Dokumen tersebut berisi tentang peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dimana beliau melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian naik ke langit untuk bertemu dengan para nabi. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai mukjizat dan tanda yang ditunjukkan kepada Nabi SAW selama perjalanan tersebut.
4. ي ِجهالر ِانَطْيهشال َنِم ِ ه
اَّللِب ُذوُعَأ
ِم
يم ِحهالر ِنَمْحهالر ِ ه
َّللا ِمْسِب
ۡبَعِب ى ٰ
رۡسَا ۡۤۡىِذهال َن ٰحۡبُس
ۡسَمۡال َنِم ا
ًلۡيَل ٖهِد
ِد ِج
َصۡقَ ۡ
اۡل ِد ِجۡسَمۡال ىَلِا ِامَـرَحۡال
َح َانۡكَرٰب ۡ
ىِذهال ا
ٗهَل ۡ
و
ُه ٗههنِا َؕانِتٰيٰا ۡ
نِم ٗهَي ِ
رُنِل
ۡي ِ
صَبۡال ُُۡيِمهسال َو
ُر
Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang
telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha
5. ِكْال واُتوُأ َينِذهال َنِقْيَتْسَيِل
َمآ َينِذهال َداَد ْزَي َو َابَت
واُن
ُتوُأ َينِذهال َابَت ْرَي َ
ۡل َو ۙ ااناَميِإ
ُنِمُْْمْال َو َابَتِكْال وا
ۙ َون
… supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi
yakin dan supaya orang yang beriman bertambah
imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al
Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu...
(QS. Al- Mudatsir, 74: 31)
8. Hati Baginda Nabi Muhammad saw. dicuci
dengan air zamzam, dibuang darah hitam
(‘alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan
waswasnya.
Kemudian dituangkan hikmah, ilmu dan
iman ke dalam dada Rasululloh saw.
9. Selesaipembedahan, didatangkan binatang Buraq untuk
ditunggangi oleh Rasulullah dalamperjalanan luar biasa
yangdinamakan “Isra’ ”
Isra’ (Perjalanan dari Masjidil-Haram keMasdil-Aqsa).
10. Sepanjang perjalanan (Isra’) itu Rasululloh saw. diiringi
(ditemani) oleh Jibril a.s dan Israfil a.s. ketika tiba di
tempat-tempat yang mulia dan bersejarah, Rasulullah
diarahkan oleh Jibril supaya berhenti dan
bersembahyang dua rakaat.
11. Antara tempat- tempat bersejarah tersebut ialah:
1.Madyan,
2.Tursina, yaitu tempat nabi Musa as berbicara (munajat) dengan
Allah dan
3.Baitul-Laham (tempat nabi ‘Isa a.s dilahirkan).
12. Dalam perjalanan itu jugabaginda
Rasulullah saw.menghadapi gangguan
jin ‘Ifrit dengan api yang membara.
13. Peristiwa-peristiwa simbolik yang sangat ajaib. Yang
diperlihatkan dalam isro’ Nabi SAW diantaranya:
Kalau kau suka hati, tepuk tangan
Kalau kau suka hati, tepuk tangan
Kalau kau suka hati, mari kita
lakukan
Kalau kau suka hati, tepuk tangan
Kalau kau suka hati, injak bumi
Kalau kau suka hati, injak bumi
Kalau kau suka hati, mari kita
lakukan
Kalau kau suka hati, injak bumi
Kalau kau suka hati, sorak, "Hore"
Kalau kau suka hati, sorak, "Hore"
Kalau kau suka hati, mari kita
lakukan
Kalau kau suka hati, sorak, "Hore"
Kalau kau suka hati, gerak semua
Kalau kau suka hati, gerak semua
Kalau kau suka hati, mari kita
lakukan
Kalau kau suka hati, gerak semua
14. Kaumyangsedangbertanam dan terus menuai
hasil tanaman mereka.Apabiladituai, hasil (buah)
yangbaru keluar semula seolah- olah belum lagi
dituai. Halini berlaku berulang-ulang. Rasolullah
sawdiberitahu oleh Jibril: Itulah kaum yang
berjihad fisabilillah yangdigandakan pahala
kebajikan sebanyak700 kali gandabahkan sehingga
gandaanyanglebih banyak.
