Amiruddin Ena adalah seorang sastrawan Sulawesi tenggara yang juga dikenal sebagai Sastrawan Nasional, Nama beliau cukup asing di telinga mahasiswa Universitas Halu Oleo, terutama Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya. salah satu alasan yang memicu hal tersebut karena belia kurang mem-publikasikan karya-karyanya. padahal dalam menulis puisi dan naskah drama ia sangat produktif.
Puisi-puisi ini menceritakan tentang cinta, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial. Puisi pertama dan kedua mendeskripsikan perasaan cinta sang penyair kepada seorang wanita bernama Narti. Puisi ketiga menggambarkan kehidupan buruh tani yang menderita kemiskinan meskipun bekerja keras. Puisi selanjutnya menggambarkan kisah cinta antara Joki Tobing dan Widuri yang disaksikan latar belakang kemisk
Dokumen ini berisi kumpulan puisi dan prosa yang menceritakan tentang cinta, kenangan, kesepian, peringatan, dan pesan sang ibu. Beberapa tema yang diangkat antara lain cinta sederhana, hujan bulan juni, kenangan akan rumah tua dan masa lalu, kerinduan akan kekasih yang jauh, serta pesan untuk selalu melawan penguasa yang zalim dan korup.
Puisi-puisi ini menceritakan tentang cinta, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial. Puisi pertama dan kedua mendeskripsikan perasaan cinta sang penyair kepada seorang wanita bernama Narti. Puisi ketiga menggambarkan kehidupan buruh tani yang menderita kemiskinan meskipun bekerja keras. Puisi selanjutnya menggambarkan kisah cinta antara Joki Tobing dan Widuri yang disaksikan latar belakang kemisk
Dokumen ini berisi kumpulan puisi dan prosa yang menceritakan tentang cinta, kenangan, kesepian, peringatan, dan pesan sang ibu. Beberapa tema yang diangkat antara lain cinta sederhana, hujan bulan juni, kenangan akan rumah tua dan masa lalu, kerinduan akan kekasih yang jauh, serta pesan untuk selalu melawan penguasa yang zalim dan korup.
1) Dokumen tersebut merupakan kumpulan lagu daerah Indonesia dalam bahasa Sunda dan Jawa yang mencakup berbagai tema seperti cinta, alam, dan patriotisme.
Kumpulan puisi tersebut membahas berbagai tema seperti cinta, kehidupan, alam, sekolah, dan bencana. Puisi-puisi tersebut menggambarkan perasaan sedih akibat cinta bertepuk sebelah tangan, hikmah dalam menghadapi liku kehidupan, keindahan alam Indonesia, kenangan indah di sekolah, serta dampak buruk sampah dan kekeringan bagi lingkungan.
Tiga dokumen menggambarkan suasana malam yang sepi dan sendirian. Mengisahkan kerinduan akan kehadiran orang terkasih yang telah jauh. Menggunakan imajinasi untuk menemani rasa kesepian di malam hari.
Pantun Ibunda menceritakan tentang seorang ibu yang tetap tegar menghadapi berbagai kesulitan kehidupan seperti kemiskinan, pengangguran, dan sakit. Dialam Gamang menceritakan seseorang yang mulai memahami kenyataan kehidupan yang pahit. Perjalanan berisi pesan bahwa kehidupan hanya tentang datang dan pergi, serta tanggung jawab atas kemauan sendiri.
Kumpulan puisi tersebut menceritakan tentang pengalaman penyair sebagai penyair kecil, komunikasi melalui puisi, perjalanan hidup, alam, dan refleksi diri. Puisi-puisi tersebut menggunakan bahasa yang indah dan puitis untuk menyampaikan berbagai pesan.
Hubungan antara seekor makhluk berbulu putih dari Kutub Utara dan seekor makhluk berbulu coklat dari Kutub Selatan. Mereka bertemu di pegunungan dan jatuh cinta. Setelah menikah, sang istri melahirkan telur bukan bayi. Mereka menerima takdir itu dengan ikhlas.
