DESIGN OF GOODS AND SERVICES PT. Indofood Sukses Makmur TbkEggii
Product design dapat diartikan sebagai bagian dari proses dan pengembangan dalam sistem yang memiliki banyak kaitan atau berhubungan dengan bidang keilmuan yang lain. Dalam proses ini, product design berkontribusi dalam hal styling, dimana harus menciptakan bentuk yang ditimbulkan oleh produk dalam kemasannya agar dapat lebih menarik pelanggan. Pada proses development, hasil dari komunikasi dan koordinasi untuk mengolah, mencoba, memodifikasi dan menyelesaikan desain hingga sudah siap untuk dipasarkan kepada konsumen. Langkah awal Indofood membangun brand Indomie di pasar global dilakukannya melalui penetralan memenuhi persediaan produk dalam jumlah yang cukup besar pada tahun 1992. Indofood memenuhi pasar dengan produk yang diproduksinya, dan secara konsisten menjaga persediaan dan mutu atau kualitas produk. Dalam hal pengemasan, prinsip yang utama dari teknologi kemasan yaitu dapat menjaga, menarik dan memberi gambaran tentang produknya. Tujuan utama dari proses pengemasan adalah pada aspek penampilan, tekstur, grafis, bentuk, biaya dan struktur.
DESIGN OF GOODS AND SERVICES PT. Indofood Sukses Makmur TbkEggii
Product design dapat diartikan sebagai bagian dari proses dan pengembangan dalam sistem yang memiliki banyak kaitan atau berhubungan dengan bidang keilmuan yang lain. Dalam proses ini, product design berkontribusi dalam hal styling, dimana harus menciptakan bentuk yang ditimbulkan oleh produk dalam kemasannya agar dapat lebih menarik pelanggan. Pada proses development, hasil dari komunikasi dan koordinasi untuk mengolah, mencoba, memodifikasi dan menyelesaikan desain hingga sudah siap untuk dipasarkan kepada konsumen. Langkah awal Indofood membangun brand Indomie di pasar global dilakukannya melalui penetralan memenuhi persediaan produk dalam jumlah yang cukup besar pada tahun 1992. Indofood memenuhi pasar dengan produk yang diproduksinya, dan secara konsisten menjaga persediaan dan mutu atau kualitas produk. Dalam hal pengemasan, prinsip yang utama dari teknologi kemasan yaitu dapat menjaga, menarik dan memberi gambaran tentang produknya. Tujuan utama dari proses pengemasan adalah pada aspek penampilan, tekstur, grafis, bentuk, biaya dan struktur.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kita sebagai pelajar harus
belajar merencanakan,
memproduksi sampai
memasarkan suatu produk.
Pada salah satu tugas
kompetensi dsar PKK ini,
kami sebagai penyusun
mencoba melakukan
sebuah usaha sederhana
untuk menghasilkan dan
menambah wawasan
sebagai seorang
wirausahawan.
1.2 Market and Feasible Research
Kami telah
melakukan
research
market,dan target
utama kami adalah
remaja,dimana
kebutuhannya
yaitu produk
kecantikan.
1.3 Tujuan proyek
Usaha kami akan
mendapatkan laba
yang besar dan
mendapatkan
pelanggan
tetap(loyal
customer)
1.4 Pembatasan Masalah
Kami akan memasarkan
produk ini dengan metode
online dan offline.metode
pemasaran secara online
bisa menggunakan media
WhatsApp,Instagram,tikto
k,dan facebook.metode
pemasaran secara offline
bisa digunakan dengan
cara berkeliling ke jurusan
lain dan menawarkan
kepada adik
kelas,menawarkan kepada
tetangga rumah.
3. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kewirausahaan
Kata Wirausaha adalah berasal dari kata “wira” dan “usaha”, “Wira” berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah, berni, dan berwatak agung. “ wira juga digunakan
dalam “perwira”.sedangkan “usaha” berarti “ perbuatan untuk mencapai sebuah “ tujuan. Jadi,secara
etimologis atau harfiah wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan untuk
mencapai sebuah tujuan. Seorang Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang
suatu gagasan menjadi realita.
4. 2.2 Produk kreatif
Produk kreatif dan kewirausahaan merupakan kemampuan dalam mengeluarkan gagasan atau ide
Untuk menciptakan hasil yang inovatif. Gagasan yang inovatif tersebut nantinya akan memberikan peluang
Dan memecahkan permasalahan dalam kehidupan.
2.3 Lulur
Lulur adalah sedian kosmetik tradisional yang di resepkan dari turun temurun yang di gunakan untuk
Mengangkat sel kulit mati, kotoran dan membuka pori pori sehingga pertukaran udara bebas dan kulit
Menjadi lebih cerah dan putih ( Ningsi ddk.,2015).
