1. Dokumen tersebut membahas tentang masyarakat awal Indonesia secara kronologis mulai dari zaman prasejarah hingga zaman logam.
2. Pada zaman prasejarah terdapat 4 zaman yaitu paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, dan zaman megalitikum, dengan ciri khas alat batu, kehidupan, dan jenis manusia purba.
3. Zaman logam terdiri atas zaman perunggu dan besi, dengan teknik pembu
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
Dokumen tersebut membahas periodesasi kehidupan manusia purba di Indonesia, dimulai dari Zaman Paleolitikum hingga Zaman Logam. Mencakup perkembangan alat batu, pola kehidupan, dan budaya yang berkembang pada setiap zamannya. Zaman Paleolitikum ditandai dengan alat batu yang sangat sederhana, berburu dan mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum dan Neolitikum mengalami kemajuan dengan alat batu yang le
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
Dokumen tersebut membahas periodesasi kehidupan manusia purba di Indonesia, dimulai dari Zaman Paleolitikum hingga Zaman Logam. Mencakup perkembangan alat batu, pola kehidupan, dan budaya yang berkembang pada setiap zamannya. Zaman Paleolitikum ditandai dengan alat batu yang sangat sederhana, berburu dan mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum dan Neolitikum mengalami kemajuan dengan alat batu yang le
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan serpih di Sumatra. Zaman
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan flakes. Zaman Megalitikum men
1. Dolmen digunakan untuk tujuan religius seperti tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujian nenek moyang. Dolmen juga dipakai sebagai peti mati agar mayat tidak dimakan binatang buas.
2. Arca batu menggambarkan binatang atau manusia dalam bentuk yang dinamis, seperti arca gajah yang menunggangi binatang buruan. Arca ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.
3. Waruga adalah peti mati
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teknologi pada masa pra-aksara, dimulai dari pengertian pra-aksara sebagai masa sebelum mengenal tulisan, kemudian membahas periode zaman batu dan logam pada masa pra-aksara beserta contoh alat-alat yang ditemukan.
Dokumen ini membahas tentang alat-alat yang digunakan manusia pada zaman Paleolitikum seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes yang terbuat dari batu atau tulang untuk berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan. Dokumen ini juga membedakan ciri kebudayaan Pacitan dan Ngandong berdasarkan jenis alat yang ditemukan.
Tipologi kebudayaan - Sejarah Peminatan Kelas X-IPSVira Utami
Dokumen tersebut membahas tentang tipologi dan perkembangan kebudayaan zaman praaksara melalui 5 periode, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Megalitikum, Neolitikum, dan Perundagian. Pada setiap periode terdapat ciri khas dari hasil budaya manusia berupa alat-alat batu, gerabah, patung, dan logam. Tipologi memungkinkan kita mempelajari perkembangan budaya praaksara berdasarkan karakteristik benda
Kebudayaan Pacitan berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Alat-alat batu ditemukan di sungai dekat Pacitan pada tahun 1935. Alat-alat tersebut diperkirakan dibuat oleh Pithecanthropus erectus. Contoh alat budaya Pacitan meliputi kapak perimbas, kapak genggam, pahat genggam dan kapak genggam awal.
Tentang masa pra aksara di Indonesia, pembabakan zaman pra aksara, jenis manusia purba, kehidupan dan kebudayaan manusia masa pra aksara, dan sistem kepercayaannya.
Dokumen ini membahas sejarah peradaban manusia prasejarah di Indonesia, dimulai dari zaman Paleolitikum hingga Mesolitikum. Zaman Paleolitikum berlangsung kurang lebih 600.000 tahun lalu dan ditandai dengan alat batu yang kasar, sedangkan zaman Mesolitikum ditandai dengan permukiman tetap dan pengembangan teknik batu. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa budaya prasejarah di Indonesia seperti Pacitan dan Ngandong
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologirendrafauzi
Teks tersebut membahas pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi. Zaman dibagi menjadi zaman batu (terdiri dari zaman batu tua, tengah, dan besar), zaman logam (tembaga, perunggu, dan besi), dan zaman neolitikum. Masing-masing zaman dikarakterisasi oleh jenis alat yang digunakan, gaya hidup, dan kemajuan teknologi manusia.
Zaman Mesolithikum merupakan periode antara Paleolitikum dan Neolitikum dimana manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan menggunakan alat-alat batu kasar seperti kapak genggam, kapak pendek, dan pipisan yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.
