SlideShare a Scribd company logo
BAB V RASIO ,
PROPORSI DAN
PERSEN
A. RASIO
• Rasio adalah perbandingan antara 2 besaran atau lebih. Dalam menghitung
rasio harus menggunakan satuan yang sama, apabila terdapat perbedaan
maka harus dilakukan penyamaan satuan terlebih dahulu.
• Contoh 1
• Rasio 15 terhadap 105 adalah 15 = 1 : 7
• 105
• Contoh 2
• Diketahui bahwa keuntungan bersih perusahaan ARTHA adalah Rp.
45.826,00 sementara total assetnya adalah Rp 343.695,00 hitunglah
rasionya
• Rasio = Rp45.826,00 = 1 : 7,5
• Rp 343.695,00
A. RASIO
• Contoh 3
• Tina, Tini dan Teni membutuhkan masing – masing ½ jam, 45 menit
dan ¼ jam untuk menempuh perjalanan ke kantor. Bandingkan
masing – masing lama waktu perjalanan mereka.
• ½ jam : 45 : ¼ jam ½ jam = 30 menit ¼ jam = 15 menit
• maka perbandingannya adalah 30 : 45 : 15 atau disederhanakan 2 :
3 : 1
• Rasio juga menjadi dasar untuk berbagai penghitungan keuangan,
misalnya rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan penghitungan
di bidang perbankan misalnya Cash Ratio ( CR ), Capital Adequacy
Ratio (CAR), Aktiva Tertimbang menurut Ratio (ATMR) dan lain –
lain.
penggunaan ratio dalam
bidang keuangan
• 1. Rasio likuiditas yaitu menggambarkan kemampuan suatu badan usaha dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
• Current Ratio ( CR ) =
• Quick Ratio ( QR ) =
• 2. Rasio Solvabilitas yaitu menghitung sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang.
• Total Debt to Total Assets =
• Total Interest Earned =
• 3. Rasio Profitabilitas yaitu untuk menunjukkan sejauh mana suatu
perusahaan bisa memberikan keuntungan .
penggunaan ratio dalam
bidang keuangan
penggunaan ratio dalam
bidang keuangan
• 4. Rasio Kecukupan Modal, digunakan untuk melihat kemampuan
suatu perusahaan membiayai usahanya. Misalnya dalam dunia
Perbankan
penggunaan ratio dalam
bidang keuangan
• Contoh 4
penggunaan ratio dalam
bidang keuangan
• Contoh 5
• C.V PUTRI mempunyai data sebagai berikut :
• Total aktiva Rp 240.000
• Penjualan bersih Rp 170.000
• Persediaan awal Rp 100.000
• Pembelian Rp 120.000
• Persediaan siap jual Rp 220.000
• Persediaan akhir Rp 120.000
• Barang terjual Rp 100.000
• Depresiasi ( Rp 10/ 100 ) Rp 10.000
• Biaya administrasi / umum Rp 30.000
• EBIT ( Earning Before Interest & Tax ) Rp 30.000
• a. Berapakah Earning Powernya
• Jawab
B. PROPORSI
• Apabila dua rasio adalah sama, maka mereka
membentuk sebuah proporsi. Proporsi adalah
perbandingan antara 2 buah ratio. Perbandingannya
dinyatakan sebagai
• Dan bisa dinyatakan A.D = B.C
• Dalam matematika keuangan proporsi digunakan untuk
menentukan berapa besar keuntungan yang akan
diperoleh oleh suatu usaha. Atau seberapa besar
investasi yang harus diberikan agar memperoleh
keuntungan dalam jumlah tertentu.
B. PROPORSI
• Sebagai contoh, 3:5 = 6:10 atau a/2 = 3/5. Setiap proporsi terdiri
dari empat bagian/term. Term pertama dan terakhir disebut ekstrim;
term kedua dan ketiga disebut rata-rata (means).
• Ketika salah satu diantara term tidak diketahui. perkalian silang
digunakan untuk menemukan itu.
B. PROPORSI
B. PROPORSI
• 2. Hasil dari ekstrim dibagi dengan salah satu
rata-ratanya merupakan rata-rata yang lainnya.
• 4 x 7 : 5 = 5.6 4 x 7 : 5.6 = 5
