Potensi bahan pangan yang cocok untuk dikembangkan di Kabupaten Pacitan adalah ubi jalar. Ubi jalar dapat dikembangkan di 10 kecamatan untuk meningkatkan ketersediaan pangan daerah. Kebijakan RPJMD Kabupaten Pacitan telah mengatur program peningkatan ketahanan pangan namun belum menunjuk tanaman dan wilayah spesifik yang akan dikembangkan.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian tahun 2020-2024. Badan ini memiliki tugas untuk mengembangkan SDM pertanian yang profesional dan berdaya saing melalui penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan. Dalam rencana strategisnya, badan ini akan fokus pada tiga program yaitu gerakan peningkatan penyuluhan, dukungan terhadap pengusaha pertanian muda, dan d
RAD Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015 - 2019Muh Saleh
Pembangunan ketahanan pangan dan gizi di Sulawesi Barat harus dipandang sebagai bagian yang tidak terlepas dari wawasan nasional. Sulawesi Barat sebagai provinsi dengan penduduk sekitar 1.258.090 jiwa dengan luas wilayah 16.937,16 kilometer persegi, ketahanan pangan dan gizi merupakan agenda penting di dalam pembangunan ekonomi. Keberhasilan Ketahanan Pangan dan Gizi di Sulawesi Barat sebagai wilayah yang surplus pangan telah menjadi tolok ukur keberhasilan ketahanan pangan dan gizi nasional. Oleh karena itu Pemerintah Sulawesi Barat harus terus berupaya memacu pembangunan ketahanan pangan dan gizi melalui program-program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Multisektor Tahun 2015 – 2019 Provinsi Sulawesi Barat ini diharapkan dapat memantapkan ketahanan pangan dan gizi, melalui: (1) meningkatkan status gizi masyarakat dengan memprioritaskan pada penurunan prevalensi gizi buruk dan kurang anak balita menjadi 25% Persen pada tahun 2019, (2) mempertahankan dan meningkatkan produksi pangan berbasis kemandirian untuk menyediakan ketersediaan energi perkapita minimal 2200 Kilokalori/hari, dan penyediaan protein perkapita minimal 57 Gram/hari, (3) meningkatkan keragaman konsumsi pangan perkapita untuk mencapai gizi seimbang dengan kecukupan energi minimal 3763 kkal/hari dan protein sebesar 97,82 gram/hari dan cukup zat gizi mikro, serta meningkatkan keragaman konsumsi pangan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) mendekati 100 pada tahun 2019, (4) meningkatkan keamanan, mutu dan hygiene pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan menekan dan meminimalkan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan.
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015 – 2019 diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat Provinsi dan Kabupaten dalam melaksanakan pembangunan periode 2015 - 2019. Kebijakan RAD Pangan dan gizi 2015 - 2019 berisi 5 (lima) strategi utama yaitu (1) Pengelolaan Ketersediaan Pangan, (2) Pengelolaan Keterjangkauan Pangan, (3) Pengelolaan Pemanfaatan Pangan, (4) Penguatan Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan, dan (5) Penguatan Koordinasi Ketahanan Pangan. Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi 2015 - 2019 juga telah mengakomodir keterlibatan dari seluruh elemen bangsa yang dijabarkan dalam matriks Program Rencana Aksi Nasional Pembangunan Pangan dan Gizi 2015 - 2019. Dengan demikian, diharapkan Kebijakan Strategis. Pangan dan Gizi 2015 - 2019 dapat memberikan daya ungkit dan dorongan yang kuat bagi pembangunan nasional pangan dan gizi.
