Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime, cyber law, online shop dan tips untuk menghindari penipuan online. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa cyber crime adalah tindakan kriminal menggunakan internet dan komputer, cyber law adalah hukum yang mengatur dunia digital, online shop adalah toko online di media sosial, dan memberikan tips agar tidak menjadi korban penipuan ketika berbelanja secara online.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, klasifikasi, jenis, contoh kasus dan analisis cyber crime. Cyber crime adalah bentuk kejahatan yang terjadi di internet atau dunia maya dengan menggunakan komputer atau jaringan sebagai alat, sasaran, atau tempat kejahatan. Contoh kasus cyber crime yang dijelaskan adalah penipuan lowongan kerja secara online dan pencurian pulsa melalui SMS.
Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime khususnya carding. Cyber crime adalah bentuk kejahatan yang timbul dari pemanfaatan teknologi internet seperti hacking, sedangkan carding adalah penipuan dengan menggunakan nomor kredit orang lain yang diperoleh secara ilegal.
Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime, cyber law, online shop dan tips untuk menghindari penipuan online. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa cyber crime adalah tindakan kriminal menggunakan internet dan komputer, cyber law adalah hukum yang mengatur dunia digital, online shop adalah toko online di media sosial, dan memberikan tips agar tidak menjadi korban penipuan ketika berbelanja secara online.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, klasifikasi, jenis, contoh kasus dan analisis cyber crime. Cyber crime adalah bentuk kejahatan yang terjadi di internet atau dunia maya dengan menggunakan komputer atau jaringan sebagai alat, sasaran, atau tempat kejahatan. Contoh kasus cyber crime yang dijelaskan adalah penipuan lowongan kerja secara online dan pencurian pulsa melalui SMS.
Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime khususnya carding. Cyber crime adalah bentuk kejahatan yang timbul dari pemanfaatan teknologi internet seperti hacking, sedangkan carding adalah penipuan dengan menggunakan nomor kredit orang lain yang diperoleh secara ilegal.
Makalah ini membahas tentang cybercrime di Indonesia. Jenis-jenis cybercrime yang dijelaskan meliputi pengiriman dan penyebaran virus, pemalsuan identitas, penyebaran pornografi, pencurian data, pengaksesan data secara illegal (hacking), pembobolan rekening bank, perusakan situs, pencurian nomor kartu kredit, penyediaan informasi palsu, transaksi bisnis illegal, phishing, dan botnet. Undang-undang Indonesia dapat diterapkan untuk se
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securementarialva
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara kejahatan cyber dan kejahatan konvensional. Kejahatan cyber melibatkan penggunaan teknologi informasi dan dilakukan secara non-fisik di dunia maya, sedangkan kejahatan konvensional tidak melibatkan teknologi informasi secara langsung dan dilakukan di dunia nyata. Contoh kejahatan cyber adalah sengketa nama domain, sedangkan contoh kejahatan konvensional yang masih populer
Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime khususnya carding. Secara singkat, carding adalah kejahatan yang melibatkan penggunaan kartu kredit curian untuk membeli barang secara online secara ilegal. Indonesia pernah menjadi negara dengan jumlah carder terbanyak kedua di dunia. Undang-undang khusus cyber crime belum disahkan pemerintah untuk menangani kasus seperti ini.
Dokumen tersebut membahas tentang cybercrime dan cyberlaw di Indonesia. Beberapa kasus cybercrime dijelaskan seperti penipuan online dan pelanggaran UU ITE. Cybercrime disebabkan faktor teknis dan sosial ekonomi. Sedangkan cyberlaw merupakan aturan hukum untuk menangani cybercrime berdasarkan undang-undang di Indonesia.
Etika komputer dan isu undang-undang membahaskan topik kontroversi seperti pornografi dan fitnah serta kaedah penapisan internet. Dokumen ini juga menyenaraikan jenayah komputer seperti penipuan, pelanggaran hak cipta, pencurian dan serangan komputer. Akhirnya, undang-undang siber utama di Malaysia seperti Akta Tandatangan Digital dan Akta Jenayah Komputer dibahaskan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime di Indonesia, jenis kejahatan cyber seperti penipuan online dan pornografi anak, serta pengertian dan teori hukum terkait cyber crime.
Dokumen tersebut membahas mengenai cybercrime khususnya carding. Cybercrime adalah kejahatan yang memanfaatkan teknologi komputer dan internet, seperti penyalahgunaan kartu kredit tanpa izin pemiliknya. Kasus carding ditangani berdasarkan undang-undang seperti KUHP dan UU ITE dengan ancaman hukuman pidana. Pencegahan dan penanggulangannya meliputi pengamanan data pribadi secara online maupun offline.
