SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1threeandra MLC
Jakarta (14 Oktober 2015): Meskipun Pilkada DKI 2017 masih kurang dari dua tahun lagi, tampaknya para penantang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memerlukan usaha yang tidak mudah untuk mengalahkan dia sebagai Gubernur DKI pada Pilkada DKI 2017. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menunjukkan peluang Ahok untuk terpilih kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta awal tahun 2017 lebih tinggi dibanding lawan-lawan terdekatnya. Di mata masyarakat Jakarta, Ahok lebih populer dari calon lawan-lawannya, seperti M. Ridwan Kamil dan Fauzi Bowo.
Hasil penelitian ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif SMRC, Dr. Djayadi Hanan, di Jakarta (14 Oktober 2015).
Djayadi menunjukkan bahwa dukungan terhadap Ahok sangat kuat. Mayoritas responden memang belum menentukan pilihan akhirnya. Namun dalam jawaban spontan, Ahok unggul cukup jauh dari lawan-lawannya. Dia mendapat dukungan terbanyak 23.5%, sedangkan saingan terdekatnya M. Ridwan Kamil hanya dipilih 3%, dan Fauzi Bowo 2.1%. Calon-calon lain, termasuk Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno, di bawah 2%.
2014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 2014threeandra MLC
Jakarta, 10 Desember 2014 – Bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, LSI (Lembaga Survei Indonesia) bersama dengan LP3ES hari ini menggelar presentasi hasil survei opini publik evaluasi pasca Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014 yang dilakukan dari 25 Oktober – 3 November 2014 lalu. Dalam presentasi tersebut, ditemukan secara umum tingkat kepuasan yang sangat tinggi (sekitar 90% responden menyatakan sangat puas atau puas) terhadap proses penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 yang lalu. Sebagian besar responden juga menyebut proses pemilu tersebut juga berlangsung bebas dan adil.
Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...threeandra MLC
LSI (Lembaga Survei Indonesia) menggelar presentasi hasil survei opini publik dengan tema ”Evaluasi Terhadap Kinerja 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK: Efek Partisan Terhadap Persepsi Kepuasan Publik” presentasi hasil survei/diskusi publik ini berisi pemaparan terkait survei evaluasi 100 hari kinerja Pemerintahan Jokowi-JK menghadirkan narasumber:
Kuskridho Ambardi (Direktur Eksekutif LSI)
Budiman Sudjatmiko (Anggota DPR-RI, PDI-P)
Tantowi Yahya (Anggota DPR-RI, Golkar)
Yunarto Wijaya (Direktur Eksekutif Charta Politika)
Sampel survei ini sebanyak 1.220 responden. Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Waktu wawancara lapangan 10 – 18 Januari 2015.
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publikthreeandra MLC
Jakarta, 25 Januari 2015 – Bertempat di kantor LSI, Menteng, Jakarta, LSI (Lembaga Survei Indonesia) menggelar presentasi hasil survei opini publik dengan tema ”Partai Politik di Mata Publik: Survei Evaluasi Kinerja dan Regenerasi Politik” waktu survei dilakukan pada 10-18 Januari 2015.
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+threeandra MLC
Rilis Survei Nasional LSI
Minggu, 25 Januari 2015
di kantor LSI-Menteng
dengan tema ”Partai Politik di Mata Publik: Survei Evaluasi Kinerja dan Regenerasi Politik”
Hadir sbg narasumber:
Hendro Prasetyo (Direktur Riset LSI)
Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah, PDIP)
Bima Arya Sugiarto (Walikota Bogor, PAN)
Priyo Budi Santoso (Golkar)
I Gede Pasek Suardika (Anggota DPD RI, P Demokrat)
Hanta Yuda (Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute)
SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1threeandra MLC
Jakarta (14 Oktober 2015): Meskipun Pilkada DKI 2017 masih kurang dari dua tahun lagi, tampaknya para penantang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memerlukan usaha yang tidak mudah untuk mengalahkan dia sebagai Gubernur DKI pada Pilkada DKI 2017. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menunjukkan peluang Ahok untuk terpilih kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta awal tahun 2017 lebih tinggi dibanding lawan-lawan terdekatnya. Di mata masyarakat Jakarta, Ahok lebih populer dari calon lawan-lawannya, seperti M. Ridwan Kamil dan Fauzi Bowo.
Hasil penelitian ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif SMRC, Dr. Djayadi Hanan, di Jakarta (14 Oktober 2015).
Djayadi menunjukkan bahwa dukungan terhadap Ahok sangat kuat. Mayoritas responden memang belum menentukan pilihan akhirnya. Namun dalam jawaban spontan, Ahok unggul cukup jauh dari lawan-lawannya. Dia mendapat dukungan terbanyak 23.5%, sedangkan saingan terdekatnya M. Ridwan Kamil hanya dipilih 3%, dan Fauzi Bowo 2.1%. Calon-calon lain, termasuk Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno, di bawah 2%.
2014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 2014threeandra MLC
Jakarta, 10 Desember 2014 – Bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, LSI (Lembaga Survei Indonesia) bersama dengan LP3ES hari ini menggelar presentasi hasil survei opini publik evaluasi pasca Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014 yang dilakukan dari 25 Oktober – 3 November 2014 lalu. Dalam presentasi tersebut, ditemukan secara umum tingkat kepuasan yang sangat tinggi (sekitar 90% responden menyatakan sangat puas atau puas) terhadap proses penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 yang lalu. Sebagian besar responden juga menyebut proses pemilu tersebut juga berlangsung bebas dan adil.
Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...threeandra MLC
LSI (Lembaga Survei Indonesia) menggelar presentasi hasil survei opini publik dengan tema ”Evaluasi Terhadap Kinerja 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK: Efek Partisan Terhadap Persepsi Kepuasan Publik” presentasi hasil survei/diskusi publik ini berisi pemaparan terkait survei evaluasi 100 hari kinerja Pemerintahan Jokowi-JK menghadirkan narasumber:
Kuskridho Ambardi (Direktur Eksekutif LSI)
Budiman Sudjatmiko (Anggota DPR-RI, PDI-P)
Tantowi Yahya (Anggota DPR-RI, Golkar)
Yunarto Wijaya (Direktur Eksekutif Charta Politika)
Sampel survei ini sebanyak 1.220 responden. Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Waktu wawancara lapangan 10 – 18 Januari 2015.
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publikthreeandra MLC
Jakarta, 25 Januari 2015 – Bertempat di kantor LSI, Menteng, Jakarta, LSI (Lembaga Survei Indonesia) menggelar presentasi hasil survei opini publik dengan tema ”Partai Politik di Mata Publik: Survei Evaluasi Kinerja dan Regenerasi Politik” waktu survei dilakukan pada 10-18 Januari 2015.