Zaman Paleolitikum ditandai oleh kehidupan berpindah-pindah, berburu, dan menangkap ikan. Manusia pada zaman ini membuat alat-alat sederhana dari batu, tulang, dan tanduk untuk berburu, mengumpulkan makanan, dan kebutuhan lainnya. Dua kebudayaan utama pada zaman ini adalah Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
Zaman Mesolitikum adalah periode antara Paleolitikum dan Neolitikum ketika manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan membuat alat-alat batu sederhana seperti kapak genggam. Manusia pada zaman ini didominasi ras Melanesoid dari Papua. Beberapa budaya yang berkembang antara lain Pebble Culture, Bone Culture, dan Flakes Culture.
Teks tersebut membahas tentang masyarakat dan kebudayaan pada masa Mesolithikum di Indonesia. Masyarakat Mesolithikum hidup berburu dan mengumpulkan makanan, mulai mengenal pertanian sederhana, dan tinggal di gua-gua. Mereka juga mengenal kepercayaan dan seni rupa berupa lukisan di dinding gua. Kebudayaan Mesolithikum di Indonesia ditandai dengan tradisi serpih-bilah dan alat-alat dari tulang dan cangkang."
Dokumen ini membahas berbagai jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, seperti Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus, Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis, dan Homo Wajakensis. Dokumen ini juga menyajikan ciri-ciri fisik masing-masing jenis manusia purba tersebut dan masa hidupnya.
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan serpih di Sumatra. Zaman
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan flakes. Zaman Megalitikum men
1. Dolmen digunakan untuk tujuan religius seperti tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujian nenek moyang. Dolmen juga dipakai sebagai peti mati agar mayat tidak dimakan binatang buas.
2. Arca batu menggambarkan binatang atau manusia dalam bentuk yang dinamis, seperti arca gajah yang menunggangi binatang buruan. Arca ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.
3. Waruga adalah peti mati
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teknologi pada masa pra-aksara, dimulai dari pengertian pra-aksara sebagai masa sebelum mengenal tulisan, kemudian membahas periode zaman batu dan logam pada masa pra-aksara beserta contoh alat-alat yang ditemukan.
Dokumen ini membahas tentang alat-alat yang digunakan manusia pada zaman Paleolitikum seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes yang terbuat dari batu atau tulang untuk berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan. Dokumen ini juga membedakan ciri kebudayaan Pacitan dan Ngandong berdasarkan jenis alat yang ditemukan.
Tipologi kebudayaan - Sejarah Peminatan Kelas X-IPSVira Utami
Dokumen tersebut membahas tentang tipologi dan perkembangan kebudayaan zaman praaksara melalui 5 periode, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Megalitikum, Neolitikum, dan Perundagian. Pada setiap periode terdapat ciri khas dari hasil budaya manusia berupa alat-alat batu, gerabah, patung, dan logam. Tipologi memungkinkan kita mempelajari perkembangan budaya praaksara berdasarkan karakteristik benda
Kebudayaan Pacitan berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Alat-alat batu ditemukan di sungai dekat Pacitan pada tahun 1935. Alat-alat tersebut diperkirakan dibuat oleh Pithecanthropus erectus. Contoh alat budaya Pacitan meliputi kapak perimbas, kapak genggam, pahat genggam dan kapak genggam awal.
Tentang masa pra aksara di Indonesia, pembabakan zaman pra aksara, jenis manusia purba, kehidupan dan kebudayaan manusia masa pra aksara, dan sistem kepercayaannya.
Dokumen ini membahas sejarah peradaban manusia prasejarah di Indonesia, dimulai dari zaman Paleolitikum hingga Mesolitikum. Zaman Paleolitikum berlangsung kurang lebih 600.000 tahun lalu dan ditandai dengan alat batu yang kasar, sedangkan zaman Mesolitikum ditandai dengan permukiman tetap dan pengembangan teknik batu. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa budaya prasejarah di Indonesia seperti Pacitan dan Ngandong
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologirendrafauzi
Teks tersebut membahas pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi. Zaman dibagi menjadi zaman batu (terdiri dari zaman batu tua, tengah, dan besar), zaman logam (tembaga, perunggu, dan besi), dan zaman neolitikum. Masing-masing zaman dikarakterisasi oleh jenis alat yang digunakan, gaya hidup, dan kemajuan teknologi manusia.
Zaman Mesolithikum merupakan periode antara Paleolitikum dan Neolitikum dimana manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan menggunakan alat-alat batu kasar seperti kapak genggam, kapak pendek, dan pipisan yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.
