Dokumen ini memberikan informasi tentang perencanaan teknis unit pengolahan air limbah secara fisik, termasuk sumur pengumpul, saringan sampah, bak penangkap pasir, bak pengendap primer dan sekunder. Dokumen ini juga menjelaskan proses dan kriteria desain untuk masing-masing unit pengolahan fisik air limbah.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsaEdoy Mulyana
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Graha Surya Angkasa ini akan memisahkan limbah cair menjadi dua karakteristik, yakni limbah dengan kadar COD rendah dan tinggi. IPAL akan melakukan proses equalisasi, aerasi, sedimentasi, koagulasi-flokulasi, dan sedimentasi pasca untuk mengolah limbah cair sebesar 1500 m3/hari menjadi memenuhi baku mutu yang ditetapkan.
Teknik pengolahan limbah dengan "bar screening" digunakan untuk menyaring limbah cair dan memisahkan limbah padat berukuran besar. Alat bar screening menggunakan jeruji logam untuk menyaring limbah cair sehingga partikel padat yang lebih besar tertahan sedangkan cairan dapat mengalir. Proses ini penting untuk mengurangi beban limbah dan memulihkan bahan bermanfaat serta mencegah penyumbatan peralatan.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Joy Irman
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill & Sanitary Landfill beserta Prasarana dan Sarana Pendukung, dan Operasional & Pemeliharaannya.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsaEdoy Mulyana
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Graha Surya Angkasa ini akan memisahkan limbah cair menjadi dua karakteristik, yakni limbah dengan kadar COD rendah dan tinggi. IPAL akan melakukan proses equalisasi, aerasi, sedimentasi, koagulasi-flokulasi, dan sedimentasi pasca untuk mengolah limbah cair sebesar 1500 m3/hari menjadi memenuhi baku mutu yang ditetapkan.
Teknik pengolahan limbah dengan "bar screening" digunakan untuk menyaring limbah cair dan memisahkan limbah padat berukuran besar. Alat bar screening menggunakan jeruji logam untuk menyaring limbah cair sehingga partikel padat yang lebih besar tertahan sedangkan cairan dapat mengalir. Proses ini penting untuk mengurangi beban limbah dan memulihkan bahan bermanfaat serta mencegah penyumbatan peralatan.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Joy Irman
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill & Sanitary Landfill beserta Prasarana dan Sarana Pendukung, dan Operasional & Pemeliharaannya.
Evaluasi operasional unit intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi di Instalasi Pengolahan Air Minum Dekeng II – PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Laporan ini mengevaluasi operasi unit-unit pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bogor dengan mengamati proses kerja, mengukur parameter, dan membandingkannya dengan kriteria desain. Beberapa unit seperti koagulasi dan sedimentasi memenuhi kriteria, sementara pra
Katalog Pilihan Informasi Teknologi untuk Sanitasi Berbasis Masyarakat menjelaskan pilihan-pilihan teknologi sistem sanitasi berbasis masyarakat (CBS) termasuk toilet, sistem pemipaan, pengolahan, dan pembuangan limbah. Katalog ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan pemangku kepentingan dalam memilih komponen CBS yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal melalui penjelasan singkat mengenai karakterist
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara KombinasiJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Kamus, Daftar Istilah dan Def...Joy Irman
Dokumen tersebut berisi pengantar sistem pengelolaan air limbah setempat (SPAL-S) yang mencakup kamus, daftar istilah, dan definisi terkait SPAL-S. Diberikan penjelasan mengenai istilah-istilah seperti sanitasi, sistem setempat, jenis air limbah, proses aerobik dan anaerobik, serta komponen-komponen SPAL-S seperti tangki septik, biofilter, dan instalasi pengolahan lumpur tinja. Juga disebut
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas berbagai teknologi pengolahan akhir air limbah domestik secara terpusat, yaitu tangki Imhoff, kolam stabilisasi, UASB, lumpur aktif, RBC, serta penjelasan singkat mengenai desain, proses, dan pemeliharaan masing-masing teknologi.
