SlideShare a Scribd company logo
REKAYASA LINGKUNGAN
SEDIMENTASI
MUHAMMAD RISAL RUSMAN
25322909
MAGISTER TEKNIK LINGKUNGAN, FTSL
Proses Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pemisahan partikel-partikel melayang di dalam air
oleh pengaruh gaya gravitasi atau gaya berat partikel.
Tujuan Sedimentasi yaitu untuk pemisahan solid-liquid menggunakan
pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan suspended solid atau
meremoval partikel yang mudah mengendap dan benda yang terapung serta
mengurangi kandungan suspended solid (Eddy and Metcalf, 2003)
Effisiensi Removal yaitu 50-70% untuk TSS dan 30-40% untuk BOD5
Padatan Terendap  Dikumpulkan oleh Scrapper Mekanis  Hopper  Sistem
Pengolahan Lumpur
Sedimentasi adalah pemisahan solid dari liquid menggunakan pengendapan
secaragravitasi untuk menyisihkan suspended solid.
Sedimentasi pada pengolahan air minum ditujukan untuk:
• pengendapan air permukaan untuk penyisihan partikel diskret
• pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi, khususnya sebelum
disaring dengan filter pasir cepat
• pengendapan lumpur hasil pembubuhan soda-kapur pada proses penurunan
kesadahan
• pengendapan presipitat pada penyisihan besi dan mangan dengan oksidasi
Proses Sedimentasi
Konsentrasi
Dimana semakin besar konsentrasi menandakan bahwa semakin banyak jumlah
partikel dalam suatu suspense yang dapat menyebabkan bertambah gaya gesek antara
suatu partikel dengan partikel yang lain.
Drag force atau gaya seret
Dengan adanya drag force yang arahnya berlawanan dengan arah partikel
akan menyebabkan gaya total untuk mengendapkan suatu partikel menjadi
lambat karena semakin kecilnya gaya total ke bawah sehingga kecepatan
pengendapan akan menjadi kecil
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sedimentasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sedimentasi
Waktu
Dimana semakin lama waktu pengendapan, maka kecepatan
pengendapannya juga akan semakin turun yang terlihat dari interfacenya yang
semakin kecil dengan tinggi suspense serta tinggi slurry dan supernatant
Settling
Dimana pada proses free settling, laju pengendapannya semakin cepat
dibandingkan pada proses hindered settling yang dimana laju
pengendapannya semakin lambat
Settling Tipe I:
Pengendapan partikel diskret
(discrete particle settling), dimana
partikel akan mengendap secara
individual dan tidak terjadi
interaksi antara partikel yang satu
dengan yang lain
Settling Tipe II:
Pengendapan partikel flokulen
(floculant settling), dimana partikel
yang satu dengan yang lain terjadi
interaksi sehingga ukuran partikel
bertambah dan kecepatan
pengendapan pun bertambah
Tipe Sedimentasi
Tipe Sedimentasi
Settling Tipe III:
Pengendapan pada lumpur biologis
atau pengendapan secara peringatan
(hindered settling), dimana gaya yang
terjadi antar partikel saling menahan
partikel yang lainnya untuk terjadi
pengendapan
Settling Tipe IV:
Pengendapan secara pemampatan
(compression settling), dimana terjadi
proses pemampatan partikel yang
telah mengendap yang terjadi akibat
berat partikel itu sendiri
Komponen Unit Sedimentasi
Unit sedimentasi merupakan peralatan yang berfungsi untuk
memisahkan solid dan liquid dari suspensi untuk menghasilkan air yang lebih
jernih dan konsentrasi lumpur yang lebih kental melalui pengendapan secara
