Setiap umat muslim harus mengetahui bahwa Ibadah puasa tidak bersifat membratkan, sehingga setiap umat harus mengetahhui kemudahan-kemudahan yang telah ditetapkan oleh Allah kepada umat-Nya dalam berpuasa. Hukum ini di sebut "rukhsah".Tetapi mengetahui rukhsah bukan berarti menjadi alasan saudara-saudara untuk meninggalkan kewajiban berpuasa di bulan ramadhan.
Mujmal berarti sesuatu yang menunjukkan kemungkinan beberapa makna tanpa ada kelebihan salah satu makna. Mubayyan adalah mujmal yang sudah dijelaskan, baik penjelasan terdapat dalam dalil yang sama atau terpisah. Ada dua jenis mubayyan yaitu mubayyan muttashil dan munfashil. Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan semua aspek agama baik melalui ucapan, perbuatan, atau
Dokumen tersebut membahas tentang hukum lafadz mutlak dan muqayyad dalam tafsir Al-Quran. Ada empat kategori hubungan antara mutlak dan muqayyad, yaitu: (1) sama hukum dan sebab, (2) berbeda hukum dan sebab, (3) berbeda hukum tapi sama sebab, (4) sama hukum tapi berbeda sebab. Dokumen ini menjelaskan kondisi di mana mutlak dibawa ke muqayy
Mujmal berarti sesuatu yang menunjukkan kemungkinan beberapa makna tanpa ada kelebihan salah satu makna. Mubayyan adalah mujmal yang sudah dijelaskan, baik penjelasan terdapat dalam dalil yang sama atau terpisah. Ada dua jenis mubayyan yaitu mubayyan muttashil dan munfashil. Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan semua aspek agama baik melalui ucapan, perbuatan, atau
Dokumen tersebut membahas tentang hukum lafadz mutlak dan muqayyad dalam tafsir Al-Quran. Ada empat kategori hubungan antara mutlak dan muqayyad, yaitu: (1) sama hukum dan sebab, (2) berbeda hukum dan sebab, (3) berbeda hukum tapi sama sebab, (4) sama hukum tapi berbeda sebab. Dokumen ini menjelaskan kondisi di mana mutlak dibawa ke muqayy
Kaum Mu'tazilah adalah kelompok yang memisahkan diri dari Ahlus Sunnah pada abad ke-2 Hijriyah di Bashrah, Irak. Mereka menolak konsep taqdir Allah dan mengklaim bahwa akal adalah hukum tertinggi. Beberapa khalifah Islam seperti Ma'mun mendukung pandangan Mu'tazilah namun ajaran ini kemudian ditolak oleh ulama.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian dan bidang studi Ulum al-Quran, yang meliputi pembelajaran tentang sejarah penurunan, kompilasi, bacaan, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan al-Quran. Ia juga menjelaskan perkembangan Ulum al-Quran sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga abad-abad berikutnya.
Bab 1 membahaskan pengertian Sejarah dan Fiqh Sirah, faedah mempelajari Fiqh Sirah, serta sumber-sumber utama Fiqh Sirah seperti al-Quran, al-Sunnah, kitab-kitab al-Shama'il dan Sirah. Bab ini juga memperkenalkan beberapa karya klasik dan modern yang mengangkat topik Fiqh Sirah.
HADIS SAHIH & HADIS HASAN -PENGAJIAN TAFSIR AQ & ASFarra Shahirra
Hadis dibahagikan kepada dua kategori utama iaitu sahih dan hasan berdasarkan kualiti perawinya. Hadis sahih mempunyai perawi yang adil dan dakwat, manakala hadis hasan kurang sedikit dari segi dakwat perawinya. Terdapat beberapa jenis hasil kategorisasi mendalam seperti hasan li dzatih, hasan li ghairih yang dibezakan berdasarkan kriteria tertentu.