Zaman Paleolitikum ditandai oleh kehidupan berpindah-pindah, berburu, dan menangkap ikan. Manusia pada zaman ini membuat alat-alat sederhana dari batu, tulang, dan tanduk untuk berburu, mengumpulkan makanan, dan kebutuhan lainnya. Dua kebudayaan utama pada zaman ini adalah Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
Zaman Mesolitikum adalah periode antara Paleolitikum dan Neolitikum ketika manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan membuat alat-alat batu sederhana seperti kapak genggam. Manusia pada zaman ini didominasi ras Melanesoid dari Papua. Beberapa budaya yang berkembang antara lain Pebble Culture, Bone Culture, dan Flakes Culture.
Teks tersebut membahas tentang masyarakat dan kebudayaan pada masa Mesolithikum di Indonesia. Masyarakat Mesolithikum hidup berburu dan mengumpulkan makanan, mulai mengenal pertanian sederhana, dan tinggal di gua-gua. Mereka juga mengenal kepercayaan dan seni rupa berupa lukisan di dinding gua. Kebudayaan Mesolithikum di Indonesia ditandai dengan tradisi serpih-bilah dan alat-alat dari tulang dan cangkang."
Dokumen ini membahas berbagai jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, seperti Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus, Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis, dan Homo Wajakensis. Dokumen ini juga menyajikan ciri-ciri fisik masing-masing jenis manusia purba tersebut dan masa hidupnya.
Dokumen tersebut membahas tentang 12 binatang purba beserta ciri-ciri fisik dan habitatnya, di antaranya Lesothosaurus, Microraptor, Yandangornis, Saltopus, Micropachycephalosaurus, Futalognkosaurus, Sauroposeidon, Supersaurus, Argentinosaurus, Amphicoelias, Triceratops, dan Mammoth. Dokumen ini juga membahas 3 binatang purba lainnya yaitu Velociraptor, Pterodactyl, dan Smilodon beserta ciri
Manusia purba telah hidup di Indonesia sejak zaman Paleolitik. Beberapa fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia meliputi Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus robustus, Pithecanthropus erectus, Homo soloensis, dan Homo sapiens. Manusia-manusia purba ini hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan serta meninggalkan jejak berupa artefak dan fosil.
Persebaran flora dan fauna di indonesiaYohana Gracia
Persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh faktor iklim, tanah, dan lingkungan. Hal ini menyebabkan keragaman spesies tumbuhan dan hewan yang berbeda di berbagai wilayah Indonesia. Untuk melestarikan keanekaragaman alam, dibutuhkan upaya pelestarian dan pengetahuan yang mendalam tentang flora dan fauna Indonesia.
Pengaruh agama dan kebudayaan hindu budha di indonesiaYulis Permata Sari
Interaksi masyarakat Indonesia dengan tradisi Hindu-Budha dan pengaruh agama dan kebudayaan India telah berlangsung lama. Pengaruh tersebut terlihat dalam bahasa, seni, filsafat, sistem pemerintahan, dan kepercayaan masyarakat Indonesia. Tradisi Hindu-Budha terus berlanjut di beberapa daerah seperti Bali dan Tengger.
Dokumen ini membahas tentang keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia. Flora di Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah yaitu Barat (Asia), Timur (Australia), dan Tengah (peralihan). Sementara itu, faktor yang mempengaruhi persebaran flora antara lain iklim, tanah, ketinggian, dan relief tanah. Dokumen juga membahas tentang persebaran fauna di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor populasi, perubahan habitat, dan persaingan.
Dokumen tersebut membahas sejarah Kerajaan Sunda dan Galuh di Jawa Barat, meliputi sumber sejarah, kehidupan politik, sosial ekonomi, dan budaya kedua kerajaan. Kerajaan Sunda mulai berdiri pada abad ke-8 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-11 di bawah pemerintahan Maharaja Sri Jayabhupati. Kerajaan Galuh berdiri sebagai pecahan dari Kerajaan Tarumanegara dan mem
Особое значение в конце ХХ - начале ХХI века приобрели виды научно-технической деятельности, направленные, главным образом, на решение практических и социально-значимых проблем.
Проблемы в промышленности, экологии, медицине и обществе в целом направляют исследования и разработку существенной части современной науки в развитых странах. Такая наука обусловлена контекстом будущего применения ее результатов и существует почти что исключительно благодаря этому контексту. Такие исследования являются основой для производства инноваций, задавая его высокий темп.
