Adam Bridge atau Rama Bridge merupakan rantai batu kapur buatan yang panjangnya 18 mil yang menghubungkan Pulau Mannar di Sri Lanka barat laut dengan Rameswaram di India tenggara, dan diperkirakan berumur lebih dari 1 juta tahun.
Teks tersebut membahas sejarah perkembangan berbagai jenis jembatan sejak zaman purba hingga modern. Mulai dari jembatan balok, pelengkung, gantung, kabel, hingga beton bertulang dan prategang. Juga menjelaskan bagian-bagian penting jembatan dan klasifikasinya berdasarkan fungsi, bahan, dan spesifikasi.
Jembatan terdiri atas bagian struktur atas dan bawah, serta pondasi. Struktur atas menerima beban langsung dan memindahkannya ke struktur bawah, sementara struktur bawah memikul beban dan menyalurkannya ke pondasi. Bagian-bagian pelengkap seperti oprit dan talud juga mendukung fungsi jembatan.
Teks tersebut membahas sejarah perkembangan berbagai jenis jembatan sejak zaman purba hingga modern. Mulai dari jembatan balok, pelengkung, gantung, kabel, hingga beton bertulang dan prategang. Juga menjelaskan bagian-bagian penting jembatan dan klasifikasinya berdasarkan fungsi, bahan, dan spesifikasi.
Jembatan terdiri atas bagian struktur atas dan bawah, serta pondasi. Struktur atas menerima beban langsung dan memindahkannya ke struktur bawah, sementara struktur bawah memikul beban dan menyalurkannya ke pondasi. Bagian-bagian pelengkap seperti oprit dan talud juga mendukung fungsi jembatan.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, bagian-bagian, dan jenis-jenis konstruksi jembatan. Secara ringkas, jembatan adalah struktur yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh rintangan seperti sungai atau lembah. Jembatan terdiri atas struktur atas, struktur bawah, dan pondasi, serta memiliki berbagai bentuk seperti truss, beam, arch, cable-stayed, dan suspension bridge.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang jembatan, termasuk definisi jembatan, jenis-jenis jembatan, bagian-bagian konstruksi jembatan, klasifikasi jembatan berdasarkan fungsi dan material, serta kelebihan dan kekurangan jembatan baja dibandingkan beton. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen penting jembatan baja seperti truss, lantai, pilar, dan gelagar.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis jalan dan bagian-bagiannya, termasuk pengertian jalan, jenis-jenis jalan berdasarkan sistem jaringan, hak penggunaan, ruas jalan, dan kelas prasarana. Bagian-bagian penting jalan yang dijelaskan adalah jalur lalu lintas, lajur, bahu jalan, talud, drainase, median, trotoar, dan badan jalan. Bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan se
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan berdasarkan bentuk konstruksinya, yaitu jembatan balok, kantilever, lengkung, gantung, kabel, dan rangka. Dokumen juga menjelaskan struktur dan bagian-bagian penting dari sebuah jembatan, yaitu struktur atas, struktur bawah, jalan pendekat, dan bangunan pengaman.
Pk7-KD3T1.Sejarah Perkembangan Jembatan.pdfAgus Tri
Teknologi konstruksi jembatan telah berkembang sejak zaman purba hingga modern. Jembatan-jembatan awal hanya menggunakan bahan alam setempat dan memiliki bentang pendek. Periode Romawi memperkenalkan penggunaan batu dan beton serta bentuk lengkung. Pada abad pertengahan, jembatan masih menggunakan lengkung dan pilar batu. Revolusi industri membawa perkembangan jembatan besi dan baja, diikuti jembatan gantung
Teknologi konstruksi jembatan telah berkembang sejak zaman purba hingga modern. Jembatan-jembatan awal hanya menggunakan bahan alam setempat dan memiliki bentang pendek. Pada zaman Romawi, jembatan batu dan beton dengan bentuk lengkung mulai dibangun. Zaman besi dan baja melihat perkembangan jembatan besi, sedangkan jembatan gantung dan kabel mulai dikembangkan pada abad ke-18 dan 19. Saat ini, j
Pk7-KD3T1.Sejarah Perkembangan Jembatan.pdfAgus Tri
Teknologi konstruksi jembatan telah berkembang sejak zaman purba hingga modern. Jembatan-jembatan awal hanya menggunakan bahan alam setempat dan memiliki bentang pendek. Pada zaman Romawi, jembatan menggunakan batu dan beton dengan bentuk lengkung. Zaman besi dan baja memperkenalkan penggunaan besi dan baja serta sistem kantilever. Perkembangan selanjutnya adalah jembatan gantung dan jembatan penahan
Dokumen menjelaskan 7 jenis sistem struktur jembatan, yaitu: (1) jembatan lengkung yang hanya bisa dipakai untuk tanah pendukung kuat dan cocok untuk bentang 100-300 m, (2) jembatan gelagar yang terdiri dari lebih dari satu gelagar dan cocok untuk bentang 5-40 m, (3) jembatan gantung yang menggunakan kabel utama dan kabel gantung sebagai penopangnya dan cocok untuk bentang sampai 1400 m,
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut membahas 7 jenis sistem struktur jembatan, yaitu: 1) jembatan lengkung, 2) jembatan gelagar, 3) jembatan gantung, 4) jembatan beton prategang, 5) jembatan rangka, 6) jembatan box girder, dan 7) jembatan kabel tetap. Setiap jenis jembatan memiliki karakteristik struktur dan panjang bentang yang berbeda-beda.
