RPS mata kuliah Hukum Maritim membahas tentang:
1. Mata kuliah Hukum Maritim membahas hukum dan peraturan yang berlaku di bidang pelayaran
2. Mempelajari berbagai konvensi internasional dan peraturan nasional terkait hukum laut dan keselamatan pelayaran
3. Memahami hak, kewajiban, dan larangan bagi pemilik kapal dan awak kapal sehingga tidak terjadi pelanggaran hukum
Dokumen tersebut membahas peraturan dan undang-undang terkait pengawakan kapal di Indonesia, termasuk UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, UU No.15-2016 tentang pengesahan MLC Convention 2006, KUHD, PP No.7-2000 tentang Kepelautan, dan peraturan terkait lainnya seperti KM dan PM. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang ketentuan hukum yang mengatur pengawakan kapal di Indonesia.
HUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.pptssuserd30037
Dokumen tersebut membahas hukum pengangkutan laut di Indonesia, termasuk pengertian kapal dan ruang lingkup UU Pelayaran, jenis angkutan laut, perizinan usaha angkutan laut, status hukum kapal, keselamatan pelayaran, dan pengawasan terhadap kapal.
Dokumen tersebut membahas peraturan dan undang-undang terkait pengawakan kapal di Indonesia, termasuk UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, UU No.15-2016 tentang pengesahan MLC Convention 2006, KUHD, PP No.7-2000 tentang Kepelautan, dan peraturan terkait lainnya seperti KM dan PM. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang ketentuan hukum yang mengatur pengawakan kapal di Indonesia.
HUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.pptssuserd30037
Dokumen tersebut membahas hukum pengangkutan laut di Indonesia, termasuk pengertian kapal dan ruang lingkup UU Pelayaran, jenis angkutan laut, perizinan usaha angkutan laut, status hukum kapal, keselamatan pelayaran, dan pengawasan terhadap kapal.
Modul ini membahas latar belakang perkembangan hukum laut dan zona-zona maritim, dimulai dari hukum dagang Romawi, kemudian Yunani, dan Kerajaan Rhodes yang menciptakan kode hukum laut komprehensif yang menjadi dasar hukum maritim berabad-abad. Perkembangan selanjutnya adalah klaim negara atas laut dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 yang mengatur pembagian zona maritim.
Dokumen tersebut membahas masalah pembangunan dan penegakan hukum kelautan di Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat adalah perlunya pengembangan hukum kelautan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan memperhatikan ketentuan hukum internasional. Dokumen tersebut juga membahas peraturan perundang-undangan kelautan Indonesia dan masalah optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan.
Mata kuliah Wawasan Kemaritiman membahas berbagai topik terkait kemaritiman Indonesia, meliputi definisi dan sejarah kemaritiman, aspek sosial budaya dan ekonomi maritim, zona ekonomi eksklusif, lingkungan maritim, ilmu dan teknologi maritim, potensi dan mitigasi bencana laut, pelayaran dan perikanan, pertahanan dan keamanan maritim, serta konsep negara maritim. Mata kuliah ini bertujuan memberikan pemah
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merangkum sejarah singkat pendirian Organisasi Maritim Internasional (IMO) dan perkembangan konvensi-konvensi yang dikeluarkannya untuk meningkatkan keselamatan dan mencegah polusi di laut. Dokumen tersebut juga memperkenalkan Kode Manajemen Keselamatan Internasional yang berlaku untuk kapal penumpang dan kapal kargo besar.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pengaturan dan penegakan kedaulatan Indonesia atas ruang udara nasional, terutama di atas Alur Laut Kepulauan Indonesia.
2. Ia menjelaskan konsekuensi hukum pengakuan Indonesia sebagai negara kepulauan beserta penetapan Alur Laut Kepulauan Indonesia.