• 3. Hasil dari rata-rata dibagi dengan salah satu
ekstrim merupakan ekstrim lainnya
• 5 x 5,6 : 4 = 7 5 x 5,6 : 7 = 4
B. PROPORSI
• Proporsi mungkin mempunyai hubungan langsung atau kebalikan.
Dalam proporsi langsung, ketika satu rasio naik (atau turun) begitu
pula yang lainnya. Dalam proporsi kebalikan, jika rasio yang satu
naik, maka rasio yang lainnya akan turun, dan sebaliknya. Proporsi
dapat di bentuk kembali dalam berbagai cara, dengan mengikuti
metode yang tepat.
• Proporsi langsung :
• 1. Tulislah rasio dengan dengan menggunakan unit atau item (mil,
gallon. dollar, keuntungan dan lain-lain) .
• 2. Tulislah rasio kedua dengan perintah yang sama, maka
pembilangnya adalah nilai yang mendekati pembilang dari rasio
pertama.
B. PROPORSI
• Proporsi kebalikan :
• 1. Tulislah ratio dengan menggunakan
seperti unit (atau item)
• 3. Tulislah rasio kedua dalam perintah
kebalikan, maka pembilangnya adalah
nilai yang mendekati penyebut dari rasio
pertama.
B. PROPORSI
• Contoh 6
B. PROPORSI
• Contoh 7
B. PROPORSI
• Contoh 8
• Hakim dan Syaiful berinvestasi pada usaha yang sama.
Hakim memperoleh Rp. 1.700.000,00 dalam investasi
Rp. 7.500.000,00. Berapa pengembalian investasi
Syaiful jika ia menginvestasikan sebesar Rp.
10.500.000,00.? Untuk mendapatkan solusi, kita perlu
menyusun proporsi. Kita tahu bahwa jika, investasi naik,
maka akan menaikkan pendapatan dari investasi. Oleh
karena itu, kita akan menyusun proporsi langsung.
• x : Rp.1.700.000,00 =Rp. 10.500.000,00 : Rp.
7500.000,00
B. PROPORSI
B. PROPORSI
B. PROPORSI
• Contoh 9
B. PROPORSI
B. PROPORSI
• Contoh 10
• Perusahaan “HOME” menginvestasikan $ 4000 dengan keuntungan
$ 240. Hitunglah
• a. Bila “HOME” pada kondisi yang sama menginvestasikan $ 7000
berapa keuntungan yang akan diperoleh ?
• b. Berapa jumlah uang yang harus diinvestasikan agar memperoleh
keuntungan sebesar $ 600.
• Solusi : Keuntungan perusahaan “HOME”
B. PROPORSI
• a. Bila berinvestasi sebesar $ 7000 maka keuntungan
yang akan diperoleh adalah sebesar $ 7000 X 6 % = $
420. Atau dengan menggunakan cara perbandingan
akan diperoleh 240 / 4000 = N / 7000
• 240 x 7000 = 4000 N
• N = ( 240 x 7000 ) 4000
• = $ 420
• b. Sementara apabila “HOME” ingin memperoleh
keuntungan sebesar $ 600, maka harus berinvestasi
sebesar : I x 6 % = $ 600
B. PROPORSI
• Proporsi juga bisa digunakan untuk menyelesaikan kasus perbandingan
lebih dari 2 proporsi. Misalnya pada kasus di bawah ini
• Contoh 11
• Keuntungan penjualan sebesar $ 438,500 dialokasikan kepada 4 orang
partner yang masing – masing menerima 3/5; ¼; 2/3 ; 4/7. Berapakah
bagian keuntungan yang diperoleh masing – masing partner
• 3/5: ¼ : 2/3 : 4/7 = (252/ 420) : (105/ 420) : (280 / 420) : (240/420)
• Total bagian = 252 + 105 + 280 + 240 = 877
• $ 438,500 : 877 = $ 500 , maka masing – masing partner akan menerima
• Partner I = 252 x $ 500 = $ 126,000
• Partner II = 105 x $ 500 = $ 52,500
• Partner III = 280 x $ 500 = $ 140,000
• Partner IV = 240 x $ 500 = $ 120,000
C. PERSEN
• Persen biasanya disimbulkan dengan %, yang artinya
per seratus. Jadi kalau terdapat 25 % artinya 25 / 100.
Persen juga bisa dikonversikan dalam desimal misalnya
47,5% bisa ditulis dengan 0,475. Cara mencari
prosentase adalah sebagai berikut :
