Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahabenawa4
Dokumen tersebut membahas kasus Bagong yang ingin membuka usaha restoran bebek goreng. Dokumen menjelaskan perhitungan kebutuhan modal, proyeksi penjualan, dan analisis keuangan awal untuk membangun usaha tersebut.
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahabenawa4
Dokumen tersebut membahas kasus Bagong yang ingin membuka usaha restoran bebek goreng. Dokumen menjelaskan perhitungan kebutuhan modal, proyeksi penjualan, dan analisis keuangan awal untuk membangun usaha tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan yang meliputi tujuan, komponen laporan keuangan, metode analisis vertikal dan horizontal, rasio-rasio keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas, dan pasar."
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan, termasuk pengertian, jenis, dan manfaat dari laporan keuangan serta analisis rasio keuangan. Jenis laporan keuangan yang dijelaskan adalah neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Analisis rasio mencakup likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaAhmad Rudi
Bab 11 membahas manajemen keuangan dan pembiayaan untuk usaha. Topik utama meliputi analisis kelayakan keuangan, pengelolaan modal kerja, utang, arus kas, dan kinerja keuangan. Dibahas pula konsep neraca, laporan laba rugi, modal kerja bersih, dan indikator kinerja keuangan seperti likuiditas, manajemen aset, utang, dan profitabilitas."
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek laporan keuangan perusahaan termasuk pengertian laporan keuangan, laporan laba rugi, neraca, contoh laporan keuangan, dan analisis rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas.
Pertemuan membahas manajemen keuangan untuk usaha kecil, termasuk perencanaan keuangan, pengelolaan modal, proyeksi pendapatan dan biaya, serta laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas.
Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuanganLelys x'Trezz
Dokumen tersebut membahas tentang rasio aktivitas dan rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio aktivitas meliputi perputaran piutang, persediaan, modal kerja, aset tetap, dan total aset yang mengukur efisiensi penggunaan aset. Rasio solvabilitas seperti rasio hutang terhadap aset, rasio hutang terhadap ekuitas, dan rasio kemampuan membayar bunga digunakan untuk menil
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio laporan keuangan perusahaan. Rasio keuangan merupakan alat untuk menilai kinerja perusahaan dengan membandingkan data keuangan. Terdapat berbagai jenis rasio seperti rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Namun, analisis rasio memiliki keterbatasan karena dipengaruhi oleh interpretasi akuntansi dan dapat dimanipulasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, jenis, dan penentuan kebutuhan modal kerja. Secara ringkas, modal kerja adalah dana yang diperlukan untuk kegiatan operasional sehari-hari perusahaan, yang terdiri atas aktiva lancar dan hutang lancar. Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva dan hutang lancar agar terjamin tingkat likuiditas perusahaan. Ada beberapa metode untuk menentukan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan manajemen dan manajemen harapan, analisis laporan keuangan perusahaan termasuk neraca, laba rugi, likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. Diberikan contoh analisis laporan keuangan PT Tiara Indonesia tahun 2006 dan 2005 yang mencakup penjualan, laba, aset, kewajiban, dan rasio-rasio keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan, termasuk tujuan, sifat, dan teknik analisis laporan keuangan seperti perbandingan laporan keuangan, analisis trend, analisis ratio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, leverage, aktivitas, dan produktivitas.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan yang meliputi tujuan, komponen laporan keuangan, metode analisis vertikal dan horizontal, rasio-rasio keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas, dan pasar."
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan, termasuk pengertian, jenis, dan manfaat dari laporan keuangan serta analisis rasio keuangan. Jenis laporan keuangan yang dijelaskan adalah neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Analisis rasio mencakup likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaAhmad Rudi
Bab 11 membahas manajemen keuangan dan pembiayaan untuk usaha. Topik utama meliputi analisis kelayakan keuangan, pengelolaan modal kerja, utang, arus kas, dan kinerja keuangan. Dibahas pula konsep neraca, laporan laba rugi, modal kerja bersih, dan indikator kinerja keuangan seperti likuiditas, manajemen aset, utang, dan profitabilitas."
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek laporan keuangan perusahaan termasuk pengertian laporan keuangan, laporan laba rugi, neraca, contoh laporan keuangan, dan analisis rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas.
Pertemuan membahas manajemen keuangan untuk usaha kecil, termasuk perencanaan keuangan, pengelolaan modal, proyeksi pendapatan dan biaya, serta laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas.
Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuanganLelys x'Trezz
Dokumen tersebut membahas tentang rasio aktivitas dan rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio aktivitas meliputi perputaran piutang, persediaan, modal kerja, aset tetap, dan total aset yang mengukur efisiensi penggunaan aset. Rasio solvabilitas seperti rasio hutang terhadap aset, rasio hutang terhadap ekuitas, dan rasio kemampuan membayar bunga digunakan untuk menil
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio laporan keuangan perusahaan. Rasio keuangan merupakan alat untuk menilai kinerja perusahaan dengan membandingkan data keuangan. Terdapat berbagai jenis rasio seperti rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Namun, analisis rasio memiliki keterbatasan karena dipengaruhi oleh interpretasi akuntansi dan dapat dimanipulasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, jenis, dan penentuan kebutuhan modal kerja. Secara ringkas, modal kerja adalah dana yang diperlukan untuk kegiatan operasional sehari-hari perusahaan, yang terdiri atas aktiva lancar dan hutang lancar. Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva dan hutang lancar agar terjamin tingkat likuiditas perusahaan. Ada beberapa metode untuk menentukan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan manajemen dan manajemen harapan, analisis laporan keuangan perusahaan termasuk neraca, laba rugi, likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. Diberikan contoh analisis laporan keuangan PT Tiara Indonesia tahun 2006 dan 2005 yang mencakup penjualan, laba, aset, kewajiban, dan rasio-rasio keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan, termasuk tujuan, sifat, dan teknik analisis laporan keuangan seperti perbandingan laporan keuangan, analisis trend, analisis ratio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, leverage, aktivitas, dan produktivitas.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
2. • Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan
menganalisis kinerja sebuah perusahaan. Selain itu analisis rasio
keuangan juga bisa digunakan sebagai kerangka kerja sebuah
perusahaan dari sisi perencanaan dan pengendalian keuangan.
4. Rasio likuiditas
• Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur besarnya aktiva lancar terhadap utang lancar.
• Current ratio
Current ratio adalah rasio antara aktiva lancar dibagi dengan utang lancar. Aktiva lancar
meliputi kas, surat berharga, piutang, maupun persediaan. Sedangkan utang lancar
meliputi utang pajak, utang bunga, utang gaji, dll.
current ratio =
aktiva lancar
utang lancar
• Quick ratio (acid test ratio)
Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan utang lancar
quick ratio =
aktiva lancar − persediaan
utang lancar
5. Leverage ratio
• Rasio leverage dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar sebuah
perusahaan dibiayai oleh utang.
• Debt to total assets
Mengukur prosentase total dana yang diperoleh dari utang terhadap total aset
debt to total assets =
total utang
total aset
• Debt to equity ratio/ debt to net worth
Mengukur prosentase total dana yang diperoleh dari utang terhadap modal sendiri
debt to equity ratio =
total utang
total modal sendiri
6. • Times interest earned
Mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang tanpa mengakibatkan
adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak mampu membayar bunga
times interest earned =
laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
beban bunga
• Fixed charge coverage
Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar beban tetapnya berupa sewa
dan bunga
fixed charge coverage =
laba sebelum bunga dan pajak EBIT + sewa
beban bunga + pembayarans sewa
7. • Cash flow coverage
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban kas. Karena dalam keuangan terdapat depresiasi dan nilainya
non cash maka ditambahkan ke dalam cash in flow.
cash flow coverage =
aliran kas masuk + depresiasi
beban tetap +
dividen saham preferen
(1 − pajak)
+
pembayaran utang
(1 − pajak)
8. Rasio aktivitas
• Perputaran persediaan
Untuk mengukur efisiensi penggunaan persediaan
perputaran persediaan =
harga pokok penjualan
rata − rata persediaan
• Rata-rata periode pengumpulan piutang
Mengukur efisiensi pengumpulan piutang perusahaan (outstanding).
rata − rata periode pengumpulan piutang =
piutang
penjualan
360
9. • Perputaran aktiva tetap
Mengukur efisiensi penggunaan aktiva. Rasio yang rendah menunjukkan adanya idle
capacity.
perputaran aktiva tetap =
penjualan
aktiva tetap netto
• Perputaran aktiva lancar
perputaran aktiva lancar =
penjualan
aktiva lancar netto
• Perputaran total asset
Rasio yang rendah menunjukkan adanya indikasi perusahaan tidak beroperasi secara
maksimal
perputaran total aset =
penjualan
total aset
10. Rasio profitabilitas
• Gross profit margin
Mengukur laba kotor yang dihasilkan dari penjualan. Nilai GPM yang rendah
dari rata-rata industry menunjukkan bahwa harga jual perusahaan relatif
rebih rendah atau HPP yang lebih tinggi.