3. Dokumen tersebut juga membahas perlunya pengaturan ru
Dokumen tersebut membahas tentang ISPS Code atau Kode Internasional Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan. ISPS Code ditetapkan oleh IMO untuk meningkatkan keamanan pelayaran internasional terhadap ancaman terorisme. ISPS Code mengatur kerangka kerja, peran dan tanggung jawab berbagai pihak terkait keamanan kapal dan pelabuhan, serta langkah-langkah untuk mengidentifikasi ancaman dan menanggapi berbagai tingkat keamanan.
Dokumen tersebut membahas tentang alur dan tujuan pembelajaran mata pelajaran Dasar-Dasar Nautika Kapal Penangkapan Ikan untuk kelas X di SMK Negeri 1 Tajung Mutiara. Pembelajaran terdiri dari 9 elemen dan masing-masing elemen memiliki tujuan dan indikator pencapaian.
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayarDidik Purwiyanto Vay
Teks ini membahas pengaruh peralatan keselamatan berlayar terhadap keselamatan berlayar. Ia menjelaskan tanggung jawab nakhoda untuk memastikan kapal layak berlayar, serta menganalisis faktor-faktor penyebab kecelakaan kapal seperti Levina 1 dan Senopati Nusantara seperti ketiadaan jaminan keselamatan yang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus untuk menganalisis secara mendalam k
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan peraturan yang berkaitan dengan emisi gas buang kapal di Indonesia, serta struktur organisasi International Maritime Organization (IMO) yang mengatur standar emisi internasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan latar belakang dan tujuan dilakukannya survey kepustakaan untuk menyusun rekomendasi penanganan emisi gas buang kapal domestik sesuai standar IMO.
Sistem Vessel Traffic (VTS) merupakan sistem pemantauan lalu lintas kapal yang digunakan oleh pelabuhan atau armada kapal untuk mengawasi pergerakan kapal melalui radar, CCTV, radio VHF, dan sistem identifikasi otomatis. VTS bertujuan untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, dan efisiensi operasi armada kapal.
Dokumen tersebut membahas tentang Port State Control (PSC) yang merupakan sistem dimana setiap negara anggota memiliki kewajiban untuk melakukan inspeksi terhadap kapal-kapal asing yang berlabuh di pelabuhan mereka untuk memastikan kapal tersebut mematuhi standar internasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur inspeksi yang dilakukan oleh PSCO sebelum dan saat naik kapal.
Tubrukan kapal berarti terjadi benturan atau sentuhan kapal yang satu dengan yang lainnya. Bila tubrukan kapal disebabkan oleh hal yang tidak disengaja, oleh hal di luar kekuasaan, atau bila terdapat keragu-raguan mengenai sebab tubrukan kapal, maka kerugian dipikul oleh mereka yang menderita
Nama : Saiful Mukminin
NIM : 1310210008
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Dokumen tersebut membahas dua hal utama:
1. Pengertian dan sejarah hukum laut nasional Indonesia serta pengakuan batas perairan teritorial Indonesia oleh Mahkamah Internasional.
2. Dua perkembangan penting dalam sejarah hukum laut internasional yaitu pengakuan doktrin landas kontinen dan perubahan batas perairan teritorial.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul ini membahas latar belakang perkembangan hukum laut dan zona-zona maritim, dimulai dari hukum dagang Romawi, kemudian Yunani, dan Kerajaan Rhodes yang menciptakan kode hukum laut komprehensif yang menjadi dasar hukum maritim berabad-abad. Perkembangan selanjutnya adalah klaim negara atas laut dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 yang mengatur pembagian zona maritim.
Dokumen tersebut membahas masalah pembangunan dan penegakan hukum kelautan di Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat adalah perlunya pengembangan hukum kelautan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan memperhatikan ketentuan hukum internasional. Dokumen tersebut juga membahas peraturan perundang-undangan kelautan Indonesia dan masalah optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan.
