Kumpulan puisi tersebut menceritakan tentang pengalaman penyair sebagai penyair kecil, komunikasi melalui puisi, perjalanan hidup, alam, dan refleksi diri. Puisi-puisi tersebut menggunakan bahasa yang indah dan puitis untuk menyampaikan berbagai pesan.
Puisi-puisi ini menceritakan tentang kerinduan akan kekasih yang tak lagi menghubungi, kenangan indah bersama yang telah berlalu, serta kesepian yang hadir akibat ketiadaan sosok terkasih. Puisi-puisi ini mengekspresikan perasaan rindu, kecewa, sedih namun pada akhirnya menerima takdir atas berakhirnya kisah cinta.
1) Dokumen tersebut merupakan kumpulan lagu daerah Indonesia dalam bahasa Sunda dan Jawa yang mencakup berbagai tema seperti cinta, alam, dan patriotisme.
Forum Sastra Jember
mengundang anda untuk bergabung dalam :
Bedah Karya Antologi Puisi "Lelakon", Karya Dhebora Krisnowati S., pada : Sabtu, 4 Juli 2020, pukul 20.00 - 22.00 WIB
Akan hadir :
- Yassin Salleh; Presiden Ziarah Karyawan (Malaysia)
- Dr. Akhmad Taufik, S.S., M.Pd. (Dosen-Penyair)
- Drs. Totok Sudarto, M.M. (Dosen, Peneliti, Penulis
Pembedah :
Siswanto, S.Pd., M.A. - Dosen PBSI FKIP UNEJ
Moderator :
Sulung Lukman, S.S. (Guru-Penyair) - (Harap Join 15 menit sebelum jam mulai)
Zoom Meeting Link
https://bit.ly/BedahKaryaFSJ
#bedahkarya,#antologipuisi,#puisi,#bedahbuku,#bedahbukuantologi
Ketiga puisi mengangkat tema kesedihan dan penderitaan rakyat. Puisi kedua menggambarkan tangisan rakyat di balik kemegahan tanah air. Puisi ketiga mengisahkan doa para pelaut yang berjuang di lautan. Puisi keempat menceritakan kerinduan penyair pada tanah air yang indah diselingi penderitaan rakyat. Puisi terakhir menggambarkan mayat seseorang tak dikenal di dekat hari pemilu beserta misteri di balik ke
Hubungan antara seekor makhluk berbulu putih dari Kutub Utara dan seekor makhluk berbulu coklat dari Kutub Selatan. Mereka bertemu di pegunungan dan jatuh cinta. Setelah menikah, sang istri melahirkan telur bukan bayi. Mereka menerima takdir itu dengan ikhlas.
Puisi-puisi ini menceritakan tentang cinta, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial. Puisi pertama dan kedua mendeskripsikan perasaan cinta sang penyair kepada seorang wanita bernama Narti. Puisi ketiga menggambarkan kehidupan buruh tani yang menderita kemiskinan meskipun bekerja keras. Puisi selanjutnya menggambarkan kisah cinta antara Joki Tobing dan Widuri yang disaksikan latar belakang kemisk
Puisi-puisi ini menceritakan tentang kerinduan akan kekasih yang tak lagi menghubungi, kenangan indah bersama yang telah berlalu, serta kesepian yang hadir akibat ketiadaan sosok terkasih. Puisi-puisi ini mengekspresikan perasaan rindu, kecewa, sedih namun pada akhirnya menerima takdir atas berakhirnya kisah cinta.
1) Dokumen tersebut merupakan kumpulan lagu daerah Indonesia dalam bahasa Sunda dan Jawa yang mencakup berbagai tema seperti cinta, alam, dan patriotisme.
Forum Sastra Jember
mengundang anda untuk bergabung dalam :
Bedah Karya Antologi Puisi "Lelakon", Karya Dhebora Krisnowati S., pada : Sabtu, 4 Juli 2020, pukul 20.00 - 22.00 WIB
Akan hadir :
- Yassin Salleh; Presiden Ziarah Karyawan (Malaysia)
- Dr. Akhmad Taufik, S.S., M.Pd. (Dosen-Penyair)
- Drs. Totok Sudarto, M.M. (Dosen, Peneliti, Penulis
Pembedah :
Siswanto, S.Pd., M.A. - Dosen PBSI FKIP UNEJ
Moderator :
Sulung Lukman, S.S. (Guru-Penyair) - (Harap Join 15 menit sebelum jam mulai)
Zoom Meeting Link
https://bit.ly/BedahKaryaFSJ
#bedahkarya,#antologipuisi,#puisi,#bedahbuku,#bedahbukuantologi
Ketiga puisi mengangkat tema kesedihan dan penderitaan rakyat. Puisi kedua menggambarkan tangisan rakyat di balik kemegahan tanah air. Puisi ketiga mengisahkan doa para pelaut yang berjuang di lautan. Puisi keempat menceritakan kerinduan penyair pada tanah air yang indah diselingi penderitaan rakyat. Puisi terakhir menggambarkan mayat seseorang tak dikenal di dekat hari pemilu beserta misteri di balik ke
Hubungan antara seekor makhluk berbulu putih dari Kutub Utara dan seekor makhluk berbulu coklat dari Kutub Selatan. Mereka bertemu di pegunungan dan jatuh cinta. Setelah menikah, sang istri melahirkan telur bukan bayi. Mereka menerima takdir itu dengan ikhlas.
Puisi-puisi ini menceritakan tentang cinta, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial. Puisi pertama dan kedua mendeskripsikan perasaan cinta sang penyair kepada seorang wanita bernama Narti. Puisi ketiga menggambarkan kehidupan buruh tani yang menderita kemiskinan meskipun bekerja keras. Puisi selanjutnya menggambarkan kisah cinta antara Joki Tobing dan Widuri yang disaksikan latar belakang kemisk
Puisi 1 menceritakan peristiwa kecelakaan seseorang yang terlanggar motor dan meninggal. Puisi 2 membahas tentang meminta hikmat kepada Tuhan dalam melihat alam semesta. Puisi 3 berisi permohonan untuk melihat isi hati penyair yang sudah seperti daerah uji coba senjata nuklir.
