Penelitian ini mengkaji efektivitas pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Langsa Kota. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat penurunan rerata tekanan darah sistol sebesar 7,27 mmHg dan diastol sebesar 4,47 mmHg setelah pemberian jus tomat. Uji statistik mengkonfirmasi adanya penurunan tekanan darah yang signifikan secara statistik.
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
RIKA ARISKA.pptx
1.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
› Lokasi
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Langsa Kota. Tepatkan di desa
(Gampong Jawa, Gampong Meutia, Alue Beurawe,
Blang Seunibong, Gampong Blang, Gampong
Teungo
3. › Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September
2021,
Pada tanggal 8 s/d 14 September 2021 (5 orang di
minggu pertama)
Pada tanggal 15 s/d 21 September 2021 (5 orang di
minggu kedua)
Pada tanggal 22 s/d 28 September 2021 (5 orang di
minggu ketiga).
4. Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Berdasarkan Tabel 4.1 Mayoritas Responden adalah Pria 9 (60,0%)
dan Wanita 6 (40,0%).
No Kategori Jenis Kelamin Frekuensi Persentasi (%)
1 Pria 9 60,0
2 Wanita 6 40,0
Total 15 100,0
5. Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Akhir
Berdasarkan Tabel 4.2 Mayoritas Responden berpendidikan SMP dan SMA
dengan masing-masing berjumlah 4 (26,7%), berpendidikan D-3 dan S-1
masing-masing berjumlah 2 (13,3%), Tidak Sekolah berjumlah 2 (13,3%)
dan Berpendidikan SD 1 (6,7%).
No Pendidikan Akhir Frekuensi Persentasi (%)
1 SD 1 6,7
2 SMP 4 26,7
3 SMA 4 26,7
4 D-3 2 13,3
5 S-1 2 13,3
6 Tidak Sekolah 2 13,3
Total 15 100
6. Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pekerjaan
Berdasarkan Tabel 4.3 mayoritas responden berkerja sebagai PNS dengan
jumlah 5 orang (33,3%), Ibu Rumah Tangga dan Wiraswasta masing-masing
berjumlah 4 orang (26,7%), Kontrak dan yang Tidak Bekerja masing-masing
berjumlah 1 (6,7%).
NO Pekerjaan Frekuensi Persentasi (%)
1 PNS 5 33,3
2 IRT 4 26,7
3 Wiraswasta 4 26,7
4 Kontrak 1 6,7
5 Lainnya 1 6,7
Total 15 100,0
7. Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Lama Menderita Hipertensi
Berdasarkan Tabel 4.4 mayoritas responden menderita > 1 tahun
dengan jumlah 12 orang (80,0%), dan minoritas < 1 Tahun berjumlah 3
orang (20,0%).
NO Lama Menderita Hipertensi Frekuensi Persentasi (%)
1 > 1 tahun 12 80,0
2 < 1 tahun 3 20,0
Total 15 100,0
8. Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Usia
Berdasarkan Tabel 4.5 mayoritas berusia 36-45 tahun sebanyak 6
orang (40,0%), berusia 46-55 tahun sebanyak 5 orang (33,3%),
berusia 56-65 tahun sebanyak 2 orang (13,3%), minoritas berusia 26-
35 tahun dan yang berusia >65 tahun masing-masing berjumlah 1
orang (6,7%).
No Kategori Usia Frekuensi Persentasi (%)
1 Dewasa Awal (26-35 tahun) 1 6,7
2 Dewasa Akhir (36-45 tahun) 6 40,0
3 Lansia Awal (46-55 tahun) 5 33,3
4 Lansia Akhir (56-65 tahun) 2 13,3
5 Manula (>65 tahun) 1 6,7
Total 15 100,0
9. Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Berat Badan
Berdasarkan Tabel 4.6 mayoritas dengan BB 61 s/d 70 kg sebanyak 7
orang (46,7%), BB 50 s/d 60 kg sebanyak 6 orang (40,0%), BB 71 s/d
80 kg sebanyak 1 orang (6,7%), dan BB 81 s/d 90 kg sebanyak 1
orang (6,7%).
No Kategori BB Frekuensi Persentasi (%)
1 50 s/d 60 kg 6 40,0
2 61 s/d 70 kg 7 46,7
3 71 s/d 80 kg 1 6,7
4 81 s/d 90 kg 1 6,7
Total 15 100,0
10. Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Tinggi Badan
Berdasarkan Tabel 4.7 mayoritas dengan TB 151 s/d 160 cm sebanyak
10 orang (66,7%), TB 161 s/d 170 cm sebanyak 4 orang (26,7%), TB <
150 cm sebanyak 1 orang (6,7%).
