Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang imbuhan awalan pada kata bahasa Indonesia. Ia menjelaskan berbagai macam awalan seperti di-, ber-, ter-, per-, pe-, se-, me- dan bagaimana awalan me- dapat berubah menjadi meng-, mem-, men-, dan meny- tergantung pada huruf awal kata dasar. Dokumen tersebut juga membahas perubahan awalan ber- menjadi bel- atau be- sesuai dengan huruf awal kata dasarnya.
powerpoint tentang biografi pelajaran bindo materi kelas X , yang berisikan tentang macam macam bentuk biografi,ciri ciri biografi, bentuk bentuk biografi, beserta contoh biografi .
semua telah terangkum dan tersusun sedemikian rupa sehingga anda muda memprese tasekannnya kedepan
Dokumen tersebut membahas tentang puisi sebagai karya sastra yang singkat, padat dan menggunakan bahasa yang indah. Dibahas pula unsur-unsur puisi seperti tema, rasa, nada dan amanat. Jenis-jenis puisi dibedakan berdasarkan bentuknya seperti pantun, syair, soneta, dan puisi bebas, serta berdasarkan zamannya seperti puisi lama seperti pantun dan syair.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang imbuhan awalan pada kata bahasa Indonesia. Ia menjelaskan berbagai macam awalan seperti di-, ber-, ter-, per-, pe-, se-, me- dan bagaimana awalan me- dapat berubah menjadi meng-, mem-, men-, dan meny- tergantung pada huruf awal kata dasar. Dokumen tersebut juga membahas perubahan awalan ber- menjadi bel- atau be- sesuai dengan huruf awal kata dasarnya.
powerpoint tentang biografi pelajaran bindo materi kelas X , yang berisikan tentang macam macam bentuk biografi,ciri ciri biografi, bentuk bentuk biografi, beserta contoh biografi .
semua telah terangkum dan tersusun sedemikian rupa sehingga anda muda memprese tasekannnya kedepan
Dokumen tersebut membahas tentang puisi sebagai karya sastra yang singkat, padat dan menggunakan bahasa yang indah. Dibahas pula unsur-unsur puisi seperti tema, rasa, nada dan amanat. Jenis-jenis puisi dibedakan berdasarkan bentuknya seperti pantun, syair, soneta, dan puisi bebas, serta berdasarkan zamannya seperti puisi lama seperti pantun dan syair.
Dokumen tersebut membahas jenis-jenis menyimak yang terdiri dari menyimak ekstensif dan intensif. Menyimak ekstensif dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan materi, bahasa, tempat, dan suasana yang beragam. Sedangkan menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi untuk memahami makna.
Teks ini membahas tentang teks prosedur kompleks, yaitu teks yang berisi langkah-langkah sistematis untuk mencapai suatu tujuan dengan keterangan rinci pada setiap langkah. Teks prosedur kompleks memiliki struktur tujuan dan langkah-langkah serta ciri kebahasaan berupa kalimat imperatif, deklaratif, dan interrogatif serta menggunakan kata kerja material dan tingkah laku. Contoh teks tentang cara membuat
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat, termasuk kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat. Unsur-unsur kalimat dijelaskan sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan. Contoh soal juga disertakan untuk membedakan jenis-jenis kalimat.