15. Tempatyangberbau harum.
Rasulullahsaw. diberitahu oleh
Jibril a.s:Itulah bau kubur
Masyitah (tukang sisir rambut
anakFir’aun) bersama
suaminya dan anak-anaknya
(termasuk bayi yangdapat
berbicara untuk menguatkan
iman ibunya) yangdibunuholeh
Fir’aun karenatetap teguh
beriman kepada Allah (tak mau
mengakui Fir’aun sebagai
tuhan).
16. IBU MASHITHOH
Ibu Masithoh …Tukang surine putri raja fir’aun
Di kongkon nyembeh … dikon nyebut pangeran fir’aun
Nanging Mashithoh … emoh nyembah pangeran fir’aun
Ibu masitoh banget melase marang putrane
Kang lagi ono gendongan matur mengkene
Oh ibu ampun mesa-ake
17. Sekumpulan orang yang
sedangmemecahkan kepala
mereka. Setiap kali
dipecahkan,kepala mereka
utuh kembali, lalu
dipecahkan lagi. Demikian
dilakukan berkali-kali.
Jibril memberitahu
Rasulullah: Itulah orang-
orang yangberat kepala
mereka untuk sujud
(sembahyang).
18. Sekumpulan orang
yang hanya menutup
kemaluan mereka
(qubul dan dubur)
dengan sepotong kain.
Mereka digiring seperti
binatang ternak. Mereka
memakan bara api dan
batu neraka jahannam.
Kata Jibril: Itulah
orang-orang yang tidak
mengeluarkan zakat
harta mereka.
19. Satu kaum, lelaki dan
perempuan, yang
memakan daging
mentah yang busuk
sedangkan daging
masak dan elok ada di
sisi mereka.
Kata Jibril: Itulah lelaki
dan perempuan yang
melakukan zina
sedangkan lelaki dan
perempuan itu masing-
20. Lelaki yang berenang dalam sungai
darah dan dilontarkan batu.
Kata Jibril : Itulah orang yang makan
riba`.
21. Lelaki yang mengumpulkan kayu dan
dia tak berdaya (tidak kuat)
memikulnya, tapi ditambah lagi kayu
yang lain.
Kata Jibril: Itulah orang tak dapat
menunaikan amanah tetapi masih
menerima amanah yang lain.
22. Satu kaum yang sedang menggunting
lidah dan bibir mereka dengan
penggunting besi berkali-kali. Setiap
kali digunting, lidah dan bibir mereka
kembali seperti biasa.
Kata Jibril: Itulah orang yang
membuat fitnah dan mengatakan
sesuatu yang dia sendiri tidak
melakukannya.
23. Kaumyangmencakar muka dan dada mereka
dengan kuku tembaga mereka.
KataJibril: Itulah orang yangmemakan
daging manusia (mengumpat) dan
menjatuhkan nama baik (mencela,
menghinakan)orang.
24. Seekorsapi jantan yangbesar keluar dari
(terjepit) lubang yangsangatsempit, yang
mungkin dapat dimasukinya.
KataJibril : Itulah orang yang berbicara besar
(Takabbur/Sombong). Kemudian menyesal,
tapi sudahterlambat.
25. Seorangperempuan dengan leher dan
lengan yang penuh dengan perbagai
perhiasan.
Rasulullah tidak memperdulikannya.
KataJibril : Itulah dunia.
JikaRasulullah memberi perhatian
kepadanya, nescayaumat Islam akan
mengutamakan dunia daripadaakhirat
26. Seorangperempuan tua duduk di tengahjalan
dan menyuruh Rosulullah berhenti.
Rosulullah sawtidak menghiraukannya.
KataJibril: Itulah orang yangmensia-siakan
umurnya sampai tua.
27. Tibadi masjid al-Aqsa,Rasulullahsaw.turun dari
buraq.
Kemudian masukkedalam masjid dan menjadi imam
sembahyangdua rakaat, dengansemuaambia` dan
mursalin menjadi ma`mum.
Rasulullahsawmerasa dahaga/haus,lalu dibawakan
oleh Jibril dua bejana yangberisi arak dan susu.
Rasulullahmemilih susulalu diminumnya.
KataJibril: Bagindamembuat pilihan yangbetul.
Jikaarak itu dipilih,nescaya ramai umat baginda akan
menjadisesat.
28. Mi’raj (Naik keHadhratul-Qudus
Menemui Allah).