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen menjelaskan 7 jenis sistem struktur jembatan yang umum digunakan, yaitu: 1) jembatan lengkung, 2) jembatan gelagar, 3) jembatan gantung, 4) jembatan beton prategang, 5) jembatan rangka, 6) jembatan box girder, dan 7) jembatan kabel tetap. Setiap jenis memiliki karakteristik struktur dan panjang bentang yang berbeda-beda.
Dokumen ini membahas dua jenis klasifikasi jembatan, yaitu berdasarkan bahan bangunan dan berdasarkan fungsinya. Jenis jembatan berdasarkan bahan bangunan meliputi kayu, bambu, batu dan bata, beton bertulang, beton prategang, dan baja. Sedangkan jenis jembatan berdasarkan fungsinya meliputi jembatan jalan raya, penyeberangan, kereta api, dan darurat.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, bagian-bagian, dan jenis-jenis konstruksi jembatan. Secara ringkas, jembatan adalah struktur yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh rintangan seperti sungai atau lembah. Jembatan terdiri atas struktur atas, struktur bawah, dan pondasi, serta memiliki berbagai bentuk seperti truss, beam, arch, cable-stayed, dan suspension bridge.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang jembatan, termasuk definisi jembatan, jenis-jenis jembatan, bagian-bagian konstruksi jembatan, klasifikasi jembatan berdasarkan fungsi dan material, serta kelebihan dan kekurangan jembatan baja dibandingkan beton. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen penting jembatan baja seperti truss, lantai, pilar, dan gelagar.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis jalan dan bagian-bagiannya, termasuk pengertian jalan, jenis-jenis jalan berdasarkan sistem jaringan, hak penggunaan, ruas jalan, dan kelas prasarana. Bagian-bagian penting jalan yang dijelaskan adalah jalur lalu lintas, lajur, bahu jalan, talud, drainase, median, trotoar, dan badan jalan. Bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan se
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan berdasarkan bentuk konstruksinya, yaitu jembatan balok, kantilever, lengkung, gantung, kabel, dan rangka. Dokumen juga menjelaskan struktur dan bagian-bagian penting dari sebuah jembatan, yaitu struktur atas, struktur bawah, jalan pendekat, dan bangunan pengaman.
Pk7-KD3T1.Sejarah Perkembangan Jembatan.pdfAgus Tri
Teknologi konstruksi jembatan telah berkembang sejak zaman purba hingga modern. Jembatan-jembatan awal hanya menggunakan bahan alam setempat dan memiliki bentang pendek. Periode Romawi memperkenalkan penggunaan batu dan beton serta bentuk lengkung. Pada abad pertengahan, jembatan masih menggunakan lengkung dan pilar batu. Revolusi industri membawa perkembangan jembatan besi dan baja, diikuti jembatan gantung
Teknologi konstruksi jembatan telah berkembang sejak zaman purba hingga modern. Jembatan-jembatan awal hanya menggunakan bahan alam setempat dan memiliki bentang pendek. Pada zaman Romawi, jembatan batu dan beton dengan bentuk lengkung mulai dibangun. Zaman besi dan baja melihat perkembangan jembatan besi, sedangkan jembatan gantung dan kabel mulai dikembangkan pada abad ke-18 dan 19. Saat ini, j
Pk7-KD3T1.Sejarah Perkembangan Jembatan.pdfAgus Tri
Teknologi konstruksi jembatan telah berkembang sejak zaman purba hingga modern. Jembatan-jembatan awal hanya menggunakan bahan alam setempat dan memiliki bentang pendek. Pada zaman Romawi, jembatan menggunakan batu dan beton dengan bentuk lengkung. Zaman besi dan baja memperkenalkan penggunaan besi dan baja serta sistem kantilever. Perkembangan selanjutnya adalah jembatan gantung dan jembatan penahan
Dokumen menjelaskan 7 jenis sistem struktur jembatan, yaitu: (1) jembatan lengkung yang hanya bisa dipakai untuk tanah pendukung kuat dan cocok untuk bentang 100-300 m, (2) jembatan gelagar yang terdiri dari lebih dari satu gelagar dan cocok untuk bentang 5-40 m, (3) jembatan gantung yang menggunakan kabel utama dan kabel gantung sebagai penopangnya dan cocok untuk bentang sampai 1400 m,
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut membahas 7 jenis sistem struktur jembatan, yaitu: 1) jembatan lengkung, 2) jembatan gelagar, 3) jembatan gantung, 4) jembatan beton prategang, 5) jembatan rangka, 6) jembatan box girder, dan 7) jembatan kabel tetap. Setiap jenis jembatan memiliki karakteristik struktur dan panjang bentang yang berbeda-beda.