Takhrij al-Hadith merupakan ilmu yang membahas metodologi untuk menelusuri sumber asli hadis, menentukan statusnya, dan mengetahui rantai perawinya. Terdapat beberapa kaedah takhrij seperti menurut perawi pertama, tema, lafaz awal, dan lafaz langka dengan bantuan kitab-kitab khusus. Takhrij penting untuk memverifikasi keaslian dan kredibilitas suatu hadis.
Naskh merupakan ilmu penting dalam memahami Al-Quran. Ia berkaitan dengan pembatalan hukum lama dan digantikan dengan hukum baru. Terdapat beberapa jenis naskh seperti al-Quran menasnkh al-Quran, al-Sunnah menasnkh al-Quran, dan beberapa jenis naskh lain.
Presentasi ini membahas tentang pengertian al-Quran dan sunnah, pembagiannya, hukum-hukum yang terkandung dalam al-Quran, dan fungsi sunnah terhadap ayat-ayat hukum. Al-Quran membahas hukum secara global sedangkan sunnah merinci pelaksanaannya. Sunnah juga menambahkan aturan teknis dan menetapkan hukum yang belum disebutkan dalam al-Quran.
Dokumen ini membahas tentang hukum syara' Islam, terutama konsep hakim, mahkum fih, dan mahkum 'alaih. Hakim dalam konteks ini merujuk kepada Allah sebagai pembuat hukum syara'. Mahkum fih adalah perbuatan manusia sebagai objek hukum, sedangkan mahkum 'alaih adalah subjek hukum yaitu manusia yang memenuhi syarat-syarat untuk dibebani hukum. Dokumen ini juga membahas
Madrasah ahli ar-ra'yu dan madrasah ahli hadis muncul sebagai dua aliran utama dalam pendekatan ijtihad dan istinbat hukum di kalangan fuqaha' zaman awal. Madrasah ahli ar-ra'yu lebih menekankan maqasid syarak dan kemaslahatan manakala madrasah ahli hadis lebih bergantung kepada nas-nas hadis. Kedua-dua aliran memainkan peranan penting dalam perkembangan fiqh Islam.
Buku Kegiatan Pesantren Digital IRMA Jawa Barat 1444 H.pdfSerbanekaPrinting
Dokumen tersebut membahas tentang puasa pada bulan Ramadhan, meliputi definisi puasa, perintah puasa dan keutamaannya menurut Al-Quran dan hadis, cara mengetahui permulaan bulan Ramadhan, ancaman bagi yang tidak berpuasa, syarat dan rukun puasa yang sah, hal-hal yang dapat membatalkan puasa, dan amalan-amalan yang dianjurkan di bulan suci Ramadhan.
Puasa merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam. Terdapat beberapa jenis puasa, antara lain puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa sunnah, puasa makruh, dan puasa haram. Puasa Ramadhan adalah puasa wajib bagi umat Islam yang harus dilaksanakan setiap tahun. Puasa Ramadhan memiliki syarat-syarat dan rukun yang harus dipenuhi agar puasa sah.
Kaum Mu'tazilah adalah kelompok yang memisahkan diri dari Ahlus Sunnah pada abad ke-2 Hijriyah di Bashrah, Irak. Mereka menolak konsep taqdir Allah dan mengklaim bahwa akal adalah hukum tertinggi. Beberapa khalifah Islam seperti Ma'mun mendukung pandangan Mu'tazilah namun ajaran ini kemudian ditolak oleh ulama.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian dan bidang studi Ulum al-Quran, yang meliputi pembelajaran tentang sejarah penurunan, kompilasi, bacaan, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan al-Quran. Ia juga menjelaskan perkembangan Ulum al-Quran sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga abad-abad berikutnya.
Bab 1 membahaskan pengertian Sejarah dan Fiqh Sirah, faedah mempelajari Fiqh Sirah, serta sumber-sumber utama Fiqh Sirah seperti al-Quran, al-Sunnah, kitab-kitab al-Shama'il dan Sirah. Bab ini juga memperkenalkan beberapa karya klasik dan modern yang mengangkat topik Fiqh Sirah.