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+threeandra MLC
Rilis Survei Nasional LSI
Minggu, 25 Januari 2015
di kantor LSI-Menteng
dengan tema ”Partai Politik di Mata Publik: Survei Evaluasi Kinerja dan Regenerasi Politik”
Hadir sbg narasumber:
Hendro Prasetyo (Direktur Riset LSI)
Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah, PDIP)
Bima Arya Sugiarto (Walikota Bogor, PAN)
Priyo Budi Santoso (Golkar)
I Gede Pasek Suardika (Anggota DPD RI, P Demokrat)
Hanta Yuda (Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute)
Rilis Survei LSI
Rabu, 17 Desember 2014
Hadis sebagai narasumber:
Dodi Ambardi (Direktur Eksekutif LSI)
Ade Komarudin (Fraksi Partai Golkar)
Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat)
Maruarar Sirait (Fraksi Partai PDI Perjuangan)
Moderator: Hendro Prasetyo
Tema: ”Kontroversi Pilkada Langsung vs Pilkada Tidak Langsung: Survei Tingkat Dukungan Publik terhadap Pemilihan Langsung”
Mayoritas rakyat Indonesia (84.1%) menginginkan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. Hanya 5,6% masyarakat yang beranggapan bahwa pemilihan dilakukan oleh DPRD sebagai sistem yang paling cocok, dan hanya 6,8% yang tidak mempermasalahnya dua sistem pemilihan umum yang berbeda ini.
Hasil Survei Nasional LSI-INDIKATOR tentang Kesenjangan Pendapatan di Indones...threeandra MLC
Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indikator Politik Indonesia (INDIKATOR) melakukan survei di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel 3.080 responden, Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar ±1.8% pada tingkat kepercayaan 95%. Waktu wawancara lapangan 27 Mei – 4 Juni 2014.
Satu hal yang luput dari perhatian mereka adalah isu kesenjangan ekonomi, atau lebih khusus lagi isu kesenjangan pendapatan, yang tidak mendapat perhatian cukup.
Ada dua alasan mengapa isu kesenjangan ekonomi dan kesenjangan pendapatan ini perlu mendapat perhatian pemerintahan mendatang.
Pertama, sejarah politik Indonesia mencatat bahwa isu kesenjangan ini bisa memicu kerusuhan sosial sebagaimana dikenal dengan peristiwa Malari 1974.
Ke dua, argumen baru bahwa keberlangsungan pembangunan lebih terjamin jika jarak antara kelompok kaya dan miskin tidak terlalu lebar.
Pertanyaannya:
Sejauh manakah isu kesenjangan ini menjadi konsern publik? Dan sejauh manakah harapan publik terhadap pemerintahan baru kelak dalam menangani problem kesenjangan ekonomi dan pendapatan?
Survei ini berusaha memberikan gambaran tersebut.
Terimakasih.
Lembaga Survei Indonesia (LSI)
www.lsi.or.id
Indikator Politik Indonesia (INDIKATOR)
www.indikator.co.id
Pemilihan presiden 2014 masih sekitar 2 tahun lagi dari sekarang tapi sudah ada partai yang mencalonkan tokohnya. Sebut saja Wiranto oleh Hanura, Hatta Rajasa oleh PAN, Aburizal Bakrie oleh Golkar, dan Prabowo oleh Gerindra. Jusuf Kalla juga disebut-sebut akan dicalonkan misalnya oleh PPP.
Sejumlah tokoh sudah populer, sudah dikenal oleh mayoritas pemilih. Pertanyaan krusialnya adalah apakah mereka yang sudah populer tersebut diterima atau disukai pemilih atau tidak. Bila popularitas seorang calon berbanding lurus dengan kediterimaannya oleh pemilih nasional maka ia potensial dipilih oleh rakyat bila maju sebagai calon presiden. Selanjutnya, apakah tokoh-tokoh yang populer itu dipilih? Seberapa besar popularitasnya berpengaruh terhadap kedipilihannya? Kalau mereka yang sudah populer itu ternyata kurang banyak dipilih, mengapa mereka kurang dipilih?
Survei nasional perilaku memilih yang akan kami paparkan hasilnya di sini dapat menjawab sebagian dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Temuan Survei 20 - 30 Juni 2012
Saiful Mujani Research & Consulting
Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340
kontak@saifulmujani.com
www.saifulmujani.com
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Rilis Survei Nasional SMRC: Menjadi Lebih Presidensial di 2016
1. Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340
kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
MENJADI LEBIH PRESIDENSIAL DI 2016
HARAPAN PUBLIK NASIONAL
Temuan Survei Nasional:
10 - 20 Desember 2015
2. Latar belakang
Evaluasi publik secara nasional dalam sebuah demokrasi
merupakan satu bentuk partisipasi warga dan merupakan
input bagi pemerintah sejauhmana yang telah dilakukan
pemerintah dekat atau jauh dengan aspirasi warga, dan
apa harapan publik pada pemerintah ke depan.
Apa yang telah dilakukan pemerintah pada ujungnya
harus berkaitan dengan kepentingan dasar dan
mendesak bagi kehidupan sehari-hari warga.
Survei Nasional Desember 2015
2
3. ... lanjutan
Biasanya, warga umumnya tidak punya informasi cukup detil tentang apa
yang telah dilakukan pemerintah atau lembaga-lembaga negara. Karena itu
dasar evaluasinya harus yang paling umum difahami dan dirasakan oleh
warga sendiri. Atas dasar itu evaluasi publik dalam sebuah demokrasi di
dunia biasa mencakup sejumlah parameter dasar yang relevan dengan
warga. Itu mencakup:
1. Arah bangsa
2. Kondisi demokrasi
3. Kondisi ekonomi
4. Kondisi politik
5. Kondisi penegakan hukum
6. Kondisi keamanan
7. Kondisi kebebasan
8. Kondisi sosial-ekonomi secara lebih spesifik: harga-harga kebutuhan
pokok, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, pengangguran, dan
infrastruktur dasar seperti kondisi jalan-jalan raya.
Survei Nasional Desember 2015
3
4. … lanjutan
Di samping itu, evaluasi juga penting untuk melihat penilaian atas
kinerja pemimpin nasional, dan keyakinan atas kemampuan
pemimpin nasional tersebut ke depan.
