SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Download to read offline
Sabda Rimba
Kumpulan Sabda Tak Bermakna Sang Hamba
Tidak Untuk MelampauiNya
Sekedar Tertulis Saja
Tentang Apa yang Terbayang di Otak Kepala
Semoga Bisa Dibaca dan Berguna
“Rimbasadewo”
Rimbasadewo Publisher
2023
Content
New/Reupload content
Jejak-jejak Sajak
Tertulis Kisah Mimpi di Siang Nan Gerimis
Desir-desir Hadir
Mengasa Rasa
Terumpat Bangsat
Balada Tiba-Tiba Ada
Racauan Kenyataan
Teringat Kita Pernah Dekat
Puisi Untuk Siami
Menunggumu, Menunggu Egomu
Titik Diam
Mengenag Dengan Tulisan
Politik Nyentrik
Kisah Sayang dan Hadiah Uang Sabun Batangan
Jangan Menangis Manis!
Pancaran Kecemasan
Sisa Usaha Terakhir
Old Content
 Jawaban Atas Keyakinan Hati yang Dinanti
 Titik Bisi di Titik Buntu
 Konsisten dan Komitmenmu yang Seharusnya Bernilai
 Menggenapi Benci
 Aplebsia dalam Afeksi
 Menata Bukti Bakti Kita
 Jangan Sibuk Mencari Arti Cinta
 Ikhlas Tak Berharap Balas
 Pulanglah
 Sisa Usaha Terakhir
 Catatan Tentang Kamu (Dimentia)
 Sisi Mengerti
 Dan Ternyata Penista
 Mengapa Masih Ada Desir Getir
 Tak Tuli Untuk Peduli
 Sepasang Iblis Malam
 Pertanyaan Hati Masihkah Akan
Memiliki
 Racauan Kenyataan
 Menjumlah Berkah
 Alasan Tulisan Melukai Perasaan
 Core Of The Core
 Mengenang dengan Tulisan
 Melebur Takabur
 Mengikis Sinis Hal Politis
 Kesepian Sang Penyair
 Jalan Yang Dituntun Sang Murabbi
 Nyanyian Sufi
By : Rimbasadewo
Sabda Rimba
Rimbasadewo Publisher
Sabda Rimba
Jejak-Jejak Sajak
Kubuka lembar-lembar di mana aku pernah menapak
Sedikit sesak, namun juga membuatku tergelak
Kuamati jejak yang membentuk pola acak
Ada kisah tertolak
Ada hati yang retak
Tetapi juga banyak sesuatu indah bersajak
Sebentar, aku sejenak tak bergerak
Berpikir kemana esok menapak
Hahaha... Tak usah galak walau sedikit terinjak
Walau kadang hidup membuatmu terisak
Semua kisah itu kini berserak
Menjadi kotak-kotak indah yang membuat jantungmu kembali berdetak
Tiba-tiba ingat dan begitu saja tersibak
Walau tiap jejak pasti berjarak
Aku tak pernah tersesat dengan telak
Itu selalu menjadi penuntun mencari jalan setapak
Jejak-jejak sajak
Tetaplah abadi dan tak pernah rusak
By: Rimbasadewo (03042019)
Reupload (10022023)
Sabda Rimba
Tertulis Kisah Mimpi di Siang nan Gerimis
Mimpi kadang memiliki arti. Saat terbangun dalam tidur,
kemudian menepi di ujung ruang mencoba sedikit mengerti atau
sekedar melamuni. Lelah mata ini tak dapat terampuni di
siang saat menanti gerimis yang membasahi bumi. Gerimis yang
seperti tangis meluapkan isi hati, kemudian datanglah
terang menyibak indah bumi bagai senyum yang menyejukkan
hati.
Aku terjebak di ruang ini bersama keluarga yang penuh
harmoni. Lantai dihias karpet permadani, lembut, tebal,
menyelimuti kaki. Lampu kuning temaram nan terang membuat
suasana hati terlena. Disuguhi nasi yang mungkin agak
sedikit aneh di lidahku. Lembut tetapi masih terasa
gigitannya, manis, gurih, dan berbumbu khas, terbungkus bak
lemper dalam daun yang terlihat sederhana namun tetap terasa
mewah dan istimewa menyantapnya.
Tersibak pembicaraan lama tentang semua, sedih,
senang, gembira, serius dengan tetap penuh canda dan tawa.
Aku terlarut suasana namun masih banyak tersimpan tanda
tanya. Kadang sedikit tergambar wajah linglung dan bingung
dalam benakkku bagai iblis yang tiba-tiba masuk surga.
Lamunan itu bubar segera ketika gadis dengan kulit putih
tersenyum sekedar menyapa menghidangkan minuman hangat
semerbak sebagai pelengkap hidangan yang aku terima.
Cantik?. Ya, dengan kacamata yang menghalangiku menatap
matanya. Rambut terurai sepinggang dengan pita yang terikat
sedikit diatas bahunya. Dengan baju biru dipadu rok
panjang bermotif bunga berwarna ungu dan merah muda. Sekilas
menunjukkan kesederhanaannya namun masih terasa
keanggunannya. Senyumnya terlihat penuh pesona tetapi
mataku seakan buta untuk sekadar melihat lirik mata
ketulusannya.
Disaat itu aku sadar bahwa sesuatu indah ciptaanNya
tak semuanya dapat kulihat dengan indra yang kupunya. Aku
butuh kacamata, bukan dalam arti sebenarnya untuk
melengkapi indra yang kupunya dan menjadikannya sempurna.
Mungkin aku perlu seseorang teman yang lebih dari belahan
hati, menemani dan menunjukkan sisi yang tak dapat kulihat
dan tak mampu aku mengerti. Teman yang mungkin sekedar
menunjuk arah menemukan jalan yang membuatku lelah
mencarinya. Ataukah sesuatu itu memang tak bisa dilihat dan
aku hanya perlu merasakannya untuk menemukan ketulusannya?.
Kupaksakan terbangun dari lelap, dan aku tolak untuk
menginap. Semuanya terdiam senyap, lalu sesuatu terucap
“sungguh pilihan tepat, ada seseorang yang berharap engkau
tak sekedar hanya menginap, kembalilah menjadi bagian tetap
keluarga kami”. Hap nyamuk didahi pengganggu mimpi
tertangkap, saatnya mandi melunturkan halusinasi
imajinasi!!!. Hahaha…..
By : Rimbasadewo (16122014)
Reupload (10022023)
Sabda Rimba
Desir-Desir Hadir
Semilir begitu saja hadir
Berdesir dan tersihir
Entah getir semua tak dapat diusir
Takdir yang membuatku mampir
Disini aku mencoba menjadi lebih baik
Menerima dan pasrah akan apa pun kehendakMu
Tak lagi ekplosif, biarkan semua mengalir
Tak terbahas meluncur tanpa batas
Waktu kian tertuju
Akan hati yang rindu dipersatu
Aku yang serba tak tahu
Akan indahMu yang tertulis untukku
Teringat suatu tak terbalas
Kini tanya itu justru membuatku malas
Bukan tak ingin menjawab, tapi kuasaku sirna walau hanya “ya” atau pun “tidak”
Biar Sang Kuasa menjawabnya
Mungkin ini pasrah dan aku mengakui bahwa aku lemah
Tuntun aku atas apa yang harus aku jawab
Jika tidak Engkau gerakkan bibirku, Langkahkan kakiku pada ridhoMu
Jika memang “Iya”Mu terbaik untukku dan jika “Tidakmu” adalah kehendakMu
Aku pasrahkan segalanya padaMu
By:Rimbasadewo (28022019)
Reupload (10022023)
Mengasa Rasa
Mungkinkah rasa datang tiba-tiba?.
Ataukah rasa tak bisa datang begitu saja?.
Bagaimanakah rasanya?.
Adakah detak dalam jiwa?.
Adakah rindu yang menyiksa?.
Adakah lirik yang menggoda?.
Adakah hati yang tulus mengertinya?.
Adakah cerita tak terduga?.
Adakah benci menghiasinya?.
Adakah mimpi di tiap malamnya?.
Adakah Do’a menyambungnya?.
Adakah cela yang tak merestuinya?.
Adakah risau menyelimutinya?.
Adakah cinta yang terungkap kata?.
Rasanya ada semuanya.
Semua untuk bahagia
Semua untuk mengalap RidhoNya
Mengasa dan berusaha
Berharap dan melemahkan debat
Meyakinkan akan jalan Sang Kuasa
Biarkan mengalir saja, ketika lelah memikirkan
Akan tiba waktunya
Jika tak segera pasti secepatnya!.
By: Rimbasadewo(28022019)
Reupload (13022023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Terumpat Bangsat
Sebenarnya ingin mengumpat
Namun, tersadar akan jiwa yang masih sehat
Mungkin butuh sedikit rehat
Akan sisi dunia yang bejat
Masih tentang pribadi pengkhianat
Rasa dengki yang Menggerogoti bagai besi berkarat
Musuh-musuh yang tak terlihat
Dengan rupa penuh muslihat
Jahat yang tertutup sekat, sok tak terlibat
Mungkin dia teman terdekat
Yang ingin terus melesat
Mengorbankan teman-teman sejawat
Demi kepuasan sesaat
Tiba saat yang tepat mengobati penat
Terapal mantra terhebat
Tercatat dan terikat erat
Membuat nyawanya tercekat
Tersiratlah rasa sekarat
By: Rimbasadewo
(15022023)
Sabda Rimba
Balada Tiba-Tiba Ada
Suatu Cerita di bawah tenda
Tentang kita berdua
Ketika restu semesta menyapa
Menyatukan rasa yang ditunggu tiba
Semuanya berkumpul riang gembira
Menyambutnya dengan suka cita
Lembar lembar baru yang terbuka
Bersama untuk senada
Melangkah untuk seirama
Tak banyak kata
Terungkaplah cinta
By: Rimbasadewo (08072019)
Reupload (15022023)
Sabda Rimba
Racauan Kenyataan
Sebenarnya ini adalah sebuah tulisan
Terlihat ngawur namun kadang bernyawa
Kadang pula menjadi nyata
Entah mengapa?
Aku pun tak tau alasannya
Kadang merasa seperti hanya sekedar igauan
Cepat, sekelibat, dan menghilang begitu saja
Sekejap aku kumpulkan yang masih berbekas
Kadang pula tak sempat untuk sekedar tercetak di dalam otak
Tapi yang melekat aku tangkap dan aku catat
Aku suka tak ada yang membacanya
Kalaupun ada, mereka tak paham maksudnya
Tidak sekarang, tapi nanti pada waktunya
Apakah kau pikir sekarang aku memahaminya?
Tidak juga
Sekejap yang begitu saja, perlu waktu untuk mencernanya
Perlu liku hingga kata-kata itu berlaku
Kadang bagai sebuah ramalan masa depan
Petunjuk jalan kehidupan
Ajaib dan masih sempat berkedip
Mengapa bisa begitu?
Mungkin racauan ini berasal dari alam bawah sadar yang menembus
dimensi ruang
Kata-kata tentang sebuah jalan yang mungkin memang telah digariskan
Walaupun dalam kenyataan, langkah perjalanan pasti ada sebuah
persimpangan sebagai pilihan
Yakinlah, Yakinlah, Yakinlah
Yakinlah pada Sang Maha Merencanakan
By: Rimbasadewo (02052019)
Reupload (15022023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Teringat!
Kita Pernah Dekat
Terkadang pertemuan hanya berlangsung cepat dan sesaat
Lupa akan hadir ketika tak pernah saling menyapa.
Mungkin sering berjumpa,
Tetapi ego lah yang mengartikannya menjadi bukan siapa-siapa.
Walau mungkin akulah yang salah,
Tetapi hanya mampu menjawab dengan kata “entah lah”.
Memang susah mengembalikan kisah yang telah dianggap sudah.
Tak akan pernah ada ungkapan lisan,
Ketika semuanya telah terukir diatas batu nisan.
Tak akan juga ada alasan untuk menjawab sebuah pesan,
walaupun tersibak penyesalan.
Semua hanya tersisa penat yang tak perlu kembali di ungkap.
Tak usah kembali berharap ketika aku telah kau buat kalap.
Yap, semua ingin aku lahap membuatnya tak lagi beradab.
Walau kita pernah dekat aku tak pernah suka kita kembali jadi genap.
Tak usah menatap, semua telah menjadi asap!.
By: Rimbasadewo (22082014)
Reupload (16022023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Puisi Untuk Siami
Wahai bintang yang tak pernah dapat ku jamah.
CiptaanMu yang maha indah, tempatku berpasrah.
Di tengah malam ini aku tergugah.
Tersirat wajahmu wahai sang ayah.
Mengingatmu membuatku lemah,
Tetapi engkau tentu tak ingin aku patah arah.
Aku tak ingin membuatmu kembali marah,
Akan kutunjukkan senyum yang merekah.
Mengapa aku kembali harus mengalah?.
Ketika cinta membuatku merasa terjajah.
Masihkah aku bersikap seperti bocah?,
Yang hanya dapat mengartikan hidup dengan sumpah serapah.
Enyah lah wahai masalah.
Tambahkanlah tabah disaat susah.
Akan kutunjukkan aku mampu berdiri dengan gagah,
Mewujudkan mimipi-mimpi indah.
Teruntuk Mimi yang spesial di hati.
Selamat pagi, selamat menjalani hari.........
By: Rimbasadewo(24052016)
Reupload (16022023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Menunggumu,
Menunggu Egomu!.
Rasanya semua sudah tahu
Bahwa hati kita sama-sama mau
Tetapi sangat sulit membuat lisanmu mau mengaku
Engkau yang terjebak dalam egomu
Dan aku yang tak sanggup menyampaikan rasaku
Tersampaikan lah itu dalam prilakumu
Jasadmu yang sebenarnya tak sanggup menyembunyikan itu
Aku yang hanya beku menanggapi mimik rupamu
Walaupun terkadang terselip namamu dalam Do’aku
Sebagai kesah rinduku
Yang aku bisa hanya menunggu
Menunggu kabarmu
Untuk menanyakan aku
Walaupun rasanya semu
Entahlah sabarku akankah terjawab dengan temu
Akupun tak tau
Membayangkan itu hanya menyisakan pilu
Semoga takdir segera berseru
Entah melupakanmu atau terjawab dengan bersatu
By: Rimbasadewo (19022023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Titik Diam
Sebuah rasa yang campur aduk
Akan perjalanan panjang dengan banyak tikungan tajam
Entah bisa disebut sebagai kegagalan yang berulang
Atau cobaan mencapai kebahagiaan
Sebuah pelajaran yang terasa lelah untuk sekedar mengingat
Harus tetap tegar membuang rasa ragu dan gentar
Memahami bahwa inilah takdir terbaik dari Tuhan
Walaupun kali ini benar-benar seperti tanpa harapan
Menyerah, rapuh, retak, dan hancur berserakan
Ingin rasanya menyalahkan diri sendiri
Namun, malah menghambat kaki yang harus dan terus melangkah
Menyerah dan pasrahlah yang bisa meredam amarah
Mengakui diri sebagai hamba yang lemah
Jangan pernah patah
Di titik diam hatiku berserah
By: Rimbasadewo (Draft-01022020)
Reupload (20022023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Mengenang Dengan Tulisan
Sudah tiba waktu
Saat aku seperti hantu
Ada, namun tak sempat bertemu
Sibuk akan duniaku dan kau sibuk di duniamu
Bukan tak mungkin tiba-tiba engkau rindu
Ingin menghubungiku
Namun, tak lagi terbalas oleh apapun sesuatu
Bukan tak mau, tapi sudah tak lagi mampu
Aku bermigrasi ke tempat yang engkau tak tahu
Dan aku juga tak ingin siapa pun tahu
Tak usah terharu
Cukup engkau mengenalku di waktu itu
Lepas semua penyesalanmu
Ini bukan salahmu
Kamu memilih jalanmu begitupun aku
Tak lagi ragu
Tak lagi mengejar sesuatu yang semu
Walau tak bisa menatapku, kau masih bisa baca tulisanku
Mengenang tak harus dengan tangisan
Aku ajarkan sesuatu baru
Mengenang dengan tulisan
Ora usah guyu
Opo maneh kemayu
Wes ora ngaruh nang aku
Namun, jika butuh sesuatu kau bisa hadir kepadaku
Ku persilahkan bertamu dan pasti aku bantu
Sesekali waktu aku berada di pintu yang kau pun tahu
Kau tahu kapan aku hadir
Walau tak pernah ada jawaban semoga masih terhubung perasaan
Itu yang akan mengantar kita dalam pertemuan
Sekian salam untukmu
Untuk kapan pun waktu butuhmu
Jika masih mampu menahan rindu, tak usah banyak tau keberadaanku
Aku tak pernah menunggumu!.
By: Rimbasadewo (12062019)
Reupload (21022023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Politik Nyentrik
Tersepik intrik penuh licik
Ya, kok menarik?
Padahal banyak yang menganggap jijik
Terucap licik tanpa ada kata titik
Ya, kok katanya asyik?
Padahal banyak orang tercabik
Ya, kok malah melakukan hattrick?
Tergagas janji-janji munafik
Ya, kok jadi trending topik?
Padahal banyak yang merasa tak terdidik
Ah politisi jangkrik!.
Hanya uapan kata-kata krik-krik
Mbok ya agak nyentrik sedikit
Rakyatmu tak butuh orang licik
Tapi butuh sedikit terkikik
Oh ini hanya gimmick, demi jabatan yang katanya menarik
Hingga surga dan neraka berani kau ulik
Tapi ingat susu sebelanga rusak karena nila setitik
Apa yang kau tanam itulah yang kau petik
Tak bisakah sedikit jadi orang yang baik
Membuat bangsamu tidak bergidik
By: Rimbasadewo (02052019)
Reupload (21032023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Kisah Sayang dan Hadiah Uang
Sabun Batangan
Sayang memang tak perlu alasan
Ketika tiba-tiba datang
Membuat perasan melayang
Entah dari hal apa rasa itu datang
Perbincangan yang nyaman memang membawa rasa jauh lebih dalam
apalagi jika perbincangan hingga tengah malam
Logika seakan tak sadar akan batas waktu bermesraan
Tak ada lagi batas antara siang dan malam
Sesekali kita ketemuan dan berkencan
Bermodal uang hadiah dari dalam kemasan sabun batangan
Entah beruntung atau hanya tipuan setan
Ada saja jalan untuk merajut kenangan
Semuanya terasa menyenangkan
Begitupun hingga terkirim sawo matang
Buah yang terlihat kasar
Tak menarik dipandang
Namun, manisnya bagai secoklat niat penuh muslihat
By: Rimbasadewo (02092018)
Reupload (21022023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Jangan Menangis Manis!.
Cukup lama tidak menulis
Tentu bukan karena otak mulai terkikis oleh najis
Mungkin terlalu banyak waktu habis
Karena terlalu sibuk dikenalkan dengan para gadis
Mungkin hidup juga tak selalu harus dibalas dengan senyum manis
Mamandang sinis wajah yang manis kadang merupakan hal romantis
Walaupun terlihat cukup sadis dan tragis
Tak semua juga harus tertulis dan dikupas habis
Termasuk hal yang telah membuatmu menangis
Bolehlah berjiwa idealis di hari yang kian egois
Terlalu banyak hal yang mengiris membuat meringis dan harus ditepis
Sebelum waktu benar-benar habis
Ya, hidup bukan sekedar langkah statis
Hidup adalah metamorfosis yang berubah secara dinamis
Bergunalah seperti siklus fotosintetis yang menghidupkan siklus biologis
Aturlah rencana bagai seorang analis, walau tak berakhir persis seperti yang tertulis
Ketika hidup bagai sandiwara, berlagaklah bagai seorang artis
Yang dapat menampilkan senyum manis walau hati menangis. Hahaha.... :)
Salam manis untukmu yang tertulis di ujung jum'at manis......
By: Rimbasadewo (11092015)
Reupload (24022023)
Sabda Rimba
Sabda Rimba
Pancaran Kecemasan
Kuterima pesan darimu akan suatu ketertarikan
Entah itu tersimpulkan dari isi atau hanya dari sampulnya saja
Pasti ada rasa yang bergejolak sehingga tanpa sadar bertindak
Semua terlihat bijak walau kadang tetap menyentak
Mengacak- acak sisi yang tak berjarak
Entah ini diartikan sebagai pelarian atau hanya pengobat kesendirian
Sesuatu yang terasa cukup terburu-buru
Ataukah sengaja dibuat untuk sekedar mengungkap rasa cemburu
Mungkin rasa itu masih ada, tetapi sudah tak tercicip pahitnya
walau masih tersisa getir yang mampir ketika kau hadir
Memang cukup sulit untuk mengubah suasana membuatnya kembali apa adanya
Mungkin terlalu bosan ketika hanya banyak bicara
Membuatnya semuanya menjadi perkara yang panas membara didalamnya
Namun, tahukah bahwa sebenarnya lirik mata itu masih terlihat memburu
Menggebu dan serasa ingin membunuhku
Memburu rasa penasaran yang mungkin masih tersimpan dalam perasaan
Sebenarnya aku hanya ingin memperjelas semuanya
Memberikanmu dua pilihan
Mengungkapkan atau kau pendam dalam-dalam
Apakah ini sebuah permainan?.
Ya, mungkin kau terlalu tenggelam menghayati sebuah peran
Membuat wajahmu memancarkan rasa kecemasan
Sementara aku tak punya cukup alasan untuk ikut tenggelam dalam perasaan.
hahaha....
By: Rimbasadewo (12122014)
Reupload (24022023)
Sabda Rimba
Sisa Usaha Terakhir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Yang kulakukan sebagai bentuk ikhtiar akan takdir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Dan aku tak tahu apakah akan berhasil
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Mengusahakanmu untuk menjadi yang terkhir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Entah apakah hatimu akan luluh atau aku yang akan runtuh
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Akan takdir yang masih logikaku tak terusir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Yang mana pasrahku makin hangat memanggil
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Yang kurasa hadirMu kian mengalir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Rasaku makin campur aduk membanjir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Namun, makin redup rasa khawatir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Di ujung apapun takdir yang akan mampir
By: Rimbasadewo (22122018)
Reupload (24022023)
Sabda Rimba
Jawaban Atas Keyakinan Hati yang Dinanti
Sungguh aku hanya manusia hina yang masih harus banyak lagi belajar
ikhlas dan mensyukuri jalan yang ditentukan olehMu. Tak pernah aku menyesali
apaun langkah ini walau kadang tersandung dan tak ada yang peduli. Engkau lah
Maha penuntun disegala kegundahan hati. Tugasku cukup sampai disini, biarlah
sisa-sisa luka hati ini sebagai penguat iman. Tugasku ternyata bukan sebagai
penjaga hati itu walau niatku begitu. Aku hanya sebagai pengingatmu agar
engkau sadar sesuatu entah apapun itu. Atau mungkin ini cara sebagai
pengingatku untuk menerima sesuatu yang bahkan disudut pandangku hanyalah
sisa-sisa kebaikan dengan takaran yang tak ku mau. Aku juga tak ingin jumawa
dan durhaka mengartikan sisa kebaikan dari sudut pandang manusia yang penuh
dosa dan rasanya itu tak pantas. Aku ingin sepenuh hati berserah pasrah
kepadaMu, Biarlah ini terajut indah sejalan kehendakMu Sang Maha indah.
Namun, jika aku melapangkan hatiku sisa kebaikan petunjuk dari Tuhanku akan
seluas semesta bagi hamba yang secuil debu. Tak pantas kiranya aku
menggerutu berharap lebih dari itu menerima apa yang tak aku mampu untuk
pikul. Ini jalanku melatih rasa bijakku akan sesuatu. Terima kasih ya Allah dikala
gundahku engkau masih sudi hadir memberi petunjuk. Semoga aku menjadi
hambaMu yang selalu ingat rahmatMu. Sungguh syahdu Engkau ijinkan kami
bertemu.
By: Rimbasadewo
Titik Bisu di Titik Buntu
Yang nyaring tak lagi bising.
Yang penting sudah berpaling.
Yang sering menjadi asing.
Yang disamping menjadi kering.
Yang sebanding mulai miring.
Yang tersungging menjadi hening.
Yang genting tak lagi mudah dibanting.
Yang lenting terbentur dinding.
Yang bertaring tak lagi runcing.
Yang disaring justru tak bergeming.
Yang berbaling tak berputar seperti gasing.
Yang dipending tak lagi bikin pening.
Yang ramping menjadi sulit dijinjing.
Yang digiring tak lagi mudah dijaring.
Yang kriting semakin garing.
Yang berdering menjadi melengking.
Yang anting tak lagi di kuping.
Yang bersanding menjadi tergunting.
Yang tersunting sudah dikapling.
Yang bening tertimbun ranting.
Yang ingin dibimbing ternyata sinting!!!.
By: Rimbasadewo
08-18
Konsisten Dan Komitmenmu Yang Seharusnya Bernilai
Ya memang sudah bukan hak’ku lagi untuk berkomentar ataupun sekedar menilai
apapun yang kau lakukan. Mau kau telanjang memamerkan segala apapun yang kau
sembunyikan rasanya bukan suatu hal yang menarik lagi bahkan untuk aku sekedar
memandang. Lalu kenapa aku bercerita, yak arena tetap menarik sebagai bahan cerita daripada
aku menghujat di depan mukamu atau mungkin suatu saat ada orang yang benar-benar
menghujatmu itu pun sudah aku ceritakan tentang bagaimana kedokmu sebenarnya.
Tidak lain dan tidak bukan aku tertarik ke kamu bukan karena kau cantik tau apapun
lah, tapi karena komitmen dan konsistenmu dalam menjalani hubungan. Ketegaranmu
menghadapi segala keadaan hidup. Keseriusanmu komitmenmu tercermin bahwa izin harus
tersampaikan pada orang tuamu adalah hal yang sangat aku hargai dan itu adalah hal utama yang
membuat aku tak ingin mempermainkan. Sisi lain adalah kata-kata hijrahmu yang
menggambarkan kau sosok yang sangat pantas dihargai nenberi nilai sendiri dengan update
kata-kata ustadz dalam setiap langkah mungkin dan kata-kata mutiara yang menunjukkan
tebalnya imanmu membuat sosokmu sempurna dimataku. Hingga pada suatu titik aku abaikan
kata-kata sumbang yang bahkan temanmu katakana tentangmu karena aku yakin kau sudah
berubah. Dan aku juga tak ingin terpengaruh kata-kata lain yang tidak aku buktikan sendiri,
takut disudut itu hanya ungkapan iri temanmu saja. Ternyata memang banyak kumbang yang
kau sia-sia dan kau tak sesuci seperti yang terlihat mata. Saya ingin tertawa…. Hahaha….
Ternyata memang benar tak ada gading yang tak retak dan tidak ada daging busuk yang
tak berbau sedap. Hijrahmu hanya kedokmu semata. Komitmen dan konsistenmu hanya untuk
orang yang tak kau suka. Dan kata-kata damai’mu hanya penghibur hatimu yang poendosa.
Mungkin kesimpulanku membabi buta, dan mungkin hal ini adalah reaksimu karena aku yang
menyesatkanmu atau mengomporimu sehingga muncul sikap aslimu. Ya tapi itu semua kan tak
apa-apa. Kita ambil sisi positifnya bahwa dengan itu semua kamu tak perlu lagi bohong atas
kedokmu yang sebenarnya dan aku juga tak ingin terpaksa mengasihanimu dari sudut ibaku
sebagai manusia. Tiba-tiba saja terupdate kata “Papi” dalam satu statusmu yang merupakan
anomaly nyata dari sikapmu. Entah itu ungkapan sayang untuk seseorang, beneran papimu,
