Dokumen tersebut membahas tentang serba-serbi fiksi, termasuk pengertian fiksi, jenis-jenis fiksi seperti cerpen dan novel, unsur-unsur intrinsik dalam karya fiksi seperti tema, alur, penokohan, setting, dan sudut pandang, serta kebebasan penulis dalam memilih unsur-unsur tersebut dalam karyanya.
Teologi Ini tidak hanya membicarakan kewajiban-kewajiban ritual serta janji-janji eskatologis bagi pemeluknya, tetapi lebih dari itu, bagaimana teologi mampu membebaskan pemeluknya dari segala macam bentuk penindasan, seperti eksploitasi, hegemoni penguasa, ketidakadilan serta ketimpangan-ketimpangan social. Pada titik ini, tentu saja berbeda dengan domain teologi klasik tradisional yang masih sibuk memperbincangkan persoalan-persoalan klasik-dogmatik tanpa peduli dengan persoalan-persoalan kemanusiaan. Di sinilah makna “pembebasan” yang berarti “memanusiakan manusia” menemukan momentumnya. Dengan kata lain, kesejahteraan dan keadilan untuk manusia menjadi skala prioritas dari teologi pembebasan. Teologi pembebasan tidak hanya berhenti pada tataran teoretis atau sibuk dengan dialektika ide-ide pembebasan, tetapi sudah memasuki ranah praktis yang merupakan implementasi dari konsep-konsep pembebasan. Dalam konteks ini, sosok Asghar Ali Engineer (1939-2013) perlu mendapat perhatian serius bagi dunia akademik. Ia merupakan avand garde intelektual muslim yang berasal dari Bombay, India, yang serius mengampanyekan sekaligus membumikan Teologi Pembebasan.
Teologi Ini tidak hanya membicarakan kewajiban-kewajiban ritual serta janji-janji eskatologis bagi pemeluknya, tetapi lebih dari itu, bagaimana teologi mampu membebaskan pemeluknya dari segala macam bentuk penindasan, seperti eksploitasi, hegemoni penguasa, ketidakadilan serta ketimpangan-ketimpangan social. Pada titik ini, tentu saja berbeda dengan domain teologi klasik tradisional yang masih sibuk memperbincangkan persoalan-persoalan klasik-dogmatik tanpa peduli dengan persoalan-persoalan kemanusiaan. Di sinilah makna “pembebasan” yang berarti “memanusiakan manusia” menemukan momentumnya. Dengan kata lain, kesejahteraan dan keadilan untuk manusia menjadi skala prioritas dari teologi pembebasan. Teologi pembebasan tidak hanya berhenti pada tataran teoretis atau sibuk dengan dialektika ide-ide pembebasan, tetapi sudah memasuki ranah praktis yang merupakan implementasi dari konsep-konsep pembebasan. Dalam konteks ini, sosok Asghar Ali Engineer (1939-2013) perlu mendapat perhatian serius bagi dunia akademik. Ia merupakan avand garde intelektual muslim yang berasal dari Bombay, India, yang serius mengampanyekan sekaligus membumikan Teologi Pembebasan.
Contoh teks ulasan mengenai beragam karya sastra (puisi, cerpen, dan novel)Khansa Hanun
Presentasi ini berisi tentang penerapan contoh teks ulasan mengenai berbagai karya sastra seperti puisi, cerpen, dan novel. Teks ulasan tentang karya sastra ini disertai dengan struktur-struktur teks dan unsur kebahasaan yang dimiliki teks ulasan yang dapat membangun dan memperjelas teks ini menjadi sebuah teks ulasan.
Semoga Bermanfaat :)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. www.penulispro.comwww.penulispro.com
Bukankah suatu kebaikan ketika kita menghargai hasil jerih payah orang
lain?
Bukankah kita ingin melihat bangsa ini besar, jujur, dan tidak korup?
Terima kasih untuk tidak melakukan tindakan pembajakan dan penyebarluasan
materi ini tanpa izin tertulis dari penulispro.com
3. iii
Prakata
Banyak orang yang ingin menulis novel, namun sering tidak mampu
diwujudkan dengan berbagai alasan. Mulai dari merasa tidak mampu
hingga tidak sabar menyelesaikan tulisan. Jika Anda punya keinginan
besar untuk menjadi seorang penulis, mengapa tidak berusaha
mewujudkannya?
E-book ini saya harap bisa memberi sedikit pencerahan. Isinya
berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam menuntaskan beberapa
novel. Percayalah, tidak ada yang terlalu sulit untuk diwujudkan jika
memang Anda berusaha sekuat tenaga untuk melakukannya. Kerja keras
itu dekat sekali dengan keajaiban, itu prinsip saya. Dan Anda akan melihat
buktinya jika tidak mudah putus asa.
Jadi, selamat membaca dan meraih mimpi menjadi seorang penulis
fiksi!
4. www.penulispro.comwww.penulispro.com
iv
Daftar Isi
Prakata iii
Daftar Isi iv
Bab 1 Serba-Serbi Fiksi 1
A. Apa Itu Fiksi? 3
B. Jenis-Jenis Fiksi 4
C. Aneka Genre Dalam Fiksi 8
D. Penulis dan Karya Fiksi Populer 17
Bab 2 Bakat Versus Latihan 26
A. Kelebihan Utama Jika Berbakat Besar 27
B. Apa Guna Latihan? 32
Bab 3 Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 34
A. Membaca, Membaca, Membaca 35
B. Jangan Hanya Sekadar “Ingin Menulis” 37
C. Disiplin dan Konsistensi 40
D. Sabar 42
E. Tidak Mudah Putus Asa 45
F. Selalu Berpikir “Out of the Box” 49
G. Memilih Waktu untuk Menulis 51
H. Riset, Faktor Penting dalam Sebuah Cerita 53
I. Temukan Gaya Orisinal 56
5. v
J. Kreatif Memilih Kata 58
K. Tidak Pernah Takut 60
L. Belajar EYD dan Standar Penulisan yang Bagus 62
Bab 4 Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 75
A. Menggali Ide 77
B. Menyiapkan Karakter 85
C. Bermain-Main dengan Seting 92
D. Membuat Sinopsis 95
E. Mulai Merangkai Kata 97
F. Masa Pengendapan 103
G. Edit dan Sempurnakan 105
Bab 5 Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 108
A. Kenali Selera Penerbit Terlbih Dahulu 109
B. Kirim Sesuai Ketentuan 113
C. Menunggu dan Tetap Menulis 117
D. Saat yang Tepat untuk Menanyakan
Kabar Naskah 119
E. Ditolak atau Diterima? 123
Bab 6 Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 127
A. Jangan Lupa Promosi 129
B. Pertahankan Eksistensi 131
C. Royalti 133
6. www.penulispro.comwww.penulispro.com
vi
Bab 7 Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 137
A. Hidup Kadang Lebih Aneh dari Sinetron 139
B. Keunikan adalah Amunisi Terbaik 141
C. Referensi Tak Harus dari Bacaan 145
D. Membangun Cerita yang Proporsional 149
E. Writer’s Block? AH, Itu Sih Cemen! 150
F. Menundukkan Mood 154
Penutup 157
Bonus Cerpen 158
Tentang Penulis 171
8. 2 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Penulis adalah profesi yang belakangan ini terdengar begitu seksi dan
menjanjikan. Banyak orang yang ingin menjadi penulis fiksi dewasa ini.
Kalau tidak percaya, coba saja cek di berbagai jejaring sosial. Banyak
sekali grup-grup kepenulisan yang sengaja didirikan. Tujuannya antara
lain memberi pemahaman yang tepat kepada para anggota bagaimana
caranya menulis fiksi.
Saya sendiri baru menghasilkan
beberapa buah karya fiksi. Jumlahnya
masih sedikit, bisa dihitung dengan
jari. Namun saya memberanikan
diri membuat tulisan ini. Mengapa?
Bukan karena sok tahu, loh! Bukan
juga karena merasa sudah hebat.
Sama sekali bukan itu alasannya.
Saya merangkai kata di sini dengan
harapan bisa membagi sedikit saja
pengetahuan dan pengalaman yang
saya miliki. Sehingga―semoga saja
bisa bermanfaat bagi orang lain, yaitu
pembaca.
Jika kita pergi ke toko buku, rak yang memajang buku-buku fiksi
cenderung lebih banyak dibanding buku lainnya. Hal itu memberi indikasi
bahwa fiksi merupakan bentuk tulisan yang banyak peminatnya. Istilahnya,
fiksi itu nggak ada matinya. Terus berkembang sekaligus digilai.
Gambar 1.1
Mendua adalah novel perdana saya
yang diterbitkan oleh Gagas Media
tahun 2010.
Sumber: Dokumentasi pribadi
9. Serba-serbi Fiksi 3
Fiksi memang selalu menawan. Karena fiksi membawa pembacanya
mengarungi luasnya imajinasi. Dan itu bisa menjadi “perjalanan” yang
sangat spesial. Efek satu buku terhadap seseorang mungkin tidak
akan sama dengan orang lain. Namun akan tetap memberi jejak yang
istimewa.
A. Apa Itu Fiksi?
Secara umum fiksi diartikan sebagai sebuah karya yang didasarkan pada
imajinasi penulisnya. Jadi, di sini penulis benar-benar bebas membuat
tulisan sesuai dengan kemauannya sendiri. Namun tentu saja harus
berpijak pada banyak realita sehingga pembaca tidak merasa tulisan
yang dibacanya aneh. Tidak boleh keluar dari logika dan terjadi tanpa
penjelasan.
Ada kalanya fiksi juga dipetik dari pengalaman nyata sehingga
tidak murni fiktif. Supaya lebih menarik, penulis pun biasanya akan
“mendandaninya” dengan berbagai bumbu sehingga menjadi lebih
menawan.
Oh ya, ada yang berpendapat keliru dalam membedakan fiksi dan
nonfiksi. Fiksi cenderung dianggap ditulis dengan bahasa yang ringan
sementara nonfiksi sebaliknya. Padahal, tidak ada korelasi antara
keduanya.
FiksibisasajaditulisdenganbahasayangsesuaidenganEYD.Tersusun
dalam kalimat yang rapi dan baku. Sementara nonfiksi sebaliknya. Itu
wajar-wajar saja. Tidak ada aturan kaku yang mengharuskan penggunaan
gaya bahasa tertentu. Semua terserah kepada penulisnya.
10. 4 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Menulis fiksi memang mengasyikkan. Salah satunya karena penulis diberi
kebebasan untuk berimajinasi. Tidak ada yang melarang Anda untuk
menciptakan karakter tertentu. Tidak juga ada yang kuasa menghalangi
Anda karena penulislah yang menjadi sutradara untuk kisahnya. Bebas
campur tangan dari pihak lain kecuali sedang menulis naskah duet atau
diminta melakukan revisi oleh editor. Namun, meski kebebasan di tangan
kita begitu luar biasa, bukan berarti kita bisa berlaku seenaknya. Kita
tetap harus memastikan bahwa cerita fiksi kita sangat masuk akal.
Intinya, halal saja untuk berimajinasi. Akan tetapi, seliar apapun tetap
harus patuh pada akal sehat. Jadi, tidak membuat kita semena-mena
memelintir nasib tokoh-tokoh kita. Karena hukum sebab dan akibat itu
berlaku, loh. Apa pun yang terjadi, pasti ada alasan yang melatarinya.
Fiksi sendiri tidak melulu berdasarkan bangunan imajinasi penulisnya.
Ada juga yang mendasarkan ceritanya pada analisa ilmiah. Apapun
pilihan penulisnya, harus memenuhi kebenaran yang logis.
Untuk lebih jelasnya, kita akan jelaskan di bagian selanjutnya. Jadi,
jangan berhenti membaca di halaman ini, ya?
B. Jenis-Jenis Fiksi
Anda pasti hapal tulisan apa saja yang termasuk dalam genre fiksi. Karena
memang fiksi sangat diminati. Tapi, ada baiknya kita ulas lagi sekilas
seputar topik ini. Ada puisi, prosa, cerpen, novella atau novelet, novel,
serta skenario. Masalah seputar ini kadang masih diperdebatkan. Karena
ada yang menganggap kalau puisi atau prosa tidak perlu dibedakan,
misalnya. Demikian juga sebaliknya.
11. Serba-serbi Fiksi 5
Tapi memang bila menyebut kata “fiksi”, kita cenderung melekatkannya
pada cerpen dan novel. Mungkin karena dua jenis tulisan ini sangat populer
di masyarakat. Cerpen nyaris selalu tersedia di media cetak. Mulai dari
surat kabar, tabloid, hingga majalah. Sementara novel bertebaran di toko
buku.
Apa pembeda utama keduanya?
Sudah pasti terletak pada panjangnya. Sebuah cerpen biasanya
ditulis sepanjang 6 hingga 10 halaman A4. Tentunya dengan spasi normal
yaitu 1,5 dan huruf Times New Roman 12. Ada beberapa media yang
mensyaratkan sedikit berbeda. Mulai dari font dan ukurannya, hingga
spasi.
Demikian juga dengan novel. Tiap penerbit memiliki kriteria tersendiri
dalam menentukan persyaratan teknis dalam naskah yang akan
diterbitkan. Jadi Anda harus mencermati penerbit yang disasar jika ingin
mengirimkan naskah ke sana. Mulai dari genre novel hingga aturan
teknisnya.
Pembeda lain cerpen dan novel adalah medianya. Jika ingin cerpen
Anda dimuat di media, maka naskah harus dikirim ke media yang
menyediakan rubrik cerpen. Sementara novel sedikit berbeda. Naskah
novel harus dikirimkan kepada penerbit yang banyak bertebaran di
Indonesia. Jika kelak novel Anda diterbitkan, akan menjadi sebuah buku
yang pasti akan sangat dibanggakan oleh penulisnya. Tidak perlu berbagi
halaman dengan tulisan lain. Istimewa, bukan?
12. 6 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Dalam menulis fiksi, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi oleh penulis.
Unsur-unsur itu dikenal dengan nama unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur
intrinsik merupakan unsur-unsur yang secara langsung membangun
sebuah karya. Cara mengenalinya sangat mudah karena unsur intrinsik
ini akan segera kita jumpai tatkala sedang membaca sebuah karya fiksi.
Unsur-unsur intrinsik ini antara lain :
• Tema
• Alur
• Penokohan
• Seting
• Sudut pandang
Semua unsur di atas dapat Anda temukan ketika membaca sebuah
karya fiksi. Tanpa hal-hal di atas, tulisan tersebut tidaklah disebut fiksi.
Sebagai contoh, ada alur di setiap tulisan fiksi. Ada beberapa pilihan alur,
penulis dibebaskan untuk memilih yang dirasanya paling nyaman.
Ada yang memilih alur maju, mundur, serta gabungan keduanya.
Hal tersebut sah-sah saja. Karena memang kadang ada bagian yang
mengharuskan penulis untuk melihat peristiwa yang telah lalu atau
flashback.