Dari semua indikator evaluatif tersebut bisa dilihat apakah presiden
sebagai pemimpinan nasional bisa diharapkan menjadi lebih
presidensial: mampu memimpin negara-bangsa dan mengambil
keputusan strategis secara otonom menurut visinya sendiri sesuai
konstitusi: keputusan dibuat tidak karena desakan dari siapapun dan
apapun seperti partai politik atau tokoh politik lainnya.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen ataupun partai,
melainkan pada rakyat sebagaimana diatur dalam konstitusi.
Partai politik, parlemen, dan tokoh-tokoh nasional bagi seorang
presiden tidak lebih dari resources (sumberdaya) yang bisa
digunakan atau tidak digunakan untuk mewujudkan visinya sebagai
pemimpin nasional.
Survei Nasional Desember 2015
4
5. … lanjutan
Evaluasi dan harapan publik pada presiden pada akhirnya akan
berujung pada prospek politik presiden: akan dipilih lagi atau tidak
oleh rakyat nanti.
Satu cara paling sistematik untuk evaluasi dan harapan publik ini
adalah lewat survei opini publik nasional.
Untuk itu SMRC secara reguler, terutama di akhir tahun, melakukan
survei nasional untuk menangkap evaluasi dan harapan rakyat yang
menurut konstitusi merupakan pemegang kedaulatan di negara ini.
Survei nasional terakhir dilakukan pada 10-20 Desember 2015.
Biayai survei dari corporate social responsibility SMRC.
Survei Nasional Desember 2015
5
6. Metodologi
• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak
pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau
lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
• Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220
responden.
• Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 997
atau 82%. Sebanyak 997 responden ini yang dianalisis. Margin of error rata-rata
dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar +/- 3.2% pada tingkat
kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah
dilatih.
• Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20%
dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih
(spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
• Waktu wawancara lapangan 10 – 20 Desember 2015.
Survei Nasional Desember 2015
6
7. Populasi desa/kelurahan
tingkat Nasional
Desa/kelurahan di tingkat
Dapil dipilih secara random dengan jumlah
proporsional
Di masing-masing RT/Lingkungan
dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara random
Satu orang yang punya hak pilih
laki-laki/perempuan
Ds 1 … Ds n
Dapil 1
Ds 1 … Ds m
Dapil k
… …
RT1 RT2 RT3 …. RT5
KK1 KK2
Laki-laki Perempuan
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak
5 RT dengan cara random
Flow chat penarikan sampelFlow chat penarikan sampel
Survei Nasional Desember 2015
7
12. Arah Perjalanan BangsaArah Perjalanan Bangsa
Secara umum bagaimana Ibu/Bapak melihat arah negara kita? Apakah negara kita
sekarang sedang bergerak ke arah yang benar atau ke arah yang salah? … (%)
Ke arah
yang
benar,
72.0
Ke arah
yang
salah,
15.2
Tidak
tahu,
12.7
Survei Nasional Desember 2015
12
13. Bagaimana Ibu/Bapak melihat arah perjalanan negara kita? Apakah negara kita sekarang
berjalan menuju ke arah yang benar atau ke arah yang salah? …(%)
71
66 65
61 64
56
68 68 66
72
62
67
60
72
21 20
25 25 26 26
34
23 23 23
14
27
23
26
15
9 9 9 10 12 11 11 10 9 11 14
10 10
14 13
70
0
25
50
75
100
Okt'10
Mei'11
Juli'11
Des'11
Feb'12
Mei'12
Jun'12
Sept'12
Des'12
Apr'14
Jul'14
Okt'14
Jun'15
Okt'15
Des'15
Ke arah yang
benar
Ke arah yang
salah
Tidak
tahu/tidak
jawab
Survei Nasional Desember 2015
13
Arah Perjalanan BangsaArah Perjalanan Bangsa
14. Kepuasan Terhadap JalannyaKepuasan Terhadap Jalannya
DemokrasiDemokrasi
14
Secara umum, apakah Ibu / Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas
sama sekali dengan jalannya demokrasi di negeri kita sekarang ini? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
6
57
27
2
9
0
20
40
60
80
100
Sangat puas Cukup puas Kurang puas Tidak puas
sama sekali
TT/TJ
15. Sistem Pemerintahan Paling SesuaiSistem Pemerintahan Paling Sesuai
15
Di antara tiga pernyataan berikut ini, manakah yang paling sesuai dengan pendapat
Ibu/Bapak? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
8 6
68
18
0
20
40
60
80
100
Apapun sistem
pemerintahan yang
kita anut, demokrasi
ataupun
otoritarianisme,
tidak ada bedanya.
Dalam keadaan
tertentu, sistem
pemerintahan bukan
demokrasi atau
otoritarianisme bisa
diterima untuk
negara kita
Walapun tidak
sempurna,
Demokrasi adalah
sistem pemerintahan
terbaik untuk negara
kita.
Tidak tahu/tidak
jawab
16. Temuan
Evaluasi dasar atas kondisi bangsa harus terkait dengan arah bangsa ini, apakah
bangsa ini sedang berjalan menuju arah yang benar atau salah.
Apapun yang terjadi, bila warga umumnya menilai bangsa ini sedang berjalan ke arah
yang benar, maka keberadaan bangsa ini legitimate/absah, dan ini merupakan modal
politik massa yang sangat penting.
Secara umum, warga menilai bahwa bangsa ini sedang berjalan ke arah yang benar.
Sentimen positif ini tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Sistem pemerintahan yang dianut untuk mewujudkan arah bangsa itu adalah
demokrasi. Sentimen positif terhadap demokrasi akan membuat sistem pemerintahan
stabil meskipun banyak didera oleh berbagai masalah.
Warga umumnya merasa puas dengan jalannya demokrasi hingga saat ini, dan warga
menilai tidak ada sistem lain paling cocok selain demokrasi meskipun demokrasi
diakui bukan sistem yang sempurna.
Dua prasyarat dasar itu ada dan kuat di masyarakat: ini dasar untuk membuat
presiden menjadi betul-betul presidensial karena presiden berdiri di atas fondasi politik
yang kuat, yakni keyakinan rakyat atas arah dan sistem negara-bangsa ini.
Bila sebaliknya rakyat umumnya merasa ragu dengan arah bangsa dan sistem yang
dianut maka kemimpinan nasional sedang berdiri di atas fondasi yang lemah, dan
presiden tidak mudah untuk menjadi lebih otonom dalam mengambil kputusan-
keputusan strategis.