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanJoy Irman
Modul ini membahas perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), termasuk unit-unit pengolahan, teknologi pengolahan, unit pemekatan, dan unit pengeringan lumpur. Berbagai alternatif sistem pengolahan dianalisis kelebihan dan kekurangannya, seperti sistem stabilisasi, unit pemekatan, dan unit pengeringan. Modul ini bertujuan membantu perencana memilih teknologi pengolahan lumpur tinja yang sesuai dengan karakteristik lump
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) yang meliputi beberapa unit pengolahan seperti tangki imhoff, clarifier, kolam pemisahan lumpur, dan bak pengeringan. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja, kriteria desain, dan contoh gambar setiap unit pengolahan lumpur tinja.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...Joy Irman
1. Anaerobic Baffle Reactor (ABR) adalah teknologi tangki septik yang dimodifikasi dengan menambah kompartemen untuk meningkatkan waktu kontak antara limbah dengan biomassa.
2. ABR mampu menurunkan COD hingga 70% tanpa energi tetapi menghasilkan metana, dan dapat dibangun di bawah tanah dengan biaya rendah.
3. Beberapa kriteria perencanaan ABR adalah waktu retensi 2-5 jam,
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) yang meliputi survei lokasi, penentuan daerah pelayanan, lokasi, dan kapasitas IPLT. Dokumen tersebut juga menjelaskan komponen-komponen utama IPLT seperti unit pengumpul, penyaringan, stabilisasi, pemekatan, pengolahan cairan, dan pengeringan lumpur.
Teknologi saringan pasir lambat dengan aliran dari bawah ke atas (up flow) ditawarkan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah sering terjadinya penyumbatan pada saringan pasir lambat konvensional akibat kekeruhan air baku yang tinggi, terutama pada musim hujan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan waktu operasi dan memudahkan proses pencucian filter.
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatgede5
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat "Up Flow" dapat mengatasi masalah sering terjadinya kebuntuan pada saringan pasir lambat konvensional akibat kekeruhan air baku yang tinggi. Teknologi ini memodifikasi desain saringan pasir lambat dengan menggunakan aliran dari bawah ke atas sehingga waktu operasi menjadi lebih panjang dan pencucian filter lebih mudah.
Evaluasi operasional unit intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi di Instalasi Pengolahan Air Minum Dekeng II – PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Laporan ini mengevaluasi operasi unit-unit pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bogor dengan mengamati proses kerja, mengukur parameter, dan membandingkannya dengan kriteria desain. Beberapa unit seperti koagulasi dan sedimentasi memenuhi kriteria, sementara pra
Katalog Pilihan Informasi Teknologi untuk Sanitasi Berbasis Masyarakat menjelaskan pilihan-pilihan teknologi sistem sanitasi berbasis masyarakat (CBS) termasuk toilet, sistem pemipaan, pengolahan, dan pembuangan limbah. Katalog ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan pemangku kepentingan dalam memilih komponen CBS yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal melalui penjelasan singkat mengenai karakterist
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara KombinasiJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Kamus, Daftar Istilah dan Def...Joy Irman
Dokumen tersebut berisi pengantar sistem pengelolaan air limbah setempat (SPAL-S) yang mencakup kamus, daftar istilah, dan definisi terkait SPAL-S. Diberikan penjelasan mengenai istilah-istilah seperti sanitasi, sistem setempat, jenis air limbah, proses aerobik dan anaerobik, serta komponen-komponen SPAL-S seperti tangki septik, biofilter, dan instalasi pengolahan lumpur tinja. Juga disebut
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas berbagai teknologi pengolahan akhir air limbah domestik secara terpusat, yaitu tangki Imhoff, kolam stabilisasi, UASB, lumpur aktif, RBC, serta penjelasan singkat mengenai desain, proses, dan pemeliharaan masing-masing teknologi.
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanJoy Irman
Modul ini membahas perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), termasuk unit-unit pengolahan, teknologi pengolahan, unit pemekatan, dan unit pengeringan lumpur. Berbagai alternatif sistem pengolahan dianalisis kelebihan dan kekurangannya, seperti sistem stabilisasi, unit pemekatan, dan unit pengeringan. Modul ini bertujuan membantu perencana memilih teknologi pengolahan lumpur tinja yang sesuai dengan karakteristik lump
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) yang meliputi beberapa unit pengolahan seperti tangki imhoff, clarifier, kolam pemisahan lumpur, dan bak pengeringan. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja, kriteria desain, dan contoh gambar setiap unit pengolahan lumpur tinja.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...Joy Irman
1. Anaerobic Baffle Reactor (ABR) adalah teknologi tangki septik yang dimodifikasi dengan menambah kompartemen untuk meningkatkan waktu kontak antara limbah dengan biomassa.