Aku ingin meraih kembali cintamu menjadi kenyataanRicky L
Dokumen tersebut merupakan kumpulan pantun dan puisi yang menceritakan tentang cinta, rindu, dan penderitaan akibat cinta yang tidak terbalas. Beberapa tema utama yang disinggung adalah kerinduan akan kekasih, penantian, arti sebuah cinta, serta pengorbanan demi cinta.
Dokumen tersebut merupakan kumpulan puisi yang bertema perpisahan antara siswa dengan guru, sahabat, dan tempat yang ditinggalkan setelah lulus sekolah. Puisi-puisi tersebut menggambarkan perasaan sedih, rindu, haru biru, serta penghargaan yang mendalam kepada guru dan sahabat yang telah banyak memberikan pengaruh positif bagi pembentukan karakter siswa selama di sekolah.
Puisi-puisi tersebut menceritakan tentang perjalanan hidup, mimpi, harapan, dan keyakinan. Mengisahkan tentang pengorbanan, penghargaan, serta menghadapi rintangan dalam meraih cita-cita.
Ketiga puisi mengangkat tema kesedihan dan penderitaan rakyat. Puisi kedua menggambarkan tangisan rakyat di balik kemegahan tanah air. Puisi ketiga mengisahkan doa para pelaut yang berjuang di lautan. Puisi keempat menceritakan kerinduan penyair pada tanah air yang indah diselingi penderitaan rakyat. Puisi terakhir menggambarkan mayat seseorang tak dikenal di dekat hari pemilu beserta misteri di balik ke
Forum Sastra Jember
mengundang anda untuk bergabung dalam :
Bedah Karya Antologi Puisi "Lelakon", Karya Dhebora Krisnowati S., pada : Sabtu, 4 Juli 2020, pukul 20.00 - 22.00 WIB
Akan hadir :
- Yassin Salleh; Presiden Ziarah Karyawan (Malaysia)
- Dr. Akhmad Taufik, S.S., M.Pd. (Dosen-Penyair)
- Drs. Totok Sudarto, M.M. (Dosen, Peneliti, Penulis
Pembedah :
Siswanto, S.Pd., M.A. - Dosen PBSI FKIP UNEJ
Moderator :
Sulung Lukman, S.S. (Guru-Penyair) - (Harap Join 15 menit sebelum jam mulai)
Zoom Meeting Link
https://bit.ly/BedahKaryaFSJ
#bedahkarya,#antologipuisi,#puisi,#bedahbuku,#bedahbukuantologi
1. Film The Freedom Writers mengangkat tema revolusi mental dan feminisme melalui kisah Erin Gruwell, seorang guru yang berusaha mengubah pandangan siswa tentang diskriminasi ras.
2. Erin menerapkan pendekatan emosional untuk membangun kepercayaan siswa dan menyadarkan mereka bahwa ideologi yang mereka anut selama ini adalah kesalahan.
3. Film ini juga menggambarkan perempuan sebagai sosok pemimpin yang setara dengan laki-
Kemah Literasi Bumi Anoa adalah kemah literasi pertama yang diselenggarakan di Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini diikuti oleh 102 orang peserta dari 23 komunitas literasi dan diisi dengan diskusi, ceramah, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan literasi, bahasa, dan sastra. Kemah ini berlangsung selama dua hari dan berhasil mempererat jaringan antarpenggiat literasi di Sulawesi Tenggara.
More Related Content
Similar to Puisi Sajak perempuan senyum dan lelaki karang Karya Amiruddin Ena
1) Dokumen tersebut merupakan kumpulan lagu daerah Indonesia dalam bahasa Sunda dan Jawa yang mencakup berbagai tema seperti cinta, alam, dan patriotisme.
Kumpulan puisi tersebut membahas berbagai tema seperti cinta, kehidupan, alam, sekolah, dan bencana. Puisi-puisi tersebut menggambarkan perasaan sedih akibat cinta bertepuk sebelah tangan, hikmah dalam menghadapi liku kehidupan, keindahan alam Indonesia, kenangan indah di sekolah, serta dampak buruk sampah dan kekeringan bagi lingkungan.