atau memang seseorang dengan panggilan papi. Kayak germo aja dan semakin sempurna ketika
kamu yang jadi “mami”nya. Luntur sudah sisi kealiiimanmu dimmmataku…… hahaha…
sebenarnya saya ingin bertanya dimana komitmenmu untuk tak menjalin hubungan tanpa restu
tanpa izin orang tuamu, keinginanmu menjalani hubungan yang serius langsung menuju
langkah yang direstui Tuhan menuju kehalalan?. Jawabanmu hanya ada sesorang yang aku
hargai perjuanngannyadan belum aku izinkan berkunjung kerumah. Kasihan orang itu batinku,
dan juga mungkin beruntung jika kau sudah menganggap selebih itu rasanya diapun tak perlu
ke rumahmu untuk menebus cintamu ketika hargamu semakin murah. Iya kan?. Hahaha….
Ya semoga tak begitu, jikapun begitu semoga aku mendengar cerita itu untuk aku tuliskan
dengan lebih dramatis serta tragis. Disitulah kau hanya sebagai segumpal daging busuk yang
dilapisi pewangi sebagai kedokmu. Aku hanya ingin kamu tetap kokoh dalam hijrahmu tak
menjadikannya sebagai pelarian atas apapun itu… sempurnakan hatimu kembali konsisten dan
komitmen terhadap pilihanmu yang dulupun aku acungkan jempol untuk itu. Pasti akan
tersempurnakan dengan sesuatu yang Tuhan siapkan. Tapi juga bukan hakku sekedar
mengingatkan semua tergantung pilihanmu dari perasaan paling dalam.
Sebenarnya apa yang kau inginkan?. Pertanyaan itu sempat aku lontarkan pada
kakakmu. Dia jawab entahlah apa yang masih dicari dari hidupnya. Kebahagiaan, kedamaian,
ketenaran, kekayaan?. Entahlah…. Paradoks sekali jika yang kaku kejar hanya dunia sementara
ucapanmu jauh menuju alam Tuhan. Semoga tak hanya sesuatu yang kuantitatif yang kau
harapkan tapi yang berkualitas yang dapat kamu tenang dari bebandan apapun yang
membuatmu sulit bahagia. Orang-orang disekitarmu tak mengharapkan lebih seperti apa yang
kamu pikirkan, mingkin mereka cukup melihatmu tersenyum bersyukur atas waktu
berkumpul dan bersyukur atas apapun keadaan. Jika memang bulat tekadmu pada seseorang
yang benar memperjuangkan, semoga dia selalu sempat menyampaikan Do’a sebagai bentuk
berbakti pada ayahmu walau sebentar. Aamiin…….. Selamat Tinggal
By: Rimbasadewo
Menggenapi benci
Rasanya geli ketika usil untuk sengaja menggenapi benci. Memang
saya adalah orang yang selalu bisa sepenuh hati membenci tanpa
sedikitpun rasa peduli. Begitupun sebaliknya,, jika sudah peduli rasanya
menjadi seseorang yang benar-benar tuli, memberikan apapun segalanya
yang mampu diberi tanpa berpikir nanti akan terkhianati. Walaupun benci,
sebenarnya tidak ada niat menyakiti hanya sekedar membully pada tingkat
Bahasa yang lebih tinggi untuk menghantui jalan yang kau lalui.
Dititik ini saya sadar bukan merasa dan menjadi orang yang paling
benar, hanya saja sekedar mempermainkan keadaan. Tidak ada alasan,
hanya sebagai pemuas perasaan akan sesuatu yang membuat saya pernah
penasaran. Ah memang saya tak pernah bias menjadi orang arogan yang
ringan tangan tetapi ringan lisan untuk sekedar meluapkan rasa senang
akan kemarahan. Hahaha…..
Tak usah berdebat siapa yang menjadi korban karena inilah
permainan. Tak usah pula berdebat siapa kalah dan siapa menang ketika
percakapan sudah saling malas memberi balasan. Kalah jadi abu, mennag
jadi arang, yang satu berang yang lain senang dan sedikit tenang. Toh kita
tak akan pernah lagi berjumpa dalam bentuk apa pun keadaan. Saya hanya
datang membulatkan kesal dan menggenapi benci untuk tak lagi teranggap
suci. Yang usang sudah sepantasnya terbuang. Yang dendam biarlah jauh
terpendam. Yang luka biarlah makin terbuka hingga berpaling muka. Tak
ada lagi lisan, hanya tulisan yang menggores batu nisanmu yang semu
dalam hatimu yang beku, sebelum itu tertanam dan lebur terbawa arus
zaman didalamnya penyesalan. Hehehe………..
By: Rimbasadewo
Ablebsia dalam afeksi
Seharusnya paras menunjjukkan abet, tak ada abar antara kita
sebagai sesuatu yang absolut. Saya hanya ingin ada afeksi antara kita
yang dapat kita agih dalam asa yang andal. Mungkin saya hanyalah
avonturir hati yang tak bisa menjadi bahadur yang gagah berdiri diatas
ajung. Atau kamu hanya manusia bebal yang menjadi bala bain yang
terlempar dalam bandela. Atau aku hanya sebagai orang barbar yang
hanya bisa berongsang dan tak bergas dalam sikap yang alap. Kamu hanya
cerih dengan sampiran burkak yang juga berakhir cupai. Kamu juga
seorang yang daif pendusta dalil bausastra. Kita juga hanya delusi yang
selamanya dikotomi dan disharmoni yang tak dapat disatukan karena
banyak disperitas. Sikapmu distingsi dari kesan luar rupamu yang
menyimpan sikap dursila. Kita tak pernah ada pada titik ekuilibrium bahkan
kita malas mengelaborasi diri. Kita terjebak dalam ereksi tanpa tau esensi
dari estimasi estetika sehingga hati merasa ewa. Walaupun terevokasi
pada etos dan empati akhirnya berakhir pada emulasi dan ketulusan yang
artifisial. Ku tawarkan langkah futuristik tetapi banyak friksi yang
menghambat reaksi fusi ketika kau begitu plagmatis untuk fokus, entah
fobia atau frustasi hingga memilih fujur di titik ini. Mungkin sikapku juga
genjah, banyak garah terucap, dan tak mampu bersikap generik. Sikapmu
yang gamang membuatmu bergolak dengan bergoak yang secra frontal
tak mampu terbendung. Tiba sudah di titik helat, ketika hasad berlaku
holistik. Tak lagi ada jalan lurus, hanya hipotenusa yang sumbang dalam
langkah ini. Galat sudah semua ihtimal tanpa ada iktifak yang berakhir
indolen. Intuisi akan intrik tak mampu inheren dalam hati. Makin dijajak
makin jumawa, hingga hati makin jetis. Tak ada kata mudun terpandang
dari sudut nisbi walau bulat untuk melik hati. Tanpa tersisa kata niscaya
hingga tersisa kata nista terprovokasi dalam pretensi yang tak ada
konklusi. Tak kapabel lagi sikap keletah yang kau umbar mencuri hati,
semua terlihat langguk dan tak latif. Semua rancu dalam alur yang
random. Tak lagi sahaja dan sangkil yang dapat tercerita dalam sebuah
romansa.
By: Rimbasadewo
Bukti Bakti
Sudah lama ya kita tak berbincang lama seperti malam ini hingga tak
terasa tiba diujung malam menuju dini hari. Seorang wanita yang saya hormati
sebagai seorang kakak atau saya akrab memanggilnya dengan sebutan mbak,
juga sebagai teman, dan sahabat tentunya. Walaupun sekelas mungkin dari SMP
dan SMA karena memang lebih tua dan dewasa jadi merasa harus saya tuakan
sehingga harus memanggil dengan sebutan mbak. Dia pun memanggilku
dengan julukan adek, kok ya mau punya adek segila ini yang kadang
mengajaknya bermain sehingga dia harus lupa dengan sikap dewasanya hanya
sekedar menemani adeknya yang gila ini. Hahaha…..
Tak terasa kita sudah dewasa atau mungkin sudah bisa dibilang tua
setelah terlewati masa dahulu ketika masih berseragam putih abu-abu. Masih
ingat dahulu ketika kirim pesan yang dibicarakan adalah “ayo main kemana?.”
sekarang harus berganti dengan kata “dek kapan kamu nikah?.” hahaha…
tampaknya dia takut saya dului. Namun, kok rasanya saya tetap seperti biasa
dengan ajakan “ayo main” ayo mbak kapan traktir saya?. Jawabannya hanya
emoticon tertawa saja, yang mungkin dia membaca pesan saya tetap seperti
dahulu kala, dan tetap sebagai pribadi yang santai-santai aja kelihatannya.
Tetapi mungkin itu juga yang membuatnya betah berteman hingga sekarang
dengan kita yang apa adanya dan selalu punya cerita sebagai cara untuk saling
menertawakannya. Entah sampai kapan bisa tak terbatas untuk berbincang
sebelum pernikahan membentangkan tembok besar membuat kita sibuk
menjaga komitmen dan tanggung jawab. Atau mungkin pernikahan adalah
alasan kita memberi batas perbincangan untuk menghargai pasangan kita agar
tidak jatuh dalam lembah kecemburuan. Dan rasanya itu sudah di depan mata
untuk kita saling mendoakan yang terbaik apapun jalan kita masing-masing.
Tetapi mungkin aku akan tetap berkata ketika bertemu “mbak ayo main” dan
senyum serta tawanya sebagai jawaban untuk mengiyakannya.
Banyak sekali topik perbincangan yang kita jabarkan bagaikan rumus
aljabar di sebuah meja bundar nan lebar. Dimulai dari masa sekolah yang mana
kita ternyata sama malasnya. Sering tidak mengerjakan PR sudah biasa menjadi
langganan cubitan guru dan disuruh maju ke depan sebagai hukuman. Ternyata
kenakalan itu bisa diambil hikmahnya untuk tak mengulangnya tetapi juga
sebagai refleksi diri bahwa ternyata juga bisa nakal padahal dulu kita-kita masih
terlihat lugu. Ya, walaupun malas bukan berarti kita tak pintar, nilai ujian
lumayan lah untuk dibanggakan. Hahaha…. Perbincangan lanjut ke masa
kuliah dan ternyata bukan hanya saya yang merasa nyasar dan salah ambil
jurusan. Tetapi saya bisa menikmatinya walau lulus lama, tapi kan bukan karena
nilai kecil, nilai lumayan sih cuma penelitian aja yang membutuhkan waktu
yang tak sebentar. Kalupun ada suasana tak nyaman berkenaan dengan dosen?.
ah itu relatif dan tak usah dengarkan. Ternyata ceritanya berbeda dengan dia,
kalau dia dosennya sudah main fisik dari nyubit, nyepak, mukul dan sebagainya
dikala ujian atau praktik. Semaklum apapun di bidang kesehatan yang
menangani nyawa manusia memang semuanya harus serba sempurna dan benar,
tetapi juga masih ada cara frontal dunia pendidikan untuk memberi efek
disiplin luar biasa hingga harus hukuman fisik dalam proses mengajar. Wajar
juga ketika habis rasa untuk betah bertahan disana. Tapi itu kan sudah menjadi
cerita, sekarang toh masih mengabdi didunia kesehatan dengan level yang
berbeda tentunya. Karena terasah lahir batin semoga tak sia-sia ilmu yang
diperoleh dengan perjuangan lahir batin demi keselamatan umat manusia.
Hehehe… dan begitupun saya yang “terpaksa”, atau harus saya ralat kata itu
menjadi ditakdirkan untuk terjun didunia pendidikan mencerdaskan bangsa.
Ih sok keren….. hahahaha…. Banyak cerita yang kita bagi pada masa kuliah kita
yang berbeda sekedar bernostalgia dan juga sebagai cara melapangkan hati
untuk mengambil hikmah dari perjalanan hidup yang telah kita lalui.
Semakin larut semakin lanjut hingga menuju titik percintaan, pekerjaan,
dan keluarga. Dari kisah percintaan saya tak ingin membuka lebih dalam karena
saya ingin menjaga privasinya. Yang pasti kendalanya restu orang tua dan itu
lebih nyesek lagi dibanding kisah saya yang mungkin masih belum genap dalam
berkomitmen dan jika saya tiba di titik komitmen Insyaallah akan lancar saja
hingga ke pelaminan. Aamiin…  . Jika soal pekerjaan mungkin hampir sama
kisah perjalanan kita harus kembali ke kampung halaman menjalani
pengabdian dari titik nol. Walaupun kesempatan terbentang diluar pernah
mengalami pendapatan yang mungkin bisa dibilang orang lebih dari sekarang
untuk terjun bebas keluar dari zona nyaman, yang jauh dari gunjingan dimana
bisa melarikan dari keadaan dengan menikmati apa yang kita dapat untuk
bersenang-senang. Tetapi ini juga mungkin jalan yang Tuhan berikan atau
jawaban Do’a yang selalu orang tua kita munajatkan agar kita tidak terlena
dengan fananya dunia. Di topik keluarga kita banyak merenungkan arti
keluarga, terutama sebagai bukti bakti kita pada orang tua. Rasanya searogan
apapun mereka tentu tak ingin anaknya sengsara dan tak bahagia. Namun
karena ego dan pikiran kita beda maka terkadang tak berada pada titik
setimbang yang membuat hubungan kita dengan keluarga tak sejalan dan
penuh bentrokan. Jiwa kita ingin menabrak apapun yang kita mau dan kita
kerjakan sementara orang tua kita yang telah merasakan pahit getir kehidupan
ingin kita mencari jalan yang aman. Tak ada yang salah dengan itu orang tua
tetap khawatir kepada kita sedewasa apapun alasan kita untuk meyakinkan
bahwa kita bisa dan siap bertanggung jawab apapun pilihan yang kita tentukan.
Di satu titik ternyaka kita juga sebagai seorang anak yang belum bisa dengan
tepat kapan menjadi penurut dan penuntut hingga tiba di titik tersulut dan
sapapun tak tersambut. Kita harus lebih lembut agar semuanya terwujud.
Kita bentangkan lagi topik keluarga menjadi alasan lebih mendalam
untuk lebih membulatkan tekad dan bukti bakti kita kepada orang tua. Dari
latar belakang, keluarga saya berasal dari keluarga pendatang yang tentu
dikampung halaman ini tak memiliki banyak keluarga sehingga saya memang
harus khawatir keadaan apapun orang tua saya seikhlas apapun mereka
memberikan ijin saya mengejar kebahagiaan sejauh apapun itu. Dan dia adalah
anak tunggal, wanita pula, yang tentu kesayangan yang paling disanyang dan
tak ingin begitu saja hilang dari pandangan. Kita tertawa… kalau kita tua dan
anak kita dewasa masak akan gitu juga ya?. Entahlah, kita hanya menduga dari
sudut yang kita suka aja saat ini. Tetapi semakin kita ikhlaskan langkah ini maka
makin mudah jalan ini, hitam putih kehidupan mulai menemukan warnanya,
suara sumbang mulai menemukan irama dan harmoninya. Semakin kita sadari
perlunya menertawakan hidup bahwa ada Sang Pengatur yang mengatur takdir
kita dan kita hanya perlu menerima dengan lapang dada untuk bisa bahagia.
Bahagia itu sederhana melihat mereka baik-baik saja dan mereka melihatmu
tersenyum dan berkumpul bersama mungkin tak bisa terbeli dengan apapun
juga. Mereka juga tak menuntut kamu harus mengirim seperberapa yang kau
punya sebagai penebus kasih sayang mereka. Iya kan?. Bukan berarti kita
merasa benar dititik kita sekarang. Apa yang kalian perjuangkan memiliki nilai
tersendiri dan kebenarannya sendiri, yakini dan jalani saja. Ini cara kita
menghibur diri karena kita yang kurang bersyukur. Ternyata banyak hal luar
biasa yang kita dapat saat ini dan kita tak perlu mengasihani diri sendiri. Kita
masih hidup dan masih cukup dan mungkin lebih dari itu…… Hahaha…. Ah
saya rasa cukup membicarakan soal hidup, kita main-main lagi nanti di birunya
laut, di lebatnya hutan, di curamnya bukit, yang ketika itu bakat saya sebagai
ahli kimia mulai diperdebatkan ketika mencampur-campur bekal perjalanan.
Jajan berbagai jenis dicampur dan minuman berbagai bentuk dicampurkan
menjadi rasa yang beda untuk tak layak dimakan. Hahaha…bali ke kenangan
yang tak menyenangkan. Hehehe… ternyata saya memang suka berulah ya?.
Begitulah akhir perbincangan dimulai dari candaan, serius tentang
kehidupan, kemudian kembali bernostalgia dengan pengalaman. Begitulah
teman, sahabat, dan saudara yang selalu memberi dukungan dan semangat
dikala butuh steroid untuk menatap hidup lebih tegap. Tak perlu jaim,
sungkan, kamu duluan lah, kamu tak perhatian lah, sepeduli apa kamu,
sepeduli apa kita?. Lapang dan sempit’mu aku ada, sedih dan bahagiaku kamu
ada. Bahagiamu tentu harus diwujudkan dengan mentraktirku?. Hahaha….
Dan rasanya saya yang akhirnya ditagih untuk mentraktir ini. Kabur dulu lah….
Selalu terucap Doa untuk kesuksesan dan kebahagiaan kita. Semoga bukti bakti
kita mendapatkan keridhoan untuk mengantarkan kita dalam kebahagiaan
yang sesungguhnya. Selalu ada waktu luang untuk mendengar kisahmu
berjuang di segala apapun keadaan sedih atau senang. Siapkan saja hidangan
sebagai ongkosku mendengarkan dan menertawakan. Hahaha………….
By : Rimbasadewo
Jangan Sibuk Mencari Arti Cinta
Karena Cinta yang Seharusnya Memberi Arti
Arti cinta yang sesungguhnya kan kau dapat dariku. Mesti aku bukanlah lelaki
yang kau impikan. Bukan kata apalagi harta, tubuh jiwa pasti untukmu. Yang ku punya
sejuta cinta yang kan membuatmu bahagia. Loh… Loh… Loh kok malah nulis dan
nyanyi lirik lagu arti cinta’nya Ari Lasso. Hehehe…. Ah lagi-lagi soal cinta dan tak
pernah habis untuk membahasnya seperti tulisan yang pernah saya tulis, kalau tidak
salah tentang arti cinta dari masa ke masa. Kala itu jika saya tak salah ingat saya
membahas arti cinta dari Tk hingga kuliah. Dan jika tak salah pula waktu TK Cinta saya
artikan sebagai kumpulan kata saat baru bisa mengeja kata saat kita masih sering pipis
di celana. Hehehe….
Lalu, sekarang apakah sudah menemukan arti sebenarnya?. Ya mungkin karena
sudah lelah mencari artinya dan sudah saatnya merasakan dan menikmatinya dalam
bentuk nyata, serta sudah waktunya membuat cerita tentang kehidupan keluarga kita
tentunya yang penuh makna dan warna. Ya, jika benar anggaplah ini cerita terakhir
tentang proses menemukan arti cinta. Kita tamatkan sampai disini daripada sekedar
mencari maknanya, lebih baik kita bercinta dalam arti sebenarnya. Wkwkwkw……Oke.
Kala itu di tulisan sebelumnya, cinta itu adalah komitmen dua orang insan untuk bisa
bersama menggapai bahagia dan tujuan bersama apapun rintangannya. Kira-kira
begitu…. Dan sekarang rasanya saya sudah bisa konsisten mengartikannya bahwa cinta
adalah “Keselarasan rasa dalam komitmen, menyelaraskan ego dan saling menerima
segalanya untuk siap melangkah bersama”. Kok kurang pas ya?. Hahaha…. Ya gimana
lagi?? cinta itu kan anugrah dan sebuah keajaiban Sang Kuasa. Pokoknya tiba-tiba klop
aja, tiba-tiba cocok aja, tiba-tiba mau aja digandeng ke KUA, tanpa banyak bicara dan
bertanya. Hahaha….
Ya begitulah cinta ketika kita sudah memantaskan dan mencukupkan kata pantas
pada batas yang mampu kita berdua menerimanya. Mau nanti sengsara atau langsung
bahagia mau cukup atau kurang pokoknya tabrak aja lah. Pokoknya siap memperbaiki diri
bersama menjadi kita dan menerima segala kekurangan dengan lapang dada. Hahaha…..
Begitulah juga ketika melihat cerita dan perjuangan beberapa kawan menuju jenjang
pelaminan. Ada yang mulus, pacaran lama dan akhirnya menikah. Ada yang sudah klop
tapi penuh drama dengan segala perjuangan dan tak menemukan kemerdekaan ibaratnya,
hingga jatuh bangun , tarik ulur, putus-nyambung, bangkit dan terjatuh. Malah pada
akhirnya ketemu seseorang yang mau menerima apapun keadaan dan tiba-tiba langsung
nikah begitu saja dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dalam memproklamirkan
hubungan syahnya. Oh indahnya takdir cinta ya, dengan semua drama dan alur
ceritanya. Hahaha… Ya intinya jika sudah siap nikah, lapangkan dada, panjatkan do’a,
minta petunjuk yang kuasa, siapa yang ditemukan paling dekat dengan tak banyak alasan
dan syarat, mungkin itulah jawabannya. Titik. (Hahahaha.... Sebagai penegas saja).
Memang perjalanan menemukan cinta sejati sehidup sematimu tuh tak segampang
yang kau kira. Adakalanya kau sudah mantap dengan seseorang dengan segala petunjuk
Sang Kuasa. Munajatmu di tengah malam diwujudkan dengan sebuah gambaran rupa
seseorang yang kau kenal. Ternyata Tuhan itu dekat pada hambanya yang ingat.
Kemudian ketika kau ajak menuju ke pelaminan jawabannya hambar terucap dan kau
kecewa. Dalam hati kau bertanya “Tuhan benarkah rupa yang Engkau visualkan?”.
Sebagai hamba kau juga harus berbaik sangka bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik
untukmu. Bisa saja petunjuk itu adalah pembuka jodohmu sebenarnya. Bisa saja kamu
harus mengenal dengan orang itu dan merasakan sakit hati untuk menemukan seseorang
yang benar ada untukmu. Atau, katanya kalau seseorang datang kemimpimu berarti
seseorang kangen denganmu. Iya kangen untuk mebencimu dan kamu harus memperbaiki
dirimu untuk nanti siapapun yang dapat menerimamu… Hehehe… Atau bisa saja
rupa itu adalah benar jawabannya tetapi butuh waktu untuk sampai kata “Iya” karena
Tuhan sedang menguji kesabaranmu. Apapun bisa terjadi kan?, jangan hentikan do’amu,
di suatu titik terang kau akan menemukan jawaban yang menyenangkan. Ah, sudah
pantas belum jadi motivator cinta?. Wkwkwkw.... Kayaknya motivator itu bukanlah orang
yang hidupnya lancar-lancar saja ya? tetapi mungkin malah orang yang banyak
mengalami kegagalan sehingga banyak pula hal untuk diceritakan. Hahaha... ya tak
apalah jika bisa memberikan solusi orang lain akan masalahnya menghadapi kehidupan.
itu hal yang mahal loh jika bisa dikomersilkan. Mantul (Mantap Betul). Hahaha....
Atau kau harus tanyakan pada dirimu tentang kebulatan tekadmu, jangan-jangan
masih ada keraguan dihatimu penghambat reaksi suatu ikatan untuk bersatu. Seberapa
gregetnya hidup lo?. Gua ngajak cewek lain nikah lewat WA didepan gebetan gue yang
sebenarnya. Hahaha… ini sih main-main dan bersyukurlah ditolak jika emang gitu
kejadiannya, kalo diterima kan bingung juga pilih yang mana. Ya sudahlah ketika do’a
dan kemantapanmu selaras, Tuhan akan mengabulkan dari sudut yang tak terduga.
Misalnya, datang seseorang yang mencintaimu, ya kamu harus berlapang dada dan
menerima dia dan belajar mencintainya. Kamu ingin mencintai atau dicintai sih?. Ya
kan dua-duanya karena harus ada aksi dan reaksi dalam cinta menurut Hukum Newton
III, bener gak sih?. Pokoknya asyik deh perjalananmu, ketika kamu buka mata dan
hatimu. Lapangkan dadamu dan berpikir positif apapun yang terjadi. Disitulah kamu akan
menemukan dia sebagai pelengkap dan penyempurna ibadahmu.
Ah, sudah ya. Ini terlalu privasi, saya belum ingin mengungkap semuanya.
Sebelum saya lupa diri membuatmu gigit jari. Karena tidak semuanya bisa dikatakan
dengan kata-kata tentunya. Hahaha…. Ya semoga kamu dapat menemukan inti
ceritanya!. Jangan sibuk mencari arti cinta jika akhirnya kau tak menemukannya, karena
justru cinta yang memberikan arti dalam hidupmu yang semu itu. Nikmati dan syukuri
apapun bentuk cinta yang kau rasa dalam hatimu. Hahaha…..
By: Rimbasadewo
Ikhlas Tak Ber 
Kembali menatap sekilas
Apa yang telah terjadi bisakah disebut ikhlas
Setelah lama berkemas
Namun tetap berbekas
Maaf aku bukan orang yang berkelas
Untuk bisa kau sebut pantas
Asa pun mulai tergilas
Terlibas hati yang cadas
Pikiranmu pikiranku yang keras
Menyudutkan ke dalam sisi yang tak terbahas
Aku ingin bergegas dengan langkah jelas
Sementara kau mengharap sesuatu yang tak terbatas
Rasanya semuanya impas, kembali malas, dan tak berujung lekas
Kita butuh sejenak bernapas, kita butuh ruang bebas
Mengartikan petunjuk indahNya yang bermajas
Tenyata ini bukan kisah tak terbalas
Dan kita belum tepat diwaktu yang pas
Aku bagai kopi panas, engkau bagai camilan pedas
Bersatulah kita di saat hujan deras
Aku dan Kamu Ikhlas tak berharap balas, karena kita sepasang yang tak pernah lepas
By : Rimbasadewo
1
Document Name
Your Company Name (C) Copyright (Print Date) All Rights Reserved
Pulanglah
Pulanglah…
Lepas segala penatmu
Pulanglah…
Lepas segala rindumu
Pulanglah…
Tinggal sejenak duniamu
Pulanglah…
Rasakan hangat senyum Ibumu
Pulanglah…
Pandang tatap rindu dari ayahmu
Pulanglah…
Rasakan peluk hangat saudaramu
Pulanglah…
Dengar senda gurau keponakanmu
Pulanglah…
Sejenak rebahkan lelah badanmu
Pulanglah…
Hirup aroma khas rumah dan kamarmu
Pulanglah….
Rasakan kecap lezat masakan sederhana bikinan Ibumu
Pulanglah…
Tidakkah sejenak kau mengingatku?
Pulanglah…
Tempat dulu engkau cerita hangat keluargamu
Pulanglah…
Masihkah memori itu menari indah dalam otakmu?
Pulanglah…
Tak adakah terucap tawaran untukku sekedar mampir menengokmu?
Pulanglah…
Tak dapatkah kita duduk sejenak tak sekedar membisu namun mencari kata
setuju
Pulanglah…
Cukupkan apa yang kurang dariku dan darimu
Pulanglah…
Tak bisakah kita kembali bersatu dan tak bosankah kita berseteru
Pulangklah…
Aku merindukanmu
Pulanglah…
Disini aku berseru “Aku cinta Kamu”
Pulanglah…
Pulanglah tak hanya untuk keluargamu
Pulanglah….
Pulanglah untuk menemani sepi hati dan ragaku

