Berdasarkan survei terakhir sebelum pemilu 2014, hasilnya cukup mendekati perolehan suara partai menurut Quick Count. Survei ini dapat diandalkan untuk membaca aspirasi pemilih. Berdasarkan elektabilitas tokoh partai lima besar, kemungkinan maksimal hanya ada 4 pasangan capres-cawapres, dipimpin PDIP, Golkar, Gerindra, dan Demokrat atau PKB. Calon PDIP Jokowi, Golkar Bakrie, serta calon Gerindra
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publikthreeandra MLC
Jakarta, 25 Januari 2015 – Bertempat di kantor LSI, Menteng, Jakarta, LSI (Lembaga Survei Indonesia) menggelar presentasi hasil survei opini publik dengan tema ”Partai Politik di Mata Publik: Survei Evaluasi Kinerja dan Regenerasi Politik” waktu survei dilakukan pada 10-18 Januari 2015.
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+threeandra MLC
Rilis Survei Nasional LSI
Minggu, 25 Januari 2015
di kantor LSI-Menteng
dengan tema ”Partai Politik di Mata Publik: Survei Evaluasi Kinerja dan Regenerasi Politik”
Hadir sbg narasumber:
Hendro Prasetyo (Direktur Riset LSI)
Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah, PDIP)
Bima Arya Sugiarto (Walikota Bogor, PAN)
Priyo Budi Santoso (Golkar)
I Gede Pasek Suardika (Anggota DPD RI, P Demokrat)
Hanta Yuda (Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute)
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publikthreeandra MLC
Jakarta, 25 Januari 2015 – Bertempat di kantor LSI, Menteng, Jakarta, LSI (Lembaga Survei Indonesia) menggelar presentasi hasil survei opini publik dengan tema ”Partai Politik di Mata Publik: Survei Evaluasi Kinerja dan Regenerasi Politik” waktu survei dilakukan pada 10-18 Januari 2015.
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+threeandra MLC
Rilis Survei Nasional LSI
Minggu, 25 Januari 2015
di kantor LSI-Menteng
dengan tema ”Partai Politik di Mata Publik: Survei Evaluasi Kinerja dan Regenerasi Politik”
Hadir sbg narasumber:
Hendro Prasetyo (Direktur Riset LSI)
Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah, PDIP)
Bima Arya Sugiarto (Walikota Bogor, PAN)
Priyo Budi Santoso (Golkar)
I Gede Pasek Suardika (Anggota DPD RI, P Demokrat)
Hanta Yuda (Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute)
Rilis Survei LSI
Rabu, 17 Desember 2014
Hadis sebagai narasumber:
Dodi Ambardi (Direktur Eksekutif LSI)
Ade Komarudin (Fraksi Partai Golkar)
Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat)
Maruarar Sirait (Fraksi Partai PDI Perjuangan)
Moderator: Hendro Prasetyo
Tema: ”Kontroversi Pilkada Langsung vs Pilkada Tidak Langsung: Survei Tingkat Dukungan Publik terhadap Pemilihan Langsung”
Mayoritas rakyat Indonesia (84.1%) menginginkan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. Hanya 5,6% masyarakat yang beranggapan bahwa pemilihan dilakukan oleh DPRD sebagai sistem yang paling cocok, dan hanya 6,8% yang tidak mempermasalahnya dua sistem pemilihan umum yang berbeda ini.
Program relawan demokrasi adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan parisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilih. Program ini melibatkan peran serta masyarakat yang seluas-luasnya di mana mereka ditempatkan sebagai pelopor (pioneer) demokrasi bagi komunitasnya.
JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014 Australia
HASIL SURVEY JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP KEPEMIMPINAN SBY-BUDIONO DAN PARPOL HASIL PEMILU 2009 DAN JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014
Survey dilakukan pada 3 January 2014 s/d 21 January 2014
Rilis Survei LSI
Rabu, 17 Desember 2014
Hadis sebagai narasumber:
Dodi Ambardi (Direktur Eksekutif LSI)
Ade Komarudin (Fraksi Partai Golkar)
Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat)
Maruarar Sirait (Fraksi Partai PDI Perjuangan)
Moderator: Hendro Prasetyo
Tema: ”Kontroversi Pilkada Langsung vs Pilkada Tidak Langsung: Survei Tingkat Dukungan Publik terhadap Pemilihan Langsung”
Mayoritas rakyat Indonesia (84.1%) menginginkan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. Hanya 5,6% masyarakat yang beranggapan bahwa pemilihan dilakukan oleh DPRD sebagai sistem yang paling cocok, dan hanya 6,8% yang tidak mempermasalahnya dua sistem pemilihan umum yang berbeda ini.