Survei Nasional Desember 2015
16
18. Kepercayaan terhadap Lembaga NegaraKepercayaan terhadap Lembaga Negara
dan Partai Politikdan Partai Politik
18
Seberapa percaya Ibu/Bapak terhadap lembaga-lembaga negara berikut ini bahwa
mereka sejauh ini telah bekerja sesuai dengan harapan rakyat? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
52.9
58.4
65.3
69.8
72.1
76.3
82.9
83.7
89.6
0 20 40 60 80 100
Partai Politik
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Kejaksaan
Pengadilan
Polisi Republik Indonesia (Polri)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Presiden
Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Percaya/Sangat percaya
19. TEMUAN
Secara umum warga percaya pada lembaga-
lembaga negara. Ini modal penting utuk stabilitas
politik.
Namun demikian, yang paling dipercaya adalah TNI,
Presiden, dan KPK.
Warga lebih percaya pada KPK daripada pada
penegak hukum lainnya, apalagi dibandingkan
dengan pada DPR dan partai politik. Di bawah akan
ditunjukkan sikap publik atas keinginan DPR
merevisi UU KPK.
Survei Nasional Desember 2015
19
21. Kondisi EkonomiKondisi Ekonomi Rumah Tangga SRumah Tangga Sekarangekarang
DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi RUMAH TANGGA Ibu/Bapak sendiri pada
umumnya SEKARANG INI menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan,
lebih baik, atau jauh lebih baik dibanding TAHUN LALU? … (%)
1
21
38 37
2
1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Jauh lebih
buruk
Lebih Buruk Tidak ada
perubahan
Lebih Baik Jauh lebih
baik
Tidak
tahu/jawab
Des'15
Survei Nasional Desember 2015
21
22. Kondisi EkonomiKondisi Ekonomi Rumah Tangga SetahunRumah Tangga Setahun
ke Depan Dke Depan Dibandingibanding SekarangSekarang
Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi RUMAH TANGGA Ibu/Bapak sendiri pada
umumnya dalam SETAHUN KE DEPAN menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada
perubahan, lebih baik, atau jauh lebih baik dibanding keadaan SEKARANG INI? … (%)
1
4
21
52
7
15
0
10
20
30
40
50
60
Jauh lebih
buruk
Lebih Buruk Tidak ada
perubahan
Lebih Baik Jauh lebih
baik
Tidak
tahu/jawab
Des'15
Survei Nasional Desember 2015
22
23. Kondisi EkonomiKondisi Ekonomi Nasional SNasional Sekarangekarang
DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi nasional pada umumnya sekarang ini
menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih
baik ini dibanding tahun lalu? … (%)
2
26
34
31
1
6
1
30
39
22
2
5
2
39
27
21
2
8
2
25
34
28
2
9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Jauh lebih
buruk
Lebih
Buruk
Tidak ada
perubahan
Lebih Baik Jauh lebih
baik
Tidak
tahu/tidak
jawab
Okt'14
Jun'15
Okt'15
Des'15
Survei Nasional Desember 2015
23
26. Survei Nasional Desember 2015
26
6.23
5.1 7
5.94
1 1 .25
4.89 4.7
6.1 8
1 1 .22
0
2
4
6
8
10
12
In fla s i Yo Y
(No v)
Pe rt umbuh a n
Eko no mi
(Se me s te r I)
Pe nga nggura n
Te rbuka (Ags )
Ke mis kin a n
(Ma r)
2014
2015
Ekonomi Makro 2014-2015 (%)Ekonomi Makro 2014-2015 (%)
Sumber: BPSSumber: BPS
27. Survei Nasional Desember 2015
27
4.83
6.23
8.36
6.96
6.29 6.38
6.79
7.15 7.26 7.26 7.18
6.83
6.25
4.89
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Okt'14Nov'14Des'14
Jan'15Feb'15M
ar'15
Apr'15M
ei'15
Jun'15
Jul'15
Ags'15
Sep'15Okt'15Nov'15
Inflas i YoY
Perkembangan Inflasi sejak JokowiPerkembangan Inflasi sejak Jokowi DDilantik (%)ilantik (%)
Sumber: BPSSumber: BPS
28. Kondisi EkonomiKondisi Ekonomi Nasional Setahun keNasional Setahun ke
Depan DDepan Dibandingibanding SekarangSekarang
Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi NASIONAL pada umumnya dalam SETAHUN
KE DEPAN menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau
jauh lebih baik dibanding keadaan SEKARANG INI? … (%)
1
5
23
45
6
21
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Jauh lebih
buruk
Lebih Buruk Tidak ada
perubahan
Lebih Baik Jauh lebih
baik
Tidak
tahu/jawab
Des'15
Survei Nasional Desember 2015
28
29. Memenuhi Kebutuhan Pokok, Berobat, danMemenuhi Kebutuhan Pokok, Berobat, dan
Pendidikan Sekarang DPendidikan Sekarang Dibandingibanding Tahun LaluTahun Lalu
Dibanding tahun lalu, apakah sekarang ini Ibu/Bapak merasa semakin ringan, semakin
berat, atau sama saja untuk memenuhi... ? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
29
12
60
27
1
32
36
30
2
32
34
28
6
0
10
20
30
40
50
60
70
Semakin ringan Semakin berat Sama saja TT/TJ
Kebutuhan Pokok (Sembako) Kebutuhan Berobat Kebutuhan Pendidikan/ Sekolah
30. Jumlah Pengangguran SJumlah Pengangguran S ekarangekarang
DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Menurut Ibu/Bapak, bagaimana jumlah pengangguran di negara kita pada umumnya
sekarang ini dibanding tahun lalu? … (%)
71
7
16
6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Semakin banyak Semakin
berkurang
Sama saja TT/TJ
Survei Nasional Desember 2015
30
31. Jumlah Orang Miskin SJumlah Orang Miskin S ekarangekarang
DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Menurut Ibu/Bapak, bagaimana jumlah orang miskin di negara kita pada umumnya
sekarang ini dibanding tahun lalu? … (%)
63
13
19
5
0
10
20
30
40
50
60
70
Semakin banyak Semakin
berkurang
Sama saja TT/TJ
Survei Nasional Desember 2015
31
32. Mencari Kerja SMencari Kerja S ekarangekarang DDibandingibanding
TTahunahun LLalualu
Bagaimana mencari kerja sekarang dibanding tahun lalu? … (%)
8
70
18
5
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Semakin mudah Semakin sulit Sama saja TT/TJ
Survei Nasional Desember 2015
32
33. Kondisi Jalan Raya SKondisi Jalan Raya S ekarangekarang DDibandingibanding
TTahunahun LLalualu
Menurut Ibu/Bapak, bagaimana kondisi jalan-jalan raya pada umumnya sekarang ini
dibanding tahun lalu? … (%)
65
15 17
3
0
10
20
30
40
50
60
70
Semakin baik Semakin buruk Sama saja TT/TJ
Survei Nasional Desember 2015
33
34. Pemerataan Kesejahteraan SPemerataan Kesejahteraan S ekarangekarang
DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Bagaimana pemerataan kesejahteraan secara umum di Negara kita sekarang dibanding
tahun lalu? … (%)
14
47
31
9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Semakin merata Semakin tidak
merata
Sama saja TT/TJ
Survei Nasional Desember 2015
34
35. Temuan Kondisi Sosial-Ekonomi
Masalah yang berkaitan dengan kepentingan paling mendesak bagi warga umumnya,
di manapun, terkait dengan masalah ekonomi.