Novel-novel yang saya tulis menggunakan alur campuran. Novel
berjudul “Jungkir Balik Dunia Mel” misalnya, mengadopsi alur yang
tidak biasa. Mengapa tidak biasa? Karena saya menyusun tiap bab
dengan acak. Jika selama ini novel dibuka dengan bab satu, maka saya
membukanya dengan bab 4.
13. Serba-serbi Fiksi 7
Bingung?
Novel ini memang merupakan
persembahan istimewa dari saya
untuk para pembaca setia. Novel
“Jungkir Balik Dunia Mel” ini bisa
dibacadenganduacara:berdasarkan
halaman atau berdasarkan urutan
bab. Semuanya sama-sama seru dan
memberi efek yang (mungkin) sedikit
berbeda.
Bila novel ini dibuka dengan bab 4,
selanjutnya berturut-turut diisi dengan
bab 1, 6, 7, 9, 2, dan seterusnya.
Kalaupun dibaca berdasarkan urutan
halaman, tidak akan membingungkan. Apalagi jika pembaca lebih suka
membaca berdasarkan urutan bab. Sampai detik ini reaksi pembaca
cukup positif. Umumnya merasa cara menulis seperti itu cukup unik dan
tidak biasa.
Jadi, penulis dipersilakan memilih sendiri bagaimana caranya
menyampaikan cerita. Begitu juga dengan sudut pandang. Tidak ada
yang melarang Anda untuk menyajikan beberapa sudut pandang berbeda
dalam sebuah cerita. Tapi mungkin ini lebih nyaman jika disajikan dalam
novel. Karena halaman cerpen yang sangat terbatas membuat penulis
agak sulit bereksplorasi.
Gambar 1.2
Novel “Jungkir Balik Dunia Mel” yang
tidak biasa.
Sumber: Dokumentasi pribadi
14. 8 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Setting, tema, serta penokohan pun menjadi kebebasan penulis.
(Terkecuali penulis sedang mengerjakan naskah pesanan dari penerbit
yang menginginkan cerita tertentu). Ramuan apapun yang Anda pilih, itu
merupakan kekuasaan penulis. Selama proses penyelesaian naskah,
tidak ada yang berhak memenjara imajinasi Anda. Lain halnya ketika
naskah sudah tiba di meja redaksi dan ada banyak masukan untuk
membuat beberapa perubahan. Itu contohnya.
Nah, selain unsur intrinsik juga ada unsur ekstrinsik. Unsur-unsur ini
adalah unsur yang berada di luar karya namun secara tidak langsung
memiliki pengaruh terhadap tulisan seseorang. Antara lain :
• Sikap, pandangan hidup, atau atau keyakinan penulis.
• Kondisi sosial ketika sebuah karya dibuat
• Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.
Rasanya penjelasan tentang jenis-jenis fiksi sudah cukup, ya?
Masyarakat awam pun dengan mudah bisa membedakannya. Karena
secara fisik sudah terlihat apa saja membuat satu jenis berbeda dengan
yang lainnya. Uraian di atas tidak perlu dihapal, itu hanya paparan dari
segi teori belaka. Nah, selanjutnya kita akan lebih fokus pada novel,
sesuai dengan judul e-book ini.
C. Aneka Genre dalam Fiksi
Bicara tentang fiksi tentu tidak bisa dilepaskan dari genre yang dianut.
Ada banyak genre di dunia fiksi, yang dipilih oleh penulisnya karena
berbagai pertimbangan. Ada penulis yang mengkhususkan diri menulis di
satu genre saja. Sementara ada pula yang menjajal banyak genre.
15. Serba-serbi Fiksi 9
Setiap genre memiliki penikmatnya masing-masing. Seseorang bisa saja
tertarik pada buku-buku beragam genre, tak hanya terpatok pada satu
jenis tertentu belaka. Selera seseorang tentu berperan besar.
Beberapa genre dalam dunia fiksi antara lain :
• Romance
Sesuai dengan namanya, genre ini menitik beratkan pada kisah
cinta. Untuk novel-novel yang berasal dari luar negeri, genre ini diselipi
dengan aneka bumbu berbau seks yang cukup kental. Untungnya bagi
penulis-penulis dalam negeri, novel roman bisa diramu sedemikian
rupa tanpa harus melibatkan kontak fisik yang (mungkin) berlebihan.
Dapat dikatakan kalau novel bergenre roman adalah jenis bacaan
yang abadi. Artinya tidak terpengaruh pada tren yang sedang berlaku
di dunia perbukuan. Novel roman mempunyai tempat yang istimewa,
tidak pernah kehilangan penggemar selama ini.
Novel-novel karya Ilana Tan tentu saja memenuhi syarat untuk
disebut sebagai novel romance. Saya sendiri menulis beberapa novel
di genre ini, misalnya saja Mendua (GagasMedia, 2010) dan Cinta
Tanpa Jeda (Bukune, 2012)
• Komedi
Novel jenis komedi tentu akan membuat pembacanya terhibur
dengan rangkaian kalimat yang mengocok perut. Novel kategori
ini cukup diminati karena temanya yang ringan dan tidak membuat
16. 10 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
kepala berdenyut. Pembaca tidak perlu memeras otak untuk mengerti
buku yang dibacanya.
Di tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an, Hilman Hariwijaya
adalah nama yang sangat populer. Novel-novelnya dengan nama
tokoh bernama Lupus digilai anak muda. Saking populernya, Lupus
pun diangkat ke layar lebar dan melambungkan nama almarhum
Ryan Hidayat.
• Sci-fi
Sci-fi merupakan singkatan dari science fiction. Dari nama itu
dapat ditebak kan isi novel-novel yang mengusung genre ini? Tidak
akan jauh-jauh dari dunia sains dan teknologi.
Sci-fimengajakpembacanyamengarungiduniaajaibyangmenarik
dan mungkin selama ini tidak pernah terbayangkan. Sains memberi
banyak sekali kejutan dan “keajaiban” yang tak terduga. Novel sci-fi
yang beredar di Indonesia umumnya merupakan terjemahan. Penulis
lokal belum banyak yang merambah genre ini. Entah apa alasannya.
Nama-nama tenar seperti Jules Verne atau Michael Crichton
merupakan penulis yang banyak menulis novel genre ini. karya-karya
menonjol di lini ini pun banyak juga yang dijadikan film.
• Horor
Film horor pasti dipenuhi oleh adegan menakutkan yang membuat
bulu kuduk meremang. Oh ya, cerita horor tidak selalu berarti hantu.
Novel horor juga bisa diwakili dengan kisah pembunuhan berantai,
17. Serba-serbi Fiksi 11
Film horor pasti dipenuhi oleh adegan menakutkan yang membuat
bulu kuduk meremang. Oh ya, cerita horor tidak selalu berarti hantu.
Novel horor juga bisa diwakili dengan kisah pembunuhan berantai,
misalnya. Novel tipe ini banyak yang bermain di bagian psikologis.
Jadi, ada banyak tema yang bisa diangkat. Intinya, membuat pembaca
“ketakutan”.
Siapa yang bisa mengabaikan
nama Stephen King? Puluhan buku
yang ditulisnya adalah bergenre
horor. Banyak di antaranya yang
sudah diangkat ke layar lebar dan
sukses di pasaran.
Kalau di film, buah karya M
Night Shyamalan adalah contoh yang
sempurna untuk menggambarkan
kisah horor. Namun Shyamalan tidak
memilih adegan penuh darah atau
teriakan menakutkan. Akan tetapi
dia memainkan sisi psikologis dari
penonton. Contohnya di film The Sixth
Sense yang dibintangi oleh aktor laga
Bruce Willis dan Haley Joel Osment.
Oh ya, agak melenceng dari topik. Ada kisah menarik dibalik
pribadi Shyamalan yang pernah ditayangkan oleh sebuah televisi
luar negeri. Ceritanya, sebuah stasiun televisi bergengsi meminta
Gambar 1.3
M. Night Shyamalan, sutradara
berdarah India yang piawai membesut
film horor cerdas.
Sumber: imstars.aufeminin.com
18. 12 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
izin untuk mewawancarai sang sutradara. Mereka ingin menampilkan
profil Shyamalan dalam sebuah film dokumenter. Singkatnya, izin pun
didapat.
Dari berbagai hasil investigasi kemudian diketahui kalau sosok
sutradara pendiam ini agak misterius. Diketahui pula ketika kecil dia
sempat tenggelam beberapa menit di sebuah danau yang terletak di
dekat rumahnya. Sebelumnya, ada anak lelaki lain yang mengalami
peristiwaserupaditempatyangsamapula.Konon,sejakituShyamalan
mengalami perubahan.
Nah, dari berbagai penelusuran ke masa lalunya yang tertutup,
kru berita mengambil kesimpulan kalau Shyamalan memiliki indera
ke-enam setelah “kembali dari kematian”. Bahkan dia dianggap bisa
berbicara dengan orang yang sudah wafat, anak yang tenggelam itu.
Shyamalan akhirnya menolak melanjutkan wawancara dan
mengusirkrudaritempatdiamembuatfilm.Bahkanbintang-bintangnya
yang tadinya sudah setuju untuk melakukan wawancara, mendadak
membatalkan persetujuan mereka. Namun hal itu tidak bisa membuat
orang berhenti berpikir bahwa dia memang punya “kelebihan”. Film-
film yang ditanganinya umumnya memang membahas tentang hal
tersebut. Gelap dan membuat merinding.
• Misteri
Umumnya novel misteri merujuk pada cerita ala detektif. Di mana
ada misteri yang membingungkan dan baru terungkap di akhir cerita.
Di tiap bagian ada clue yang tampak sepele namun menjadi petunjuk
19. Serba-serbi Fiksi 13
bagi pembaca. Dan memang banyak sekali novel detektif yang
membuat penasaran.
Bicara tentang novel detektif, berarti bicara tentang Sir Arthur
Conan Doyle dan Agatha Christie. Keduanya menghasilkan tokoh-
tokoh detektif terhebat sepanjang masa. Doyle dengan tokoh
fenomenal bernama Sherlock Holmes. Sementara Christie dengan
Hercule Poirot dan Miss Marple.
Saya agak tertarik membahas kedua penulis hebat ini. Agatha
Christie sepertinya tidak setuju dengan cara Sherlock Holmes
menyelidiki kejahatan. Holmes biasa datang ke TKP dan juga
melakukan penyelidikan dari aspek psikologis. Hal berbeda diterapkan
oleh Poirot.
Detektif fiktif yang berasal dari Belgia ini memilih untuk
memanfaatkanotaknyayangbiasadisebutnyadengan“sel-selkelabu”.
Poirot tidak selalu datang untuk melihat TKP karena dirasanya tidak
perlu. Aspek psikologis korban dan lingkungannya yang menjadi titik
berat dari penelitian Poirot. Poirot bahkan terang-terangan menertawai
sahabatnya yang merasa perlu menyelidiki TKP.
Bukannya ingin membantah pendapat penulis hebat, tapi memang
saya lebih setuju dengan pendekatan yang dilakukan oleh Sherlock
Holmes. Belakangan ini kan ada banyak sekali tontonan yang
menyajikan kisah detektif. Sebut saja Criminal Minds, Castle, Bones,
atau CSI.
20. 14 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Dari beberapa serial top di atas, penonton menyadari satu hal.
Nyaris mustahil bisa memecahkan sebuah misteri jika tidak datang
ke TKP. Para petugas di CSI bahkan menghabiskan banyak rol film
untuk memotret semua yang ada di TKP sebagai bahan penyelidikan.
Bahkan sering terjadi benda-benda sepele yang sepertinya tidak
penting justru membantu memecahkan kejahatan. Belum lagi
laboratorium yang dimanfaatkan sedemikian rupa untuk mengolah
hasil penyelidikan. Mereka tidak pernah menolak datang ke TKP dan
hanya memecahkan misteri dari ruang kerja. Dari sini kita bisa melihat
kesamaan ide dengan Sherlock Holmes, kan?
Sejak dulu, Holmes selalu ditempatkan sebagai detektif nomor
satu di dunia. Bahkan kisahnya sudah diangkat ke layar lebar dan
layar gelas. Versi layar lebarnya dibintangi oleh Robert Downey Jr.
yang secara fisik jauh berbeda dengan penggambaran Sir Arthur
Conan Doyle. Sementara serial televisinya –menurut saya- jauh lebih
menarik. Benedict Cumberbatch sangat pas memainkan tokoh ini.
Di tangannya, semua kesinisan, kejeniusan, dan ketidakpedulian
Holmes digambarkan dengan sangat sempurna.
• Sejarah
Anda pasti sudah bisa menebak isi dari genre ini, kan? Tentu saja
novel yang ditulis berdasarkan sejarah yang memang terjadi. Tentunya
butuh riset dan penelitian yang mendalam agar tidak salah menuliskan
peristiwa apa yang sebenarnya terjadi. Karena bisa menimbulkan
perang opini atau protes hebat jika yang ditulis dianggap tidak sesuai
kenyataan.
21. Serba-serbi Fiksi 15
Menulis novel sejarah tidaklah mudah. Dan sudah pasti memakan
waktu yang panjang. Jadi memang harus angkat topi untuk para
penulis yang sudah memiliki keberanian menulis novel sejarah.
Contoh novel sejarah misalnya Gajah Mada. Penulisnya tentu
harus bekerja ekstra keras untuk mengumpulkan berbagai informasi
tentang patih terbesar dari kerajaan Majapahit itu.
• Petualangan
Novel betema petualangan tidak selalu berhubungan dengan
perjalanan (travel). Melainkan seputar pengalaman hebat yang
mempengaruhi kehidupan tokoh-tokoh utamanya. Menyebut novel
petualangan tidak lengkap tanpa membahas buah karya Enid Blyton.
Penulis asal Inggris ini piawai dengan buku-bukunya yang menyasar
pembaca cilik dan remaja. Berkisah tentang berbagai petualangan yang
menarik. Contohnya adalah novel-novel Lima Sekawan.
Tokoh utamanya adalah empat orang saudara sepupu dengan satu
ekor anjing. Mereka bertualang untuk memecahkan kejahatan atau misteri.
Perjalanan mereka sungguh mengasyikkan dan membuat pembaca turut
terhanyut. Apalagi penggambaran akan pedesaan Inggris yang menjadi
setting cerita, sangat memikat.
Nah, sudah jelas kalau genre fiksi itu ada cukup banyak. Anda bisa
menambahkannya dengan beberapa genre lainnya yang luput dituliskan
di sini. Karena pada dasarnya ada cukup banyak genre yang datang
22. 16 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
dari pemikiran para ahli fiksi. Satu dan yang lainnya kadang berbeda
pendapat.
Selain masalah genre, ada juga pembagian novel berdasarkan
kategori usia pembaca. Yaitu :
• Buku anak
• Pra remaja (pre-teens)
• Remaja (teenlit)
• Dewasa muda (young adult)
• Dewasa
Tentu ada rambu-rambu di tiap kategori usia. Misalnya saja di
buku untuk usia pra remaja, kurang pas jika membahas tentang cinta,
kan? Dalam hal ini tentu saja cinta terhadap lawan jenis. Intinya, cerita
disesuaikan dengan tingkatan usia. Lihat saja sekeliling kita, problema
itulah yang diangkat.