Didatangkanmi’raj (tangga) yang indah
dari syurga.
Rasulullah saw.dan Jibril a.s. naik ke atas
tangga pertama lalu terangkat kepintu
langit dunia (pintu Hafdhoh).
29. Di Tangga Langit ke-1 Rosululloh dan Malaikat Jibril as.,
Bertemu dengan Nabi Adam as.
Di Tangga Langit Ke-2 Rasulullah dan Malaikat Jibril
berjumpa dengan nabi Isa As dan nabi Yahya As
Di Tangga Langit Ke-3 Rasulullah dan Malaikat Jibril
berjumpa dengan nabi Yusuf As
Di Tangga Langit Ke-4 Rasulullah dan Malaikat Jibril
berjumpa dengan nabi Idris As
Di Tangga Langit Ke-5 Rasulullah dan Malaikat Jibril
berjumpa dengan nabi Harun As dan dikelilingi Kaumnya Bani
Israil.
Di langit ke-6 Rasulullah dan Malaikat Jibril
Bertemu dengan nabi Musa a.s. Rasulullah mengangkat kepala
(disuruh oleh Jibril) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang
banyak, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.
Naik tangga langit ke-7 dan masuk langit ketujuh lalu
bertemu dengan nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di
Baitul- Ma’mur dihadapi oleh beberapa kaumnya.
30. 25 Rasul Alloh
Ashsholaatu 'alannabbi
Wassalaamu 'alarrosul
Wal ambiyaa-il mursaliin
Kulluhum mukromun
Solawat keatas nabi
Sejahtera keatas rosul
Nabi – nabi yang diutuskan
Mereka semua adalah mulia
Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh
Ibrahim, Luth, Ismail
Ishak, Yaqub, Yusuf, Ayub
Syuaib, Musa, Harun, Dzulqifli
Daud, Shulaiman, Ilyas, Ilyasa
Yunus, Zakaria, Yahya, Isa
Wal aakhiru khotimul ambiyaa
Muhammad al musthofaa
Ashsholaatu 'alannabbi
Wassalaamu 'alarrosul
Walambiyaail mursaliin
Kulluhummukromun
31. KepadaRasulullah saw,nabi Ibrahim a.s.bersabda,
“Engkau akan berjumpa denganAllah pada malam ini. Umatmu adalah
akhir umat dan terlalu dha’if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah
umatmu menanam tanaman syurgayaitu :
ْلا ِهللا اِب َّ
َِلا اةَّوُق ا
َلاو ال ْواح ا
َل
ِِِِْْاَعْلا ِِّ ِِاَع
“LAHAULAWALAQUWWATAILLABILLAH”.
32. Mengikut riwayat lain, nabi Irahim a.sbersabda, “Sampaikan
salamku kepada umahmu dan beritahu mereka, syurgaitu baik
tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, yaitu:
او ِ َّ ِ
ّلِل ُدْماحْلااو ِهللا ااناحْبُس
ُهللااو ُهللا ََّلِإ اهالِإ اَل
ُرابْكاأ
ْلا ِهللا اِب َّ
َِلا اةَّوُق ا
َلاو ال ْواح ا
َل
ِِِِْْاَعْلا ِِّ ِِاَع
SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA LA ILAHA ILLALLAH
ALLAHU AKBAR dan
LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL- ‘ALIYYIL-’AZHIM.
Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon
pokok dalam syurga”.
Setelah melihat beberapa peristiwa lain yang ajaib.
Rasulullah dan Jibril masuk ke dalam Baitul-Makmur dan sholat.
(Baitul- Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).
33. T
anggaKe-8 : Di sinilah disebut “al-Kursi” yang
bertepatan dengan bagian pokok Sidratul-Muntaha.
Rasulullah s.a.w menyaksikan berbagai keajaiban yang
pada intinya adalah:
Sungaiair yangtak berubah, sungai susu, sungai arak
dan sungai madu lebah.
Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-
ubah warna dan bertukar menjadi permata- permata
yangindah.
Unggas-unggasemasberterbangan.
Semua keindahan itu tak terlukiskan oleh
manusia.
34. Baginda Rasulullah s.a.w dapat menyaksikan pula
sungai al-Kautsar yang terus masuk ke syurga.