Program relawan demokrasi adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan parisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilih. Program ini melibatkan peran serta masyarakat yang seluas-luasnya di mana mereka ditempatkan sebagai pelopor (pioneer) demokrasi bagi komunitasnya.
JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014 Australia
HASIL SURVEY JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP KEPEMIMPINAN SBY-BUDIONO DAN PARPOL HASIL PEMILU 2009 DAN JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014
Survey dilakukan pada 3 January 2014 s/d 21 January 2014
Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012
3 mei 2014 pdf
1. Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340
kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
KOALISI UNTUK CALON PRESIDEN:
ELITE VS. MASSA PEMILIH PARTAI
Temuan Survei: 20 – 24 April 2014
2. } Poses koalisi untuk calon presiden masih berlangsung antara
elite partai.
} Kecuali PDIP dan Nasdem, belum ada partai yang telah
membuat keputusan resmi berkoalisi dengan siapa.
} Secara umum setidaknya ada tiga model koalisi partai untuk
pencalonan pasangan caprs-cawapres yang berlangsung saat
ini: model elitis, model popular, dan model Pancasila.
} Model koalisi ini adalah satu cara pandang untuk memahami
dan menjelaskan kompleksitas proses hubungan antara elite
dan antara elite dan massa partai secara sederhana.
} Model adalah penyederhanaan terhadap kompleksitas proses
politik.
LATAR BELAKANG
2
Survei Nasional (April 2014)
3. } Model elitis pada dasarnya lebih mengutamakan kepentingan
elite partai walapun semua pelaku koalisi ini bisa mengklaim
mewakili kepentingan rakyat atau konstituen partainya.
} Walaupun pada dasarnya semua aktor utama partai yang
sedang dalam proses koalisi sangat mempertimbangkan
dukungan masa pemilih, elite partai, dalam model elitis, bisa
mengabaikan dukungan massa itu ketika kepentingan
elitenya tidak terakomodasi dalam koalisi yang berbasis pada
kekuatan dukungan pemilih.
} Walaupun calonnya belum kuat di tingkat pemilih, elite partai,
dalam model elitis, dapat berdalih masih ada waktu dan
kekuatan untuk menaikan elektabilitasnya.
3
Survei Nasional (April 2014)
4. } Di samping itu, model elitis mengedepankan penilaian elite
partai, atau elite pada umumnya, bahwa seorang calon yang
lebih populer untuk sementara ini, diragukan mampu menjadi
pemimpin nasional dilihat dari berbagai kualifikasi untuk
seorang pemimpin nasional. Elite diyakini lebih tahu tentang
masalah ini ketimbang massa pemilih pada umumnya,
termasuk masa pemilih partainya sendiri.
} Model populer, sebaliknya, lebih menekankan pada kekuatan
basis pendukung di tingkat massa pemilih. Tokoh yang paling
kuat dukunganannya di tingkat massa pemilih menjadi titik
berat bagaimana sebuah koalisi calon presiden terjadi. Apa
mau rakyat, maka kita ikuti. Kira-kira begitu sikap elite partai
ini.
4
Survei Nasional (April 2014)
5. } Model populer meyakini bahwa rakyat pada umumnya punya
pengetahuan yang cukup memadai kalau sekedar untuk
menilai apakah seorang tokoh pantas atau tidak pantas,
mampu atau tidak mampu, untuk menjadi pemimpin
nasional.
} Tidak diperlukan informasi terlalu dalam dan luas bagi
seorang rakyat untuk memilih seorang pemimpin nasional.
Cukup misalnya bahwa tokoh itu tidak pernah berbuat jahat
atau tercela, dinilai jujur atau bisa dipercaya, terlihat
sederhana dalam hidupnya, dan seterusnya.
} Tokoh yang menjadi calon presiden dalam model popular
kurang lebih merupakan personifikasi dari karakteristik
pemilih itu sendiri.
5
Survei Nasional (April 2014)
6. } Karena pemilih kita pada umumnya lapisan bawah, kurang
terdidik, pas-pasan dalam kehidupan sosial-ekonominya,
atau bahkan kurang, maka pemimpin yang diinginkan
cenderung yang mendekati karakteristik sosial seperti itu.
} Bersamaan dengan itu, ada nilai-nilai di dalam masyarakat
yang menjunjung tinggi pentingnya kepedulian, keprihatinan,
tidak mentang-mentang, jujur, bersih, bisa dipercaya atau
amanah. Semua ini menjadi dasar dalam sebuah model koalisi
populer.