2. ABR mampu menurunkan COD hingga 70% tanpa energi tetapi menghasilkan metana, dan dapat dibangun di bawah tanah dengan biaya rendah.
3. Beberapa kriteria perencanaan ABR adalah waktu retensi 2-5 jam,
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) yang meliputi survei lokasi, penentuan daerah pelayanan, lokasi, dan kapasitas IPLT. Dokumen tersebut juga menjelaskan komponen-komponen utama IPLT seperti unit pengumpul, penyaringan, stabilisasi, pemekatan, pengolahan cairan, dan pengeringan lumpur.
Teknologi saringan pasir lambat dengan aliran dari bawah ke atas (up flow) ditawarkan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah sering terjadinya penyumbatan pada saringan pasir lambat konvensional akibat kekeruhan air baku yang tinggi, terutama pada musim hujan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan waktu operasi dan memudahkan proses pencucian filter.
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatgede5
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat "Up Flow" dapat mengatasi masalah sering terjadinya kebuntuan pada saringan pasir lambat konvensional akibat kekeruhan air baku yang tinggi. Teknologi ini memodifikasi desain saringan pasir lambat dengan menggunakan aliran dari bawah ke atas sehingga waktu operasi menjadi lebih panjang dan pencucian filter lebih mudah.
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Joy Irman
Teknologi pengolahan air limbah domestik secara lokal (on-site) meliputi MCK umum, tangki septik, filter anaerobik, anaerobic baffled reactor, constructed wetland, bidang resapan, sumur resapan, dan anaerobic biogas reactor. Masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu sesuai dengan kondisi lokasi dan skalanya.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
1. Pengolahan limbah fisika-kimia meliputi proses fisik seperti penyaringan, pengapungan, pengendapan, dan proses kimia seperti koagulasi dan flokulasi untuk memisahkan zat-zat yang tidak diinginkan dari air limbah tanpa menggunakan reaksi kimia.
2. Tahapan pengolahan fisik mencakup penyaringan, pengapungan, dan pengendapan untuk memisahkan partikel padat berdasarkan ukuran
Dokumen tersebut membahas tentang inspeksi dan pemeliharaan drainase jalan, mencakup prinsip-prinsip perancangan drainase, jenis drainase, kriteria inspeksi dan pemeliharaan, serta ilustrasi metode pemeliharaan berbagai jenis saluran drainase secara terperinci.
TPST merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu yang melakukan pemisahan, pencucian, pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang. TPST perlu memiliki fasilitas pre-processing, pemilahan, pengolahan fisik dan kimia, serta pengolahan lain seperti kompos dan RDF. Perancangan TPST meliputi analisis material, identifikasi pemanfaatan, perhitungan akumulasi dan kapasitas, serta penentuan tata letak dan luas lahan
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas dua metode pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) yaitu Controlled Landfill dan Sanitary Landfill beserta sarana pendukungnya seperti drainase, pengolahan air lindi, ventilasi gas, dan pemeliharaan TPA."
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem pengolahan air limbah setempat menggunakan tangki septik. Tangki septik adalah salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik individual yang bekerja secara anaerobik untuk memisahkan padatan dan cairan. Dokumen ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam tangki septik serta cara perhitungan dan penentuan dimensi tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dan standar yang berlaku.