Современная наука и техника является очень сложным объектом для изучения и философского анализа. На ту часть науки и техники, что создается в контексте применения, современная философия только начинает обращать внимание. До сих пор мало изучались и концептуализировались механизмы зарождения и развития такого вида научно-технической деятельности, ее отношения к другим видам научной деятельности. В современной литературе поднимаются вопросы об эпистемологии, методологии, этике и коммуникации в ней. Именно проблемы, связанные с методологической рефлексией и коммуникацией, в современных видах исследовательской практики, производимой в контексте применения, и составят основной предмет исследования.
На слайдах представлены размышления о концептах и онтологиях нового вида интеллектуально-практической деятельности - "науки контекста применения".
The document discusses the importance of visionary leadership and crafting a compelling organizational vision. It provides guidance on determining the current state and desired future state, drafting a vision statement, communicating the vision through different forums, integrating the vision into goals and daily tasks, and continually sharing stories about progress toward the vision. An effective vision is essential for guiding a group toward shared objectives and inspiring them to work toward realizing the future potential of the organization.
The document discusses the significance of the mantra "Om" or "Aum" in Hinduism, Buddhism, Jainism, and other traditions. It is considered the most important and primordial mantra, representing the root sound of existence. Traditionally, it is believed that Om symbolizes the vibrational essence of the universe, and that all sounds, objects, and beings emanated from this original vibration. The document explores the meaning and vibration of each syllable - A, U, M - as well as scientific perspectives on Om representing the vibrational nature of all matter.
Jumpstart your Life, Career, and RelationshipsPaul D. Casey
It's so important to fully embrace your identity, and these exercises will nail that down. Email me at pcgrowingforward@gmail.com for the worksheets. Also, this will help you get clarity on your vision and how to avoid the inevitable obstacles that come your way.
UK Spectrum Policy Forum - Prof Simon Saunders, Real Wireless Ltd - Long Term...techUK
UK Spectrum Policy Forum
Prof Simon Saunders, Director, Real Wireless Ltd
Long Term UHF Spectrum Policy
See more at: http://www.techuk.org/about/uk-spectrum-policy-forum
All Rights Reserved
Pembabakan secara Arkeologis membagi zaman prasejarah menjadi 4 zaman berdasarkan perkembangan alat batu yaitu Zaman Batu Tua, Zaman Batu Tengah, Zaman Batu Besar, dan Zaman Batu Muda. Zaman Logam terbagi menjadi Zaman Perunggu dan Zaman Besi berdasarkan penggunaan logam sebagai bahan baku alat. Masyarakat prasejarah hidup berpindah-pindah dan bergantung pada alam, namun secara
Dokumen tersebut membahas pembagian zaman praaksara berdasarkan arkeologi dan peninggalannya. Zaman praaksara dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam, dimana zaman batu terbagi menjadi zaman batu tua, tengah, baru, dan besar, sedangkan zaman logam terbagi menjadi zaman tembaga dan perunggu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh peninggalan yang ditemukan pada masing-masing z
Dokumen tersebut membahas tentang zaman Paleolitikum dan Mesolitikum di Indonesia. Zaman Paleolitikum merupakan zaman awal ketika manusia membuat alat-alat batu secara kasar dan berpindah-pindah. Manusia pada zaman Mesolitikum mulai memiliki tempat tinggal tetap meski masih berburu dan mengumpulkan makanan. Kedua zaman tersebut dapat diketahui melalui penemuan alat-alat batu dan fosil manusia
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_deden98
Dokumen tersebut merangkum periode prasejarah di Indonesia, mulai dari Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, zaman Besi, hingga zaman Perunggu. Dijelaskan ciri-ciri masyarakat dan artefak yang ditemukan pada setiap periode, seperti alat batu, budaya pemburu-pengumpul, pertanian, dan logam.
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islamRifa Ramadhani
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tugas IPS kelompok tentang peta konsep masa Praaksara, masa Islam, dan masa Hindu & Buddha. Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang masa Praaksara meliputi pengertian, pembagian zaman, jenis-jenis manusia purba, perkembangan manusia purba, dan hasil kebudayaan manusia purba. Juga memberikan informasi singkat tentang proses masuknya agama Hindu dan Buddha di Indonesia.
Materi Zaman Prasejarah ini dirangkum dari berbagai sumber. Menjelaskan tentang pembagian masa prasejarah dari sisi geologi maupun masa prasejarah yang masuk ke nusantara dan dialami oleh masyarakat Indonesia.