6
Survei Nasional (April 2014)
7. } Di samping dua model itu, kami melihat ada kemungkinan
model lain, yakni “model koalisi Pancasila.”
} Pancasila sebenarnya memberi kerangka bagaimana proses
politik harus berjalan.
} Sila keempat secara khusus menyatakan “kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan.”
} Di atas segalanya adalah kerakyatan, yakni manusia dengan
segala nilai-nilai kemanusiannya. Secara teknis politik
Indonesia, rakyat itu adalah manusia Indonesia yang punya
hak pilih.
} Calon presiden harus bertumpu pada rakyat pemilih tersebut.
Tapi pemilih itu “dipimpin.” Jadi, mensyaratkan ada
pemimpin dengan segala kualifikasinya.
7
Survei Nasional (April 2014)
8. } Kualifikasi itu adalah “hikmah kebijaksanaan”, yakni tokoh
yang kapabel, kompeten, berpengetahuan luas, mengerti
masalah dan cara mengatasinya, dan sekaligus bersikap
objektif, terbuka terhadap berbagai keragaman, empati pada
kesulitan yang sedang dirasakan orang lain atau rakyat.
} Pemimpin diputuskan secara musyawarah. Asas “Dalam
permusyawaratan” berarti lebih mengedepankan
musyawarah, atau bahkan mufakat, dari berbagai
kepentingan yang beragam.
} Kemudian asas “Perwakilan” yang berarti berbagai
kepentingan yang beragam itu bertumpu pada perwakilan
mereka. Secara teknis politik sekarang adalah wakil-wakil
yang ada di partai dan DPR dan bahkan harusnya DPD juga.
8
Survei Nasional (April 2014)
9. } Elite partai sebagai wakil rakyat bermusyawarah untuk
memutuskan siapa calon presiden mereka dengan tetap
bertumpu pada keinginan pemilih atau konstituen partai.
} Untuk mengetahui model mana yang sedang berlangsung
dalam proses politik koalisi sekarang ini, perlu telaah lebih
dalam.
} Salah satu komponen dari ketiga model itu, adalah hadir atau
tidak hadirnya rakyat Indonesia dalam proses koalisi dalam
arti sejauhmana pilihan rakyat atau konstituen partai masing-
masing dijadikan dasar untuk mengambil keputusan siapa
calon presiden mereka.
9
Survei Nasional (April 2014)
10. } Berbicara tentang pilihan rakyat dalam koalisi, instrumen
terbaik setelah sensus atau referendum, (terutama karena
pertimbangan efisiensi), yang kita punya sampai saat ini
adalah survei opini publik nasional.
} Survei nasional terakhir dimungkinkan atas dukungan pihak-
pihak non partisan, yang tak bersedia disebutkan
identitasnya. Juga dimungkinkan berkat kerjasama dengan
lembaga riset pemilu dunia, the Comparative National
Election Project (CNEP).
10
Survei Nasional (April 2014)
11. Metodologi
• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak
pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun
atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
• Sampel: Jumlah sampel awal 2040, dan yang valid untuk dianalisis 2015.
Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar ±2.2%
pada tingkat kepercayaan 95%.
• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara
yang telah dilatih. Satu orang pewawancara bertugas untuk satu desa/
kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden.
• Quality control: sebanyak 20% dari responden terpilih didatangi kembali
oleh supervisor (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan
kesalahan berarti.
• Waktu wawancara lapangan 20 – 24 April 2014.
Survei Nasional (April 2014)
11
12. Populasi desa/kelurahan
tingkat Nasional
Desa/kelurahan di tingkat
Dapil dipilih secara random dengan jumlah
proporsional
Di masing-masing RT/Lingkungan
dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara random
Satu orang yang punya hak pilih
laki-laki/perempuan
Ds 1 … Ds n
Dapil 1
Ds 1 … Ds m
Dapil k
… …
RT1 RT2 RT3 …. RT5
KK1 KK2
Laki-laki Perempuan
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5
RT dengan cara random
Flow chart penarikan sampel
Survei Nasional (April 2014)
12
18. 1.43 0.991 0.6 1.13
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
PBB PKPI ERROR
RATA-RATA
QUICK COUNT SMRC
SURVEI MARET 2014
RELIABILITY SURVEI PILIHAN PARTAI (%)
18
19. } Data survei opini publik yang reliable diperlukan untuk
membaca aspirasi pemilih.
} Seperti hasil survei-survei sebelum pemilu pada pemilu-
pemilu sebelumnya, hasil survei terakhir sebelum pemilu
2014 cukup mendekati hasil sementara hasil pemilu versi
Quick Count.