Dokumen ini berisi kumpulan puisi dan prosa yang menceritakan tentang cinta, kenangan, kesepian, peringatan, dan pesan sang ibu. Beberapa tema yang diangkat antara lain cinta sederhana, hujan bulan juni, kenangan akan rumah tua dan masa lalu, kerinduan akan kekasih yang jauh, serta pesan untuk selalu melawan penguasa yang zalim dan korup.
Cerita ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Agung yang jatuh cinta pada Riana, gadis cantik di desanya. Agung merasa senang ketika Riana tersenyum padanya suatu sore. Namun, ketika Agung pulang kampung setelah bekerja di kota, ia mendapati bahwa sahabatnya, War, juga menyukai Riana. Hal ini membuat Agung marah pada War. Selain itu, cerita ini juga menyinggung tentang Nur, gadis lain yang disuk
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUHAldi Aldinar
ANTOLOGI SYAIR 9 J - SMPN 1 CIPANAS
JAGUAR PETANG TIGA PULU
Syair ini terdiri dari berbagai genre, tema, perasaan, dan kisah yang ber beda. dari mulai kisah asmara, rindu, pengkhianatan,dan lain sebagainya yang sangat kompilasi dengan bahasa gugahan yamg sederhana, tak bisa diterka setiap kepengarangannya misterius, maka bacalah !!!!!!
Puisi Sajak perempuan senyum dan lelaki karang Karya Amiruddin EnaRAHMATADIANTO
Amiruddin Ena adalah seorang sastrawan Sulawesi tenggara yang juga dikenal sebagai Sastrawan Nasional, Nama beliau cukup asing di telinga mahasiswa Universitas Halu Oleo, terutama Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya. salah satu alasan yang memicu hal tersebut karena belia kurang mem-publikasikan karya-karyanya. padahal dalam menulis puisi dan naskah drama ia sangat produktif.
Puisi ini asli karya In Hari Purwanto, S.Pd., M.Si., M.Pd. berisi tentang kehidupan manusia yang sempat dipotret penyair menjadi karya kumpulan puisi kaca mata.
1. Dokumen tersebut menggambarkan keindahan alam Indonesia melalui berbagai penggalan puisi yang mendeskripsikan pemandangan alam.
2. Puisi-puisi tersebut menggambarkan keindahan alam seperti hutan, gunung, laut, sawah, dan matahari terbenam.
3. Dokumen ini berisi apresiasi akan keindahan alam ciptaan Tuhan di Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya.
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari buku puisi karya N.G. Dian yang berjudul "Karena Kamu Jauh, Puisi Ini Ada". Pendahuluan menjelaskan bahwa buku ini berisi puisi-puisi panjang yang menggambarkan kerinduan penulis kepada sang pujaan hati. Puisi-puisi tersebut ditulis untuk mengungkapkan perasaan cinta melalui kata-kata indah dalam bentuk puisi.
Puisi menggunakan bahasa yang indah untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Terdapat beberapa unsur pembentuk puisi, seperti majas yang menciptakan kesan tertentu, irama yang memberi jiwa emosional, penggunaan kata konotatif, kata berlambang, dan penggambaran imajinatif. Puisi diajarkan untuk membantu siswa memahami ekspresi kreatif melalui bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa istilah sastra seperti aktor, alegori, alierasi, alur cerita, alusi, amanat, dan berbagai majas serta genre sastra seperti antologi, biografi, cerita anak, dan cerpen. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi dan contoh dari berbagai istilah tersebut.
Puisi 1 menceritakan peristiwa kecelakaan seseorang yang terlanggar motor dan meninggal. Puisi 2 membahas tentang meminta hikmat kepada Tuhan dalam melihat alam semesta. Puisi 3 berisi permohonan untuk melihat isi hati penyair yang sudah seperti daerah uji coba senjata nuklir.
Dokumen ini berisi kumpulan puisi dan prosa yang menceritakan tentang cinta, kenangan, kesepian, peringatan, dan pesan sang ibu. Beberapa tema yang diangkat antara lain cinta sederhana, hujan bulan juni, kenangan akan rumah tua dan masa lalu, kerinduan akan kekasih yang jauh, serta pesan untuk selalu melawan penguasa yang zalim dan korup.
Cerita ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Agung yang jatuh cinta pada Riana, gadis cantik di desanya. Agung merasa senang ketika Riana tersenyum padanya suatu sore. Namun, ketika Agung pulang kampung setelah bekerja di kota, ia mendapati bahwa sahabatnya, War, juga menyukai Riana. Hal ini membuat Agung marah pada War. Selain itu, cerita ini juga menyinggung tentang Nur, gadis lain yang disuk
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUHAldi Aldinar
ANTOLOGI SYAIR 9 J - SMPN 1 CIPANAS
JAGUAR PETANG TIGA PULU
Syair ini terdiri dari berbagai genre, tema, perasaan, dan kisah yang ber beda. dari mulai kisah asmara, rindu, pengkhianatan,dan lain sebagainya yang sangat kompilasi dengan bahasa gugahan yamg sederhana, tak bisa diterka setiap kepengarangannya misterius, maka bacalah !!!!!!
Puisi Sajak perempuan senyum dan lelaki karang Karya Amiruddin EnaRAHMATADIANTO
Amiruddin Ena adalah seorang sastrawan Sulawesi tenggara yang juga dikenal sebagai Sastrawan Nasional, Nama beliau cukup asing di telinga mahasiswa Universitas Halu Oleo, terutama Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya. salah satu alasan yang memicu hal tersebut karena belia kurang mem-publikasikan karya-karyanya. padahal dalam menulis puisi dan naskah drama ia sangat produktif.