Mata kuliah Wawasan Kemaritiman membahas berbagai topik terkait kemaritiman Indonesia, meliputi definisi dan sejarah kemaritiman, aspek sosial budaya dan ekonomi maritim, zona ekonomi eksklusif, lingkungan maritim, ilmu dan teknologi maritim, potensi dan mitigasi bencana laut, pelayaran dan perikanan, pertahanan dan keamanan maritim, serta konsep negara maritim. Mata kuliah ini bertujuan memberikan pemah
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merangkum sejarah singkat pendirian Organisasi Maritim Internasional (IMO) dan perkembangan konvensi-konvensi yang dikeluarkannya untuk meningkatkan keselamatan dan mencegah polusi di laut. Dokumen tersebut juga memperkenalkan Kode Manajemen Keselamatan Internasional yang berlaku untuk kapal penumpang dan kapal kargo besar.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pengaturan dan penegakan kedaulatan Indonesia atas ruang udara nasional, terutama di atas Alur Laut Kepulauan Indonesia.
2. Ia menjelaskan konsekuensi hukum pengakuan Indonesia sebagai negara kepulauan beserta penetapan Alur Laut Kepulauan Indonesia.
3. Dokumen tersebut juga membahas perlunya pengaturan ru
Dokumen tersebut membahas tentang ISPS Code atau Kode Internasional Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan. ISPS Code ditetapkan oleh IMO untuk meningkatkan keamanan pelayaran internasional terhadap ancaman terorisme. ISPS Code mengatur kerangka kerja, peran dan tanggung jawab berbagai pihak terkait keamanan kapal dan pelabuhan, serta langkah-langkah untuk mengidentifikasi ancaman dan menanggapi berbagai tingkat keamanan.
Dokumen tersebut membahas tentang alur dan tujuan pembelajaran mata pelajaran Dasar-Dasar Nautika Kapal Penangkapan Ikan untuk kelas X di SMK Negeri 1 Tajung Mutiara. Pembelajaran terdiri dari 9 elemen dan masing-masing elemen memiliki tujuan dan indikator pencapaian.
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayarDidik Purwiyanto Vay
Teks ini membahas pengaruh peralatan keselamatan berlayar terhadap keselamatan berlayar. Ia menjelaskan tanggung jawab nakhoda untuk memastikan kapal layak berlayar, serta menganalisis faktor-faktor penyebab kecelakaan kapal seperti Levina 1 dan Senopati Nusantara seperti ketiadaan jaminan keselamatan yang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus untuk menganalisis secara mendalam k
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan peraturan yang berkaitan dengan emisi gas buang kapal di Indonesia, serta struktur organisasi International Maritime Organization (IMO) yang mengatur standar emisi internasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan latar belakang dan tujuan dilakukannya survey kepustakaan untuk menyusun rekomendasi penanganan emisi gas buang kapal domestik sesuai standar IMO.
Sistem Vessel Traffic (VTS) merupakan sistem pemantauan lalu lintas kapal yang digunakan oleh pelabuhan atau armada kapal untuk mengawasi pergerakan kapal melalui radar, CCTV, radio VHF, dan sistem identifikasi otomatis. VTS bertujuan untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, dan efisiensi operasi armada kapal.
Dokumen tersebut membahas tentang Port State Control (PSC) yang merupakan sistem dimana setiap negara anggota memiliki kewajiban untuk melakukan inspeksi terhadap kapal-kapal asing yang berlabuh di pelabuhan mereka untuk memastikan kapal tersebut mematuhi standar internasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur inspeksi yang dilakukan oleh PSCO sebelum dan saat naik kapal.
Tubrukan kapal berarti terjadi benturan atau sentuhan kapal yang satu dengan yang lainnya. Bila tubrukan kapal disebabkan oleh hal yang tidak disengaja, oleh hal di luar kekuasaan, atau bila terdapat keragu-raguan mengenai sebab tubrukan kapal, maka kerugian dipikul oleh mereka yang menderita
Nama : Saiful Mukminin
NIM : 1310210008
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Dokumen tersebut membahas dua hal utama:
1. Pengertian dan sejarah hukum laut nasional Indonesia serta pengakuan batas perairan teritorial Indonesia oleh Mahkamah Internasional.