} Error rata-rata survei dibanding Quick Count +/- 1,13% pada
tingkat kepercayaan 95%. Ini lebih kecil dari rata-rata margin
of error survei sebesar +/- 2.2% pada tingkat kepercayaan
95% (kemungkinan salah 5 kali dalam seratus kasus).
} Karena reliable, survei menjelang pemilu atau Pilpres bisa
diandalkan untuk membaca aspirasi pemilih.
TEMUAN
19
21. KOALISI BERTUMPU PADA ELEKTABILITAS TOKOH PARTAI
MENURUT LIMA TERTINGGI PEROLEHAN SUARA PARTAI
PASANGAN CAPRES-CAWAPRES KEMUNGKINAN MAKSIMAL HANYA 4
PASANG
PARTAI YANG MEMIMPIN KOALISI: PDIP, GOLKAR, GERINDRA,
DEMOKRAT DAN ATAU PKB
CALON PDIP: JOKO WIDODO
CALON GOLKAR: ABURIZAL BAKRIE
CALON GERINDRA: PRABOWO SUBIANTO
CALON DEMOKRAT DAN ATAU PKB: PEMENANG KONVENSI PD; MENURUT
SURVEI SEMENTARA KEMUNGKINAN DAHLAN ISKAN; ATAU CALON DARI
PKB: MAHFUD MD
21
22. SEBELUM MELIHAT DUKUNGAN
PEMILIH PARTAI PADA CAPRES
ATAU PASANGANNYA,
BAGAIMANA ELEKTABILITAS
CALON PRESIDEN MENURUT
BERBAGAI SIMULASI?
Survei Nasional (April 2014)
23. Semi Terbuka 28 nama: Yang dipilih sebagai
presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
23
0.9
1.4
2.1
3.0
5.1
6.7
23.9
37.7
0 25 50 75 100
MAHFUD MD
DAHLAN ISKAN
RHOMA IRAMA
M. JUSUF KALLA
WIRANTO
ABURIZAL BAKRIE
PRABOWO SUBIANTO
JOKO WIDODO
Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan
Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? … (%)
Survei Nasional (April 2014)
BELUM ADA CALON
ALTERNATIF YANG KOMPETITIF
Nama-nama lain di bawah 1%
24. 24
67.1
0.3
0.7
0.7
0.9
1.1
1.2
1.7
2.6
3.2
4.0
16.5
0 25 50 75 100
Tidak tahu/tidak jawab
DINO PATTI DJALAL
ENDIARTONO SUTARTO
HAYONO ISMAN
SINYO HARRY SARUNDAJANG
IRMAN GUSMAN
ALI MASYKUR MUSA
ANIES BASWEDAN
GITA WIRJAWAN
PRAMONO EDHIE WIBOWO
MARZUKI ALIE
DAHLAN ISKAN
Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan
Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? … (%)
Survei Nasional (April 2014)
11 Nama: Yang dipilih sebagai presiden bila
pemilihan diadakan sekarang (%)
Di antara peserta konvensi
Dahlan paling tinggi elektabilitasnya.
25. 25
Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan
Ibu/Bpk pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? … (%)
5 Nama: Yang dipilih sebagai presiden bila
pemilihan diadakan sekarang (%)
44.3
28.4
9.0
3.1 1.7
13.4
0
10
20
30
40
50
60
Joko
Widodo
Prabowo
Subianto
Aburizal
Bakrie
Dahlan
Iskan
Mahfud
MD
Belum
tahu
Survei Nasional (April 2014)
Belum ada calon alternatif yang cukup kompetitif
26. } Kalau koalisi maksimal dibangun atas dasar 4 calon dari 4
atau 5 kekuatan partai teratas, maka calon yang kompetitif
hanya dua: Jokowi dan Prabowo.
} Aburizal terlalu jauh di bawah, bahkan di bawah perolehan
partainya (sekitar 15%)
} Dahlan berada pada urutan pertama di antara peserta
konvensi.
} Dahlan dari Konvensi Demokrat juga masih jauh, dan
demikian juga Mahfud.
TEMUAN
26
Survei Nasional (April 2014)
27. 27
Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan
Ibu/Bpk pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? … (%)
3 Nama: Yang dipilih sebagai presiden bila
pemilihan diadakan sekarang (%)
47.1
32.1
9.2 11.5
0
10
20
30
40
50
60
JOKO
WIDODO
PRABOWO
SUBIANTO
ABURIZAL
BAKRIE
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
29. } Bila koalisi dibangun atas dasar 3 tokoh
partai, kembali hanya Jokowi dan Prabowo
yang kompetitif.