Seterusnya baginda masuk ke syurga yang dijaga
Malaikat Ridwan dan
melihat neraka berserta dengan Malaikat Malik
sebagai penjaganya.
35. T
anggaKesembilan:
Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-
Muntaha.
Rasulullah s.a.w masuk di dalam nur dan naik ke
Mustawa dan Sharirul-Aqlam.
Lalu dapat melihat seoranglelaki yangghaib di dalam
nur ‘Arasy,
yaitu lelaki di dunia yanglidahnya sering basah
berzikir, hatinya tertumpu penuh kepadamasjid dan
tidak memaki ibu ataupun ayahnya.
36. T
anggaKesepuluh:
Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-
Qudus dan Hadhrat Rabbul - Arbab
lalu dapat bertemu Allah Subhanahuwa
Taala, lantas sujud.
Kemudian terjadilah dialog antaraAllah
dan Muhammad, Rasul-Nya Allah S.W.T
:
37. Dialog antara Alloh SWT dan Rosululloh
Allah S.W.T berfirman/memanggil:
Ya Muhammad.
Rasulullah menjawab:
Labbaika.
Allah S.W.T memerintahkan :
Angkatlah kepalamu dan bermohonlah,
Kami perkenankan.
38. Rasulullah berkata lagi : Y
a,Rabb.
Engkautelah ambil Ibrahim sebagaiKhalil dan
Engkauberikan dia kerajaan yang besar.
Engkauberkata-kata dengan Musa.
Engkau berikan Dawud kerajaan yangbesar dan dapat
melembutkan / melunakkan besi.
Engkaukurniakan kerajaan kepada Sulaiman yangtidak
Engkaukurniakan kepadasesiapa pun dan memudahkan
Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin.
Engkauajarkan ‘IsaTaurat dan Injil. Denganizin-Mu, dia
dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan
menghidupkan orang mati.
Engkaulindungi dia dan ibunya daripada syaitan.
39. Allah S.W.T.Menjawabdengan Berfirman:
Aku menjadikanmu sebagaikekasih.
Aku perkenankanmu sebagaipenyampai berita gembira
dan perintah kepada umatmu.
Aku buka dadamu dan buangkan dosamu.
Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat.
Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada
hari qiamat.
Aku kurniakan tujuh ayat (surah al-Fatihah) yangtidak aku
kurniakan kepada sesiapasebelummu.
Aku berikanmu ayat- ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai
suatu perbendaharaan di bawah ‘Arasy.
41. Selesaimunajat, Rasulullah s.a.w di bawa menemui nabi
Ibrahim a.skemudian nabi Musa a.s.
Nabi Musa a.s. menyuruh Rasulullah s.a.w merayu kepada
Allah S.W.Tagar diberi keringanan, mengurangkan jumlah
waktu sembahyang itu.
Setelahsembilan kali merayu meminta kepadaAlloh, (setiap
kali dikurangkan lima waktu),
akhirnyaAllah berkenan memfardhukan/mewajibkan
sembahyang lima waktu sehari semalam
dengan melipatgandakan nilainya sebanyak50 waktu juga.
43. Selesai Mi’raj:
Rasulullah saw. turun ke langit dunia lagi.
Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis.
Lalu menunggang buraq perjalanan pulang ke
Mekah pada malam yang sama.
Dalam perjalanan ini Baginda saw. bertemu dengan
beberapa peristiwa yang kemudian menjadi saksi
(bukti) peistiwa Isra’-Mi’raj yang amat ajaib itu
(Dalam satu riwayat peristiwa itu terjadi pada
malam Senin, 27 Rajab, kira-kira 18 bulan sebelum
hijrah).
Wallahu a’lam.
44. Butiran-Butiran Hikmah Perjalanan Isra
dan Mi’raj Nabi MuhammadSaw.:
1.Konteks situasi terjadinya
2.PensucianHati
3.Memilih susu– menolak khamar
4.Imam Shalat Berjamaah
5.Kembali kebumi denganShalat
45. Konteks Situasi Terjadinya :
Kita kenal, Isra' wal Mi'raj terjadi sekitar setahun
sebelum Hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah
(Yatsrib ketika itu).
Ketika itu, Rasulullah SAW dalam situasi yang
sangat "sumpek", seolah tiada celah harapan masa
depan bagi agama ini.
