SlideShare a Scribd company logo
Euis Ratnasari
Hilyah Jamaludin
Sumiyati
Fitriani Nurul Azzmi
Namira Syafi‟ah
Sinta
Hanifa Nur Azizah
Elva Soraya
Maksudnya bahwa orang yang diam itu tidak bisa
dianggap sebagai suatu persetujuan seperti sikap
diamnya orang tua atau guru terhadap anak-anak
didiknya. Begitu juga diamnya „ulama‟ atau tersangka
saat di periksa tidak bisa dianggap sebagai suatu sikap
setuju.
a)

b)

Diamnya beliau Nabi saw terhadap ucapan
atau perbuatan para sahabat. Hal ini
dianggap sebagai suatu sikap beliau yang
setuju, bahkan termasuk “Sunnah Taqriri”.
Diamnya gadis saat ditanya walinya tentang
mau dan tidaknya ia dinikahkan dengan
laki-laki, baik pilihan sendiri maupun
pilihan walinya.
Janda itu lebih berhak dengan dirinya dari pada
walinya dan gadis dimintai persetujuan tentang
dirinya....adapun
persetujuannya(cukup)
sikap
diamnya.
A.

Dasar hukum kaidah kesembilan belas

Kaidah ini berdasarkan perkataan Nabi
Muhammad saw kepada „Aisyah ra., katanya sebagai
berikut:

Pahalamu itu berdasarkan pada usahanya
1.

2.

Shalat witir yang dilaksanakan dengan cara
diputus, akan menambah dilakukanya suatu
perbuatan, yaitu niat, takbir dan salam.
Shalat sunnah dengan cara berdiri, lebih
utama dari pada dengan duduk dan duduk
lebih utama dari pada dengan berbaring.
Sekalipun demikian, tidak semua perbuatan masuk
kedalam kaidah tersebut, sehingga ditemukan
adanya beberapa perbuatan yang
dikecualikan, yaitu:
1)

2)

Membaca surat-surat pendek dalam shalat, lebih utama
dari pada bacaan panjang potongan dari surat yang
panjang, sebab bacaan seperti inilah yang biasa dilakukan
oleh Nabi saw.
Shadaqoh qurban dengan terlebih dahulu memakan sedikit
dagingnya untuk mengambil berkah, lebih utama dari pada
keseluruhannya dishadaqohkan, sebab hal ini yang sesuai
dengan sabda Nabi saw.:

Makanlah kamu sekalian, lau sedekahkanlah dan simpanlah.
Maksudnya, perbuatan yang hasil kemanfaatannya dapat
dirasakan oleh orang lain, lebih utama dari pada
perbuatan yang hasil kemanfaatannya hanya dapat
dirasakan oleh dirinya sendiri.
Tanggapan para ulama
1.

Imam Syafi‟i berpendapat bahwa mencari ilmu itu
lebih utama dari pada shalat-sunnah, karena mencari
ilmu akan bisa bermanfaat pada orang banyak, sedang
shalat sunnah hanya pada diri sendiri.
Sesungguhnya ketaatan yang lebih utama adalah menurut
kadar ukuran kemaslahatan yang ditimbulkannya
2. Ibnu Qayyim berpendapat:

Sesungguhnya peribadatan yang paling utama ialah
melakukan perbuatan yang diridhoi Allah dan yang sesuai
dengan tuntutan dan kepentingan umum, dimana
perbuatan tersebut sedang diberlakukan didalamnya.
A.

Dasar Hukum Kaidah Kedua Puluh Satu
Kaidah ini berdasarkan adanya sabda Nabi Muhammad
saw sebagai berikut:

Tidak ada cara yang paling aku sukai dari hamba-ku yang
memerdekakan diri kepada-ku dengan melaksanakan
segala sesuatu yang telah Aku fardhukan kepadanya
dan tidak henti-hentinya hamba-ku mendekatkan diri
kepada- ku dengan melaksanakan ibadah-ibadah
sunnah sehingga Aku mencintainya.
Dalam menghadapi kaidah tersebut, sebagian „Ulama‟
membuat suatu pengecualian, diantaranya ialah:
1. Membebaskan pembayaran orang yang sedang
mengalami kesulitan itu lebih utama dari pada
memberi penundaan terhadap pembayaran , sebab
pembebasan itu hukumnya adalah “Sunnah” , sedang
penundaan hukumnya “Wajib” , sebagai firman Allah
swt sebagai berikut:

Dan jika berhutang itu dalam kesulitan, maka berilah
penundaan sampai pada ia berkecukupan. Dan
mensedekahkan (sebagian atau semua hutang) itu lebih
baik jika kamu mengetahui.
Memulai memberi salam itu hukumnya “Sunnah”
dan statusnya lebih utama dari orang yang
menjawabnya. Karena itulah hukum menjawab
adalah “ Wajib”.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi saw sebagai berikut:
2.