Dokumen ini membahas tentang analisis ketahanan pangan di Kota Tangerang dengan meninjau berbagai aspek seperti ketersediaan, aksesibilitas, stabilitas, dan pemanfaatan pangan. Dokumen ini menganalisis tantangan-tantangan ketahanan pangan di Kota Tangerang dan strategi-strategi peningkatan ketahanan pangan yang telah dilakukan pemerintah kota.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian tahun 2020-2024. Badan ini memiliki tugas untuk mengembangkan SDM pertanian yang profesional dan berdaya saing melalui penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan. Dalam rencana strategisnya, badan ini akan fokus pada tiga program yaitu gerakan peningkatan penyuluhan, dukungan terhadap pengusaha pertanian muda, dan d
RAD Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015 - 2019Muh Saleh
Pembangunan ketahanan pangan dan gizi di Sulawesi Barat harus dipandang sebagai bagian yang tidak terlepas dari wawasan nasional. Sulawesi Barat sebagai provinsi dengan penduduk sekitar 1.258.090 jiwa dengan luas wilayah 16.937,16 kilometer persegi, ketahanan pangan dan gizi merupakan agenda penting di dalam pembangunan ekonomi. Keberhasilan Ketahanan Pangan dan Gizi di Sulawesi Barat sebagai wilayah yang surplus pangan telah menjadi tolok ukur keberhasilan ketahanan pangan dan gizi nasional. Oleh karena itu Pemerintah Sulawesi Barat harus terus berupaya memacu pembangunan ketahanan pangan dan gizi melalui program-program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Multisektor Tahun 2015 – 2019 Provinsi Sulawesi Barat ini diharapkan dapat memantapkan ketahanan pangan dan gizi, melalui: (1) meningkatkan status gizi masyarakat dengan memprioritaskan pada penurunan prevalensi gizi buruk dan kurang anak balita menjadi 25% Persen pada tahun 2019, (2) mempertahankan dan meningkatkan produksi pangan berbasis kemandirian untuk menyediakan ketersediaan energi perkapita minimal 2200 Kilokalori/hari, dan penyediaan protein perkapita minimal 57 Gram/hari, (3) meningkatkan keragaman konsumsi pangan perkapita untuk mencapai gizi seimbang dengan kecukupan energi minimal 3763 kkal/hari dan protein sebesar 97,82 gram/hari dan cukup zat gizi mikro, serta meningkatkan keragaman konsumsi pangan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) mendekati 100 pada tahun 2019, (4) meningkatkan keamanan, mutu dan hygiene pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan menekan dan meminimalkan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan.
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015 – 2019 diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat Provinsi dan Kabupaten dalam melaksanakan pembangunan periode 2015 - 2019. Kebijakan RAD Pangan dan gizi 2015 - 2019 berisi 5 (lima) strategi utama yaitu (1) Pengelolaan Ketersediaan Pangan, (2) Pengelolaan Keterjangkauan Pangan, (3) Pengelolaan Pemanfaatan Pangan, (4) Penguatan Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan, dan (5) Penguatan Koordinasi Ketahanan Pangan. Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi 2015 - 2019 juga telah mengakomodir keterlibatan dari seluruh elemen bangsa yang dijabarkan dalam matriks Program Rencana Aksi Nasional Pembangunan Pangan dan Gizi 2015 - 2019. Dengan demikian, diharapkan Kebijakan Strategis. Pangan dan Gizi 2015 - 2019 dapat memberikan daya ungkit dan dorongan yang kuat bagi pembangunan nasional pangan dan gizi.
Dokumen ini membahas tentang analisis ketahanan pangan di Kota Tangerang dengan meninjau berbagai aspek seperti ketersediaan, aksesibilitas, stabilitas, dan pemanfaatan pangan. Dokumen ini menganalisis tantangan-tantangan ketahanan pangan di Kota Tangerang dan strategi-strategi peningkatan ketahanan pangan yang telah dilakukan pemerintah kota.
[Ringkasan]
Studi ini menganalisis kondisi ketersediaan pangan di tiga provinsi pulau besar Indonesia yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga provinsi mengalami penurunan luas lahan sawah secara signifikan akibat konversi lahan untuk konsesi perkebunan dan pertambangan. Hal ini berdampak pada berkurangnya produksi beras sebesar 409.790,57 hektare atau setara dengan 2,
Peta ini menggambarkan kerawanan pangan di Kabupaten Pakpak Bharat dengan menggunakan empat dimensi yaitu ketersediaan pangan, akses terhadap pangan dan pendapatan, pemanfaatan pangan, dan kerentanan pangan. Data diperoleh dari berbagai sumber untuk menghitung indikator setiap dimensi pada tingkat kecamatan."
Road Map Tahun 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu memberikan gambaran mengenai kondisi umum BBPP Batu, termasuk aspek geografis, lahan, ketenagaan, dan kelembagaan. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan dan visi BBPP Batu beserta rencana untuk mencapainya selama lima tahun ke depan."
Dokumen tersebut membahas prioritas pembangunan Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 yang mencakup 7 bidang prioritas yaitu (1) penanggulangan kemiskinan, (2) penguatan daya saing ekonomi daerah, (3) kualitas hidup dan daya saing SDM, (4) pengelolaan SDA-LH dan penanggulangan bencana, (5) kedaulatan pangan dan energi, (6) kesenjangan wilayah, dan (7) tata kelola pemerintahan
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiAjat Learner
penelitian ini dilakukan di Kabupaten lebak, menjelaskan tentang dampak kegiatan penyuluhan melalui sl-ptt terhadap produksi padi dan peningkatan difusi inovasi oleh petani
Dokumen ini membahas rencana diseminasi hasil pengkajian model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Model ini bertujuan mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bioindustri, pohon masalah, dan kendala pengembangan model ini serta solusi untuk meningkatkan kualitas dan k
Seminar proposal ini membahas evaluasi program kartu tani dalam meningkatkan kesejahteraan petani miskin di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Program kartu tani bertujuan untuk memberikan akses petani miskin terhadap pupuk bersubsidi guna meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Penelitian ini akan mengevaluasi manfaat dan hambatan program kartu tani berdasarkan kriteria efektivitas, efisiensi, dan kecukupan."