.
S i s a U s ah a
T e r ak h i r
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Yang kulakukan sebagai bentuk ikhtiar akan takdir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Dan aku tak tahu apakah akan berhasil
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Mengusahakanmu untuk menjadi yang terkhir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Entah apakah hatimu akan luluh atau aku yang akan runtuh
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Akan takdir yang masih logikaku tak terusir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Yang mana pasrahku makin hangat memanggil
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Yang kurasa hadirMu kian mengalir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Rasaku makin campur aduk membanjir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Namun, makin redup rasa khawatir
Mungkin ini sisa Usaha Terakhir…
Di ujung apapun takdir yang akan mampir
By: Rimbasadewo

Sebuah Catatan Tentang Kamu

Buat apa ngintipin status orang. Sekedar mengamati atau hanya iseng saja. Padahal
kalo boleh jujur, merupakan pribadi yang jarang update status. Hahahaha… bohong ya?. Ah
bener kok…. Namun status orang kadang tak menggambarkan penuh kepribadiannya. Bahkan
mungkin sebaliknya. Status bisa jadi ungkapan jujur seseorang dan bisa jadi pula ungkapan
keterbalikan dari apa yang orang sedang rasakan. Tapi sudahlah itu hak masing-masing
untuk mengekpresikan dirinya dalam ungkapan yang dinamakan status media social. Tapi
yang penting adalah statusmu yang baru muncul karena aku adalah orang yang pantas kau
benci sehingga tak harus namaku tersimpan di kontakmu. Tetapi kok tiba-tiba muncul status
yang membuatku terbuka akan sosokmu dan sadar ternyata kau special. Walaupun aku tak
merasa pantas lagi untuk mengungkapkan. Entah jika ada keajaiban yang melapangkan
kesempatan. Atau mungkin ini takdir yang perlahan datang. Aku tak sanggup mendahului
untuk mengartikan apa yang Allah rencanakan.
Berapa lama kita kenal ya?. Mungkin lebih dari delapan tahun lalu tentu sebelum
catatan ini aku tulis. Dan kisahmu sudah aku tulis dalam beberapa catatanku lainnya.
Semoga ini terhubung dan menjadi awal kisah kita yang baru.
Terlalu banyak liku tentang kita. Tapi aku tau sosokmu adalah gadis sederhana yang
manja. Berusaha tegar dengan segala keadaan yang ada. “Ah masak sih mas Nanung?.
Bukannya sampeyan bilang seperti itu ke semua wanita?”. Iya beneran, ya mungkin aku
pengagum wanita yang tegar walaupun ada sisi yang aku tak suka tentangmu dan sudah
aku ungkapkan. Satu lagi tentang status, tidak semua status benar menggambarkan orang
yang religius. Bener itu, karena itu kenyataan dan kejadian dan begitupun kalian pasti pernah
mendapati kenyataan tentang orang religius hanya dalam status. Jadi ingat saat kita
berbincang. “Eh, kamu diomongin tuh sama temenmu yang itu katanya gini, kayaknya benci
banget sama kamu”. “ Udah biarin aja Mas, sholawatin aja” waduh special sekali jawabanmu.
Apalagi saat ini Tuhan memberiku kesempatan untuk belajar di lingkungan yang agamis
sesuatu yang bener-benar aneh menurutku kenapa orang seperti aku bisa tersesat dijalan yang
benar. Ya begitulah Tuhan masih sayang padaku untuk lebih dekat kepadanya, mengenal
dirinya. Mungkin ini sebaik-baiknya jalan yang Tuhan takdirkan untukku. Tentu aku tau
Sholawat adalah kalimat kerinduan dan memuji Nabi kita Muhammad. Rindu itu tentu akan
membawa kita pada Akhlaknya yang mulia terutama sikapnya kepada orang-orang yang
membencinya. Allahumma Sholli Ala Muhammad…… Ternyata kamu termasuk perantara
dari Allah untukku agar aku ingat sholawhat. Semoga ada berkah dan syafa’aat untuk kita
semua. Amin…
Ah aku selalu terharu tentang kisah keluarga. Dan kita punya cita-cita sama untuk
berusaha membahagiakan keluarga khususnya ayah dan ibu kita. Sempat dulu aku ngelantur
tentang cita-citaku ingin berkebun mendirikan gren house untuk orang tuaku tentunya ibuku
yang suka berkebun. Kok ya sekarang aku jadi ingat karena statusmu membuat kebun kecil-
kecilan dengan tanaman papaya pula yang mengingatkanku satu mimpi tentangmu yang
sudah lama berlalu namun sudah kuungkap ke kamu. Mimpi memang bunga tidur, atau
mungkin terjadi karena pikiran kita tentang seseorang. Tapi kita juga percaya mimpi yang baik
adalah petunjuk Illahi tentang takdir. Percaya atau tidak terkadang itu nyata terjadi dan
semoga kita adalah hambaNya yang selalu diberi Nya petunjuk. Aku bermimpi engkau
sedang masak bersama ibuku di sebuah dapur sederhana dengan menu rebusan daun papaya.
Aneh sekali itu ya… walaupun aku mendambakan seorang wanita yang nanti bisa menemani
ibuku di dapur, ternyata kau sudah mewujudkannya walau dalam mimpi. Semoga itu jadi
nyata. Begitupun saat aku menceritakanmu tentang mimpi itu, jawabanmu hanya senyum dan
menu yang enak walau rebusan daun papaya. Ah jadi kangen oseng-oseng bunga papaya
yang dicampur ikan teri buatan mama. Hehehe…..
Entahlah, masihkah kita terhubung do”a. Tetapi satu-persatu statusmu saakan
membuka lembar-lembar baru. Rasanya kita adalah pengagum tirakat meminta petunjuk
dengan sholat. Semoga ada yang terikat tentang apapun itu yang terbaik untuk kita.
“Sholatin aja Mas” Mungkin saatnya rahasia Tuhan akan tersingkap, terimakasih telah
membuatku ingat. Kita pasrahkan pada Sang Maha pengikat. Sekian catatan singkan sambal
terhibur akan statusmu.
By: Rimbasadewo
Sisi Mengerti
Mencoba sadar diri….
Mungkin tak kan diterima lagi….
Seperti apapun alasanku kini….
Teruskan saja pergi….
Enggankan saja untuk kembali….
Cukupkan Mengomentari…..
Tak usah diambil hati….
Tinggalkan rasa ini….
Bukan aku yang kau nanti….
Bukan kamu yang hadir mengerti….
Lanjutkan saja menjalani hari…
Lembar-lembar yang harus ku isi…
Ini bukan halusinasi….
Tapi entah bagaimana akhir takdir yang tak kau pahami….
Bagai chemistry mengubah alur reaksi….
Bisa saja berbalik kembali mencintai….
Nikmati dan syukuri….
By: Rimbasadewo
Dan Ternyata Penista
Ketikasorbankuhanyapenutupbusukisiotakku
Ketikajubahkuhanyapenutupbusukhatiku
Ketika takbirkuhanyapemanisbusuklisanku
Ketikakopyahkuhanyapenutupbusukpikiranku
Hai….SiapakahAku?.
Yangmudahmengkafirkankamu,kamu,dankamu
Yangmudahmenuduhmusebagaipenista
HaisiapakahAku?.
Benarkahakusangmahapendusta?.
Rasamalu’kutergerusdosa-dosaku
DanakumasihmengakupemiliksurgaMu
Hai…SiapakahAku?.
Nuranikutersedumelihattingkahku
Akuhanyabenardalampenampilanku
Semuamemujaku,akugilaakanitu…
Benarakuberhijrah,tapitidakuntukbertobat..
Akuiblisyangsesungguhnya
Penebardustadankeresahanmanusia
Akudajjalyangsesungguhnya
Kedokkukiniterbuka,akumembeladenganpasukansekutuku
Sebenarnyaakutertawa,mengapamerekamau??.
Besarmulutkutaksetinggiilmuku.
Akuhanyapembohongpenebaromongkosong
Tentuakutakakanmaumengaku……Hahaha…Hahaha..
Kiniakuterbunuhlisanku,Iblispuntakmembelaku
Jerujimenusukkuyangtakpernahmengaji
Akubinasa…..
Akubinasa…..
TuhanMahaKuasa….
Menghempaskudalamsumpah-sumpahpalsuku
Yangtertapatmatahanyaneraka,neraka,neraka…
Semuatak tersisa..
Demiapa?.DemihartakujualAgama
Hina,Hina,SungguhHina…..
Danternyataakulahpenistayangsesungguhnya.
By: Rimbasadew0
Mengapa Masih Ada Desir Getar
Ini tak samar
Ini tak hambar
Ini juga tak sebentar
Entah semuanya telah atau belum buyar
Ini benar
Inilah rasa tegar
Aku yang terus belajar
Hatiku yang makin peka untuk merasakan
Cintaku tak mungkin tertukar
Dan ini tak bisa dinalar
Yakinku semakin besar
Tuhanku membimbingku untuk bersabar
Biarpun semua bilang sukar
Apapun akan aku hajar
Kapan waktu aku dan kamu tersadar
Aku tak mau dicecar
Aku juga tak mau sok pintar
Ku redam perasaan liar
Semilir rindu dan takdir menjalar, nyata dan tak lagi
samar
Tiba waktu saat kamu terlamar.
By: Rimbasadewo
Tak Tuli Untuk Tetap Peduli
Terkadang yang peduli justru yang tak kau sadari
Bahkan yang peduli justru yang kau benci
Yang kau bantu tiap hari begitu saja pergi
Yang kau harap membalas budi tega mengkhianati
Yang kau harap menemani tiba-tiba ingkar janji
Tapi ada sisi yang kau mengerti
Kau harus bisa membuka hati
Agar memahami arti hidup ini
Teruslah peduli tanpa berpikir balasan yang terjadi
Semua terbalas tak seperti rumus fungsi
Menyatukan panah-panah sesuai hasil yang kau cari
Tuhan itu Maha mengasihi
Balasan itu acak, panah-panah kebaikanmu akan terbalas
indah di sudut-sudut yang tak mampu kau analogi.
Teruslah peduli... Jangan bikin hatimu tuli
Peduli tak kan membuatmu menyesali
Kecuali jika masih ada iri hati
Bukalah hati untuk siapapun juga yang sedang peduli
walau kau benci, walau tak kau harap kembali
Sudahi, sudahilah sikap dengki yang meracuni hati
Merasuk pikiranmu dan logikamu menjadi terkotori
Lapangkan hati, tenangkan hati, rasakan ini
Semua atas kehendak Illahi
By : Rimbasadewo
Sepasang Iblis Malam
Aku telah belajar menjadi jahat
Menutup sisi-sisi yang terlihat
Membuat dekat menjadi
terhambat
Tak ingin lagi terlibat
Ku hapus bayangmu sekelibat
Namun tak dapat
Lagi dan lagi ku coba, namun
masih menatap
Ku kubur jejak yang semburat
Lagi dan lagi masih melekat
Ku kumpulkan semua tentang
hatimu yang bangsat
Lagi dan lagi terhapus tanpa
cacat
Ku bisikkan hatiku tentang
busukmu yang menyeruat
Lagi dan lagi hilang tak
bersekat
Ku jejalkan sifat iblismu yang
sesat
Lagi dan lagi luluh dan sepakat
Izinkan aku mendendam
Melepasmu dalam-dalam
Terpejam dan membuatmu
tenggelam
Menghujam tubuhmu dengan
pisau tajam
Terlelap dalam malam
Pudar tak menyisakan temaram
Namun semua hanya khayalan
karena kita disatukan karena
dendam
Jalan ini mengajarkanku
mendendam, menyatukan kita
sebagai sepasang iblis malam
Menghitamkan suram
Menenggelamkan kelam
Habitat kita yang tak bisa
diancam
Kitalah iblis malam yang
disatukan oleh dendam
By: Rimbasadewo
Menenggelamkan kelam
Habitat kita yang tak dapat
diancam
Kitalah iblis malam yang
disatukan oleh dendam
By: Rimbasadewo
Tak Ada’kah Sisa Ruang Hati Untukmu?.
(Pertanyaan Hati)
Rasanya hati selalu kontradiksi.
Benar sih, remahan hati tak bisa disusun kembali
Walaupun itu bisa mana mungkin kembali tersusun
rapi
Yang jelas sudah tak sama lagi
Ada bekas yang menyisakan jejak-jejak tersakiti.
Lalu, mungkinkah kembali?
Bisakah terjadi?
Masih adakah ruang dihati,
Paling tidak sekedar menanggapi?.
Jika tak ada lagi?
Ya sudah pergi adalah harga mati.
Mengapa begini?
Mungkinkah masih ada keyakinan hati untuk bisa
diperbaiki dan memperbaiki.
Tak ingin menyesal sebelum kata coba lagi habis
tergosok tanpa naluri dan nurani
Iyasih, susah sih
Terbentur harga diri yang pasti
Tapi bukankah ungkapan ini juga bisa diarti sedang
merendahkan diri?
Sulit sekali bagi lelaki.
Dan juga disadari sulit menerima apa yang terjadi.
Jika terjadi itulah kehendak Illahi
By: Rimbasadewo
Racauan Kenyataan
Sebenarnya ini adalah sebuah tulisan
Terlihat ngawur namun kadang bernyawa
Dan kadang pula menjadi nyata
Entah mengapa?
Aku pun tak tau alasannya
Kadang merasasepertian igauan
Cepat sekelibat dan menghilang begitu saja
Sekejap ku kumpulkan yang masih berbekas
Kadang pula tak sempat untuk sekedar tercetak di dalamotak
Tapi yang melekat aku tangkap dan ku catat
Aku suka tak ada yang membacanya
Kalaupun ada yang membacanya mereka tak paham maksudnya
Tidak sekarang tapi nanti pada waktunya
Tapi apa kau pikir sekarang aku paham?
Tidak juga
2
Sekejap yang begitu saja, perlu waktu untuk mencernanya
Perlu liku hingga kata-kata itu berlaku
Kadang bagai sebuah ramalan masa depan
Petunjuk jalan kehidupan
Ajaib namun masih sempat berkedip
Mengapa bisa begitu ya?
Mungkin racauan ini berasal dari alam bawah sadar yang menembus dimensi ruang
Kata-kata tentang sebuah jalan yang mungkin memang telah digariskan
Walaupun dalam kenyataan langkah perjalanan ada sebuah persimpangan sebagai
pilihan
Yakinkan, Yakinkan, Yakinkan
Yakinlah pada Sang Maha Merencanakan
By: Rimbasadewo
Menjumlah Berkah
(Tak Semua Dapat Terbeli dengan Materi)
Masih menyisakan tepi untuk sedikit berbagi, walaupun tak banyak yang
menanggapi setidaknya cermin untuk diri sendiri. Beberapa tahun telah terlewati, dan
selalu menyempatkan hati untuk mensyukuri. Menjelajahi lembar demi lembar yang
sedikit menyibak kuasa Illahi. Oh ternyata masih tak tau diri, jiwa, dan jasad ini.
Banyak hal yang sudah terbeli banyak hal yang sudah terpenuhi. Namun, katanya
masih manusiawi ketika ada rasa ingin dan ingin lagi. Tapi kan perlu menguasai diri
agar bisa terkendali.
Dulu banyak hal yang membakar hati. Ingin begini, ingin begitu, ingin
semuanya yang ada di dunia ini. Tapi perjalanan seakan menasihati apa yang
sebenarnya harus dicari. Saya tidak puas dengan jumlah yang di dapat. Saya tak puas
dengan apa yang dikerjakan. Saya tak puas dalam hidup ini. Lalu jika dapat semuanya
akan kah terpuaskan pula segalanya. Ah tidak ternyata. Ia sih bahagia ada yang bilang
bisa dibeli. Tapi sehakiki apa itu terjadi?.
Entah jalan ini mengajarkan sesuatu yang tak akan terbeli. Sehingga tertulislah
menjumlah berkah?. Mampukah?. Tuhan mengajarkan dari sedikit namun berarti.
Tercukupi kok dan bahkan bisa terpenuhi. Bahagianya pun melebihi.
Suatu ketika pernah ingin sekali akan rasa ingin menyelimuti, nafsu
menguasai, ingin sesuatu itu ada dan terbeli. Ah iya terkadang kita terjebak antara
gengsi dan fungsi tapi sadarkan diri sisi mana yang mampu kita cukupi. Setelah terbeli
bahagia sih namun tak lama sekali ada yang lebih dan lebih lagi. Syukuri dan nikmati
perjalanan mendapatkannya. Ternyata bukan barang yang membuat bahagia tapi
proses hingga tercapainya itu yang tak ternilai ceritanya. Luar biasah....
By: Rimbasadewo
Alasan tulisan melukai perasaan
Tutup Mulut
Semakin berkembang zaman kadang tak membuat otak manusia makin pintar
Pintar tak hanya berarti tau segalanya ya, tapi dapat mengartikan sesuatu sesuai
kadar dan mampu mengukur jarak yang pas sehingga tak kebablas
Dahulu bukannya lisan yang mampu melukai perasaan?
Mulutmu harimaumu, lidah lebih tajam dari pisau, dan itulah yang disebut ucapan
Nah sekarang persoalan justru tersulut akibat ulah jempol tangan dari sebuah tulisan
Bahaya mana lisan dan tulisan?.
Dari segi anatomi tubuh coba kita jelaskan
Lisan memiliki jarak pasti dengan pikiran tak bisa kau ubah letaknya. Iyakan?.
Sehingga pas mau hinaan atau pujian jaraknya sudah terukur
Kalaupun lisan menyayat yang membuatmu jadi mayat anggaplah itu terjadi dalam satu
tikaman
Sementara jempol tangan dalam anatomi tubuh manusia termasuk sistem organ gerak
Dapat melakukan fleksi atau abduksi yang dapat kamu pelajari di pelajaran biologi
Karena itu jarak jempol tangan dan pikiran tak akan terhitung tepat karena mampu kau
gerakkan menjauh dan mendekat
Semakin jauh kau gerakkan dari pikiran maka mungkin akan menimbulkan persoalan
Tiap orang akan berbeda pula mengartikan tulisan jempol tangan
Tidak ada kata pintar dalam mengartikan, semuanya terpikir dengan liar tergantung
jarak yang ditempatkan dari pikiran
Apalagi sekarang zamannya orang tersinggungan
Kalau adab bicara diajarkan, rasanya kita hanya diajarkan menulis saja entah adabnya
hanya menulis yang baik dan benar tak sampai pada adab tulisan yang tak menyinggung
orang.
Hapalkah kita dengan arti semua kata yang sebenarnya entah itu diartikan ganda dari
sisi tata bahasa?
Enggak juga kan tapi tetap kita gunakan
Tak salah jika berakhir seperti "mencret" sudah pas kita arahkan ke lubang tapi
muncrat kemana-mana
Seharusnya simbol orang berpikir itu kan memegang kepala dengan tangan.
Jadi bijaklah menggunakan jempol tangan dengan dipikirkan dalam-dalam.
Mari tumbuhkan kesadaran tentang tulisan yang kita ungkapkan untuk dipikirkan
matang-matang apalagi di-posting hingga bisa dibaca semua orang.
Semoga kita termasuk orang yang diselamatkan dari bahaya lisan dan jempol tangan,
juga termasuk orang yang masih waras memakai pikiran dan perasaan.
Jangan gampang tersulut karena ini bukan ulah mulut.
Jangan tambah dengan adu mulut, main lutut, jambak-jambak rambut, dan main sikut
hingga jadi ribut.
Sudahlah gak usah ikut-ikut kalau tak siap dituntut!.
By: Rimbasadewo
Core Of The Core