2. Dua perkembangan penting dalam sejarah hukum laut internasional yaitu pengakuan doktrin landas kontinen dan perubahan batas perairan teritorial.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
RPS HUKUM MARITIM.docx
1. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
MATA KULIAH
HUKUM MARITIM
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Program Studi : Studi Nautika
Mata Kuliah : Hukum Maritim
Semester : III (Tiga)
Bobot : 2 (Dua) SKS Teori
Deskripsi Mata Kuliah :
Hukum Maritim adalah salah satu mata kuliah yang perlu diketahui dan didalami oleh para taruna agar mereka mengetahui hak dan kewajiban
serta aturan yang harus dipenuhi oleh pemilik/perusahaan kapal dan awak kapal agar tidak melakukan suatu pelanggaran hukum yang
mengakibatkan terhalangnya operasional sebuah kapal.
Dengan mempelajari Hukum Maritim mereka memahami benar apa yang bisa dikerjakan dan yang terlarang untuk dilakukan sehingga dengan
demikian para taruna apabila telah menjadi awak kapal mengetahui dengan benar kewajiban, hak, dan larangan agar tidak terkait dengan
pelanggaran hukum keselamatan pelayaran.
Dosen Pengampu : Capt.Sutrisno Suardi M.Mar
Capaian Pembelajaran :
Tujuan dan Manfaat Mata Kuliah :
2. Setelah mengikuti mata kuliah ini para taruna dapat memahami wilayah-wilayah martim Indonesia, hukum keselamatan pelayaran dan
kewajiban/hak perusahaan pelayaran serta kewajiban/hak para pelaut dan larangan-larangan yang harus dipatuhi terkait kepada hukum maritim.
Pertemua
n Ke
Kemampuan akhir yang
diharapkan
Pokok bahasan
Metode
pembelajaran
Assesment
Indikator Penilaian Bentuk Waktu Referensi
Bobot
1 Taruna dapat memahami pengertian
Hukum Maritim Publik dan Hukum
Maritim Privat serta Hukum
Keselamatan Pelayaran.
Pengenalan umum
hukum maritim.
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal
pengertian umum
hukum maritim.
b. Menjelaskan
perihal hukum
keselamatan
pelayaran.
c. Menjelaskan
perihal sumber2
hukum laut
nasional dan
internasional.
Tes
Non
Tes
(summa
ry of
the
lecture
2x50
mnt
International
Convention on
Standards of
Training,
Certification
and
Watchkeeping
for Seafarers
(STCW), 1995
(IMO Sales
No. 938), and
1997
10 %
2 Taruna dapat memahami hukum laut
internasional dan sumber hukum laut
nasional.
Hukum laut
internasional
(UNCLOS 82) dan
sumber hukum laut
nasional (TZMKO
39) serta Deklarasi
Djuanda dan badan
organisasi
internasional.
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal UNCLOS
82.
b. Menjelaskan
perihal TZMKO
39 yang
dikaitkan
Deklarasi
Djuanda.
c. Menjelaskan
perihal badan
2x50
mnt
Buku Hukum
Maritim,(Cap
t.J.H.
Warokka)
3. organisasi IMO-
ILO-WHO atas
keterkaitan
dengan pelaut.
3 Taruna dapat memahami pentingnya
deklarasi Djuanda 13/12/1957
terhadap perubahan luas wilayah laut
juridiksi Indonesia.
Keterkaitan
deklarasi Djuanda
57 dengan UU No.
6 tahun 96 tentang
perairan &
UNCLOS 82.
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal dengan
deklarasi
Djuanda
merubah
Indonesia dari
negara pulau
menjadi negara
kepulauan
nusantara.
b. Menjelaskan
perihal batas2
wilayah perairan
Indonesia.
2x50
mnt
Annex I-VI
4 Taruna dapat memahami cara
pengakuan hasil konvensi
internasional serta UU No. 5 tahun
85 tentang ZEE Indonesia.