Kis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidupArliana yulianti
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan ketersediaan pangan melalui program-program prioritas seperti pengendalian pencemaran lingkungan, penguatan ketersediaan dan cadangan pangan, serta peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
More Related Content
Similar to Resume jurnal mhd.alwi pasaribu tan 1 b
[Ringkasan]
Studi ini menganalisis kondisi ketersediaan pangan di tiga provinsi pulau besar Indonesia yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga provinsi mengalami penurunan luas lahan sawah secara signifikan akibat konversi lahan untuk konsesi perkebunan dan pertambangan. Hal ini berdampak pada berkurangnya produksi beras sebesar 409.790,57 hektare atau setara dengan 2,
Peta ini menggambarkan kerawanan pangan di Kabupaten Pakpak Bharat dengan menggunakan empat dimensi yaitu ketersediaan pangan, akses terhadap pangan dan pendapatan, pemanfaatan pangan, dan kerentanan pangan. Data diperoleh dari berbagai sumber untuk menghitung indikator setiap dimensi pada tingkat kecamatan."
Road Map Tahun 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu memberikan gambaran mengenai kondisi umum BBPP Batu, termasuk aspek geografis, lahan, ketenagaan, dan kelembagaan. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan dan visi BBPP Batu beserta rencana untuk mencapainya selama lima tahun ke depan."
Dokumen tersebut membahas prioritas pembangunan Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 yang mencakup 7 bidang prioritas yaitu (1) penanggulangan kemiskinan, (2) penguatan daya saing ekonomi daerah, (3) kualitas hidup dan daya saing SDM, (4) pengelolaan SDA-LH dan penanggulangan bencana, (5) kedaulatan pangan dan energi, (6) kesenjangan wilayah, dan (7) tata kelola pemerintahan
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiAjat Learner
penelitian ini dilakukan di Kabupaten lebak, menjelaskan tentang dampak kegiatan penyuluhan melalui sl-ptt terhadap produksi padi dan peningkatan difusi inovasi oleh petani
Dokumen ini membahas rencana diseminasi hasil pengkajian model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Model ini bertujuan mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bioindustri, pohon masalah, dan kendala pengembangan model ini serta solusi untuk meningkatkan kualitas dan k
Seminar proposal ini membahas evaluasi program kartu tani dalam meningkatkan kesejahteraan petani miskin di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Program kartu tani bertujuan untuk memberikan akses petani miskin terhadap pupuk bersubsidi guna meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Penelitian ini akan mengevaluasi manfaat dan hambatan program kartu tani berdasarkan kriteria efektivitas, efisiensi, dan kecukupan."
Kis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidupArliana yulianti
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan ketersediaan pangan melalui program-program prioritas seperti pengendalian pencemaran lingkungan, penguatan ketersediaan dan cadangan pangan, serta peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah.
Similar to Resume jurnal mhd.alwi pasaribu tan 1 b (20)
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Resume jurnal mhd.alwi pasaribu tan 1 b
1. TUGAS
RESUME JURNAL
PEMETAAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENUNJANG KEBIJAKAN
PANGAN KABUPATEN PACITAN
Sumber : Burhanudin Mukhamad Faturahman
Oleh :
MHD.ALWI PASARIBU
NIM. 01.01.19.112
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2019
2. I.PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Kabupaten Pacitan merupakan daerah yang pembangunannya masih didominasi oleh
sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto kurun waktu
2010-2012 menunjukkan angka 37,15% lebih besar dari sektor lainnya.
Selanjutnya, bahan pangan merupakan penyumbang terbesar sektor pertanian dari
tahun 2010-2012 namun terus mengalami penurunan dari 38,04% di tahun 2010 dan
36,56% di tahun 2012. Mengingat pentingnya kebutuhan akan bahan pangan maka penulis
merumuskan masalah Bagaimana potensi tanaman bahan pangan di Kabupaten Pacitan dan
Bagaimana Kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dalam
rangka memenuhi ketersediaan pangan daerah.
3. 2.TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah mengetahui potensi bahan pangan Kabupaten Pacitan dan
mengetahui kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dalam
rangka pencapaian tujuan sehingga memenuhi ketersediaan pangan daerah. Manfaat
penelitian bagi pemerintah Kabupaten Pacitan yaitu sebagai pendoman penyusunan
kebijakan bahan pangan serta memperkuat ketersediaan pangan Kabupaten Pacitan.
3.METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif.
Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Pacitan karena sektor pertanian menjadi penyumbang
terbesar pada PDRB tahun 2008- 2012 namun mengalami penurunan.
