Pada BAB IV, akan mempelajari cara menyusun laporan penelitihan, dan laporan kegiatan. Sebelum mempelajari penulisan laporan, ikutilah kegiatan berikut ini. Diskusikanlah sejumlah persoalan yang berkaitan dengan laporan. Berdasarkan hasil diskusi itu, buatlah simpulan tentag pengertian dan jenis laporan.
Pada BAB IV, akan mempelajari cara menyusun laporan penelitihan, dan laporan kegiatan. Sebelum mempelajari penulisan laporan, ikutilah kegiatan berikut ini. Diskusikanlah sejumlah persoalan yang berkaitan dengan laporan. Berdasarkan hasil diskusi itu, buatlah simpulan tentag pengertian dan jenis laporan.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Presentation Analisis Sitasi
1. METODE PENELITIAN
ANALISIS SITASI
Oleh
Nama
Heru Rachmanto (13 2011 063)
Eko Wahono (13 2011 065)
Muhammad Jauhari (13 2011 066)
Sastra Wijaya (13 2011 068)
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2014
2. Pengertian Analisis Sitasi
Kehidupan ilmuwan dan pustakawan selalu
bergelimang kutipan. Sejak awal kelahiran ilmu
pengetahuan dan perpustakaan-perpustakaan
ilmiah, kegiatan kutip mengutip sudah lahir. Maka
tidaklah mengherankan kalau analisis sitasi
dianggap cabang bibliometika dan informetrika
yang paling besar, serta dinamakan juga citation
studies. Fokusnya adalah pada kaitan antar
publikasi (publication-publication link). Lebih
tepatnya lagi, kajian sitasi ini mempelajari seberapa
banyak atau sering sebuah karya atau seseorang
dikutip oleh karya lainnya.
3. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2005 : 1078) menyatakan bahwa “sitiran adalah
menyebut atau menulis kembali kata–kata yang
telah disebut (ditulis) orang lain”. Referensi berarti
rujukan atau petunjuk, sedangkan citation (sitiran)
berarti kutipan. Purnomowati (2005 : 3)
menyatakan bahwa “sitasi, sitiran, atau citation
adalah informasi ringkas tentang dokumen yang
disitir dan disisipkan dalam teks, sementara
informasi selengkapnya dimuat pada daftar
referensi”. Referensi yang dimaksud dalam
pendapat tersebut adalah deskriptif bibliografi dari
dokumen yang disitir, umumnya disusun berupa
daftar yang disajikan pada akhir bab, artikel atau
buku.
4. Dalam menggunakan kajian analisis sitiran,
masalah yang perlu dipertimbangkan adalah:
1. Jangan sampai tulisan kita didominasi oleh satu
sumber saja.
2. Hati-hatilah mengutip, atau jangan asal mengutip.
3. Usahakan kita membaca langsung dari sumbernya.
4. Upayakan sumber rujukan yang bermutu walau
kriteria bermutu bersifat relatif.
5. Buatlah catatan kecil- di luar karya tulis kita- yang
menyimpan file elektronik dari berbagai sumber
rujukan kita.
6. Tata cara penulisan kutipan harus konsisten dan
sesuai dengan pedoman
7. Teknik kutipan beserta daftar pustaka yang disusun
secara sistematis dan lengkap sangat dibutuhkan
oleh pembaca atau pihak lain.
5. Beberapa kriteria penilaian suatu dokumen
yang akan disitir adalah :
1. Topik
2. Orientasi
3. Disiplin ilmu atau subject area
4. Keklasikan/kepeloporan
5. Nama jurnal dan tipe dokumen
6. Pengarang
7. Novelty/kebaruan
8. Penerbit
9. Recency/kemutakhiran
6. Menurut Lasa (2005 : 322) adanya penyitiran
karya tulis membawa beberapa manfaat, antara lain:
1. Menjunjung etika keilmuan
2. Pengakuan terhadap prestasi seseorang
3. Mengenali metode maupun peralatan
4. Adanya penghormatan terhadap karya orang lain
5. Membantu pembaca dalam penemuan kembali
akan sumber informasi
6. Memperoleh latar belakang bacaan
7. Tata Cara Penulisan Sitasi
Isi sitasi :
1. Buku : pengarang,judulbuku,penerbit dan tahun publikasi
2. Jurnal : pengarang, judul artikel, judul jurnal, volume, tahun
publikasi dan nomor halaman.