Evaluasi warga terhadap kondisi ekonomi rumah tangga dan nasional di akhir tahun
2015 ini positif.
Yang menyatakan kondisi ekonomi sekarang lebih baik dibanding tahun lalu lebih
banyak dari yang mengatakan lebih buruk.
Sentimen atas kondisi ekonomi nasional dan rumah tangga ini sangat terkait dengan
inflasi yang secara reguler dirilis BPS: Inflasi naik, sentimen negatif naik; inflasi turun,
sentimen negatif turun.
Secara lebih khusus, masalah mendesak yang masih negatif di akhir tahun 2015 ini
adalah harga-harga kebutuhan pokok, pengangguran, dan lapangan kerja. Juga
masalah pemerataan pendapatan.
Yang positif adalah masalah kesehatan, pendidikan, dan pembangunan jalan-jalan
raya.
Lepas dari semua itu, warga umumnya optimis dengan ekonomi rumah tangga dan
nasional ke depan. Ini modal psikologis massa untuk membuat pemimpin nasional
bisa lebih presidensial.
Tantangannya nyata: inflasi, pengangguran, kemiskinan, dan pemerataan.
Semua keputusan politik harus diprioritaskan untuk menjawab masalah-masalah
tersebut.
Survei Nasional Desember 2015
35
36. Kondisi politikKondisi politik
Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan politik nasional sekarang? Sangat baik, baik,
sedang, buruk atau sangat buruk? … (%)
0
23
31 30
7
10
0
21
28
33
5
13
1
18
28
30
6
17
1
26
30
25
3
14
0
5
10
15
20
25
30
35
Sangat
Baik
Baik Sedang Buruk Sangat
Buruk
Tidak
tahu/tidak
jawab
Okt'14
Jun'15
Okt'15
Des'15
Survei Nasional Desember 2015
36
38. KondisiKondisi PPenegakanenegakan HHukumukum
Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan penegakan hukum secara nasional sekarang?
Sangat baik, baik, sedang, buruk atau sangat buruk? … (%)
1
32
27
30
5 5
1
31
23
34
4
7
2
29
23
34
5
7
2
39
27
23
2
8
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Sangat
Baik
Baik Sedang Buruk Sangat
Buruk
Tidak
tahu/tidak
jawab
Okt'14
Jun'15
Okt'15
Des'15
Survei Nasional Desember 2015
38
40. KondisiKondisi KKeamananeamanan
Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan keamanan nasional sekarang? Sangat baik, baik,
sedang, buruk atau sangat buruk? … (%)
2
51
28
15
1 32
44
25 24
2 32
46
24
21
3 5
2
58
24
13
1
3
0
10
20
30
40
50
60
70
Sangat
Baik
Baik Sedang Buruk Sangat
Buruk
Tidak
tahu/tidak
jawab
Okt'14
Jun'15
Okt'15
Des'15
Survei Nasional Desember 2015
40
42. KorupsiKorupsi SSekarangekarang DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Menurut Ibu/Bapak, bagaimana korupsi di negara kita pada umumnya sekarang ini
dibanding tahun lalu? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
42
54
18
16
12
61
11
15
13
0
10
20
30
40
50
60
70
Semakin banyak Semakin sedikit Sama saja TT/TJ
Okt'15
Des'15
43. Keamanan dan Ketertiban SKeamanan dan Ketertiban S ekarangekarang
DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Menurut Ibu/Bapak, bagaimana keamanan dan ketertiban di negara kita pada umumnya
sekarang ini dibanding tahun lalu? Aman dalam artian bebas dari gangguan atau
ancaman orang lain. … (%)
50
21
25
4
0
10
20
30
40
50
60
Semakin aman Semakin kurang
aman
Sama saja TT/TJ
Survei Nasional Desember 2015
43
44. Ancaman Negara Lain SAncaman Negara Lain S ekarangekarang
DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Menurut Ibu/Bapak, apakah negara kita sekarang ini semakin aman, semakin tidak
aman, atau sama saja dibanding tahun lalu dari ancaman negara lain? … (%)
32
21
23 23
0
5
10
15
20
25
30
35
Semakin aman Semakin tidak
aman
Sama saja TT/TJ
Survei Nasional Desember 2015
44
45. Ancaman Teroris SAncaman Teroris S ekarangekarang
DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Menurut Ibu/Bapak, apakah negara kita sekarang ini semakin aman, semakin tidak
aman, atau sama saja dibanding tahun lalu dari ancaman teroris? … (%)
28
31
22
20
0
5
10
15
20
25
30
35
Semakin aman Semakin tidak
aman
Sama saja TT/TJ
Survei Nasional Desember 2015
45
46. Perpecahan Antar Kelompok SPerpecahan Antar Kelompok S ekarangekarang
DDibandingibanding TTahunahun LLalualu
Menurut Ibu/Bapak, apakah di negara kita sekarang ini semakin aman, semakin tidak
aman, atau sama saja, dari perpecahan atau pertentangan antar kelompok atau golongan
di masyarakat? … (%)
31
21
29
18
0
5
10
15
20
25
30
35
Semakin aman Semakin tidak
aman
Sama saja TT/TJ
Survei Nasional Desember 2015
46
47. Temuan
Secara umum, kondisi politik pada akhir 2015 “sedang”, tidak
baik ataupun tidak buruk. Yang merasakan “baik” kurang lebih
sama jumlahnya dengan yang mengatakan “buruk”.
Tapi dibanding 3 bulan lalu, jumlah warga yang menilai kondisi
politik sekarang baik lebih banyak. Ada perbaikan.
Kondisi keamanan dan penegakan hukum secara umum juga
dirasakan baik.
Tapi secara lebih khusus mayoritas warga merasakan
sekarang korupsi lebih banyak dibanding tahun lalu.
Juga warga sekarang, dibanding tahun lalu, merasa kurang
aman dari ancaman teroris.