No Kategori TB Frekuensi Persentasi (%)
1 < 150 cm 1 6,7
2 151 s/d 160 cm 10 66,7
3 161 s/d 170 cm 4 26,7
Total 15 100,0
11. Tabel 4.18
Efektivitas Pemberian Jus Tomat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Sistol Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Langsa Kota
Berdasarkan Tabel 4.18 diatas menunjukkan bahwa hasil dari pemeriksaan tekanan
darah Sistol pasien hipertensi yang diberikan jus tomat di wilayah kerja Puskesmas
Langsa Kota dengan jumlah responden 15 orang dapat terlihat dari nilai mean
perbedaan antara pengukuran sebelum dan sesudah pemberian jus tomat adalah
7,26667 dengan standar deviasi 2,18654. Hasil uji statistik paired t-test (t-test
berpasangan) menghasilkan nilai P =0,000 (p value < 0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat efektivitas pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah
sistol pada penderita hipertensi.
Variabel Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed)
Lower Upper
TTD Pre Test
Sistol - TTD
Post Test
Sistol
7,26667 2,18654 0,56456 6,05580 8,47753 12,871 14 0,000
12. Tabel 4.19
Efektivitas Pemberian Jus Tomat Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Diastol Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Langsa Kota
Berdasarkan Tabel 4.19 diatas menunjukkan bahwa hasil dari pemeriksaan tekanan
darah Diastol pasien hipertensi yang diberikan jus tomat di wilayah kerja Puskesmas
Langsa Kota dengan jumlah responden 15 orang dapat terlihat dari nilai mean
perbedaan antara pengukuran sebelum dan sesudah pemberian jus tomat adalah
4,46667 dengan standar deviasi 3,94365. Hasil uji statistik paired t-test (t-test
berpasangan) menghasilkan nilai P =0,001 (p value < 0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat efektivitas pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah
diastol pada penderita hipertensi.
Variabel Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed)
Lower Upper
TTD Pre Test
Diastol - TTD
Post Test
Diastol
4,46667 3,94365 1,01825 2,28275 6,65059 4,387 14 0,001
13. Pembahasan
Pada pemeriksaan tekanan darah sistol didapatkan hasil
tekanan darah sebelum pemberian jus tomat dari jumlah
rata-rata 15 orang responden 150/86 mmHg dan
sesudah pemberian jus tomat 143/81 mmHg. Selain itu
dari Hasil uji statistik paired t-test (t-test berpasangan)
yang dilakukan Peneliti menunjukkan nilai P =0,000 (p
value < 0,05), maka dinyatakan bahwa terdapat
Efektivitas Pemberian Jus Tomat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.
14. Lanjutan...
Beberapa faktor pencetus timbulnya hipertensi diantaranya adalah
merokok, kurang berolahraga, kegemukan (obesitas), jenis kelamin,
asupan garam berlebih, alkohol, kafein, faktor genetik, usia, dan kolestrol
tinggi (Susilo dan Wulandari dalam Sundari 2018).
Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi hipertensi salah satunya
kebiasaan minum kopi (Mullo dkk, 2019). Penelitian yang dilakukan
Penelitian ini sebelumnya oleh (Martiani, 2012) mengenai hubungan
antara faktor risiko hipertensi ditinjau dari kebiasaan minum kopi,
menunujukkan bahwa adanya hubungan antara kebiasaan minum kopi
dengan kejadian hipertensi yang dipengaruhi oleh lama mengkonsumsi
kopi, jenis minuman yang di konsumsi, dan frekuensi mengkonsumsi
kopi.
15. Lanjutan...
Kebiasaan konsumsi kopi dapat mempengaruhi
tekanan darah karena kandungan di dalam kopi ada
yang bernama polifenol, kalium, dan kafein. Tetapi,
di antara ketiga kandungan tersebut hanya kafein
yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi
atau hipertensi karena kafein memiliki sifat antagonis
(jahat) yang dapat meningkatkan tekanan darah
seseorang (Puspita, 2021).
16. Kesimpulan
• Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden Tidak mengetahui
Jus Tomat dapat menurunkan tekanan darah berjumlah 15 orang (100%).
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas tekanan darah terakhir 130 s/d
150 mmHg berjumlah 11 orang (73,3%), tekanan darah terakhir 151 s/d 200
mmHg berjumlah 4 orang (26,7).
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil dari pemeriksaan tekanan
darah Diastol pasien hipertensi yang diberikan jus tomat di wilayah kerja
Puskesmas Langsa Kota dengan jumlah responden 15 orang dapat terlihat
dari nilai mean perbedaan antara pengukuran sebelum dan sesudah
pemberian jus tomat adalah 4,46667 dengan standar deviasi 3,94365. Hasil
uji statistik paired t-test (t-test berpasangan) menghasilkan nilai P =0,001 (p
value < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas
pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah diastol pada
penderita hipertensi.