HADIS SAHIH & HADIS HASAN -PENGAJIAN TAFSIR AQ & ASFarra Shahirra
Hadis dibahagikan kepada dua kategori utama iaitu sahih dan hasan berdasarkan kualiti perawinya. Hadis sahih mempunyai perawi yang adil dan dakwat, manakala hadis hasan kurang sedikit dari segi dakwat perawinya. Terdapat beberapa jenis hasil kategorisasi mendalam seperti hasan li dzatih, hasan li ghairih yang dibezakan berdasarkan kriteria tertentu.
Takhrij al-Hadith merupakan ilmu yang membahas metodologi untuk menelusuri sumber asli hadis, menentukan statusnya, dan mengetahui rantai perawinya. Terdapat beberapa kaedah takhrij seperti menurut perawi pertama, tema, lafaz awal, dan lafaz langka dengan bantuan kitab-kitab khusus. Takhrij penting untuk memverifikasi keaslian dan kredibilitas suatu hadis.
Naskh merupakan ilmu penting dalam memahami Al-Quran. Ia berkaitan dengan pembatalan hukum lama dan digantikan dengan hukum baru. Terdapat beberapa jenis naskh seperti al-Quran menasnkh al-Quran, al-Sunnah menasnkh al-Quran, dan beberapa jenis naskh lain.
Presentasi ini membahas tentang pengertian al-Quran dan sunnah, pembagiannya, hukum-hukum yang terkandung dalam al-Quran, dan fungsi sunnah terhadap ayat-ayat hukum. Al-Quran membahas hukum secara global sedangkan sunnah merinci pelaksanaannya. Sunnah juga menambahkan aturan teknis dan menetapkan hukum yang belum disebutkan dalam al-Quran.
Dokumen ini membahas tentang hukum syara' Islam, terutama konsep hakim, mahkum fih, dan mahkum 'alaih. Hakim dalam konteks ini merujuk kepada Allah sebagai pembuat hukum syara'. Mahkum fih adalah perbuatan manusia sebagai objek hukum, sedangkan mahkum 'alaih adalah subjek hukum yaitu manusia yang memenuhi syarat-syarat untuk dibebani hukum. Dokumen ini juga membahas
Madrasah ahli ar-ra'yu dan madrasah ahli hadis muncul sebagai dua aliran utama dalam pendekatan ijtihad dan istinbat hukum di kalangan fuqaha' zaman awal. Madrasah ahli ar-ra'yu lebih menekankan maqasid syarak dan kemaslahatan manakala madrasah ahli hadis lebih bergantung kepada nas-nas hadis. Kedua-dua aliran memainkan peranan penting dalam perkembangan fiqh Islam.
Buku Kegiatan Pesantren Digital IRMA Jawa Barat 1444 H.pdfSerbanekaPrinting
Dokumen tersebut membahas tentang puasa pada bulan Ramadhan, meliputi definisi puasa, perintah puasa dan keutamaannya menurut Al-Quran dan hadis, cara mengetahui permulaan bulan Ramadhan, ancaman bagi yang tidak berpuasa, syarat dan rukun puasa yang sah, hal-hal yang dapat membatalkan puasa, dan amalan-amalan yang dianjurkan di bulan suci Ramadhan.
Puasa merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam. Terdapat beberapa jenis puasa, antara lain puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa sunnah, puasa makruh, dan puasa haram. Puasa Ramadhan adalah puasa wajib bagi umat Islam yang harus dilaksanakan setiap tahun. Puasa Ramadhan memiliki syarat-syarat dan rukun yang harus dipenuhi agar puasa sah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian puasa menurut Islam
2. Puasa dijelaskan sebagai menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang dilarang dari terbit fajar hingga terbenam matahari
3. Jenis puasa dibedakan menjadi puasa wajib, sunnah, makruh, dan haram
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum puasa Ramadhan mulai dari penetapan bulan Ramadhan, orang-orang yang boleh berbuka selama puasa, syarat sah puasa, rukun puasa, dan adab-adab puasa menurut pandangan ulama.