} Hanya 3 calon pun, kekuatan Aburizal tetap
di bawah perolehan partainya (15%), dan
cenderung melemah sepanjang 2014.
} Dalam 5 bulan terakhir, dalam simulasi 3
calon, Prabowo cenderung menguat, Jokowi
fluktuatif, cenderung stagnan atau sedikit
melemah.
29
Survei Nasional (April 2014)
30. 30
Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan
Ibu/Bpk pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? … (%)
2 Nama: Yang dipilih sebagai Presiden bila
pemilihan diadakan sekarang (%)
51.6
35.7
12.7
0
10
20
30
40
50
60
JOKO WIDODO PRABOWO
SUBIANTO
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
31. 31
Trend Simulasi 2 Calon (%)
62
56
52
23
27
36
15 17
13
10
20
30
40
50
60
70
Des'13 Mar'14 Apr'14 (Post
Elect)
JOKO WIDODO
PRABOWO SUBIANTO
TT/TJ
Survei Nasional (April 2014)
Head to head Jokowi vs. Prabowo, Jokowi cenderung turun, Prabowo naik.
32. } Bila capres hanya ada dua, Jokowi versus
Prabowo, untuk sementara Jokowi unggul
dengan selisih sekitar 16%.
} Melawan Prabowo, Jokowi berpeluang
menang mayoritas mutlak tapi masih dalam
margin of error.
} Jokowi belum aman kalau melihat trendnya
sepanjang 2014: Jokowi cenderung turun,
Prabowo cenderung naik.
32
Survei Nasional (April 2014)
34. } Berhadapan dengan Prabowo, peluang Jokowi tanpa
wakil untuk menang baru 50-60%.
} Bagaimana bila Jokowi berpasangan? Apakah
peluangnya membesar?
} Siapa calon wakil Jokowi? Dari informasi berbagai
sumber, ada beberapa nama yang mungkin akan
menjadi pendamping Jokowi: Jusuf Kalla, Mahfud
MD, Ryamizard Ryacudu. Ada juga yang menyebut
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
} Bila Demokrat akhirnya berkoalisi dengan PDIP,
pemenang konvensi mungkin dipertimbangkan,
dan itu kemungkinan Dahlan.
34
Survei Nasional (April 2014)
35. } Sementara itu pasangan Prabowo juga belum pasti. Yang
belakangan santer diberitakan adalah Hatta Rajasa.
} Simulasi untuk Prabowo ini mengabaikan kemungkinan lain,
misalnya dengan tokoh PKS.
} Sementara pasangan untuk Aburizal tidak mudah.
} Untuk kepentingan simulasi kami pilih Wiranto karena di
antara pemimpin partai yang elektabilitasnya paling tinggi
urutan ketiga atau keempat adalah Wiranto. Diharapkan
Aburizal dapat pasangan terbaik.
} Di samping itu, Hanura dan Golkar juga cukup dekat. Wiranto
bahkan pernah menjadi calon dari Golkar pada 2004 dan
pada 2009.
35
Survei Nasional (April 2014)
36. 36
47.6
27.4
12.2 12.9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Joko Widodo –
Mahfud MD
Prabowo
Subianto – M.
Hatta Rajasa
Aburizal Bakrie –
Wiranto
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
3 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
37. 37
46.1
28.5
12.1 13.4
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Joko Widodo – M.
Jusuf Kalla
Prabowo
Subianto – M.
Hatta Rajasa
Aburizal Bakrie –
Wiranto
TT/TJ
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
3 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
38. 38
44.6
29.4
12.2
13.8
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Joko Widodo –
Dahlan Iskan
Prabowo
Subianto – M.
Hatta Rajasa
Aburizal Bakrie –
Wiranto
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
3 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
39. 39
44.1
30.1
12.2
13.7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Joko Widodo –
Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok)
Prabowo
Subianto – M.
Hatta Rajasa
Aburizal Bakrie –
Wiranto
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
3 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
40. 40
41.8
30.7
12.9
14.6
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Joko Widodo –
Ryamizard
Ryacudu
Prabowo
Subianto – M.
Hatta Rajasa
Aburizal Bakrie –
Wiranto
TT/TJ
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
3 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
42. } Dalam simulasi 3 pasang, efek wakil untuk Jokowi, secara
umum bervariasi.
} Bila wakil Jokowi Mahfud MD, gap antara Jokowi dengan
Prabowo membesar secara signifikan. Prabowo melemah.
Dengan kata lain Mahfud punya efek positif dan signifikan
untuk mengalahkan Prabowo.