Survei Nasional Desember 2015
47
49. Revisi UU KPKRevisi UU KPK
49
Dalam beberapa waktu terakhir, apakah
Ibu/Bapak mengikuti berita tentang
rencana revisi Undang-Undang (UU)
tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK)? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
Tidak,
73.8
Ya,
26.2 YA?
29
10
61
Revisi UU KPK
adalah upaya
untuk
melemahkan KPK
Revisi UU KPK
adalah upaya
untuk
memperkuat KPK
Tidak tahu
Ada yang berpendapat bahwa revisi UU
KPK adalah upaya untuk melemahkan
KPK. Namun ada juga yang berpendapat
bahwa revisi UU KPK adalah upaya untuk
memperkuat KPK. Bagaimana menurut
pendapat Ibu/Bapak sendiri? … (%)
50. Rencana Penghapusan Penyadapan olehRencana Penghapusan Penyadapan oleh
KPKKPK
Base: Responden yang tahu rencana revisi UU KPKBase: Responden yang tahu rencana revisi UU KPK
50
Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah
dengar bahwa di dalam revisi UU KPK ada
rencana untuk menghapus kewenangan
KPK melakukan penyadapan? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
Tidak,
32.6
Ya,
tahu,
67.4
TAHU?
86
2
11
Setuju Tidak setuju Tidak tahu
Bila tahu atau pernah dengar, apakah
Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju
dengan rencana penghapusan
kewenangan KPK melakukan penyadapan?
… (%)
51. Rencana Penghapusan Penuntutan olehRencana Penghapusan Penuntutan oleh
KPKKPK
Base: Responden yang tahu rencana revisi UU KPKBase: Responden yang tahu rencana revisi UU KPK
51
Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah
dengar bahwa di dalam revisi UU KPK ada
rencana untuk menghapus kewenangan
KPK melakukan penuntutan? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
Tidak,
46.0 Ya,
tahu,
54.0
TAHU?
88
3
9
Setuju Tidak setuju Tidak tahu
Bila tahu atau pernah dengar, apakah
Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju
dengan rencana penghapusan
kewenangan KPK melakukan penuntutan?
… (%)
52. Temuan
Yang mengikuti isu revisi UU KPK cukup banyak
(26%) meskipun tidak mayoritas.
Dari yang mengikuti itu mayoritas percaya bahwa
revisi itu akan memperlemah KPK.
Secara lebih khusus umumnya warga yang aware
(tahu) dengan isu revisi UU KPK tak setuju dengan
upaya penghapusan wewenang penyadapan dan
penindakan yang dimiliki KPK selama ini.
Survei Nasional Desember 2015
52
54. Kinerja JokowiKinerja Jokowi
54
Joko Widodo (Jokowi) sudah lebih dari satu tahun menjadi presiden kita sejak dilantik
pada 20 Oktober 2014. Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup
puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Joko Widodo
(Jokowi)? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
3.1
37.6
49.3
6.4
3.63.6
49.8
37.6
5.9
3.14.2
48.7
40.3
4.0 2.7
0
10
20
30
40
50
60
Sangat puas Cukup Puas Kurang puas Tidak puas
sama sekali
TT/TJ
Jun'15
Okt'15
Des'15
56. Keyakinan atasKeyakinan atas KKemampuan Jokowiemampuan Jokowi
untukuntuk MMemimpin (%)emimpin (%)
56
Seberapa yakin Ibu/Bapak Joko Widodo (Jokowi) mampu memimpin Indonesia ke depan
menjadi lebih baik dari sekarang? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
22
53
17
2
66
49
34
4
78
56
24
3
87
56
26
3
8
0
10
20
30
40
50
60
Sangat yakin Cukup yakin Kurang
yakin
Tidak yakin
sama sekali
Tidak tahu
Okt'14
Jun'15
Okt'15
Des'15
57. 57
Survei Nasional Desember 2015
74
63
55
64
29
27
38
19
88
6 7
0
10
2 0
3 0
4 0
50
6 0
70
8 0
Okt'14 Jun'15 Okt'15 Des'15
Ya kin
T ida k
ya kin
T T / T J
Trend Keyakinan akan KemampuanTrend Keyakinan akan Kemampuan
Jokowi (% Yakin)Jokowi (% Yakin)
58. Temuan
Di akhir tahun 2015, mayoritas warga sangat atau cukup
puas dengan kinerja presiden Jokowi. Dibanding enam
bulan lalu, ada kenaikan signifikan.
Di samping itu tingkat kepercayaan pada Presiden
Jokowi mampu memimpin bangsa ini tetap tinggi.
Umumnya warga optimis dengan kemampuan Jokowi
memimpin. Ini modal psiko-politik penting untuk
dukungan pada kepemimpinan nasional lepas dari
banyak masalah yang dihadapi bangsa ini. Ini modal
politik untuk membuat Presiden Jokowi lebih presidensial
ke depan.
Survei Nasional Desember 2015
58
60. KinerjaKinerja Menteri secara UmumMenteri secara Umum
60
Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau
tidak puas sama sekali dengan KERJA PARA MENTERI dalam membantu Presiden Jokowi
dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla menyelesaikan berbagai masalah? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
2.6
48.0
34.6
2.5
12.2
0
10
20
30
40
50
60
Sangat puas Cukup Puas Kurang puas Tidak puas
sama sekali
TT/TJ
Des'15
61. Temuan
Sementara itu penilaian pada kinerja kabinet secara umum hampir
terbelah. Sebagian besar (51%) merasa puas, sisanya kurang puas
atau tidak punya pendapat.
Dengan kata lain, tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap
kinerja kabinet masih tinggi. Presiden perlu melakukan upaya untuk
meningkatkan kinerja para menterinya.
Dengan kepercayaan publik yang tinggi pada presiden ia bisa dan
didukung rakyat untuk mengganti anggota kabinetnya yang ia nilai
kurang perform.
Survei Nasional Desember 2015
61
63. Jokowi Pimpin Koalisi BaruJokowi Pimpin Koalisi Baru
63
Menurut Ibu/Bapak, apakah sebaiknya Jokowi memimpin sendiri koalisi partai? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
61.5
30.1
8.4
0
20
40
60
80
100
Ya Tidak Tidak tahu
64. Jokowi Bentuk SetGabJokowi Bentuk SetGab
64
Menurut Ibu/Bapak, apakah perlu dibuat semacam Sekretariat Gabungan atau Bersama
partai-partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi tersebut? … (%)
Survei Nasional Desember 2015
69.6
18.7
11.7
0
20
40
60
80
100
Ya, perlu Tidak perlu Tidak tahu
65. Temuan
Warga menghendaki agar Jokowi sendiri yang memimpin koalisi
partai. Dan perlu sekretariat gabungan partai koalisi pendukung
Jokowi yang dipimpin langsung Jokowi. Ini akan membuat Jokowi
lebih presidensial.