Tiga dokumen menggambarkan suasana malam yang sepi dan sendirian. Mengisahkan kerinduan akan kehadiran orang terkasih yang telah jauh. Menggunakan imajinasi untuk menemani rasa kesepian di malam hari.
Pantun Ibunda menceritakan tentang seorang ibu yang tetap tegar menghadapi berbagai kesulitan kehidupan seperti kemiskinan, pengangguran, dan sakit. Dialam Gamang menceritakan seseorang yang mulai memahami kenyataan kehidupan yang pahit. Perjalanan berisi pesan bahwa kehidupan hanya tentang datang dan pergi, serta tanggung jawab atas kemauan sendiri.
Kumpulan puisi tersebut menceritakan tentang pengalaman penyair sebagai penyair kecil, komunikasi melalui puisi, perjalanan hidup, alam, dan refleksi diri. Puisi-puisi tersebut menggunakan bahasa yang indah dan puitis untuk menyampaikan berbagai pesan.
Hubungan antara seekor makhluk berbulu putih dari Kutub Utara dan seekor makhluk berbulu coklat dari Kutub Selatan. Mereka bertemu di pegunungan dan jatuh cinta. Setelah menikah, sang istri melahirkan telur bukan bayi. Mereka menerima takdir itu dengan ikhlas.
Aku ingin meraih kembali cintamu menjadi kenyataanRicky L
Dokumen tersebut merupakan kumpulan pantun dan puisi yang menceritakan tentang cinta, rindu, dan penderitaan akibat cinta yang tidak terbalas. Beberapa tema utama yang disinggung adalah kerinduan akan kekasih, penantian, arti sebuah cinta, serta pengorbanan demi cinta.
Dokumen tersebut merupakan kumpulan puisi yang bertema perpisahan antara siswa dengan guru, sahabat, dan tempat yang ditinggalkan setelah lulus sekolah. Puisi-puisi tersebut menggambarkan perasaan sedih, rindu, haru biru, serta penghargaan yang mendalam kepada guru dan sahabat yang telah banyak memberikan pengaruh positif bagi pembentukan karakter siswa selama di sekolah.
Puisi-puisi tersebut menceritakan tentang perjalanan hidup, mimpi, harapan, dan keyakinan. Mengisahkan tentang pengorbanan, penghargaan, serta menghadapi rintangan dalam meraih cita-cita.
Ketiga puisi mengangkat tema kesedihan dan penderitaan rakyat. Puisi kedua menggambarkan tangisan rakyat di balik kemegahan tanah air. Puisi ketiga mengisahkan doa para pelaut yang berjuang di lautan. Puisi keempat menceritakan kerinduan penyair pada tanah air yang indah diselingi penderitaan rakyat. Puisi terakhir menggambarkan mayat seseorang tak dikenal di dekat hari pemilu beserta misteri di balik ke
Forum Sastra Jember
mengundang anda untuk bergabung dalam :
Bedah Karya Antologi Puisi "Lelakon", Karya Dhebora Krisnowati S., pada : Sabtu, 4 Juli 2020, pukul 20.00 - 22.00 WIB
Akan hadir :
- Yassin Salleh; Presiden Ziarah Karyawan (Malaysia)
- Dr. Akhmad Taufik, S.S., M.Pd. (Dosen-Penyair)
- Drs. Totok Sudarto, M.M. (Dosen, Peneliti, Penulis
Pembedah :
Siswanto, S.Pd., M.A. - Dosen PBSI FKIP UNEJ
Moderator :
Sulung Lukman, S.S. (Guru-Penyair) - (Harap Join 15 menit sebelum jam mulai)
Zoom Meeting Link
https://bit.ly/BedahKaryaFSJ
#bedahkarya,#antologipuisi,#puisi,#bedahbuku,#bedahbukuantologi
1. Film The Freedom Writers mengangkat tema revolusi mental dan feminisme melalui kisah Erin Gruwell, seorang guru yang berusaha mengubah pandangan siswa tentang diskriminasi ras.