Makalah ini membahas tentang cybercrime dan cyberlaw. Cybercrime adalah kejahatan yang dilakukan melalui internet, seperti pencurian data, penipuan, dan kerusakan sistem komputer. Cyberlaw adalah hukum yang mengatur aktivitas di dunia maya seperti hak cipta, privasi data, dan transaksi elektronik. Makalah ini juga membahas jenis cybercrime serta upaya yang ditempuh Indonesia dalam membuat peraturan tentang cyberlaw.
Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime dan upaya penanggulangannya. Jenis-jenis cyber crime yang dijelaskan meliputi cyberpiracy, cybertrespass, cybervandalism, pencurian nomor kredit, hacking, virus dan spamming. Contoh kasus cyber crime di Indonesia mencakup pencurian akun internet, pembajakan situs, denial of service attack, dan kejahatan terkait nama domain. Upaya penanggulangan yang disebutkan antara lain memodernisasi hukum pidana, mening
Teks tersebut membahas tentang cybercrime dan cyberlaw. Ia menjelaskan pengertian cybercrime dan cyberlaw, ciri-ciri dan jenis cybercrime, serta faktor yang mendorong peningkatan cybercrime beserta dampak dan upaya penanggulangannya. Teks tersebut juga membahas kelebihan dan kekurangan Undang-Undang ITE di Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang etika cyber, pasal-pasal yang mengatur etika cyber dalam UU ITE, jenis pelanggaran etika cyber seperti cyber crime dan cyber bullying, serta contoh kasus pelanggaran etika cyber di Indonesia dan internasional seperti kasus carding dan pelanggaran privasi data pengguna Yahoo.
Makalah ini membahas tentang cybercrime di Indonesia. Jenis-jenis cybercrime yang dijelaskan meliputi pengiriman dan penyebaran virus, pemalsuan identitas, penyebaran pornografi, pencurian data, pengaksesan data secara illegal (hacking), pembobolan rekening bank, perusakan situs, pencurian nomor kartu kredit, penyediaan informasi palsu, transaksi bisnis illegal, phishing, dan botnet. Undang-undang Indonesia dapat diterapkan untuk se
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securementarialva
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara kejahatan cyber dan kejahatan konvensional. Kejahatan cyber melibatkan penggunaan teknologi informasi dan dilakukan secara non-fisik di dunia maya, sedangkan kejahatan konvensional tidak melibatkan teknologi informasi secara langsung dan dilakukan di dunia nyata. Contoh kejahatan cyber adalah sengketa nama domain, sedangkan contoh kejahatan konvensional yang masih populer
Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime khususnya carding. Secara singkat, carding adalah kejahatan yang melibatkan penggunaan kartu kredit curian untuk membeli barang secara online secara ilegal. Indonesia pernah menjadi negara dengan jumlah carder terbanyak kedua di dunia. Undang-undang khusus cyber crime belum disahkan pemerintah untuk menangani kasus seperti ini.
Dokumen tersebut membahas tentang cybercrime dan cyberlaw di Indonesia. Beberapa kasus cybercrime dijelaskan seperti penipuan online dan pelanggaran UU ITE. Cybercrime disebabkan faktor teknis dan sosial ekonomi. Sedangkan cyberlaw merupakan aturan hukum untuk menangani cybercrime berdasarkan undang-undang di Indonesia.
Etika komputer dan isu undang-undang membahaskan topik kontroversi seperti pornografi dan fitnah serta kaedah penapisan internet. Dokumen ini juga menyenaraikan jenayah komputer seperti penipuan, pelanggaran hak cipta, pencurian dan serangan komputer. Akhirnya, undang-undang siber utama di Malaysia seperti Akta Tandatangan Digital dan Akta Jenayah Komputer dibahaskan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime di Indonesia, jenis kejahatan cyber seperti penipuan online dan pornografi anak, serta pengertian dan teori hukum terkait cyber crime.
Dokumen tersebut membahas mengenai cybercrime khususnya carding. Cybercrime adalah kejahatan yang memanfaatkan teknologi komputer dan internet, seperti penyalahgunaan kartu kredit tanpa izin pemiliknya. Kasus carding ditangani berdasarkan undang-undang seperti KUHP dan UU ITE dengan ancaman hukuman pidana. Pencegahan dan penanggulangannya meliputi pengamanan data pribadi secara online maupun offline.