“T
ulislah novel yang paling membuat
Anda merasa bahagia. Mulai dari
genre hingga kategori usia. Karena
bahagia itu membuat kita nyaman
untuk menulis. Dan biasanya tulisan pun akan
mengalir deras, seakan berasal dari suatu tempat
di dalam diri kita.
23. Serba-serbi Fiksi 17
Sekadar saran, tulislah novel yang paling membuat Anda merasa
bahagia. Mulai dari genre hingga kategori usia. Karena bahagia itu
membuat kita nyaman untuk menulis. Dan biasanya tulisan pun akan
mengalir deras, seakan berasal dari suatu tempat di dalam diri kita.
Tangan pun mengetik nyaris tanpa henti.
Intinya sama saja dengan pekerjaan lainnya. Segala yang diminati selalu
memberi gairah yang besar untuk kita. Jadi, jangan lupa bertanya pada
diri sendiri, mana yang paling ingin Anda tulis.
D. Penulis dan Karya Fiksi Populer
Dulu mungkin pekerjaan sebagai penulis akan dianggap tidak menjanjikan.
Sekarang? banyak orang yang menangguk kesuksesan material setelah
menulis karya yang fenomenal dan meledak di pasaran.
Sebut saja Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling. Sebelum
menulis Harry Potter, Rowling sedang terlilit masalah finansial yang
serius. Novel perdananya bahkan sempat ditolak beberapa kali. Dan
begitu diterbitkan, novel ini pun mengguncang dunia! Hingga kemudian
Harry Potter diangkat ke layar lebar dan menjadi salah satu film terlaris
sepanjang masa. Singkatnya, J.K. Rowling pun menjelma menjadi salah
satu wanita terkaya di dunia berkat novel ini.
Kisah senada dialami oleh Andrea Hirata. Novel Laskar Pelangi
meledak luar biasa dan mencatat angka penjualan mencengangkan.
Laskar Pelangi sendiri merupakan buku pertama dari 4 seri. Laskar
Pelangi kemudian difilmkan dan lagi-lagi mencatat angka yang fantastis.
24. 18 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Laskar Pelangi ditonton lebih dari 4 juta orang! Sehingga tidak heran
kalau film dan bukunya begitu populer.
Memang, menulis novel tidak menjamin akan laku keras. apalagi ada
banyak sekali pesaing dengan penerbit yang jumlahnya pun tidak sedikit.
Menerbitkan novel di penerbit besar tidak berarti akan selalu berimbas
pada tingginya angka penjualan. Di lain pihak, menerbitkan novel melalui
penerbit kecil tidak menjamin bahwa angka penjualannya jeblok. Tidak
selalu seperti itu.
R
esep kesuksesan komersil sebuah karya
fiksi tidak ada. Novel yang bagus belum
tentu laku. Sementara banyak karya-karya
kacangan yang laris manis. Faktor penentu
bahkan kadang sulit untuk dijelaskan. Jadi, tidak
perlu membebani diri untuk menulis novel yang akan
meledak. Karena tidak ada yang bisa memastikan hal
tersebut. Pasar selamanya akan sulit untuk ditebak.
Resep kesuksesan komersil sebuah karya fiksi tidak ada. Novel yang
bagus belum tentu laku. Sementara banyak karya-karya kacangan yang
laris manis. Faktor penentu bahkan kadang sulit untuk dijelaskan. Jadi,
tidak perlu membebani diri untuk menulis novel yang akan meledak.
Karena tidak ada yang bisa memastikan hal tersebut. Pasar selamanya
akan sulit untuk ditebak.
Bicara tentang kesuksesan finansial, tahukah Anda buku apa saja yang
menjadi buku terlaris di dunia? Berikut ini beberapa judul buku yang
25. Serba-serbi Fiksi 19
berhasil mencaat angka penjualan yang sangat fantastis dan layak
menyandang predikat sebagai buku terlaris dunia.
• Harry Potter
Novel dengan tokoh utama seperti judulnya ini terdiri atas tujuh
buah buku. Semuanya mencatat angka penjualan yang fantastis.
Wajar saja kalau novel ini ditasbihkan sebagai novel terlaris di dunia.
Semuanya sudah diterjemahkan ke lebih dari 63 bahasa.
Petualangan Harry Potter, Hermione Granger, serta Ron Weasley
merupakan jalinan peristiwa tidak terduga dan penuh kejutan. Melihat
aksi ketiganya benar-benar mengasyikkan.
Gambar 1.4
Harry Potter adalah ikon dunia
sihir yang paling populer di dunia.
Sumber: www.images1.wikia nocookie.net
26. 20 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
• The Lord of The Ring
Buku ini merupakan buah karya dari J.R.R. Tolkien yang terdiri
atas 3 jilid. Yaitu The Fellowship of The Ring, The Two Towers, serta
The Return of The King. Buku ini dianggap sebagai salah satu karya
sastra terbaik yang dihasilkan sepanjang masa. Novel ini pula yang
dijadikan rujukan oleh beberapa novel bergenre fantasi lainnya yang
terbit kemudian. Salah satunya adalah Harry Potter.
Seperti halnya novel-novel populer lainnya, The Lord of The
Ring sudah diterjemahkan kedalam puluhan bahasa di dunia. Filmnya
pun berhasil memukau jutaan pasang mata sehingga mengantar
trilogi ini menjadi salah satu film terlaris sepanjang sejarah.
Disutradarai Peter Jackson, trilogi karya J.R.R. Tolkien ini memang
sangat mempesona. Menjadi film kolosal yang sangat megah dengan
gambar-gambar yang mencengangkan. Karakter Frodo, Gandalf,
dan Aragorn adalah beberapa tokoh yang paling dikenang. Di film
ini, Orlando Bloom memerankan karakter Legolas yang menawan.
Menurut saya, di sinilah Orlando Bloom tampil dengan fisik paling
menawan. Bahkan dibanding aslinya.
• A Tale of Two Cities
Novel ini merupakan karya gemilang dari Charles Dickens.
Berhasil terjual hingga ratusan ribu kopi, novel ini menempati tempat
yang istimewa di deretan novel-novel yang paling laku.
27. Serba-serbi Fiksi 21
Mengambil setting di dua kota Eropa yang paling menawan, Paris
dan London. Berlatar pada peristiwa besar yang mengubah benua
itu, terutama Prancis. Peristiwa itu adalah Revolusi Prancis.
• To Kill a Mockingbird
Novel ini merupakan buah pena dari Harper Lee. Belakangan
karya luar biasa ini dinobatkan sebagai salah satu buku yang harus
dibaca sebelum mati. Wah, bisa dibayangkan betapa istimewanya,
kan?
Buku ini sepertinya memang ditakdirkan untuk mendapatkan
kejayaan yang luar biasa. Banyak sekali penghargaan yang berhasil
diraih. Yang paling bergengsi tentu saja Pulitzer untuk kategori fiksi
di tahun 1961. Di tahun 1999, novel ini kembali meraih penghargaan
sebagai “Best Novel of the Century”.
Salah satu keistimewaan novel ini adalah bahasa yang digunakan
oleh pengarangnya. To Kill a Mockingbird dibalut kata-kata yang
hangat, meski isi di dalamnya sendiri bukan hal-hal sederhana.
• The Da Vinci Code
The Da Vinci Code adalah karya gemilang dari Dan Brown yang
mengantarnya memuncaki popularitas. Memang isinya menjadi
perdebatan yang sangat panjang, namun tidak menyurutkan minat
orang untuk membacanya. Kontroversi yang muncul malah menjadi
28. 22 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
semacam pendorong sehingga orang berbondong-bondong
membelinya. Mengapa bisa demikian? Karena tidak ada yang lebih
hebat dari rasa penasaran, kan?
The Da Vinci Code bahkan sudah difilmkan dengan bintang
utamanya Tom Hanks. Ceritanya mungkin sedikit rumit sehingga
membutuhkan konsentrasi penuh saat membaca dan menonton
filmnya. Pengekornya pun tidak sedikit, namun seorang pionir selalu
di depan, kan?
Nah, buku-buku di atas merupakan produk yang laris di seluruh
dunia. Indikasinya adalah terjual hingga ratusan juga eksemplar dan
diterjemahkan ke berbagai bahasa dari seluruh penjuru dunia.
Lalu, bagaimana dengan novel di tanah air? Indonesia juga memiliki
beberapa penulis top yang mendapat royalti dalam jumlah luar biasa. Itu
karena hasil karya mereka laris manis dan dicari para pembaca. Ingin
tahu siapa saja mereka serta buku fenomenal yang mereka tulis? Anda
pasti sudah familiar dengan nama mereka.
1. Andrea Hirata
Siapa yang tak kenal nama ini? Bagi pencinta novel,Andrea Hirata
adalah penulis yang menempati posisi istimewa. Itulah sebabnya
tetralogi Laskar Pelangi miliknya sukses membius para pembaca.
Novek-novelnya membuat Anda tertawa dan menangis tanpa gengsi.
Hingga saat ini, Laskar Pelangi telah diterbitkan di lebih dari 20
negara.
29. Serba-serbi Fiksi 23
Laskar Pelangi menempatkan Andrea Hirata sebagai penulis
paling top di republik ini. Dan tentunya dengan jumlah penghasilan
yang mencengangkan. Dua dari empat kisah pada buku tetralogi
Laskar Pelangi telah diangkat di layar kaca. Dan keduanya pun
mencatatkan prestasi yang luar biasa, ditonton oleh jutaan pasang
mata yang berbondong-bondong datang ke bioskop.
Lepas dari Laskar Pelangi, Andrea Hirata menulis novel lainnya.
Dan sepertinya pembaca masih menaruh minat besar terhadap
karya-karyanya. Buktinya, Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas pun
mampu meraih predikat sebagai novel laris. Meski belum melampaui
pencapaian Laskar Pelangi.
2. Habiburrahman El Shirazy
Nama yang satu ini identik dengan novel laris “Ayat-Ayat Cinta”
yang kemudian diangkat ke layar lebar. Istimewanya, penulis yang
satu ini tidak hanya berprofesi sebagai penulis. Namun juga menjadi
dai dan sutradara.
Tak hanya Ayat-Ayat Cinta, Habiburrahman El Shirazy pun
menulis beberapa novel yang semuanya menjadi best seller. Ada
yang kemudian diangkat ke layar lebar mengikuti jejak Ayat-Ayat
Cinta. Sebut saja judul Ketika Cinta Bertasbih dan Dalam Mighrab
Cinta. Buku-bukunya yang laris manis diyakini memberi royalti hingga
mencapai miliaran rupiah kepada sang penulis.
30. 24 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
3. Dewi Lestari
Dulu, masyarakat lebih mengenal
Dewi Lestari sebagai penyanyi
bersuara indah bersama Rida dan Sita.
Trio ini cukup sukses di blantika musik
Indonesia. Album pertama kelompok
vokal yang juga dikenal dengan nama
RSD ini pun terbilang sukses. “Antara
Kita” diangkat sebagai judul album
untuk memperkenalkan ketiga penyanyi
muda ini.
Penggemar Dewi pun terpana ketika di suatu ketika perempuan ini
meluncurkan novel berjudul “Supernova” yang meledak di pasaran.
Novel yang banyak mengangkat istilah sains ini pun mengantar Dewi
Lestari ke posisi yang berbeda. Dia pun mulai dikenal dengan nama
Dee. Yang terbaru, novel Dewi yang berjudul Perahu Kertas diangkat
ke layar kaca dan banyak digemari.
4. Raditya Dika
Menyebut nama Raditya Dika tentu tidak bisa lepas dari “Kambing
Jantan”. Raditya Dika memulai kariernya dengan menulis di blog.
Hingga kemudian tulisannya dibukukan dengan judul Kambing
Jantan.
Gambar 1.5
Dewi Lestari dan novel perdanya,
Supernova.
Sumber: www. kumpulanfoto.net
31. Serba-serbi Fiksi 25
Tulisan-tulisan Raditya Dika selalu diminati pembaca. Gaya
bahasanya yang ringan dan cair membuat pembaca tertawa tanpa
henti selama membaca tulisannya. Tulisannya dianggap menjadi
genre baru di ranah komedi. Kini, masyarakat tidak hanya mengenal
Raditya Dika sebagai penulis. Dia juga tampil di televisi dan menjadi
bintang iklan.
5. Mira W.
Novel-novel bertema cinta mengingatkan pembaca pada Mira W.
Beliau sudah berkarya selama puluhan tahun dengan novel-novel
laris. Nama Mira W. menjadi jaminan untuk kisah fiksi roman. Karya-
karyanya sudah diangkat ke layar lebar atau layar kaca.
Yang patut diacungi jempol dari Mira W. adalah bahwa beliau
masih tetap menyempatkan diri mengaplikasikan ilmunya sebagai
dokter. Jadi, selain sebagai novelis produktif yang menghasilkan
karya-karya best seller, Mira W. juga masih aktif mengobati pasien.
Karena itu, tidak heran kalau umumnya buku-bukunya mengangkat
kisah cinta tokoh utama yang berprofesi sebagai dokter.
32. 26 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Bakat Vs Latihan
Bab
2
33. Bakat Vs Latihan 27
Apakah Anda sering mendengar pernyataan “1% bakat, 99% latihan”?
Umumnya banyak yang berpendapat bahwa hasil yang gemilang bisa
dicapai dengan latihan yang luar biasa keras.
Thomas Alva Edison sudah membuktikan itu. Meski hanya bersekolah
sebentar dan dianggap sebagai anak yang bodoh, Edison membuktikan
sebaliknya. Pihak sekolah dan gurunya boleh saja mengeluarkan Edison
dari sekolah. Ayahnya boleh saja memukulnya sehingga menyebabkan
ketulian. Namun Edison terlahir dengan anugerah yang besar : sikap
pantang menyerah.
Hingga dunia mengenalnya menjadi salahs atu penemu terbesar yang
pernah ada. Edison tidak pernah mengeluhkan dunianya yang sepi akibat
pendengaran yang terganggu. Bahkan menurutnya, ketulian malah lebih
membantunya. Gramofon atau bohlam adalah hasil buah pemikiran dan
percobaannya tanpa henti. Edison bahkan berhasil menciptakan telepon,
hanya saja dia kalah cepat dari Alexander Graham Bell.
Namun (menurut pendapat pribadi saya), bakat mendapat tempat
yang istimewa dalam dunia tulis-menulis. Terutama dunia fiksi. Berikut
penjelasan versi saya.
A. Kelebihan Utama Jika Berbakat Besar
Bakat besar adalah karunia tak terhingga bagi Anda yang menekuni
dunia fiksi. Mengapa demikian? Karena dengan bakat itu Anda akan
menghasilkan karya yang tidak sembarangan.