Gross profit margin =
penjualan − harga pokok penjualan
penjualan
• Net profit margin
Mengukur laba bersih (EAT) yang dihasilkan dari setiap penjualan.
net profit margin =
laba setelah pajak (EAT)
penjualan
11. • Return on investment
Mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari total investasi.
return on investment =
laba setelah pajak (EAT)
total aset
• Return on net worth
Menunjukkan besarnya laba yang tersedia bagi pemegang saham
return on net worth =
laba setelah pajak (EAT)
modal sendiri
12. Rasio pertumbuhan
• Penjualan
• Laba setelah pajak
• Laba per lembar saham
• Dividen per lembar saham
• Harga pasar per lembar saham
14. Hubungan antar beberapa rasio keuangan
• Return on investment/asset = net profit margin x total assets turnover
RoI = net profit margin x total assets turnover
RoI =
EAT
penjualan
x
penjualan
total aset
RoI =
EAT
total aset
15. • Return on net worth = return on investment x equity multiplier
Return on net worth = net profit margin x total assets turnover
Return on net worth =
EAT
total aset
x
total aset
modal sendiri
Return on net worth =
EAT
moda sendiri
• Jika RoI nilainya terlalu rendah hal ini dapat disebabkan karena net profit magin
yang diperoleh juga rendah atau equity multipliernya yang rendah atau bahkan
keduanya.
16. Analisis laporan sumber dan penggunaan
dana
• Laporan sumber dan penggunaan dana diperhitungkan dari neraca
awal dan akhir serta laporan laba rugi. Laporan ini dititikbertakan
pada perubahan posisi kas perusahaan
• Posisi kas = sumber dana – penggunaan dana
• Sumber dana meliputi penurunan dalam aktiva di luar kas, kenaikan
utang, dan laba bersih ditambah dengan depresiasi (sumber dana
operasinal).
• Penggunaan dana meliputi kenaikan dalam aktiva selain kas,
penurutan utang, dan pembayaran dividen.
17. Contoh laporan sumber dan pengeluaran dana
Sumber dana Nominal Penggunaan dana Nominal
Laba bersih 90 Kenaikan modal kerja 40
Depresiasi 25 Kenaikan nilai bangunan dan
peralatan
Penurunan modal kerja Penurunan utang jangka
panjang
Penurunan nilai bangunan dan
peralatan
Pembelian kembali saham 15
Kenaikan utang jangka panjang 85 Pembayaran dividen 50
Penjualan saham
Total sumber dana 210 Total penggunaan dana 105
19. Latihan soal
Diketahui sebuah rasio kinerja dari perusahaan PT. SW Tbk sebagai
berikut:
• Utang jangka panjang : modal sendiri : 0,5
• Perputaran total asset : 2,5 kali
• Perputaran persediaan : 9 kali
• Gross profit margin : 10%
• Rata-rata periode pengumpulan piutang : 18 hari
• Acid test ratio : 1:1
• Asumsi 1 tahun 360 hari
20. PT. SW Tbk
Neraca 31 Maret 2021
Kas Rp. Utang Lancar Rp. 100.000,-
Piutang Rp. Utang jangka panjang Rp.
Persediaan Rp. Saham Rp. 100.000,-
Aktiva Tetap Rp. Laba ditahan Rp. 100.000,-
Total Aktiva Rp. Total Pasiva Rp.
Lengkapi neraca di bawah ini menggunakan informasi rasio
keuangan di atas.
21. Jawaban :
•
Utang jangka panjang
modal sendiri
= 0,5
•
Utang jangka panjang
saham+laba ditahan
= 0,5
•
Utang jangka panjang
200.000
= 0,5
• 𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 𝐩𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠 = 0,5 x 200.000 = 𝟏𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
22. PT. SW Tbk
Neraca 31 Maret 2021
Kas Rp. Utang Lancar Rp. 100.000,-
Piutang Rp. Utang jangka panjang Rp. 100.000
Persediaan Rp. Saham Rp. 100.000,-
Aktiva Tetap Rp. Laba ditahan Rp. 100.000,-
Total Aktiva Rp. Total Pasiva Rp.