5. Rendam beras semalam, lalu tiriskan
Buat menjadi tepung, ayak
Timbvang tepung beras yang dibutuhkan,masukan kedalam
wajan,tambahkan daun pandan lalu sangrai satu jam
Timbang tepung beras yang dibutuhkan,masukan kedalam
wajan,tambahkan daun pandan lalu sangrai satu jam
Peras lemon dan sisihkan airnya
Tiriskan tepung beras yang sudah di sangrai,tunggu dingin
lalu tambahkan temulawak ad homo
Tuangkan air asam jawa & perasan lemon aduk ad homogen
Tambahkan scrub, lalu aduk ad homogen lalu tambahkan
pengawet
Masukan kedalam wadah
2.4 Prosedur
pembuatan produk
6. —Someone Famous
2.5 Kriteria Kelayakan
Produk
Stabil Lunak Mudah Dipakai
Terdistribusi
secara merata
1. Memenuhi standar SNI Lulur Harus
Memenuhi Standar Sebagai Berikut:
7. BAB III
3.1 Strategi Produksi Prototipe Produk
Strategi yang kami lakukan yaitu kami
melakukan produksi produk dengan ukuran 60
gram kemasan. Dengan melakukan lima kali
percobaan pmbutatan protitipe produk.
3.2 Proses Pembuatan Prototipe Produk
1. Rendam beras semalaman.
2. Timbang beras yang dibutuhkan, masukan kedalam
wajan, tambahkan daun pandan , air asam jawa yang
sudah dilarutkan.
Lalu tambahkan temulawak ad homogen
4. Aduk terus menerus hingga air surut dan beras
berubah bentuk menjadi lulur.
5. Tiriskan dan dinginkan lulur lalu tambahkan scrub,
aduk ad homogen.
6. Tambahkan pengawet.
7. Masukkan kedalam wadah.
STRATEGI PRODUKSI MASAL
3.3 Revisi Pembuatan Prototipe Produk
1.Cuci beras hingga bersih.
2. Masukkan kedalam wajan, tambahkan perasan lemon ,
lalu sangrai, kurang lebih 1 jam atau sampai berubah
warna menjadi hitam.
3. Haluskan beras lalu ayak menggunakan mesh.
4. Tambahkan temulawak dan scrub aduk ad homohgen.
5. Masukkan kedalam wadah.
3.4 Uji Coba dan Uji Kualitas Produk
1.Organoleptis = Seperti Bentuk, Bau, dan Warna
2. Durability = Pengujian selama penyimpanan.
8. BAB IV
Hasil
4.1 Strategi pemasaran produk
Pada produksi massal ini kami tidak langsung memproduksi sebanyak 50 pcs, tetapi
Melakukan produksi msal dua kali. Yaitu 25 pcs pada tanggal 31 januari 2023 dan melakukan
Pemasaran pada saat aksi BN.Produksi massal kedua dilakukan pada tanggal 15 februari 2023
Sebanyak 25 pcs dan melakukan penjualan secara online di aplikasi WhatsApp.
9. 4.2 Kemasan Produk
1. Kemasan produk pertama yang kami pilih adalah pot kaca
Alasan kami tidak memilih kemasan in karena kami
mengubah bentuk sediaan menjadi serbuk.
2. Kemasan produk kedua yaitu kemasan ziplok
Alasan kami tidak memilih kemasan ini karena harganya yang
mahal dan harus membuat desain nya sendiri. Dikarenakan juga
untuk memesan kemasan ini dibutuhkan waktu yang cukup lama
yaitu sekitar 10-15 hari, dan pada saat pemesanan kemasan
sudah H-1 minggu pemasaran produk sehingga apabila kami
tetap memesan kemasan maka tidak akan sampai tepat waktu
dan akan menghambat
proses pemasaran produknya.
10. 4.3 Kegiatan Pemasaran Produk
Berikut adalah beberapa dokumentasi pada sat pemasaran
secara offline:
Pemasaran produk dilakukan dengan
2 metode yaitu offline dan online.
Metode pemasaran secara offline
dilakukan pada saat kegiatan aksi
BN dari tanggal 31 januari - 3
februari. Kami menawarkan produk
kepada siswa siswi SMK Bela
Nusantara / SMK Bela Nusantara
Andika, kepada para guru, kepada
siswa siswi SMP yang datang pada
saat kegiatan aksi BN. Sedangkan
metode pemasaran secara online
dilakukan dengan menggunakan
media sosial whatsApp.
13. PENUTUP
kegiatan produksi massal dari awal mulai sampai akhir pemasaran berjalan baik walaupun ada kekurangan,
tetapi bisa menjadi pembelajaran. kekurangan proyek in diantaranya:
5.1 Evaluasi Kegiatan
1. Alat untuk produksi tidak memadai.
2. Alat pengujian kurang dan
pengujiannya perlu tahapan lebih
lanjut.
3. Proses pembuatan kemasan susah.
Supaya kekurangan diatas bisa diatasi maka kita
perlu:
1. Membeli peralatan produksi yang lebih canggih dan lengkap.
2. Membeli alat pengujian dan melakukan pengujian selanjutnya.
3. Membuat kemasan yang lebih menarik.
BAB V
14. 5.2 Tindak Lanjut Kegiatan
Kedepannya semoga produk kami lebih di
kenal oleh banyak masyarakat, dan dipasarkan
di berbagai media, karena melihat peluang
untuk lulur banyak peminatnya karena
kecantikan sekarang semakin di depan. Kami
yakin kami dapat mengembangkan produk
lulur kami agar bisa terus bersaing dengan
produk pesaing yang lain.