Puisi ini asli karya In Hari Purwanto, S.Pd., M.Si., M.Pd. berisi tentang kehidupan manusia yang sempat dipotret penyair menjadi karya kumpulan puisi kaca mata.
1. Dokumen tersebut menggambarkan keindahan alam Indonesia melalui berbagai penggalan puisi yang mendeskripsikan pemandangan alam.
2. Puisi-puisi tersebut menggambarkan keindahan alam seperti hutan, gunung, laut, sawah, dan matahari terbenam.
3. Dokumen ini berisi apresiasi akan keindahan alam ciptaan Tuhan di Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya.
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari buku puisi karya N.G. Dian yang berjudul "Karena Kamu Jauh, Puisi Ini Ada". Pendahuluan menjelaskan bahwa buku ini berisi puisi-puisi panjang yang menggambarkan kerinduan penulis kepada sang pujaan hati. Puisi-puisi tersebut ditulis untuk mengungkapkan perasaan cinta melalui kata-kata indah dalam bentuk puisi.
Puisi menggunakan bahasa yang indah untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Terdapat beberapa unsur pembentuk puisi, seperti majas yang menciptakan kesan tertentu, irama yang memberi jiwa emosional, penggunaan kata konotatif, kata berlambang, dan penggambaran imajinatif. Puisi diajarkan untuk membantu siswa memahami ekspresi kreatif melalui bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa istilah sastra seperti aktor, alegori, alierasi, alur cerita, alusi, amanat, dan berbagai majas serta genre sastra seperti antologi, biografi, cerita anak, dan cerpen. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi dan contoh dari berbagai istilah tersebut.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
1. "Penyair kecil"
Oleh:Jupri_rokan
Aku adalah penyair kecil yang haus akan tulisan
Aku adalah penyair kecil yang lapar dengan bacaan
Tinta-tinta yang tidak pernah cukup dalam tulisan ku
Kertas-kertas yang tidak sanggup menemani ku
Suara, bergetar diamuk tubuh yang kedinginan
Jari-jemari tak sanggup lagi memegang penah, yang hampir jatuh
Aku adalah penyair kecil yang tak kalah dengan musim
Ditengah hujan berlari dilereng lumpur
Ku sapu wajah yang bertanah
Aku adalah penyair kecil takut akan ranting-ranting tinta habis sia-sia.
9 September 2018
2. "Puisi komunikasi"
Oleh: Jupri_rokan
Berita pagi ini terlalu menarik perhatian para pencinta surat kabar
Ditemani secangkir kopi yang baru disedu
Tak terasa waktu sudah mulai siang
Cerita ini begitu tanggung untuk tidak diselesaikan, setiap kata, setiap
kalimat mempunyai arti yang siap untuk bincangkan.
Orang-orang asyik bercakap dengan telepon yang ada di gegamannya.
Komunikasi lewat kertas sangatlah menyenangkan, tak ada kecurigaan
bahkan kepala jauh dari kata emosi
Ayo bercakap dengan media, sampai menemukan Lubuk ilmu, sehingga
menjadi jembatan komunikasi.
9 September 2018
3. "Hijrah"
Oleh :Jupri_rokan
Satu muharam tetaplah satu muharam
Pribadi sudah menua,
jiwa sudah mulai pikun,
Suara keras mulai menghilang,
Hijrah....
Satu muharam terus berlanjut
Pribadi pendosa,
Jiwa pendosa
Apa yang dibanggakan
Hijrah...
Satu muharam terus berpacu
Tak perlu menjadi orang lain
Cukup benahi pribadi mulai menua,
Pribadi pendosa, untuk menjadi pribadi
Yang bermanfaat
12 september 2018
4. “ Mata literasi”
Oleh:Jupri_rokan
Sehelai kertas disudut lemari yang sudah usang, berbau dan sedikit sobek.
Tulisan mulai mengabur satu persatu
Ku ambil lalu ku tiup debu yang menempel.
Ku lihat ada satu kalimat yang terbaca
Ayo bercakap dengan aku
Ternyata aku mulai paham
Membaca, menulis, mengolah, mentransfer,memecahkan masalah
Itu la aku "buku.
12 september 2018
5. "Indonesia Jaya"
Oleh :Jupri_rokan
Mereka merdeka merdeka
Suara pejuang bergemuruh menerjang
Benteng-benteng penjajah
Suara takbir berkumandang
Allahu akbar allahu akbar, allahu akbar
Semangat semakin lantang memecah belantara bumi pertiwi,
Nafas menderu, darah bercucuran
Suara-suara tangis bergelimangan
Hancurkan hancurkan penjajah
Bedil, tombak dan bambu tajam terus menembus tembok lawan
Mereka, allahu akbar
Hingga Indonesia jaya
Merah putih berkibar dilangit pertiwi
12 september 2018
6. "Pujangga biru"
Oleh :Jupri_rokan
Sepekan ini dia merindu hingga igau
Sebuah senyum yang agak memaksa
Terpancar diraut bayangan langkah
Batinnya terpukul, hatinya berkecamuk
Merah terbakar semakin memerah
Tabir pujangga lapuk ditelan jarum jam
Sepekan ini dia risau
Andai rembulan tersenyum dibalik angkasa
Ada bintang bertemu dihulu luak
Tentu pujangga selalu ramah
Walaupun kalbu tergores tajam
Sepekan itu dia terbakar
Menjemput risau tak berujung
Serat daun tersobek dari ranting
Layu, layu dan terbaring
Sepekan ini dia bernafsu
Pujangga biru bimbang terbelengu
13 September 2018
7. Cerita remaja
Oleh :Jupri_rokan
Tak banyak kisah yang bisa ku tuliskan
Dimasa remaja ini
Hanya cerita yang mencibir di kepala ku
Aku anak degil disebut temen sebayaku
Pagi menjemput
Malam berkisah
Masa penuh gurau
Tersentak, terbangun dari igau
Masa apa ini?