Makalah ini membahas tentang cybercrime dan cyberlaw. Cybercrime adalah kejahatan yang dilakukan melalui internet, seperti pencurian data, penipuan, dan kerusakan sistem komputer. Cyberlaw adalah hukum yang mengatur aktivitas di dunia maya seperti hak cipta, privasi data, dan transaksi elektronik. Makalah ini juga membahas jenis cybercrime serta upaya yang ditempuh Indonesia dalam membuat peraturan tentang cyberlaw.
Dokumen tersebut membahas tentang cyber crime dan upaya penanggulangannya. Jenis-jenis cyber crime yang dijelaskan meliputi cyberpiracy, cybertrespass, cybervandalism, pencurian nomor kredit, hacking, virus dan spamming. Contoh kasus cyber crime di Indonesia mencakup pencurian akun internet, pembajakan situs, denial of service attack, dan kejahatan terkait nama domain. Upaya penanggulangan yang disebutkan antara lain memodernisasi hukum pidana, mening
Teks tersebut membahas tentang cybercrime dan cyberlaw. Ia menjelaskan pengertian cybercrime dan cyberlaw, ciri-ciri dan jenis cybercrime, serta faktor yang mendorong peningkatan cybercrime beserta dampak dan upaya penanggulangannya. Teks tersebut juga membahas kelebihan dan kekurangan Undang-Undang ITE di Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang etika cyber, pasal-pasal yang mengatur etika cyber dalam UU ITE, jenis pelanggaran etika cyber seperti cyber crime dan cyber bullying, serta contoh kasus pelanggaran etika cyber di Indonesia dan internasional seperti kasus carding dan pelanggaran privasi data pengguna Yahoo.
Makalah ini membahas tentang kejahatan dunia maya khususnya phising dengan 3 kalimat: Phising adalah tindakan memperoleh informasi pribadi seperti username, password, dan data keuangan secara tidak sah dengan cara memalsukan situs resmi untuk menipu korban, yang dapat dihukum berdasarkan UU ITE dan KUHP. Makalah ini juga menjelaskan berbagai teknik phising dan contoh kasusnya.
Makalah ini membahas tentang carding atau pemalsuan kartu kredit sebagai salah satu jenis cyber crime. Makalah ini menjelaskan definisi dan jenis-jenis cyber crime serta cara menghindari penyalahgunaan kartu kredit. UU ITE di Indonesia mengatur tindak pidana cyber seperti carding.
Cybercrime & offence against intellectual property tugasMuhammad Farabi
Beberapa contoh cybercrime yang terjadi di Indonesia antara lain kasus pembobolan internet banking milik bank BCA pada tahun 2001 oleh mantan mahasiswa ITB dan karawan online. UU ITE tahun 2008 mengatur berbagai tindakan cybercrime seperti pornografi, penipuan, dan ancaman kekerasan secara online. Seiring perkembangan teknologi, bentuk dan lingkup cybercrime terus berkembang.
Makalah ini membahas tentang pelanggaran hukum (cybercrime) dan undang-undang dunia maya (cyberlaw) dengan fokus pada phising. Phising adalah cara untuk mendapatkan informasi pribadi seperti password dan nomor kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas terpercaya melalui email atau situs palsu. Makalah ini menjelaskan teknik phising dan kasus contohnya serta undang-undang yang mengatur pelanggaran di dunia maya.
Cyber Crime merupakan kejahatan yang menggunakan teknologi sebagai alat dan sasarannya. untuk itu sebagai pengguna teknologi seperti hp, laptop maupun menggunakan media sosial kita harus mengetahui apa saja yang termasuk kejahatan cyber crime .
Komputer Forensik atau IT Forensik adalah suatu disiplin ilmu turunan keamanan komputer yang membahas tentang temuan bukti digital setelah suatu peristiwa terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang cybercrime dan cara mencegahnya. Jenis-jenis cybercrime yang dijelaskan antara lain phising, cracking, hacking, carding, defacing, hoax, sedangkan cara mencegahnya meliputi pengamanan sistem, buat password yang sulit, buat backup data, dan jangan klik link mencurigakan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang komputer forensik sebagai upaya menangani kasus cybercrime."
1. Dokumen tersebut membahas tentang data forgery sebagai salah satu jenis kejahatan siber yang merugikan, termasuk contoh kasusnya pada bank BCA tahun 2001.
2. Data forgery adalah pemalsuan data pada dokumen penting di internet dengan cara membuat situs palsu atau aplikasi yang mengakses data pengguna.