Selama ini Jokowi dinilai tidak mudah berperilaku lebih presidensial
karena hambatan-hambatan dari partai politik pendukungnya.
Hambatan-hambatan politik itu dalam jangka menengah bisa
berakibat negatif terhadap kinerja presiden, dan akhirnya terhadap
dukungan politik massa terhadapnya kalau dilihat dari kepentingan
pilpres 2019 nanti.
Survei Nasional Desember 2015
65
67. Top of Mind: YangTop of Mind: Yang DDipilih sebagaiipilih sebagai
PPresiden bilaresiden bila PPemilihanemilihan SSekarangekarang
67
Pemilihan Presiden 2019 masih sekitar 4 tahun lagi. Tapi bila pemilihan Presiden
diadakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih? ... %
Survei Nasional Desember 2015
56.7
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1
0.2
0.2
0.2
0.2
0.3
0.5
0.5
0.6
0.7
1.0
1.5
3.2
11.8
21.4
0 10 20 30 40 50 60
TT/TJ/Rahasia
Agung Laksono
Amien Rais
Dahlan Iskan
GusDur
M. Yusril Ihza Mahendra
Machfud MD
Puan Maharani
Ryamizard Ryacudu
Sri Sultan Hamengkubuwono
Syaifulah Yusuf (Gus Ipul)
B.J. Habibie
Soekarwo
Tri Rismaharini
Wiranto
Surya Paloh
M. Jusuf Kalla
Megawati Soekarnoputri
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Ridwan Kamil
Aburizal Bakrie
Hary Tanoesudibjo
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Prabowo Subianto
Joko Widodo (Jokowi)
68. Pemilihan Presiden 2019 masih sekitar 4 tahun lagi. Tapi bila pemilihan Presiden
diadakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih? …(%)
21.4
11.8
56.7
25.5
13.5
3.24.5
50.6
0
25
50
75
100
Okt'15 Des'15
Joko Widodo
(Jokowi)
Prabowo Subianto
Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY)
TT/TJ/Rahasia
Survei Nasional Desember 2015
68
Tren Pilihan Presiden (Tren Pilihan Presiden ( Top of MindTop of Mind))
69. Semi Terbuka: Yang dipilih sebagaiSemi Terbuka: Yang dipilih sebagai
presiden bila pemilihan sekarangpresiden bila pemilihan sekarang
69
Siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jadi presiden sekarang ini jika nama-nama
berikut maju sebagai calon presiden?
(INTERVIEWER: kocok kartu drop card (37 kartu). Tunjukan satu-satu secara acak hingga semua
kartu terbaca sekaligus oleh responden. Bila responden tak bisa baca, bantu bacakan)
Survei Nasional Desember 2015
18.9
0.5
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.1
0.1
0.1
0.2
0.2
0.2
0.2
0.3
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.5
0.6
0.6
0.9
1.0
1.7
1.8
1.9
2.0
2.5
2.5
6.6
21.2
33.4
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Tidak tahu/tidak jawab
Lainnya
Gita Wirjawan
Grace Natalie
M. Romahurmuziy
M. Sohibul Iman
Pramono Anung
Pramono Edhie Wibowo
Suryadharma Ali
Tjahjo Kumolo
Zulkifli Hasan
Anie Yudhoyono
Moeldoko
Muhaimin Iskandar
Agung Laksono
Ahmad Heryawan
Soekarwo
Sutiyoso
Agus Harimurti Yudhoyono
Ganjar Pranowo
Hidayat Nurwahid
Hutomo Mandala Putra
Puan Maharani
Rhoma Irama
Tri Rismaharini
Chairul Tanjung
Surya Paloh
M. Yusril Ihza Mahendra
Wiranto
Megawati Soekarnoputri
Aburizal Bakrie
M. Jusuf Kalla
Hary Tanoesudibjo
Basuki Tjahaja Purnama
Ridwan Kamil
Susilo Bambang
Prabowo Subianto
Joko Widodo (Jokowi)
70. Siapa yang akan Ibu/Bapak pilih jadi presiden sekarang ini jika nama-nama berikut maju
sebagai calon presiden? …(%)
33.4
21.2
18.9
30.8
20.3
6.6
7.5
20.7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Okt'15 Des'15
Joko Widodo
(Jokowi)
Prabowo Subianto
Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY)
Tidak tahu/tidak
jawab
Survei Nasional Desember 2015
70
Tren Pilihan Presiden (Semi Terbuka)Tren Pilihan Presiden (Semi Terbuka)
71. Temuan
Belum ada tokoh alternatif di mata warga. Presiden Jokowi masih
paling banyak mendapat dukungan, kemudian Prabowo.
Pilpres 2014 masih berbekas. Masyarakat masih terbelah.
Namun demikian gap Jokowi dan Prabowo sekarang dibanding
hasil Pilpres 2014 membesar (sekitar 5% ke 12%).
Karena Pilpres 2019 masih cukup jauh, tokoh yang paling dikenal
karena baru saja bersaing biasanya paling berpeluang didukung.
Tokoh lain akan muncul ketika Pilpres mendekat, dan terutama bila
kinerja incumbent (petahana) kurang memenuhi harapan mayoritas
warga, kalau presiden Jokowi ternyata nanti kurang presidensial.
Survei Nasional Desember 2015
71
73. KESIMPULAN
Secara umum, warga menilai bahwa bangsa ini sedang
berjalan ke arah yang benar (72%). Sentimen positif ini
tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Ini merupakan modal politik
massa yang sangat penting dan menunjukkan bahwa
keberadaan bangsa ini legitimate.
Sistem pemerintahan yang dianut untuk mewujudkan arah
bangsa itu adalah demokrasi. Warga umumnya menilai
positif sistem ini dan kinerjanya sejauh ini.
Sentimen positif terhadap demokrasi ini akan membuat
sistem pemerintahan stabil meskipun banyak didera oleh
berbagai masalah, dan modal dasar untuk presiden
menjadi lebih presidential.
Survei Nasional Desember 2015
73
74. LANJUTAN...
Masalah paling mendesak yang berkaitan dengan kepentingan
warga pada umumnya, di manapun, terkait dengan masalah
ekonomi.
