SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Saat beliau berdakwah di Thaif, tak ada yang didapatkan kecuali hinaan dan 
pengusiran yang keji. Ketika Rasulullah menyadari usaha dakwahnya itu tidak 
berhasil, beliau memutuskan untuk meninggalkan Thaif. Tetapi penduduk Thaif 
tidak membiarkan beliau keluar dengan aman, mereka terus mengganggunya 
dengan melempari batu dan kata-kata penuh ejekan. Lemparan batu yang 
mengenai Nabi demikian hebat, sehingga tubuh beliau berlumuran darah. 
Dalam perjalanan pulang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjumpai 
suatu tempat yang dirasa aman dari gangguan orang-orang jahat tersebut. Di sana 
beliau berdoa begitu mengharukan dan menyayat hati. Demikian sedihnya doa 
yang dipanjatkan Nabi, sehingga Allah mengutus malaikat Jibril untuk 
menemuinya. Setibanya di hadapan Nabi, Jibril memberi salam seraya berkata, 
“Allah mengetahui apa yang telah terjadi padamu dan pada orang-orang ini. Allah 
telah memerintahkan malaikat di gunung-gunung untuk menaati perintahmu.” 
Sambil berkata demikian, Jibril memperlihatkan para malaikat itu kepada 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. 
Kata malaikat itu, “Wahai Rasulullah, kami siap untuk menjalankan perintah 
tuan. Jika tuan mau, kami sanggup menjadikan gunung di sekitar kota itu 
berbenturan, sehingga penduduk yang ada di kedua belah gunung itu akan mati 
tertindih. Atau apa saja hukuman yang engkau inginkan, kami siap 
melaksanakannya.” 
Mendengar tawaran malaikat itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, 
dengan sifat kasih sayangnya berkata,”Walaupun mereka menolak ajaran Islam, 
saya berharap dengan kehendak Allah, keturunan mereka pada suatu saat nanti 
akan menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya.” 
Ketika Makkah berhasil ditaklukkan, beliau berkata kepada orang-orang yang 
pernah menyiksanya,”Bagaimanakah menurut kalian, apakah yang akan 
kulakukan terhadapmu?” Mereka menangis dan berkata,” Engkau adalah saudara 
yang mulia, putra saudara yang mulia.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam 
bersabda,”Pergilah kalian! Kalian adalah orang-orang yang dibebaskan. Semoga 
Allah mengampuni kalian.” (HR. Thabari, Baihaqi, Ibnu Hibban, dan Syafi’i). 
Abu Sufyan bin Harits, sepupu beliau, lari dengan membawa semua anak-anaknya 
karena pernah menyakiti Rasulullah, maka Ali bin Abi Thalib ra, 
bertanya kepadanya,”Hai Abu Sufyan, hendak pergi kemanakah kamu?” Ia 
menjawab, “Aku akan keluar ke padang sahara. Biarlah aku dan anak-anakku 
mati karena lapar, haus, dan tidak berpakaian.” 
Ali bertanya,”MEngapa kamu lakukan itu?” Ia menjawab,”Jika Muhammad 
menangkapku, niscaya dia akan mencincangku dengan pedang menjadi
potongan-potongan kecil.” Ali berkata,”Kembalilah kamu kepadanya dan 
ucapkan salam kepadanya dengan mengakui kenabiannya dan katakanlah 
kepadanya sebagaimana yang pernah dikatakan oleh saudara-saudara Yusuf 
kepada Yusuf, … Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas 
kami dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa). (QS. 
Yusuf : 91). 
Abu Sufyan pun kembali kepada Rasulullah dan berdiri di dekat kepalanya, lalu 
mengucapkan salam kepada beliau seraya berkata,”Wahai Rasulullah, demi 
Allah, 
قَالُوا تَاهللَِّ لَقَدْ آثَرَكَ اهللَُّ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنها لَخَاطِئِينَ 
sesungguhnya Allah telah melebihkan engkau atas kami dan sesungguhnya kami 
adalah orang-orang yang bersalah (berdosa). (QS Yusuf: 91). 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pun menengadahkan pandangannya, 
sedang air matanya membasahi pipinya yang indah hingga membasahi 
jenggotnya. Rasulullah menjawab dengan menyitir firman-Nya,… Pada hari ini 
tidak ada cercaan terhadap kamu. Mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu) 
dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. (QS. Yusuf: 92).