2. Erin menerapkan pendekatan emosional untuk membangun kepercayaan siswa dan menyadarkan mereka bahwa ideologi yang mereka anut selama ini adalah kesalahan.
3. Film ini juga menggambarkan perempuan sebagai sosok pemimpin yang setara dengan laki-
Kemah Literasi Bumi Anoa adalah kemah literasi pertama yang diselenggarakan di Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini diikuti oleh 102 orang peserta dari 23 komunitas literasi dan diisi dengan diskusi, ceramah, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan literasi, bahasa, dan sastra. Kemah ini berlangsung selama dua hari dan berhasil mempererat jaringan antarpenggiat literasi di Sulawesi Tenggara.
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL AZIZAH KARYA EMMAH AZRA: KRITIK SASTRA FEMINISRAHMATADIANTO
Novel Azizah karya Emmah Azra menceritakan tentang citra perempuan tokoh utama bernama Azizah. Penelitian ini menggunakan tinjauan kritik sastra feminis untuk menganalisis citra diri, keluarga, dan sosial Azizah. Hasilnya menunjukkan bahwa Azizah digambarkan sebagai perempuan muda, mandiri, dan berperan aktif di keluarga dan masyarakat tanpa dibatasi gender.
Naskah Drama "Teater Husen dan Petuahnya"RAHMATADIANTO
Dokumen ini merupakan naskah drama berjudul "Husen dan Petuahnya" yang terdiri atas 4 adegan. Adegan pertama memperkenalkan Husen yang dibuang ke hutan karena nakal, bertemu kakek dan ular yang memberinya petuah. Adegan kedua menunjukkan Husen diterima bekerja di istana setelah berhasil menjalankan tugas-tugas. Adegan ketiga, Husen berhasil menjalankan tugas dari sultan dengan baik. A
Sebuah Esai "Lawela warisan dan tanah air kata kata"RAHMATADIANTO
Perkara sengketa tanah pada awal 2016 mulai terjadi di hampir sebagaian wilayah kabupaten Buton Selatan, Salah satunya di Lawela Selatan, setelah harga tanah semakin mahal, tidak sedikit orang yang berlomba untuk meperoleh tanah, baik warisan maupun mengklaim hak milik orang sebagai salah satu tahan mereka.
Analisis novel hikayat kadiroen Oleh Rahmat AdiantoRAHMATADIANTO
Novel Hikayat Kadiroen menggunakan narator ketiga yang memberikan gambaran mengenai kehidupan masyarakat di bawah sistem kolonial Belanda. Narator mengungkap kebenaran alternatif tentang ketimpangan struktur birokrasi kolonial dan hubungan antara pejabat Belanda dengan rakyat pribumi. Cerita berfokus pada perjuangan Kadiroen melepaskan diri dari ketergantungan kebijakan pemerintah kolonial dengan mene
Analisis novel hikayat kadiroen Oleh Rahmat Adianto
Puisi Sajak perempuan senyum dan lelaki karang Karya Amiruddin Ena
1. Dari Seorang Pelaut
Karya: Amruddin Ena
Buton, 31 Januari 2015
dari laut.
kutemukan kisah malam.
adalah sebuah sepi di lautan.
nasib digantungkan kepada ombak mendayu
Malam meniupkan angin, darah menjelma beku
dari seorang pelaut
malam saksi sepi menusuki sukma
gemuruh angin serupa sangkakala
siap menarik roh dan jasad
dari melaut
laut adalah nyanyian sepi
daratan seperti kekasih dirindukan
2. Sajak Perempuan Senyum dan Lelaki Karang
Karya: Amiruddin Ena
Buton, 18 Juli 2012
Entah dari mana?
Semalam aku mimpi kau jatuh
Jatuh dalam pelukanku.