Sistem pengolahan air limbah meliputi proses fisika, kimia, dan biologi untuk menghilangkan kontaminan. Proses fisika meliputi penyaringan, sedimentasi, dan flotasi, sedangkan proses kimia meliputi koagulasi dan presipitasi. Proses biologi memanfaatkan mikroorganisme untuk mendegradasi zat organik melalui biakan tersuspensi atau melekat. Air limbah diolah secara bertahap melalui tahap primer, sekunder
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Penampungan dan Penga...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas empat opsi sistem penampungan dan pengaliran air limbah domestik secara terpusat (off-site), yaitu tangki interseptor, saluran limbah bebas zat padat (small-bore sewer), saluran limbah kondominial (simplified sewer), dan saluran limbah konvensional (conventional gravity sewer). Keempat sistem tersebut dijelaskan secara singkat mengenai desain, proses, pemeliharaan, aplikasi, efisiensi, serta
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem penanganan air limbah domestik, prinsip-prinsip penyaluran air limbah, dan jenis-jenis sistem pembuangan air limbah seperti sistem terpisah, sistem campuran, dan sistem interseptor.
Saringan pasir bio (SPB) adalah pengembangan lebih lanjut dari saringan pasir lambat yang mampu menyaring kontaminan fisik, kimia, dan mikroba dari air melalui proses fisik dan biologis di lapisan pasir dan biofilm. SPB terdiri dari beberapa lapisan pasir yang membentuk lapisan bio yang mampu menyaring hingga 99% patogen melalui proses penjeratan, predasi, adsorpsi, dan kematian alami.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Similar to Ded d4ipal-sistemfisik-150730074017-lva1-app6891 (20)
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...ZulfiaIbrahim1
DOKUMEN INI MEMBAHAS TENTANG PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA YANG MENJELASKAN JENIS PENYAKIT PAK DAN PAHK MENURUT PERPRES NO.7 TAHUN 2019 YAITU: pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan;
(kimia, fisika, biologi dan penyakit infeksi atau parasit), berdasarkan sistem target organ; (penyakit saluran pernapasan,
penyakit kulit, gangguan otot dan kerangka, gangguan mental
dan prilaku) kanker akibat kerja; dan spesifik lainny
FAIROUZ HUDA GELAR BAZAR UMKM DIVILLA BUKIT TIDARslampangkir3
FAIROUZ HUDA GELAR BAZAR UMKM DIVILLA BUKIT TIDAR
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang resmi mendukung tokoh milenial Jawa Timur, Fairouz Huda, untuk maju di Pilwali Kota Malang 2024. Dukungan ini dideklarasikan dalam acara bazar UMKM yang diadakan di RT 6 Villa Bukit Tidar, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (08/06/2024) malam.
Dalam acara tersebut, sekitar 25 pelaku UMKM membuka stand dan mempromosikan produk mereka dengan antusias. Fairouz Huda, atau akrab disapa Kak Fai, hadir di lokasi dan menyapa setiap pelaku usaha yang berpartisipasi. Yudi Purwanto, Koordinator Jaringan UMKM, mengungkapkan bahwa kepedulian Kak Fai terhadap UMKM terbukti melalui berbagai inisiatif, termasuk penyelenggaraan bazar ini.
Yudi menjelaskan bahwa minat untuk berpartisipasi dalam bazar sangat tinggi, dengan 50 UMKM mendaftar, namun karena keterbatasan tempat, hanya 25 yang terpilih untuk berpartisipasi. Ia memastikan bahwa acara serupa akan diagendakan lagi di masa mendatang.
Fairouz Huda menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan dan menegaskan komitmennya untuk mengembangkan UMKM di Kota Malang. Mantan Ketua PC PMII Kota Malang ini memiliki visi besar menjadikan UMKM sebagai ikon kebangkitan ekonomi dan mendukung terwujudnya kota wisata UMKM di Kota Malang. Ia berharap setiap RT di Kota Malang memiliki wirausaha yang dinaungi oleh Badan Usaha Milik RT (BUMRT) dan setiap kecamatan memiliki sentra UMKM.
#pilkadaMalang #calonwakilwalikota #fairouzhuda #kandidatwakilwalikota #kakfai #GetnoWess #KHhasyim #Cawali #Malang
1. Sanitasi.Net
Sistem Pengolahan Air Limbah
Secara Fisik
Modul D:
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Pelatihan Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Limbah Terpusat (SPAL-T)
Juli, 2015
Rentek-D4
3. Sanitasi.Net
Sistem Pengolahan Air Limbah
• Pengolahan fisik hanya menggunakan proses secara fisik
sebagai variabel pertimbangan untuk rekayasa pemisahan dari
air dengan polutan atau zat –zat pencemar yang ada di dalam
air limbah.