Dokumen ini membahas hasil budaya masyarakat pra-aksara di Indonesia, mulai dari zaman batu, zaman logam, hingga zaman megalitikum. Terdapat alat-alat batu, perunggu, dan besi dari berbagai zaman beserta penyebarannya.
Zaman Paleolitikum (50.000-10.000 SM) adalah zaman batu purba di mana manusia seperti Pithecanthropus Erectus dan Homo Soloensis hidup sebagai pemburu-pengumpul dan meninggalkan alat-alat batu sederhana. Masa ini ditandai oleh bergantinya zaman glasial dan interglasial yang memengaruhi iklim dan vegetasi bumi.
Makalah ini membahas perkembangan manusia purba dan budaya masyarakat Indonesia pada zaman protosejarah. Manusia purba seperti Australopithecus, Pithecanthropus, dan Homo erectus mulai bermunculan sejak jutaan tahun lalu dan mampu membuat alat-alat batu sederhana. Masyarakat pada masa itu hidup berpindah-pindah dengan kegiatan berburu dan meramu. Kemudian muncul kegiatan bercoc
Teknologi batu mulai berkembang dari penggunaan batu sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan berfungsi secara serbaguna. Teknologi ini terus berkembang melalui zaman Paleolitikum, Misolitikum, dan Neolitikum hingga zaman perunggu dan besi.
2. NO
MASA
1
PROTEROZOIKUM /
AZOIKUM
2
PALEOZOIKUM
3
MESOZOIKUM
ZAMAN
Z. PRIMER
Z. SEKUNDER
KALA
Archaikum
Prakambrium
Kambrium
Ordovisium
Silur
Devon
Karbon
Perm
Trias
Jura
Kapur
Paleosin
TERSIER
4
NEOZOIKUM /
KENOZOIKUM
KWARTER
Eosin
Oligosin
Miosin
Pliosin
Plestosin
(Diluvium)
Holosin
(Aluvium)
WAKTU (JT)
3500 - 1200
1200 - 600
600-550
500
440 - 410
400 - 360
340 - 225
290
225
180
135
70 - 68
60
40
25
7
2–3
0.01
3. 1. Azoikum(tidak ada kehidupan) / Archaeikum
(zaman tertua.)
Pada zaman ini tidak ada kehidupan di bumi, karena
kulit bumi masih sangat panas dan masih dalam
tahap pembentukan kulit bumi, dan bagian akhir
zaman ini terjadi proses pembentukan hidrosfer dan
atmosfer bumi.
kondisi bumi pada awal
masa Archaeikum
Kulit bumi yang masih panas
tidak memungkinkan untuk
menopang kehidupan
4. 2. Paleozoikum (z.kehidupan tertua) / z. Primer
Kondisi bumi belum stabil iklim berubah-ubah dan
curah hujan sangat tinggi serta mulai terbentuknya
lautan. Tanda-tanda Kehidupan microorganisme
(bersel satu) muncul dilaut, dan terus berkembang.
Z. Ini terdiri dari 5 zaman : Cambrium, Ordovisium,
Silur, Devon, Carbon, Perm.
BENUA PANGEA
KONDISI BUMI Z. PRIMER
mulai ada kehidupan yg primitif seperti
kerang,trilobit,ubur-ubur dan
invertebrata, ikan, hiu purba, Serbuan
ke daratan masih terus berlanjut
selama zaman ini. Hewan Amfibi
berkembang & beranjak menuju
daratan, Meganeura yang mirip capung
dgn bentang sayap 75 cm di udara,
Arthropleura yang mirip kaki seribu
mencapai panjang 1,8 meter.
5. 3. Mesozoikum / z. Skunder
pada z. Ini kehidupan berkembangdengan pesat, dan jenisnyapun
lebih beraneka ragam dari zaman sebelumnya. Yang paling menonjol
adalah jenis reptilia. Dan munculnya jenis mamalia tingkat rendah.
Zaman Mesozoikum dibagi menjadi 3 yaitu : Trias, Jura, Kapur
KONDISI BUMI MASA MESOZOIKUM
PANGEA
Pangea terpecah , dimana
Amerika Selatan memisahkan
diri dari Afrika sedangkan
Amerika Selatan melepaskan
diri dari Antartika dan
Australia.
6. 4. Neozoikum (z. Kehidupan baru ) 65 jt thn lalu – sekarang.