Pelukan yang begitu hangat
Meruncing ke bilik-bilik jantungku
Mesra pandanganmu
Tenggelam di kelopak mata
Tiba-tiba seekor elang membawamu
Terbang-
Kepada awan
Aku mengejar tanpa kuasa
Aku patah di ranting pohon mati
Hanya bisa pandangmu
Jauh, lenyap di mata senja
Aku tersentak di sepertiga malam
sesaat wajahmu membayangi
Malam yang berbunga mimpi
rindu hanya serupa karang laut
Mengapa aku lalai
Menyerahkan kau bersama elang itu?
Sadarlah, nasibmu dan aku jauh
Kau terlahir dengan senyuman
Aku terlahir dengan karang rindu
3. Malam Purnama
Karya: Amiruddin Ena
Kendari, 27 Juli 2011
Mawar dalam jiwa
Mengering tanpa air suka
Sebab awan tak lagi menurunkan hujan
Sejak purnama mengecupkan sebait puisi perpisahan
malam itu.
Malam yang sesak
Rindu menjadi beku
Sebab esok rembulandatang bukan untukku
Dialah mimpi menjelma batu
4. Sudah Terbakar
Karya: Amiruddin Ena
Buton, 7 Februari 2011
Sudah kuduga
Semua akan begini akhirnya
Setelah kau minta keras
Nyalakan sumbu yang sengaja kusembunyikan
Di dalam lemari nuraniku
Harus apa lagi?
Api itu sudah berkobar sana, sini
Membakar ruang-ruang nurani
Membakar muka ini juga
Sebab kau tak pernah pahami itu
Sudah terlanjur begini
Habislah segala impian
Hanya aib yang meracuni segala muka
juga nama dan hati
Sudah terbakar
Sesal hanyalah bumbu yang merapuh.
Kau tak akan apa-apa
Aku tak punya apa-apa lagi
Semua sia-sia!
5. Sajak Kesangsian
Karya: Amiruddin Ena
Buton, 17 Agustus 2011
Sepertinya sudah kusangsikan janji
yang kau ucapkan lewat surat waktu itu
Mungkin ini adalah kemunafikan. Buatmu!
Atau hanyalah rasa bodoh yang kalut, karena
sudah jauh memujamu yang melangit.
Apapun itu kuterima saja!
Sudah tersiksa batin ini, jika saja menunggu kasatmu
Bayanganmu saja masih kusangsikan
Kadang kau ilusi. Bagiku!
Kadang juga kau ada, karena
Harapan kau akan mengecup tangan kananku.
Sulit terbang ke istana langitmu.
Jika tak ada sayap seperti camar itu. Bagiku!
Baiknya aku berjalan pada lorong sendiri
Menikmati masa bodoh atau kemunafikan
Daripada menunggu kasatmu lagi.
Apapun nanti, kuterima saja!
6. TANGISAN INA DI HARI IBU
KARYA: AMIRUDDIN ENA
BUTON, 17 DESEMBER 2015
INA,
TIDAK SAMPAIKAH SALAM RINDUKU
YANG SELALU KU TITIPKAN
DENGAN SENDUAN KERESAHAN
DARI ANAK YANG LAHIR DARI RAHUMMU?
ATAUKAH MATAMU BERPALING
ANAK-ANAKMU KINI HIDUP DI ANTARA DINDING KARTON
DITERPA TOPAN BADAI YANG MENDURJAKAN NESTAPA
DI TANAH LAHIRMU SENDIRI
INA,
DUNIA INI KERAS, KAUPUN DIAM MENGERAS
MELIHAT ANAK-ANAKMU DITERPA TSUNAMI ACEH DAN MENTAWAI
GEMPA DAHSYAT DI SUMBAR
DAN INI KALI LONGSOR DI TANAH BANJAR NEGARA
MELAHAP ANAK-ANAK SEBELUM MEMELUK SAUDARANYA SENDIRI
DALAM KERESAHAN YANG TERPIAS
KEPADA SUKMA YANG MENDERU
MENJALAR GAIRAH, MERAMBAH NALURI
KUTANYAKAN PELUKAN ITU, INA?