Sudah lama merasa sebagai orang yang sulit dimengerti
Bukan berarti tak punya hati
Sehingga ada pertanyaan, waraskah diri ini
Lewat tulisan yang teranalisa jejak-jejak kewarasan
Terpikir mirip Pak Ndul di Chanel WAGU waton guyon
Terpikirkan, apakah kita punya kesamaan?
Ternyata tulisan ini adalah intinya inti
Wajar gak ada yang mengerti
Jadi kalo ada yang bilang nulisnya to the points aja
Saya jadi bingung gimana caranya
Lah ini point' dari point. Sudah inti dari inti. Hahaha
Pernah menganggap diri pintar atau atau mungkin genius
Tapi tiba-tiba sadar, orang genius dan gila terpaut jarak yang sempit.
Ah jadi sulit kan memposisikan diri
Untung masih banyak yang menganggap waras dan dapat terbahas
Tulisan hanya sebuah pelampiasan bribetnya pikiran tapi dalam dunia
nyata bisa cair-cair aja kok
Bisa juga dibilang hobby aja bereksperimen menyusun kata entah gimana
bentuk akhirnya
Intinya inti mengatakan “Jadilah diri sendiri”
Itu lebih menyenangkan!.
By: Rimbasadewo
Mengenang Dengan Tulisan
Sudah tiba waktu
Saat aku seperti hantu
Ada, namun tak sempat bertemu
Sibuk akan duniaku dan sibukmu diduniamu
Bukan tak mungkin tiba-tiba engkau rindu
Ingin menghubungiku
Namun, tak lagi terbalas oleh apapun sesuatu
Bukan tak mau, tapi sudah tak lagi mampu
Aku bermigrasi ke tempat yang engkau tak tau
Dan aku juga tak ingin siapapun tau
Tak usah terharu
Cukup engkau mengenalku di waktu itu
Lepas semua penyesalanmu
Ini bukan salahmu
Kamu memilih jalanmu begitupun aku
Tak lagi ragu
Tak lagi mengejar sesuatu yang semu
Walau tak bisa menatapku, kau masih bisa baca tulisanku
Mengenang tak harus dengan tangisan
Aku ajarkan sesuatu baru
Mengenang dengan tulisan
Ora usah guyu
Opo maneh kemayu
Wes ora ngaruh nang aku
Namun jika butuh sesuatu kau bisa hadir kepadaku
Ku persilahkan bertamu dan pasti aku bantu
Sesekali waktu aku berada di pintu yang kau pun tau
Kau tau kapan aku hadir
Walau tak pernah ada jawaban semoga masih terhubung perasaan
Itu yang akan mengantar kita dalam pertemuan
Sekian salam untukmu
Untuk kapanpun waktu butuhmu
Jika masih mampu menahan rindu tak usah banyak tau keberadaan ku
Aku tak pernah menunggumu
By: Rimbasadewo
Melebur Takabur
Kesombongan terkadang membuat kita buta akan kebenaran.
Kebenaran pun juga sebenarnya relative dan harus dipandang dari
sisi positif atau mungkin malah menjadi negatif. Takabur bisa
muncul dari segi umur, ketika usia masih muda, merasa bisa
segalanya, pendidikan lebih tinggi, merasa sudah berpengalaman
kemana-mana, materi yang melampaui para kaum tak punya,
pokoknya segalanya lah yang bikin makin jumawa. Memang tidak
semuanya, dan sungguh luar biasa anak muda yang mampu melebur
jumawa mengantarkannya menuju sisi yang berwibawa. Terkadang
saya justru kagum pada orang biasa, pendidikan biasa saja, namun
memiliki kerendahan hati untuk bisa mengarti sisi-sisi hidup
ini. Bergelora itu boleh harus membara tapi tanamkan ilmu padi
semakin berisi semakin menunduk kan diri, buat semuanya
bergembira, jangan seperti tong kosong nyaring berbunyi walau
berlabel alumni sesuatu yang bergengsi. Bukannya sebaik-baiknya
manusia adalah yang paling berguna bagi sesamanya.
By: Rimbasadewo
1
Document Name
Your Company Name (C) Copyright (Print Date) All Rights Reserved
Mengikis Sinis Hal Politis
Tiba-tiba kok terpancing juga bersikap kritis. Padahal lebih manis pada posisi yang tak idealis. Gimana tidak? toh
kebenaran harus memiliki dan dibuktikan dengan sisi-sisi yang logis, dan apa yang akan diperbuat jika keberpihakan hanya
berakhir tragis. Yang jelas memang harus tegas. Namun, yang buram jangan dipaksakan hitam. Terserah jika pun dianggap tak
punya pendirian, tetapi buat apa memilih yang tak tentu benar?. Pendapat boleh diutarakan namun jangan dikeselatankan. Eh,
“dipaksakan maksudnya… hehehe
Khilaf aja untuk menyampaikan gagasan akan kebenaran. Ini pendapat pikiran yang sedang kompak-kompaknya
dengan perasaan atau sekedar bentuk dari kekhawatiran ketika titik-titik bara emosi membakar sudut yang seimbang. Begitupun
hal politis yang kini dimainkan dengan hal agamis. Oh ya, apakah ini suatu pembelajaran manis jika banyak yang menangis?.
Rasanya inilah zona tak nyaman yang lupa bahwa perubahan akan terus dan selalu berjalan, begitupun besarnya
halangan. Alam dan sosial akan dengan sendirinya menyeimbangkan. Lalu mengapa kita harus berlomba berlagak jadi
pahlawan?. Kodrat kita hanya hamba-hamba yang tak kuasa akan segalanya. Titik-titik kebaikan kita yang berusaha dilupakan
dan bahkan tak bernilai mulia berharap diganjar sebagai bentuk keikhlasan. Sementara keburukan akan terpatri selamanya
sebagai memori kelam dan kejam. Setidaknya kita berusaha menenangkan dengan penuh harapan daripada harus ikut
mengkhawatirkan tanpa memberikan penyelesaian.
Tentu ikhtiar harus sungguh sungguh dilakukan. Namun, perlu sadar apapun keputusan adalah hak prerogatif Tuhan.
Berusahalah tetapi jangan merugikan sesame, bernafsulah tapi jangan membakar semuanya, mengilalah tapi jangan menggurui
kewarasan yang ada. Kedudukanmu terkadang tak membawa harmoni bagi semesta. Melangitlah tetapi jangan lupa menapak
bumi tempat kakimu berada. Rendah hatilah karena tak guna kebaikan yang dibangun dari pondasi keburukan. Terdogma
media yang membuatmu buta. Pengetahuanmu yang tak berguna karena hanya bentuk tekstual saja tanpa terbuka pendapat
rasa dan pendapat sesama. Merendahkan standar rasa agar lebih bijak menyikapinya. Cukup rasanya sudah bahagia disebut
sebagai manusia pengganjal rasa. Kecil dan terlihat, tak berguna namun dapat menyeimbangkan kehidupan nyata.
By: Rimbasadewo
Kesepian Sang Penyair
Tersibak kerisauan yang tak ada pelampiasannya.
Seorang tokoh yang seharusnya dipuja.
Karyanya tentang tata kata bahasa, tentang seni sastra.
Prestasinya yang seharusnya melambungkan namanya.
Ternyata tak seorang pun orang disekelilingnya menganggapnya luar biasa.
Dia di puja hanya saat ada di pentas sebuah acara, dengan sosok yang seakan bukan dia.
Namun sekejap itu pula terlupa ketika acara bubar dan penonton pulang ke rumahnya.
Tak ada karyanya yang melekat sepanjang masa.
Entah kenapa???.
Mungkin juga tergerus masifnya sosial media.
Yang lebih suka umpatan-umpatan kasar daripada kosakata yang tersirat maknanya.
Hanya tersisa group WhatsApp yang seharusnya digunakan untuk pekerjaannya.
Tapi sekarang, apa itu profesionalitas?. Group kerja yang tak digunakan peruntukannya.
Berdagang, curhat, berghibah, dan menyindir sinis yang niat kerja.
Begitupun dia yang melampiaskan kosakatanya di sana yang dikenal dengan istilah “spam”.
Apapun tujuannya ya tetap sama-sama dianggap sampah.
Dia tulis berbait-bait kenangannya, tak ada juga yang menanggapinya.
Di pamerkan buku puisi yang dia baru beli dan khatam membacanya, namun siapa yang
mempedulikannya?
Dia resensi tentang karya sastrawan kesukaannya, tapi sapa juga yang mengenalnya?
Dia ungkapkan kritik pekerjaan dengan bahasa puitisnya, tapi siapa yang mau memahaminya?.
Dia mau ngapain saja, palingan hanya emoticon jempol bukan tanda suka tapi lebih sekedar
tanda kasihan padanya.
Sang penyair yang kehilangan medianya
Sang penyair yang tak ditakdirkan tenar namanya
Sang penyair yang karyanya mudah terlupa
Apakah akan hidup karyanya setelah dia tiada?.
Entahlah, siapa yang bisa meramalkannya.
Terlupa dan tak pernah menjadi apa-apa yang dia pun juga mungkin tak masalah seperti itu
adanya.
Mungkin hanya segelintir yang mengenalnya, tapi tidak bisa dia banggakan pada banyak manusia
yang tak peduli puitisnya kata.
Atau seperti saya yang mengamatinya dalam diam sebagai penyair tanpa kata.
Memang sebagai seniman harus sadar dimana panggungnya, ketika di bawah panggung juga
haruslah sadar bukan siapa-siapa.
Haruskan mencari panggung disetiap kita berada?. Rasanya kan tidak juga.
Atau mungkin panggungnya sudah tidak ada?.
Dirobohkan budaya manusia yang lebih gila pada usaha dalam dunia nyata.
Yang tak sempat sekedar merenungi makna dirinya
Manusia-manusia yang mengejar dunia
Yang tak sempat sejenak melamun dan bermimpi tentang semesta yang sebenarnya
Begitulah nasib sang penyair sepi
Hanya bisa menuliskan karyanya di group WhatsApp yang dia punya
Tak ada nilainya, tapi dia juga tak mengharap apa-apa.
Sampai kapan?. Sampai inspirasi hilang dari benaknya?.
Tidak…. Seni tak akan pernah padam dari jiwanya walau dihargai atau tidak!.
By : Rimbasadewo
31012021
Jalan Yang Dituntun Sang Murabbi
Tak pernah bermimpi berada di sini.
Jalan yang sungguh menenangkan hati.
Ternyata hidup tak sekedar butuh dan diukur dari segi materi.
Ruhani juga selayaknya jasmani yang butuh asupan gizi.
Kisah tentang jalan yang ku tapaki.
Lelah dan gundah tetapi tak sanggup aku belok ke kiri.
Tujuan yang mungkin aku tidak kehendaki.
Ingin berlari tetapi selalu ada yang mencegahku untuk pergi.
Diriku yang tak mau memahami kehendak Illahi.
Dan pemberontakan diri antara pikiran dan hati.
Hingga suatu hari, Aku cukupkan pikirankau untuk berkelahi.
Kupasrahkan seluruh diri pada jalan Sang Illahi.
Kubutakan iblis dalam pikiran dan memasrahkan semua langkah ini.
Entah tertuntun kesana dan kemari.
Hingga suatu malam menjelang dini hari aku bermimpi.
Seorang Murabbi dengan 7 orang anak usia dini berlari-lari mengelilingi.
Sementara aku hanya berdiam diri, entah itu sedang memikirkan jati diri.
Anak-anak kecil yang bersama Sang Murabbi tiba-tiba menghampiri.
Menggandengku sambil mengajak sedikit berlari menghadap Sang Murabbi.
Kutundukkan diri dan kucium tangan kanan beliau untuk menghormati.
Sedikit setruman yang menyegat terasa mengaliri diri ini saat bersalaman dengan Sang Murabbi.
Aku pun tak mengerti apa yang terjadi.
Beliau menepuk pundakku seakan memahami apa yang aku cari.
Tanpa sepatah kata beliau berjalan dan begitu saja aku mengikuti.
Terbangunlah aku dari mimpi.
Tanpa panjang berpikir kemana tujuanku mengikuti Sang Murabbi dalam mimpi.
Kuikuti saja Jalan yang dituntun Sang Murabbi, jalan yang kuyakin suci dan diridhoi.
By : Rimbasadewo
01022021
Nyanyian Sufi
Mengalun desir suara petikan senar
Sunyi menyambar
Bergetar membuat sadar
Dibalik sunyi khayal yang hambar
Menggugah hati untuk berdebar
Mengalahkan nalar
Kerinduan yang menjalar
Membuka jalan yang sekejap terhampar
Lantunan syair yang memancar
Seketika kekosongan terbakar
Kegelisahan yang memudar
Tercabut dari kesombongan yang mengakar
Dunia yang penuh hingar-bingar
Kepalsuan yang nampak benar
Lenyap berpendar
Sebentar yang membawa diri belajar
Tentang Sang Maha Besar
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
By : Rimbasadewo
190622
Hanya Hamba Sang Maha Kuasa
Belajar Bersyukur, Pasrah, dan Menerima
Menikmati Hidup Lebih Bermakana
Menumpahkan Rasa dalam Kata-kata
Ada dan Tak Perlu Jadi Istimewa
“Rimbasadewo 07042023”

More Related Content

Similar to Sabda Rimba Rimbasadewo

Similar to Sabda Rimba Rimbasadewo (20)

Hmmm a ku
Hmmm a kuHmmm a ku
Hmmm a ku
 
Puisi Saya
Puisi SayaPuisi Saya
Puisi Saya
 
Omong kosong tak berdusta
Omong kosong tak berdustaOmong kosong tak berdusta
Omong kosong tak berdusta
 
Teruntuk bidadariku
Teruntuk bidadarikuTeruntuk bidadariku
Teruntuk bidadariku
 
Lirik lagu 2 bimbo
Lirik lagu 2 bimboLirik lagu 2 bimbo
Lirik lagu 2 bimbo
 
Lirik lagu 2 bimbo
Lirik lagu 2 bimboLirik lagu 2 bimbo
Lirik lagu 2 bimbo
 
Lagunya perahu kertas
Lagunya perahu kertasLagunya perahu kertas
Lagunya perahu kertas
 
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruKumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
 
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaruKumpulan puisi perpisahan terbaru
Kumpulan puisi perpisahan terbaru
 
Kumpulan puisi
Kumpulan puisiKumpulan puisi
Kumpulan puisi
 
Kumpulan puisi
Kumpulan puisiKumpulan puisi
Kumpulan puisi
 
Lagu
LaguLagu
Lagu
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Akhir pengabdianku
Akhir pengabdiankuAkhir pengabdianku
Akhir pengabdianku
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Tercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiemTercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiem
 
kata kata cinta
kata kata cintakata kata cinta
kata kata cinta
 
Kata kata-bijak
Kata kata-bijakKata kata-bijak
Kata kata-bijak
 
Puisi Cantik Untuk Para Sahabat
Puisi Cantik Untuk Para SahabatPuisi Cantik Untuk Para Sahabat
Puisi Cantik Untuk Para Sahabat
 
Rhyme in peace
Rhyme in peaceRhyme in peace
Rhyme in peace
 

More from ZainulHasan13

Pembuatan Pupuk Pestisida Nabati Puji Fitriani
Pembuatan Pupuk Pestisida Nabati Puji FitrianiPembuatan Pupuk Pestisida Nabati Puji Fitriani
Pembuatan Pupuk Pestisida Nabati Puji FitrianiZainulHasan13
 
Memilih Bibit Tabulampot Berkualitas Puji Fitriani
Memilih Bibit Tabulampot Berkualitas Puji FitrianiMemilih Bibit Tabulampot Berkualitas Puji Fitriani
Memilih Bibit Tabulampot Berkualitas Puji FitrianiZainulHasan13
 
Penilaian Sumatif Gaya dan Hukum Newton SMP 1Ibrahimy 1 SUkorejo
Penilaian Sumatif Gaya dan Hukum Newton SMP 1Ibrahimy 1 SUkorejoPenilaian Sumatif Gaya dan Hukum Newton SMP 1Ibrahimy 1 SUkorejo
Penilaian Sumatif Gaya dan Hukum Newton SMP 1Ibrahimy 1 SUkorejoZainulHasan13
 
Penilaian sumatif IPA SMP Ibrahimy 1 SukorejoGerak
Penilaian sumatif IPA SMP Ibrahimy 1 SukorejoGerakPenilaian sumatif IPA SMP Ibrahimy 1 SukorejoGerak
Penilaian sumatif IPA SMP Ibrahimy 1 SukorejoGerakZainulHasan13
 
Bahas Soal Latihan Penilaian SUmatif Akhir Semester Ganjil SMP Ibrahimy 1 Suk...
Bahas Soal Latihan Penilaian SUmatif Akhir Semester Ganjil SMP Ibrahimy 1 Suk...Bahas Soal Latihan Penilaian SUmatif Akhir Semester Ganjil SMP Ibrahimy 1 Suk...
Bahas Soal Latihan Penilaian SUmatif Akhir Semester Ganjil SMP Ibrahimy 1 Suk...ZainulHasan13
 
Soal Latihan Penilaian Sumatif Akhir Semester Kelas 7 SMP
Soal Latihan Penilaian Sumatif Akhir Semester Kelas 7 SMPSoal Latihan Penilaian Sumatif Akhir Semester Kelas 7 SMP
Soal Latihan Penilaian Sumatif Akhir Semester Kelas 7 SMPZainulHasan13
 
Ulangan Tekanan.pptx
Ulangan Tekanan.pptxUlangan Tekanan.pptx
Ulangan Tekanan.pptxZainulHasan13
 