• Contoh 12
• Contoh 13
• Contoh 14
• Contoh 15 . Dalam kehidupan sehari – hari persen banyak digunakan,
misalnya penghitungan discount, bunga, pajak dan penetapan harga dan
sebagainya. Contoh 5.15 Pada tahun ini, Arifin membayar pajak sebesar Rp
1.835.000, Berapakah total pendapatan Arifin per tahun apabila pajak
penghasilan yang dikenakan adalah 15%
• Jawab
• Contoh 16
• Deposito sebesar Rp 2.000.000 diberikan bunga
12 ½ % per tahun dan lama waktu deposito 1
tahun. Berapa besar bunga yang akan diterima
?
• Bunga = Modal x tingkat bunga
• = 2.000.000 x 0,125
• = 250.000
• Jadi besar bunga yang diperoleh adalah Rp
250.000
• Contoh 17
• Total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
300.000 unit barang adalah sebesar Rp 24 juta. Bila
mark up / tambahan keuntungan atas biaya yang
dikenakan adalah 20%.
• Berapa harga per unit barang yang harus ditetapkan
• Jawab
• Contoh18
• Toko Nabila memberikan discount untuk pembelian
barang yang dilakukan secara cash. Berapakah jumlah
uang yang harus dibayarkan apabila harganya Rp
1.350.000 dengan discount 12,5 %
• Jawab
• Discount = 1.350.000 x 12,5% = 168.750
• Yang harus dibayarkan adalah = 1.350.000 - 168.750 =
Rp 1.181.250
D. PERSEN DAN MASALAH
DASAR PERSENTASE
• Batasan persen ditunjukkan dengan simbol %,
dalam arti per seratus. maka 75% ditunjukkan
dengan cara 75/100 (atau ¾, atau 0,75). Bila
menghitung dengan persen, biasanya
menggunakan huruf desimal. Untuk merubah
persen dalam fraksi desimal, hilangkan tanda
persen dan ubahlah dua angka desimal di
sebelah kiri. Untuk mengkonversi persen ke
dalam fraksi umum, hilangkan tanda persen dan
multi nomor dengan 1/100; dan ubahlah fraksi
hasil pada nilai yang paling kecil.
D. PERSEN DAN MASALAH
DASAR PERSENTASE
• Contoh 19
• Contoh 20
•
D. PERSEN DAN MASALAH
DASAR PERSENTASE
E. PERSENTASE, KENAIKAN
DAN PENURUNAN
• Adanya perubahan, berupa kenaikan atau penurunan,
merupakan masalah yang sangat biasa dalam bisnis.
Dalam hal kenaikan, maka jumlah yang berubah
ditambahkan pasa kuantitas awal;
• Kuantitas awal + kenaikan = kuantitas baru
• Dalam hal penurunan, maka jumlah yang berubah
dikurangkan dari kuantitas awal
• Kuantitas awal – penurunan = kuantitas baru
• Jumlah kenaikan atau penurunan biasanya dinyatakan
dalam persentase dari kuantitas awal.
E. PERSENTASE, KENAIKAN
DAN PENURUNAN
• Contoh 21.
• Persediaan perusahaan BCD pada bulan Maret berjumlah sebanyak
1.760 buah. Dalam bulan April persediaan tersebut mengalami
kenaikan sebesar 15%. Berapa jumlah persediaan perusahaan BCD
di bulan April?
• Persediaan April (kuantitas baru) = x Kuantitas awal = 1.760
• Kenaikan = 15% dari 1.760
• kuantitas baru = Kuantitas awal + kenaikan
• =1.760 + 15% x 1.760 = 1.760 + 264
• = 2.024
• Jadi, persediaan di bulan April sebesar 2.024 buah.
E. PERSENTASE, KENAIKAN
DAN PENURUNAN
• Contoh 22
• Persediaan perusahaan BCD tadi pada bulan Mei mengalami
penurunan sebesar 25%. Berapa jumlah persediaan perusahaan
BCD di bulan Mei?
• Persediaan Mei (kuantitas baru) = y
• Kuantitas awal = 2.024
• Penurunan = 25% dari 2.024
• kuantitas baru (Y) = Kuantitas awal - penurunan
• = 2.024 - 25% x 2.024
• = 2.024 + 506
• = 1.518
• Jadi, persediaan di bulan Mei sebesar 1.518 buah.