Variabel penelitian yaitu luas lahan sawah melalui perbandingan luas lahan sawah dengan luas
lahan total (Hektar), keteririgasian lahan sawah melalui perbandingan luas lahan irigasi dengan luas
sawah keseluruhan (Hekar) dan produktivitas tanaman bahan makanan melalui perbandingan produksi
tanaman dengan luas panen tanaman (Kwintal). Tanaman yang dimaksud adalah padi, jagung, ubi
kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan kedelai.
5. Potensi keteririgasian lahan sawah setelah dianalisis menggunakan teknik
scalling, kecamatan yang memiliki prioritas (di atas 40%) untuk dikembangkan
adalah Kecamatan Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Bandar,
Tegalombo, Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro . Potensi keteririgasian lahan
sawah rata-rata memiliki potensi baik. Keteririgasian lahan diperlukan dalam
jumlah yang cukup sehingga infrastruktur pendukung dalam menjaga
ketersediaan air di musim penghujan dan kemarau sekiranya perlu
diperhatikan.
A.Potensi Luas Lahan Sawah Kabupaten Pacitan Tahun 2012
6. Berdasarkan hasil scalling, diantara tujuh tanaman pangan yang telah
disebutkan, potensi tanaman bahan makanan yang cocok dikembangkan di
Kabupaten Pacitan adalah ubi jalar. Dari 12 kecamatan, 10 diantaranya ubi jalar
mempunyai klasifikasi rata-rata sangat baik yaitu Kecamatan Donorojo, Punung,
Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Nawangan, Bandar, Tegalombo dan
Tulakan. Sehingga, penguatan bahan
pangan ubi jalar dapat dikembangkan di wilayah tersebut.
NAMA KOMODITAS LUAS LAHAN TOTAL PRODUKSI
Tanaman Padi 35.198 Ha 178.767 Ton
Tanaman Jagung 22.537 Ha 138.297 Ton
Tanaman Ubi Kayu 23.773 Ha 499.730 Ton
Tanaman Ubi Jalar 152 Ha 1355 Ton
Tanaman Kacang Tanah 9.440 Ha 10.304 Ton.
Tanaman Kedelai 4.308 Ha 4.407 Ton
B.Potensi Produktivitas Tanaman Bahan Makanan Kabupaten Pacitan Tahun 2012
7. Rescalling merupakan penjumlahan dari
seluruh potensi yang diteliti menunjukkan
bahwa Kecamatan Pringkuku, Pacitan,
Kebonagung, Arjosari, Nawangan, Bandar,
Tegalombo, Ngadirojo dan Sudimoro
memiliki klasifikasi sangat baik untuk
dikembangkan sebagai daerah penghasil
bahan pangan secara keseluruhan. Namun,
ubi jalar juga dapat dikembangkan
berdasarkan hasil scalling dan rescalling.
Hal tersebut dikarenakan tanaman ubi jalar
memiliki nilai interval lebih dari 40%
(prioritas) baik dari hasil scalling maupun
rescalling.
Sumber: data diolah
Keterangan
I 81-100 SANGAT BAIK
II 61-80 BAIK
III 41-60 CUKUP
IV 21-40 KURANG
V 0- 20 SANGAT KURANG
C. Rescalling Tanaman Bahan Makanan
Kabupaten Pacitan Tahun 2012
8. D.Kebijakan Bahan Pangan Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Pacitan
Pemerintah Kabupaten Pacitan telah membuat kebijakan dalam meningkatkan
ketahanan pangan daerah yang dimuat dalam RPJMD 2011-2016 melalui program
pembangunan daerah. Namun, outcome dari program prioritas peningkatan ketahanan
pangan belum mengarah pada potensi yaitu ketersediaan tanaman ubi jalar maupun
kecamatan yang dikembangkan sebagai penghasil tanaman ubi jalar. Setelah diketahui
potensi bahan pangan ubi jalar maka outcome program prioritas peningkatan ketahanan
pangan harus mengarah pada ketersediaan tanaman ubi jalar, penguatan cadangan
tanaman ubi jalar, ketersediaan informasi pasokan tanaman ubi jalar, harga dan akses
pangan tanaman ubi jalar, stabilitas harga dan pasokan tanaman ubi jalar, konsumsi
tanaman ubi jalar, pengawasan dan pembinaan keamanan tanaman ubi jalar, penanganan
daerah rawan pangan.
9. C. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa potensi bahan makanan yang cocok
dikembangkan di Kabupaten Pacitan sesuai potensi adalah ubi jalar. Ubi jalar tersebut dapat
dikembangkan di Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Arjosari,
Nawangan, Bandar, Tegalombo dan Tulakan untuk meningkatkan ketersediaan pangan daerah.
Sedangkan kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Pacitan telah diatur program untuk meningkatkan ketahanan pangan namun program tersebut
masih secara umum, tidak disebutkan secara spesifik tanaman beserta wilayah yang
akan dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Pacitan.