Di akhir tahun 2015 ini, evaluasi warga terhadap kondisi
ekonomi rumah tangga dan nasional ini positif. Yang
menyatakan kondisi ekonomi sekarang lebih baik dibanding
tahun lalu lebih banyak dari yang mengatakan lebih buruk.
Sentimen atas kondisi ekonomi nasional dan rumah tangga ini
sangat terkait dengan inflasi yang secara reguler dirilis BPS:
Inflasi naik, sentimen negatif naik; inflasi turun, sentimen
negatif turun.
Survei Nasional Desember 2015
74
75. LANJUTAN...
Secara lebih khusus, masalah mendesak yang masih
negatif di akhir tahun 2015 ini adalah harga-harga
kebutuhan pokok, pengangguran, dan lapangan kerja.
Juga masalah pemerataan pendapatan.
Yang positif adalah masalah kesehatan, pendidikan, dan
pembangunan jalan-jalan raya.
Lepas dari semua itu, warga umumnya optimis dengan
ekonomi rumah tangga dan nasional ke depan. Ini modal
psikologis penting.
Survei Nasional Desember 2015
75
76. LANJUTAN...
Sementara itu kondisi politik pada akhir 2015 secara
umum dinilai “sedang”, tidak baik ataupun tidak buruk.
Tapi dibanding 3 bulan lalu, jumlah warga yang menilai
kondisi politik sekarang baik lebih banyak. Ada
perbaikan.
Kondisi keamanan secara umum dinilai baik. Namun
secara spesifik, warga yang merasa sekarang, dibanding
tahun lalu, kurang aman dari ancaman teroris lebih
banyak dibanding yang menyatakan sebaliknya.
Survei Nasional Desember 2015
76
77. LANJUTAN...
Kondisi penegakan hukum secara umum juga dirasakan
baik. Tapi secara lebih khusus mayoritas warga
merasakan sekarang korupsi lebih banyak dibanding
tahun lalu.
Survei Nasional Desember 2015
77
78. LANJUTAN...
Dari yang mengikuti isu revisi UU KPK mayoritas percaya
bahwa revisi itu akan memperlemah KPK.
Secara lebih khusus umumnya warga yang aware
dengan isu revisi UU KPK tak setuju dengan upaya
penghapusan wewenang penyadapan dan penindakan
yang dimiliki KPK selama ini.
Survei Nasional Desember 2015
78
79. LANJUTAN...
Secara umum warga percaya pada lembaga-lembaga
negara. Ini modal penting untuk stabilitas politik.
Namun demikian, yang paling dipercaya adalah TNI,
Presiden, dan KPK.
Di satu sisi, warga tak setuju dengan revisi UU KPK bila
revisi itu menghilangkan wewenang KPK untuk
penindakan, dan di sisi yang lain warga lebih percaya
pada KPK dibanding lembaga-lembaga penegak hukum
lain seperti polisi, jaksa, dan pengadilan, maka
wewenang KPK sekarang minimal harus dipertahankan,
kalau tidak bisa lebih diperkuat.
Survei Nasional Desember 2015
79
80. LANJUTAN...
Di akhir tahun 2015, mayoritas warga sangat atau cukup
puas dengan kinerja presiden Jokowi. Dibanding enam
bulan lalu, ada kenaikan signifikan.
Di samping itu tingkat kepercayaan pada Presiden
Jokowi mampu memimpin bangsa ini tetap tinggi.
Umumnya warga optimis dengan kemampuan Jokowi
memimpin. Ini modal psiko-politik penting untuk
dukungan pada kepemimpinan nasional lepas dari
banyak masalah yang dihadapi bangsa ini.
Survei Nasional Desember 2015
80
81. LANJUTAN...
Sementara itu penilaian pada kinerja kabinet secara
umum hampir terbelah. Sebagian besar (51%) merasa
puas, sisanya kurang puas atau tidak punya pendapat.
Dengan kata lain, masyarakat yang tidak puas atau tidak
tahu dengan kinerja kabinet masih tinggi jumlahnya. Ini
mengindikasikan perlunya presiden meningkatkan kinerja
menteri-menterinya di tahun 2016 dan tahun-tahun
berikutnya.
Survei Nasional Desember 2015
81
82. LANJUTAN...
Mayoritas warga menghendaki Jokowi memimpin sendiri
koalisinya. Mayoritas warga juga menganggap perlunya
sekretariat gabungan/bersama untuk koalisi. Ini menunjukkan
keinginan warga agar Jokowi makin mandiri dalam memimpin
sekaligus menyadari perlunya stabilitas dukungan politik di
legislatif.
Ini bisa difahami karena Jokowi bukan pimpinan partai
langsung. Beda dengan SBY sebelumnya.
Jokowi juga belum mendapat dukungan mayoritas di
parlemen.
Menambah anggota koalisi hingga menjadi kekuatan
mayoritas di DPR diperlukan.
Survei Nasional Desember 2015
82
83. LANJUTAN...
Namun demikian strategi Jokowi sejauh ini sudah tepat untuk
membuat keseimbangan antara perlunya dukungan partai dan
keharusan anggota kabinet yang capable dan credible: meminta
partai menyerahkan orang-orangnya untuk jadi anggota kabinet, tapi
kemudian cepat dievaluasi kinerjanya.
Jokowi telah melakukan reshuffle tiga menko yang diajukan partai
dan tokoh lainnya karena terbukti kinerjanya kurang baik. Partai tak
berdaya dihadapkan dengan strategi Jokowi ini.
Di samping itu Jokowi juga membaca aspirasi warga: anggota atau
calon anggota kabinetnya yang mendapat perlawanan dari publik
tidak Jokowi pilih, misalnya untuk kasus Budi Gunawan untuk posisi
Kapolri.
Jokowi terbukti bisa presidensial dengan strateginya itu.
Survei Nasional Desember 2015
83
84. LANJUTAN...
Sejauh ini belum ada tokoh alternatif di mata warga bila
pemilihan presiden diadakan sekarang. Presiden Jokowi
masih paling banyak mendapat dukungan, kemudian
Prabowo.
Karena Pilpres 2019 masih cukup jauh, tokoh yang paling
dikenal karena baru saja bersaing biasanya paling berpeluang
didukung.
Tokoh lain akan muncul ketika Pilpres mendekat, dan terutama
bila kinerja incumbent kurang memenuhi harapan mayoritas
warga.
Jokowi harus lebih presidensial sekarang dan ke depan untuk
kembali mendapat dukungan politik luas dari warga, dan
prasyarat-prasyarat untuk itu sudah ada.
Survei Nasional Desember 2015
84