Pk7-KD4T2. Jenis-jenis Sistem Struktur Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen menjelaskan 7 jenis sistem struktur jembatan yang umum digunakan, yaitu: 1) jembatan lengkung, 2) jembatan gelagar, 3) jembatan gantung, 4) jembatan beton prategang, 5) jembatan rangka, 6) jembatan box girder, dan 7) jembatan kabel tetap. Setiap jenis memiliki karakteristik struktur dan panjang bentang yang berbeda-beda.
Dokumen ini membahas dua jenis klasifikasi jembatan, yaitu berdasarkan bahan bangunan dan berdasarkan fungsinya. Jenis jembatan berdasarkan bahan bangunan meliputi kayu, bambu, batu dan bata, beton bertulang, beton prategang, dan baja. Sedangkan jenis jembatan berdasarkan fungsinya meliputi jembatan jalan raya, penyeberangan, kereta api, dan darurat.
2. Adam Bridge, atau yang kerap dijuluki Rama
Bridge (Rama Setu) merupakan salah satu
“Mysterious Places in the World’s” adalah
rantai batu kapur buatan (bukan krn peristiwa
alam) antara pulau Mannar, didekat Sri Lanka
barat laut dan Rameswaram, di pantai tenggara
India.
Jembatan purba misterius sepanjang
18 mil (30 Km) yang menghubungkan
antara Manand Island (Srilanka) dan
Pamban Island (India) ini diperkirakan
telah berumur 1.000.000 tahun lebih.
3. PenDAHULUan
Jembatan merupakan suatu sistem
transportasi karena 3 hal, yaitu :
1. Merupakan pengontrol kapasitas dari sistem dalam
hal ini jembatan akan menjadi pengontrol volume dan
berat lalu lintas yang dapat dilayani oleh sistem
transportasi .
2. Mempunyai biaya tertinggi per mil dari system
3. Jika jembatan runtuh , sistem akan lumpuh sehingga
Jembatan mempunyai fungsi keseimbangan dari
system transportasi.
5. Empat tipe jembatan diilhami dari
kehidupan sebelum Masehi.
Simple beam bridge adalah pohon yang tumbang melintas
di atas sungai.
Yang telah dicapai pada masa itu adalah pemakain prinsip-
prinsip kantilever pada kedua pangkal jembatan .
Jembatan gantung diilhami dari akar-akar pohon yang
bergantungan dan digunakan oleh hewan dan manusia
untuk melewati satu pohon ke pohon lainnya.
6. Jembatan adalah suatu struktur yang menginginkan route transportasi melintasi
sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, dan lain-lain.
Bangunan atas : berada pada bagian atas suatu jembatan, berfungsi
menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh lalu lintas orang, kendaraan dll
kemudian menyalurkannya kepada bangunan bawah.
Landasan : bagian ujung bawah dari suatu bangunan atas yang berfungsi
menyalurkan gaya-gaya reaksi dari bangunan atas kepada bangunan bawah.
Menurut fungsinya dibedakan landasan-sendi dan landasan gerak.
Bangunan bawah : bangunan-bangunan yang umumnya terletak disebelah
bawah bangunan atas. Fungsinya menerima/memikul beban-beban yang
diberikan bangunan atas dan kemudian menyalurkan ke pondasi, yang
selanjutnya disalurkan ke tanah.