Selang beberapa masa sebelumnya, isteri tercinta
Khadijah
r.a. dan paman yang menjadi dinding kasat dari
penjuangan
meninggal dunia.
Sementara tekanan fisik maunpun psikologis kafir
Qurays
terhadap perjuangan semakin berat.
Rasulullah seolah kehilangan pegangan,
kehilangan arah, dan kini pandangan itu berkunang-
kunang tiada jelas.
Dalam sitausi seperti inilah, rupanya "rahmat" Allah
meliputi segalanya, mengalahkan dan
46. Beliau di suatu malam yang merintih kepedihan,
mengenang kegetiran dan kepahitan langkah
perjuangan,
tiba-tiba diajak oleh Pemilik kesenangan dan
kegetiran untuk "berjalan-jalan" (saraa)
menelusuri napak tilas "perjuangan" para
pejuang sebelumnya (para nabi).
Bahkan dibawah serta melihat langsung
kebesaran singgasana Ilahiyah di "Sidartul
Muntaha".
Sungguh sebuah "penyejuk" yang menyiram
keganasan kobaran api permusuhan kaum kafir.
Dan kinilah masanya bagi Rasulullah SAW untuk
kembali "menenangkan" jiwa, mempermantap
tekad menyingsingkan lengan baju untuk
melangkah menuju ke depan.
47. Artinya, bahwa kita adalah "rasul-rasulnya" Rasulullah SAW
dalam melanjutkan perjuangan ini.
Betapa terkadang, di tengah perjalanan kita temukan
tantangan dan penentangan yang menyesakkan dada, bahkan
mengaburkan pandangan objektif dalam melangkahkan kaki ke
arah tujuan.
Jikalauhal ini terjadi, makatetaplah yakin,Allah akanmeraih
tangan kita, mengajak kita kepadasebuah "perjalanan" yang
menyejukkan.
48. ْوُنامأ انِْْذَّلا ُِّّ ِلاو ُ ا
للاَا
ا
"Allahu Waliyyulladziina aamanu"
(Sungguh Allah itu adalah Wali-nya mereka yang betul-betul
beriman)".
Wali yang bertanggung jawab memenuhi segala keperluan
dan kebutuhan.
Kesumpekan dan kesempitan sebagai akibat dari
penentangan dan rintangan mereka yang tidak senang
dengan kebenaran, akan diselesaikan dengan cara dan
metode yang Hanya Allah yang tahu.
Yang terpenting bagi seorang pejuang adalah, maju tak
gentar, sekali mendayung pantang mundur, konsistensi
memang harus menjadi karakter dasar bagi seorang pejuang
di jalanNya.
ِةامْحار ْنام ا ْوُسائْْات ا
َلاو
ِهللا
(jangansekali-kalikaliansemuaberputusasa darirahmatAllah).
49. PensucianHati
Disebutkan bahwa sebelum di bawa oleh Jibril,
beliau dibaringkan lalu dibelah dadanya,
kemudian hatinya dibersihkan dengan air zamzam.
Apakah hati Rasulullah kotor?
PernahkanRasulullah SAWberbuat dosa?
Apakah Rasulullah punya penyakit
"dendam", dengki, iri hati,atau berbagai penyakit hati
lainnya?
Tidak…sungguh …tidak. Beliau hamba yang"ma'shuum"
(terjaga dari berbuat dosa).
50. Lalu apa signifikasi dari pensucianhatinya?
Rasulullah adalah sosok "uswah",
pribadi yang hadir di tengah-tengah umat
tidak hanya sebagai,
"muballigh" (penyampai),
melainkan sosok pribadi unggulan yang
harus menjadi "percontohan"
bagi semua yangmengaku pengikutnya.
ْوُسار ِّْ ِف ُِْكال ااناك ْداقال
اساح ٌةاوْسُا ِ ه
للاَا ِل
ٌةان "Laqadkaanalakumfi Rasulillahiuswatun hasanah".
51. Memang betul, sebelum melakukan perjalanannya, haruslah
dibersihkan hatinya.
Sungguh,kita semua sedangdalam perjalanan.
Perjalanan "suci" yangseharusnya dibangundalam suasana
"kefitrahan".
Berjalan dariAlloh dan juga menuju kepadaAlloh.
Dalam perjalanan ini, diperlukan lentera, cahaya, atau
petunjuk agar selamat menempuhnya.
