Dokumen ini membahas pengembangan prototipe sistem informasi kadaster 3D berbasis LADM untuk mendukung pendaftaran properti multi-level seperti apartemen. Penelitian ini mengembangkan model data LADM dan prototipe sistem informasi kadaster 3D untuk memfasilitasi pendaftaran strata title properti apartemen Simpanglima Plaza di Semarang dengan menggunakan data survei lapangan dan desain validasi rencana.

1. Review Paper 04
LADM Implementation Prototype for 3D Cadastre Information System of
Multi-Level Apartment in Indonesia
Yanto BUDISUSANTO, Trias ADITYA and Rochmad MURYAMTO, Indonesia
1. Latar Belakang dan Tujuan Penelitian
a. Latar Belakang
Pertumbuhan dan infrastruktur penduduk perkembangan di daerah perkotaan telah
memperpanjang pemanfaatan ruang. Penggunaan ruang tidak hanya di atas bidang tanah
lagi, tapi menuju ruang atas dan di bawah permukaan bumi. Kunci untuk keberhasilan
pengelolaan penggunaan dan kepemilikan benda properti dan ruang atas tanah dan
sesuai kegunaan dan kepemilikan hak-hak mereka adalah ketersediaan sistem informasi
yang handal. Sistem informasi tersebut diharapkan dapat menangani informasi yang
berkaitan dengan 2D dan 3D geometri dan atribut mereka sesuai yang mencerminkan
kompleksitas hak, pembatasan dan tanggung jawab objek 3D. Oleh karena itu,
dibutuhkan Administrasi Tanah Domain Model (LADM) sebagai penyediaan kelas dasar
termasuk 2D Satuan spasial dan Satuan spasial 3D serta RRR yang berlaku untuk
memfasilitasi 3D properti objek pendaftaran dan visualisasi untuk tanah dan pendaftaran
ruang.
b. Tujuan
Mengembangkan prototipe 3D sistem informasi kadaster yang mampu untuk
memfasilitasi pendaftaran properti multi-level menggunakan prinsip LADM dan sesuai
dengan standar hukum dan jasa nasional
2. Metode
a. Subjek Penelitian
Benda properti yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit komersial yang terletak
di Plaza di pusat Kota Semarang disebut Simpanglima Plasa. Unit di gedung multi-level
ini berhak kepemilikan strata title.
b. Teknik Pengumpulan Data
Seperti disebutkan sebelumnya, data yang dihasilkan dari survei lapangan dan rencana
validasi menggambar kegiatan yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional dan
UGM. Data ini tersedia dalam CADformat sedangkan data atribut yang tersedia di
koran.
c. Alat Pengumpul Data
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi hardware dan software. Perangkat
lunak yang digunakan meliputi AutoCAD Peta 3D 2011 untuk mengedit dan membuat
objek 3D dan juga Google Earth Ekstensi untuk AutoCAD untuk mengkonversi 3D data
spasial DWG ke format kml. Autodesk 3DS Max 2009 adalah digunakan untuk
mengubah format data spasial dari format CAD ke dalam format 3DS. FWTools
digunakan untuk mengkonversi data dari format KML (Keyhole Markup Language) ke
geometri spasial disimpan di PostgreSQL PostGIS. Enterprise Architect versi 9.3
digunakan sebagai alat UML KASUS ke membuat model konseptual dan logis dalam
bentuk diagram kelas, kemudian dihasilkan menjadi PostgreSQL DBMS aplikasi dalam
format DDL. PostgreSQL dengan PostGIS ekstensi spasial digunakan untuk mengelola
geometri dan atribut tabel. Delphi 7 digunakan untuk membuat pengguna aplikasi
antarmuka dengan dukungan GLScene sebagai perpustakaan untuk memvisualisasikan
objek 3D.
d. Analisis Data yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data spasial dari geometri 3D dari
Simpanglima Plasa Bangunan, Semarang dalam format digital. Data itu dihasilkan dari

2. survei lapangan dan desain validasi rencana dihasilkan dari studi bersama antara
Departemen Teknik Geodesi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Pertanahan
Nasional pada tahun 2011. Selanjutnya, atribut data mengenai pemanfaatan ruang
individu dalam pembangunan Simpanglima Plasa yang diperoleh dari unit pengelolaan
Gedung.
3. Hasil dan Pembahasan
a. Model Data
b. Prototipe Sistem Informasi kadaster 3D
4. Komentar
a. Kelebihan
1) Pengembangan prototipe 3D sistem informasi kadaster yang mampu untuk
memfasilitasi pendaftaran properti multi-level spasi menggunakan prinsip LADM
dan sesuai dengan standar hukum dan jasa nasional.
2) Mendukung pendaftaran dan visualisasi dari multi-level apartemen dengan
menerapkan prinsip-prinsip yang digambarkan dalam arus hukum dan perintah
eksekutif terkait dengan pendaftaran strata title benda properti.
b. Kekurangan
1) Penelitian ini tampak hanya pada layanan yang berkaitan dengan layanan strata title.