3. Karya di Internet: URL dan tanggal tersebut
diakses.Rujukan (Referensi, Acuan, atau References)
4. Biasanya terdapat pada akhir setiap bab dari suatu buku
atau pada akhir suatu artikel jurnal atau makalah
5. Entri disusun sesuai urutan kutipan di dalam teks atau
secara alphabetis.
Daftar pustaka (Daftar Kepustakaan, Biografi, atau
Bibliography)
6. Terdapat pada akhir suatu buku atau jenis monograf lainya.
7. Entri disusun secara alphabetis (A-Z) tanpa pengelompokan
jenis sumber.
8. Jika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya
yang berbeda, entri didaftar secara kronologis berdasarkan
tahun publikasi
9. Jika pengarang dikutip untuk dua atau lebih karya yang
dipublikasi pada tahun yang sama, tambahkan huruf kecil a,
b, c, ,dst setelah tahun terbit, contoh: 2005a, 2005b, 2005c.
8. Beberapa dari gaya sitasi disajikan berikut ini;
1. Chicago style, semua bidang.
2. Turabian style, semua bidang.
3. MLA (Modern language assosiation),
kesusasteraan, seni dan humaniora.
4. APA (American Psychological Association),
psikologi dan pendidikan dan ilmu-ilmu sosial
lainnya
5. AMA (American Medical Assiciation) kedokteran,
kesehatan dan biologi
6. NLM (National Library Of Medicine)
7. ACP (American Chemical Society)
8. APSA (American political science association),
politik
9. CBE (council of biology editors)
9. Membuat Sitasi di Ms Word
Pertama : Anda harus menentukan gaya pengutipan yang
akan dipakai; apakah APA, MLA, Chicago, Turabian, atau
yang lainnya
Caranya : Klik tab References di Ms Word, lalu pilih salah
satu gaya pengutipan yang ada di drop-down menu. Lihat
gambar.
10. Dalam hal ini kita menggunakan APA Style,
Kedua: Apabila sudah terpilih, masukkan informasi
sumber ke dalam Master List.
Caranya: Masih di tab References, klik Manage
Source kemudian akan muncul jendela seperti di
bawah ini.
11. Terlihat Master List saya sudah terisi karena
memang saya sering menggunakan fitur ini dan
sudah banyak daftar sumber di sana. Bagi Anda
yang belum pernah menggunakan fitur ini, Master
List tersebut akan kosong. Untuk memasukkan
sumber baru, klik New. Lalu akan muncul jendela
baru.
12. Pilih jenis sumber yang akan Anda kutip, misalkan buku,
artikel jurnal, atau yang lainnya. Untuk contoh, saya akan
memilih buku.
Apabila sudah ditentukan jenis sumbernya, masukkan
nama pengarang di baris Author. Ingat, saya tadi
menggunakan APA Style, dan aturannya nama pengarang
diawali oleh nama belakang. Pisahkan antara nama
belakang dan nama depan dengan koma (,)
13. Jika sudah, masukkan judul buku di baris Title,
tahun penerbitan di baris Year, kota penerbitan di
baris City, dan nama penerbit di baris Publisher.
Apabila ingin menambahkan informasi edisi,
penerjemah, dll., centang Show All Bibliography
Fields.
14. Kalau sudah, klik OK.
Ketika Anda memulai menulis dan hendak
menyertakan sitasi dalam tulisan Anda, klik Insert
Citation di tab References kemudian pilih sumber
yang akan kita sertakan dalam sitasi. Lihat contoh.
15. Secara otomatis, sumber tersebut akan
disertakan dalam sitasi. Karena sumber yang kita
masukkan baru satu, pilihannya hanya ada satu.
Untuk menambahkan sumber lainnya, ulangi
langkah di atas tadi: References-> Manage
Sources -> New.
Apabila suatu sumber memiliki dua pengarang
atau lebih, pisahkan antar pengarang
menggunakan titik koma (;)
16. Ingat bahwa jenis kutipan ada dua: langsung dan
tidak langsung. Dalam APA Style, kutipan langsung
wajib menggunakan tanda kutip dan menyertakan
halaman. Untuk memasukkan halaman, klik sitasi
dalam teks kemudian klik tanda panah bawah dan klik
Edit Citation.