Masa didepan terbentang luas menyapa
Seakan melambai dan berbisik
Kesini kesinilah cakapnya
Tak peduli, muak aku marah
Dalam marah ku tertekun
Degilnya aku
Itulah remaja ku.
14 september 2018
8. "Rembulan di langit Rokanhulu"
Oleh:Jupri_rokan
Di pengunjung senja menjemput gulita
Suara bangau bermain digalian kota tenggelam bersama pelukan angkasa
Pukul sembilan bersahaja
Langit merayu tata surya
Diujung menara
Tersenyum rembulan menyapa
Langit rokanhulu bermandi kan cahaya
Berwibawa
Bertakhta
Menjaga alam semesta
Sampai menutup mata
Ujungbatu, 15 september 2018
9. "Sepasang bono"
Oleh:Jupri_rokan
Bergemuruh ditanjung Bayang
Menurut cerita akan munculnya bono
Gemuruh itu disampaikan oleh angin
Semua makhluk meninggalkan sungai
Suka cita sedang dimulai
Oo...Bono Oo.. Bono
Gulungan gelombang menjulang tinggi
Menyapu tebing, merambah anak sungai
Sepasang bono berpacu menuju pantai
Seperti orang bermadu kasih
Dalam nyanyian rakyat Teluk meranti
Dinamakan bakudo bono
Orang-orang Teluk meranti mulai
Mengayu sampan ditengah gelombang
Bono... Bono...
Gelombang begitu dahsyat
Gelombang jantan dan betina
Menghantap dahan
Melambungkan tumbuhan cenggondok
Siulan Bono sampai ke kampung-kampung, ke desa-desa, ke kota-kota
bahkan sampai ke jiran tetangga seberang.
Sehingga pelancung berdatangan bermain Bono.
Ujungbatu 15 September 2018
11. "Anjungan Bono"
Oleh:Jupri_rokan
Riak sungai Kampar baru saja surut dari pasang,
lumpur selutut baru saja mengering,
Satwa, fauna saling berintraksi
Bila kelam mulai tiba, suara kesunyian terdengar di bawah pohon ara.
Nelayan balik dari anak sungai dengan hasil lukanya
Petani pulang dari lahan getahnya
Rimba yang tadi panas berubah gulita
Ditepi tebing terdengar suara percikan air
Yang memanggil ikan pantau
Ooo suara burung hantu memekik..
Ditengah biasan cahaya anak bulan
Pasang malam sungai Kampar mulai naik
Diatas Anjungan terdengar hempasan gelombang besar.
Yang memikul dahan-dahan
Dalam tidur orang-orang
Berselimut kabut Bono
Erangan tengah malam, memecahkan kesunyian
Entah kapan berakhir gelombang ini
Kapal - kapal dari pulau seberang terombang ambing disudut darmaga
Rempah-rempah yang nak dijual terbias basa
Suara pagi mulai lahir ditengah gemuruh
Sahutan burung sili berganti
Lambaian angin terkuak menyikap awan
12. Dari hilir sudah berkayu
Dari Hulu sudah berakit
Di dusun Kuala orang-orang berjual beli
Menjual lada, menjual tempoyak
Untuk diramu bersama keluarga ditengah hari.
Kehidupan dikampung tak sesibuk dikota
Hanya suara pompong yang melengking
Hanya bunyi seruling anak pengembala
Suasana itu bermuara di Teluk sebayang
Konon muncul nya gelombang Bono.
Kekuatan pendekar bukan dari tendangannya
Namun kefokusannya dalam setiap gerakannya
Bugitu juga kesuksesan bukan terletak pada besar atau kecil usaha yang
dijalani
Namun seberapa besarnya ke seriusan kamu dalam menjalaninya.
"Jupri_rokan"
13. "Ruang dan waktu"
Oleh":Jupri_rokan
Sisa-sisa hati tercabik dilerang kalbu
Sejenak menatap kelu- kesa
Tuhan yang agung
Membisik disela-sela ambisi
Terombang-ambing dipeluk badai
Luasnya massa
Menjaga sepi
Terpandang sosok lunglai
Berdegup bicara lantang.
Kosong ditelan masa
Sunyi dalam masa
Nak di ceritakan berbuah pilu
Nak disudahi bersemai duka.
Ujungbatu, 20 september 2018
14. "Menanti senja september"
Oleh :Jupri_rokan
Selamat pagi kekasih ku
Ucapan wujud sayang kepadamu
Bahtera rindu di undang kalbu
Berbisik indah ditelingamu
Semponi rasa bertikam rindu
Raga bertarung disudut dusta
Diujung rindu berpesan kepada nista
Agar tersampaikan pengobatan lara
Senandung tujuh bercerita
Di penantian yang tak tersampaikan
Kelam rindu menanti di september
Berharap luka yang tak berkesudahan
Sampai senja september menghilang
Ujungbatu, 20 september 2018
15. Senja dalam pelangi
Oleh:Jupri_rokan
Ragamu begitu rapuh
Terbalut dalam kemasan yang sudah
Wahai rembulan terbungkus awan pekat
Menore rasa yang tak beradap
Terkutuk benci merenggut peradaban
Tikam cahaya terpecut rias bayu
Terpancar kelangit yang memerah
Alangkah biaknya anak hutan
Ditebas anak tani
Pelangi terbentang diatas karang
Memukul riuk di senyap awan
Rintihan gelombang menyapu perut bumi
Tak sampaikah pengobat dijiwa ini.