Dua orang pejalan kaki jika bertmu, maka diantara
keduanya yang mendahului mengucapkan “salam” (
kepada kawannya) itulah yang lebih utama
SUB KAIDAH
1.
2.

3.

suatu kesunnahan.

Kewajiban tdk blh ditinggalkan krn

Aktifitas yg sebelumnya
dilarang, ketika diperbolehkan maka hukumnya
menjadi wajib.
suatu yg sandainya
tdk diysriatkan adalah perbuatan terlarang merupakan
bukti kewajibannya.

More Related Content

What's hot

02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslimasnin_syafiuddin
 
Allah sangat mencintai hambanya yang meminta dan memohon kepada nya
Allah sangat mencintai hambanya yang meminta dan memohon kepada nyaAllah sangat mencintai hambanya yang meminta dan memohon kepada nya
Allah sangat mencintai hambanya yang meminta dan memohon kepada nyaErman Hidayat
 
Pengertian al-wasath-dalam-agama
Pengertian al-wasath-dalam-agamaPengertian al-wasath-dalam-agama
Pengertian al-wasath-dalam-agamaRa Hardianto
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maunMengajar
 
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di IndonesiaKontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
Ira Musarafa
 
Presentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agamaPresentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agamaMarhamah Saleh
 
MATERI BAB IV QURDIST
MATERI BAB IV QURDISTMATERI BAB IV QURDIST
MATERI BAB IV QURDIST
RifkamaliaS
 
Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Materi surat yunus dan maidah (samiul )Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Nisrokhah6
 
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahPernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
AZA Zulfi
 
Pandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamaPandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agama
dharma negara (DNBS)
 
Perkawinan Beda Agama oleh Lembaga Sosial
Perkawinan Beda Agama oleh Lembaga SosialPerkawinan Beda Agama oleh Lembaga Sosial
Perkawinan Beda Agama oleh Lembaga Sosial
Zainal Abidin
 
Makalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agamaMakalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agama
Rachman B. Prasetyo
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
suhendi8
 
Kawin kontrak ppt
Kawin kontrak pptKawin kontrak ppt
Kawin kontrak ppt
zackzikran
 
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudinRangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
Ainul Rafiq Bin Dahiruddin
 

What's hot (19)

02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
 
Sid
SidSid
Sid
 
Allah sangat mencintai hambanya yang meminta dan memohon kepada nya
Allah sangat mencintai hambanya yang meminta dan memohon kepada nyaAllah sangat mencintai hambanya yang meminta dan memohon kepada nya
Allah sangat mencintai hambanya yang meminta dan memohon kepada nya
 
Pengertian al-wasath-dalam-agama
Pengertian al-wasath-dalam-agamaPengertian al-wasath-dalam-agama
Pengertian al-wasath-dalam-agama
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
 
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di IndonesiaKontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
 
Makalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agamaMakalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agama
 
Presentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agamaPresentasi nikah beda agama
Presentasi nikah beda agama
 
MATERI BAB IV QURDIST
MATERI BAB IV QURDISTMATERI BAB IV QURDIST
MATERI BAB IV QURDIST
 
Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Materi surat yunus dan maidah (samiul )Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Materi surat yunus dan maidah (samiul )
 
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahPernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
Pandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamaPandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agama
 
Perkawinan Beda Agama oleh Lembaga Sosial
Perkawinan Beda Agama oleh Lembaga SosialPerkawinan Beda Agama oleh Lembaga Sosial
Perkawinan Beda Agama oleh Lembaga Sosial
 
Makalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agamaMakalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agama
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
 
Pernikahan beda agama
Pernikahan beda agamaPernikahan beda agama
Pernikahan beda agama
 