Try Out Sumatif Akhir semester ganjil Kelas 7 2023.pptx
Try Out Sumatif Akhir semester ganjil Kelas 7 2023.pptxTry Out Sumatif Akhir semester ganjil Kelas 7 2023.pptx
Try Out Sumatif Akhir semester ganjil Kelas 7 2023.pptxZainulHasan13
 
Penilaian Sumatif 7B.pptx
Penilaian Sumatif 7B.pptxPenilaian Sumatif 7B.pptx
Penilaian Sumatif 7B.pptxZainulHasan13
 
Penilaian Sumatif 7 D.pptx
Penilaian Sumatif 7 D.pptxPenilaian Sumatif 7 D.pptx
Penilaian Sumatif 7 D.pptxZainulHasan13
 
Penilaian Sumatif 7A.pptx
Penilaian Sumatif 7A.pptxPenilaian Sumatif 7A.pptx
Penilaian Sumatif 7A.pptxZainulHasan13
 
Penilaian Sumatif 7E.pptx
Penilaian Sumatif 7E.pptxPenilaian Sumatif 7E.pptx
Penilaian Sumatif 7E.pptxZainulHasan13
 
Penilaian Sumatif 7F.pptx
Penilaian Sumatif 7F.pptxPenilaian Sumatif 7F.pptx
Penilaian Sumatif 7F.pptxZainulHasan13
 
Penilaian Sumatif 7G.pptx
Penilaian Sumatif 7G.pptxPenilaian Sumatif 7G.pptx
Penilaian Sumatif 7G.pptxZainulHasan13
 
Penilaian Sumatif 7C.pptx
Penilaian Sumatif 7C.pptxPenilaian Sumatif 7C.pptx
Penilaian Sumatif 7C.pptxZainulHasan13
 
Bahasa Inggris Teks Naratif
Bahasa Inggris Teks NaratifBahasa Inggris Teks Naratif
Bahasa Inggris Teks NaratifZainulHasan13
 
Wawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Wawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 SukorejoWawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Wawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 SukorejoZainulHasan13
 
Motivasi Belajar MPLS
Motivasi Belajar MPLSMotivasi Belajar MPLS
Motivasi Belajar MPLSZainulHasan13
 
IPA Kelas 7 (Hakikat Sains)
IPA Kelas 7 (Hakikat Sains)IPA Kelas 7 (Hakikat Sains)
IPA Kelas 7 (Hakikat Sains)ZainulHasan13
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Metode Ilmiah.pdf
Modul Ajar IPA Kelas 7 Metode Ilmiah.pdfModul Ajar IPA Kelas 7 Metode Ilmiah.pdf
Modul Ajar IPA Kelas 7 Metode Ilmiah.pdfZainulHasan13
 

More from ZainulHasan13 (20)

Pembuatan Pupuk Pestisida Nabati Puji Fitriani
Pembuatan Pupuk Pestisida Nabati Puji FitrianiPembuatan Pupuk Pestisida Nabati Puji Fitriani
Pembuatan Pupuk Pestisida Nabati Puji Fitriani
 
Memilih Bibit Tabulampot Berkualitas Puji Fitriani
Memilih Bibit Tabulampot Berkualitas Puji FitrianiMemilih Bibit Tabulampot Berkualitas Puji Fitriani
Memilih Bibit Tabulampot Berkualitas Puji Fitriani
 
Penilaian Sumatif Gaya dan Hukum Newton SMP 1Ibrahimy 1 SUkorejo
Penilaian Sumatif Gaya dan Hukum Newton SMP 1Ibrahimy 1 SUkorejoPenilaian Sumatif Gaya dan Hukum Newton SMP 1Ibrahimy 1 SUkorejo
Penilaian Sumatif Gaya dan Hukum Newton SMP 1Ibrahimy 1 SUkorejo
 
Penilaian sumatif IPA SMP Ibrahimy 1 SukorejoGerak
Penilaian sumatif IPA SMP Ibrahimy 1 SukorejoGerakPenilaian sumatif IPA SMP Ibrahimy 1 SukorejoGerak
Penilaian sumatif IPA SMP Ibrahimy 1 SukorejoGerak
 
Bahas Soal Latihan Penilaian SUmatif Akhir Semester Ganjil SMP Ibrahimy 1 Suk...
Bahas Soal Latihan Penilaian SUmatif Akhir Semester Ganjil SMP Ibrahimy 1 Suk...Bahas Soal Latihan Penilaian SUmatif Akhir Semester Ganjil SMP Ibrahimy 1 Suk...
Bahas Soal Latihan Penilaian SUmatif Akhir Semester Ganjil SMP Ibrahimy 1 Suk...
 
Soal Latihan Penilaian Sumatif Akhir Semester Kelas 7 SMP
Soal Latihan Penilaian Sumatif Akhir Semester Kelas 7 SMPSoal Latihan Penilaian Sumatif Akhir Semester Kelas 7 SMP
Soal Latihan Penilaian Sumatif Akhir Semester Kelas 7 SMP
 
Ulangan Tekanan.pptx
Ulangan Tekanan.pptxUlangan Tekanan.pptx
Ulangan Tekanan.pptx
 
Try Out Sumatif Akhir semester ganjil Kelas 7 2023.pptx
Try Out Sumatif Akhir semester ganjil Kelas 7 2023.pptxTry Out Sumatif Akhir semester ganjil Kelas 7 2023.pptx
Try Out Sumatif Akhir semester ganjil Kelas 7 2023.pptx
 
Penilaian Sumatif 7B.pptx
Penilaian Sumatif 7B.pptxPenilaian Sumatif 7B.pptx
Penilaian Sumatif 7B.pptx
 
Penilaian Sumatif 7 D.pptx
Penilaian Sumatif 7 D.pptxPenilaian Sumatif 7 D.pptx
Penilaian Sumatif 7 D.pptx
 
Penilaian Sumatif 7A.pptx
Penilaian Sumatif 7A.pptxPenilaian Sumatif 7A.pptx
Penilaian Sumatif 7A.pptx
 
Penilaian Sumatif 7E.pptx
Penilaian Sumatif 7E.pptxPenilaian Sumatif 7E.pptx
Penilaian Sumatif 7E.pptx
 
Penilaian Sumatif 7F.pptx
Penilaian Sumatif 7F.pptxPenilaian Sumatif 7F.pptx
Penilaian Sumatif 7F.pptx
 
Penilaian Sumatif 7G.pptx
Penilaian Sumatif 7G.pptxPenilaian Sumatif 7G.pptx
Penilaian Sumatif 7G.pptx
 
Penilaian Sumatif 7C.pptx
Penilaian Sumatif 7C.pptxPenilaian Sumatif 7C.pptx
Penilaian Sumatif 7C.pptx
 
Bahasa Inggris Teks Naratif
Bahasa Inggris Teks NaratifBahasa Inggris Teks Naratif
Bahasa Inggris Teks Naratif
 
Wawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Wawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 SukorejoWawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Wawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
 
Motivasi Belajar MPLS
Motivasi Belajar MPLSMotivasi Belajar MPLS
Motivasi Belajar MPLS
 
IPA Kelas 7 (Hakikat Sains)
IPA Kelas 7 (Hakikat Sains)IPA Kelas 7 (Hakikat Sains)
IPA Kelas 7 (Hakikat Sains)
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Metode Ilmiah.pdf
Modul Ajar IPA Kelas 7 Metode Ilmiah.pdfModul Ajar IPA Kelas 7 Metode Ilmiah.pdf
Modul Ajar IPA Kelas 7 Metode Ilmiah.pdf
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Sabda Rimba Rimbasadewo

