Dokumen ini membahas sejarah pertambangan di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda hingga saat ini, termasuk penemuan biji besi di Kalimantan Selatan pada abad ke-19 dan upaya pembangunan industri baja di provinsi tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan proses pengolahan biji besi menjadi baja dan besi cor serta manfaatnya bagi berbagai industri.
2. PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL
Dosen Pendamping: Yuniar Siska Novianti, MT
Oleh:
Ashar Mubarak (H1C114011)
Hasbi (H1C114084)
Fakhrul Rozi (H1C114020)
Gading A.P (H1C114024)
M Rusdi Taufiq (H1C114045)
Moh. Farid A (H1C114036)
Jexen Ferdianto (H1C110208)
Raf”an Hidayatullah (H1C110032)
3. SEJARAH PERTAMBANGAN DI
INDONESIA
Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan
alam yang sangat melimpah, berbagai kekayaan alam
tersebar di berbagai kawasan di indonesia dan salah
satunya yaitu sumber daya mineral baik itu berupa
minyak bumi, batubara, emas, nikel, biji besi dll.
Hingga kini pengelolaan sumber daya tersebut telah
berkembang pesat diiringi dengan tumbuhnya
berbagai perusahaan kontraktor pertambangan, akan
tetapi kita perlu mengetahui sejarah tumbuhnya
industri pertambangan di indonesia dan berikut kilas
balik sejarah tentang dimulainya industri
pertambangan di indonesia.
4. Sejarah pertambangan dan energi di Indonesia
dimulai dengan kegiatan pertambangan yang
dilakukan secara tradisional oleh penduduk dengan
seizin penguasa setempat. Seperti, raja atau sultan.
Pada tahun 1602 pemerintah belanda membentuk
VOC , selain menjual rempah-rempah, pemerintahan
belanda juga mulai melakukan perdagangan hasil
pertambangan, pada tahun 1652 mulailah dilakukan
penyelidikan berbagai aspek ilmu kealaman oleh para
ilmuwan dari eropa. Pada tahun 1850 Pemerintah
Hindia Belanda membentuk Dienst van het
Mijnwezen (Mijnwezenn-Dinas Pertambangan) yang
berkedudukan di batavia untuk lebih mengoptimalkan
penyelidikan geologi dan pertambangan menjadi
lebih terarah.
7. Biji Besi
Bijih besi merupakan batu dan galian,
dihasilkan secara ekonomik.
Biji besi terdiri
atas oksigen dan atom besi yang berikatan
bersama dalam molekul.
8. Gambar di sebalah kiri anda adalah biji besi terdapat di brazil. Sementara gambar di
sebelah kanan anda adalah stok palet biji besi.
sumber: www.wikipedia.org
9. Pasar Biji Besi
Selama 40 tahun terakhir, harga bijih
besi telah diputuskan dalam negosiasi
tertutup antara segelintir kecil dari
penambang dan pembuat baja yang
mendominasi baik spot dan pasar
kontrak.
10. Unsur Jejak
Bijih besi idealnya hanya berisi besi dan
oksigen. Pada kenyataannya hal ini jarang
terjadi. Biasanya, bijih besi mengandung
sejumlah unsur yang sering tidak
diinginkan dalam baja modern.
11. Silikon Silika (SiO2)
Hampir selalu hadir dalam bijih besi.
Sebagian besar adalah slagged off
selama proses peleburan. Pada suhu di
atas 1300 ° C beberapa akan berkurang
dan membentuk paduan dengan besi.
12. Fosfor Fosfor (P)
Memiliki empat efek besar pada besi:
peningkatan kekerasan dan kekuatan,
temperatur solidus rendah, fluiditas
meningkat, dan sesak dingin. Tergantung pada
tujuan penggunaan untuk besi, efek ini baik
atau buruk. Bijih rawa sering memiliki
kandungan Fosfor tinggi (Gordon 1996, hal
57).
13. Aluminium
Sejumlah kecil aluminium (Al) yang hadir
dalam bijih banyak (sering sebagai tanah liat)
dan batu gamping beberapa. Yang pertama
dapat dihapus dengan mencuci bijih sebelum
peleburan. Sampai pengenalan tungku batu
bata berbaris, jumlah kontaminasi aluminium
cukup kecil sehingga tidak memiliki efek pada
baik besi atau bijih.
14. SEJARAH PROYEK BESI-BAJA
KALIMANTAN.
Sejarah Rintisan PT Meratus Jaya
Bumi kalimantan selatan memang amat kaya dengan
berbagai macam kandungan mineral selain minyak bumi,
batu bara, emas dan lain-lain salah satu diantaranya adalah
biji besi, biji besi di kalimantan selatan pertama kali
ditemukan pada masa kolonial belanda tahun 1847 di daerah
Pelaihari Tanah Laut, dan pada tahun 1942 pada saat
pendudukan Jepang, di Pelaihari pernah dilakukan
pembuatan tanur peleburan biji besi, namun usaha percobaan
pemerintah Jepang ini tidak memberikan hasil yang
maksimal.
15. Kini setelah lebih 50 tahun
berselang ‘blue print’ pembangunan
pabrik baja di Kalimantan Selatan
kembali mengemuka, karena
memang potensi sumber alam bumi
Kalimantan Selatan sangat memadai
untuk mendukung industri tersebut.
Disebutlah PT Meratus Jaya.
16. Manfaat biji besi
Keperluan industri konstruksi.
Peralatan rumah tangga.
Otomotif dan
Perkapalan.
17. Perkembangan Pengolahan Besi
Logam besi (Fe) dikenal karena memiliki kekuatan yang
tinggi, mudah dibentuk serta keberadaannya cukup banyak
di alam. Logam besi banyak dimanfaatkan oleh manusia
terutama dan sebagian besar untuk membuat dua
kelompok paduan besi. (ferrous alloys), yaitu baja (steel)
dan besi cor (cast iron). Baja dan besi cor dibuat dari
bahan baku berupa bijih besi yang terdapat dialam dalam
bentuk mineral, umumnya seperti hematit (Fe2O3),
magnetit (Fe3O4 ), limonit FeO(OH).nH2O).