Neozoikum dibagi menjadi 2 yaitu Tertier & Kwarter
a. Z. Tertier ( 65 – 1,7 juta th lalu ) dibagi menjadi lima
Paleosen , Eosen, Oligosen, Miosen, Pliosen
- mamalia berkembang dengan pesat, sedangkan jenis
reptil raksasa mulai punah.
- munculnya jenis primata/kera dan pd akhir z. Tertier
ada indikasi munculnya ’kera-manusia’
b. Z. Kwarter ( 1,7 juta tahun lalu – sekarang )
z. Ini dibagi menjadi :
1. Pleistosen/Z. Diluvium – terjadi zaman es/glacial,
- munculnya manusia purba
2. Holosen /Z. Aluvium - suhu bumi mulai stabil
- munculnya manusia cerdas
8. LAPISAN
TANAH
JENIS MAN. PURBA
PENELITI
TEMPAT DAN
TAHUN
KET
-Megantropus
Paleojawanikus
Pleistosen
Tengah
(Fauna rinil)
Pleistosen
Atas ( fauna
Ngandong)
Sangiran
L.Bengawan Solo
Tahun 1941
-Fosil paling
primitif
-Badan tegap
rahang kuat
-Pitekantropus
Mojokertensis
-Pitekantropus
Robustus
GHR. Von
Koenigswald
GHR. Von
Koenigswald
Mojokerto, 1936
-Jenis PE tertua
-vol.otak antara
750-1300 cc
-Pitekantropus
Erektus
E. Dubois
Trinil –LB Solo
1890
-mampu
berjalan tegak
-man. kera
berjalan tegak
Homo Soloensis
Pleistosen
Bawah
(fauna Jetis)
GHR. Von
Koenigswald
-GHR. Von
Koenigswald
-Weidenrich
-V.Rietschoten
-E. Dubois
Ngandong
LB Solo
1931-1934
Wajak-T.Agung
1889
-dahi menonjol
-brt 130 – 150
kg
-t.130 – 210 cm
-muka &hidung
lebar
Homo Wajakensis
Homo Sapiens
Holosen
-V.Rietschoten
Trinil, 1939
9. Hasil Kebudayaan Manusia Prasejarah di Indonesia
1. Zaman Pleistosen (Dari Keb. Pacitan & Ngandong)
Palaeolithikum(Kebudayaan Batu Tua)
a. Kebud. Pacitan seperti
- kapak perimbas = chopper diperkirakan digunakan oleh
pithecanthropus erectus untuk alat pemotong hasil buruan.
- Kapak genggan = Handadze , utk memotong dan menggali
umbi-umbian,
- Batu serpih = Flakes , untuk membuat lubang pada kulit,
untuk menguliti buruan, mata tombak.
- digunakan oleh pithecanthropus Erectus
10. b. Kebud. Ngandong
- mempunyai ciri khas yakni terbuat dari tulang /tanduk rusa
yang dipergunakan utk berburu & mengorek umbi-umbian
serta kapak genggam untuk memotong buruan.
- digunakan oleh Homo Soloensis & Homo Mojokertensis
11. Jadi ciri-ciri Z. Palaeolithikum
:
- peralatannya masih sangat kasar
- kehidupannya nomaden
- matapencahariannya, berburu,
menangkap ikan meramu hasil hutan
- hidup dalam kelompok kecil
- peralatan, chopper, handadze ( peble), flakes
12. a.
2. Dari Zaman Holosen
Keb. Mesolithikum, diantaranya : kapak
Sumatra/
kapak genggam, alat serpih, mata panah dari tulang
Peninggalannya pada :
- Kjokkenmodinger ( kp. genggam/peble, fosil Australomelanesid)
- Abris Sous Roche (goa batu) ; alat serpih/flakes alat tulang.
Ciri-ciri Zaman Mesolithikum a-l :
- Man. Pendukungnya jenis manusia cerdas : ras Papua Melanesoid,
Ras Veddoid
- Peralatannya sudah diasah pada bagian penetaknya.
- Kehidupannya nomaden
- Mata pencahariannya : berburu, meramu, menangkap ikan, dan
- pada bagian akhir zaman ini manusia mulai menetap di goa- goa,
pertanian yang sederhana, dan menjinakkan binatang
- Mengenal seni lukis
14. b. Keb. Neolithikum, dipengaruhi oleh keb.
Bacson – Hoabinh, dan Dongson dari Cina Selatan.