  • 1. Sabda Rimba Kumpulan Sabda Tak Bermakna Sang Hamba Tidak Untuk MelampauiNya Sekedar Tertulis Saja Tentang Apa yang Terbayang di Otak Kepala Semoga Bisa Dibaca dan Berguna “Rimbasadewo” Rimbasadewo Publisher 2023
  • 2. Content New/Reupload content Jejak-jejak Sajak Tertulis Kisah Mimpi di Siang Nan Gerimis Desir-desir Hadir Mengasa Rasa Terumpat Bangsat Balada Tiba-Tiba Ada Racauan Kenyataan Teringat Kita Pernah Dekat Puisi Untuk Siami Menunggumu, Menunggu Egomu Titik Diam Mengenag Dengan Tulisan Politik Nyentrik Kisah Sayang dan Hadiah Uang Sabun Batangan Jangan Menangis Manis! Pancaran Kecemasan Sisa Usaha Terakhir Old Content  Jawaban Atas Keyakinan Hati yang Dinanti  Titik Bisi di Titik Buntu  Konsisten dan Komitmenmu yang Seharusnya Bernilai  Menggenapi Benci  Aplebsia dalam Afeksi  Menata Bukti Bakti Kita  Jangan Sibuk Mencari Arti Cinta  Ikhlas Tak Berharap Balas  Pulanglah  Sisa Usaha Terakhir  Catatan Tentang Kamu (Dimentia)  Sisi Mengerti  Dan Ternyata Penista  Mengapa Masih Ada Desir Getir  Tak Tuli Untuk Peduli  Sepasang Iblis Malam  Pertanyaan Hati Masihkah Akan Memiliki  Racauan Kenyataan  Menjumlah Berkah  Alasan Tulisan Melukai Perasaan
  • 3.  Core Of The Core  Mengenang dengan Tulisan  Melebur Takabur  Mengikis Sinis Hal Politis  Kesepian Sang Penyair  Jalan Yang Dituntun Sang Murabbi  Nyanyian Sufi By : Rimbasadewo Sabda Rimba Rimbasadewo Publisher
  • 4. Sabda Rimba Jejak-Jejak Sajak Kubuka lembar-lembar di mana aku pernah menapak Sedikit sesak, namun juga membuatku tergelak Kuamati jejak yang membentuk pola acak Ada kisah tertolak Ada hati yang retak Tetapi juga banyak sesuatu indah bersajak Sebentar, aku sejenak tak bergerak Berpikir kemana esok menapak Hahaha... Tak usah galak walau sedikit terinjak Walau kadang hidup membuatmu terisak Semua kisah itu kini berserak Menjadi kotak-kotak indah yang membuat jantungmu kembali berdetak Tiba-tiba ingat dan begitu saja tersibak Walau tiap jejak pasti berjarak Aku tak pernah tersesat dengan telak Itu selalu menjadi penuntun mencari jalan setapak Jejak-jejak sajak Tetaplah abadi dan tak pernah rusak By: Rimbasadewo (03042019) Reupload (10022023)
  • 5. Sabda Rimba Tertulis Kisah Mimpi di Siang nan Gerimis Mimpi kadang memiliki arti. Saat terbangun dalam tidur, kemudian menepi di ujung ruang mencoba sedikit mengerti atau sekedar melamuni. Lelah mata ini tak dapat terampuni di siang saat menanti gerimis yang membasahi bumi. Gerimis yang seperti tangis meluapkan isi hati, kemudian datanglah terang menyibak indah bumi bagai senyum yang menyejukkan hati. Aku terjebak di ruang ini bersama keluarga yang penuh harmoni. Lantai dihias karpet permadani, lembut, tebal, menyelimuti kaki. Lampu kuning temaram nan terang membuat suasana hati terlena. Disuguhi nasi yang mungkin agak sedikit aneh di lidahku. Lembut tetapi masih terasa gigitannya, manis, gurih, dan berbumbu khas, terbungkus bak lemper dalam daun yang terlihat sederhana namun tetap terasa mewah dan istimewa menyantapnya. Tersibak pembicaraan lama tentang semua, sedih, senang, gembira, serius dengan tetap penuh canda dan tawa. Aku terlarut suasana namun masih banyak tersimpan tanda tanya. Kadang sedikit tergambar wajah linglung dan bingung dalam benakkku bagai iblis yang tiba-tiba masuk surga. Lamunan itu bubar segera ketika gadis dengan kulit putih tersenyum sekedar menyapa menghidangkan minuman hangat semerbak sebagai pelengkap hidangan yang aku terima. Cantik?. Ya, dengan kacamata yang menghalangiku menatap matanya. Rambut terurai sepinggang dengan pita yang terikat sedikit diatas bahunya. Dengan baju biru dipadu rok panjang bermotif bunga berwarna ungu dan merah muda. Sekilas menunjukkan kesederhanaannya namun masih terasa keanggunannya. Senyumnya terlihat penuh pesona tetapi mataku seakan buta untuk sekadar melihat lirik mata ketulusannya. Disaat itu aku sadar bahwa sesuatu indah ciptaanNya tak semuanya dapat kulihat dengan indra yang kupunya. Aku butuh kacamata, bukan dalam arti sebenarnya untuk melengkapi indra yang kupunya dan menjadikannya sempurna. Mungkin aku perlu seseorang teman yang lebih dari belahan hati, menemani dan menunjukkan sisi yang tak dapat kulihat dan tak mampu aku mengerti. Teman yang mungkin sekedar menunjuk arah menemukan jalan yang membuatku lelah mencarinya. Ataukah sesuatu itu memang tak bisa dilihat dan aku hanya perlu merasakannya untuk menemukan ketulusannya?. Kupaksakan terbangun dari lelap, dan aku tolak untuk menginap. Semuanya terdiam senyap, lalu sesuatu terucap “sungguh pilihan tepat, ada seseorang yang berharap engkau tak sekedar hanya menginap, kembalilah menjadi bagian tetap keluarga kami”. Hap nyamuk didahi pengganggu mimpi tertangkap, saatnya mandi melunturkan halusinasi imajinasi!!!. Hahaha….. By : Rimbasadewo (16122014) Reupload (10022023)
  • 6. Sabda Rimba Desir-Desir Hadir Semilir begitu saja hadir Berdesir dan tersihir Entah getir semua tak dapat diusir Takdir yang membuatku mampir Disini aku mencoba menjadi lebih baik Menerima dan pasrah akan apa pun kehendakMu Tak lagi ekplosif, biarkan semua mengalir Tak terbahas meluncur tanpa batas Waktu kian tertuju Akan hati yang rindu dipersatu Aku yang serba tak tahu Akan indahMu yang tertulis untukku Teringat suatu tak terbalas Kini tanya itu justru membuatku malas Bukan tak ingin menjawab, tapi kuasaku sirna walau hanya “ya” atau pun “tidak” Biar Sang Kuasa menjawabnya Mungkin ini pasrah dan aku mengakui bahwa aku lemah Tuntun aku atas apa yang harus aku jawab Jika tidak Engkau gerakkan bibirku, Langkahkan kakiku pada ridhoMu Jika memang “Iya”Mu terbaik untukku dan jika “Tidakmu” adalah kehendakMu Aku pasrahkan segalanya padaMu By:Rimbasadewo (28022019) Reupload (10022023)
  • 7. Mengasa Rasa Mungkinkah rasa datang tiba-tiba?. Ataukah rasa tak bisa datang begitu saja?. Bagaimanakah rasanya?. Adakah detak dalam jiwa?. Adakah rindu yang menyiksa?. Adakah lirik yang menggoda?. Adakah hati yang tulus mengertinya?. Adakah cerita tak terduga?. Adakah benci menghiasinya?. Adakah mimpi di tiap malamnya?. Adakah Do’a menyambungnya?. Adakah cela yang tak merestuinya?. Adakah risau menyelimutinya?. Adakah cinta yang terungkap kata?. Rasanya ada semuanya. Semua untuk bahagia Semua untuk mengalap RidhoNya Mengasa dan berusaha Berharap dan melemahkan debat Meyakinkan akan jalan Sang Kuasa Biarkan mengalir saja, ketika lelah memikirkan Akan tiba waktunya Jika tak segera pasti secepatnya!. By: Rimbasadewo(28022019) Reupload (13022023) Sabda Rimba
  • 8. Sabda Rimba Terumpat Bangsat Sebenarnya ingin mengumpat Namun, tersadar akan jiwa yang masih sehat Mungkin butuh sedikit rehat Akan sisi dunia yang bejat Masih tentang pribadi pengkhianat Rasa dengki yang Menggerogoti bagai besi berkarat Musuh-musuh yang tak terlihat Dengan rupa penuh muslihat Jahat yang tertutup sekat, sok tak terlibat Mungkin dia teman terdekat Yang ingin terus melesat Mengorbankan teman-teman sejawat Demi kepuasan sesaat Tiba saat yang tepat mengobati penat Terapal mantra terhebat Tercatat dan terikat erat Membuat nyawanya tercekat Tersiratlah rasa sekarat By: Rimbasadewo (15022023)
  • 9. Sabda Rimba Balada Tiba-Tiba Ada Suatu Cerita di bawah tenda Tentang kita berdua Ketika restu semesta menyapa Menyatukan rasa yang ditunggu tiba Semuanya berkumpul riang gembira Menyambutnya dengan suka cita Lembar lembar baru yang terbuka Bersama untuk senada Melangkah untuk seirama Tak banyak kata Terungkaplah cinta By: Rimbasadewo (08072019) Reupload (15022023)
  • 10. Sabda Rimba Racauan Kenyataan Sebenarnya ini adalah sebuah tulisan Terlihat ngawur namun kadang bernyawa Kadang pula menjadi nyata Entah mengapa? Aku pun tak tau alasannya Kadang merasa seperti hanya sekedar igauan Cepat, sekelibat, dan menghilang begitu saja Sekejap aku kumpulkan yang masih berbekas Kadang pula tak sempat untuk sekedar tercetak di dalam otak Tapi yang melekat aku tangkap dan aku catat Aku suka tak ada yang membacanya Kalaupun ada, mereka tak paham maksudnya Tidak sekarang, tapi nanti pada waktunya Apakah kau pikir sekarang aku memahaminya? Tidak juga Sekejap yang begitu saja, perlu waktu untuk mencernanya Perlu liku hingga kata-kata itu berlaku Kadang bagai sebuah ramalan masa depan Petunjuk jalan kehidupan Ajaib dan masih sempat berkedip Mengapa bisa begitu? Mungkin racauan ini berasal dari alam bawah sadar yang menembus dimensi ruang Kata-kata tentang sebuah jalan yang mungkin memang telah digariskan Walaupun dalam kenyataan, langkah perjalanan pasti ada sebuah persimpangan sebagai pilihan Yakinlah, Yakinlah, Yakinlah Yakinlah pada Sang Maha Merencanakan By: Rimbasadewo (02052019) Reupload (15022023) Sabda Rimba
  • 11. Sabda Rimba Teringat! Kita Pernah Dekat Terkadang pertemuan hanya berlangsung cepat dan sesaat Lupa akan hadir ketika tak pernah saling menyapa. Mungkin sering berjumpa, Tetapi ego lah yang mengartikannya menjadi bukan siapa-siapa. Walau mungkin akulah yang salah, Tetapi hanya mampu menjawab dengan kata “entah lah”. Memang susah mengembalikan kisah yang telah dianggap sudah. Tak akan pernah ada ungkapan lisan, Ketika semuanya telah terukir diatas batu nisan. Tak akan juga ada alasan untuk menjawab sebuah pesan, walaupun tersibak penyesalan. Semua hanya tersisa penat yang tak perlu kembali di ungkap. Tak usah kembali berharap ketika aku telah kau buat kalap. Yap, semua ingin aku lahap membuatnya tak lagi beradab. Walau kita pernah dekat aku tak pernah suka kita kembali jadi genap. Tak usah menatap, semua telah menjadi asap!. By: Rimbasadewo (22082014) Reupload (16022023) Sabda Rimba
  • 12. Sabda Rimba Puisi Untuk Siami Wahai bintang yang tak pernah dapat ku jamah. CiptaanMu yang maha indah, tempatku berpasrah. Di tengah malam ini aku tergugah. Tersirat wajahmu wahai sang ayah. Mengingatmu membuatku lemah, Tetapi engkau tentu tak ingin aku patah arah. Aku tak ingin membuatmu kembali marah, Akan kutunjukkan senyum yang merekah. Mengapa aku kembali harus mengalah?. Ketika cinta membuatku merasa terjajah. Masihkah aku bersikap seperti bocah?, Yang hanya dapat mengartikan hidup dengan sumpah serapah. Enyah lah wahai masalah. Tambahkanlah tabah disaat susah. Akan kutunjukkan aku mampu berdiri dengan gagah, Mewujudkan mimipi-mimpi indah. Teruntuk Mimi yang spesial di hati. Selamat pagi, selamat menjalani hari......... By: Rimbasadewo(24052016) Reupload (16022023) Sabda Rimba
  • 13. Sabda Rimba Menunggumu, Menunggu Egomu!. Rasanya semua sudah tahu Bahwa hati kita sama-sama mau Tetapi sangat sulit membuat lisanmu mau mengaku Engkau yang terjebak dalam egomu Dan aku yang tak sanggup menyampaikan rasaku Tersampaikan lah itu dalam prilakumu Jasadmu yang sebenarnya tak sanggup menyembunyikan itu Aku yang hanya beku menanggapi mimik rupamu Walaupun terkadang terselip namamu dalam Do’aku Sebagai kesah rinduku Yang aku bisa hanya menunggu Menunggu kabarmu Untuk menanyakan aku Walaupun rasanya semu Entahlah sabarku akankah terjawab dengan temu Akupun tak tau Membayangkan itu hanya menyisakan pilu Semoga takdir segera berseru Entah melupakanmu atau terjawab dengan bersatu By: Rimbasadewo (19022023) Sabda Rimba
  • 14. Sabda Rimba Titik Diam Sebuah rasa yang campur aduk Akan perjalanan panjang dengan banyak tikungan tajam Entah bisa disebut sebagai kegagalan yang berulang Atau cobaan mencapai kebahagiaan Sebuah pelajaran yang terasa lelah untuk sekedar mengingat Harus tetap tegar membuang rasa ragu dan gentar Memahami bahwa inilah takdir terbaik dari Tuhan Walaupun kali ini benar-benar seperti tanpa harapan Menyerah, rapuh, retak, dan hancur berserakan Ingin rasanya menyalahkan diri sendiri Namun, malah menghambat kaki yang harus dan terus melangkah Menyerah dan pasrahlah yang bisa meredam amarah Mengakui diri sebagai hamba yang lemah Jangan pernah patah Di titik diam hatiku berserah By: Rimbasadewo (Draft-01022020) Reupload (20022023) Sabda Rimba
  • 15. Sabda Rimba Mengenang Dengan Tulisan Sudah tiba waktu Saat aku seperti hantu Ada, namun tak sempat bertemu Sibuk akan duniaku dan kau sibuk di duniamu Bukan tak mungkin tiba-tiba engkau rindu Ingin menghubungiku Namun, tak lagi terbalas oleh apapun sesuatu Bukan tak mau, tapi sudah tak lagi mampu Aku bermigrasi ke tempat yang engkau tak tahu Dan aku juga tak ingin siapa pun tahu Tak usah terharu Cukup engkau mengenalku di waktu itu Lepas semua penyesalanmu Ini bukan salahmu Kamu memilih jalanmu begitupun aku Tak lagi ragu Tak lagi mengejar sesuatu yang semu Walau tak bisa menatapku, kau masih bisa baca tulisanku Mengenang tak harus dengan tangisan Aku ajarkan sesuatu baru Mengenang dengan tulisan Ora usah guyu Opo maneh kemayu Wes ora ngaruh nang aku Namun, jika butuh sesuatu kau bisa hadir kepadaku Ku persilahkan bertamu dan pasti aku bantu Sesekali waktu aku berada di pintu yang kau pun tahu Kau tahu kapan aku hadir Walau tak pernah ada jawaban semoga masih terhubung perasaan Itu yang akan mengantar kita dalam pertemuan Sekian salam untukmu Untuk kapan pun waktu butuhmu Jika masih mampu menahan rindu, tak usah banyak tau keberadaanku Aku tak pernah menunggumu!. By: Rimbasadewo (12062019) Reupload (21022023) Sabda Rimba
  • 16. Sabda Rimba Politik Nyentrik Tersepik intrik penuh licik Ya, kok menarik? Padahal banyak yang menganggap jijik Terucap licik tanpa ada kata titik Ya, kok katanya asyik? Padahal banyak orang tercabik Ya, kok malah melakukan hattrick? Tergagas janji-janji munafik Ya, kok jadi trending topik? Padahal banyak yang merasa tak terdidik Ah politisi jangkrik!. Hanya uapan kata-kata krik-krik Mbok ya agak nyentrik sedikit Rakyatmu tak butuh orang licik Tapi butuh sedikit terkikik Oh ini hanya gimmick, demi jabatan yang katanya menarik Hingga surga dan neraka berani kau ulik Tapi ingat susu sebelanga rusak karena nila setitik Apa yang kau tanam itulah yang kau petik Tak bisakah sedikit jadi orang yang baik Membuat bangsamu tidak bergidik By: Rimbasadewo (02052019) Reupload (21032023) Sabda Rimba
  • 17. Sabda Rimba Kisah Sayang dan Hadiah Uang Sabun Batangan Sayang memang tak perlu alasan Ketika tiba-tiba datang Membuat perasan melayang Entah dari hal apa rasa itu datang Perbincangan yang nyaman memang membawa rasa jauh lebih dalam apalagi jika perbincangan hingga tengah malam Logika seakan tak sadar akan batas waktu bermesraan Tak ada lagi batas antara siang dan malam Sesekali kita ketemuan dan berkencan Bermodal uang hadiah dari dalam kemasan sabun batangan Entah beruntung atau hanya tipuan setan Ada saja jalan untuk merajut kenangan Semuanya terasa menyenangkan Begitupun hingga terkirim sawo matang Buah yang terlihat kasar Tak menarik dipandang Namun, manisnya bagai secoklat niat penuh muslihat By: Rimbasadewo (02092018) Reupload (21022023) Sabda Rimba
  • 18. Sabda Rimba Jangan Menangis Manis!. Cukup lama tidak menulis Tentu bukan karena otak mulai terkikis oleh najis Mungkin terlalu banyak waktu habis Karena terlalu sibuk dikenalkan dengan para gadis Mungkin hidup juga tak selalu harus dibalas dengan senyum manis Mamandang sinis wajah yang manis kadang merupakan hal romantis Walaupun terlihat cukup sadis dan tragis Tak semua juga harus tertulis dan dikupas habis Termasuk hal yang telah membuatmu menangis Bolehlah berjiwa idealis di hari yang kian egois Terlalu banyak hal yang mengiris membuat meringis dan harus ditepis Sebelum waktu benar-benar habis Ya, hidup bukan sekedar langkah statis Hidup adalah metamorfosis yang berubah secara dinamis Bergunalah seperti siklus fotosintetis yang menghidupkan siklus biologis Aturlah rencana bagai seorang analis, walau tak berakhir persis seperti yang tertulis Ketika hidup bagai sandiwara, berlagaklah bagai seorang artis Yang dapat menampilkan senyum manis walau hati menangis. Hahaha.... :) Salam manis untukmu yang tertulis di ujung jum'at manis...... By: Rimbasadewo (11092015) Reupload (24022023) Sabda Rimba
  • 19. Sabda Rimba Pancaran Kecemasan Kuterima pesan darimu akan suatu ketertarikan Entah itu tersimpulkan dari isi atau hanya dari sampulnya saja Pasti ada rasa yang bergejolak sehingga tanpa sadar bertindak Semua terlihat bijak walau kadang tetap menyentak Mengacak- acak sisi yang tak berjarak Entah ini diartikan sebagai pelarian atau hanya pengobat kesendirian Sesuatu yang terasa cukup terburu-buru Ataukah sengaja dibuat untuk sekedar mengungkap rasa cemburu Mungkin rasa itu masih ada, tetapi sudah tak tercicip pahitnya walau masih tersisa getir yang mampir ketika kau hadir Memang cukup sulit untuk mengubah suasana membuatnya kembali apa adanya Mungkin terlalu bosan ketika hanya banyak bicara Membuatnya semuanya menjadi perkara yang panas membara didalamnya Namun, tahukah bahwa sebenarnya lirik mata itu masih terlihat memburu Menggebu dan serasa ingin membunuhku Memburu rasa penasaran yang mungkin masih tersimpan dalam perasaan Sebenarnya aku hanya ingin memperjelas semuanya Memberikanmu dua pilihan Mengungkapkan atau kau pendam dalam-dalam Apakah ini sebuah permainan?. Ya, mungkin kau terlalu tenggelam menghayati sebuah peran Membuat wajahmu memancarkan rasa kecemasan Sementara aku tak punya cukup alasan untuk ikut tenggelam dalam perasaan. hahaha.... By: Rimbasadewo (12122014) Reupload (24022023) Sabda Rimba
  • 20. Sisa Usaha Terakhir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Yang kulakukan sebagai bentuk ikhtiar akan takdir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Dan aku tak tahu apakah akan berhasil Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Mengusahakanmu untuk menjadi yang terkhir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Entah apakah hatimu akan luluh atau aku yang akan runtuh Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Akan takdir yang masih logikaku tak terusir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Yang mana pasrahku makin hangat memanggil Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Yang kurasa hadirMu kian mengalir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Rasaku makin campur aduk membanjir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Namun, makin redup rasa khawatir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Di ujung apapun takdir yang akan mampir By: Rimbasadewo (22122018) Reupload (24022023) Sabda Rimba
  • 21. Jawaban Atas Keyakinan Hati yang Dinanti Sungguh aku hanya manusia hina yang masih harus banyak lagi belajar ikhlas dan mensyukuri jalan yang ditentukan olehMu. Tak pernah aku menyesali apaun langkah ini walau kadang tersandung dan tak ada yang peduli. Engkau lah Maha penuntun disegala kegundahan hati. Tugasku cukup sampai disini, biarlah sisa-sisa luka hati ini sebagai penguat iman. Tugasku ternyata bukan sebagai penjaga hati itu walau niatku begitu. Aku hanya sebagai pengingatmu agar engkau sadar sesuatu entah apapun itu. Atau mungkin ini cara sebagai pengingatku untuk menerima sesuatu yang bahkan disudut pandangku hanyalah sisa-sisa kebaikan dengan takaran yang tak ku mau. Aku juga tak ingin jumawa dan durhaka mengartikan sisa kebaikan dari sudut pandang manusia yang penuh dosa dan rasanya itu tak pantas. Aku ingin sepenuh hati berserah pasrah kepadaMu, Biarlah ini terajut indah sejalan kehendakMu Sang Maha indah. Namun, jika aku melapangkan hatiku sisa kebaikan petunjuk dari Tuhanku akan seluas semesta bagi hamba yang secuil debu. Tak pantas kiranya aku menggerutu berharap lebih dari itu menerima apa yang tak aku mampu untuk pikul. Ini jalanku melatih rasa bijakku akan sesuatu. Terima kasih ya Allah dikala gundahku engkau masih sudi hadir memberi petunjuk. Semoga aku menjadi hambaMu yang selalu ingat rahmatMu. Sungguh syahdu Engkau ijinkan kami bertemu. By: Rimbasadewo
  • 22. Titik Bisu di Titik Buntu Yang nyaring tak lagi bising. Yang penting sudah berpaling. Yang sering menjadi asing. Yang disamping menjadi kering. Yang sebanding mulai miring. Yang tersungging menjadi hening. Yang genting tak lagi mudah dibanting. Yang lenting terbentur dinding. Yang bertaring tak lagi runcing. Yang disaring justru tak bergeming. Yang berbaling tak berputar seperti gasing. Yang dipending tak lagi bikin pening. Yang ramping menjadi sulit dijinjing. Yang digiring tak lagi mudah dijaring. Yang kriting semakin garing. Yang berdering menjadi melengking. Yang anting tak lagi di kuping. Yang bersanding menjadi tergunting. Yang tersunting sudah dikapling. Yang bening tertimbun ranting. Yang ingin dibimbing ternyata sinting!!!. By: Rimbasadewo 08-18
  • 23. Konsisten Dan Komitmenmu Yang Seharusnya Bernilai Ya memang sudah bukan hak’ku lagi untuk berkomentar ataupun sekedar menilai apapun yang kau lakukan. Mau kau telanjang memamerkan segala apapun yang kau sembunyikan rasanya bukan suatu hal yang menarik lagi bahkan untuk aku sekedar memandang. Lalu kenapa aku bercerita, yak arena tetap menarik sebagai bahan cerita daripada aku menghujat di depan mukamu atau mungkin suatu saat ada orang yang benar-benar menghujatmu itu pun sudah aku ceritakan tentang bagaimana kedokmu sebenarnya. Tidak lain dan tidak bukan aku tertarik ke kamu bukan karena kau cantik tau apapun lah, tapi karena komitmen dan konsistenmu dalam menjalani hubungan. Ketegaranmu menghadapi segala keadaan hidup. Keseriusanmu komitmenmu tercermin bahwa izin harus tersampaikan pada orang tuamu adalah hal yang sangat aku hargai dan itu adalah hal utama yang membuat aku tak ingin mempermainkan. Sisi lain adalah kata-kata hijrahmu yang menggambarkan kau sosok yang sangat pantas dihargai nenberi nilai sendiri dengan update kata-kata ustadz dalam setiap langkah mungkin dan kata-kata mutiara yang menunjukkan tebalnya imanmu membuat sosokmu sempurna dimataku. Hingga pada suatu titik aku abaikan kata-kata sumbang yang bahkan temanmu katakana tentangmu karena aku yakin kau sudah berubah. Dan aku juga tak ingin terpengaruh kata-kata lain yang tidak aku buktikan sendiri, takut disudut itu hanya ungkapan iri temanmu saja. Ternyata memang banyak kumbang yang kau sia-sia dan kau tak sesuci seperti yang terlihat mata. Saya ingin tertawa…. Hahaha…. Ternyata memang benar tak ada gading yang tak retak dan tidak ada daging busuk yang tak berbau sedap. Hijrahmu hanya kedokmu semata. Komitmen dan konsistenmu hanya untuk orang yang tak kau suka. Dan kata-kata damai’mu hanya penghibur hatimu yang poendosa. Mungkin kesimpulanku membabi buta, dan mungkin hal ini adalah reaksimu karena aku yang menyesatkanmu atau mengomporimu sehingga muncul sikap aslimu. Ya tapi itu semua kan tak apa-apa. Kita ambil sisi positifnya bahwa dengan itu semua kamu tak perlu lagi bohong atas kedokmu yang sebenarnya dan aku juga tak ingin terpaksa mengasihanimu dari sudut ibaku sebagai manusia. Tiba-tiba saja terupdate kata “Papi” dalam satu statusmu yang merupakan anomaly nyata dari sikapmu. Entah itu ungkapan sayang untuk seseorang, beneran papimu, atau memang seseorang dengan panggilan papi. Kayak germo aja dan semakin sempurna ketika kamu yang jadi “mami”nya. Luntur sudah sisi kealiiimanmu dimmmataku…… hahaha… sebenarnya saya ingin bertanya dimana komitmenmu untuk tak menjalin hubungan tanpa restu tanpa izin orang tuamu, keinginanmu menjalani hubungan yang serius langsung menuju langkah yang direstui Tuhan menuju kehalalan?. Jawabanmu hanya ada sesorang yang aku