More Related Content

What's hot (20)

Hadis
HadisHadis
Hadis
 
Ziarah Mekkah
Ziarah MekkahZiarah Mekkah
Ziarah Mekkah
 
Makam Nabi Saw
Makam Nabi SawMakam Nabi Saw
Makam Nabi Saw
 
Detik kewafatan rasullullah saw
Detik kewafatan rasullullah sawDetik kewafatan rasullullah saw
Detik kewafatan rasullullah saw
 
Adzan terakhir sahabat bilal
Adzan terakhir sahabat bilalAdzan terakhir sahabat bilal
Adzan terakhir sahabat bilal
 
Sirah madinah
Sirah madinahSirah madinah
Sirah madinah
 
Detik Kewafatan Rasulullah Saw
Detik Kewafatan Rasulullah SawDetik Kewafatan Rasulullah Saw
Detik Kewafatan Rasulullah Saw
 
Toko Buku Kisah 25-nabi-dan-rasul
Toko Buku Kisah 25-nabi-dan-rasulToko Buku Kisah 25-nabi-dan-rasul
Toko Buku Kisah 25-nabi-dan-rasul
 
Bayar harga
Bayar hargaBayar harga
Bayar harga
 
Menyebarluaskan salam
Menyebarluaskan salamMenyebarluaskan salam
Menyebarluaskan salam
 
Sirah amin
Sirah aminSirah amin
Sirah amin
 
Perbedaan nabi-dan-rasul
Perbedaan nabi-dan-rasulPerbedaan nabi-dan-rasul
Perbedaan nabi-dan-rasul
 
Isra
IsraIsra
Isra
 
Isra' mi'raj
Isra' mi'rajIsra' mi'raj
Isra' mi'raj
 
Adab berpergian
Adab berpergianAdab berpergian
Adab berpergian
 
Detik Detik Rasulullah Saw Menjelang Sakratul Maut
Detik Detik Rasulullah Saw Menjelang Sakratul MautDetik Detik Rasulullah Saw Menjelang Sakratul Maut
Detik Detik Rasulullah Saw Menjelang Sakratul Maut
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkah
 
Power Point Agama "Adab Sepulang Bepergian"
Power Point Agama "Adab Sepulang Bepergian"Power Point Agama "Adab Sepulang Bepergian"
Power Point Agama "Adab Sepulang Bepergian"
 
Rasulullah s.a.w.
Rasulullah s.a.w.Rasulullah s.a.w.
Rasulullah s.a.w.
 
Sesi 1 mati satu kepastian
Sesi 1   mati satu kepastianSesi 1   mati satu kepastian
Sesi 1 mati satu kepastian
 

Similar to Saat beliau berdakwah di thaif

Terjemah Shahih Muslim.doc
Terjemah Shahih Muslim.docTerjemah Shahih Muslim.doc
Terjemah Shahih Muslim.doc
VikaOktavia3
 
Kitab sifat orang munafik dan hukum tentang mereka
Kitab sifat orang munafik dan hukum tentang merekaKitab sifat orang munafik dan hukum tentang mereka
Kitab sifat orang munafik dan hukum tentang mereka
Septian Muna Barakati
 
maulid nabi muhammad saw... presentasi.pptx
maulid nabi muhammad saw... presentasi.pptxmaulid nabi muhammad saw... presentasi.pptx
maulid nabi muhammad saw... presentasi.pptx
AMYusuf2
 
Surah ad dhuha
Surah ad dhuhaSurah ad dhuha
Surah ad dhuha
Izam Din
 
6 annabi-shollu-alaih
6 annabi-shollu-alaih6 annabi-shollu-alaih
6 annabi-shollu-alaih
Hazmi Cool
 

Similar to Saat beliau berdakwah di thaif (20)

Tangisan Rasul
Tangisan RasulTangisan Rasul
Tangisan Rasul
 
Terjemah Shahih Muslim.doc
Terjemah Shahih Muslim.docTerjemah Shahih Muslim.doc
Terjemah Shahih Muslim.doc
 
Kitab sifat orang munafik dan hukum tentang mereka
Kitab sifat orang munafik dan hukum tentang merekaKitab sifat orang munafik dan hukum tentang mereka
Kitab sifat orang munafik dan hukum tentang mereka
 
Kitab sifat orang munafik dan hukum tentang mereka
Kitab sifat orang munafik dan hukum tentang merekaKitab sifat orang munafik dan hukum tentang mereka
Kitab sifat orang munafik dan hukum tentang mereka
 
Haji wada
Haji wadaHaji wada
Haji wada
 
Makna wuquf di arafah
Makna wuquf di arafahMakna wuquf di arafah
Makna wuquf di arafah
 
Kitab Minhajul Muslim (bab 2 pasal 5)
Kitab Minhajul Muslim  (bab 2 pasal 5)Kitab Minhajul Muslim  (bab 2 pasal 5)
Kitab Minhajul Muslim (bab 2 pasal 5)
 
01. kitab permulaan wahyu
01. kitab permulaan wahyu01. kitab permulaan wahyu
01. kitab permulaan wahyu
 
maulid nabi muhammad saw... presentasi.pptx
maulid nabi muhammad saw... presentasi.pptxmaulid nabi muhammad saw... presentasi.pptx
maulid nabi muhammad saw... presentasi.pptx
 
Al hilm
Al hilmAl hilm
Al hilm
 
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptxRAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
 
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin AufRahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
 
PPT Isro Mi roj.pptx
PPT Isro Mi roj.pptxPPT Isro Mi roj.pptx
PPT Isro Mi roj.pptx
 