Oprit jembatan : oprit berupa timbunan tanah dibelakang abutment . Timbunan
tanah ini harus dibuat sepadat mungkin, untuk menghindari terjadinya
penurunan (settlement) hal ini tidak mengenakkan bagi pengendara. Apabila
ada penurunan, terjadi kerusakan pada expansion joint yaitu bidang pertemuan
antara bangunan atas dengan abutment. Untuk menghindar ini, pemadatan
harus semaksimum mungkin dan diatasnya dipasang plat injak dibelakang
abutment.
7. Bangunan pengaman jembatan : berfungsi sebagai pengamanan terhadap
pengaruh sungai yang bersangkutan baik secara langsung maupun tak langsung.
Kadang-kadang disamping jembatannya harus diamankan, sungainyapun harus
diamankan, dimana biaya pengamanan sungai lebih mahal dari pengamanan
jembatan.
Abutment : abutment atau kepala jembatan adalah bagian bangunan pada
ujung-ujung jembatan, selain sebagai pendukung bagi bangunan atas juga
berfungsi sebagai penahan tanah dari oprit jembatan.
Pier : pier atau pilar jembatan berfungsi sebagai pendukung bangunan atas. Bila
pilar ada pada suatu bangunan jembatan letaknya diantara kedua abutment dan
jumlahnya tergantung keperluan, seringkali pilar tidak diperlukan.
Pondasi : berfungsi menerima beban-beban dari bangunan bawah dan
menyalurkannya ke tanah. Secara umum pondasi dapat dibedakan sbb:
1. Pondasi langsung
2. Pondasi Dalam
8. Adapun beberapa pertimbangan-pertimbangan yang
menentukan diperlukannya membangun jembatan antara
lain sebagai berikut :
1. Umumnya jembatan lama yang terlalu tua sehingga
dirasakan perlu diganti dengan jembatan yang baru.
2. Diperlukan jembatan yang sama sekali baru, sebab alat
penyeberangan/perlintasan yang ada (misalnya : ponton)
tidak dapat memenuhi kebutuhan yang ada.
3. Pada jalan-jalan yang sama sekali baru, diperlukan
membangun jembatan yang baru.
4. Perkembangan lalu-lintas untuk mengatasi kemacetan.
9. BERIKUT INI BEBERAPA JENIS
JEMBATAN:
1. Jembatan diatas sungai
2. Jembatan diatas saluran sungai
irigasi/ drainase
3. Jembatan diatas lembah
4. Jembatan diatas jalan yang ada
/ viaduct
10. Bagian-bagian Konstruksi Jembatan
terdiri dari :
1. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures) Konstruksi bagian atas
jembatan meliputi :
•Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran
-Peninggian trotoir / kerb
-Konstruksi trotoir
•Lantai kendaraan + perkerasan
•Balok diafragma / ikatan melintang
•Balok gelagar
•Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)
•Perletakan (rol dan sendi)
2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah
jembatan meliuputi :
• Pangkal jembatan / abutment + pondasi
• Pilar / pier + pondasi
11. Pada umumnya suatu bangunan jembatan terdiri
dari enam bagian pokok, yaitu :
1.Bangunan atas
2.Landasan
3.Bangunan bawah
4.Pondasi
5.Oprit
6.Bangunan pengaman jembatan.
12. Klasifikasi Jembatan menurut kegunaannya :
1. Jembatan jalan raya (highway brigde)
2. Jembatan pejalan kaki (foot path)
3. Jembatan kereta api (railway brigde)
4. jembatan jalan air
5. jembatan militer
6. jembatan penyebrangan
13. Klasifikasi Jembatan menurut jenis materialnya :
1. Jembatan kayu
2. Jembatan baja
3. Jembatan beton bertulang dan
pratekan
4. Jembatan komposit.
16. Klasifikasi Jembatan menurut letak
lantai jembatan :
1. Jembatan Lantai Atas yaitu jembatan dimana posisi lantai
jembatan (sebagai tempat lalu lintas kendaraan) terletak
disisi atas struktur utama jembatan
2. Jembatan Lantai Bawah yaitu jembatan dimana posisi
lantai jembatan (sebagai tempat lalu lintas kendaraan)
terletak disisi bawah struktur utama jembatan
3. Jembatan Lantai Tengah yaitu jembatan dimana posisi
lantai jembatan (sebagai tempat lalu lintas kendaraan)
terletak disisi tengah struktur utama jembatan
4. Jembatan Lantai Ganda yaitu jembatan dimana sisi atas
dan sisi bawah dari jembatan digunakan untuk lalu lintas
kendaraan