gravitasi. Secara keseluruhan, fungsi unit sedimentasi dalam instalasi
pengolahan adalah:
• Mengurangi beban kerja unit filtrasi dan memperpanjang umur pemakaian
unit penyaring selanjutnya;
• Mengurangi biaya operasi instalasi pengolahan.
Komponen Unit Sedimentasi
Bagian-bagian dari bak sedimentasi:
• Inlet: tempat air masuk ke dalam bak
• Zona pengendapan: tempat flok/partikel mengalami proses pengendapan.
• Ruang lumpur: tempat lumpur mengumpul sebelum diambil ke luar bak.
Kadangdilengkapi dengan sludge collector/scrapper
• Outlet: tempat di mana air akan meninggalkan bak,
biasanya berbentuk pelimpah (weir)
Komponen Unit Sedimentasi
Zona inlet, zona ini mendistribusikan aliran air secara merata pada bak
sedimentasi dan menyebarkan kecepatan aliran yang baru masuk. Jika dua
fungsi ini dicapai, karakteristik aliran hidrolik dari bak akan lebih mendekati
kondisi bak ideal dan menghasilkan efisiensi yang lebih baik. Zona inlet
didesain secara berbeda untuk kolam rectangular dan circular. Khusus dalam
pengolahan air, bak sedimentasi rectangular dibangun menjadi satu dengan
bak flokulasi. Sebuah baffle atau dinding memisahkan dua kolam dan
sekaligus sebagai inlet bak sedimentasi. Didesain dinding pemisah sangat
penting, karena kemampuan bak sedimentasi tergantung pada kualitas flok.
Komponen Unit Sedimentasi
Zona pengendapan, dalam zona ini air mengalir pelan secara horizontal ke
arah outlet, dalam zona ini terjadi proses pengendapan. Lintasan partikel
tergantung pada besarnya kecepatan pengendapan.
Zona lumpur : a. Lumpur terakumulasi b. Kadang dilengkapi dengan sludge
collector/scapper
Komponen Unit Sedimentasi
Zona outlet, seperti zona inlet, zona outlet atau struktur effluent
mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola aliran dan
karakteristik pengendapan flok pada bak sedimentasi. Biasanya bak
penampung limpahan digunakan untuk mengontrol outlet pada bak
sedimentasi. Selain itu, pelimpah tipe V-notch atau orifice terendam
biasanya juga dipakai. Diantara keduanya, orifice terendam yang lebih baik
karena memiliki kecenderungan pecahnya sisa flok lebih kecil selama
pengaliran dari bak sedimentasi menuju filtrasi.
Kriteria Design
Berdasarkan Al-Layla “Water Supply Engineering”
• Bentuk segi empat dengan rasio panjang : lebar = 1:2
• Kedalaman bak = 1-3 meter
• Jumlah bak = minimum 2 bak
• Waktu detensi = 1-3 jam
• Slope dasar saluran = 1-2%
• Nre aliran = < 2000 agar aliran laminar
• NFr = > 10-5 agar tidak terjadi aliran pendek
• Nre partikel = < 0,5 untuk pengendapan partikel
• Vh < Vsc agar tidak terjadi penggerusan
• Freeboard = 30-50 cm
• Weir Loading = 9-13 m3/m.dt
Kriteria Desian BP I Rectanguler
Kriteria Design Rectangular
Range Tipikal
Kedalaman 3,05 - 4,6 m 3,66 m
Panjang 15,24 – 91,44 m 24,4 – 39,6 m
Lebar 3,05 – 24,4 m 4,88 – 9,75 m
Flight Speed 0,61 – 1,22 m/menit 0,91 m/menit
Sumber: Metcalf and Eddy, 1991
Kriteria Design
Kriteria Desian BP I Circular
Kriteria Design Circular
Range Tipikal
Kedalaman 3,05 - 4,6 m 3,66 m
Diameter 3,05 – 60,96 m 12,2 – 45,72 m
Slope Dasar 0,75 – 2 in/ft 1 in/ft
Flight Travel Speed 0,02 – 0,05 m/menit 0,03 m/menit
Sumber: Metcalf and Eddy, 1991
Kriteria Design
Presentation1.pptx
Presentation1.pptx
Presentation1.pptx