34. 28 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Coba saja lihat keliaran imajinasi J.K. Rowling! Bukan hal kebetulan
kalau dia berhasil menuntaskan 7 buah buku Harry Potter dengan hasil
yang gemilang. Dan ketika hasilnya dipindahkan ke layar lebar, penonton
pun terkagum-kagum melihatnya. Bagaimana foto-foto yang bergerak
itu terasa hidup dan yang utama... tidak terpikirkan! Hantu-hantu yang
beterbangan ke sana-kemari.
Menurut saya, orang-orang yang berbakat besar akan menciptakan
kisah-kisah unik yang tidak pernah dibayangkan oleh orang lain. Tidak
harus kisahnya serba aneh, loh! Kisah-kisah sederhana pun bisa disulap
menjadi sangat istimewa. Karena umumnya para penulis berbakat ini
memandang persoalan yang sama dengan kita namun dengan cara yang
sama sekali berbeda.
Gambar 2.1
Tak dapat disangkal kalau J.K.
Rowling adalah penulis dengan
bakat yang sangat besar..
Sumber: www.digitopoly.org
35. Bakat Vs Latihan 29
Membaca tulisan mereka membuat kita merasa memasuki dunia
yang berbeda dibanding yang kita kenal selama ini. Bakat yang besar
menjadikan seseorang istimewa. Tulisan-tulisannya akan mempengaruhi
pembacanya dengan luar biasa. Membuat kita diam termangu sambil
bertanya dalam hati, “Mengapa orang ini bisa memikirkan hal-hal tertentu
dari sudut pemikiran yang berbeda?”
Mengapa saya sengaja menyinggung masalah ini?
Begini, belum lama ini ada semacam polling di sebuah jejaring sosial. Para
pesertanya adalah penulis-penulis tanah air. Pertanyaannya sederhana :
“Mana yang lebih berpengaruh bagi Anda, bakat atau kerja keras”? Dan
umumnya peserta polling menjawab senada dengan “Kerja keras”.
Tidak ada yang salah dengan pendapat itu. Namun bagi saya pribadi
bakat adalah hal yang sangat besar untuk diabaikan begitu saja. Kerja
keras memang akan mengantarkan seseorang untuk dekat dengan
kesuksesan. Namun bakat yang mengalir di dalam pembuluh darah akan
menjadi pembeda yang sangat besar.
J.K. Rowling adalah contoh nyata bagaimana seseorang bisa berbakat
demikian besar sehingga menghasilkan cerita yang tidak standar.
Andrea Hirata pun sama. Ketika membaca suatu karya fiksi, Anda akan
merasakannya, kok! Orang yang berbakat tidak akan mudah terseret oleh
arus di sekitarnya. Tidak akan mengikuti tren, melainkan menciptakan
tren. Menjadi pelopor atau pionir.
36. 30 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Misalnya saja, seorang penulis buku anak tidak akan menulis cerita
tentang peri. Kenapa? Karena sudah ada banyak pendahulunya yang
melakukan hal senada. Dia pasti akan mencari ide lain yang lebih segar
dan orisinil.
Jadi, kita tidak bisa mengesampingkan bakat sama sekali. Justru harus
bersyukur jika kebetulan Anda memilikinya. Karena Anda akan menjadi
orang yang mampu menulis hal-hal istimewa dengan cara yang istimewa
pula. Mungkin temanya sih tidak luar biasa, tapi caranya mengemas
konflik pasti tidak biasa.
Pernah baca novel-novelnya Sidney Sheldon? Anda pasti terpesona
dengan caranya mengemas konflik dan menyiapkan ending. Tidak ada
kata bosan ketika membaca tulisannya. Ceritanya mengalir lancar,
banyak kejutan, penuh konflik. Intinya, mendebarkan. Dan itu menjadi
keistimewaan yang luar biasa. Bagi saya, Sidney Sheldon adalah seorang
penulis yang sangat berbakat. Novel-novelnya tidak tertebak. Pembaca
mengikuti arus liar yang diciptakannya tanpa protes sama sekali. Karena
pembaca menikmatinya.
Demikian juga dengan Sir Arthur Conan Doyle. Memang, penulis kisah
detektif tidak hanya Tuan Doyle ini. Ada banyak penulis lain yang juga
populer. Namun beliau berhasil menetapkan sebuah standar dalam kisah
misteri. Para pelaku kejahatan versi Doyle sangat sulit untuk ditebak.
Namun ketika terungkap kemudian, semuanya menjadi sangat masuk
akal bagi pembacanya.
37. Bakat Vs Latihan 31
Sir Arthur Conan Doyle sendiri seorang dokter. Dia menciptakan karakter
Sherlock Holmes ini berdasarkan karakter salah satu dosennya. Judul
pertama yang dihasilkan adalah A Study in Scarlet. Sir Arthur menyajikan
kisah detektif yang cerdas dan tidak lekang oleh waktu. Membaca karya-
karyanya harus dengan konsentrasi yang utuh. Karena selalu ada clue
yang akan menjawab berbagai pertanyaan. Kisah-kisah yang disajikan
pun masih tetap dapat dinikmati di zaman ini.
Sir Arthur Conan Doyle sangat memperhatikan detail cerita. Hal itu yang
kadang terlupakan oleh penulis lain. Setiap kalimat tidak ditulis dengan
sia-sia karena selalu mempunyai korelasi dengan cerita.
Itulah sebabnya tulisan SirArthur Conan Doyle tidak terlupakan, meskipun
Sherlock Holmes sendiri sudah diluncurkan lebih dari seratus tahun silam.
Begitupun dengan J.K. Rowling. Dunia pasti akan mengenang hasil buah
penanya yang sangat fenomenal itu. Tidak diragukan lagi!
Gambar 2.2
Ini dia wajah Sir Arthur Conan Doyle,
pengarang genius yang menciptakan
karakter detektif nomor satu, Sherlock
Holmes..
Sumber: www. leninimports.com
38. 32 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
B. Apa Guna Latihan?
Bagaimana jika kita tidak pernah merasa berbakat? Apakah sebaiknya
memilih profesi lain di luar penulis? Wah, jangan putus asa dulu! Seperti
yang sudah saya singgung tadi, banyak penulis yang berpendapat
kalau mereka sukses karena kerja keras. Dan memang hal ini tidak bisa
dibantah.
Lalu, apakah saya plin-plan karena di atas menyinggung tentang
bakat?
Tidak. Saya hanya berpendapat bahwa bakat seharusnya mendapat
penghargaan yang cukup besar. Tidak diabaikan begitu saja. Di
luar bakat, latihan adalah hal terpenting lainnya. Latihan membuat
kemampuan seseorang menjadi lebih baik. Tanpa latihan, akan sulit
untuk meningkatkan kemampuan.
Dalam setiap bidang pekerjaan, latihan memegang peranan penting.
Contoh yang paling mencolok adalah para olahragawan. Untuk satu
kali pertandingan (apa pun olahraganya) membutuhkan latihan yang
berkesinambungan selama bertahun-tahun. Susi Susanti tidak serta
merta menjadi atlet bulutangkis wanita terbaik yang dimiliki negeri ini
tanpa latihan keras.
Begitu juga dengan pemusik, misalnya. Musikus terkenal di luar sana
mustahil bisa memiliki keterampilan yang tinggi jika tidak mengasah
kemampuannya. Cara apa lagi yang terbaik selain berlatih?
39. Bakat Vs Latihan 33
Begitu juga dengan menulis. Jarang sekali ada orang yang langsung
mampu menulis dengan indah di kesempatan pertama. Sangat wajar
andai ada banyak kekurangan di sana-sini. Dan tidak ada langkah
lebih tepat untuk memperbaikinya selain berlatih, berlatih, dan berlatih.
Hingga perlahan tapi pasti Anda menapak ke tangga yang lebih baik lagi.
Mencapai tingkat yang lebih tinggi.
Kombinasiantarabakatdankerjakerasituakanmenghasilkanprestasi
yang tidak main-main. Jika selama ini Anda merasa tidak mendapat
bakat yang cukup, bukan berarti harus melangkah mundur. Saatnya
untuk beralih kepada kerja keras dan mulai berlatih dengan serius. Satu
hal yang perlu diingat, kerja keras itu mendekatkan Anda pada kejaiban.
Percayalah! Ada banyak orang yang telah membuktikannya.
Contohnya begini, ada penulis yang terpaksa menelan pil pahit
karena penolakan bertubi-tubi. Lalu, apakah kita harus putus asa? Wah,
jangan! Justru harus bekerja lebih keras untuk mendapat hasil yang lebih
baik. Karena pada akhirnya Tuhan Yang Maha Baik akan melihat usaha
kita. Dan memberi kesempatan yang mungkin tidak pernah kita duga
sebelumnya. Percayalah!
40. 34 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Syarat Mutlak
Menjadi
Penulis Berkualitas
Bab
3
41. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 35
Mungkin Anda yang membaca judul di atas akan mencibir dan berkata,
“Siapa sih kamu?”. Saya memang bukan penulis terkenal yang memiliki
puluhan novel best seller. Setidaknya belum. Tapi ada satu hal yang bisa
saya tegaskan, bahwa saya selalu berusaha menulis dengan kualitas
yang baik. Tidak pernah asal-asalan hanya sekadar untuk memenuhi
target belaka.
Wajar kan jika kita mempunyai idealisme seperti itu? Karena itu
yang akan membedakan diri kita dengan orang lain. Sekali lagi saya
ingin mengingatkan bahwa kualitas kadang tidak berkolerasi dengan
laris manisnya suatu novel. Novel yang bagus belum tentu laku keras
di pasaran. Di lain pihak, novel yang berkali-kali cetak ulang pun belum
tentu memenuhi kualitas sebagai bacaan yang bermutu.
Nah, jika ingin menghasilkan karya yang berkualitas, ada “harga”
yang harus kita bayar. Mahalkah? Sebenarnya, TIDAK. Karena lebih
berhubungan dengan keinginan dari diri sendiri. Apa sajakah?
A. Membaca, Membaca, dan
Membaca
Menjadi seorang penulis harus mau dengan
ikhlas menghabiskan banyak waktunya
untuk membaca. Rasanya mustahil seorang
penulis tidak menyukai kegiatan membaca.
Karena itu berarti dia bukan penikmat dunia
tulis-menulis. Lalu, bagaimana mungkin dia
berharap akan mendapat atensi tatkala terjun
sebagai penulis?
Gambar 3.1
Membaca adalah syarat mutlak bagi
seorang penulis.
Sumber: www. 3.bp.blogspot.com
42. 36 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Cobalah tanyakan kepada para penulis senior di luar sana. Apa yang
kira-kira membuat mereka mampu menulis dengan indah? Jawabannya
tidak akan jauh-jauh dari “membaca”. Karena ini adalah suatu kegiatan
yang memberi manfaat luar biasa. Dengan membaca, Anda mentransfer
ilmu seseorang hingga menjadi bagian dari diri Anda. Dan ilmu itu diambil
terang-terangan.
Dengan membaca, Anda tentu bisa melihat bagaimana cara penulis
lain mengungkapkan pendapatnya. Pilihan kata, kalimat, serta informasi
yang disajikan tentu akan sangat berguna bagi Anda. Karena dari situ
Anda belajar untuk mengetahui bagaimana cara yang nyaman dan tepat
untuk mengungkapkan pendapat Anda melalui bahasa tertulis. Dalam hal
ini novel.
Semakin banyakAnda membaca, semakin kaya pula perbendaharaan
kata. Demikian juga dengan tema, plot, atau sudut pandang. Semuanya
bisa didapat dengan menghabiskan waktu menikmati rangkaian kata yang
dibuat oleh penulis-penulis hebat di luar sana. Pengetahuan itu mungkin
Andarasatidakterlaludibutuhkan.Tapipercayalah,tanpadisadaridiaakan
mengendap dalam memori Anda. Lalu ketika tiba saatnya, pengetahuan
itu akan muncul dan menuntun Anda dalam membuat tulisan.
Yakinlah, itu yang terjadi dengan banyak orang!
Membaca tidak akan pernah merugikan Anda. Tidak asing kan,
dengan istilah “Buku adalah jendela dunia”. Artinya, dengan membaca
kita akan dibawa ke dunia khayal yang indah. Atau ke tempat-tempat
yang selama ini hanya dinikmati di peta. Intinya, membaca akan membuat
Anda bisa melihat ke seantero dunia dengan bermodal buku-buku
43. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 37
tertentu. Dan rasanya sangat
mengasyikkan!
Jadi, modal utama
kalau ingin menjadi penulis
yang mumpuni adalah rajin
membaca. Jadikan kegiatan
ini sebagai salah satu
kebutuhan primer dalam
hidup Anda. Bukan sekadar
kegiatan sampingan yang
kurang bermakna. Ketika
membaca menjadi salah satu
kegiatan utama, dampaknya
akan begitu besar bagi
diri Anda. Terutama untuk
mewujudkan mimpi menjadi
penulis berkualitas. Cobalah!
B. Jangan Hanya Sekadar “Ingin Menulis”
Seperti yang saya singgung di depan, menulis menjadi kegiatan yang
cukup seksi belakangan ini. Kebayang kan kalau seorang cowok melihat
lawanjenisyangmemenuhistandarsebagaimakhlukseksi?Pastiinginnya
memberi perhatian yang lebih. Minimal melihat dengan antusias.
S
emakin banyak Anda
membaca, semakin kaya
pula perbendaharaan
kata. Demikian juga
dengan tema, plot, atau sudut
pandang. Semuanya bisa didapat
dengan menghabiskan waktu
menikmati rangkaian kata yang
dibuat oleh penulis-penulis hebat di
luar sana. Pengetahuan itu mungkin
Anda rasa tidak terlalu dibutuhkan.
Tapi percayalah, tanpa disadari dia
akan mengendap dalam memori
Anda. Lalu ketika tiba saatnya,
pengetahuan itu akan muncul dan
menuntun Anda dalam membuat
tulisan.
44. 38 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Begitu juga dengan aktivitas menjadi penulis.
Kini, banyak sekali orang yang ingin menjadi penulis. Itu hal yang
wajar. Namun sebaiknya temukan alasan yang jelas dan masuk akal,
mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini. Banyak kok penulis di luar
sana yang tetap mempunyai pekerjaan tetap di luar profesinya sebagai
penulis. Sementara tidak sedikit pula yang memilih untuk menjadi
pengukir kata dengan total.
Apa sebenarnya yang mendasari keinginan Anda menjadi penulis?
Apakah karena tergiur materi, ingin populer, atau merasa memang
berbakat? Alasan boleh saja beragam, tapi (menurut saya) penulis harus
memiliki ketertarikan besar pada pekerjaan ini.
Kenapa? Karena tanpa ketertarikan yang luar biasa, Anda mungkin
suatu hari akan memutuskan bahwa pekerjaan ini tidak menarik lagi.
Atau mungkin terlalu berat untuk dijalani. Karena memang ada tantangan
besar di sini. Dan kadangkala penghalang terbesar berasal dari diri sendiri
loh!