Danhati yang intinya sebagai
"NURANI",
itulah lenteraperjalanan hidup.
Cahayaini berpusat pada hati seseorang yangternyata juga
dilengkapi oleh gesekan-gesekan"karat" kehidupan
(fa alhamaha fujuuraha).
52. Semakin kuat gesekan karat,
semakin jauh pula dari warna yang sesungguhnya
(taqa-waaha).
Dan oleh karena itu, di setiap saat dan
kesempatan, diperlukan pembersihan, diperlukan
air zamzam
untuk membasuh kotoran-kotoran hati yang
melekat.
Hanya dengan itu, hati akan bersinar tajam
menerangi kegelapan hidup.
Dan sungguh hati inilah yang kemudian menjadi
"penentu"
baik atau tidaknya seseorang pemilik hati.
53. Disebutkan bahwa hati manusia awalnya putih bersih.
Ia ibarat kertas putih dengan tiada noda sedikitpun.
Namun karena manusia, setiap kali melakukan dosa-dosa
setiap kali pula terjatuh noda hitam pada hati, yang pada
akhirnya menjadikannya hitam pekat.
Kalaulah saja, manusia yang hatinya hitam pekat tersebut tidak
sadar dan bahkan menambah dosadan noda,
maka akhirnyaAllah akanakan membalik hati tersebut.
Hati yang terbalik inilahyang kemudian hanya bisa disadarkan
oleh api neraka.
"Khatamallahu 'alaa quluubihim".
54. Di Al Qur'an sendiri, Allah berfirman“
Artinya: Sungguh beruntung siapa yang
mensucikannya, dan sungguh buntunglah
siapa yang mengotorinya".
Maka sungguh perjalanan ini hanya akan bisa
menuju
"ilaahi"
dengan senantiasa membersihkan jiwa dan
hati kita, sebagaimana yang telah dilakukan
oleh Rasulullah sebelum perjalanan sucinya
tersebut.
55. Memilih Susu–Menolak Khamar
Ketika ditawari dua pilihan minuman, dengan sigap
Rasulullah mengambil gelas yang berisikan susu.
Minuman halal dan penuh menfaat bagi kesehatan.
Minuman yang berkalsium tinggi, menguatkan tulang
belulang.
Rasulullah menolak khamar, minuman yang menginjak-
nginjak akal, menurunkan tingkat inteletualitas ke dasar
yang paling rendah. Sungguhmemang pilihan yang tepat,
karena pilihan ini adalah pilihan fitri "suci".
56. Dengan bekal jiwa yang telah dibersihkan tadi, Rasulullah
memang melanjutkan perjalanannya.
Di tengah perjalanan, hanya memang ada dua alternatif
di hadapan kita.
Kebaikan dankeburukan.
Kebaikan akan selalu identik dengan manfaat, sementara
keburukan akan selalu identik dengan kerugian.
Seseorang yang hatinya suci, bersih dari kuman dosa dan
noda kezaliman, akan sensitif untuk menerima selalu
menerima yang benar dan menolak yang salah.
57. Bahkan hati yang bersih tadi akan merasakan
"ketidak senangan"
terhadap setiap kemungkaran.
Lebih jauh lagi, pemiliknya akan memerangi
setiap kemungkaran dengan segala daya yang
dimilikinya.
Dalam hidup ini seringkali kita diperhadapkan
kepada pilihan-pilihan yangsamar.
"Fitroh”
menjadi acuan, lentera, pedoman dalam
mengayuh bahtera kehidupan menuju tujuan
akhir kita (akhirat).
58. Dan oleh karenanya,jika kita dalam melakukan pilihan-
pilihan dalam hidup ini,
ternyata kita seringkali terperangkap kepada pilihan-pilihan
yangsalah, buruk lagi merugikan,
makayakinlah itu disebabkan oleh tumpulnya fitroh insaniyah
kita.
Agaknyadalamsituasi seperti ini, diperlukan asahanuntuk
mempertajam kembali
"fitroh Ilahiyah"
yangbersemayamdalam diri setiap insan.
59. Imam Shalat Berjamaah
Shalat adalah bentuk peribadatan tertinggi seorang Muslim,
sekaligusmerupakan simbol ketaatan totalitas kepadaYang
Maha Pencipta.
Padashalatlah terkumpul berbagai hikmahdan makna.