• Tujuan pengolahan fisik adalah memisahkan zat yang tidak
diperlukan dari dalam air tanpa menggunakan reaksi kimia dan
reaksi biokimia.
5. Sanitasi.Net
Tahapan Pengolahan Secara Fisik (1)
1. Pengapungan (flotation) adalah proses memisahkan zat
padat tersuspensi atau dapat berupa cairan dari air limbah
dengan cara menaikkannya ke atas permukaan air limbah
akibat berat jenis yang lebih kecil dari air limbahnya.
– Pemisahan akan lebih efektif apabila dilakukan penambahan gelembung-
gelembung gas ke dalam fase cair, dimana gelembung tersebut akan
melekat pada zat padat tersuspensi dan mendorongnya naik ke
permukaan.
– Bahan yang dapat dipisahkan misalnya minyak dan lemak.
6. Sanitasi.Net
Tahapan Pengolahan Secara Fisik (1)
– Parameter desain yang utama untuk pengolahan ini adalah kecepatan
mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak
pengendap.
– Kelebihan proses pengolahan fisik adalah mengurangi penggunaan
energi yang dapat berpengaruh terhadap pengurangan biaya operasi
dan peralatan, mengurangi beban pengolahan, dan mengurangi resiko
rusaknya peralatan.
– Kelemahan pengolahan fisik adalah pengolahan ini hanya dapat
diterapkan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi, sedangkan
pencemar yang masih berupa zat terlarut tidak dapat diolah. Selain itu,
hasil yang akan dicapai sangat terbatas dan memerlukan waktu yang
cukup lama.
7. Sanitasi.Net
Tahapan Pengolahan Secara Fisik (2)
2. Penyaringan
– Tujuan penyaringan (screening) adalah memisahkan kotoran-
kotoran yang berupa zat padat kasar dan berukuran relative
besar yang ada dalam air limbah.
– Saringan dapat berupa kawat-kawat, kisi-kisi, kawat kasar,
maupun plat berlubang.
8. Sanitasi.Net
Tahapan Pengolahan Secara Fisik (3)
3. Pengendapan
– Pengendapan (sedimentation) adalah proses memisahkan zat
padat tersuspensi dari air limbah dengan cara
mengendapkannya.
– Proses pengendapan terjadi akibat gaya beratnya
sendiri (gaya gravitasi).
– Operasi ini sering dipakai untuk memisahkan
pasir (dalam grit chamber), dan polutan
tersuspen di (dalam bak pengendap I dan
bak pengendap II).
10. Sanitasi.Net
Unit Pengolahan Fisik
1. Sumur Pengumpul
2. Saringan Sampah (Screen)
3. Bak Penangkap Pasir (Grit chamber)
4. Bak Pengendap I (Primary Sedimentation)
5. Bak Pengendap II (Clarifier)
12. Sanitasi.Net
Sumur Pengumpul
• Sumur pengumpul merupakan salah satu bangunan pengolahan
pendahuluan dalam perencanaan bangunan pengolahan air
limbah.
• Sumur pengumpul dilengkapi dengan pompa yang berfungsi
untuk memompakan air limbah ke instalasi pengolahan air
limbah.
• Fungsi sumur pengumpul ini adalah untuk menampung air
limbah dari saluran air limbah (intercepting sewer) yang
kedalamannya berada di bawah permukaan instalasi
pengolahan air limbah.
13. Sanitasi.Net
Sumur Pengumpul
• Sumur pengumpul dapat dilengkapi dengan bak penangkap
lemak (oil and grease) sebelum air limbah masuk ke dalam
sumur untuk menyaring minyak dan lemak yang mungkin
masuk ke dalam sumur.
• Kriteria desain untuk sumur pengumpul yang penting adalah
waktu detensi.
• Waktu detensi air limbah berada dalam sumur tidak boleh
lebih dari 10 menit. Hal ini untuk menghindari terjadinya
pengendapan dalam sumur.