Segala sesuatu yang sifatnya hanya ikut-ikutan saja, tidak akan
menghasilkan apa-apa. Karena akan ada seleksi alam yang menjadi
penyaringnya. Mana yang benar-benar tertarik, biasanya akan
bertahan. Sementara yang hanya menjadi pengekor tidak akan bisa
mempertahankan gairah menulisnya agar tetap menyala.
Apa pun pekerjaan yang kita pilih, rasa cinta itu harusnya berada
di peringkat pertama. Kalau ada yang bertanya alasannya, sederhana
saja. Karena cinta akan memberi kita kekuatan yang luar biasa dalam
45. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 39
menghadapi apapun tantangan dan rintangan di luar sana. Nah, cinta
ini yang menjadikan segalanya terasa lebih mudah untuk kita. Sehingga
tidak ada tuh yang namanya putus asa.
Misalnya begini, Anda terbiasa menulis novel romantis. Tiba-tiba ada
tantangan baru dari penerbit untuk membuat novel bergenre misteri.
Meski itu hal baru untuk Anda, namun Anda pasti tidak keberatan untuk
menjawab tantangan tersebut. Dan tidak langsung menyerah begitu
disodori kesempatan.
Rasa cinta yang tidak cukup juga yang membuat seseorang tidak
pernah menyelesaikan tulisannya. Di awal sudah begitu bersemangat
akan menggarap novel dengan jumlah minimal 150 halaman. Sayang,
belum sampai menyentuh halaman lima puluh, sudah beralih ke novel
lain yang –menurutnya- akan lebih hebat. Begitu seterusnya. Hingga
akhirnya tidak ada satu karya pun yang bisa tuntas dengan sempurna.
Semua terkatung-katung tanpa penyelesaian.
Kebetulan saya banyak menemukan tipe penulis seperti itu. Sayang
sekali, kan?
Jadi, tanyakan pada diri sendiri tentang kecintaan Anda terhadap
dunia tulis-menulis. Apakah memang ada cukup banyak gairah di dalam
diri Anda? Atau hanya ingin seperti orang lain di sekitar Anda, teman
Facebook misalnya? Karena menyelesaikan tulisan sesuai deadline
itu merupakan tantangan yang luar biasa, loh! Dan banyak orang yang
akhirnya bertekuk lutut di tengah jalan.
46. 40 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Gambar 3.2
Menyelesaikan deadline tidaklah
mudah. Dan ini menjadi tantangan
tersendiri.
Sumber: www.theminorityreport.com
Selain itu, bila hanya sekadar ingin menulis saja tidak akan pernah
menjadi “bahan bakar” yang mumpuni untuk menghasilkan tulisan yang
cantik. Karena sudah terjebak pada pola “ala kadarnya”
Sekali lagi, milikilah alasan yang kuat untuk menjadi penulis. Sehingga
Anda akan benar-benar mengisi tulisan-tulisan Anda dengan gairah,
harapan, dan keindahan. Dan pembaca akan bisa merasakannya.
C. Disiplin dan Konsistensi
Di setiap profesi yang digeluti manusia, disiplin dan konsistensi itu hukum
wajib yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Begitu juga jika Anda ingin
menjadi penulis. Apalagi jika hendak menulis novel. Karena novel bukan
hanya beberapa halaman, melainkan menyentuh angka ratusan lembar.
Bayangkan jikaAnda tidak memiliki disiplin yang memadai dan konsistensi
47. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 41
yang bisa diandalkan, apa jadinya naskah novel itu? Kemungkinan besar
tidak akan pernah selesai. Anda mungkin tidak akan pernah menuliskan
kata “Tamat”, “Fin”, atau “The End” di halaman terakhir.
Katakanlah Anda ingin menulis novel setebal 150 halaman. Tulisan
sebanyak itu tidak akan mungkin diselesaikan dalam waktu semalam.
Akan butuh waktu panjang untuk menyelesaikannya. Semuanya tentu
tergantung pada kemauan dan kecepatan menulis seseorang. Dan
tiap penulis membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Ada yang butuh
beberapa hari, sebulan, dua bulan, hingga waktu yang lebih panjang
lagi. Belum lagi jika penulis memiliki kesibukan lain yang menyita waktu
sehingga membutuhkan pengaturan khusus pula. Faktor kesulitan dalam
novel juga memberi andil. Jadi, ada banyak faktor yang mungkin menjadi
penghambat.
Nah, ini tantangan besar untuk Anda. Jika memang kecintaan pada
dunia menulis dmikian besar, tidak ada penghalang yang cukup kuat untuk
menghentikanAnda. Dengan kedisiplinan yang tinggiAnda bisa mengatur
waktu yang lebih baik sehingga tidak ada yang harus dikorbankan.
Bagaimana dengan konsistensi? Poin ini menjadi kunci keberhasilan
jika semua orang berpegang teguh padanya. Apa pun pekerjaan yang
dilakukan. Termasuk menjadi seorang penulis. Dan memang tidak
mudah.
48. 42 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Menjaga irama agar pekerjaan tetap bisa diselesaikan itu bukan
perkara gampang. Akan ada banyak sekali godaan yang menggiurkan.
Ibaratnya ketika sedang berdiet ketat untuk menurunkan berat badan,
ada banyak makanan penggoda yang bisa membuat air liur menetes.
Cokelat, es krim, kripik, hingga junk food.
Semua godaan dan halangan baru akan bisa dilewati jika kita disiplin
dan konsisten menjalaninya. Dan semuanya hanya berarti satu hal:
menundukkan diri sendiri! Konsistensi yang membuat Mira W. berhasil
menulis puluhan novel selama puluhan tahun. disiplin juga yang membuat
beliau mampu membagi waktu dengan adil, menulis tanpa meninggalkan
profesinya sebagai dokter.
D. Sabar
Menjadi penulis berarti harus sabar. Itu syarat yang tidak bisa ditawar-
tawar lagi. Kenapa? Tanpa kesabaran mustahil sebuah novel bisa
dituntaskan karena membutuhkan waktu. Anda yang tidak sabar sering
malah berpindah ke ide lain karena tidak memiliki kesabaran yang cukup
untuk menuntaskan sebuah naskah. Akibatnya, naskah tidak pernah
selesai dan hanya menggantung begitu saja. Sayang sekali, bukan?
Padahal Anda hanya perlu sedikit menahan diri.
Ya, tahanlah semua gairah untuk menulis naskah baru jika masih
ada naskah yang belum selesai. Memang, itu akan terasa sangat
menyiksa. Namun Anda tidak punya pilihan lain. Latih terus kesabaran
dan bertahanlah di tengah “ketersiksaan” itu. Hanya dengan demikian
maka naskah Anda bisa selesai.
49. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 43
Betapapun menariknya sebuah ide baru, lakukan satu hal saja! Tulis
ide tersebut dalam catatan khusus sedetail mungkin. Jangan sampai ada
yang terlupa. Lalu, simpan catatan tersebut baik-baik. Katakan pada diri
sendiri bahwa ide itu akan mendapat giliran nantinya, setelah pekerjaan
Anda tuntas. Bila mungkin, beri tenggat waktu yang masuk akal dan
bisa Anda patuhi. Dengan begitu Anda tahu bahwa ide keren tadi akan
mendapat gilirannya. Dan selama menunggu itu, selesaikan naskah yang
masih tersisa. Bersabarlah dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga
naskahAnda mendapat perlakuan yang semestinya. Bukan serba terburu-
buru.
Bahkan naskah yang sudah selesai pun bukan berarti bebas dari
ketergesaan. Banyak loh novel di pasaran yang kesannya diselesaikan
dengan tergesa-gesa. Dan biasanya pembaca bisa merasakan itu.
Apa indikasinya?
Mudah saja. Jika ada konflik yang belum dituntaskan atau pun masih
menyisakan pertanyaan karena terasa masih mengganjal, itu berarti sang
penulis tidak cukup sabar untuk menyelesaikan semuanya. Alasannya
bisa macam-macam. Entah karena keterbatasan waktu akibat mepetnya
deadline. Atau bisa juga karena sudah tidak bisa menahan diri untuk
segera beralih ke naskah baru.
Ketidaksabaran membuat naskah kita menjadi “cacat” di (biasanya)
bagian akhir. Sayang sekali, kan? Setiap naskah yang kita tulis adalah
istimewa. Pastikan mereka mendapatkan segenap perhatian dan kasih
50. 44 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
sayang yang berlimpah. Sehingga dengan demikian Anda menghasilkan
kisah yang menyelusup ke dalam kalbu tiap pembacanya. Bukankah itu
yang diinginkan setiap penulis?
Setelah naskah selesai dan dikirim ke penerbit, saatnya kesabaran
seorang penulis benar-benar diuji. Karena akan butuh waktu hingga
beberapa bulan untuk mendapat jawaban. Tidak jarang malah tidak ada
balasan sama sekali dari penerbit apakah naskah diterima atau ditolak.
Menyebalkan, ya? Setidaknya kalau ada kabar yang pasti, penulis tahu
bagaimana harus bersikap. Kalau ditolak, berarti selanjutnya akan direvisi
dan dikirim ke penerbit lainnya. Begitu seterusnya.
Umumnya, kabar dari penerbit datangnya dalam hitungan bulan.
Namun ada juga yang lebih cepat atau lebih lamban. Ada juga yang
sudah menandatangani SPP, namun belum terbit juga. Sehingga memang
menjadi seorang penulis membutuhkan stok kesabaran yang sangat
besar.
TahukahAnda kalau mengirim
naskah ke sebuah majalah khusus
cerpen bisa memakan waktu
hingga lebih setahun hingga
dimuat? Sementara untuk novel
bisa jauh lebih cepat dari itu. Tapi
memang begitulah prosedurnya.
Jadi memang seorang penulis
wajib memiliki kesabaran yang
S
elagi menunggu
kabar tentang
naskah kita yang
dikirim ke penerbit,
teruslah menulis naskah lain.
Jangan terpaku pada naskah
yang sudah dikirim. Biarkan
naskah kita menemukan
takdirnya sendiri.
51. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 45
tinggi. Oh ya, selagi menunggu naskah kita mendapat kabar yang semoga
saja baik, teruslah menulis naskah lain. Jangan terpaku pada naskah
yang sudah dikirim itu. Biarkan naskah kita menemukan takdirnya sendiri
karena pada titik itu penulis sudah tidak bisa berbuat apa-apa.
Prinsipnya begini saja, Anda sudah bekerja keras hingga naskah setebal
ratusan halaman pun tuntas. Anda juga sudah mengupayakan untuk
mengirimkannya kepada penerbit idaman. Kini biarkanTuhan memberikan
keputusan yang terbaik bagi Anda. Jadi, tunggulah dengan sabar. Dan
supaya masa menunggu itu tidak menyiksa, sibukkan diri Anda untuk
menulis naskah lain yang tak kalah bagus.
E. Tidak Mudah Putus Asa
Ketika sedang menghadapi suatu masalah, pernahkahAnda merasa putus
asa? Tolonglah, jangan pernah memilih berada di posisi itu. Keputusasaan
tidak akan memberikan kebaikan. Yang ada hanyalah belitan persoalan
baru tanpa menyelesaikan masalah yang sudah tercipta.
Seorang penulis juga kadang merasa mentok dengan tulisannya.
Itu sesuatu yang sangat normal, kok. Semua penulis pasti pernah
mengalaminya. Yang penting, jangan sampai merasa putus asa dan
berhenti menulis. Kesulitan itu datang untuk dihadapi, bukan untuk
dihindari. Menghindar tidak akan membantu sama sekali. Justru segala
masalah itu harus ditaklukkan agar tidak menggeroti Anda.
52. 46 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Jadi, jangan kalah dengan naskah yang “bermasalah”. Selesaikan
hingga tuntas, jangan ditinggal begitu saja. Jika memang perlu, ambil jeda
sejenak untuk menarik napas selama beberapa saat. Bisa satu atau dua
hari. Bisa juga satu atau dua minggu. Tapi, jangan terlalu lama. Setelah
itu, silakan selesaikan naskah Anda dengan baik. Sejenak berjauhan
dengan si naskah akan mengembalikan semangat dan kejernihan pikiran
Anda. Jadi, jangan pernah merasa putus asa!
Karena menjadi penulis itu harus memiliki mental yang kuat dan
tahan banting. Tidak boleh cengeng dan mudah menyerah. Seorang
penulis dituntut untuk selalu optimis dan
punya semangat yang terus berkobar. Dalam
prosesnya nanti, akan menjadikan Anda
seorang penulis yang matang.
Banyak penulis yang merasa
kecewa dan hampa begitu naskahnya
mendapat penolakan. Hei, jangan lakukan
itu pada diri Anda! Bahkan J.K. Rowling atau
John Grisham pun pernah ditolak berkali-
kali sebelum naskah mereka menemukan
“jodoh” yang serasi. Ya, mencari penerbit
yang sesuai dengan naskah Anda memang
tidak mudah. Mirip dengan proses pencarian
Gambar 3.3
Kalaupun naskah Anda ditolak, jangan
sedih! Bahkan John Grissom pun
mengalaminya.
Sumber: www. 1.bp.blogspot.com
53. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 47
jodoh. Apa yang semula Anda rasa akan sangat tepat, ternyata malah
memberi hasil sebaliknya.
Ketika naskah diterima, Anda pasti akan merasa sangat bahagia,
kan? Saya pun sama. Bahkan waktu itu saya kehabisan kata-kata dan
telinga mendadak tuli. Saya tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang
dikatakan oleh pihak penerbit. Memalukan, tapi hati saya selalu hangat
bila mengingat momen itu.
Apa yang terjadi ketika naskah ditolak? Kecewa, itu pasti. Silakan
kalau Anda ingin “menangis semalam’ seperti judul lagunya Audy Item.
Namun jangan lama-lama, cukup semalam saja. Besoknya? Ada banyak
pilihan. Kalau merasa yakin naskah Anda cukup bagus, silakan kirim ke
penerbit lainnya yang kira-kira sesuai. Jika ingin memoles naskah agar
kian kinclong, tidak masalah juga Anda melakukan revisi dulu. Setelah
itu? Kembali kirim ke penerbit lain!
Jangan pernah berhenti hanya karena naskah Anda ditolak!
N
askah “Jungkir Balik Dunia
Mel” sebelumnya pernah saya
kirim ke sebuah penerbit top.
Setahun berlalu, tanpa kabar
yang jelas. Saya yakin naskah tersebut
ditolak. Akhirnya, saya kirim ke Bentang
Belia. Hasilnya? Di-ACC dalam waktu 16,5
jam saja!
54. 48 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Naskah “Jungkir Balik Dunia Mel” sebelumnya pernah saya kirim
ke sebuah penerbit top. Setahun berlalu, tanpa kabar yang jelas. Saya
yakin naskah tersebut ditolak. Akhirnya, saya kirim ke Bentang Belia.
Hasilnya? Di-ACC dalam waktu 16,5 jam saja!