More Related Content

Similar to Presentation1.pptx

Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri Proses
AhmadRifaldhi
 
Ded d4ipal-sistemfisik-150730074017-lva1-app6891
Ded d4ipal-sistemfisik-150730074017-lva1-app6891Ded d4ipal-sistemfisik-150730074017-lva1-app6891
Ded d4ipal-sistemfisik-150730074017-lva1-app6891
Rizki Wahyuni
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
Nurwinda Syaputri
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Joy Irman
 
Filtrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasiFiltrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasi
faistari
 
Bak air baku
Bak air bakuBak air baku
Bak air baku
Nosa Safwanda
 
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM [SISTEM JARINGAN PERPIPAAN]
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM [SISTEM JARINGAN PERPIPAAN]INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM [SISTEM JARINGAN PERPIPAAN]
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM [SISTEM JARINGAN PERPIPAAN]
Yahya M Aji
 
Sni 03 6377-2000
Sni 03 6377-2000Sni 03 6377-2000
Sni 03 6377-2000
osy ae
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
gede5
 
PPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptxPPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptx
VitaMaryamH
 
Shale problem
Shale problemShale problem
Shale problem
Hendri Anur
 
Dekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasiDekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasi
cakbentra
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.ppt
AlFharel
 
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepatTeknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
noussevarenna
 
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
CindySilaban
 
Pengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPTPengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPT
Atika Fitria Ningrum
 
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaPenjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
AhmadRifaldhi
 

Similar to Presentation1.pptx (20)

Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri Proses
 
Ded d4ipal-sistemfisik-150730074017-lva1-app6891
Ded d4ipal-sistemfisik-150730074017-lva1-app6891Ded d4ipal-sistemfisik-150730074017-lva1-app6891
Ded d4ipal-sistemfisik-150730074017-lva1-app6891
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Filtrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasiFiltrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasi
 
Bak air baku
Bak air bakuBak air baku
Bak air baku
 
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM [SISTEM JARINGAN PERPIPAAN]
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM [SISTEM JARINGAN PERPIPAAN]INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM [SISTEM JARINGAN PERPIPAAN]
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM [SISTEM JARINGAN PERPIPAAN]
 
Sni 03 6377-2000
Sni 03 6377-2000Sni 03 6377-2000
Sni 03 6377-2000
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
 
Bar screening
Bar screeningBar screening
Bar screening
 
PPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptxPPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptx
 
Shale problem
Shale problemShale problem
Shale problem
 
Dekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasiDekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasi
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.ppt
 
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepatTeknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
 
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
 
Pengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPTPengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPT
 
PKP
PKPPKP
PKP
 
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaPenjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
 