Surah ad dhuha
Surah ad dhuhaSurah ad dhuha
Surah ad dhuha
 
6 annabi-shollu-alaih
6 annabi-shollu-alaih6 annabi-shollu-alaih
6 annabi-shollu-alaih
 
6 annabi-shollu-alaih
6 annabi-shollu-alaih6 annabi-shollu-alaih
6 annabi-shollu-alaih
 
Kisah rasulullah bersama sahabat
Kisah rasulullah bersama sahabatKisah rasulullah bersama sahabat
Kisah rasulullah bersama sahabat
 
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamahKitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
 
Kisah nabi nuh
Kisah nabi nuhKisah nabi nuh
Kisah nabi nuh
 
Manuskrip langka taubatnya syi'ah di hadapan imam ja'far
Manuskrip langka   taubatnya syi'ah di hadapan imam ja'farManuskrip langka   taubatnya syi'ah di hadapan imam ja'far
Manuskrip langka taubatnya syi'ah di hadapan imam ja'far
 

Saat beliau berdakwah di thaif

  • 1. Saat beliau berdakwah di Thaif, tak ada yang didapatkan kecuali hinaan dan pengusiran yang keji. Ketika Rasulullah menyadari usaha dakwahnya itu tidak berhasil, beliau memutuskan untuk meninggalkan Thaif. Tetapi penduduk Thaif tidak membiarkan beliau keluar dengan aman, mereka terus mengganggunya dengan melempari batu dan kata-kata penuh ejekan. Lemparan batu yang mengenai Nabi demikian hebat, sehingga tubuh beliau berlumuran darah. Dalam perjalanan pulang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjumpai suatu tempat yang dirasa aman dari gangguan orang-orang jahat tersebut. Di sana beliau berdoa begitu mengharukan dan menyayat hati. Demikian sedihnya doa yang dipanjatkan Nabi, sehingga Allah mengutus malaikat Jibril untuk menemuinya. Setibanya di hadapan Nabi, Jibril memberi salam seraya berkata, “Allah mengetahui apa yang telah terjadi padamu dan pada orang-orang ini. Allah telah memerintahkan malaikat di gunung-gunung untuk menaati perintahmu.” Sambil berkata demikian, Jibril memperlihatkan para malaikat itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Kata malaikat itu, “Wahai Rasulullah, kami siap untuk menjalankan perintah tuan. Jika tuan mau, kami sanggup menjadikan gunung di sekitar kota itu berbenturan, sehingga penduduk yang ada di kedua belah gunung itu akan mati tertindih. Atau apa saja hukuman yang engkau inginkan, kami siap melaksanakannya.” Mendengar tawaran malaikat itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dengan sifat kasih sayangnya berkata,”Walaupun mereka menolak ajaran Islam, saya berharap dengan kehendak Allah, keturunan mereka pada suatu saat nanti akan menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya.” Ketika Makkah berhasil ditaklukkan, beliau berkata kepada orang-orang yang pernah menyiksanya,”Bagaimanakah menurut kalian, apakah yang akan kulakukan terhadapmu?” Mereka menangis dan berkata,” Engkau adalah saudara yang mulia, putra saudara yang mulia.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,”Pergilah kalian! Kalian adalah orang-orang yang dibebaskan. Semoga Allah mengampuni kalian.” (HR. Thabari, Baihaqi, Ibnu Hibban, dan Syafi’i). Abu Sufyan bin Harits, sepupu beliau, lari dengan membawa semua anak-anaknya karena pernah menyakiti Rasulullah, maka Ali bin Abi Thalib ra, bertanya kepadanya,”Hai Abu Sufyan, hendak pergi kemanakah kamu?” Ia menjawab, “Aku akan keluar ke padang sahara. Biarlah aku dan anak-anakku mati karena lapar, haus, dan tidak berpakaian.” Ali bertanya,”MEngapa kamu lakukan itu?” Ia menjawab,”Jika Muhammad menangkapku, niscaya dia akan mencincangku dengan pedang menjadi
  • 2. potongan-potongan kecil.” Ali berkata,”Kembalilah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya dengan mengakui kenabiannya dan katakanlah kepadanya sebagaimana yang pernah dikatakan oleh saudara-saudara Yusuf kepada Yusuf, … Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa). (QS. Yusuf : 91). Abu Sufyan pun kembali kepada Rasulullah dan berdiri di dekat kepalanya, lalu mengucapkan salam kepada beliau seraya berkata,”Wahai Rasulullah, demi Allah, قَالُوا تَاهللَِّ لَقَدْ آثَرَكَ اهللَُّ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنها لَخَاطِئِينَ sesungguhnya Allah telah melebihkan engkau atas kami dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa). (QS Yusuf: 91). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pun menengadahkan pandangannya, sedang air matanya membasahi pipinya yang indah hingga membasahi jenggotnya. Rasulullah menjawab dengan menyitir firman-Nya,… Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu. Mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu) dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. (QS. Yusuf: 92).