gbdhjyjyju

1. RINGKASAN SEMINAR NASIONAL
DAN HUBUNGANYA DENGAN TEORI SASTRA
Oleh
NAMA : HUSNI SUWANDI
KELAS : TINGKAT ID
NIM : 2108140027
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
TAHUN 2014

2. PROSES KREATIF
Oleh : Ratna Ayu Budhiarti
Sebagai mahluk sosial ,manusia tentu memerlukan interaksi
dengan sesamanya.Interaksi ini terjadi dalam bentuk bahasa lisan
,bahasa tulisan ,bahkan bahasa tubuh.Manusia adalah mahluk yang
cukup peka dalam merespon keindahan.Interaksi sosial yang tak lepas
dari berbagai macam bahasa itu mendorong manusia untuk
menciptakan,mengolah dan menikmati berbagai karya sastra seni.
Menurut Freud ,Pengarang adalah seorang neurotik yang keras
kepala.Melalui kerja kreatifnya ,pengarang menjaga agar tidak menjadi
gila,tetapi sekaligus tidak dapat disembuhkan.Menurutunya “Seniman
asal mulanya adalah seseorang yang lari dari kenyataan ketika untuk
pertama kalinya tidak dapat memenuhi tuntutan untuk menyangkal
pemuasan insting.Kemudian dalam kehidupan fantasinya ia memuaskan
keinginan erotik dan ambisinya.Tetapi ia dapat menemukan jalan keluar
dari dunia fantasi ini dan kembali ke kenyataan ,dan dengan bakat yang
istimewa,ia dapat membentuk fantasinya menjadi suatu realitas baru,dan
orang menerimanya sebagai bentuk perenungan hidup yang bernilai.
Baik laki-laki maupun perempuan menulis karya sastra dalam berbagai
tema.Tema-tema yang dikembangkanya tersebut antara lain
politik,agama,dan gender.
a. Politik
Tema-tema ini dihadirkan berdasarkan situasi sosial atau nilai-
nilai historis yang melatarinya.Karya sastra dengan tema ini
biasanya bertujuan menggugat penguasa atau kebijakan
pemerintahan .

3. Contoh : Tetralogi Buru (Bumi Manusia,Anak Semua Bangsa,
Jejak Langkah,Rumah Kaca ).
b. Agama
Tulisan yang diangkat mengandung semangat syiar agama atau
menebarkan nilai-nilai keagamaan.Selain itu juga biasanya
mengajak pembacanya merenungkan vertikal manusia dengan
Sang Khalik.Contoh : Ayat-Ayat Cinta,99 Cahaya di Langit
Eropa.
c. Gender
Sejak mengemukanya gerakan feminisme,karya sastra Indonesia
mulai marak dengan tema-tema yang mengangkat kebebasan
berekspresi para perempuan.Sejak tahun 2000-an,terutama sejak
Ayu Utami menerbitkan novel Saman,para penulisan perempuan
semakin berani menyuarakan hal yang selama ini dianggap tabu
atau tak patut ditulis oleh perempuan.Contoh tulisan bertema
gender : Puisi Dorothea Rosa Herliany,Cerpen dan novel Oka
Rusmini.
Proses Kreatif seorang penulis bisa didapat dari pengalaman dan
perenunganya akan suatu hal.Penulis yang baik selalu mengasah
kepekaanya menyikapi setiap persoalan yang mampir dalam
hidupnya,baik itu kesenangan maupun kesedihan.
Dalam puisi,seorang penyair dituntut untuk menuliskan apa yang
dimaksud secara tersirat ,setiap apa yang dirasakan,dialami,dan
dipikirkannya dikemas ke dalam bahasa yang singkat,padat lugas.
Proses kreatif selain bisa didapat dari pengalaman dan
mengamatu peristiwa juga bisa didapat dari hasil membaca dan
perjalanan.

4. LITERASI DAN KEBUDAYAAN : MEMBANGUN KARAKTER
BANGSA
Oleh : Yenti Nurhidayat
Literasi dalam makna kamus diartikan sebagai kemampuan membaca
dan menulis.Sejalan dengan perkembangan teknologi informatika,literasi
kemudian dapat juga diterjamahkan sebagai kemampuan seseorang
dalam memahami dan menggunakan sistem simbol seperti
mengoperasikan komputer.
Yang menarik dari literatur sebagai sebuah produk kebudayaan adalah ia
dapat menyimpan fakta-fakta atau imajinasi-imajinasi dan bertahan lebih
lama dibandingkan hidup manusia itu sendiri,serta memberikan
keleluasaan kepada penulis untuk memiliki ruang dan waktu dan tentu
berpikir sebelum mengatakan sesuatu,tak terkendala oleh kehadiran
lawan komunikasinya.Karya tulis memiliki kemampuan bahasa penulis
itu sendiri,karena telah melewati proses pemikiran dan pemantauan yang
memadai.Dengan kelebihannya itu,literatur adalah pencatat rekam jejak
yang baik dan dapat diuji kesahihanya.