Presentation1.pptx

  • 1. REKAYASA LINGKUNGAN SEDIMENTASI MUHAMMAD RISAL RUSMAN 25322909 MAGISTER TEKNIK LINGKUNGAN, FTSL
  • 2. Proses Sedimentasi Sedimentasi adalah proses pemisahan partikel-partikel melayang di dalam air oleh pengaruh gaya gravitasi atau gaya berat partikel. Tujuan Sedimentasi yaitu untuk pemisahan solid-liquid menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan suspended solid atau meremoval partikel yang mudah mengendap dan benda yang terapung serta mengurangi kandungan suspended solid (Eddy and Metcalf, 2003) Effisiensi Removal yaitu 50-70% untuk TSS dan 30-40% untuk BOD5 Padatan Terendap  Dikumpulkan oleh Scrapper Mekanis  Hopper  Sistem Pengolahan Lumpur
  • 3. Sedimentasi adalah pemisahan solid dari liquid menggunakan pengendapan secaragravitasi untuk menyisihkan suspended solid. Sedimentasi pada pengolahan air minum ditujukan untuk: • pengendapan air permukaan untuk penyisihan partikel diskret • pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi, khususnya sebelum disaring dengan filter pasir cepat • pengendapan lumpur hasil pembubuhan soda-kapur pada proses penurunan kesadahan • pengendapan presipitat pada penyisihan besi dan mangan dengan oksidasi Proses Sedimentasi
  • 4. Konsentrasi Dimana semakin besar konsentrasi menandakan bahwa semakin banyak jumlah partikel dalam suatu suspense yang dapat menyebabkan bertambah gaya gesek antara suatu partikel dengan partikel yang lain. Drag force atau gaya seret Dengan adanya drag force yang arahnya berlawanan dengan arah partikel akan menyebabkan gaya total untuk mengendapkan suatu partikel menjadi lambat karena semakin kecilnya gaya total ke bawah sehingga kecepatan pengendapan akan menjadi kecil Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sedimentasi
  • 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sedimentasi Waktu Dimana semakin lama waktu pengendapan, maka kecepatan pengendapannya juga akan semakin turun yang terlihat dari interfacenya yang semakin kecil dengan tinggi suspense serta tinggi slurry dan supernatant Settling Dimana pada proses free settling, laju pengendapannya semakin cepat dibandingkan pada proses hindered settling yang dimana laju pengendapannya semakin lambat
  • 6. Settling Tipe I: Pengendapan partikel diskret (discrete particle settling), dimana partikel akan mengendap secara individual dan tidak terjadi interaksi antara partikel yang satu dengan yang lain Settling Tipe II: Pengendapan partikel flokulen (floculant settling), dimana partikel yang satu dengan yang lain terjadi interaksi sehingga ukuran partikel bertambah dan kecepatan pengendapan pun bertambah Tipe Sedimentasi
  • 7. Tipe Sedimentasi Settling Tipe III: Pengendapan pada lumpur biologis atau pengendapan secara peringatan (hindered settling), dimana gaya yang terjadi antar partikel saling menahan partikel yang lainnya untuk terjadi pengendapan Settling Tipe IV: Pengendapan secara pemampatan (compression settling), dimana terjadi proses pemampatan partikel yang telah mengendap yang terjadi akibat berat partikel itu sendiri
  • 8.
  • 9. Komponen Unit Sedimentasi Unit sedimentasi merupakan peralatan yang berfungsi untuk memisahkan solid dan liquid dari suspensi untuk menghasilkan air yang lebih jernih dan konsentrasi lumpur yang lebih kental melalui pengendapan secara gravitasi. Secara keseluruhan, fungsi unit sedimentasi dalam instalasi pengolahan adalah: • Mengurangi beban kerja unit filtrasi dan memperpanjang umur pemakaian unit penyaring selanjutnya; • Mengurangi biaya operasi instalasi pengolahan.
  • 10.
  • 11. Komponen Unit Sedimentasi Bagian-bagian dari bak sedimentasi: • Inlet: tempat air masuk ke dalam bak • Zona pengendapan: tempat flok/partikel mengalami proses pengendapan. • Ruang lumpur: tempat lumpur mengumpul sebelum diambil ke luar bak. Kadangdilengkapi dengan sludge collector/scrapper • Outlet: tempat di mana air akan meninggalkan bak, biasanya berbentuk pelimpah (weir)
  • 12. Komponen Unit Sedimentasi Zona inlet, zona ini mendistribusikan aliran air secara merata pada bak sedimentasi dan menyebarkan kecepatan aliran yang baru masuk. Jika dua fungsi ini dicapai, karakteristik aliran hidrolik dari bak akan lebih mendekati kondisi bak ideal dan menghasilkan efisiensi yang lebih baik. Zona inlet didesain secara berbeda untuk kolam rectangular dan circular. Khusus dalam pengolahan air, bak sedimentasi rectangular dibangun menjadi satu dengan bak flokulasi. Sebuah baffle atau dinding memisahkan dua kolam dan sekaligus sebagai inlet bak sedimentasi. Didesain dinding pemisah sangat penting, karena kemampuan bak sedimentasi tergantung pada kualitas flok.
  • 13. Komponen Unit Sedimentasi Zona pengendapan, dalam zona ini air mengalir pelan secara horizontal ke arah outlet, dalam zona ini terjadi proses pengendapan. Lintasan partikel tergantung pada besarnya kecepatan pengendapan. Zona lumpur : a. Lumpur terakumulasi b. Kadang dilengkapi dengan sludge collector/scapper
  • 14. Komponen Unit Sedimentasi Zona outlet, seperti zona inlet, zona outlet atau struktur effluent mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola aliran dan karakteristik pengendapan flok pada bak sedimentasi. Biasanya bak penampung limpahan digunakan untuk mengontrol outlet pada bak sedimentasi. Selain itu, pelimpah tipe V-notch atau orifice terendam biasanya juga dipakai. Diantara keduanya, orifice terendam yang lebih baik karena memiliki kecenderungan pecahnya sisa flok lebih kecil selama pengaliran dari bak sedimentasi menuju filtrasi.
  • 15. Kriteria Design Berdasarkan Al-Layla “Water Supply Engineering” • Bentuk segi empat dengan rasio panjang : lebar = 1:2 • Kedalaman bak = 1-3 meter • Jumlah bak = minimum 2 bak • Waktu detensi = 1-3 jam • Slope dasar saluran = 1-2% • Nre aliran = < 2000 agar aliran laminar • NFr = > 10-5 agar tidak terjadi aliran pendek • Nre partikel = < 0,5 untuk pengendapan partikel • Vh < Vsc agar tidak terjadi penggerusan • Freeboard = 30-50 cm • Weir Loading = 9-13 m3/m.dt
  • 16. Kriteria Desian BP I Rectanguler Kriteria Design Rectangular Range Tipikal Kedalaman 3,05 - 4,6 m 3,66 m Panjang 15,24 – 91,44 m 24,4 – 39,6 m Lebar 3,05 – 24,4 m 4,88 – 9,75 m Flight Speed 0,61 – 1,22 m/menit 0,91 m/menit Sumber: Metcalf and Eddy, 1991 Kriteria Design
  • 17. Kriteria Desian BP I Circular Kriteria Design Circular Range Tipikal Kedalaman 3,05 - 4,6 m 3,66 m Diameter 3,05 – 60,96 m 12,2 – 45,72 m Slope Dasar 0,75 – 2 in/ft 1 in/ft Flight Travel Speed 0,02 – 0,05 m/menit 0,03 m/menit Sumber: Metcalf and Eddy, 1991 Kriteria Design