3. UU ITE mengatur sanksi pidana bagi pelaku data forgery berupa penjara dan denda berat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. PENGERTIAN, JENIS,
CONTOH KASUS & PASAL
CYBERCRIME
A. Cyber Crime adalah istilah yang
mengacu kepada aktivitas kejahatan
dengan komputer atau jaringan
komputer menjadi alat, sasaran atau
tempat terjadinya kejahatan.
3. Beberapa jenis dari cyber crime :
• Cyberpiracy : Penggunaan teknologi computer
untuk mencetak ulang software atau informasi,
lalu mendistribusikan informasi atau software
tersebut lewat teknologi komputer.
• Cybertrespass : Penggunaan teknologi computer
untuk meningkatkan akses pada system computer
suatu organisasi atau indifidu.
• Cybervandalism : Penggunaan teknologi computer
untuk membuat program yang menganggu proses
transmisi elektronik, dan menghancurkan data
dikomputer.
4. Contoh Kasus CyberCrime :
Kejahatan kartu kredit yang dilakukan lewat transaksi
online di Yogyakarta
• Polda DI Yogyakarta menangkap lima carder dan
mengamankan barang bukti bernilai puluhan juta, yang
didapat dari merchant luar negeri. Begitu juga dengan yang
dilakukan mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Bandung,
Buy alias Sam. Akibat perbuatannya selama setahun,
beberapa pihak di Jerman dirugikan sekitar Rp 70 juta.
Para carder beberapa waktu lalu juga menyadap data kartu
kredit dari dua outlet pusat perbelanjaan yang cukup
terkenal. Caranya, saat kasir menggesek kartu pada waktu
pembayaran, pada saat data berjalan ke bank-bank tertentu
itulah data dicuri. Akibatnya, banyak laporan pemegang
kartu kredit yang mendapatkan tagihan terhadap transaksi
yang tidak pernah dilakukannya.
5. Kasus Prita Mulyasari versus RS. Omni International
Singkat cerita, sejak 13 Mei 2009 ada seorang Ibu
Rumah Tangga bernama Prita yang ditahan karena
email yang ia tulis berisikan komplain terhadap Rumah
Sakit Omni International yang diduga melakukan Mal
Praktek terhadap dirinya yang sedang demam. Email
tersebut ditulis untuk teman-temannya saja, dan
tanpa diduga oleh Ibu Prita, email tersebut menyebar
kemana-mana, hingga sampailah management RS. Omni
tersebut mengetahuinya dan melayangkan iklan di
Koran terhadap email tersebut.
6. .
Tidak berapa lama setelah kejadian diskusi
tersebut, berita ini mulai terkuak di media
massa dan internet sehingga mendatangkan
simpati dari ratusan ribu orang. Causes di
Facebook tentang Ibu Prita ini dalam dua
hari mengalami lonjakan anggota yang cukup
drastis, kenaikan jumlah anggota di angka
sekitaran 60 ribu orang yang menandai diri
mereka bersimpati dengan Ibu Prita, diluar
dari obrolan milis yang terus membahas
tentang Ibu Prita.
7. Pengaturan Cybercrime dalam
undang-undang
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
adalah undang undang pertama di Indonesia yang
secara khusus mengatur tindak pidana cyber.
Pasal 27
Denda Rp 1 miliar dan enam tahun penjara bagi
orang yang membuat, mendistribusikan,
mentransmisikan, materi yang melanggar
kesusilaan, judi, menghina dan mencemari nama
baik, memeras dan mengancam.
8. Pasal 28
Denda Rp 1 miliar dan enam tahun penjara bagi
orang yang menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan, sehingga merugikan konsumen
transaksi elektronik dan menimbulkan
kebencian dan permusuhan antarkelompok.
Pasal 30
Denda Rp 600-800 juta dan penjara 6-8 tahun
bagi orang yang memasuki komputer atau
sistem elektronik orang lain, menerobos, sampai
menjebol sistem pengamanan.
9. Pasal 31
Denda Rp 800 juta dan penjara 10 tahun bagi orang yang
menyadap informasi elektronik atau dokumen elektronik
di komputer atau sistem elektronik –mengubah maupun
tidak dokumen itu.
Pasal 32
Denda Rp 2-5 miliar dan penjara 8-10 tahun bagi orang
yang mengubah, merusak, memindahkan, dan
menyembunyikan informasi atau dokumen elektronik.
Pasal 34
Rp 10 miliar dan penjara 10 tahun bagi orang yang
memproduksi, menjual, mengimpor, mendistribusikan,
atau memiliki perangkat keras dan lunak sebagaimana di
Pasal 27-34(sumber : http://teknoinfo.web.id/undang-
undang-baru-di-indonesia/).