-
Peralatan dari zaman ini Kapak Lonjong, kapak persegi,
perhiasan manik-manik, tembikar dll
Ciri Khas jaman neolithikum adalah :
manusia pendukungnya Melayu Austronesia
( proto Melayu ; sasak,batak,dayak,toraja)
bahasa yg digunakan bhs Austronesia
peralatannya diasah halus (kapak lonjong & kapak persegi)
kehidupannya menetap dan mampu membuat rumah
mata pencahariannya pertani & beternak ( food producing)
sudah menganut kepercayaan
sudah mengenal sistim kemasyarakatan
peralatan gerabah,perhiasan,pisau, mata panah
15. Keb. Megalithicum (keb batu besar)
Ciri-cirinya :
- bentuk fisiknya besar
- semuanya digunakan untuk penghormatan roh
nenek moyang ataupun untuk kuburan
- jenisnya : menhir, dolmen,punden berundak,
sarkopagus, kubur batu, arca batu, waruga.
MENHIR
DOLMEN
K. BATU
SARKOPAGUS PUNDEN BRD
16. Kebudayaan Logam ( zaman perundagian )
Pembagian nya : zaman tembaga, perunggu, besi
Untuk membuat barang-barang dari logam digunakan
dua tehnik sbb :
- tehnik a cire perdue
- tehnik bevalve
Dibawa ke Indonesia oleh bgs Deutro Melayu / Melayu
muda.
Indonesia tidak mengalami zaman tembaga
dari zaman batu muda langsung masuk zaman perunggu.
Contoh Kebudayaan Perunggu : Nekara, Moko, Kapak Corong,
Candrasa, bejana perunggiu, ujung tombak perhiasan
seperti gelang, anting, cincin, kalung.
Contoh Keb. Besi : pisau, sabit, mata tombak, kapak, pedang,
18. 1. Zaman Batu yg dibagi menjadi 4
a. Palaeolithicum ( Z. Batu Tua )
ciri-cirinya :
- bahan,terbuat dari batu yg sangat kasar / belum dihaluskan
- manusia pendukungnya Pithecanthropus, homo wajakensis,
homo soloensis
- kehidupannya nomaden
- mata pencahariannya : berburu, meramu, menangkap ikan
- jenis peralatan : kapak genggam/perimbas yang sering disebut
”chopper”, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa untuk penusuk,
dan ujung tombak ergerigi.
- Daerah penemuan : Pacitan dan Ngandong dari Z. Pleistisen.
19. b. Mesolithicum ( Z. Batu Tengah )
Ciri-cirinya :
- alat-alat dari zaman ini sudah diasah pada bagian penetak/pemotong
- manusia pendukungnya : Papua Melanesoid & ras veddoid
- kehidupan : pada bagian akhir zaman ini manusia mulai menetap digoa-go
dan mendirikan rumah yg sederhana ( bukti adannya Kjokken Modinger &
Abris Sous Roche)
- mata pencaharian, food gathering, dan pada bagian akhir zaman ini
pertanian sederhana telah dilakukan dan mulai menjinakkan binatang
( fosil anjing)
- jenis peralatan : kapak Genggam /peble, kapak pendek setengah
lingkaran/hache courte, pipisan/batu penggiling ( di sumatra, jawa
kalimantan, sulawesi, flores)
- flakes / alat-2 serpih, ujung mata panah,alat dari tulang dan tanduk rusa
Jadi ada 3 bagian penting keb. Mesolithicum :
a. Peble Culture ( keb kapak genggam) dari kjokkenmodinger
b. Bone Culture ( keb. Dari tulang)
c. Flakes Culture (keb. Alat serpih )di abris sous roche
20. c. Neolithicum ( Batu Muda )
Ciri-cirinya sbb :
- peralatan yg terbuat dari batu sudah dihaluskan/diasah halus
- manusia pendukungnya adalah : bgs Austronesia dan Austro-Asia
(Khmer-Indochina)
- kehidupannya, menetap/sedenter dan sudah dapat membuat rumah
dari kayu
- mata pencahariannya bercocok tanam/pertanian (food-producing)
dan beternak
- sudah mengenakan pakaian dari kuli kayu
- sudah menganut kepercayaan Animisme, dinamisme
- sudah mengenal sistim kemasyarakatan
- Jenis peralatan : kapak persegi (spt beliung, pacul, torah) ditemulkan
di Sumatra,jawa,Bali, Nusatenggara,Maluku,Kalimantan, Sulawesi,
kapak bahu daitemukan di Minahasa. Kapak Lonjong di Irian, Serang,
Tanimbar, Minahasa, Serawak
- perhiasan dari batu : gelang, manik-manik, kalung dari batu yg indah
barang tembikar (periuk belanga) di jawa , sumatra.