Memang, ada sedikit revisi yang harus saya lakukan. Tapi tentu saja
tidak mengurangi kegembiraan yang meluap-luap. Hingga akhirnya
novel itu pun terbit dan terpajang dengan manis di toko buku.
Novel pertama saya memiliki cerita juga. Awalnya naskah itu saya
ikutsertakan di sebuah lomba. Bodohnya saya, tidak memperhatikan
penerbit yang menjadi penyelenggara acara tersebut. Novel saya
bertema metropop, tentu dengan fokus utama pada kisah cinta tokoh
utamanya. Sementara penerbit yang saya kirimi mengkhususkan diri
pada naskah bertema Islami.
Terbayangkan hasilnya? Naskah saya gagal dengan gilang-
gemilang.
Akhirnya, naskah tersebut saya revisi. Awalnya, saya tidak punya
keberanianuntukmengirimkannaskahitu.(Please,jangandicontoh,ya?).
Tapi suami saya terus menyemangati. Akhirnya saya pun mengirimkan
naskah itu ke GagasMedia. Dan tidak banyak berharap. Lalu tiba-tiba
saja... surprise! Tiga minggu kemudian saya dihubungi dan naskah saya
akan segera diterbitkan oleh Gagas. Maka, lahirlah novel perdana yang
sangat saya sayang, “Mendua”.
55. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 49
Nasib perjalanan naskah “Black Angel” dan “Loves in Insa-Dong”
tidak dramatis apalagi berliku. Lain halnya dengan novel keempat saya,
“Cinta Tanpa Jeda”. Naskah novel ini merupakan salah satu tulisan yang
paling berkesan untuk saya. Karena ceritanya berdasarkan kisah nyata
salah satu orang terdekat dalam hidup saya. Tapi sayang, rasa pede
saya akan kualitas ceritanya tidak sebanding dengan penilaian penerbit.
Naskah ini mendapat penolakan oleh 5 buah penerbit! Hingga akhirnya
saya mengirimkan kee redaksi Bukune. Seminggu kemudian, tanpa
terduga saya dihubungi via email dan dikabari kalau naskah tersebut
diterbitkan.
Apa poin dari kisah di atas?
Kesabaran itu pada akhirnya akan membawa kebaikan. Percaya dan
yakini itu! Jadi, penolakan dari suatu penerbit tidak perlu menyurutkan
langkah kita. Jangan pula berpendapat bahwa pintu penerbit top tertutup
untuk Anda karena “hanya” seorang pemula. Semua penulis top di luar
sana pun pernah ada di posisi Anda, menjadi pemula. Selalu ada yang
pertama untuk segala hal, kan?
F. Selalu Berpikir “Out of the Box”
“Saya bisa melihat lebih jauh dari orang lain karena saya berdiri di atas
bahu raksasa” (Sir Isaac Newton).
Kata-kata Newton itu memberi gambaran yang tepat. Dengan berdiri
di atas “bahu raksasa”, berarti dia berdiri di tempat yang lebih tinggi
dibanding manusia lain. Artinya lagi, jarak yang bisa dilihatnya tentu lebih
56. 50 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
jauh dibanding yang lain. Maka tidak heran kalau Newton bisa “melihat”
banyak hal yang selama ini tidak pernah diketahui oleh orang lain.
Sehingga tidak berlebihan jika pemikirannya menjadi lebih maju, kan?
Sebelum Newton menemukan faktanya, manusia menganggap
bahwa sinar matahari hanya terdiri dari satu warna belaka. Namun
kemudian salah satu ilmuwan terbesar yang pernah diciptakan Tuhan itu
membuktikan sebaliknya. Sinar matahari justru merupakan campuran dari
aneka warna. Bahkan apel yang jatuh dari pohonnya pun memberi ide
besar yang sangat luar biasa dan berpengaruh pada kehidupan manusia.
Ya, itulah yang disebut dengan gravitasi, saudara-saudara!
Sir Isaac Newton ini adalah contoh yang menarik. Kita bisa menjadikan
sosoknya sebagai rujukan. Dia berhasil melihat banyak hal-hal sederhana
dan menemukan rahasia besar di baliknya. Kita tidak mesti berotak jenius
seperti beliau, namun caranya untuk selalu berpikir “out ofthe box” itu
yang harus ditiru.
Gambar 3.4
Berpikir out of the box itu sangat
penting bagi seorang penulis.
Sumber: www.qualityjunkyard.cim
57. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 51
Jadi, seperti cahaya yang terlihat jelas warnanya itu, jangan terlalu
mudah percaya bahwa memang demikianlah adanya. Syarat utama
menjadi orang yang berpikir berbeda dari orang lain adalah tidak mudah
percaya pada apa yang dilihat dan dirasa. Wah, mirip kayak sifat orang
paranoid, ya?
Tapi memang harus seperti itu. Supaya kita bisa berpikir di luar pagar
sembari memikirkan kemungkinan apa saja yang masuk akal di balik
sebuah fakta dasar. Nah, asah terus kemampuan ini saat akan menulis
fiksi. Kita diizinkan kok untuk menjungkirbalikkan cerita sedemikian rupa.
Syaratnya hanya satu: masuk akal. Karena di situlah poin besar yang
tidak boleh diabaikan.
G. Memilih Waktu untuk Menulis
Langkah selanjutnya yang penting dilakukan untuk menjadi penulis
yang berkualitas adalah manajemen waktu. Anda harus mengatur waktu
sedemikian rupa sehingga bisa tetap menulis. Seharusnya, menulis
memang dilakukan setiap hari, tidak peduli berapa banyak yang bisa
ditulis.
Jika Anda tidak memiliki kesibukan lain di luar menulis, tentu tidak
masalah.Lainhalnyajikamasihharusbekerjasebagaikaryawankantoran.
Atau disibukkan dengan aktivitas mengurus rumah dan keluarga. Jangan
dikira menjadi ibu rumah tangga itu pekerjaan yang mudah, loh!
58. 52 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Karenanya, Anda harus pintar-pintar membagi waktu. Targetkan
berapa jam sehari Anda harus menulis, dan lakukan itu dengan disiplin.
Seorang penulis senior biasa menulis setelah jam 9 malam.
Itu karena beliau harus bekerja dan setelah pulang ke rumah pun tidak
ingin melewatkan waktu bersama anak-anaknya. Setelah anak-anak tidur,
barulah beliau mulai menulis. Penulis terkenal ini tetap bisa produktif.
Padahal beliau hanya fokus menulis beberapa jam saja setiap harinya.
Tidak pernah terjaga sampai pagi. Namun karena sudah terbiasa dan
melakukannya dengan disiplin, beberapa jam pun bisa menjadi sangat
efektif. Buku-bukunya tidak henti terbit.
Saya pribadi tidak bekerja di kantor. Namun sebagai seorang ibu
rumah tangga, beban pekerjaan justru tidak ada habisnya. Mengurus
keluarga itu sama seperti tetap aktif selama sehari penuh. Seorang ibu
harus memastikan semua kebutuhan anggota keluarga terpenuhi dengan
baik. Mulai dari makanan, pakaian, mengatur waktu mereka untuk bermain
serta belajar. Semua harus diawasi sebaik mungkin. Namun kita masih
bisa “mencuri” waktu untuk menulis dengan rutin.
Beberapa teman saya malah sangat mengagumkan. Memiliki anak
usia balita bahkan ditambah dengan bayi, mereka tetap bisa produktif
menulis. Sementara saya dengan dua anak usia 5,5 dan 13 tahun saja
pun kadang masih merasa kerepotan. Padahal anak-anak tergolong
mandiri dan tidak merepotkan.
59. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 53
Tapi, apakah lantas menyerah? Tidak, kan? Sekali lagi, ini tidak
berhubungan dengan orang lain. Melainkan bagaimana caranya
menundukkan diri sendiri. Saya pribadi terbiasa menyalakan laptop
seharian. Jika ada tugas domestik yang memanggil, tinggalkan saja
sejenak. Setelah selesai, saya pun kembali berkutat dengan pengerjaan
naskah. Jika mengantuk? Beristirahat dulu. Intinya, tidak memaksakan
diri jika memang kondisinya tidak memungkinkan.
Saya pernah memaksakan untuk menulis di saat mata sudah begitu
berat. Ketika kemudian dibaca kembali, satu halaman berisi kalimat-
kalimat aneh yang tidak berhubungan dan tentu saja sangat berantakan.
Jadi, memaksakan mata tetap terjaga ternyata hanya perbuatan sia-sia
belaka. Di lain kesempatan, saya tidak mau mengulangi kebodohan ini.
istirahatlah ketika memang sudah waktunya.
Berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman lainnya, penentuan
waktu ini sangat penting. Jadi, pilihlah waktu yang paling nyaman untuk
Anda mulai menulis. Jangan mengikuti versi nyamannya orang lain.
Karena Anda tidak sama dengan mereka. Tapi pilih yang paling tepat
dan masuk akal untuk diri Anda. Jadikan kebiasaan setiap harinya. Dan
disiplinlah dalam melakukannya.
H. Riset, Faktor Penting dalam Sebuah Cerita
Seseorang penulis kadang merasa keren jika menyelipkan suatu fakta
pengetahuan yang (mungkin saja) belum banyak diketahui orang lain.
Sah-sah saja bila ingin melakukan hal itu. Saya pun pernah sangat tertarik
60. 54 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
melakukannya sehingga menyertakan catatan kaki di naskah yang saya
kerjakan.
Tujuannya sih mulia, supaya pembaca bisa mendapat ilmu yang
bermanfaat. Idealnya memang kita menuliskan cerita yang hanya
numpang lewat tanpa memberi pencerahan atau pengetahuan baru pada
pembacanya. Jika ingin melakukan itu, pastikan semua dalam porsi yang
tepat. Tidak berlebihan karena bisa jadi kesannya malah Anda sok pintar.
Lagian, segala yang lebai itu malah tidak keren, kan?
Supaya bisa memberikan informasi yang tepat, sangat penting untuk
melakukan riset. Tidak usah susah-susah, cukup memilih internet sebagai
ujung tombak riset Anda. Bila memang punya sumber data berupa buku,
itu lebih baik lagi. Misalnya Anda ingin menulis cerita berlatar Korea
(seperti yang sedang booming saat ini), lakukanlah riset. Mulai dari kapan
saja terjadinya empat musim, nama kota-kotanya, apa saja yang istimewa
dari kota yang akan dijadikan setting
cerita, makanan khasnya, dan banyak
lagi. Perhatikan detail. Jangan sampai
ada informasi penting yang terlewat.
Itu baru hanya masalah latar belakang
cerita. Belum lagi hal lainnya. Tapi, jangan
kerutkan kening Anda begitu dalam,
karena hanya akan meninggalkan jejak
garis halus yang tidak menarik. Jangan
terbebani dengan kata “riset”. Sekali lagi,
internet sangat bisa diandalkan kok!
Gambar 3.5
Untuk novel “Cinta Tanpa Jeda” ini
saya harus riset tentang dunia balap
mobil.
Sumber: dok. pri
61. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 55
Apa pun yang kita tulis, usahakan agar menyajikan data yang valid.
Bila tidak yakin dengan suatu informasi, lakukan cek dan ricek. Karena
ketika naskah yang kita tulis sudah berubah bentuk menjadi buku, tidak
ada yang bisa dilakukan lagi. Kita tidak ingin ditertawakan hanya karena
hal-hal sepele, bukan?
Saya punya sedikit kisah tentang masalah ini. Beberapa bulan yang
lalu saya membaca novel seorang penulis yang cukup kondang. Penulis
ini sudah menghasilkan ratusan cerpen dan puluhan buku. Nah, di salah
satu novel terbarunya terdapat suatu fakta yang menggelitik. Penulis top
ini memberi informasi yang tidak tepat. Menurutnya, penemu oksigen
adalah Sir Isaac Newton. Mengapa informasi ini menjadi menggelitik dan
tidak tepat? Karena memang salah!
Sir Isaac Newton adalah penemu gravitasi. Dia juga penemu kalkulus.
Juga “Hukum Gerak Newton”. Ada banyak prestasi luar biasa ilmuwan
satu ini. tapi, bukan oksigen. Itu merupakan kejayaan milik Antoine
Lavoisier, ilmuwan Prancis yang menemui ajal dihukum guillotine karena
masa lalunya sebagai pengumpul pajak.
Nah, bukankah ini suatu hal fatal yang seharusnya bisa dihindari?
Di novel lain dengan pengarang yang berbeda ada yang menemukan
fakta lain. Kali ini tidak berhubungan dengan fakta sejarah sejenis ini.
namun lebih ke arah logika. Di sebuah novel teenlit dengan angka
penjualan cukup tinggi, ada kisah yang agak aneh. Seorang anak SMP
bertemu dengan cowok cakep, naksir, dan akhirnya dekat. Hingga
62. 56 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
kemudian si cewek ini menyadari kalau sang cowok yang ditaksirnya
adalah ketua OSIS di sekolahnya sendiri! Coba pikir ulang, apakah ini
masuk akal?
Perhatikan saja polah remaja sekarang yang tergolong lepas dalam
mengekspresikan perasaannya. Jika ada seorang ketua OSIS yang
tampan, pintar, dan (biasanya) atlet basket, apakah mungkin seorang
cewek tidak akan mengenalinya? Bahkan untuk kategori cewek kuper
sekalipun!
Lain halnya jika kita membicarakan mahasiswa. Dengan jumlah
peserta didik yang bisa mencapai ribuan di suatu fakultas, masih wajar
dan bisa diterima akal jika ada yang tidak tahu wajah Ketua Senat.
Sampai di sini, bisa mengerti apa yang saya maksud, bukan? Meski
“hanya” kisah fiktif, novel yang kita tulis haruslah menyajikan fakta yang
benar dan tidak boleh berkhianat pada akal sehat.
I. Temukan Gaya Orisinal
Setiap penulis ingin memiliki ciri khas tersendiri. Entah itu dalam hal diksi,
penokohan, atau tema. Akan tetapi pada praktiknya tidak selalu mulus
untuk menemukan ciri yang bisa menunjukkan identitas Anda. Seorang
penulis kadang terseret ingin mengekor penulis idolanya.
Itu sesuatu hal yang sangat manusiawi, kok! Jangan berkecil hati jika
Anda belum menemukan ciri khas dalam menulis. Saya dulu sangat ingin
mengekor gaya Sidney Sheldon. Nyaris setiap bab berisi adegan-adegan
dramatis dan fakta yang mengejutkan. Membaca karya pengarang satu ini
63. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 57
berarti harus siap menghadapi berbagai kemungkinan. Prediksi pembaca
sering salah.
Namun saya akhirnya menyadari, saya bukan Sidney Sheldon. Saya,
Anda,dansetiaporangmemilikikeistimewaanyangtidakdimilikioranglain.
Jadi, saya pun berusaha keras untuk menemukan keunikan tersebut.