14. Sanitasi.Net
Jenis Sumur Pengumpul
• Sumur Basah
– Menggunakan pompa submersible atau suspended / motor yang
terpasang di atas level muka air di dalam sumur basah, sedangkan
bagian pompa terendam.
• Sumur Kering
– Menggunakan salah satu dari self-priming / suction lift centrifugal pump
atau pompa sumur kering/ pompa dipasang dalam kompartemen yang
terpisah dengan air yang diisap.
17. Sanitasi.Net
Saringan Sampah (Screen)
• Saringan sampah atau screen berfungsi untuk memisahkan zat
padat kasar atau yang berukuran besar (seperti plastik, kertas,
dedaunan, dan lain- lain) dari air limbah.
• Saringan dilengkapi dengan kawat – kawat, kisi- kisi, maupun
plat berlubang untuk menghalangi padatan yang berukuran
besar masuk ke dalam pengolahan air limbah.
• Saringan yang biasa digunakan dalam air limbah memiliki
beberapa kriteria.
18. Sanitasi.Net
Persyaratan Teknis Saringan Air Limbah
Faktor Desain
Pembersihan
Cara Manual
Pembersihan
dengan Alat
Mekanik
Kecepatan aliran lewat celah (m/dt 0,3 – 0,6 0,6 – 1
Ukuran penampang batang
Lebar (mm) 4 – 8 8 – 10
Tebal (mm) 25 – 50 50 – 75
Jarak bersih dua batang (mm) 25 – 75 10 – 50
Kemiringan thd. Horizontal (derajat) 45 – 60 75 – 85
Kehilangan tekanan lewat celah (mm) 150 150
Kehilangan tekanan Max.(cloging) (mm)
800 800
21. Sanitasi.Net
Bak Penangkap Pasir (Grit Chamber)
• Sarana ini diperlukan untuk memisahkan kandungan pasir dari
aliran air limbah, sehingga pada tahap berikutnya bahan/
material lain didalam aliran air limbah tersebut akan diproses
dengan pengolahan biologi.
– Kunci dari pemisahan ini adalah mengendapkan pasir pada pada
kecepatan horizontal, dan pasir akan mengendap.
• Kecepatan aliran dalam Grit chamber diatur sedemikian rupa
sehingga yang diendapkan hanya pasir yang relative mempunyai
spesifik grafiti yang lebih berat dari partikel lain.
– Tetapi kecepatan tersebut tidak telalu pelan sehingga bahan-bahan lain
(organik) selain pasir ikut mengendap.
– Pengaturan kecepatan tersebut berlaku pada kondisi flow minimum
maupun maksimum.
22. Sanitasi.Net
Bak Penangkap Pasir (Grit Chamber)
• Grit chamber dibagi menjadi dua kompartemen atau lebih,
untuk aliran minimum bekerja hanya satu kompartemen dan
maksimum bekerja keduanya,
• Penampang melintang Grit chamber tersebut dibuat mendekati
bentuk parabola untuk mengakomodasi setiap perubahan
debit dengan kecepatan konstant.
• Melengkapi Grit chamber dengan pengatur aliran yang disebut
control flume, yang dipasang diujung aliran.
23. Sanitasi.Net
Faktor Desain untuk Grit chamber
Faktor Rencana Kriteria Keterangan
Dimensi
Kedalaman, m
Panjang, m
Lebar, m
Rasio lebar/dalam
Rasio panjang/lebar
2 – 5
7,5 – 20
2,5 – 7
1:1 s/d 5:1
2,5:1 s/d
5:1
Jika diperlukan untuk menangkap
pasir halus (0,21 mm), gunakan td
yang lebih lama.
Lebar disesuaikan juga untuk
peralatan pengeruk pasir mekanik,
kalau terlalu lebar dapat
menggunakan buffle pemisah aliran
untuk mencegah aliran pendek.
Kecepatan Aliran,
m/dt
0,6 – 0.8 Di permukaan air
Waktu detensi pada
aliran puncak, menit
2 – 5
Supply udara
Liter/det.m panjang
tangki
5-12 jika menggunakan aerated Grit chamber
26. Sanitasi.Net
Bak Pengendap I (Primary Sedimentation)
• Fungsi utama bak pengendap I adalah mengendapkan partikel
discrete.