Kawin Kontrak
Kawin KontrakKawin Kontrak
Kawin Kontrak
 
Kawin kontrak ppt
Kawin kontrak pptKawin kontrak ppt
Kawin kontrak ppt
 
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudinRangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
Rangkuman kajian 26 syawal 1435 oleh ustats ahmad zainudin
 

Similar to qowaid fiqhiyah

Meletakkan Landasan dalam Menuntut Ilmu
Meletakkan Landasan dalam Menuntut IlmuMeletakkan Landasan dalam Menuntut Ilmu
Meletakkan Landasan dalam Menuntut Ilmu
Mawar'99
 
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
HelvyEffendi
 
Makalah taqlid
Makalah taqlidMakalah taqlid
Makalah taqlid
FarahWirdatul
 
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islamKEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
syifaavirarachman
 
Makalah ushul fiqih_kel.1
Makalah ushul fiqih_kel.1Makalah ushul fiqih_kel.1
Makalah ushul fiqih_kel.1
Masroisul Muttaqin
 
Makalah katoba adat muna
Makalah  katoba  adat munaMakalah  katoba  adat muna
Makalah katoba adat muna
Septian Muna Barakati
 
Makalah khitan adat muna
Makalah  khitan adat munaMakalah  khitan adat muna
Makalah khitan adat muna
Septian Muna Barakati
 
Makalah katoba suku muna
Makalah katoba suku munaMakalah katoba suku muna
Makalah katoba suku muna
Septian Muna Barakati
 
Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copy
IBNU UBAIDILAH
 
Qawaid fiqh koleksi pt 2
Qawaid fiqh koleksi pt 2Qawaid fiqh koleksi pt 2
Qawaid fiqh koleksi pt 2
Amiruddin Ahmad
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratArif Arif
 
8 cara untuk belajar ikhlas
8 cara untuk belajar ikhlas8 cara untuk belajar ikhlas
8 cara untuk belajar ikhlasMuhsin Hariyanto
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Ra Hardianto
 
Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5
SriWasillah
 
makna ilmu.docx
makna ilmu.docxmakna ilmu.docx
makna ilmu.docx
ssuser829f70
 

Similar to qowaid fiqhiyah (15)

Meletakkan Landasan dalam Menuntut Ilmu
Meletakkan Landasan dalam Menuntut IlmuMeletakkan Landasan dalam Menuntut Ilmu
Meletakkan Landasan dalam Menuntut Ilmu
 
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
 
Makalah taqlid
Makalah taqlidMakalah taqlid
Makalah taqlid
 
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islamKEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
 
Makalah ushul fiqih_kel.1
Makalah ushul fiqih_kel.1Makalah ushul fiqih_kel.1
Makalah ushul fiqih_kel.1
 
Makalah katoba adat muna
Makalah  katoba  adat munaMakalah  katoba  adat muna
Makalah katoba adat muna
 
Makalah khitan adat muna
Makalah  khitan adat munaMakalah  khitan adat muna
Makalah khitan adat muna
 
Makalah katoba suku muna
Makalah katoba suku munaMakalah katoba suku muna
Makalah katoba suku muna
 
Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copy
 
Qawaid fiqh koleksi pt 2
Qawaid fiqh koleksi pt 2Qawaid fiqh koleksi pt 2
Qawaid fiqh koleksi pt 2
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
 
8 cara untuk belajar ikhlas
8 cara untuk belajar ikhlas8 cara untuk belajar ikhlas
8 cara untuk belajar ikhlas
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
 
Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5
 
makna ilmu.docx
makna ilmu.docxmakna ilmu.docx
makna ilmu.docx
 

qowaid fiqhiyah

  • 1. Euis Ratnasari Hilyah Jamaludin Sumiyati Fitriani Nurul Azzmi Namira Syafi‟ah Sinta Hanifa Nur Azizah Elva Soraya
  • 2. Maksudnya bahwa orang yang diam itu tidak bisa dianggap sebagai suatu persetujuan seperti sikap diamnya orang tua atau guru terhadap anak-anak didiknya. Begitu juga diamnya „ulama‟ atau tersangka saat di periksa tidak bisa dianggap sebagai suatu sikap setuju.
  • 3. a) b) Diamnya beliau Nabi saw terhadap ucapan atau perbuatan para sahabat. Hal ini dianggap sebagai suatu sikap beliau yang setuju, bahkan termasuk “Sunnah Taqriri”. Diamnya gadis saat ditanya walinya tentang mau dan tidaknya ia dinikahkan dengan laki-laki, baik pilihan sendiri maupun pilihan walinya.
  • 4. Janda itu lebih berhak dengan dirinya dari pada walinya dan gadis dimintai persetujuan tentang dirinya....adapun persetujuannya(cukup) sikap diamnya.
  • 5. A. Dasar hukum kaidah kesembilan belas Kaidah ini berdasarkan perkataan Nabi Muhammad saw kepada „Aisyah ra., katanya sebagai berikut: Pahalamu itu berdasarkan pada usahanya
  • 6. 1. 2. Shalat witir yang dilaksanakan dengan cara diputus, akan menambah dilakukanya suatu perbuatan, yaitu niat, takbir dan salam. Shalat sunnah dengan cara berdiri, lebih utama dari pada dengan duduk dan duduk lebih utama dari pada dengan berbaring.
  • 7. Sekalipun demikian, tidak semua perbuatan masuk kedalam kaidah tersebut, sehingga ditemukan adanya beberapa perbuatan yang dikecualikan, yaitu: 1) 2) Membaca surat-surat pendek dalam shalat, lebih utama dari pada bacaan panjang potongan dari surat yang panjang, sebab bacaan seperti inilah yang biasa dilakukan oleh Nabi saw. Shadaqoh qurban dengan terlebih dahulu memakan sedikit dagingnya untuk mengambil berkah, lebih utama dari pada keseluruhannya dishadaqohkan, sebab hal ini yang sesuai dengan sabda Nabi saw.: Makanlah kamu sekalian, lau sedekahkanlah dan simpanlah.
  • 8. Maksudnya, perbuatan yang hasil kemanfaatannya dapat dirasakan oleh orang lain, lebih utama dari pada perbuatan yang hasil kemanfaatannya hanya dapat dirasakan oleh dirinya sendiri. Tanggapan para ulama 1. Imam Syafi‟i berpendapat bahwa mencari ilmu itu lebih utama dari pada shalat-sunnah, karena mencari ilmu akan bisa bermanfaat pada orang banyak, sedang shalat sunnah hanya pada diri sendiri.
  • 9. Sesungguhnya ketaatan yang lebih utama adalah menurut kadar ukuran kemaslahatan yang ditimbulkannya 2. Ibnu Qayyim berpendapat: Sesungguhnya peribadatan yang paling utama ialah melakukan perbuatan yang diridhoi Allah dan yang sesuai dengan tuntutan dan kepentingan umum, dimana perbuatan tersebut sedang diberlakukan didalamnya.
  • 10. A. Dasar Hukum Kaidah Kedua Puluh Satu Kaidah ini berdasarkan adanya sabda Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Tidak ada cara yang paling aku sukai dari hamba-ku yang memerdekakan diri kepada-ku dengan melaksanakan segala sesuatu yang telah Aku fardhukan kepadanya dan tidak henti-hentinya hamba-ku mendekatkan diri kepada- ku dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah sehingga Aku mencintainya.
  • 11. Dalam menghadapi kaidah tersebut, sebagian „Ulama‟ membuat suatu pengecualian, diantaranya ialah: 1. Membebaskan pembayaran orang yang sedang mengalami kesulitan itu lebih utama dari pada memberi penundaan terhadap pembayaran , sebab pembebasan itu hukumnya adalah “Sunnah” , sedang penundaan hukumnya “Wajib” , sebagai firman Allah swt sebagai berikut: Dan jika berhutang itu dalam kesulitan, maka berilah penundaan sampai pada ia berkecukupan. Dan mensedekahkan (sebagian atau semua hutang) itu lebih baik jika kamu mengetahui.
  • 12. Memulai memberi salam itu hukumnya “Sunnah” dan statusnya lebih utama dari orang yang menjawabnya. Karena itulah hukum menjawab adalah “ Wajib”. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi saw sebagai berikut: 2. Dua orang pejalan kaki jika bertmu, maka diantara keduanya yang mendahului mengucapkan “salam” ( kepada kawannya) itulah yang lebih utama
  • 13. SUB KAIDAH 1. 2. 3. suatu kesunnahan. Kewajiban tdk blh ditinggalkan krn Aktifitas yg sebelumnya dilarang, ketika diperbolehkan maka hukumnya menjadi wajib. suatu yg sandainya tdk diysriatkan adalah perbuatan terlarang merupakan bukti kewajibannya.