Sulitkah? Tentu saja. Tapi, saya berterima kasih pada latihan yang saya
lakukan selama ini. Kegiatan menulis yang rutin saya lakukan ternyata
membuat saya menjadi lebih mengenal diri sendiri. Pada akhirnya, saya
pun semakin tahu bagian mana yang harus dikembangkan dan bagian
mana pula yang harus diubah. Dan memang itu tidak butuh waktu yang
sebentar.
Awalnya saya tidak menyadarinya. Namun pembaca yang memberi
tahu saya. Dan itu mulai terjadi di novel kedua saya yang berjudul
“Black Angel”. Apa ciri khas saya? Menurut pembaca, pilihan kata yang
tidak biasa. Untuk bagian ini akan kita bahas secara khusus di bagian
selanjutnya.
Terus terang saya lega karena merasa sudah menemukan ciri yang
akan menajamkan identitas saya pribadi. Belakangan saya pun mulai
menambahkannya dengan puisi atau quote versi pribadi. Jadi, bukan
puisi atau kalimat terkenal milik orang ternama. Saya tidak melakukan
itu. Saya mencarinya di dalam diri sendiri. Karena itulah maka disebut ciri
khas, hal yang membedakan.
64. 58 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
J. Kreatif Memilih Kata
Ini memang menjadi sebuah tantangan bagi para penulis untuk
memproduksi kata dan kalimat yang unik. Ini berhubungan erat dengan
bagian sebelumnya, salah satu cara menemukan gaya yang orisinal.
Pentingkah ini? Menurut saya, YA. Sangat penting, malah. Saya sangat
menganjurkan Anda untuk menuliskan kata-kata yang tidak biasa di
naskah Anda.
Sekadar contoh, untuk mengganti kata “berdebar”, saya lebih memilih
menggunakan beberapa kata berbeda. Misalnya saja :
• Jantung bertrampolin
• Dada diamuk topan
• Kecepatan jantung memompa darah mengalami perubahan drastis
Itu beberapa padanan kata yang kadang saya gunakan. Intinya sama
saja, menyatakan bahwa dada seseorang sedang berdebar kencang.
Tujuannya untuk menghindari kebosanan dan memperkaya bahasa
yang kita gunakan. Toh, pada dasarnya mengandung arti yang tidak jauh
berbeda.
Jantungku kayak lagi maraton. Gerakannya terasa sampai ke lutut.
Mungkin karena menggedor-gedor dadaku dengan ganasnya. Seolah
jantung mudaku ini berubah membesar dan memenuhi rongga dada.
Membuat sesak di dalam sana.
65. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 59
Penggalan kalimat di atas dipetik dari salah satu novel saya, “Jungkir
Balik Dunia Mel”, halaman 125. Bagian itu mengisahkan tentang reaksi
tubuh si tokoh utama, Mel, ketika bertemu cowoknya, Wing.
Reaksi norak itu datang lagi. Otot-otoku lemas karena lututku rasanya
nyaris enggak bisa menyangga tubuh. Dadaku hampir rontok oleh
gedoran jantung yang semena-mena. Pipiku terasa dijalari rasa panas
terus-menerus. Aku enggak asing dengan semua ini. Setahun setengah
yang lalu aku pernah mengalami kayak gini. Deja vu.
Kalau kalimat ini ada di novel yang sama untuk menggambarkan perasaan
Mel terhadap Wing. Letaknya di halaman 151.
Saatitu,tiba-tibawaktuseakanberhenti.
Cyril merasa semua berlangsung dalam
gerakan slow-motion. Bibirnya terasa
kering tapi bukan karena pengaruh udara
dingin yang suhunya beberapa derajat
di bawah nol. Bulu kuduknya berdiri,
seolah ada selubung kabut yang meniup
setiap inci pori-porinya. Jantungnya
menggila, seakan ingin memberontak
dan berpindah dari tempatnya semula.
Suhu tubuhnya meningkat beberapa
derajat hingga hampir demam.
Gambar 3.6
Novel saya yang berjudul “Love in Insa-
Dong” ini mengambil latar di Indonesia
dan Korea.
Sumber: dok. pri
66. 60 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Perutnya tergelitik oleh sengatan nan teratur dari ribuan jarum
super halus. Lututnya bergetar, mirip kena gigitan ribuan semut secara
bersamaan. Jika tidak menguatkan diri, niscaya tubuhnya akan ambruk.
Lehernya tercekik sehingga susah menlan ludah, karena paru-paru
terasa naik dan menyumbat di sana. Cyril merasa telinganya mendadak
tuli. Hanya keheningan yang melingkupi dirinya.
Petikan kalimat di atas terdapat di halaman 99 dari novel saya yang
berjudul “Loves in Insa-Dong”. Uraian di atas menggambarkan perasaan
tokoh utamanya yang bernama Cyril ketika pertama kali bertemu seorang
lelaki Korea, Park Dong Joon.
Mungkin rangkaian kalimat yang saya tulis untuk menerjemahkan
perasaan si tokoh utama dianggap lebai. Tapi, jika sudah berhubungan
dengan masalah hati, apa ada yang tidak berlebihan? Anda tentu bisa
membayangkan bagaimana “kacaunya” reaksi tubuh ketika berhadapan
dengan orang yang kita sukai, bukan? Ada reaksi kimia yang tidak
sederhana dan cukup merepotkan.
Jadi, jangan takut untuk menjadi diri sendiri dan menulis dengan gaya
yang (mungkin) dianggap aneh atau berbeda. Kita memang harus kreatif
dan terus mengasah kemampuan itu dengan baik.
K. Tidak Pernah Takut
Mengapa ada bahasan tentang rasa takut di bab ini? Tahukah Anda kalau
banyak sekali penulis yang dihantui oleh rasa takut? Mulai dari takut
karyanya tidak bagus, takut ditolak oleh penerbit, hingga takut tidak laku.
Ya, dalam setiap tahapan naskah ada rasa takut yang terus menghantui.
67. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 61
Saat mulai ingin menulis, Anda mungkin takut naskah kelak tidak
bermutu. Juga cemas naskah tidak bisa selesai, dan berjuta ketakutan
konyol lainnya. Apa yang seharusnya dilakukan? Mulailah untuk menulis
sesegera mungkin dan singkirkan semua rasa takut itu seperti Anda
mengenyahkan debu yang mengotori pakaian kesayangan Anda. Tidak
ada yang berhak menghentikan langkah Anda.
Setelah naskah kelar, penulis kadang masih takut naskahnya ditolak.
Akibatnya? Tidak pernah mengirimkan naskahnya ke penerbit. Intinya
lagi, sudah mengibarkan bendera putih meski belum melakukan upaya
yang berarti. Bukankah itu sesuatu yang janggal bin aneh? Bendera
putih hanya diperuntukkan bagi kondisi terjepit yang tidak menyediakan
pilihan lain. Kalau masih ada upaya yang bisa ditempuh, kenapa harus
mengibarkan bendera putih? Mengapa tidak terus berjuang?
Rasa takut itu manusiawi, tapi jangan berlebihan. Saya sering
mendapat pesan dari anak-anak muda yang bercita-cita ingin jadi penulis.
Sayangnya, mereka punya masalah nyaris seragam: takut mengirimkan
naskah ke media karena khawatir akan ditolak. Padahal, itu kan sesuatu
yang manusiawi, kan? Penulis-penulis top pun nyaris semuanya pernah
mendapat penolakan.
Bagaimana kalau disederhanakan saja pemikiran kita?
Apa yang terjadi jika naskah Anda kirimkan ke penerbit? Ada berbagai
kemungkinan, kan? Bisa saja ditolak seperti kekhawatiran Anda. Tapi,
bisa juga diterima. Jadi, mengapa tidak mengambil risiko dengan adanya
dua kemungkinan kesempatan yang sama besarnya? Sementara jika
68. 62 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Anda tidak pernah mengirimkan naskah tersebut, kemungkinannya hanya
satu. Naskah Anda selamanya tidak akan pernah berubah menjadi novel
idaman. Karena Anda lebih memilih untuk menyimpannya sendiri dan
tidak memberi kesempatan padanya meluluhkan hati editor.
L. Belajar EYD dan Standar Penulisan yang Baik
Setelah naskah Anda selesai, apa rencana selanjutnya? Tentu saja
mengirimkan naskah ke tersebut ke penerbit dengan harapan bisa
lolos dan diterbitkan menjadi novel, bukan? Nah, supaya editor tidak
membanting naskah Anda dan menyingkirkannya dari atas meja hanya
setelah membuka halaman pertama, maka tidak ada pilihan lain selain
belajar mengenai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Kesalahan satu dua kata masih dimaklumi, namun jika dalam setiap
halaman ada terlalu banyak kata-kata yang keliru, jangan salahkan editor
bila tidak merasa perlu membaca naskah Anda. Saya dan banyak penulis
lain pernah melakukan kesalahan ini.Anda jangan sampai melakukannya,
ya?
Gambar 3.7
Seorang penulis harus belajar
EYD untuk meningkatkan
pengetahuannya.
Sumber: www.4.bp.blogspot.com
69. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 63
Itulah pentingnya untuk terus belajar. Selain selalu meng-update
informasi terkini yang pasti dibutuhkan dan menjadi bagian cerita, seorang
penulis juga harus meningkatkan pengetahuannya tentang EYD. Banyak
sekali kata-kata yang akrab di telinga namun ternyata tidak tepat menurut
EYD. Demikian juga dengan cara penulisannya. Berikut adalah beberapa
di antaranya yang sengaja saya kumpulkan.. Tidak ada salahnya jika
kata-kata ini dihafal untuk meningkatkan kemampuan menguasai EYD.
• Adang, bukan hadang
• Afdal, bukan afdol
• Akta, bukan akte
• Aktivitas, bukan aktifitas
• Akuarium, bukan aquarium
• Alquran, bukan Al-Qur’an
• Amfibi, bukan amphibi
• Analisis, bukan analisa
• Andal, bukan handal
• Andam, bukan handam
• Anugerah, bukan anugrah
• Antre, bukan antri
70. 64 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
• Apotek, bukan apotik
• Aritmetika, bukan aritmatika
• Asas, bukan azas
• Ateis, bukan atheis
• Atlet, bukan atlit
• Atmosfer, bukan atmosfir
• Autentik, bukan otentik
• Autobiografi, bukan otobiografi
• Azan, bukan adzan
• Balsam, bukan balsem
• Beasiswa, bukan bea siswa
• Bejat, bukan bejad
• Berengsek, bukan brengsek
• Bus, bukan bis
• Cabai, bukan cabe
• Cendekiawan, bukan cendikiawan
• Cenderamata, bukan cendramata
71. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 65
• Cenderawasih, bukan cendrawasih
• Cengkih, bukan cengkeh
• Debit, bukan debet
• Dekret, bukan dekrit
• Desain, bukan disain
• Detail, bukan detil
• Diagnosis, bukan diagnosa
• Dolar, bukan dollar
• Dukacita, bukan duka cita
• Eksem, bukan eksim
• Ekstrem, bukan ekstrim
• Elite, bukan elit
• Embus, bukan hembus
• Familier bukan familiar
• Faksimile, bukan faksimili
• Fondasi, bukan pondasi
• Fotokopi, bukan fotocopy atau fotocopi
72. 66 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
• Frasa, bukan frase
• Frekuensi, bukan frekwensi
• Frustrasi, bukan frustasi
• Geladi, bukan gladi
• Genius, bukan jenius
• Genting, bukan genteng
• Hafal, bukan hapal
• Hakikat, bukan hakekat
• Halalbihalal, bukan halal bihalal
• Hadis, bukan hadits atau hadist
• Harfiah, bukan harafiah
• Hierarki, bukan hirarki
• Hipotesis, bukan hipotesa
• Imbau, bukan himbau
• Intelijen, bukan intelejen
• Insaf, bukan insyaf
• Isap, bukan hisap
73. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 67
• Jemawa, bukan jumawa
• Jenderal, bukan jendral
• Kacamata, bukan kaca mata
• Karier, bukan karir
• Karisma, bukan kharisma
• Kaus, bukan kaos
• Kedaluwarsa, bukan kadaluarsa
• Kelenteng, bukan klenteng
• Kempis, bukan kempes
• Khawatir, bukan kuatir
• Khazanah, bukan khasanah
• Kiai, bukan kiay
• Kolumnis, bukan kolomnis
• Komoditas, bukan komoditi
• Komplet, bukan komplit
• Konkret, bukan konkrit
• Kosakata, bukan kosa kata
74. 68 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
• Kualitas, bukan kwalitas
• Kuitansi, bukan kwitansi
• Kukuh, bukan kokoh
• Lahad, bukan lahat
• Lanskap, bukan lansekap
• Lever, bukan liver
• Lembap, bukan lembab
• Lubang, bukan lobang
• Malapraktik, bukan malpraktik
• Magrib, bukan maghrib
• Marah, bukan amarah
• Masjid, bukan mesjid
• Massal, bukan masal
• Merek, bukan merk
• Mesti, bukan musti
• Meterai, bukan materai
• Mikrob, bukan mikroba
75. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 69
• Monarki, bukan monarkhi
• Mozaik, bukan mosaik
• Museum, bukan musium
• Miliar, bukan milyar
• Nakhoda, bukan nahkoda
• Napas, bukan nafas
• Nasihat, bukan nasehat
• Negeri, bukan negri
• Nekat, bukan nekad
• Netralisasi, bukan netralisir
• Objek, bukan obyek
• Omzet, bukan omset
• Otomatis, bukan automatis
• Pancaindra, bukan panca indra
• Peduli, bukan perduli
• Penggawa, bukan punggawa
• Peranti, bukan piranti
76. 70 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
• Perilaku, bukan prilaku
• Perkedel, bukan pergedel
• Pikir, bukan fikir
• Praktik, bukan praktek
• Priayi, bukan priyayi
• Provinsi, bukan propinsi
• Radioaktif, bukan radio aktif
• Ramadan, bukan ramadhan
• Realitas, bukan realita
• Respons, bukan respon
• Restoran, bukan restauran
• Rezeki, bukan rizki
• Ritsleting, bukan retsleting
• Risiko, bukan resiko
• Roboh, bukan rubuh
• Sah, bukan syah
• Saksama, bukan seksama
77. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 71
• Salat, bukan shalat
• Samudra, bukan samudera
• Saraf, bukan syaraf
• Satai, bukan sate
• Saus, bukan saos
• Sekadar, bukan sekedar
• Sepak bola, bukan sepakbola
• Seriawan, bukan sariawan
• Setan, bukan syaitan
• Silakan, bukan silahkan
• Sistem, bukan sistim
• Sintesis, bukan sintesa
• Sontek, bukan contek
• Sopir, bukan supir
• Standar, bukan standard
• Standardisasi, bukan standarisasi
• Stroberi, bukan strawberry
78. 72 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
• Subjek, bukan subyek
• Sumatra, bukan sumatera
• Surah, bukan surat
• Sutra, bukan sutera
• Syahbandar, bukan sahbandar atau syah bandar
• Syubhat, bukan subhat
• Takhta, bukan tahta
• Takhayul, bukan tahayul
• Takwa, bukan taqwa
• Taoge, bukan tauge
• Taoco, bukan tauco
• Teknik, bukan tekhnik
• Telantar, bukan terlantar
• Teoretis, bukan teoritis
• Terampil, bukan trampil
• Terung, bukan terong
• Tobat, bukan taubat
• Topan, bukan taufan
79. Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 73
• Trompet, bukan terompet
• Ubah, bukan rubah
• Ubrak-abrik, bukan obrak-abrik
• Ustaz, bukan ustad atau ustadz
• Utang, bukan hutang
• Varietas, bukan varitas
• Wali kota, bukan walikota
• Wiraswasta, bukan wirausaha
• Zaman, bukan jaman
• Zamrud, bukan jamrud
• Zikir, bukan dzikir
• Zuhur, bukan dzuhur
Memang, tiap penerbit memiliki gaya selingkung atau gaya tulisan
tersendiri. Bisa saja apa yang di kamus tidak baku, tetap mereka
pertahankan. Jadi, semua berpulang lagi kepada penerbit. Jika mereka
tetap mempertahankan untuk menggunakan kata “Jumawa” ketimbang
“Jemawa”, tidak ada masalah. Tidak ada aturan baku yang mengaturnya
dengan kaku. Penerbit punya kebebasan ingin menerapkan gaya seperti
apa dalam setiap buku-buku terbitannya.