• Pemisahan partikel discrete (partikel yang tidak mengelompok)
dari suspensi melalui pengendapan bebas (unhindered settling).
• Bak pengendap I juga berfungsi menurunkan BOD/COD
dalam aliran sehingga menurunkan beban pengolahan biologis
pada tahapan pengolahan berikutnya.
• Unit ini dapat mengendapkan (50-70)% padatan yang
tersuspensi (suspended solid) dan mengurangu (30-40)% BOD.
27. Sanitasi.Net
Jenis/Tipe Bak Pengendap
• Horizontal flow (aliran horizontal) yaitu dalam bentuk persegi
panjang.
• Aliran Radial (Radial flow) yaitu bak sirkular, air mengalir dari
tengah menuju pinggir.
• Aliran ke atas (Upward flow) yaitu aliran dari bawah keatas dan
biasanya bak dalam bentuk kerucut menghadap ke atas.
29. Sanitasi.Net
Desain Kriteria Bak Pengendap
Parameter
Tipe bak pengendap
Persegi panjang Aliran Radial Aliran ke Atas
Surface loading
(Beban Permukaan)
(m3/m2 hari)
30 –45 pada
aliran maksimum
45 pada aliran
maksimum
± 30 pada aliran
maksimum
waktu detensi (jam)
2, pada aliran
maksimum
2, pada aliran
maksimum
2-3 pada aliran
maksimum
Dimensi
P/L = 4:1, dalam
1,5 m
P/L 2:1 dalam 3m
Dalam 1/6 s/d
1/10 diameter
Piramid dgn
sudut 600
Kerucut. Sudut
450
Weir over flow rate
(beban pelimpah)
(m3/m.hari)
300
V-notch weir di
sisi luar
V-notch weir di
sisi luar
Kinerja untuk SS >
100 mg/ltr
40-50%, sludge 3-
7%
50-70%, sludge
3-6,5%
65%, sludge 3-
4%
31. Sanitasi.Net
Bak Pengendap II (Clarifier)
• Fungsi unit ini adalah tempat terjadinya pemisahan
pengendapan material flocculant (hasil proses flokulasi atau
proses sintesa oleh bakteri) yaitu partikel yang mengelompok
oleh gaya saling tarik menarik (van der waals forces) menjadi
menggumpul lebih besar dan kemudian menjadi lebih berat
dan mudah mengendap.
• Perhatian khusus harus diberikan terhadap pengendapan floc
dalam bentuk MLSS (mixed liquoer suspended solid) dari proses
activated sludge atau lumpur aktif yang konsentrasinya tinggi
mencapai 5000 mg/l.
• Clarifier ini merupakan pengendapan terakhir yang disebut juga
final sedimentation.
32. Sanitasi.Net
Bak Pengendap II (Clarifier)
• Untuk desain surface loading (Q/A) digunakan 30 s/40
m3/m2.hari.
• Untuk desain yang aman harus menggunakan debit
maksimum.
• Kedalaman bak pengendap dari weir minimal adalah 3 m
dengan waktu detensi (td) 2 jam untuk aliran puncak dan jika
perhitungan menggunakan aliran rata-rata maka waktu
detensinya berkisar 4,5 s/d 6 jam.
• Besarnya beban Weir loading rate adalah sebesar 124
m3/m.hari.
35. Sanitasi.Net
Modul Perencanaan Teknis SPAL-T
Modul
A. Dasar-dasar Perenca-naan
Teknis SPAL-T
B. Unit Pelayanan
C. Unit Pengumpulan /
Jaringan Perpipaan
D. Unit Pengolahan Air
Limbah
E. Teknologi Pengolahan
Lumpur
F. Konstruksi Bangunan
G. Rencana Anggaran Biaya
Sub-Modul
D1 Perencanaan Teknis Unit
Pengolahan Air Limbah
D2 Pemilihan Lokasi IPAL
D3 Pemilihan Teknologi dan
Sistem IPAL
D4-6 Sistem Pengolahan Air
Limbah (secara Fisik,
Kimia, Biologi) - 3 Sesi
D7-8 Pengolahan (Aerobik,
Anaerobik, Gabungan dan
Kombinasi) - 2 sesi