Lengkapi neraca di bawah ini menggunakan informasi rasio
keuangan di atas.
23. PT. SW Tbk
Neraca 31 Maret 2021
Kas Rp. Utang Lancar Rp. 100.000,-
Piutang Rp. Utang jangka panjang Rp. 100.000
Persediaan Rp. Saham Rp. 100.000,-
Aktiva Tetap Rp. Laba ditahan Rp. 100.000,-
Total Aktiva Rp. Total Pasiva Rp. 400.000,-
Lengkapi neraca di bawah ini menggunakan informasi rasio
keuangan di atas.
25. PT. SW Tbk
Neraca 31 Maret 2021
Kas Rp. Utang Lancar Rp. 100.000,-
Piutang Rp. Utang jangka panjang Rp. 100.000
Persediaan Rp. Saham Rp. 100.000,-
Aktiva Tetap Rp. Laba ditahan Rp. 100.000,-
Total Aktiva Rp. 400.000,- Total Pasiva Rp. 400.000,-
Lengkapi neraca di bawah ini menggunakan informasi rasio
keuangan di atas.
26. • perputaran total aset =
penjualan
total aset
= 2,5
•
penjualan
400.000
= 2,5
• penjualan = 2,5 𝑥 400.000 = 1.000.000
• Gross profit margin =
penjualan−harga pokok penjualan
penjualan
= 10%
•
1.000.000−harga pokok penjualan
1.000.000
= 10%
• harga pokok penjualan = 1.000.000 − 1.000.000x10% = 900.000
27. • perputaran persediaan =
harga pokok penjualan
rata−rata persediaan
= 9
•
harga pokok penjualan
rata−rata persediaan
= 9
•
900.000
rata−rata persediaan
= 9
• 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚𝐚𝐧 =
900.000
9
= 𝟏𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
28. PT. SW Tbk
Neraca 31 Maret 2021
Kas Rp. Utang Lancar Rp. 100.000,-
Piutang Rp. Utang jangka panjang Rp. 100.000
Persediaan Rp. 100.000,- Saham Rp. 100.000,-
Aktiva Tetap Rp. Laba ditahan Rp. 100.000,-
Total Aktiva Rp. 400.000,- Total Pasiva Rp. 400.000,-
Lengkapi neraca di bawah ini menggunakan informasi rasio
keuangan di atas.
29. • rata − rata periode pengumpulan piutang =
piutang
penjualan
360
= 18
•
piutang
penjualan
360
= 18
•
piutang
1.000.000
360
= 18
• 𝐩𝐢𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 = 18 x
1.000.000
360
= 𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎
30. PT. SW Tbk
Neraca 31 Maret 2021
Kas Rp. Utang Lancar Rp. 100.000,-
Piutang Rp. 50.000,- Utang jangka panjang Rp. 100.000
Persediaan Rp. 100.000,- Saham Rp. 100.000,-
Aktiva Tetap Rp. Laba ditahan Rp. 100.000,-
Total Aktiva Rp. 400.000,- Total Pasiva Rp. 400.000,-
Lengkapi neraca di bawah ini menggunakan informasi rasio
keuangan di atas.
32. PT. SW Tbk
Neraca 31 Maret 2021
Kas Rp. 50.000,- Utang Lancar Rp. 100.000,-
Piutang Rp. 50.000,- Utang jangka panjang Rp. 100.000
Persediaan Rp. 100.000,- Saham Rp. 100.000,-
Aktiva Tetap Rp. Laba ditahan Rp. 100.000,-
Total Aktiva Rp. 400.000,- Total Pasiva Rp. 400.000,-
Lengkapi neraca di bawah ini menggunakan informasi rasio
keuangan di atas.
33. • aktiva tetap = total aktiva − kas − piutang − persediaan
• aktiva tetap = 400.000 − 50.000 − 50.000 − 100.000 = 𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
34. PT. SW Tbk
Neraca 31 Maret 2021
Kas Rp. 50.000,- Utang Lancar Rp. 100.000,-
Piutang Rp. 50.000,- Utang jangka panjang Rp. 100.000
Persediaan Rp. 100.000,- Saham Rp. 100.000,-
Aktiva Tetap Rp. 200.000,- Laba ditahan Rp. 100.000,-
Total Aktiva Rp. 400.000,- Total Pasiva Rp. 400.000,-
Lengkapi neraca di bawah ini menggunakan informasi rasio
keuangan di atas.