Menyesal menjadi perkara sanubari
Terpukau dalam kabut bersendi
Menyingkap prasangka budi diri
Ujungbatu, 26 september 2018
16. “Sajak biru”
Oleh:Jupri_rokan
Putri malu terkuncup diatas dahan
ranting-ranting tak sanggup bertahan
Cahaya fajar terbelah dan
Zona khatulistiwa berbau ganas
Kembang biru bertasbi
Merenggut
17. ”Surga dibalik hijab”
Oleh:Jupri_rokan
Sehelai benang ditenun ditempat sunyi
Hanya terdengar suara gesekan kayu
Yang saling bersinggung kerna dikayuh
Jari-jemari bersimbah pelu,
Wajah perempuan tua itu kelelahan
Terlihat dari pantulan cermin
Setiap hari memijak kayu tenun
Sehelai kain telah dirajut bercorak
Terjuntai setengah betis menutupi
Cela-cela pandangan berdosa
Sejak kemarin kain itu tak beranjak
Dibalik wajah wanita tua itu
Erangan nafas mengangkat bahu
Terpancar diraut dahi berpelu
Pesona terkepung belahan dagu
Menyempurnakan waduh terdahulu
Seakan zikir berlantun irama syahdu
Terpukau, kaum adam
Sampai terbelengu
Untaian kain bercerita tentang dirimu
Kelembutan benang bercakap dirimu
Kain itu menyimpan surga
18. Ujungbatu, 28 september 2018
“Selimut rindu”
Oleh:Jupri_rokan
Tak bisa, tak bisa ku tahan lagi
Semua itu tercurah dijantung hati
Tumbuh menjadi gumpalan dini
Berkembang biak diriak-riak dahi
Menutup aurat yang mencekik rinjani
Ooo sang bulan berbual tasbi
Melantunkan zikir ke alam penuh misteri
Bercerita pada bintang dan menteri
Bersaut-saut di permukaan bumi
Tercecer sumpah berkabung dalam hati
Semua perasaan semakin merindu lagi
Sejarah sempat mengores ke sendi-sendi
Bahkan Menghantap jauh ketepi
Raga rindu menyelimuti rahim sanubari
Entah sampai kapan rindu akan diakhiri
30 september 2018
19. “Menyimpan sunyi”
Oleh :Jupri_rokan
Siang itu tidak begitu panas
Hanya pantulan cahaya di lobang jendela
Suara angin terasa Diteras rumah
Sepasang burung enggan untuk terbang
Luka, terluka sampai berdarah
Menutup kebohongan dalam jasad
Ruang bertemu pada waktu
Risih, bahkan berkata muak
Janji berbau kebencian
Pesan menangis tak diakui
Sejenak menatap kelu pada kejenuhan
Jangan marah, jangan meradang
Menyimpan sesuatu yang menyisakan luka.
Ujungbatu'4 oktober 2018
20. “Mimpi dibulan oktober “
Oleh :Jupri_rokan
Pujangga berbuka tasbi
Merenung sejenak untuk berkaca pada waktu lampau,
Penat sudah Berkisah-kisah
Diujung mata,
Cita-cita waktu kecil nak dicapai
Nak, jika besar nantik tetaplah jadi dirimu
Pesan itu adalah kaca, untuk melihat
Supaya tak jatuh, dari apa yang dikayu
Nak, ibadah kunci dari mimpi
Supaya kalbu mu tenang melangkah
Bicara adalah adab, supaya kata mu menjadi tuntutan
Mimpilah diawal pagi, katakan saya bukan pemimpi.
4 oktober 2018
21. “Petang senja”
Oleh:Jupri_rokan
Ruang sempit semakin mengelap
Tak ada bias cahaya yang menyusup
Rumah cacing diperut berjamur menguap
Bau tanah menyengat berkabung asap
Raut wajah berkerut bertungkai nasib
Separoh tulang punggung berkirap
Mengeluhkan sesal hidup
Biarkan binatang tanah menyantap
Daging-daging yang tak beradap
Sampai lenyap
Senja semakin di ujung atap
Tak ada lagi adap
Tak ada lagi nasib
Tak ada lagi takdir
Bermuara sampai ke penghadap
Hingga petang senja itu mengelap.
Ujungbatu, 9 oktober 2018
22. "Raut pemuda revolusioner"
Oleh:Jupri_rokan
Merajut sejarah yang berkubang bangkai
Cerita silam diperkosa bayang-bayang
Menetes setitik peluh
Berbau darah
Pemuda pengerak bangsa
Terbayang dalam tulisan sejarah kelam
Bersimbah keringat mengajar penjajah
Sekarang tinggal sisa-sisa tembakan
Bertakhta sudah dipegang
Rangkul tangan sang pemimpi
Berbincang, berdiskusi menuju demokratis praktis
Berpacu dengan teknologi informasi
Pemuda, Ragamu kokoh dengan ilmu pengetahuan.
Tikam cahaya pengecut diraut wajahmu
Basuhlah wajahmu dengan waduh
Bersyukur kepada Tuhanmu
Pemuda sang revolusioner
Beri pengabdianmu di bumi pertiwi
Reformasi sudah usang
Cita-cita negara harus diurus serius
Pembangunan ekonomi
Untuk mewujudkan sendi-sendi kehidupan
23. Pembangunan pendidikan untuk menciptakan manusia dahsyat
Pembangunan politik untuk mengimbangi roda berbangsa
Pemuda sang revolusioner
Lihatlah dibalik sudut kota bangsa
Teriakan rakyat, tangisan bayi yang masih terbelengu rasa lapar.
Ditengah ibukota yang penuh kemewahan gedung dan tol.
Menangis ibu pertiwi
Meraung ibu negara
Rakyat bertambah risau
Tak ada pengadilan
Pemuda pengerak revolusioner
Cita-cita terlalu tinggi
Sayang seribu sayang kalau tak disudahi
Rangkul ibu pertiwi semoga tersenyum
Bangkitkan remaja-remaja bangsa
Teriakan semangat membangun raga bangsa
Teriakan semangat bersaing maju
Kalahkan rasa pecundang
Kibarkan seng Merah putih di penjuru dunia
Hingga Indonesia jaya berjaya.