Shalat menjadi simbol ketaatan total dan kebaikan universal
yang seorang Muslim senantiasa menjadi tujuan hidupnya.
Maka ketika Rasululloh memimpin shalat berjama'ah,
dan tidak tanggung-tanggung ma'mumnya adalah para
anbiyaa (nabi- nabi),
maka sungguh itu adalah suatu pengakuankepemimpinan
dari seluruh kaum yang ada.
60. Memang jauh sebelumnya, Musa yang menjadi pemimpin
sebuah umat besar padamasanya.
BahkanIbrahim, Eyangnya,seluruh nabi dan Rasul,
menerima menjadi Ma'mum Rasulullah SAW.
Beliau semua menerima dengan rela hati, karena sadar
bahwa Rasulullah memang memiliki kelebihan-kelebihan
"leadership",
walau secarasenioritas beliaul seharusnya menjadi
ma’mum.
61. Kempimpinan dalam shalat berjama'ah sesungguhnya
juga simbol kepemimpinan dalam segala skala
kehidupan manusia. Allah menggambarkan sekaligus
mengaitkan antara kepemimpinan shalat dan
kebajikan secara menyeluruh: "Wahai orang-orang
yang beriman, ruku'lah, sujudlah dan sembahlah
Tuhanmu serta berbuat baiklah secara bersama-sama.
Nisacayadengan itu, kamu akan meraih
keberuntungan". Dalam situasi seperti inilah, seorang
Muhammad telah membuktikan bahwa dirinya adalah
pemimpin bagi seluruh pemimpin umat lainnya.
62. Bagaimana dengan kita sebagaipengikut nabi muhammad dalam
masalah ini?
Masalahnya, umat Islam saat ini tidak memiliki kriteria tersebut.
Kriteria "imaamah" atau kepemimpinan yang disebutkan dalam
Al Qur'an masih menjadi "tanda tanya" besar pada kalangan
umat ini.
"Dan demikian kami jadikan di antara mereka pemimpin yang
mengetahui urusan Kami, memiliki kesabaran dan ketangguhan
jiwa, dan adalah mereka yakin terhadap ayat-ayatKami".
Kita umat Islam, yang seharusnyamenjadi pemimpin umat
lainnya, ternyata memang menjadi salah satu pemimpin.
Sayang kepemimpinan dunia Islam saat ini terbalik, bukan
dalamshalat
berjama'ah, bukan dalam kebaikan dan kemajuan dalam
kehidupan manusia.
Namun lebih banyak yangbersifat negatif.
63. Kembali KeBumi dengan Shalat
Perjalanan singkat yangpenuh hikmah tersebut segera
berakhir, dan dengan segerapula beliau kembali menuju
alam kekiniannya.
Rasulullah sungguhsadarbahwa betapapun ni'matnya
berhadapan langsung denganYangMaha Kuasadi suatu
tempat yangagungnan suci,
betapa ni'mat menyaksikan dan mengelilingi syurga,tapi
kenyataannya beliau memiliki tanggung jawab duniawi.
Untuk itu, semuakesenangandan keni'matan yang
dirasakan malam itu, harus ditinggalkan untuk kembali ke
dunia beliau melanjutkan amanah perjuangan yangmasih
harus diembannya.
64. Inilah sikap seorangMuslim.
Kita dituntut untukturun kebumi ini dengan
membawa bekal shalat yang kokoh.
Shalatberintikan
"dzikir",
dan karenanya dengan bekal dzikir inilah kita
melanjutkan ayunan langkah kaki menelusuri lorong-
lorong kehidupan menuju kepada ridhaNya.
65. اًرِْْثاك اهللا ُرُكْاذاو
"Wadzkurullaha katsiira"
(dan ingatlah kepada Allah banyak-banyak),
pesan Allah kepada kita di saat kita
bertebaran mencari
"fadhalNya“
dipermukaan bumi ini.
Persis seperti Rasulullah SAW membawa
bekal shalat 5 waktu berjalan kembali menuju
bumi setelah melakukan serangkaian
perjalanan suci ke atas (Mi'raj).