Pengertian tentang
sebelum konvensi
internasional
diberlakukan harus
melalui pengakuan
dari negara anggota
dengan cara
Explicit atau Tacit
Acceptance serta
luas wilayah ZEE
Indonesia.
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal
pengertian
pengakuan
konvensi secara
Explicit
Acceptance.
b. Menjelaskan
perihal
pengertian
pengakuan
konvensi secara
2x50
mnt
4. Tacit
Acceptance.
c. Menjelaskan
perihal hak
negara pantai
atas wilayah
perairan ZEE.
5 Taruna dapat memahami mengenai
hukum perkapalan nasional dan
hukum perkapalan internasional.
Pengertian tentang
UU No. 17 tahun
2008 tentang
pelayaran &
turunannya serta
konvensi2
internasional
tentang
keselamatan
pelayaran.
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal
kedudukan UU
No. 17 tahun
2008 tentang
pelayaran serta
turunannya
terhadap kapal2
berbendera
Indonesia.
b. Menjelaskan
tentang KM 65
tahun 2009
tentang NCVS
terhadap kapal2
yang tidak
masuk dalam
kriteria kapan
konvensi.
2x50
mnt
6 Taruna dapat memahami mengenai
kriteria kapal yang memenuhi aspek2
keselamatan kapal dan kelaik lautan
kapal. (1/2)
Pengertian tentang
kapal yang
memenuhi aspek
keselamatan kapal.
-Ceramah
-Tanya jawab
Menjelaskan perihal
item2 yang menjadi
persyaratan untuk
menentukan
pemenuhan aspek
keselamatan kapal.
2x50
mnt
5. 7 Taruna dapat memahami mengenai
kriteria kapal yang memenuhi aspek2
keselamatan kapal dan kelaik lautan
kapal. (2/2)
Pengertian tentang
kapal yang
memenuhi aspek
kelaik lautan kapal.
-Ceramah
-Tanya jawab
Menjelaskan perihal
item2 yang menjadi
persyaratan untuk
menentukan
pemenuhan aspek
kelaik lautan kapal.
2x50
mnt
8 Melaksanakan ujian tengah semester. Materi dari
pertemuan 1 s/d 7.
Ujian tulis Pemahaman para
taruna terhadap soal2
yang diberikan.
90 mnt
6. 9 Taruna dapat memahami tentang
Biro Klasifikasi yang dikaitkan
kepada keselamatan kapal serta dasar
hukum dari kewajiban kapal harus
menjadi anggota biro klasifikasi
kapal.
Pasal 129 UU No.
17/2008 & PerMen
No. 7/2013 perihal
kewajiban kapal2
dengan ukuran
tertentu harus
masuk Biro
Klasifikasi
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Membahas Pasal
129 UU No. 17
tahun 2008.
b. Membahas
PerMen No. 7
tahun 2013.
c. Menjelaskan
Biro Klasifikasi
yang diakui oleh
pemerintah RI.
d. Menjelaskan
perihal fungsi
Biro Klasifikasi
dikaitkan kepada
aspek
keselamatan
kapal.
e. Menjelaskan
perihal kapal
yang dikelaskan
dikaitkan kepada
pertanggungan
asuransi kapal.
2x50
mnt
10 Taruna dapat memahami pentingnya
mengetahui dan mengindahkan
aturan mengenai pencegahan
pencemaran perairan oleh kapal yang
dikaitkan kepada hukum maritim.
(1/2)
Menjelaskan
Annex I & II
MARPOL 73/78.
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal
pengertian
pencemaran yang
dilakukan oleh
kapal.
b. Menjelaskan
perihal CLC 69
2x50
mnt
7. sebagai jaminan
atas kapal yang
mengangkut
minyak bumi.
c. Menjelaskan
perihal
kewajiban
SOPEP terhadap
kapal yang
mengangkut
muatan Annex I
MARPOL 73/78
d. Menjelaskan
perihal
kewajiban
SMPEP terhadap
kapal yang
mengangkut
muatan Annex II
MARPOL 73/78.