Ujungbatu 13 oktober 2018
24. "Sabda Likuifaksi"
Oleh :Jupri_rokan
Sore itu pukul 18.06 sebelum malam menghitam
Orang-orang beraktifitas seperti biasanya
Tidak ada rasa takut, bahkan masih bercanda
dengan sahabat dan keluarga
Tidak ada tanda-tanda
Tidak ada yang memprediksi
Semua itu diluar akal sehat
Sebuah goncangan dahsyat Menghantap
Diujung negeri
Semua berhamburan seperti kapas tercabik
Tangisan disudut jalan meratap
Bocah-bocah tak berdosa melayang
Gedung-gedung yang kokoh lululantak
Rata dengan tanah
Takbir berkumandang ditengah keresahan
Tak lama sesudah goncangan berakhir
Amarah bah mengulung Teluk - Teluk kota
Mengapung benda-benda
Tak ada kekuatan
Selain meratap dan mengingat kebesaran TuhanMu
Massa semakin mendekat malam
Tak lama setelah goncangan air menerkam
25. Di suatu kampung yang sudah menutup pintu rumah
sebab senja tak ada lagi
Suatu perkiraan tidak masuk akal
Jalan, Bangunan, pokok-pokok
bahkan manusia tenggelam dalam lautan tak berair.
Menangis, berkabung tak ada yang selamat
Bangkai-bangkai tak berdosa
Terapung, tenggelam bersama
Tuhan kutukkan apa ini
Tuhan azab apa ini
Ujungbatu, 16 oktober 2018
26. "Sajak- Sajak Pemuda"
Oleh :Jupri_rokan
Pemikiran resional
Suara lantang memecah gedung pencakar
Berilmu, dan beriman
Nafas menderu disaat berpacu
Tulisan imajinasimu di puncak tertinggi
Kisahkan dipelosok negeri
Pemuda pengerak bangsa
Peduli akan bangsa
Mengkritik
Mengawal
Mengawasi
MENYUARAKAN
Tugas mu
Wahai pemuda
Ujungbatu,16 oktober 2018
27. “Literasi digital “
Oleh :Jupri_rokan
Dua ribu delapan belas
orang tidak lagi
mendongeng anaknya jikalau tidur
Yang dulu nyanyian lagu indung
dan timang-timang sayang
Tidur si anak larut dalam buayan
Kini di cela-cela rumah
Anak kecil
28. "Viral"
Oleh :Jupri_rokan
Secangkir kopi
Tidak sehangat berita pagi ini
Namun cukup mengejutkan warga nitizen
Beragam pengamat berpendapat
Dari pengamat
Politik, ekonomi sampai tata negara
Kadang rakyat merasa bingung
Media sebagai penyambung bicara
Setiap hari berita diupdate semenarik mungkin
Kata dilema berbagai kiasan
Lihatlah tower yang menjulang
Dijadikan bisnis para penguasa
Secangkir kopi...
Sudah meninggal hitamnya
Beragam berita lagi viral
Gejolak kata viral sudah tingkat tinggi
Padahal dulu orang tak mengenal
kata viral melainkan "terkenal"
Esok entah kata apalagi yang muncul
Semoga suatu saat kita viral
Ujungbatu, 17 Oktober 2018
29. “Perang kata”
Oleh :Jupri_rokan
Tak ada dentuman meriam
Tak adapula dentingan keris
Yang terdengar hanya suara teriak kata
Tak ada darah
Tak adapula mayat
Yang ada hanya Raut kusut
Pertempuran adu kata
Kata-kata yang menikam sendi pikiran
Menguras energi
Kadang tak tahu kawan-lawan
Adu argumentasi yang agresif
Yang penting puas bukan naif
Sikap penuh kecurangan
Sikap kebohongan yang besar
Tak takut azab
Tak pula takut kutukkan
Punya senjata mematikan lawan
Lebih dari atom Menghantap hirosima
Perang ini hanya ada di negeri ini
Dikala pemilihan...
Ujungbatu, 18 september 2018
30. “Malam badai petir”
Oleh : Jupri_rokan
Suara angin di pelataran petang
Berhamburan makhluk angkasa balik ke sarangnya
Berkemas para penuai meninggalkan ladang
Berdesir cahaya kilat membela bumi
Tak ada guruh
Tak ada mendung
Tak ada pula angin
Tapi rupa mentari berubah gelap gulita
Di dusun,di desa,di kota dan di ujung-ujung
Semua senyap
Hujan mulai berkejar-kejaran
Angin mulai bersapa-sapaan
Meletup suara halilintar di perut bumi
Mengejutkan warga pada malam igaunya
Berkali-kali suara itu muncul
Menutup kuping dan berdiam saja
Apakah terbanyang dikepalamu
Malam bukan Tuhan mu
Badai bukan Tuhan mu
Petir bukan Tuhan mu
Kau tak ada apa-apanya
Ujung batu,25 Oktober 2018
31. “Agama cinta”
Oleh: Jupri_rokan
Iya
Cinta bebas memilih siapa saja?
Berkasih di pangkuan bara
Menjauh, mendekat,mati
Bercumbu dengan syair
Buta dan tuli hanya pilihan
Cinta berkompetisi dalam wadah yang mudah terbaca
Menangis,kecewa,benci,dusta dan emosi
Bahagia, dipuji-puji,dan dipertahankan
Itu lah wadah cinta
Berbiak hati mana keabadian
Tak ada yang abadi
Sanubari bebas memilih atau cinta yang bebas memilih?