  • 24. hargai perjuanngannyadan belum aku izinkan berkunjung kerumah. Kasihan orang itu batinku, dan juga mungkin beruntung jika kau sudah menganggap selebih itu rasanya diapun tak perlu ke rumahmu untuk menebus cintamu ketika hargamu semakin murah. Iya kan?. Hahaha…. Ya semoga tak begitu, jikapun begitu semoga aku mendengar cerita itu untuk aku tuliskan dengan lebih dramatis serta tragis. Disitulah kau hanya sebagai segumpal daging busuk yang dilapisi pewangi sebagai kedokmu. Aku hanya ingin kamu tetap kokoh dalam hijrahmu tak menjadikannya sebagai pelarian atas apapun itu… sempurnakan hatimu kembali konsisten dan komitmen terhadap pilihanmu yang dulupun aku acungkan jempol untuk itu. Pasti akan tersempurnakan dengan sesuatu yang Tuhan siapkan. Tapi juga bukan hakku sekedar mengingatkan semua tergantung pilihanmu dari perasaan paling dalam. Sebenarnya apa yang kau inginkan?. Pertanyaan itu sempat aku lontarkan pada kakakmu. Dia jawab entahlah apa yang masih dicari dari hidupnya. Kebahagiaan, kedamaian, ketenaran, kekayaan?. Entahlah…. Paradoks sekali jika yang kaku kejar hanya dunia sementara ucapanmu jauh menuju alam Tuhan. Semoga tak hanya sesuatu yang kuantitatif yang kau harapkan tapi yang berkualitas yang dapat kamu tenang dari bebandan apapun yang membuatmu sulit bahagia. Orang-orang disekitarmu tak mengharapkan lebih seperti apa yang kamu pikirkan, mingkin mereka cukup melihatmu tersenyum bersyukur atas waktu berkumpul dan bersyukur atas apapun keadaan. Jika memang bulat tekadmu pada seseorang yang benar memperjuangkan, semoga dia selalu sempat menyampaikan Do’a sebagai bentuk berbakti pada ayahmu walau sebentar. Aamiin…….. Selamat Tinggal By: Rimbasadewo
  • 25. Menggenapi benci Rasanya geli ketika usil untuk sengaja menggenapi benci. Memang saya adalah orang yang selalu bisa sepenuh hati membenci tanpa sedikitpun rasa peduli. Begitupun sebaliknya,, jika sudah peduli rasanya menjadi seseorang yang benar-benar tuli, memberikan apapun segalanya yang mampu diberi tanpa berpikir nanti akan terkhianati. Walaupun benci, sebenarnya tidak ada niat menyakiti hanya sekedar membully pada tingkat Bahasa yang lebih tinggi untuk menghantui jalan yang kau lalui. Dititik ini saya sadar bukan merasa dan menjadi orang yang paling benar, hanya saja sekedar mempermainkan keadaan. Tidak ada alasan, hanya sebagai pemuas perasaan akan sesuatu yang membuat saya pernah penasaran. Ah memang saya tak pernah bias menjadi orang arogan yang ringan tangan tetapi ringan lisan untuk sekedar meluapkan rasa senang akan kemarahan. Hahaha….. Tak usah berdebat siapa yang menjadi korban karena inilah permainan. Tak usah pula berdebat siapa kalah dan siapa menang ketika percakapan sudah saling malas memberi balasan. Kalah jadi abu, mennag jadi arang, yang satu berang yang lain senang dan sedikit tenang. Toh kita tak akan pernah lagi berjumpa dalam bentuk apa pun keadaan. Saya hanya datang membulatkan kesal dan menggenapi benci untuk tak lagi teranggap
  • 26. suci. Yang usang sudah sepantasnya terbuang. Yang dendam biarlah jauh terpendam. Yang luka biarlah makin terbuka hingga berpaling muka. Tak ada lagi lisan, hanya tulisan yang menggores batu nisanmu yang semu dalam hatimu yang beku, sebelum itu tertanam dan lebur terbawa arus zaman didalamnya penyesalan. Hehehe……….. By: Rimbasadewo
  • 27. Ablebsia dalam afeksi Seharusnya paras menunjjukkan abet, tak ada abar antara kita sebagai sesuatu yang absolut. Saya hanya ingin ada afeksi antara kita yang dapat kita agih dalam asa yang andal. Mungkin saya hanyalah avonturir hati yang tak bisa menjadi bahadur yang gagah berdiri diatas ajung. Atau kamu hanya manusia bebal yang menjadi bala bain yang terlempar dalam bandela. Atau aku hanya sebagai orang barbar yang hanya bisa berongsang dan tak bergas dalam sikap yang alap. Kamu hanya cerih dengan sampiran burkak yang juga berakhir cupai. Kamu juga seorang yang daif pendusta dalil bausastra. Kita juga hanya delusi yang selamanya dikotomi dan disharmoni yang tak dapat disatukan karena banyak disperitas. Sikapmu distingsi dari kesan luar rupamu yang menyimpan sikap dursila. Kita tak pernah ada pada titik ekuilibrium bahkan kita malas mengelaborasi diri. Kita terjebak dalam ereksi tanpa tau esensi dari estimasi estetika sehingga hati merasa ewa. Walaupun terevokasi pada etos dan empati akhirnya berakhir pada emulasi dan ketulusan yang artifisial. Ku tawarkan langkah futuristik tetapi banyak friksi yang menghambat reaksi fusi ketika kau begitu plagmatis untuk fokus, entah fobia atau frustasi hingga memilih fujur di titik ini. Mungkin sikapku juga genjah, banyak garah terucap, dan tak mampu bersikap generik. Sikapmu
  • 28. yang gamang membuatmu bergolak dengan bergoak yang secra frontal tak mampu terbendung. Tiba sudah di titik helat, ketika hasad berlaku holistik. Tak lagi ada jalan lurus, hanya hipotenusa yang sumbang dalam langkah ini. Galat sudah semua ihtimal tanpa ada iktifak yang berakhir indolen. Intuisi akan intrik tak mampu inheren dalam hati. Makin dijajak makin jumawa, hingga hati makin jetis. Tak ada kata mudun terpandang dari sudut nisbi walau bulat untuk melik hati. Tanpa tersisa kata niscaya hingga tersisa kata nista terprovokasi dalam pretensi yang tak ada konklusi. Tak kapabel lagi sikap keletah yang kau umbar mencuri hati, semua terlihat langguk dan tak latif. Semua rancu dalam alur yang random. Tak lagi sahaja dan sangkil yang dapat tercerita dalam sebuah romansa. By: Rimbasadewo
  • 29. Bukti Bakti Sudah lama ya kita tak berbincang lama seperti malam ini hingga tak terasa tiba diujung malam menuju dini hari. Seorang wanita yang saya hormati sebagai seorang kakak atau saya akrab memanggilnya dengan sebutan mbak, juga sebagai teman, dan sahabat tentunya. Walaupun sekelas mungkin dari SMP dan SMA karena memang lebih tua dan dewasa jadi merasa harus saya tuakan sehingga harus memanggil dengan sebutan mbak. Dia pun memanggilku dengan julukan adek, kok ya mau punya adek segila ini yang kadang mengajaknya bermain sehingga dia harus lupa dengan sikap dewasanya hanya sekedar menemani adeknya yang gila ini. Hahaha….. Tak terasa kita sudah dewasa atau mungkin sudah bisa dibilang tua setelah terlewati masa dahulu ketika masih berseragam putih abu-abu. Masih ingat dahulu ketika kirim pesan yang dibicarakan adalah “ayo main kemana?.” sekarang harus berganti dengan kata “dek kapan kamu nikah?.” hahaha… tampaknya dia takut saya dului. Namun, kok rasanya saya tetap seperti biasa dengan ajakan “ayo main” ayo mbak kapan traktir saya?. Jawabannya hanya emoticon tertawa saja, yang mungkin dia membaca pesan saya tetap seperti dahulu kala, dan tetap sebagai pribadi yang santai-santai aja kelihatannya. Tetapi mungkin itu juga yang membuatnya betah berteman hingga sekarang dengan kita yang apa adanya dan selalu punya cerita sebagai cara untuk saling menertawakannya. Entah sampai kapan bisa tak terbatas untuk berbincang sebelum pernikahan membentangkan tembok besar membuat kita sibuk menjaga komitmen dan tanggung jawab. Atau mungkin pernikahan adalah alasan kita memberi batas perbincangan untuk menghargai pasangan kita agar tidak jatuh dalam lembah kecemburuan. Dan rasanya itu sudah di depan mata untuk kita saling mendoakan yang terbaik apapun jalan kita masing-masing. Tetapi mungkin aku akan tetap berkata ketika bertemu “mbak ayo main” dan senyum serta tawanya sebagai jawaban untuk mengiyakannya. Banyak sekali topik perbincangan yang kita jabarkan bagaikan rumus aljabar di sebuah meja bundar nan lebar. Dimulai dari masa sekolah yang mana kita ternyata sama malasnya. Sering tidak mengerjakan PR sudah biasa menjadi langganan cubitan guru dan disuruh maju ke depan sebagai hukuman. Ternyata
  • 30. kenakalan itu bisa diambil hikmahnya untuk tak mengulangnya tetapi juga sebagai refleksi diri bahwa ternyata juga bisa nakal padahal dulu kita-kita masih terlihat lugu. Ya, walaupun malas bukan berarti kita tak pintar, nilai ujian lumayan lah untuk dibanggakan. Hahaha…. Perbincangan lanjut ke masa kuliah dan ternyata bukan hanya saya yang merasa nyasar dan salah ambil jurusan. Tetapi saya bisa menikmatinya walau lulus lama, tapi kan bukan karena nilai kecil, nilai lumayan sih cuma penelitian aja yang membutuhkan waktu yang tak sebentar. Kalupun ada suasana tak nyaman berkenaan dengan dosen?. ah itu relatif dan tak usah dengarkan. Ternyata ceritanya berbeda dengan dia, kalau dia dosennya sudah main fisik dari nyubit, nyepak, mukul dan sebagainya dikala ujian atau praktik. Semaklum apapun di bidang kesehatan yang menangani nyawa manusia memang semuanya harus serba sempurna dan benar, tetapi juga masih ada cara frontal dunia pendidikan untuk memberi efek disiplin luar biasa hingga harus hukuman fisik dalam proses mengajar. Wajar juga ketika habis rasa untuk betah bertahan disana. Tapi itu kan sudah menjadi cerita, sekarang toh masih mengabdi didunia kesehatan dengan level yang berbeda tentunya. Karena terasah lahir batin semoga tak sia-sia ilmu yang diperoleh dengan perjuangan lahir batin demi keselamatan umat manusia. Hehehe… dan begitupun saya yang “terpaksa”, atau harus saya ralat kata itu menjadi ditakdirkan untuk terjun didunia pendidikan mencerdaskan bangsa. Ih sok keren….. hahahaha…. Banyak cerita yang kita bagi pada masa kuliah kita yang berbeda sekedar bernostalgia dan juga sebagai cara melapangkan hati untuk mengambil hikmah dari perjalanan hidup yang telah kita lalui. Semakin larut semakin lanjut hingga menuju titik percintaan, pekerjaan, dan keluarga. Dari kisah percintaan saya tak ingin membuka lebih dalam karena saya ingin menjaga privasinya. Yang pasti kendalanya restu orang tua dan itu lebih nyesek lagi dibanding kisah saya yang mungkin masih belum genap dalam berkomitmen dan jika saya tiba di titik komitmen Insyaallah akan lancar saja hingga ke pelaminan. Aamiin…  . Jika soal pekerjaan mungkin hampir sama kisah perjalanan kita harus kembali ke kampung halaman menjalani pengabdian dari titik nol. Walaupun kesempatan terbentang diluar pernah mengalami pendapatan yang mungkin bisa dibilang orang lebih dari sekarang untuk terjun bebas keluar dari zona nyaman, yang jauh dari gunjingan dimana bisa melarikan dari keadaan dengan menikmati apa yang kita dapat untuk bersenang-senang. Tetapi ini juga mungkin jalan yang Tuhan berikan atau jawaban Do’a yang selalu orang tua kita munajatkan agar kita tidak terlena
  • 31. dengan fananya dunia. Di topik keluarga kita banyak merenungkan arti keluarga, terutama sebagai bukti bakti kita pada orang tua. Rasanya searogan apapun mereka tentu tak ingin anaknya sengsara dan tak bahagia. Namun karena ego dan pikiran kita beda maka terkadang tak berada pada titik setimbang yang membuat hubungan kita dengan keluarga tak sejalan dan penuh bentrokan. Jiwa kita ingin menabrak apapun yang kita mau dan kita kerjakan sementara orang tua kita yang telah merasakan pahit getir kehidupan ingin kita mencari jalan yang aman. Tak ada yang salah dengan itu orang tua tetap khawatir kepada kita sedewasa apapun alasan kita untuk meyakinkan bahwa kita bisa dan siap bertanggung jawab apapun pilihan yang kita tentukan. Di satu titik ternyaka kita juga sebagai seorang anak yang belum bisa dengan tepat kapan menjadi penurut dan penuntut hingga tiba di titik tersulut dan sapapun tak tersambut. Kita harus lebih lembut agar semuanya terwujud. Kita bentangkan lagi topik keluarga menjadi alasan lebih mendalam untuk lebih membulatkan tekad dan bukti bakti kita kepada orang tua. Dari latar belakang, keluarga saya berasal dari keluarga pendatang yang tentu dikampung halaman ini tak memiliki banyak keluarga sehingga saya memang harus khawatir keadaan apapun orang tua saya seikhlas apapun mereka memberikan ijin saya mengejar kebahagiaan sejauh apapun itu. Dan dia adalah anak tunggal, wanita pula, yang tentu kesayangan yang paling disanyang dan tak ingin begitu saja hilang dari pandangan. Kita tertawa… kalau kita tua dan anak kita dewasa masak akan gitu juga ya?. Entahlah, kita hanya menduga dari sudut yang kita suka aja saat ini. Tetapi semakin kita ikhlaskan langkah ini maka makin mudah jalan ini, hitam putih kehidupan mulai menemukan warnanya, suara sumbang mulai menemukan irama dan harmoninya. Semakin kita sadari perlunya menertawakan hidup bahwa ada Sang Pengatur yang mengatur takdir kita dan kita hanya perlu menerima dengan lapang dada untuk bisa bahagia. Bahagia itu sederhana melihat mereka baik-baik saja dan mereka melihatmu tersenyum dan berkumpul bersama mungkin tak bisa terbeli dengan apapun juga. Mereka juga tak menuntut kamu harus mengirim seperberapa yang kau punya sebagai penebus kasih sayang mereka. Iya kan?. Bukan berarti kita merasa benar dititik kita sekarang. Apa yang kalian perjuangkan memiliki nilai tersendiri dan kebenarannya sendiri, yakini dan jalani saja. Ini cara kita menghibur diri karena kita yang kurang bersyukur. Ternyata banyak hal luar biasa yang kita dapat saat ini dan kita tak perlu mengasihani diri sendiri. Kita masih hidup dan masih cukup dan mungkin lebih dari itu…… Hahaha…. Ah saya rasa cukup membicarakan soal hidup, kita main-main lagi nanti di birunya
  • 32. laut, di lebatnya hutan, di curamnya bukit, yang ketika itu bakat saya sebagai ahli kimia mulai diperdebatkan ketika mencampur-campur bekal perjalanan. Jajan berbagai jenis dicampur dan minuman berbagai bentuk dicampurkan menjadi rasa yang beda untuk tak layak dimakan. Hahaha…bali ke kenangan yang tak menyenangkan. Hehehe… ternyata saya memang suka berulah ya?. Begitulah akhir perbincangan dimulai dari candaan, serius tentang kehidupan, kemudian kembali bernostalgia dengan pengalaman. Begitulah teman, sahabat, dan saudara yang selalu memberi dukungan dan semangat dikala butuh steroid untuk menatap hidup lebih tegap. Tak perlu jaim, sungkan, kamu duluan lah, kamu tak perhatian lah, sepeduli apa kamu, sepeduli apa kita?. Lapang dan sempit’mu aku ada, sedih dan bahagiaku kamu ada. Bahagiamu tentu harus diwujudkan dengan mentraktirku?. Hahaha…. Dan rasanya saya yang akhirnya ditagih untuk mentraktir ini. Kabur dulu lah…. Selalu terucap Doa untuk kesuksesan dan kebahagiaan kita. Semoga bukti bakti kita mendapatkan keridhoan untuk mengantarkan kita dalam kebahagiaan yang sesungguhnya. Selalu ada waktu luang untuk mendengar kisahmu berjuang di segala apapun keadaan sedih atau senang. Siapkan saja hidangan sebagai ongkosku mendengarkan dan menertawakan. Hahaha…………. By : Rimbasadewo
  • 33. Jangan Sibuk Mencari Arti Cinta Karena Cinta yang Seharusnya Memberi Arti Arti cinta yang sesungguhnya kan kau dapat dariku. Mesti aku bukanlah lelaki yang kau impikan. Bukan kata apalagi harta, tubuh jiwa pasti untukmu. Yang ku punya sejuta cinta yang kan membuatmu bahagia. Loh… Loh… Loh kok malah nulis dan nyanyi lirik lagu arti cinta’nya Ari Lasso. Hehehe…. Ah lagi-lagi soal cinta dan tak pernah habis untuk membahasnya seperti tulisan yang pernah saya tulis, kalau tidak salah tentang arti cinta dari masa ke masa. Kala itu jika saya tak salah ingat saya membahas arti cinta dari Tk hingga kuliah. Dan jika tak salah pula waktu TK Cinta saya artikan sebagai kumpulan kata saat baru bisa mengeja kata saat kita masih sering pipis di celana. Hehehe…. Lalu, sekarang apakah sudah menemukan arti sebenarnya?. Ya mungkin karena sudah lelah mencari artinya dan sudah saatnya merasakan dan menikmatinya dalam bentuk nyata, serta sudah waktunya membuat cerita tentang kehidupan keluarga kita tentunya yang penuh makna dan warna. Ya, jika benar anggaplah ini cerita terakhir tentang proses menemukan arti cinta. Kita tamatkan sampai disini daripada sekedar mencari maknanya, lebih baik kita bercinta dalam arti sebenarnya. Wkwkwkw……Oke. Kala itu di tulisan sebelumnya, cinta itu adalah komitmen dua orang insan untuk bisa bersama menggapai bahagia dan tujuan bersama apapun rintangannya. Kira-kira
  • 34. begitu…. Dan sekarang rasanya saya sudah bisa konsisten mengartikannya bahwa cinta adalah “Keselarasan rasa dalam komitmen, menyelaraskan ego dan saling menerima segalanya untuk siap melangkah bersama”. Kok kurang pas ya?. Hahaha…. Ya gimana lagi?? cinta itu kan anugrah dan sebuah keajaiban Sang Kuasa. Pokoknya tiba-tiba klop aja, tiba-tiba cocok aja, tiba-tiba mau aja digandeng ke KUA, tanpa banyak bicara dan bertanya. Hahaha…. Ya begitulah cinta ketika kita sudah memantaskan dan mencukupkan kata pantas pada batas yang mampu kita berdua menerimanya. Mau nanti sengsara atau langsung bahagia mau cukup atau kurang pokoknya tabrak aja lah. Pokoknya siap memperbaiki diri bersama menjadi kita dan menerima segala kekurangan dengan lapang dada. Hahaha….. Begitulah juga ketika melihat cerita dan perjuangan beberapa kawan menuju jenjang pelaminan. Ada yang mulus, pacaran lama dan akhirnya menikah. Ada yang sudah klop tapi penuh drama dengan segala perjuangan dan tak menemukan kemerdekaan ibaratnya, hingga jatuh bangun , tarik ulur, putus-nyambung, bangkit dan terjatuh. Malah pada akhirnya ketemu seseorang yang mau menerima apapun keadaan dan tiba-tiba langsung nikah begitu saja dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dalam memproklamirkan hubungan syahnya. Oh indahnya takdir cinta ya, dengan semua drama dan alur ceritanya. Hahaha… Ya intinya jika sudah siap nikah, lapangkan dada, panjatkan do’a, minta petunjuk yang kuasa, siapa yang ditemukan paling dekat dengan tak banyak alasan dan syarat, mungkin itulah jawabannya. Titik. (Hahahaha.... Sebagai penegas saja). Memang perjalanan menemukan cinta sejati sehidup sematimu tuh tak segampang yang kau kira. Adakalanya kau sudah mantap dengan seseorang dengan segala petunjuk
  • 35. Sang Kuasa. Munajatmu di tengah malam diwujudkan dengan sebuah gambaran rupa seseorang yang kau kenal. Ternyata Tuhan itu dekat pada hambanya yang ingat. Kemudian ketika kau ajak menuju ke pelaminan jawabannya hambar terucap dan kau kecewa. Dalam hati kau bertanya “Tuhan benarkah rupa yang Engkau visualkan?”. Sebagai hamba kau juga harus berbaik sangka bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik untukmu. Bisa saja petunjuk itu adalah pembuka jodohmu sebenarnya. Bisa saja kamu harus mengenal dengan orang itu dan merasakan sakit hati untuk menemukan seseorang yang benar ada untukmu. Atau, katanya kalau seseorang datang kemimpimu berarti seseorang kangen denganmu. Iya kangen untuk mebencimu dan kamu harus memperbaiki dirimu untuk nanti siapapun yang dapat menerimamu… Hehehe… Atau bisa saja rupa itu adalah benar jawabannya tetapi butuh waktu untuk sampai kata “Iya” karena Tuhan sedang menguji kesabaranmu. Apapun bisa terjadi kan?, jangan hentikan do’amu, di suatu titik terang kau akan menemukan jawaban yang menyenangkan. Ah, sudah pantas belum jadi motivator cinta?. Wkwkwkw.... Kayaknya motivator itu bukanlah orang yang hidupnya lancar-lancar saja ya? tetapi mungkin malah orang yang banyak mengalami kegagalan sehingga banyak pula hal untuk diceritakan. Hahaha... ya tak apalah jika bisa memberikan solusi orang lain akan masalahnya menghadapi kehidupan. itu hal yang mahal loh jika bisa dikomersilkan. Mantul (Mantap Betul). Hahaha.... Atau kau harus tanyakan pada dirimu tentang kebulatan tekadmu, jangan-jangan masih ada keraguan dihatimu penghambat reaksi suatu ikatan untuk bersatu. Seberapa gregetnya hidup lo?. Gua ngajak cewek lain nikah lewat WA didepan gebetan gue yang sebenarnya. Hahaha… ini sih main-main dan bersyukurlah ditolak jika emang gitu
  • 36. kejadiannya, kalo diterima kan bingung juga pilih yang mana. Ya sudahlah ketika do’a dan kemantapanmu selaras, Tuhan akan mengabulkan dari sudut yang tak terduga. Misalnya, datang seseorang yang mencintaimu, ya kamu harus berlapang dada dan menerima dia dan belajar mencintainya. Kamu ingin mencintai atau dicintai sih?. Ya kan dua-duanya karena harus ada aksi dan reaksi dalam cinta menurut Hukum Newton III, bener gak sih?. Pokoknya asyik deh perjalananmu, ketika kamu buka mata dan hatimu. Lapangkan dadamu dan berpikir positif apapun yang terjadi. Disitulah kamu akan menemukan dia sebagai pelengkap dan penyempurna ibadahmu. Ah, sudah ya. Ini terlalu privasi, saya belum ingin mengungkap semuanya. Sebelum saya lupa diri membuatmu gigit jari. Karena tidak semuanya bisa dikatakan dengan kata-kata tentunya. Hahaha…. Ya semoga kamu dapat menemukan inti ceritanya!. Jangan sibuk mencari arti cinta jika akhirnya kau tak menemukannya, karena justru cinta yang memberikan arti dalam hidupmu yang semu itu. Nikmati dan syukuri apapun bentuk cinta yang kau rasa dalam hatimu. Hahaha….. By: Rimbasadewo
  • 37. Ikhlas Tak Ber  Kembali menatap sekilas Apa yang telah terjadi bisakah disebut ikhlas Setelah lama berkemas Namun tetap berbekas Maaf aku bukan orang yang berkelas Untuk bisa kau sebut pantas Asa pun mulai tergilas Terlibas hati yang cadas Pikiranmu pikiranku yang keras Menyudutkan ke dalam sisi yang tak terbahas Aku ingin bergegas dengan langkah jelas Sementara kau mengharap sesuatu yang tak terbatas Rasanya semuanya impas, kembali malas, dan tak berujung lekas Kita butuh sejenak bernapas, kita butuh ruang bebas Mengartikan petunjuk indahNya yang bermajas Tenyata ini bukan kisah tak terbalas Dan kita belum tepat diwaktu yang pas Aku bagai kopi panas, engkau bagai camilan pedas Bersatulah kita di saat hujan deras Aku dan Kamu Ikhlas tak berharap balas, karena kita sepasang yang tak pernah lepas By : Rimbasadewo
  • 38. 1 Document Name Your Company Name (C) Copyright (Print Date) All Rights Reserved Pulanglah Pulanglah… Lepas segala penatmu Pulanglah… Lepas segala rindumu Pulanglah… Tinggal sejenak duniamu Pulanglah… Rasakan hangat senyum Ibumu Pulanglah… Pandang tatap rindu dari ayahmu Pulanglah… Rasakan peluk hangat saudaramu Pulanglah… Dengar senda gurau keponakanmu Pulanglah… Sejenak rebahkan lelah badanmu Pulanglah… Hirup aroma khas rumah dan kamarmu Pulanglah…. Rasakan kecap lezat masakan sederhana bikinan Ibumu Pulanglah… Tidakkah sejenak kau mengingatku? Pulanglah… Tempat dulu engkau cerita hangat keluargamu Pulanglah… Masihkah memori itu menari indah dalam otakmu? Pulanglah… Tak adakah terucap tawaran untukku sekedar mampir menengokmu? Pulanglah… Tak dapatkah kita duduk sejenak tak sekedar membisu namun mencari kata setuju Pulanglah… Cukupkan apa yang kurang dariku dan darimu Pulanglah… Tak bisakah kita kembali bersatu dan tak bosankah kita berseteru Pulangklah… Aku merindukanmu Pulanglah… Disini aku berseru “Aku cinta Kamu” Pulanglah… Pulanglah tak hanya untuk keluargamu Pulanglah…. Pulanglah untuk menemani sepi hati dan ragaku  .
  • 39. S i s a U s ah a T e r ak h i r Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Yang kulakukan sebagai bentuk ikhtiar akan takdir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Dan aku tak tahu apakah akan berhasil Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Mengusahakanmu untuk menjadi yang terkhir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Entah apakah hatimu akan luluh atau aku yang akan runtuh Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Akan takdir yang masih logikaku tak terusir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Yang mana pasrahku makin hangat memanggil Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Yang kurasa hadirMu kian mengalir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Rasaku makin campur aduk membanjir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Namun, makin redup rasa khawatir Mungkin ini sisa Usaha Terakhir… Di ujung apapun takdir yang akan mampir By: Rimbasadewo
  • 40.