} Tapi bila wakil Jokowi adalah Kalla, efeknya kurang signifikan.
Gapnya hanya sedikit membesar.
} Bila wakilnya Dahlan atau Ahok, efeknya untuk Jokowi tidak
signifikan.
} Bila wakilnya Ryamizard, dukungan pada Jokowi melemah
secara signifikan.
} Tapi siapapun wakilnya, kalau pilpres diadakan waktu survei,
dan pasangannya lebih dari 2, kemungkinan akan 2 putaran.
Temuan
42
Survei Nasional (April 2014)
43. } Dalam simulasi 3 pasangan Hatta Rajasa tidak
membantu menaikan suara Prabowo. Bahkan
Prabowo cenderung menurun.
} Hatta sebagai wakil Prabowo mungkin belum
definitif. Bagaimana dengan Ahmad Heryawan
versus pasangan terkuat untuk Jokowi, Yakni
Jokowi-Mahfud MD?
43
Survei Nasional (April 2014)
45. } Aher tidak banyak membantu Prabowo untuk
mengalahkan Jokowi-Mahfud.
} Efek Aher dan Hatta bagi Prabowo kurang
lebih sama.
} Bagaimana kalau Head to Head antara Jokowi
vs Prabowo dengan beberapa kemungkinan
wakil Jokowi?
} Karena keterbatasan jumlah pertanyaan,
dalam simulasi ini Prabowo hanya
dipasangkan dengan Aher.
45
Survei Nasional (April 2014)
46. 46
52.8
32.8
14.4
0
10
20
30
40
50
60
Joko Widodo – Mahfud
MD
Prabowo Subianto –
Ahmad Heryawan
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
2 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
47. 47
52.4
32.4
15.1
0
10
20
30
40
50
60
Joko Widodo - M. Jusuf
Kalla
Prabowo Subianto -
Ahmad Heryawan
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
2 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
48. 48
52.0
32.8
15.2
0
10
20
30
40
50
60
Joko Widodo – Dahlan
Iskan
Prabowo Subianto –
Ahmad Heryawan
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
2 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
49. 49
50.2
34.5
15.4
0
10
20
30
40
50
60
Joko Widodo – Basuki
Tjahaja Purnama
(Ahok)
Prabowo Subianto –
Ahmad Heryawan
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
2 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
50. 50
48.0
35.2
16.8
0
10
20
30
40
50
60
Joko Widodo –
Ryamizard Ryacudu
Prabowo Subianto –
Ahmad Heryawan
Belum tahu
Survei Nasional (April 2014)
Jika pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, pasangan calon
presiden mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari pasangan-pasangan berikut ini? … (%)
2 Pasangan: Yang dipilih sebagai Presiden-Wakil
Presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
51. IHTISAR: EFEK WAKIL
DALAM JOKOWI VS PRABOWO (%)
51
WAKIL JOKOWI JOKOWI
DENGAN
WAKIL
JOKOWI
JOKOWI PRABOWO GAP
TANPA
WAKIL
50 37
KALLA
MAHFUD
DAHLAN
HATTA
AHOK
RYAMIZAR
WAKIL
JOKOWI
JOKOWI
DENGAN
PRABOWO
(AHER)
BELUM TAHU GAP JOKOWI
PRABOWO
TANPA
WAKIL
51.6 35.7 12.7 15.9
MAHFUD MD 52.8 32.8 14.4 20
JUSUF KALLA 52.4 32.4 15.1 20
DAHLAN 52.0 32.8 15.2 19.2
AHOK 50.2 34.5 15.4 15.7
RYAMIZAR 48 35.2 16.8 12.8
Survei Nasional (April 2014)
52. } Dalam head to head antara Jokowi dan Prabowo,
Jokowi unggul 15.9% untuk sementara.
} Bila persaingan itu disertakan wakil, wakil punya
efek bervariasi bila Prabowo berpasangan dengan
Aher.
} Efek Mahfud, Kalla, atau Dahlan memperkuat
Jokowi, dan membuka peluang lebih baik untuk
Jokowi mengalahkan Prabowo.
} Sementara Ahok efeknya kurang kuat, dan
Ryamizard efeknya negatif pada Jokowi.
TEMUAN
52
Survei Nasional (April 2014)
53. } Dari semua simulasi, untuk sementara Jokowi unggul atas
Prabowo. Tapi kecenderungannya Jokowi menurun dan
Prabowo menguat.
} Penurunan Jokowi bisa ditahan ketika ia berpasangan dengan
sejumlah tokoh tertentu, terutama Mahfud MD, kemudian
Jusuf Kalla dan Dahlan Iskan.