80. 74 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Gambar 3.8
Seorang penulis pun harus
menguasai pengetahuan tentang
penggunaan tanda baca.
Sumber: www.4.bp.blogspot.com
Selain EYD, Anda juga harus memperhatikan standar penulisan
naskah. Biasanya naskah ditulis di kertas berukuran A4 dengan huruf
Times New Roman berukuran 12. Bagaimana dengan spasi? Umumnya
sih 1,5. Jangan lupakan juga penempatan tanda baca dan huruf besar.
Juga penulisan partikel. Jangan khawatir, semua bisa dilihat di internet.
Atau Anda bisa membeli buku-buku yang membahas tentang hal ini.
Sekali lagi, tiap penerbit terkadang memiliki peraturan penulisan
naskah yang berbeda. Huruf dan ukurannya tidak selalu seragam. Untuk
itu Anda harus mempelajarinya dengan baik sebelum mulai mengirimkan
naskah.
82. 76 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Nah, kini saatnya kita membahas langkah demi langkah untuk
menyelesaikan sebuah novel. Jangan dulu berpikir bahwa 150-an lembar
itu sangat banyak. Karena begitu hal tersebut yang Anda fokuskan, maka
akan sangat sulit untuk menyelesaikan sebuah novel. Jadi, berhentilah
mencemaskan hal tersebut. Tapi, mulailah untuk mengetikkan kata
pertama di atas kertas.
Janganselalumemikirkanhasilakhirnya,tapifokuslahpadaprosesnya.
Dan nikmati proses tersebut semaksimal mungkin. Karena mustahil ada
hasil instan (apalagi memuaskan) dalam hidup ini. Semua harus melewati
proses yang berliku sebelum akhirnya tuntas dan bermuara pada hasil
akhir.
Tidak ada tiba-tiba begitu saja terjadinya. Selalu ada prosesnya
yang sudah berlangsung sebelumnya. Ketika ingin mencapai kekayaan,
manusia harus berusaha untuk bekerja keras. Tentu ada proses panjang
hingga akhirnya tujuannya tercapai. Begitu juga saat jatuh miskin. Tidak
mungkin terjadi dalam sekejap kecuali menjadi korban perampokan.
Proses kembali bermain.
Gambar 4.1
Beginilah kira-kira tahapan-
tahapan menulis secara garis
besar.
Sumber: www.a1.sphotos.ak.fbcdn.net
83. Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 77
Demikian juga dengan menulis novel. Nikmati saja step by step
hingga selesai. Saya sendiri malah punya kebiasaan jelek yang sangat
sulit untuk dihilangkan. Setiap kali menulis novel, saya cenderung “jatuh
hati” pada tokoh-tokohnya, terutama tokoh utama lelaki. Setelah itu, saya
butuh sedikit waktu untuk “memulihkan” diri dari situasi itu. Bukan hal
yang ideal, bukan?
Tapi saya menikmatinya dan menganggapnya sebagai proses yang
sangat wajar. Sehingga dengan demikian saya pun menjadi begitu
menikmati penulisan novel tersebut. Jadi, selama saya menulis suatu
naskah, biasanya dunia saya pun terperangkap di dalam cerita dan
tokoh-tokohnya. Begitu selalu. Buat saya pribadi, hal tersebut merupakan
bagian dari kejujuran saya sebagai penulisnya. Mungkin ini dianggap hal
yang aneh atau tidak masuk akal, ya?
Tidak masalah andai Anda pun berpendapat serupa. Tak hanya saya
yang mengalami hal seperti ini. Banyak teman-teman penulis yang terseret
pada fiksi yang ditulisnya meski dengan cara yang sedikit berbeda.
Baiklah, cukup sekian saja intermesonya. Kini kita akan membahas
langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menulis naskah
fiksi. Oh ya, ini semua berdasarkan prngalaman saya pribadi, ya?
A. Menggali Ide
Ide adalah nama lain dari gagasan. Banyak yang merasa kesulitan
menemukan ide sebelum mulai menulis. Ide memang faktor terpenting
sebelum beranjak ke langkah selanjutnya. Tanpa ide, bagaimana
84. 78 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
mungkin Anda bisa menghasilkan cerita yang menawan hati pembaca?
Setidaknya itu yang selalu saya rasakan. Saya mustahil mulai menulis
bila tidak memiliki ide besar cerita sama sekali. Karena saya tidak akan
tahu, harus memulai dari bagian mana.
Ide menjadi benang merah dari sebuah cerita.
Ide yang menghubungkan tiap elemen sehingga membentuk sebuah
cerita yang utuh dan indah.
Idemerupakandasaruntukmembangunsebuahcerita.Pengembangan
kisah harus merujuk pada ide tersebut.
Itulah yang terjadi pada saya.
Kesulitan mencari ide? Itu wajar sekali. Suatu hal yang jamak
dan bisa terjadi pada penulis manapun. Dulu, saya cenderung hanya
menunggu datangnya ide. Hingga suatu peristiwa mengubah pendapat
saya selamanya.
Ceritanya begini, saya sedang mengikuti sebuah kursus online tentang
menulis cerita anak. Mentornya adalah seorang penulis buku anak yang
andal dan terkenal. Tapi maaf, saya tidak bisa mencantumkan nama beliau
di sini karena khawatir malah akan menimbulkan ketidaknyamanan.
Saat itu saya dan beberapa orang teman diminta untuk mencari
ide untuk dijadikan novel anak. Sebenarnya saya merasa tidak pernah
punya kemampuan yang memadai untuk terjun di dunia buku anak.
Namun di sisi lain saya juga penasaran ingin mencoba sekaligus mencari
85. Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 79
tahu. Sepanjang keyakinan saya selama ini, menulis buku anak adalah
pekerjaan yang sangat sulit.
Nah, di saat diminta untuk mencari ide itulah saya merasa menabrak
dinding batu. Kepala saya kosong selama bermenit-menit, tanpa ada
bayangan sama sekali kisah apa yang akan diangkat. Rasanya benar-
benar putus asa! Hingga kemudian mentor saya yang baik itu menuliskan
sesuatu di chat room peserta kursus.
“Ide itu harus dipaksakan. Biasakan untuk memaksa keluarga ide dari
kepala kita. Jangan hanya menunggu hingga munculnya ide!” Begitulah
kira-kira kalimat yang tertulis. Saya pun merasa ditonjok. Selama ini saya
meyakini bahwa ide akan datang sendiri, bukan dipaksa keluar.
Kalimat di atas tampaknya sederhana, kan? Tapi ternyata memberi
efek luar biasa yang mengubah pola pikir saya hingga saat ini. Detik-
detik setelah membaca kalimat itu seakan menjadi momen magis untuk
saya. Maka saya pun mulai berjuang mencari ide yang kira-kira keren
untuk dijadikan novel anak. Buku-buku milik anak-anak pun berkelebat
di kepala. Oh tidak, saya tidak mau menulis kisah tentang peri. Sudah
terlalu banyak penulis yang melakukan hal tersebut.
Akhirnya, saya pun terpaku pada kata matryoshka, sebuah boneka
khas dari Rusia.Tapi saya belum memiliki ide apa pun.Tidak ada bayangan
bagaimana matryoshka ini akan menjadi tema besar dari sebuah novel
anak. Namun kata-kata mas mentor ini benar-benar “menghantui”.
86. 80 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Gambar 4.2
Novel anak ini mendapat ide dari
boneka matryoshka yang berasal dari
Rusia.
Sumber: dok. pri
Saya ingat kalau setiap matryoshka ini terdiri dari beberapa boneka
sekaligus yang dipasang bertumpuk. Semakin keluar tentu semakin besar
pula bonekanya. Tiba-tiba terpikir, mengapa tidak membuat cerita yang
berbau misteri? Malam itu juga saya pun menuliskan sinopsis kasarnya.
Isinya kira-kira begini :
Seorang anak mendapat hadiah boneka matryoshka yang berasal dari
Rusia.Anaktersebutsangatketakutansaatmenyadaribonekanyatiba-tiba
mengecil. Padahal, boneka terbesar diambil oleh kakak perempuannya
secara diam-diam. Keadaan makin runyam ketika tengah malam anak
tersebut mendengar suara nyanyian asing. Dia mengira suara itu berasal
dari matryoshka dan yakin kalau benda itu berhantu.
87. Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 81
Singkatnya, saya pun mematangkan konsep sederhana itu. Lalu
mengikutsertakannya ke sebuah workshop penulisan novel anak yang
diadakan oleh sebuah penerbit top. Tanpa terduga, konsep yang saya
ajukan dianggap menarik dan mulai digarap. Hingga setelah menghadapi
seleksi berlapis, naskah tersebut dinyatakan lolos dan siap untuk
diterbitkan. Maka lahirlah novel anak setebal 64 halaman yang berjudul
“Matryoshka Bernyanyi”. Judul aslinya sendiri ditambah dengan kata
“Misteri” di depannya. Dan bulan Juli 2012 akhirnya novel itu pun terbit.
Sejak itu saya pun selalu memaksa keluarnya ide-ide. Awalnya
memang tidak gampang, namun jika terus dilatih dan dijadikan kebiasaan,
semuanya akan menjadi jauh lebih mudah. Jadi, tidak ada lagi duduk
diam hanya menanti ide menghampiri. Saya juga selalu menyiapkan buku
catatan atau ponsel untuk segera menulis ide yang terlintas di kepala.
Tujuannya? Supaya tidak lupa.
Ide kadang tidak harus dicari atau ditunggu. Ide bisa bersumber dari
banyak hal yang ada di sekitar kita. Pengalaman pribadi adalah salah
satu sumber yang luar biasa untuk dituangkan menjadi naskah fiksi. Anda
hanya perlu meramunya sedemikian rupa agar menjadi lebih menarik.
Buat saya pribadi, ini menjadi semacam keharusan. Karena bila ada
bagian cerita yang berasal dari pengalaman sendiri, saat menuangkannya
menjadi tulisan akan sangat menyenangkan. Sangat beda rasanya
karena ada sentuhan personal yang merupakan bagian dari diri saya di
dalamnya.
88. 82 Panduan Menulis Fiksi
www.penulispro.comwww.penulispro.com
Ide juga bisa berasal dari peristiwa sehari-hari yang diracik oleh alam
sekitar. Juga dari pengalaman orang lain yang kita dengar atau kita lihat.
Kalau Anda sering menjadi tempat curhat dari teman-teman, niscaya
Anda akan punya ide yang luar biasa banyaknya. Pengalaman orang lain
bisa dijadikan ide, loh! Tidak harus persis sama, tapi cukup diambil yang
paling menarik.
Sebenarnya, ada banyak ide di sekitar, sepanjang Anda mau
membuka mata dan telinga. Mengasah kepekaan dari semua hal yang
bermain di sekitar kita. Pasti kita akan menemukan hal-hal menarik yang
bisa diangkat menjadi cerita indah. Menurut saya pribadi, kuncinya adalah
unik. Sebisa mungkin jangan menulis kisah yang sudah banyak dibuat
orang. Buat kisah Anda sendiri yang khas, istimewa, dan tidak pasaran.
Intinya menjadikan buah pena Anda berbeda dari yang ada.
Oh ya, bacaan dan film pun bisa menjadi sumber ide yang tidak ada
habisnya. Dari sebuah novel yang Anda baca, bisa meletupkan ide-ide
brilian di kepalaAnda. Pemicunya kadang bisa hanya lewat sebuah kalimat
saja! Itulah sebabnya seorang penulis harus banyak membaca pula.
Karena buku adalah santapan yang sangat berguna untuk memperkaya
bahasa dan meluaskan wawasan.
Saya penggila novel romantis yang mengagungkan cinta. Namun
saya justru lebih sering mendapat ide dari film-film yang saya tonton.
Mulai dari serial Korea, film Hollywood, hingga drama kriminal seperti CSI
atau Criminal Minds. Apa? Drama kriminal? Betul, Anda tidak salah baca,
kok!
89. Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 83
Drama-drama kriminal seperti yang saya sebut di atas itu memang
menitikberatkan pada proses mengungkap sebuah misteri kejahatan.
Namun semuanya dibalut benang merah yang sama : mengamati dan
mengenali perilaku seseorang. Dan hal tersebut merupakan poin penting
bagi seorang penulis. Kita bisa menggali banyak hal dari sana sekaligus
belajar ilmu psikologi gratis.
Bacaan dan tontonan yang menjadi santapan keseharian, akan
mengendap tanpa disadari dalam benak Anda. Itulah setidaknya yang
terjadi pada saya. Seringnya saya menonton CSI dan semua variannya,
kadang memancing imajinasi yang mungkin liar dan aneh. Tapi membuat
saya lancar menulis bagian “Pesta Kunci” di novel “Black Angel”. Banyak
pembaca yang kemudian bertanya serius apa saya melakukan riset
khusus untuk menulis itu?
Sejujurnya, tidak. Namun entah kenapa tangan saya tidak bisa
berhenti mengetikkan huruf demi huruf tatkala tiba di bagian itu. Apa yang
saya tonton seakan memainkan filmnya sendiri di kepala. Oh ya, novelnya
sendiri awalnya tidak mempunyai ide besar. saya hanya menemukan
sebuah nama: Avril Lavigne. Nama yang tercetus begitu saja karena
sudah jarang beredar di televisi. Sekadar itu, tanpa ada embel-embel
lain. Karena saya bukan penggemar si Sk8er Boi.
Tiba-tiba terpikir untuk membuat nama “Avril” sebagai tokoh sentral
novel saya. Dan nama itu begitu lekat, tidak bisa dienyahkan sama sekali.
Mirip hantu yang tiba-tiba mengekor. Saya pun kemudian menyerah dan
mulai memikirkan cerita yang kira-kira tepat untuk si Avril ini. Hingga