Tak ada jawaban yang pasti
Bagi agama cinta
Ujung batu 25 Oktober 2018
32. “Risalah”
Oleh: Jupri_rokan
Mimpi kita berteriak di tengah kota
Bercerita tentang rindu
Menghujat kisah-kisah luka
Aku meramu risau
Terjerat saat bercinta
Tercabik otak-otak kalbu
Bagai lahir sungsang meninggalkan bisa
Risalah menanti perantau
Bertukar menjernihkan akar asa
Agar pita-pita perekam lampau
Terajut dalam bingkisan asmara baru
Yang jauh dari sederhana
Penantian bukan perhentian
Nakoda pelaminan
sandaran akhir menjawab risalah kulbu
Ujung batu,25 Oktober 2018
33. “Daun pendosa”
Oleh: jupri_rokan
Lembah tak terlihat indah
Bukan tak bercahaya
Bukan pula dari deretan embun
Tapi kerena banyaknya ranjau berduri
Menyelimuti tubuh lembah itu
Rasa takjub berubah takut
Rasa gelisah mulai bertikam tak nyaman
Rindangnya pepohonan tak mampu sejukkan Surya
Waktu berlalu lantas tak bertanya
Padahal tak ingin lepas dari rantingnya
Cukup sudah nirwana memanggil mu
Penghibur malam
Menghitung salah dilembaran basa
Menyusut daun-daun menguning
Tanda liang terkubur membawa dosa
Waktu satu tahun kemarin
Daun-daun muda yang basah embun
Berurai bakteri-bakteri Kematian
Warna tak sanggup menahan
Akar binasa karena usia
Pucuk menguning menahan Surya
Terbawah yang sia-sia
Ujung batu,25 Oktober 2018
34. “Selat cinta”
Oleh: Jupri_rokan
Aku sanggup berlayar jauh di belantara hati mu dalam sunyi mu
Berkayuh Melawan arus sampai berlabuh
Di perhentian raja penghulu
Sampai menemukan muara selat Malaka dan Sunda
Walaupun tigaratus derajat Celcius panas dikepala
Kadang aku berpikir rindu
Dibawah derasnya gulungan ombak
Yang membekukan karang-karang di bawah bakau
Tapi hempasan ombak di ujung teluk membuat aku tak berdaya
Ujung batu,25 Oktober 2018
35. “Masa itu”
Oleh: Jupri _rokan
Ku tinggalkan deretan jejak setiap langkah ini.
Yang kadang terhapus oleh air
Suram berdialog ditengah hati
Rima bersama dahaganya kerongkong
Bukan masa itu
Berbagi dan saling sumpah
Rumit sudah di kantong-kantong rasa
Menyisakan kepahitan yang tak berarti
Mata layu berlumur bakteri dendam
Konflik antara lahir dan batin
Tak usai dipisahkan
Masa itu lah
Tak bernilai lagi
9 November 2018
36. “Hikayat burung”
Oleh: Jupri_rokan
Bebas adalah hidup ini
Terbang sampai tak ada ketinggian lagi
Angin tak sanggup sebagai penunjuk arah lagi
Sayap-sayap bersama naluri
Tenang di pucuk ranting yang iri
Tak ada jawaban kemewahan hari
Yang kadang terusik oleh rinai
Tak ada pengikat tali di kaki ini
Bebas dari bumi pada pagi
9 November 2018
37. "Abdi guru"
Dia bukan pejuang mengusir penjajahan belanda dikala itu
Dia hanya sosok sederhana
Bergaya ala kadarnya
Hidupnya penuh tuntutan
Sebelum fajar menyonsong ia sudah siap dengan segala kesiapannya untuk
pengabdianya.
Cita-cita bangsa dan negara yang harus di urus generasi berikutnya.
Jasanya hanya bercerita bukan untuk dikenang.
Semua itu tertulis dalam sejarah.
38. “Pisah”
Oleh jupri_rokan
Waktu itu tak bermula dengan baik
Setitik racun candu bersarang dihati
Menempuh panjangnya jalan yang biak
Tak cukup waktu bercerita saat dinanti
39. "Hikayat ayah ibu"
Oleh : jupri_rokan
Tak satupun manusia tak mengenal asal usulnya
Tak satupun manusia melupakan kodratnya
Waktu itu kadang menjadi pelupura
Bersimbah darah dari berlapis kain yang terbasu di ujung jarinya
Tak jarang terpekik menahan rasa sakit terbawah jasad dari badannya
Jasa bukan untuk dihitung bila nak dibalas
Nasehat bisa melampaui kutipan ayat-ayat dan sabda
Ketika itu tak tau nak melangkah kemana
Dengan kesabaran dan kelembutannya kaki ini jauh berlari kadang terlepas
siapa yang mengajarkannya
Waktu hanya bisa menjadi saksi atas peristiwa yang terjadi pada masa itu
Ayah dan ibu bukan hanya ada dalam hikayat dan legenda
Jika nak menanggis tak sanggup mengantikan air mata mak dan ayah
Kawan bicara, guru terbaik
Pembimbing melebihi bimbingan skripsi
Bakti ini hanya doa, doa dan doa
Menuju surga indah Tuhan
Sampai hikayat ayah ibu
Meridhoi...
Ujungbatu, 2 desember 2018
40. "Pacar baru"
Oleh :Jupri_rokan
Tak perlu takut mengungkapkan kata
Biarkan kata itu tidak menjadi dusta
Diujung rindu berpesan kepada nista
Agar tersampaikan pengobatan lara
Sehingga ada kabar gembira dikalbu
Sepekan ini rindu jangan sampai berlalu
Waktu bermula saat itu...
Getaran hati tak sempat bergurau
Ada tamu hati Berbisik saat pilu
Pacar baru...
Berkisah, pada kalbu
41. " Dua pekan sudah"
Dua pekan sudah tak melihat matahari bersinar bersahaja
Dua pekan juga langit terlihat buram diselimuti racun-racun ganas
Seluruh negeriku di tutupi asap petaka
Yang terus mencabik-cabik korban
Banyak kegiatan berhenti total kerena asap
Di luar rumah putih mengepul terkepung bakteri jahat
Akankan pekan ini matahari bersinar bersahaja
Akankan pekan ini juga langit terlihat bersih
Atau bertambah sepekan lagi...