11 Taruna dapat memahami pentingnya
mengetahui dan mengindahkan
aturan mengenai pencegahan
pencemaran perairan oleh kapal yang
dikaitkan kepada hukum maritim.
(2/2)
Menjelaskan
Annex III, IV, V &
VI MARPOL
73/78
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal mengenai
pencemaran yang
diakibatkan oleh
muatan Annex
III.
b. Menjelaskan
perihal
pencemaran yang
dapat disebabkan
oleh kotoran
kapal yang
2x50
mnt
8. masuk dalam
kriteria Annex
IV.
c. Menjelaskan
perihal
pencemaran yang
dapat disebabkan
oleh kotoran
kapal yang
masuk dalam
kriteria Annex V
& VI.
d. Menjelaskan
perihal
pencemaran oleh
kriteria Annex
VI MARPOL
73/78 yang
sementara dapat
diabaikan/belum
diterapkan.
12 Taruna dapat memahami apa tujuan
dari Harmonised System of Survey
and Certification (HSSC) dan jenis-
jenis sertifikat yang dikaitkan kepada
HSSC.
Harmonised
System of Survey
and Certification
(HSSC).
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal apa
HSSC.
b. Menjelaskan
perihal tujuan
diberlakukannya
HSSC.
c. Menjelaskan
perihal tata cara
pemberlakuan
2x50
mnt
9. HSSC.
d. Menjelaskan
perihal diagram
garis survei
berdasarkan
HSSC terhadap
jenis sertifikat
kapal.
13 Taruna dapat memahami apa yang
terkandung dalam Maritime Labour
Convention (MLC) 2006 yang
dikaitkan kepada hak dan kewajiban
perusahaan pelayaran dan awak
kapal.
Maritime Labour
Convention (MLC)
2006.
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal
kewajiban
perusahaan
pelayaran
terhadap awak
kapal.
b. Menjelaskan
perihal
kewajiban awak
kapal terhadap
perusahaan
pelayaran.
c. Menjelaskan
tentang jam kerja
dan jam istirahat
awak kapal.
d. Menjelaskan
tentang
penggajian,
pertanggungan
kesehatan, hari
libur &
pemulangan
2x50
mnt
10. awak kapal
ketempat
asalnya.
14 Taruna dapat memahami perihal Port
State Control (PSC) dan Status
Hukum Kapal.
SOLAS 74
Amandemen Bab
IX serta UNCLOS
82 dan Peraturan
Pendaftaran Kapal.
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Menjelaskan
perihal dasar
hukum &
implikasi hukum
dari Port State
Control (PSC).
b. Menjelaskan
perihal
keterkaitan status
hukum kapal
dengan
UNCLOS 82 &
Peraturan
Pendaftaran
Kapal.
c. Menjelaskan
perihal akta
pendaftaran &
tanda
kebangsaan
kapal.
d. Menjelaskan
perihal akta
hipotek kapal.
2x50
mnt
11. 15 Taruna dapat memahami tujuan dari
Perjanjian Kerja Laut (PKL), buku
harian kapal dan exhibitum-nya serta
Port Clearance.
KUHD buku kedua
& UU No.
17/2008.
-Ceramah
-Tanya jawab
a. Uraian perihal
persyaratan
dalam
pembuatan
perjanjian kerja
laut.
b. Uraian perihal
persyaratan
pembuatan buku
harian kapal
(logbook).
c. Uraian perihal
tujuan dari dan
materi yang akan
diperiksa pada
saat melakukan
exhibitum buku
harian kapal.
d. Uraian perihal
tata cara &
tujuan dari
penerbitan port
clearance.
2x50
mnt
16 Melaksanakan ujian akhir semester. Materi dari
pertemuan 1 s/d 15.
Ujian tulis Pemahaman para
taruna terhadap soal2
yang diberikan.
90 mnt