More Related Content

Similar to rasio.ppt

Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
WindiLarasati
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.pptBab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
MingEnKwee
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
prabowo addfour
 
Analisa kelayakan
Analisa kelayakanAnalisa kelayakan
Analisa kelayakan
Iswandi Iswandi
 
Case 1 mk
Case 1 mkCase 1 mk
Case 1 mk
wilantikawp
 
Analisa Investasi & Kelayakannya _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Analisa Investasi & Kelayakannya  _ Training "FINANCE For NON FINANCE".Analisa Investasi & Kelayakannya  _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Analisa Investasi & Kelayakannya _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Kanaidi ken
 
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptBab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Kevin Al Kahfi
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ilmarianse1
 
5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx
AliehaDhea
 
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdfPertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Rizkafauziana1
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
DenzbaguseNugroho
 
MPPL Chapter 10
MPPL Chapter 10MPPL Chapter 10
MPPL Chapter 10
beiharira
 
3. Mengelola Keuangan Usaha.pdf
3. Mengelola Keuangan Usaha.pdf3. Mengelola Keuangan Usaha.pdf
3. Mengelola Keuangan Usaha.pdf
setiawanwicaksono4
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaAhmad Rudi
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Ninnasi Muttaqiin
 
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternakOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to rasio.ppt (20)

Manaj
ManajManaj
Manaj
 
Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
uang
uanguang
uang
 
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.pptBab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
Bab 11 Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha.ppt
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
 
Analisa kelayakan
Analisa kelayakanAnalisa kelayakan
Analisa kelayakan
 
Case 1 mk
Case 1 mkCase 1 mk
Case 1 mk
 
Analisa Investasi & Kelayakannya _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Analisa Investasi & Kelayakannya  _ Training "FINANCE For NON FINANCE".Analisa Investasi & Kelayakannya  _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
Analisa Investasi & Kelayakannya _ Training "FINANCE For NON FINANCE".
 
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptBab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
 
5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx
 
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdfPertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
 
MPPL Chapter 10
MPPL Chapter 10MPPL Chapter 10
MPPL Chapter 10
 
3. Mengelola Keuangan Usaha.pdf
3. Mengelola Keuangan Usaha.pdf3. Mengelola Keuangan Usaha.pdf
3. Mengelola Keuangan Usaha.pdf
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 