} Salah satu dari tiga nama itu memperkuat atau menjaga suara
Jokowi, dan sebaliknya memperlemah dukungan pemilih pada
Prabowo. Ini mengindikasikan bahwa pemilih Prabowo dalam
jumlah yang signifikan mendukung Mahfud, Kalla, atau
Dahlan.
} Sementara itu, baik Hatta maupun Aher untuk sementara
tidak banyak membantu elektabilitas Ptabowo.
53
Survei Nasional (April 2014)
54. } Apakah kemungkinan pasangan capres-
cawapres itu dan koalisi yang dibangunnya
mencerminkan konstituen partai mereka?
} Pertanyaan ini penting untuk menjawab
apakah langkah koalisi itu elitis, popular,
atau Pancasilais?
54
Survei Nasional (April 2014)
56. Dukungan Kepada Calon Presiden
Menurut Pemilih Partai
(Simulasi 3 Nama Capres)
ABURI
ZAL
JOKO
WI
PRAB
OWO
Belum
tahu
NASDEM 7 64 26 3
PKB 11 44 30 15
PKS 9 36 45 10
PDIP 2 78 11 9
GOLKAR 23 38 27 12
GERINDRA 3 16 73 8
DEMOKRAT 9 47 34 10
PAN 13 42 38 8
PPP 15 40 34 11
HANURA 6 36 50 8
PBB 14 50 18 18
PKPI 11 89 0 0
56
Survei Nasional (April 2014)
57. } Yang paling solid hubungan antara konstituen partai dan
pilihan pencapresan ditemukan pada konstituen PDIP. Sekitar
78% pemilih PDIP memilih Jokowi.
} Setelah pemilih PDIP adalah pemilih Gerindra. Sekitar 73%
pemilih Gerindra memilih Prabowo.
} Keputusan PDIP dan Gerindra untuk mencalonkan dua tokoh
mereka masing-masing itu punya basis konstituen yang kuat.
} Sebaliknya Aburizal. Pemilih Golkar ternyata paling banyak
memilih Jokowi, kemudian Prabowo. Yang memilih Aburizal
hanya 23%.
} Keputusan pencapresan Aburizal tak mencerminkan aspirasi
konstituen partai Golkar. Keputusan itu cenderung elitis.
Temuan
57
Survei Nasional (April 2014)
58. } Koalisi yang sudah terjadi adalah antara PDIP dan Nasdem.
Koalisi ini secara umum sangat mencerminkan aspirasi
pemilih Nasdem juga. Sebesar 64% pemilih Nasdem memilih
Jokowi.
} Setelah itu, koalisi dengan partai-partai lain masih belum
terjadi. Namun demikian pemilih PKPI dan PBB, walaupun
jumlahnya sedikit, mayoritas cenderung memilih Jokowi.
} Bila PKB berkoalisi dengan PDIP untuk capres, keputusan ini
lebih mencerminkan aspirasi pemilih PKB. Pemilih PKB paling
banyak memilih Jokowi (44%), kemudian Prabowo (30%), dan
hanya sedikit yang memilih Aburizal (11%).
} Demikian juga pemilih Demokrat, paling banyak memilih
Jokowi. Juga pemilih PPP dan PAN.
58
Survei Nasional (April 2014)
59. } Kalau elite PPP dan PAN memutuskan untuk berkoalisi dengan
Gerindra untuk mendukung Prabowo, tanpa banyak
mobilisasi, maka keputusan itu kurang mencerminkan
konstituen partai mereka. Keputusan itu cenderung elitis.
} Sementara itu pemilih PKS dan Hanura paling banyak memilih
Prabowo.
} Bahkan mayoritas pemilih Hanura memilih Prabowo. Ini
mungkin hasil kampanye Hanura (MNC group) yang negatif
pada Jokowi walapun dalam sejarahnya Wiranto diketahui
berseberangan dengan Prabowo dalam aspirasi politiknya.
} Tapi, lepas dari itu, bisa saja kemudian sejarah dilupakan,
dan Hanura mendukung Prabowo sebagaimana diinginkan
konstituen partai ini.
59
Survei Nasional (April 2014)
60. } Baik Prabowo maupun Jokowi cenderung mencerminkan
model koalisi popular, di mana keputusan partai mereka
mencerminkan aspirasi konstituen partai mereka masing-
masing.
} Sebaliknya, pencapresan Aburizal dan upaya koalisi yang
dibangun untuk mendukung Aburizal sebagai capres lebih
mencerminkan model koalisi elitis. Keputusan elite partai
tidak mencerminkan keinginan konstituen paling banyak dari
partai yang akan mendukungnya.
