebijakan kolonial pada abad 19.
Terutama pada zaman VOC, mereka meletakkan sendi-
sendi kapitalisme di tanah air melalui pekerja kontrak
kebun-kebun yang mereka kelola. Namun, pekerja atau
kelas buruh pertama kali muncul di Amerika Serikat yang
bermula perjuangan mendapatkan jam kerja sehari di
Chicago abad ke-19. Pada saat itu, sistem kapitalis
mengahruskan buruh/pekerja harus kerja dalam tenggat
16 jam perhari. Pengurangan jam pun disarankan.
18. Federasi Buruh Amerika menetapkan 1 Mei 1886, sebagai hari buruh
dan buruh di seluruh negeri harus mogok untuk menuntut 8 jam kerja
tersbeut. Pada tanggal 3 Mei tersebut, aksi protes berubah menjadi
kekerasan ketika polisi menerang pekerja yang melakukan aksi dan terjadi
bentrokan yang menewaskan petugas dan warga sipil. Untuk menghormati
kejadian tersebut, konferensi sosialis internasional pada tahun 1889
menobatkan may day sebagai hari libur buruh, atau yang dikenal dengan
Hari Buruh Internasional. Namun di indonesia juga mulai memperingati
hari buruh pada tanggal 1 Mei, tepatnya tahun 1920.