Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Paper yang membahas apa itu diri dan konsep diri--yang juga dihubungkan dengan fenomena terkini. Dilengkapi dengan pendapat para tokoh psikologi sosil.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Paper yang membahas apa itu diri dan konsep diri--yang juga dihubungkan dengan fenomena terkini. Dilengkapi dengan pendapat para tokoh psikologi sosil.
Teori humanistik adalah salah satu dari gerbong psikolgi. Teri ini lahir dikarenakan adanya penolakan dan sanggahan dari teori psikoanalisa dan behavirisme.
Teori ini dikenal dengan teori memanusiakan manusia. Bagaimana caranya? Silahkan dilihat dan di download ringkasan mengenai pendekatan teori humanistik ini.
Semoga bermanfaat!
Teori humanistik adalah salah satu dari gerbong psikolgi. Teri ini lahir dikarenakan adanya penolakan dan sanggahan dari teori psikoanalisa dan behavirisme.
Teori ini dikenal dengan teori memanusiakan manusia. Bagaimana caranya? Silahkan dilihat dan di download ringkasan mengenai pendekatan teori humanistik ini.
Semoga bermanfaat!
Materi ini mencoba menjabarkan hal-hal yang mendasari munculnya perilaku menolong. Selain itu ada pula penjelasan hal-hal apa saja yang akan meningkatkan atau malah mengurangi munculnya perilaku menolong. Terakhir, ada satu pertanyaan menggelitik yang coba dilempar, apakah benar perilaku menolong berada di titik yang berseberangan dengan perilaku agresif.
sila ke 4 dalam pancasila banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang terkandung, sebagai makhluk sosial pastinya kita perlu untuk berintteraksi dan sebagai makhluk sosial yang tinggal dinegara demokratis juga
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Universitas Islam Balitar
Interaksi sosial bukan hanya bertemu belaka
namun berusaha menghasilkan pergaulan hidup
dlm suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup baru akan terjadi apabila orang perorangan atau kelompok2 manusia bekerjasama, saling berbicara, menukar pengalaman/pikiran/pandangan, mengadakan persaingan, dan bahkan mengadakan pertikaian, Novi Catur Muspita
Kumpulan penelitian sosial dengan tema penculikan anak, konflik sosial, tawuran pelajar, bantuan langsung tunai, gantung diri, etilang, pelanggaran lalu lintas, penelitian sosial, sosiologi, sma n 1 pamotan
Peran Ganda Wanita Karier dalam pandangan psikologiDiniyah Hidayati
Peran ganda wanita karier dalam pandangan psikologi. Dijelaskan dengan beberapa teori kepribadian. Beberapa ahli dari aliran humanistik.
Digunakan untuk tugas akhir psikologi kepribadian 2
3. ABSTRAKSI
Kasus yang terjadi pada tanggal 9/5/2014 tentang
penggagalan serda yudi atas percobaan
pemerkosaan yang akan dilakukan oleh 12 orang.
Serda Yudi mengagalkan aksi pemerkosaan
di lapangan tidak jauh dari SMAN 14
Semarang itu setelah mendengar cerita
kakak korban yang mengaku baru saja
ditelepon adiknya (korban).
Setelah didatangi serda Yudi, 12 remaja berhamburan
dari semak-semak dan tiga orang di antaranya
ditangkap. (angling adhitya : detiknews )
4. Ketika kecurigaan, prasangka, dan egosentrisme
melanda dan korban berjatuhan di mana-mana,
ada saja orang yang menyediakan diri untuk
menolong orang lain tanpa mementingkan
diri (altruisme).
1. Apa yang melatarbelakangi sikap
semacam itu?
2. Mengapa orang terdorong menolong
orang lain?
3. Mengapa orang tidak mau menolong orang
lain, yang justru membutuhkan bantuan?
4. Mengapa kita begitu apatis menyaksikan
penderitaan orang lain?
5. Pengertian Perilaku Prososial Dan
Altruism
Tingkah laku prososial (Prosocial Behavior) dapat
diartikan juga sebagai segala tindakan apapun yang
menguntungkan orang lain, diaplikasikan pada
tindakan yang tidak menyediakan keuntungan
langsung pada orang yang melakukan tindakan
tersebut, dan bahkan mengandung derajat resiko
tertentu. (Baron & Byrne, 2005 )
6. Perilaku prososial dapat dikatakan bahwa perilaku
ini bertujuan untuk membantu meningkatkan well
being orang lain, dikarenakan seseorang yang
melakukan tindakan prososial turut
mensejahterakan dan membahagiakan kehidupan
orang atau penerima bantuan. (William, Dayaskini
2009)
Batson (dalam Taylor. dkk, 2009) mengemukakan
prosocial behavior (perilaku prososial) adalah
kategori yang lebih luas, ia mencakup pada setiap
tindakan yang membantu atau dirancang untuk
membantu orang lain, terlepas dari motif si
penolong.
7. Sedangkan altruisme adalah tindakan sukarela yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk
menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan
apapun, kecuali mungkin perasaan telah melakukan
kebaikan.
Perilaku prososial bisa dimulai dari tindakan
altruisme tanpa pamrih sampai tindakan oleh
pamrih atau yang di motivasi kepentingan pribadi
(Taylor. dkk, 2009).
8. Gambar 1.1
1. Perilaku Sosial
2. Altruisme
Jadi bisa disimpulkan dari
keterangan-keterangan
diatas bahwa perilaku
prososial merupakan
tindakan-tindakan yang
memberi manfaat untuk
orang lain tanpa
mempedulikan motif-motif
si penolong dan lebih
menekankan pada adanya
keuntungan pada pihak
yang diberi pertolongan.
9. Tahap-Tahap Pemberian Pertolongan
1. Tahap Perhatian.
2. Tahap Interpretasi Situasi Awal.
3. Tahap Mengasumsikan Bahwa Dirinya
Bertanggung Jawab Untuk Menolong.
4. Tahap Mengetahui Apa Yang Harus
Dilakukan.
5. Tahap Pemberian Pertolongan.
10. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Prososial
1. Situasi Sosial
a. Besar kecilnya kelompok
b. Norma
2. Lingkungan : Rural Versus Urban
3. Karakteristik individu yang terlibat
4. Mediator Internal
11. Kondisi Psikologis Penerima Bantuan :
1. Teori Reaktansi
(Hilangnya Kebebasan)
2. Teori Social-Exchange
3. Teori Atribusi
12. Peningkatan Perilaku Prososial
Cara meningkatkan perilaku prososial antara lain
sebagai berikut :
1. Menyebarluaskan penayangan
model perilaku sosial.
2. Memberikan penekanan terhadap
norma-norma prososial.
3. Memberikan pemahaman tentang
superordinate identity.