rasio.ppt

  • 1. BAB V RASIO , PROPORSI DAN PERSEN
  • 2. A. RASIO • Rasio adalah perbandingan antara 2 besaran atau lebih. Dalam menghitung rasio harus menggunakan satuan yang sama, apabila terdapat perbedaan maka harus dilakukan penyamaan satuan terlebih dahulu. • Contoh 1 • Rasio 15 terhadap 105 adalah 15 = 1 : 7 • 105 • Contoh 2 • Diketahui bahwa keuntungan bersih perusahaan ARTHA adalah Rp. 45.826,00 sementara total assetnya adalah Rp 343.695,00 hitunglah rasionya • Rasio = Rp45.826,00 = 1 : 7,5 • Rp 343.695,00
  • 3. A. RASIO • Contoh 3 • Tina, Tini dan Teni membutuhkan masing – masing ½ jam, 45 menit dan ¼ jam untuk menempuh perjalanan ke kantor. Bandingkan masing – masing lama waktu perjalanan mereka. • ½ jam : 45 : ¼ jam ½ jam = 30 menit ¼ jam = 15 menit • maka perbandingannya adalah 30 : 45 : 15 atau disederhanakan 2 : 3 : 1 • Rasio juga menjadi dasar untuk berbagai penghitungan keuangan, misalnya rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan penghitungan di bidang perbankan misalnya Cash Ratio ( CR ), Capital Adequacy Ratio (CAR), Aktiva Tertimbang menurut Ratio (ATMR) dan lain – lain.
  • 4. penggunaan ratio dalam bidang keuangan • 1. Rasio likuiditas yaitu menggambarkan kemampuan suatu badan usaha dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. • Current Ratio ( CR ) = • Quick Ratio ( QR ) = • 2. Rasio Solvabilitas yaitu menghitung sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang. • Total Debt to Total Assets = • Total Interest Earned =
  • 5. • 3. Rasio Profitabilitas yaitu untuk menunjukkan sejauh mana suatu perusahaan bisa memberikan keuntungan . penggunaan ratio dalam bidang keuangan
  • 6. penggunaan ratio dalam bidang keuangan • 4. Rasio Kecukupan Modal, digunakan untuk melihat kemampuan suatu perusahaan membiayai usahanya. Misalnya dalam dunia Perbankan
  • 7. penggunaan ratio dalam bidang keuangan • Contoh 4
  • 8. penggunaan ratio dalam bidang keuangan • Contoh 5 • C.V PUTRI mempunyai data sebagai berikut : • Total aktiva Rp 240.000 • Penjualan bersih Rp 170.000 • Persediaan awal Rp 100.000 • Pembelian Rp 120.000 • Persediaan siap jual Rp 220.000 • Persediaan akhir Rp 120.000 • Barang terjual Rp 100.000 • Depresiasi ( Rp 10/ 100 ) Rp 10.000 • Biaya administrasi / umum Rp 30.000 • EBIT ( Earning Before Interest & Tax ) Rp 30.000 • a. Berapakah Earning Powernya • Jawab
  • 9. B. PROPORSI • Apabila dua rasio adalah sama, maka mereka membentuk sebuah proporsi. Proporsi adalah perbandingan antara 2 buah ratio. Perbandingannya dinyatakan sebagai • Dan bisa dinyatakan A.D = B.C • Dalam matematika keuangan proporsi digunakan untuk menentukan berapa besar keuntungan yang akan diperoleh oleh suatu usaha. Atau seberapa besar investasi yang harus diberikan agar memperoleh keuntungan dalam jumlah tertentu.
  • 10. B. PROPORSI • Sebagai contoh, 3:5 = 6:10 atau a/2 = 3/5. Setiap proporsi terdiri dari empat bagian/term. Term pertama dan terakhir disebut ekstrim; term kedua dan ketiga disebut rata-rata (means). • Ketika salah satu diantara term tidak diketahui. perkalian silang digunakan untuk menemukan itu.
  • 12. B. PROPORSI • 2. Hasil dari ekstrim dibagi dengan salah satu rata-ratanya merupakan rata-rata yang lainnya. • 4 x 7 : 5 = 5.6 4 x 7 : 5.6 = 5 • 3. Hasil dari rata-rata dibagi dengan salah satu ekstrim merupakan ekstrim lainnya • 5 x 5,6 : 4 = 7 5 x 5,6 : 7 = 4