Dokumen tersebut membahas tentang fiqh puasa yang mencakup pengertian puasa, macam-macam puasa (wajib, sunnah, makruh, haram), syarat dan rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari, dan permasalahan kontemporer seputar puasa.
Presentasi berisi hukum-hukum seputar saum Ramadhan yang diambil dari kitab Tuntunan Puasa berdasarkan Qur'an dan Hadits karya Syekh Mahmud Abdul Latief Uwaidhah.
File presentasi dapat didownload di http://bit.ly/HukumShaumRamadhanOK
Dokumen tersebut menjelaskan lima perkara yang dapat merusak puasa yaitu: 1) Makan dan minum secara sengaja, 2) Muntah secara sengaja, 3) Haid dan nifas, 4) Suntikan yang mengandung makanan, 5) Berhubungan seksual secara sengaja. Jika perkara-perkara tersebut dilakukan secara sengaja pada siang hari bulan Ramadhan, maka akan merusak puasa dan harus mengqadha' atau
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai panduan ibadah puasa di bulan Ramadhan, meliputi perintah puasa, keutamaan puasa, syarat dan rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, amalan yang dianjurkan selama Ramadhan, serta ringkasan ceramah Ramadhan.
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan MenyusuiAnas Wibowo
Cara mengqadla' puasa bagi wanita hamil dan menyusui berturut selama beberapa tahun adalah dengan mengqadha' puasanya sejumlah hari yang ditinggalkan sekuat kemampuan, tanpa kewajiban membayar fidyah. Wanita yang menunda qadha' puasa hingga Ramadhan berikutnya berdosa, kecuali ada alasan.
Dokumen tersebut membahas tentang fidyah dalam Islam. Fidyah adalah denda berupa makanan yang diberikan kepada orang miskin jika seseorang gagal melaksanakan kewajiban agama seperti puasa karena alasan tertentu seperti sakit atau lanjut usia. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, hukum, orang-orang yang wajib membayar fidyah, serta perbedaan pendapat ulama tentang kewajiban wanita hamil
Similar to Rukhsah Puasa/hukum Kemudahan dalam Ibadah Puasa (20)
2. PUASA
"Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari sejak
terbitnya fajar sampai dengan terbenamnya matahari yang disertai
niat.”(Sabiq, Fiqh as-Sunnah I, hlm 364).
Al-Sharfani dalam Subul as-Salam menambahkan bahwa puasa atau menahan diri tersebut tidak
hanya sebatas menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa tetapi juga menahan diri dari
hal-hal yang dapat mengurangi nilai puasa seperti perbuatan dan perkataan sia-sia, dusta, jorok
dan bertengkar, semacamnya, dari sejak terbitnya fajar sampai dengan terbenamnya matahari
yang disertai niat.
3. RUKUN PUASA
NIAT
(Mahzab Syafi’i dan Maliki)
Menahan diri dari hal-hal yang
membatalkan puasa dari sejak
terbitnya fajar sampai dengan
terbenamnya matahari. (Al-Qur'an
surat Al-Baqarah: 187)
SYARAT PUASA
Muslim,
yaitu orang yang beragama Islam
Mumayyiz,yaitu orang yang sudah
dewasa(baligh) dan berakal(aqil)
Kuat berpuasa(qadir)
tidak sedang sakit, bepergian
jauh, bukan orang tua renta, ibu
hamil atau baru melahirkan
Suci
dari haid, nifas atau
pun wiladah
Dikerjakan pada hari yang dibolehkan
berpuasa, tidak pada hari yang diharamkan berpuasa,
seperti pada dua hari raya Ied dan hari Tasyrik.
4. Hal yang
Membatalkan
Puasa
Makan Minum
Hubungan seksual
Muntah dengan sengaja
Haid dan Nifas
Gila saat sedang puasa
Hal yang Dapat
Mengurangi Nilai Puasa
Mengerjakan hal-hal yang
memang dibenci oleh Allah
SWT
Bertengkar
Berkata jorok
Berperilaku curang
Berbuat sesuatu yang tidak ada
manfaatnya dan semacamnya.