21. d. Zaman Megalithicum (batu besar )
Ciri-cirinya :
- terbuat dari batu yang ukurannya besar bahkan ada yg sangat besar
- hampir keseluruhan jenisnya diperuntukan menghormati roh
leluhurnya baik untuk memohon perlindungan, keselamatan, dan
hasil panen yang melimpah
- Jenis-jenisnya :
1. Menhir : tiang batu untuk penghormatan roh nenek moyang
2. Dolmen : meja batu yn berkaki menhir, untuk menaruh sesaji
3. Sarcopagus/keranda,untuk mekam dalam posisi berjongkok
4. Kubur Batu, terdiri dari bilah-bilah batu untuk kuburan
5. Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang
terbuar dari batu yang bertingkat.
22. 2. ZAMAN LOGAM.
A. ZAMAN PERUNGGU :
Ada 2 tehnik pembuatan barang-barang dari perunggu yaitu :
1. Tehnik ” a cire perdue ” yaitu tehnik cetakan lilin yang
digunakan untuk membuat barang-2 yang berongga.
Tahapannya sbb :
- membuat duplikat/benda tiruannya dari tanah liat
- melapisinya dengan lilin dengan ketebalan sesuai dengan
keinginan
- membungkusnya dengan tanah liat dan membuat lobang
bagian atas dan bagian bawah.
- membakarnya sampai seluruh lilin mencair, sehingga
terbentuklah rongga menyerupai duplikatnya
- menuangkan cairan perunggu (yg disiapkan sebelumnya)
dari lobang bagian atas.
- setelah dingin maka tanah liatnya dibuang dan barang yg dicetak
telah siap digunakan.
23. 2. Tehnik Bevalve,
tehnik dengan menggunakan ” dua bilah cetakan ” dari tanah liat.
Tehnik ini digunakan utk membuat barang-2yg tidak berongga.
Keunggulan tehnik ini adalah :
1. cetakannya bisa digunakan berkali-kali.
2. barang yg dihasilkan seragam bentuknya,
3. prosesnya cepat, 4. lebih mengutungkan.
A
E
B
C
F
D
G
H
24. B. Zaman Besi,
Peralatan yang banyak ditemukan adalah : kapak, sabit, pisau,
pedang, cangkul dan daerah penemuannya adalah di Gunung
Kidul/Jogja, Bogor, Besuki, dan Pucung.
25. PERKEMBANGAN EKO SOS BUD, MASY. PRASEJ. DI INDONESIA
A. Kehidupan food gathering
( meramu , berburu & menangkap ikan )
Ciri-cirinya :
- hidupnya nomaden sejak z. Paleolithikum s.d z. Mesolithikum akhir .
- hidup dalam kelompok-kelompok kecil
- mata pencaharian mengumpulkan makanan dari hasil hutan, berburu,
menangkap ikan
- tempat tinggalnya di gua-gua dan selalu berpindah-pindah mencari daerah
subur /banyak binantang buruannya
- belum menganut kepercayaan/agama
- mengenal api
- manusia paleolithikum sbg pendukungnya adalah jenis pitekanthropus
erektus
- peralatan yang digunakan kp. Perimbas (choper), feble, flakes.
- man. Mesolithikum sbg pendukungnya adalah bgs papua melanesoid dan
bgs vedoid
- pada masa akhir mesolithikum mulai menetap, bercocok tanam sederhana,
memelihara binatang ternak.
- mulai hidup bermasyarakat
- peralatannya mulai dihaluskan bagian penetaknya.
26. B. KEHIDUPAN MASA FOOD PRODUCING
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kehidupannya menetap.
sudah mampu membuat tempat tinggal.
hidup dalam kelompok masyaraka yang lebih teratur.
Mata pencahariannya : bercocok tanam, beternak ( berburu, meramu
dan menangkap ikan masih tetap dilakukan tetapi dalam sekala kecil)
Manusia pendukungnya Proto Melayu (Dayak, Nias, Toraja, Sasak )
Sudah menganut kepercayaan ( Animisme, Dinamisme, Totemisme)
Peralatan yang digunakan : kp. Lonjong, kp. Persegi, gerabah, mata
panah, gurdi dan pisau, perhiasan, dan semuanya dikerjakan secara
halus
Mengenal ilmu pengetahuan dan tehnologi sederhana