Ujungbatu, 19 September 2019
Jupri_rokan
42. "Alam Cerai"
Alam nak cerai dari bumi
Alam nak cerai dari langit
Alam nak cerai dari tanah
Alam nak cerai dari air
Alam nak cerai dari api
Alam nak cerai...
Alam tak menanggis kerena luka api
Alam tak kecewa kerena luka air
Alam tak meratap kerena luka tanah
Alam tak sengsara kerena luka langit
Alam kini murka kerena bumi terpanggang hangus di bawah rindangnya nan
hijau
Alam cerai...
Pohon bernyanyi
Oooooo laaaa laaaa laaaa oooo
Anak sungai retak tak berair kerena dusta langit
Manusia-manusia tercekik kerena ula sendiri
Udara membusuk membunuh makhluk negeri sendiri
Ujungbatu, 20 September 2019
43. "Kosong"
Tak pernah ada
Mengapa harus ada
Mungkinkah ada
Demikian ada
Sulit untuk ada
Memang tidak bisa ada
Salah kalau memang ada
Sampai kata kita tidak ada
Ujungbatu, 21September 2019
Jupri_Rokan
44. "Gadis Belia"
Mama hari ini aku melihat bumi begitu menakjubkan
Tuhan sudah menitipkan pesan
Perjanjianpun sudah disepakati
Saat aku hadir teriakan ku sangat menganggu banyak orang
Namun sambutan itu menjadi Pujian yang sangat dahsyat
Mama tersenyum, ayahpun juga menyambutku penuh dengan gembira
Begitu juga orang-orang disekeliling mama yang belum aku kenal
Mama, ayah hari ini aku takut
Ketika suatu saat aku tak bisa buat kalian tersenyum seperti menyambut aku
dulu
Waktu berputar membawahku tumbuh menjadi gadis belia
Yang dulu hanya bisa menanggis
Namun kini aku memahami semua
Aku dihadapkan dengan kehidupan yang penuh dusta,
Kisah ini sudah ada dalam perjanjian dulu
Ujungbatu, 30 September 2019
Jupri_rokan
45. "Mitos Sastra"
Didalam sastra ada riak imajinasi
Yang selalu tertuang dalam diksi-diksi
Menjadi irama, syair dan puisi
Diaplikasi dalam konteks tradisi
Menjamu petuah-petuah yang zahir dihati
Yang diterjemahan didalam bahasa kertas untuk penikmat sastra bukan ilusi
Cerita bukan hanya pekara kata yang populer dibincangkan pagi hari
Berkisah bukan berandai-andai
Ada data petunjuk cerita
Tapi kita dibawah untuk mencari kebenaran
Supanya tidak dimuati kebohongan
Sastra itu damai
Sastra itu indah
Ujungbatu, 26 September 2019
Jupri_rokan
46. "Aku dan Masa"
Aku akan berlalu dengan masa
Secangkir teh diatas meja
Kelihatan sangat menarik selera
Ada inspirasi yang terkonsep dalam asa
Pembulu nadi terus bertikai bertanya kabar! ada apa?
Terus berteriak mencari sumber dinamika yang tak ada pola
Aku dan masa berkata-kata
Tuhan tak berikan hasil supaya apa!
Bertanya lagi ada apa!
Hingga tak ada lagi pandangan biasa
Aku dan masa terus melangkah
Hingga hari-hari nanti bermakna
Punya cerita, bukan berhayal
Sampai mereka menutup mata
Dan kembali berkisah
Ujungbatu, 1 Oktober 2019
Jupri_Rokan
47. " Strategi Kompetisi"
Kehidupan adalah kompetisi
Bila mana mereka harus mencapai puncak tertinggi
Maka berlatihlah dengan gigih
Di atas pentas menunjukkan taji
Dengan gagah perkasa mulai diuji
Kadang kompetisi tidak selalu berpihak pada generasi pecundang
Hanya tau tahta tertinggi
Bagainama bisa terjadi!
Haruskah ini terjadi
Atau sudah terjadi
Sudah terjadi
Andai aku bukan pecundang
Memilih menjadi pemenang
Yang tau strategi bertarung
Dengan cara terhormat
Ujungbatu, 9 Oktober 2019
Jupri_Rokan
48. "Kado ini buat ibu"
Ada luka di muka dalam langkahnya
Berpacu dengan tetesan embun pagi
Ada pilu di kening dalam lelapnya
Berdayung dengan detak waktu
Semua itu tersimpan cantik di saat melihat aku
Aku tak tau bilamana nanti kado ini tak sempat ku kasih
Dalam rentangan malam panjang
Ada doa tercurah untuknya
Kado ini belum cukup mengobati pilu dikening dalam lelapnya
Kado ini belum mampu menyembuhkan luka muka dalam langkahnya
Hatinya bagai malaikat
Begitu lembut, manja dan sayang
Setiap detik dihari-hari hidupku
Dalam hening malam
Kado ini ku kirim dalam simpuhku kepanyaNya
Doa terbaik untuk ibu
Ujungbatu, 9 Oktober 2018
Jupri_Rokan
49. "Sore di Sekolah Itu"
Matahari mulai meninggalkan bumi
Dengan sedikit senyum untuk bermimpi
Semua aktivitas sudah selesai
Tinggal beres buku ke dalam laci
Supaya esok kembali dilihat sedikit rapi
Di lorong Gedung sekolah itu sudah sunyi
Segera bergegas menuju parkir
Dalam setiap langkah terhenti
Ada sesuatu yang tinggal di ruangan tadi
Terpikir dalam hati
Memcoba kembali
Hati terpikir semua sudah rapi
Ooooo ya....
Hari ini ada sedikit kisah yang dibagi
Untuk mereka sang pemimpi-mimpi
Ketika mentari kembali
Mereka kembali berkisah dengan mimpi
Yang jauh besar dari kisah dibagi
Ujungbatu, 16 Oktober 2019
Jupri_rokan