5. RUKHSAH PUASA
KEMUDAHAN DALAM PUASA
Secara etimologi, rukhshah berarti
kemudahan, kelapangan, dan kemurahan.
Sedangkan kata rukhshah menurut terminologi adalah “sesuatu hukum yang
diatur syara’ karena ada satu udzur yang berat dan menyukarkan” atau
“hukum yang telah ditetapkan untuk memberikan kemudahan bagi mukallaf
pada keadaan tertentu yang menyebabkan kemudahan.”
6. Dalam ibadah puasa terdapat beberapa udzur atau penyebab berlakunya
hukum ruhkshah bagi mukallaf yang telah menerima kewajiban
melaksanakan ibadah puasa ramadhan, yaitu sebagai berikut:
Banyak hadits shahih membolehkan musafir untuk tidak puasa, dan Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang berfirman, yang artinya: “Dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu, pada hari yang lain. Allah mengendaki kemudahan bagimu dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu” [Al-Baqarah : 184].
1. MUSAFIR
7. 2. SAKIT
Allah membolehkan orang yang sakit untuk berbuka sebagai rahmat dari-Nya, dan
kemudahan bagi orang yang sakit tersebut. Sakit yang membolehkan berbuka adalah
sakit yang apabila dibawa berpuasa akan menyebabkan suatu madharat atau menjadi
semakin parah penyakitnya atau dikhawatirkan terlambat kesembuhannya.
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surah Al-Baqarah : 184 di atas.
Ibnu Qudamah berkata, “Ahlul ilmi sepakat bahwa wanita haid dan nifas tidak
halal untuk berpuasa, bahkan keduanya harus berbuka di bulan Ramadhan dan
mengqadhanya. Bila keduanya tetap berpuasa maka puasa tersebut tidak
mencukupi keduanya (tidak sah)….” (Al-Mughni, kitab Ash-Shiyam, Mas’alah
wa Idza Hadhatil Mar’ah au Nafisat)
3. HAID DAN NIFAS
8. 4. WANITA HAMIL
DAN MENYUSUI
Adapun jika mereka wanita hamil
dan menyusui sanggup
melaksanakan shaum tetapi
khawatir berbahaya bagi
kandungannya dan bayinya, maka
ia mendapatkan rukhsoh untuk
berbuka dengan kewajiban qodho
dan membayar fidyah.
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma
berkata : “Kakek dan nenek yang
lanjut usia, yang tidak mampu
puasa harus memberi makan
setiap harinya seorang miskin”
[Hadits Riwayat Bukhari 4505,
Lihat Syarhus Sunnah 6/316,
Fathul bari 8/180. Nailul Authar
4/315. Irwaul Ghalil 4/22-25
5. Kakek dan Nenek
yang Sudah Lanjut
Usia
“Orang-orang yang tidak mampu puasa harus mengeluarkan
fidyah makan bagi orang miskin” [Al-Baqarah : 184].
9. KESIMPULAN
Ibadah puasa terutama puasa ramadhan diwajibkan Allah SWT kepada setiap orang
Islam yang sudah memenuhi seluruh persyaratan yaitu seorang muslim yang berakal,
baligh, sehat, dan mabit/mukim (menetap di tempat tinggalnya). Meskipun demikian, Allah
SWT selalu memberikan peraturan sesuai dengan kondisi dan kemampuan hamba-Nya.
Karena itulah, Allah SWT juga memberikan rukhsah(keringanan) kepada orang-orang yang
wajib berpuasa akan tetapi tidak memungkinkan untuk melaksanakan sebagaimana
mestinya. Namun ada aturan-aturan dan syarat-syarat tertentu yang memperbolehkan
mukallaf untuk memperoleh rukshah. Oleh karena itu sangat penting bagi pemeluk agama
Islam untuk memahami aturan-aturan dan syarat-syarat yang mengatur tentang rukhsah
dalam berpuasa.