} Mana kemudian yang potensial bisa membangun model
koalisi Pancasila?
60
Survei Nasional (April 2014)
61. } Dilihat dari keterwakilan pemilih di partai dan keputusan
partai untuk mendukung Jokowi, PDIP dan Nasdem potensial
bisa mengembangkan model koalisi Pancasila. Keduanya
sudah mampu memenuhi prinsip musyawarah dan inklusif
setidaknya di antara kedua partai ini.
} Bila Golkar, Demokrat, PKB, PAN, dan PPP juga bergabung
mendukung Jokowi sebagai pertanggung jawaban mereka
pada konstituennya masing-masing maka peluang Jokowi
membangun model koalisi Pancasila semakin besar.
} Setidaknya satu syarat untuk model itu terpenuhi: terbuka
terhadap berbagai kelompok politik dan didukung oleh
konstituen mereka.
61
Survei Nasional (April 2014)
62. } Tapi pertanyaannya kemudian berkaitan dengan aspek yang lain dari
model itu. Apakah Jokowi punya hikmah dan kebijaksanaan untuk
memimpin koalisi pancasila? Pertanyaan ini tak bisa dijawab secara
realistik lewat survei opini publik.
} Tapi bagi pemilih umumnya, kualitas personal Jokowi setidaknya
lebih mencerminkan karakteristik personal rakyat Indonesia: bukan
dari kelas ningrat, aristokrat, atau darah biru politik.
} Jokowi juga tidak punya rekam jejak pernah melakukan kejahatan
atau perbuatan tercela.
} Kualitas lain kurang realistis kalau digali lewat survei opini publik,
seperti seberapa baik penguasaan Jokowi dalam bidang ekonomi
makro, penataan penegakan hukum, dan pergaulan di kancah politik
dunia. Ini perlu analisis tersendiri dari orang-orang yang kompeten,
bukan dari survei opini publik.
62
Survei Nasional (April 2014)
63. } Bila pemilihan presiden diadakan waktu survei dilakukan dan
bila ada 3 calon presiden atau lebih, kemungkinan akan
terjadi dua putaran.
} Yang maju ke putaran kedua pada bulan September nanti
adalah Jokowi versus Prabowo.
} Bila itu terjadi dan dilakukan pemilihan presiden waktu survei
dilakukan, Jokowi berpeluang menang, tapi ada juga
kemungkinan kalah. Karena mayoritas mutlak yang
diperlukan masih dalam margin of error survei.
KESIMPULAN
63
Survei Nasional (April 2014)
64. } Kalau dilihat trendnya, Jokowi cenderung melemah, dan
Prabowo menguat. Dua bulan ke depan Jokowi bisa
dikalahkan Prabowo bila salah dalam memilih pasangan dan
bila kalah dalam strategi kampanye.
} Wakil punya efek pada calon.
} Nama-nama yang dapat memperkuat Jokowi dan
memperlemah Prabowo terutama adalah Mahfud MD,
kemudian Kalla, dan kemudian Dahlan.
64
Survei Nasional (April 2014)
65. } Sementara calon wakil potensial untuk Prabowo yang selama
ini dikenal berkomunikasi intensif adalah Hatta Rajasa dan
kemungkinan Ahmad Heryawan. Keduanya untuk sementara
ternyata tidak punya efek positif terhadap Prabowo.
} Baik PDIP maupun Gerindra punya basis dukungan pemilih
dalam mengambil keputusan untuk calon presiden.
} Sementara pencapresan Aburizal kurang mencerminkan
konstituen Golkar sendiri, dan apalagi konstituen dari partai
lain. Koalisi yang sedang dibangun Aburizal dan Golkar lebih
mencerminkan koalisi elitis.
65
Survei Nasional (April 2014)
66. } Baik Jokowi maupun Prabowo punya potensi untuk
membangun model koalisi Pancasila, yakni proses politik
yang bertumpu pada kerakyatan, dengan calon presiden yang
punya hikmah dan kebijaksanaan, yang melibatkan berbagai
keragaman kepentingan dan keterwakilan di partai dan
parlemen.
} Untuk sementara ini basis konstituen berbagai partai lebih
kuat pada Jokowi ketimbang pada Prabowo.
} Tapi kekuatan Jokowi untuk menghimpun kekuatan lintas
partai ini bisa memudar bila salah dalam menghitung
kekuatan wakilnya, dan kalah dalam strategi kampanye.
66
Survei Nasional (April 2014)