  • 13. B. PROPORSI • Proporsi mungkin mempunyai hubungan langsung atau kebalikan. Dalam proporsi langsung, ketika satu rasio naik (atau turun) begitu pula yang lainnya. Dalam proporsi kebalikan, jika rasio yang satu naik, maka rasio yang lainnya akan turun, dan sebaliknya. Proporsi dapat di bentuk kembali dalam berbagai cara, dengan mengikuti metode yang tepat. • Proporsi langsung : • 1. Tulislah rasio dengan dengan menggunakan unit atau item (mil, gallon. dollar, keuntungan dan lain-lain) . • 2. Tulislah rasio kedua dengan perintah yang sama, maka pembilangnya adalah nilai yang mendekati pembilang dari rasio pertama.
  • 14. B. PROPORSI • Proporsi kebalikan : • 1. Tulislah ratio dengan menggunakan seperti unit (atau item) • 3. Tulislah rasio kedua dalam perintah kebalikan, maka pembilangnya adalah nilai yang mendekati penyebut dari rasio pertama.
  • 17. B. PROPORSI • Contoh 8 • Hakim dan Syaiful berinvestasi pada usaha yang sama. Hakim memperoleh Rp. 1.700.000,00 dalam investasi Rp. 7.500.000,00. Berapa pengembalian investasi Syaiful jika ia menginvestasikan sebesar Rp. 10.500.000,00.? Untuk mendapatkan solusi, kita perlu menyusun proporsi. Kita tahu bahwa jika, investasi naik, maka akan menaikkan pendapatan dari investasi. Oleh karena itu, kita akan menyusun proporsi langsung. • x : Rp.1.700.000,00 =Rp. 10.500.000,00 : Rp. 7500.000,00
  • 22. B. PROPORSI • Contoh 10 • Perusahaan “HOME” menginvestasikan $ 4000 dengan keuntungan $ 240. Hitunglah • a. Bila “HOME” pada kondisi yang sama menginvestasikan $ 7000 berapa keuntungan yang akan diperoleh ? • b. Berapa jumlah uang yang harus diinvestasikan agar memperoleh keuntungan sebesar $ 600. • Solusi : Keuntungan perusahaan “HOME”
  • 23. B. PROPORSI • a. Bila berinvestasi sebesar $ 7000 maka keuntungan yang akan diperoleh adalah sebesar $ 7000 X 6 % = $ 420. Atau dengan menggunakan cara perbandingan akan diperoleh 240 / 4000 = N / 7000 • 240 x 7000 = 4000 N • N = ( 240 x 7000 ) 4000 • = $ 420 • b. Sementara apabila “HOME” ingin memperoleh keuntungan sebesar $ 600, maka harus berinvestasi sebesar : I x 6 % = $ 600
  • 24. B. PROPORSI • Proporsi juga bisa digunakan untuk menyelesaikan kasus perbandingan lebih dari 2 proporsi. Misalnya pada kasus di bawah ini • Contoh 11 • Keuntungan penjualan sebesar $ 438,500 dialokasikan kepada 4 orang partner yang masing – masing menerima 3/5; ¼; 2/3 ; 4/7. Berapakah bagian keuntungan yang diperoleh masing – masing partner • 3/5: ¼ : 2/3 : 4/7 = (252/ 420) : (105/ 420) : (280 / 420) : (240/420) • Total bagian = 252 + 105 + 280 + 240 = 877 • $ 438,500 : 877 = $ 500 , maka masing – masing partner akan menerima • Partner I = 252 x $ 500 = $ 126,000 • Partner II = 105 x $ 500 = $ 52,500 • Partner III = 280 x $ 500 = $ 140,000 • Partner IV = 240 x $ 500 = $ 120,000
  • 25. C. PERSEN • Persen biasanya disimbulkan dengan %, yang artinya per seratus. Jadi kalau terdapat 25 % artinya 25 / 100. Persen juga bisa dikonversikan dalam desimal misalnya 47,5% bisa ditulis dengan 0,475. Cara mencari prosentase adalah sebagai berikut :
  • 26. • Contoh 12 • Contoh 13 • Contoh 14