66. Robbi fan Fa'na bi Barkatihim
Wahdinal khusna bi khurmatihim
Wa amitna fi thorii qotihim
Wa mu'afatin minal fitani
Inilah ilmu harus kau pegang
Carilah amal malam dan siang
Jangan kau bosan dgn kebaikan
Amal yg baik kau bawa pulang
Jadilah murid yg patuh setia
Tidak mencaci tidak berdosa
Tidak durhaka kpd org tua
Tidak hiyanat kpd ulama
Jangan sombong bila berilmu
Hafal quran hadis bermutu
Tapi sayang hatinya buntu
Semua org dianggap dungu
Baca maulid dibilang sesat
Baca solawat dibilang bejat
Bela agama dibilang mudarat
Syiar agama dibilang maksiat
Ini zaman sudah berhias
Bayak iman sudah terlepas
Malam minggu berdandan rias
Hura hura dan puas puas
Robbi fan Fa'na bi Barkatihim
Lirik Qosidah Sholawatan Majelis Nurul Musthofa
Pimpinan Habib Hasan bin Ja'far Assegaf
(Nada Sepohon Kayu , Alm Ust. Jeffri Al-Buchori)
Dunia ini tiada pasti
Semuan pasti akanlah mati
Haya allah penolong diri
Nabi muhamad pembela hati
67. Anak-anaku serta Bp.dan ibu guru
sekalian...sebelum kita mengakhiri acara
ini…marilah kita bersama memanjatkan
do’a… marilah kita tundukkan kepala
sejenak, kosongkan pikiran, pusatkan
hati kita menghadap kepada Allah, agar
do'a kita diterima di sisi Allah Swt.
68. "Yaa Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang, hanya rahmat dan kasih sayangMUlah
sehingga segala aktifitas kami dalam acara ini berjalan dengan lancar walaupun
menguras waktu, tenaga dan pikiran."
Dan hari ini Ya Allah kami berkumpul ditempat ini memanjatkan puji syukur
kepadaMu sekaligus menutup kegiatan kami....
"Yaa Allah berkahilah segala aktifitas kami selama dalam mengikuti rangkain
acara kami, dan jadikanlah sebagai amal ibadah di sisiMU.
Untuk itu Yaa Allah tetapkanlah rahmat dan kasih sayangMU kepada kami dan
jadikanlah pertemuan ini, sebagai pertemuan yang engkau ridhoi...
Yaa Allah......
اًلـْهـَس ُهـَلـَعَج اَم ۡلِا َلــْهـَسَۡل لهـملَا
Yaa Allah, mudahkanlah segala urusan kami, karena tidak ada yang mudah
kcuali engkau jadikan mudah Yaa Allah...
ْْخـْلا ااباوْباا ناْْاِاع احاتْف ِِهـلاا
اةاكرابْلا اوابْبااارو
اااو ِقْزالر اوابْباااو هامَْعلن اوابْباااو
اوابْباااو وةُقْلا اوابْب
اكِتامْحارِب ةامالالس اوابْباااو ِةاحالص
نْْـِم ِحالر اِاحْراا ااْ
69. Yaa Allah.. Bukakanlah atas kami pintu kebajikan, pintu berkahMu, pintu
rahmatMU, pintu kekuatan, pintu reskiMU, pintu kesehatan, pintu
keselamatan, karena Engkaulah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang...
انِم اكِب ُذ ُْـوعااا و ِنْزُحْلااو ِِـاهال انِم اكِب ُذ ُْـوعاا ااِنا ِِهـلاا
ِلْساكْلااو ِ
ـزاجاَعْلا
Yaa Allah ...Kami berlindung kepadaMu dari keragu-raguan hati dan duka cita
dan kami berlindung kepadaMu dari sifat lemah dan malas...
ْتبَث َو ااْربَص َانْيَلَع ْغرْفَا َانبَر
َانَماَدـْقَا
ِخَۡلا ىِف َو َةنَسَح ياْنلد ىِف َانِتآ َانبَر
اابَذَع نأِق َو نةَسَح ةَر
ارالن
Yaa Allah.... Curahkanlah kesabaran atas kami, dan teguhkanlah pendirian kami
terhadap cobaan dan kebenaran. Yaa Allah...
Berkahilah semua ilmu yang kami dapat selama kegiatan ini, sehingga kami
dapat mengamalkan setelah kami bubar dan kerumah masing-masing.
Sehingga kami bisa menjadi suri tauladan dalam keluarga, masyarakat, bangsa
dan negara... Amin Yaa Rabbal Alamin