INAKU,
SAKIT INI SUDAH MEMANJANG
MATAHARIMU TELAH MELANGIT
DARAH DAN AIRMATA MASIH SAJA MENETES
SATU PERMOHONAN PADAMU
BAWALAH ANAK-ANAKMU KEMBALI FITRAH
AGAR BENDERA JAYA KEMBALI BERKIBAR
INA, SELAMAT HARIMU.
7. Permohonan Kado Terbaik Dari-Mu
Karya: Amiruddin Ena
Buton, 8 Januari 2013
Malam mulai pekatkan mata
Bulan tanpa bintang, langit mendung akan hujan
Semakin sunyi, menghujam dada
Jauh dari riuh bahagia
Sudah dua puluh delapan musim perjalanan
Aku seperti diasingkan waktu
Hanya memeluk sunyi. Senyum saja!
segalanya sibuk, tak perlu tahu
kalau senyum ini hanya tipuan sesat
Oh, mungkinkah jiwaku telah jauh
oleh pandangan bulan
Hingga bunga tidurku turut ngeri
Sejak sunyi ini meruncingkan angan?
Siapa yang tahu?
Petuah selalu terbagi kepada duka
Aku juga sungguh luka
Kadang bergeming dalam gelap
Seperti “gendang tanpa irama”
Satu saja, sebelum lelap pada pekat malam ini
Tuhanku, berilah kado terbaik
jika sepuluh matahari menjemputku.
8. Di Musim Dua Nol Satu Dua
Karya: Amiruddin Ena
Buton, 6 Agustus 2012
Musim: gugur bintang
Matahari dan bulan merubah haluan
Kompas manusia retak busurnya
Bergantilah musik
Dua nol satu dua
Angka: mekar musim baru
Ada naga bangun menyulutkan api
Ada nenas bertunas hijau
Untuk tujuh kemakmuran
siang matahari dan malam bulan
Dua nol satu dua
Angka putra mahkota lahirlah martabattujuh
demi kejora Butuuni
9. Jangan Bersedih Wa Ode Pogo, Kadatua
Karya: Amiruddin Ena
Buton, 3 Januari 2011
Jangan bersedih Wa Ode
Jika kini kau hanya makam belaka
Anak, cucumu tak lagi menari linda
Jangan bersedih Wa Ode
Jika kini kau hanya dongeng belaka
Anak, cucumu enggan lagi berkisah
Jangan bersedih Wa Ode
Jika kini air matamu kering
Anak, cucumu lupa lagi menyebutmu
Jangan bersedih Wa Ode
Jika benar anak, cucumu tak lagi menari linda,
Enggan berkisah dan lupa akan namamu
Maka cicitmu ini yang akan
Memfitrahkan kembali tanah kadatua ini
10. Perbincangan Penawaran Kontrak Barter
Karya: Amiruddin Ena
Buton, 20 Juli 2011
Apa yang kau inginkan dariku?
Aku ingin ilmu dan amalmu
Kemudian aku tukar dengan harta benda
Agar kau lupa akan siksa kubur
Aku ingin juga mimpimu
Kemudian aku tukar dengan lautan birahi
Agar kau lupa akan padang Ma’shar
Apalagi yang kau inginkan?
Aku ingin suara merdumu
Kemudian aku tukar dengan kebisuan
Agar kau tak melantunkan lagu permainan menjijikanku
Aku ingin juga imanmu
Kemudian aku tukar dengan kenistaan
Agar kau jauh dari syorga
Apalagi yang kau inginkan?
Aku ingin taqwamu
Kemudian aku tukar dengan jabatan semu
Agar jadi abdiku di neraka nanti
Aku ingin juga KEKASIHmu itu
Kemudian aku tukar dengan bangkaiku
Agar kau kekal bersamaku dalam mahligai kekafiran
Hentikanlah, kontrak barter ini tak akan aku paraf
karena barter itu tidak sah lagi di batinku!