  • 41.  Sebuah Catatan Tentang Kamu  Buat apa ngintipin status orang. Sekedar mengamati atau hanya iseng saja. Padahal kalo boleh jujur, merupakan pribadi yang jarang update status. Hahahaha… bohong ya?. Ah bener kok…. Namun status orang kadang tak menggambarkan penuh kepribadiannya. Bahkan mungkin sebaliknya. Status bisa jadi ungkapan jujur seseorang dan bisa jadi pula ungkapan keterbalikan dari apa yang orang sedang rasakan. Tapi sudahlah itu hak masing-masing untuk mengekpresikan dirinya dalam ungkapan yang dinamakan status media social. Tapi yang penting adalah statusmu yang baru muncul karena aku adalah orang yang pantas kau benci sehingga tak harus namaku tersimpan di kontakmu. Tetapi kok tiba-tiba muncul status yang membuatku terbuka akan sosokmu dan sadar ternyata kau special. Walaupun aku tak merasa pantas lagi untuk mengungkapkan. Entah jika ada keajaiban yang melapangkan kesempatan. Atau mungkin ini takdir yang perlahan datang. Aku tak sanggup mendahului untuk mengartikan apa yang Allah rencanakan. Berapa lama kita kenal ya?. Mungkin lebih dari delapan tahun lalu tentu sebelum catatan ini aku tulis. Dan kisahmu sudah aku tulis dalam beberapa catatanku lainnya. Semoga ini terhubung dan menjadi awal kisah kita yang baru. Terlalu banyak liku tentang kita. Tapi aku tau sosokmu adalah gadis sederhana yang manja. Berusaha tegar dengan segala keadaan yang ada. “Ah masak sih mas Nanung?. Bukannya sampeyan bilang seperti itu ke semua wanita?”. Iya beneran, ya mungkin aku pengagum wanita yang tegar walaupun ada sisi yang aku tak suka tentangmu dan sudah aku ungkapkan. Satu lagi tentang status, tidak semua status benar menggambarkan orang yang religius. Bener itu, karena itu kenyataan dan kejadian dan begitupun kalian pasti pernah mendapati kenyataan tentang orang religius hanya dalam status. Jadi ingat saat kita berbincang. “Eh, kamu diomongin tuh sama temenmu yang itu katanya gini, kayaknya benci banget sama kamu”. “ Udah biarin aja Mas, sholawatin aja” waduh special sekali jawabanmu. Apalagi saat ini Tuhan memberiku kesempatan untuk belajar di lingkungan yang agamis sesuatu yang bener-benar aneh menurutku kenapa orang seperti aku bisa tersesat dijalan yang benar. Ya begitulah Tuhan masih sayang padaku untuk lebih dekat kepadanya, mengenal dirinya. Mungkin ini sebaik-baiknya jalan yang Tuhan takdirkan untukku. Tentu aku tau Sholawat adalah kalimat kerinduan dan memuji Nabi kita Muhammad. Rindu itu tentu akan membawa kita pada Akhlaknya yang mulia terutama sikapnya kepada orang-orang yang membencinya. Allahumma Sholli Ala Muhammad…… Ternyata kamu termasuk perantara dari Allah untukku agar aku ingat sholawhat. Semoga ada berkah dan syafa’aat untuk kita semua. Amin… Ah aku selalu terharu tentang kisah keluarga. Dan kita punya cita-cita sama untuk berusaha membahagiakan keluarga khususnya ayah dan ibu kita. Sempat dulu aku ngelantur tentang cita-citaku ingin berkebun mendirikan gren house untuk orang tuaku tentunya ibuku yang suka berkebun. Kok ya sekarang aku jadi ingat karena statusmu membuat kebun kecil- kecilan dengan tanaman papaya pula yang mengingatkanku satu mimpi tentangmu yang sudah lama berlalu namun sudah kuungkap ke kamu. Mimpi memang bunga tidur, atau
  • 42. mungkin terjadi karena pikiran kita tentang seseorang. Tapi kita juga percaya mimpi yang baik adalah petunjuk Illahi tentang takdir. Percaya atau tidak terkadang itu nyata terjadi dan semoga kita adalah hambaNya yang selalu diberi Nya petunjuk. Aku bermimpi engkau sedang masak bersama ibuku di sebuah dapur sederhana dengan menu rebusan daun papaya. Aneh sekali itu ya… walaupun aku mendambakan seorang wanita yang nanti bisa menemani ibuku di dapur, ternyata kau sudah mewujudkannya walau dalam mimpi. Semoga itu jadi nyata. Begitupun saat aku menceritakanmu tentang mimpi itu, jawabanmu hanya senyum dan menu yang enak walau rebusan daun papaya. Ah jadi kangen oseng-oseng bunga papaya yang dicampur ikan teri buatan mama. Hehehe….. Entahlah, masihkah kita terhubung do”a. Tetapi satu-persatu statusmu saakan membuka lembar-lembar baru. Rasanya kita adalah pengagum tirakat meminta petunjuk dengan sholat. Semoga ada yang terikat tentang apapun itu yang terbaik untuk kita. “Sholatin aja Mas” Mungkin saatnya rahasia Tuhan akan tersingkap, terimakasih telah membuatku ingat. Kita pasrahkan pada Sang Maha pengikat. Sekian catatan singkan sambal terhibur akan statusmu. By: Rimbasadewo
  • 43. Sisi Mengerti Mencoba sadar diri…. Mungkin tak kan diterima lagi…. Seperti apapun alasanku kini…. Teruskan saja pergi…. Enggankan saja untuk kembali…. Cukupkan Mengomentari….. Tak usah diambil hati…. Tinggalkan rasa ini…. Bukan aku yang kau nanti…. Bukan kamu yang hadir mengerti…. Lanjutkan saja menjalani hari… Lembar-lembar yang harus ku isi… Ini bukan halusinasi…. Tapi entah bagaimana akhir takdir yang tak kau pahami…. Bagai chemistry mengubah alur reaksi…. Bisa saja berbalik kembali mencintai…. Nikmati dan syukuri…. By: Rimbasadewo
  • 44. Dan Ternyata Penista Ketikasorbankuhanyapenutupbusukisiotakku Ketikajubahkuhanyapenutupbusukhatiku Ketika takbirkuhanyapemanisbusuklisanku Ketikakopyahkuhanyapenutupbusukpikiranku Hai….SiapakahAku?. Yangmudahmengkafirkankamu,kamu,dankamu Yangmudahmenuduhmusebagaipenista HaisiapakahAku?. Benarkahakusangmahapendusta?. Rasamalu’kutergerusdosa-dosaku DanakumasihmengakupemiliksurgaMu Hai…SiapakahAku?. Nuranikutersedumelihattingkahku Akuhanyabenardalampenampilanku
  • 47. Mengapa Masih Ada Desir Getar Ini tak samar Ini tak hambar Ini juga tak sebentar Entah semuanya telah atau belum buyar Ini benar Inilah rasa tegar Aku yang terus belajar Hatiku yang makin peka untuk merasakan Cintaku tak mungkin tertukar Dan ini tak bisa dinalar Yakinku semakin besar Tuhanku membimbingku untuk bersabar Biarpun semua bilang sukar Apapun akan aku hajar Kapan waktu aku dan kamu tersadar Aku tak mau dicecar Aku juga tak mau sok pintar Ku redam perasaan liar Semilir rindu dan takdir menjalar, nyata dan tak lagi samar Tiba waktu saat kamu terlamar. By: Rimbasadewo
  • 48. Tak Tuli Untuk Tetap Peduli Terkadang yang peduli justru yang tak kau sadari Bahkan yang peduli justru yang kau benci Yang kau bantu tiap hari begitu saja pergi Yang kau harap membalas budi tega mengkhianati Yang kau harap menemani tiba-tiba ingkar janji Tapi ada sisi yang kau mengerti Kau harus bisa membuka hati Agar memahami arti hidup ini Teruslah peduli tanpa berpikir balasan yang terjadi Semua terbalas tak seperti rumus fungsi Menyatukan panah-panah sesuai hasil yang kau cari Tuhan itu Maha mengasihi
  • 49. Balasan itu acak, panah-panah kebaikanmu akan terbalas indah di sudut-sudut yang tak mampu kau analogi. Teruslah peduli... Jangan bikin hatimu tuli Peduli tak kan membuatmu menyesali Kecuali jika masih ada iri hati Bukalah hati untuk siapapun juga yang sedang peduli walau kau benci, walau tak kau harap kembali Sudahi, sudahilah sikap dengki yang meracuni hati Merasuk pikiranmu dan logikamu menjadi terkotori Lapangkan hati, tenangkan hati, rasakan ini Semua atas kehendak Illahi By : Rimbasadewo
  • 50. Sepasang Iblis Malam Aku telah belajar menjadi jahat Menutup sisi-sisi yang terlihat Membuat dekat menjadi terhambat Tak ingin lagi terlibat Ku hapus bayangmu sekelibat Namun tak dapat Lagi dan lagi ku coba, namun masih menatap Ku kubur jejak yang semburat Lagi dan lagi masih melekat Ku kumpulkan semua tentang hatimu yang bangsat Lagi dan lagi terhapus tanpa cacat Ku bisikkan hatiku tentang busukmu yang menyeruat
  • 51. Lagi dan lagi hilang tak bersekat Ku jejalkan sifat iblismu yang sesat Lagi dan lagi luluh dan sepakat Izinkan aku mendendam Melepasmu dalam-dalam Terpejam dan membuatmu tenggelam Menghujam tubuhmu dengan pisau tajam Terlelap dalam malam Pudar tak menyisakan temaram Namun semua hanya khayalan karena kita disatukan karena dendam Jalan ini mengajarkanku mendendam, menyatukan kita sebagai sepasang iblis malam Menghitamkan suram
  • 52. Menenggelamkan kelam Habitat kita yang tak bisa diancam Kitalah iblis malam yang disatukan oleh dendam By: Rimbasadewo Menenggelamkan kelam Habitat kita yang tak dapat diancam Kitalah iblis malam yang disatukan oleh dendam By: Rimbasadewo
  • 53. Tak Ada’kah Sisa Ruang Hati Untukmu?. (Pertanyaan Hati) Rasanya hati selalu kontradiksi. Benar sih, remahan hati tak bisa disusun kembali Walaupun itu bisa mana mungkin kembali tersusun rapi Yang jelas sudah tak sama lagi Ada bekas yang menyisakan jejak-jejak tersakiti. Lalu, mungkinkah kembali? Bisakah terjadi? Masih adakah ruang dihati, Paling tidak sekedar menanggapi?. Jika tak ada lagi? Ya sudah pergi adalah harga mati. Mengapa begini? Mungkinkah masih ada keyakinan hati untuk bisa diperbaiki dan memperbaiki.
  • 54. Tak ingin menyesal sebelum kata coba lagi habis tergosok tanpa naluri dan nurani Iyasih, susah sih Terbentur harga diri yang pasti Tapi bukankah ungkapan ini juga bisa diarti sedang merendahkan diri? Sulit sekali bagi lelaki. Dan juga disadari sulit menerima apa yang terjadi. Jika terjadi itulah kehendak Illahi By: Rimbasadewo
  • 55. Racauan Kenyataan Sebenarnya ini adalah sebuah tulisan Terlihat ngawur namun kadang bernyawa Dan kadang pula menjadi nyata Entah mengapa? Aku pun tak tau alasannya Kadang merasasepertian igauan Cepat sekelibat dan menghilang begitu saja Sekejap ku kumpulkan yang masih berbekas Kadang pula tak sempat untuk sekedar tercetak di dalamotak Tapi yang melekat aku tangkap dan ku catat Aku suka tak ada yang membacanya Kalaupun ada yang membacanya mereka tak paham maksudnya Tidak sekarang tapi nanti pada waktunya Tapi apa kau pikir sekarang aku paham? Tidak juga
  • 56. 2 Sekejap yang begitu saja, perlu waktu untuk mencernanya Perlu liku hingga kata-kata itu berlaku Kadang bagai sebuah ramalan masa depan Petunjuk jalan kehidupan Ajaib namun masih sempat berkedip Mengapa bisa begitu ya? Mungkin racauan ini berasal dari alam bawah sadar yang menembus dimensi ruang Kata-kata tentang sebuah jalan yang mungkin memang telah digariskan Walaupun dalam kenyataan langkah perjalanan ada sebuah persimpangan sebagai pilihan Yakinkan, Yakinkan, Yakinkan Yakinlah pada Sang Maha Merencanakan By: Rimbasadewo
  • 57. Menjumlah Berkah (Tak Semua Dapat Terbeli dengan Materi) Masih menyisakan tepi untuk sedikit berbagi, walaupun tak banyak yang menanggapi setidaknya cermin untuk diri sendiri. Beberapa tahun telah terlewati, dan selalu menyempatkan hati untuk mensyukuri. Menjelajahi lembar demi lembar yang sedikit menyibak kuasa Illahi. Oh ternyata masih tak tau diri, jiwa, dan jasad ini. Banyak hal yang sudah terbeli banyak hal yang sudah terpenuhi. Namun, katanya masih manusiawi ketika ada rasa ingin dan ingin lagi. Tapi kan perlu menguasai diri agar bisa terkendali. Dulu banyak hal yang membakar hati. Ingin begini, ingin begitu, ingin semuanya yang ada di dunia ini. Tapi perjalanan seakan menasihati apa yang sebenarnya harus dicari. Saya tidak puas dengan jumlah yang di dapat. Saya tak puas dengan apa yang dikerjakan. Saya tak puas dalam hidup ini. Lalu jika dapat semuanya akan kah terpuaskan pula segalanya. Ah tidak ternyata. Ia sih bahagia ada yang bilang bisa dibeli. Tapi sehakiki apa itu terjadi?. Entah jalan ini mengajarkan sesuatu yang tak akan terbeli. Sehingga tertulislah menjumlah berkah?. Mampukah?. Tuhan mengajarkan dari sedikit namun berarti. Tercukupi kok dan bahkan bisa terpenuhi. Bahagianya pun melebihi. Suatu ketika pernah ingin sekali akan rasa ingin menyelimuti, nafsu menguasai, ingin sesuatu itu ada dan terbeli. Ah iya terkadang kita terjebak antara gengsi dan fungsi tapi sadarkan diri sisi mana yang mampu kita cukupi. Setelah terbeli bahagia sih namun tak lama sekali ada yang lebih dan lebih lagi. Syukuri dan nikmati perjalanan mendapatkannya. Ternyata bukan barang yang membuat bahagia tapi proses hingga tercapainya itu yang tak ternilai ceritanya. Luar biasah.... By: Rimbasadewo
  • 58. Alasan tulisan melukai perasaan Tutup Mulut Semakin berkembang zaman kadang tak membuat otak manusia makin pintar Pintar tak hanya berarti tau segalanya ya, tapi dapat mengartikan sesuatu sesuai kadar dan mampu mengukur jarak yang pas sehingga tak kebablas Dahulu bukannya lisan yang mampu melukai perasaan? Mulutmu harimaumu, lidah lebih tajam dari pisau, dan itulah yang disebut ucapan Nah sekarang persoalan justru tersulut akibat ulah jempol tangan dari sebuah tulisan Bahaya mana lisan dan tulisan?. Dari segi anatomi tubuh coba kita jelaskan Lisan memiliki jarak pasti dengan pikiran tak bisa kau ubah letaknya. Iyakan?. Sehingga pas mau hinaan atau pujian jaraknya sudah terukur Kalaupun lisan menyayat yang membuatmu jadi mayat anggaplah itu terjadi dalam satu tikaman Sementara jempol tangan dalam anatomi tubuh manusia termasuk sistem organ gerak Dapat melakukan fleksi atau abduksi yang dapat kamu pelajari di pelajaran biologi Karena itu jarak jempol tangan dan pikiran tak akan terhitung tepat karena mampu kau gerakkan menjauh dan mendekat Semakin jauh kau gerakkan dari pikiran maka mungkin akan menimbulkan persoalan Tiap orang akan berbeda pula mengartikan tulisan jempol tangan Tidak ada kata pintar dalam mengartikan, semuanya terpikir dengan liar tergantung jarak yang ditempatkan dari pikiran Apalagi sekarang zamannya orang tersinggungan Kalau adab bicara diajarkan, rasanya kita hanya diajarkan menulis saja entah adabnya hanya menulis yang baik dan benar tak sampai pada adab tulisan yang tak menyinggung orang. Hapalkah kita dengan arti semua kata yang sebenarnya entah itu diartikan ganda dari sisi tata bahasa? Enggak juga kan tapi tetap kita gunakan Tak salah jika berakhir seperti "mencret" sudah pas kita arahkan ke lubang tapi muncrat kemana-mana Seharusnya simbol orang berpikir itu kan memegang kepala dengan tangan. Jadi bijaklah menggunakan jempol tangan dengan dipikirkan dalam-dalam. Mari tumbuhkan kesadaran tentang tulisan yang kita ungkapkan untuk dipikirkan matang-matang apalagi di-posting hingga bisa dibaca semua orang. Semoga kita termasuk orang yang diselamatkan dari bahaya lisan dan jempol tangan, juga termasuk orang yang masih waras memakai pikiran dan perasaan. Jangan gampang tersulut karena ini bukan ulah mulut. Jangan tambah dengan adu mulut, main lutut, jambak-jambak rambut, dan main sikut hingga jadi ribut. Sudahlah gak usah ikut-ikut kalau tak siap dituntut!. By: Rimbasadewo
  • 59. Core Of The Core    Sudah lama merasa sebagai orang yang sulit dimengerti Bukan berarti tak punya hati Sehingga ada pertanyaan, waraskah diri ini Lewat tulisan yang teranalisa jejak-jejak kewarasan Terpikir mirip Pak Ndul di Chanel WAGU waton guyon Terpikirkan, apakah kita punya kesamaan? Ternyata tulisan ini adalah intinya inti Wajar gak ada yang mengerti Jadi kalo ada yang bilang nulisnya to the points aja Saya jadi bingung gimana caranya Lah ini point' dari point. Sudah inti dari inti. Hahaha Pernah menganggap diri pintar atau atau mungkin genius Tapi tiba-tiba sadar, orang genius dan gila terpaut jarak yang sempit. Ah jadi sulit kan memposisikan diri Untung masih banyak yang menganggap waras dan dapat terbahas Tulisan hanya sebuah pelampiasan bribetnya pikiran tapi dalam dunia nyata bisa cair-cair aja kok Bisa juga dibilang hobby aja bereksperimen menyusun kata entah gimana bentuk akhirnya Intinya inti mengatakan “Jadilah diri sendiri” Itu lebih menyenangkan!. By: Rimbasadewo
  • 60. Mengenang Dengan Tulisan Sudah tiba waktu Saat aku seperti hantu Ada, namun tak sempat bertemu Sibuk akan duniaku dan sibukmu diduniamu Bukan tak mungkin tiba-tiba engkau rindu Ingin menghubungiku Namun, tak lagi terbalas oleh apapun sesuatu Bukan tak mau, tapi sudah tak lagi mampu Aku bermigrasi ke tempat yang engkau tak tau Dan aku juga tak ingin siapapun tau Tak usah terharu Cukup engkau mengenalku di waktu itu Lepas semua penyesalanmu Ini bukan salahmu Kamu memilih jalanmu begitupun aku Tak lagi ragu Tak lagi mengejar sesuatu yang semu Walau tak bisa menatapku, kau masih bisa baca tulisanku Mengenang tak harus dengan tangisan Aku ajarkan sesuatu baru Mengenang dengan tulisan Ora usah guyu Opo maneh kemayu Wes ora ngaruh nang aku Namun jika butuh sesuatu kau bisa hadir kepadaku Ku persilahkan bertamu dan pasti aku bantu Sesekali waktu aku berada di pintu yang kau pun tau Kau tau kapan aku hadir Walau tak pernah ada jawaban semoga masih terhubung perasaan Itu yang akan mengantar kita dalam pertemuan Sekian salam untukmu Untuk kapanpun waktu butuhmu Jika masih mampu menahan rindu tak usah banyak tau keberadaan ku Aku tak pernah menunggumu By: Rimbasadewo
  • 61. Melebur Takabur Kesombongan terkadang membuat kita buta akan kebenaran. Kebenaran pun juga sebenarnya relative dan harus dipandang dari sisi positif atau mungkin malah menjadi negatif. Takabur bisa muncul dari segi umur, ketika usia masih muda, merasa bisa segalanya, pendidikan lebih tinggi, merasa sudah berpengalaman kemana-mana, materi yang melampaui para kaum tak punya, pokoknya segalanya lah yang bikin makin jumawa. Memang tidak semuanya, dan sungguh luar biasa anak muda yang mampu melebur jumawa mengantarkannya menuju sisi yang berwibawa. Terkadang saya justru kagum pada orang biasa, pendidikan biasa saja, namun memiliki kerendahan hati untuk bisa mengarti sisi-sisi hidup ini. Bergelora itu boleh harus membara tapi tanamkan ilmu padi semakin berisi semakin menunduk kan diri, buat semuanya bergembira, jangan seperti tong kosong nyaring berbunyi walau berlabel alumni sesuatu yang bergengsi. Bukannya sebaik-baiknya manusia adalah yang paling berguna bagi sesamanya. By: Rimbasadewo
  • 62. 1 Document Name Your Company Name (C) Copyright (Print Date) All Rights Reserved Mengikis Sinis Hal Politis Tiba-tiba kok terpancing juga bersikap kritis. Padahal lebih manis pada posisi yang tak idealis. Gimana tidak? toh kebenaran harus memiliki dan dibuktikan dengan sisi-sisi yang logis, dan apa yang akan diperbuat jika keberpihakan hanya berakhir tragis. Yang jelas memang harus tegas. Namun, yang buram jangan dipaksakan hitam. Terserah jika pun dianggap tak punya pendirian, tetapi buat apa memilih yang tak tentu benar?. Pendapat boleh diutarakan namun jangan dikeselatankan. Eh, “dipaksakan maksudnya… hehehe Khilaf aja untuk menyampaikan gagasan akan kebenaran. Ini pendapat pikiran yang sedang kompak-kompaknya dengan perasaan atau sekedar bentuk dari kekhawatiran ketika titik-titik bara emosi membakar sudut yang seimbang. Begitupun hal politis yang kini dimainkan dengan hal agamis. Oh ya, apakah ini suatu pembelajaran manis jika banyak yang menangis?. Rasanya inilah zona tak nyaman yang lupa bahwa perubahan akan terus dan selalu berjalan, begitupun besarnya halangan. Alam dan sosial akan dengan sendirinya menyeimbangkan. Lalu mengapa kita harus berlomba berlagak jadi pahlawan?. Kodrat kita hanya hamba-hamba yang tak kuasa akan segalanya. Titik-titik kebaikan kita yang berusaha dilupakan dan bahkan tak bernilai mulia berharap diganjar sebagai bentuk keikhlasan. Sementara keburukan akan terpatri selamanya sebagai memori kelam dan kejam. Setidaknya kita berusaha menenangkan dengan penuh harapan daripada harus ikut mengkhawatirkan tanpa memberikan penyelesaian. Tentu ikhtiar harus sungguh sungguh dilakukan. Namun, perlu sadar apapun keputusan adalah hak prerogatif Tuhan. Berusahalah tetapi jangan merugikan sesame, bernafsulah tapi jangan membakar semuanya, mengilalah tapi jangan menggurui kewarasan yang ada. Kedudukanmu terkadang tak membawa harmoni bagi semesta. Melangitlah tetapi jangan lupa menapak bumi tempat kakimu berada. Rendah hatilah karena tak guna kebaikan yang dibangun dari pondasi keburukan. Terdogma media yang membuatmu buta. Pengetahuanmu yang tak berguna karena hanya bentuk tekstual saja tanpa terbuka pendapat rasa dan pendapat sesama. Merendahkan standar rasa agar lebih bijak menyikapinya. Cukup rasanya sudah bahagia disebut sebagai manusia pengganjal rasa. Kecil dan terlihat, tak berguna namun dapat menyeimbangkan kehidupan nyata. By: Rimbasadewo
  • 63. Kesepian Sang Penyair Tersibak kerisauan yang tak ada pelampiasannya. Seorang tokoh yang seharusnya dipuja. Karyanya tentang tata kata bahasa, tentang seni sastra. Prestasinya yang seharusnya melambungkan namanya. Ternyata tak seorang pun orang disekelilingnya menganggapnya luar biasa. Dia di puja hanya saat ada di pentas sebuah acara, dengan sosok yang seakan bukan dia. Namun sekejap itu pula terlupa ketika acara bubar dan penonton pulang ke rumahnya. Tak ada karyanya yang melekat sepanjang masa. Entah kenapa???. Mungkin juga tergerus masifnya sosial media. Yang lebih suka umpatan-umpatan kasar daripada kosakata yang tersirat maknanya. Hanya tersisa group WhatsApp yang seharusnya digunakan untuk pekerjaannya. Tapi sekarang, apa itu profesionalitas?. Group kerja yang tak digunakan peruntukannya. Berdagang, curhat, berghibah, dan menyindir sinis yang niat kerja. Begitupun dia yang melampiaskan kosakatanya di sana yang dikenal dengan istilah “spam”. Apapun tujuannya ya tetap sama-sama dianggap sampah. Dia tulis berbait-bait kenangannya, tak ada juga yang menanggapinya. Di pamerkan buku puisi yang dia baru beli dan khatam membacanya, namun siapa yang mempedulikannya? Dia resensi tentang karya sastrawan kesukaannya, tapi sapa juga yang mengenalnya? Dia ungkapkan kritik pekerjaan dengan bahasa puitisnya, tapi siapa yang mau memahaminya?. Dia mau ngapain saja, palingan hanya emoticon jempol bukan tanda suka tapi lebih sekedar tanda kasihan padanya. Sang penyair yang kehilangan medianya
  • 64. Sang penyair yang tak ditakdirkan tenar namanya Sang penyair yang karyanya mudah terlupa Apakah akan hidup karyanya setelah dia tiada?. Entahlah, siapa yang bisa meramalkannya. Terlupa dan tak pernah menjadi apa-apa yang dia pun juga mungkin tak masalah seperti itu adanya. Mungkin hanya segelintir yang mengenalnya, tapi tidak bisa dia banggakan pada banyak manusia yang tak peduli puitisnya kata. Atau seperti saya yang mengamatinya dalam diam sebagai penyair tanpa kata. Memang sebagai seniman harus sadar dimana panggungnya, ketika di bawah panggung juga haruslah sadar bukan siapa-siapa. Haruskan mencari panggung disetiap kita berada?. Rasanya kan tidak juga. Atau mungkin panggungnya sudah tidak ada?. Dirobohkan budaya manusia yang lebih gila pada usaha dalam dunia nyata. Yang tak sempat sekedar merenungi makna dirinya Manusia-manusia yang mengejar dunia Yang tak sempat sejenak melamun dan bermimpi tentang semesta yang sebenarnya Begitulah nasib sang penyair sepi Hanya bisa menuliskan karyanya di group WhatsApp yang dia punya Tak ada nilainya, tapi dia juga tak mengharap apa-apa. Sampai kapan?. Sampai inspirasi hilang dari benaknya?. Tidak…. Seni tak akan pernah padam dari jiwanya walau dihargai atau tidak!. By : Rimbasadewo 31012021
  • 65. Jalan Yang Dituntun Sang Murabbi Tak pernah bermimpi berada di sini. Jalan yang sungguh menenangkan hati. Ternyata hidup tak sekedar butuh dan diukur dari segi materi. Ruhani juga selayaknya jasmani yang butuh asupan gizi. Kisah tentang jalan yang ku tapaki. Lelah dan gundah tetapi tak sanggup aku belok ke kiri. Tujuan yang mungkin aku tidak kehendaki. Ingin berlari tetapi selalu ada yang mencegahku untuk pergi. Diriku yang tak mau memahami kehendak Illahi. Dan pemberontakan diri antara pikiran dan hati. Hingga suatu hari, Aku cukupkan pikirankau untuk berkelahi. Kupasrahkan seluruh diri pada jalan Sang Illahi. Kubutakan iblis dalam pikiran dan memasrahkan semua langkah ini. Entah tertuntun kesana dan kemari. Hingga suatu malam menjelang dini hari aku bermimpi. Seorang Murabbi dengan 7 orang anak usia dini berlari-lari mengelilingi. Sementara aku hanya berdiam diri, entah itu sedang memikirkan jati diri. Anak-anak kecil yang bersama Sang Murabbi tiba-tiba menghampiri. Menggandengku sambil mengajak sedikit berlari menghadap Sang Murabbi. Kutundukkan diri dan kucium tangan kanan beliau untuk menghormati. Sedikit setruman yang menyegat terasa mengaliri diri ini saat bersalaman dengan Sang Murabbi. Aku pun tak mengerti apa yang terjadi. Beliau menepuk pundakku seakan memahami apa yang aku cari. Tanpa sepatah kata beliau berjalan dan begitu saja aku mengikuti. Terbangunlah aku dari mimpi. Tanpa panjang berpikir kemana tujuanku mengikuti Sang Murabbi dalam mimpi. Kuikuti saja Jalan yang dituntun Sang Murabbi, jalan yang kuyakin suci dan diridhoi. By : Rimbasadewo 01022021
  • 66. Nyanyian Sufi Mengalun desir suara petikan senar Sunyi menyambar Bergetar membuat sadar Dibalik sunyi khayal yang hambar Menggugah hati untuk berdebar Mengalahkan nalar Kerinduan yang menjalar Membuka jalan yang sekejap terhampar Lantunan syair yang memancar Seketika kekosongan terbakar Kegelisahan yang memudar Tercabut dari kesombongan yang mengakar Dunia yang penuh hingar-bingar Kepalsuan yang nampak benar Lenyap berpendar Sebentar yang membawa diri belajar Tentang Sang Maha Besar Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar... By : Rimbasadewo 190622
  • 67. Hanya Hamba Sang Maha Kuasa Belajar Bersyukur, Pasrah, dan Menerima Menikmati Hidup Lebih Bermakana Menumpahkan Rasa dalam Kata-kata Ada dan Tak Perlu Jadi Istimewa “Rimbasadewo 07042023”