  • 27. • Contoh 15 . Dalam kehidupan sehari – hari persen banyak digunakan, misalnya penghitungan discount, bunga, pajak dan penetapan harga dan sebagainya. Contoh 5.15 Pada tahun ini, Arifin membayar pajak sebesar Rp 1.835.000, Berapakah total pendapatan Arifin per tahun apabila pajak penghasilan yang dikenakan adalah 15% • Jawab
  • 28. • Contoh 16 • Deposito sebesar Rp 2.000.000 diberikan bunga 12 ½ % per tahun dan lama waktu deposito 1 tahun. Berapa besar bunga yang akan diterima ? • Bunga = Modal x tingkat bunga • = 2.000.000 x 0,125 • = 250.000 • Jadi besar bunga yang diperoleh adalah Rp 250.000
  • 29. • Contoh 17 • Total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 300.000 unit barang adalah sebesar Rp 24 juta. Bila mark up / tambahan keuntungan atas biaya yang dikenakan adalah 20%. • Berapa harga per unit barang yang harus ditetapkan • Jawab
  • 30. • Contoh18 • Toko Nabila memberikan discount untuk pembelian barang yang dilakukan secara cash. Berapakah jumlah uang yang harus dibayarkan apabila harganya Rp 1.350.000 dengan discount 12,5 % • Jawab • Discount = 1.350.000 x 12,5% = 168.750 • Yang harus dibayarkan adalah = 1.350.000 - 168.750 = Rp 1.181.250
  • 31. D. PERSEN DAN MASALAH DASAR PERSENTASE • Batasan persen ditunjukkan dengan simbol %, dalam arti per seratus. maka 75% ditunjukkan dengan cara 75/100 (atau ¾, atau 0,75). Bila menghitung dengan persen, biasanya menggunakan huruf desimal. Untuk merubah persen dalam fraksi desimal, hilangkan tanda persen dan ubahlah dua angka desimal di sebelah kiri. Untuk mengkonversi persen ke dalam fraksi umum, hilangkan tanda persen dan multi nomor dengan 1/100; dan ubahlah fraksi hasil pada nilai yang paling kecil.
  • 32. D. PERSEN DAN MASALAH DASAR PERSENTASE • Contoh 19 • Contoh 20 •
  • 33. D. PERSEN DAN MASALAH DASAR PERSENTASE
  • 34. E. PERSENTASE, KENAIKAN DAN PENURUNAN • Adanya perubahan, berupa kenaikan atau penurunan, merupakan masalah yang sangat biasa dalam bisnis. Dalam hal kenaikan, maka jumlah yang berubah ditambahkan pasa kuantitas awal; • Kuantitas awal + kenaikan = kuantitas baru • Dalam hal penurunan, maka jumlah yang berubah dikurangkan dari kuantitas awal • Kuantitas awal – penurunan = kuantitas baru • Jumlah kenaikan atau penurunan biasanya dinyatakan dalam persentase dari kuantitas awal.
  • 35. E. PERSENTASE, KENAIKAN DAN PENURUNAN • Contoh 21. • Persediaan perusahaan BCD pada bulan Maret berjumlah sebanyak 1.760 buah. Dalam bulan April persediaan tersebut mengalami kenaikan sebesar 15%. Berapa jumlah persediaan perusahaan BCD di bulan April? • Persediaan April (kuantitas baru) = x Kuantitas awal = 1.760 • Kenaikan = 15% dari 1.760 • kuantitas baru = Kuantitas awal + kenaikan • =1.760 + 15% x 1.760 = 1.760 + 264 • = 2.024 • Jadi, persediaan di bulan April sebesar 2.024 buah.
  • 36. E. PERSENTASE, KENAIKAN DAN PENURUNAN • Contoh 22 • Persediaan perusahaan BCD tadi pada bulan Mei mengalami penurunan sebesar 25%. Berapa jumlah persediaan perusahaan BCD di bulan Mei? • Persediaan Mei (kuantitas baru) = y • Kuantitas awal = 2.024 • Penurunan = 25% dari 2.024 • kuantitas baru (Y) = Kuantitas awal - penurunan • = 2.024 - 25% x 2.024 • = 2.024 + 506 • = 1.518 • Jadi, persediaan di bulan Mei sebesar 1.518 buah.