Teks ini menjelaskan tentang pengangguran sebagai salah satu masalah sosial yang kompleks. Pengangguran terjadi karena faktor seperti kurangnya keahlian, pendidikan, dan persaingan. Akibatnya adalah masalah ekonomi dan sosial bagi yang mengalaminya seperti kurangnya penghasilan dan potensi kriminalitas. Untuk menanggulanginya perlu diupayakan dengan meningkatkan lapangan pekerjaan dan relev
Kelompok 3 terdiri dari 6 anggota dengan nama dan NIM masing-masing. Dokumen ini membahas tentang pola kalimat dasar, majemuk setara, dan majemuk bertingkat dalam bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas berbagai kesalahan semantik dalam bahasa Indonesia, termasuk penggunaan kata yang mirip maknanya, seperti kurban dan korban, lolos dan lulus, serta penggunaan kata yang salah akibat kesamaan bentuk, seperti sah dan syah, folio dan polio. Dokumen juga menjelaskan pentingnya memilih kata yang tepat sesuai konteks, seperti pukul dan jam, serta masing-masing dan tiap-ti
Teks ini membahas tentang teks editorial, termasuk definisi, ciri-ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan teks editorial. Teks editorial adalah artikel pendapat redaksi tentang isu aktual, harus faktual dan sistematis, serta memiliki struktur pendapat, argumentasi, dan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas jenis-jenis menyimak yang terdiri dari menyimak ekstensif dan intensif. Menyimak ekstensif dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan materi, bahasa, tempat, dan suasana yang beragam. Sedangkan menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi untuk memahami makna.
Teks ini membahas tentang teks prosedur kompleks, yaitu teks yang berisi langkah-langkah sistematis untuk mencapai suatu tujuan dengan keterangan rinci pada setiap langkah. Teks prosedur kompleks memiliki struktur tujuan dan langkah-langkah serta ciri kebahasaan berupa kalimat imperatif, deklaratif, dan interrogatif serta menggunakan kata kerja material dan tingkah laku. Contoh teks tentang cara membuat
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat, termasuk kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat. Unsur-unsur kalimat dijelaskan sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan. Contoh soal juga disertakan untuk membedakan jenis-jenis kalimat.
Teks ini menjelaskan tentang pengangguran sebagai salah satu masalah sosial yang kompleks. Pengangguran terjadi karena faktor seperti kurangnya keahlian, pendidikan, dan persaingan. Akibatnya adalah masalah ekonomi dan sosial bagi yang mengalaminya seperti kurangnya penghasilan dan potensi kriminalitas. Untuk menanggulanginya perlu diupayakan dengan meningkatkan lapangan pekerjaan dan relev
Kelompok 3 terdiri dari 6 anggota dengan nama dan NIM masing-masing. Dokumen ini membahas tentang pola kalimat dasar, majemuk setara, dan majemuk bertingkat dalam bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas berbagai kesalahan semantik dalam bahasa Indonesia, termasuk penggunaan kata yang mirip maknanya, seperti kurban dan korban, lolos dan lulus, serta penggunaan kata yang salah akibat kesamaan bentuk, seperti sah dan syah, folio dan polio. Dokumen juga menjelaskan pentingnya memilih kata yang tepat sesuai konteks, seperti pukul dan jam, serta masing-masing dan tiap-ti
Teks ini membahas tentang teks editorial, termasuk definisi, ciri-ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan teks editorial. Teks editorial adalah artikel pendapat redaksi tentang isu aktual, harus faktual dan sistematis, serta memiliki struktur pendapat, argumentasi, dan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis imbuhan dalam bahasa Melayu yang terdiri dari awalan, akhiran, apitan, dan sisipan beserta contoh-contohnya.
Prefiks adalah awalan kata yang dibubuhkan di depan kata dasar untuk mengubah maknanya. Ada berbagai jenis prefiks dalam bahasa Indonesia seperti ber-, me-, di-, pe-, ke-, yang masing-masing memiliki fungsi dan makna tertentu dalam membentuk kata baru.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi bahasa, yang merupakan ilmu yang mempelajari struktur kata dan pengaruh perubahan bentuk kata terhadap makna. Ia membahas pengertian morfem sebagai satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna, serta proses-proses morfologi seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Dokumen ini juga menjelaskan klasifikasi morfem berdasarkan posisi, bentuk, dan makn
1. Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna. Morfem dapat berupa kata dasar, imbuhan, klitika, dan partikel.
2. Morfem dapat dibedakan menjadi morfem bebas yang dapat berdiri sendiri dan morfem terikat yang membutuhkan morfem lain untuk membentuk kata.
3. Jenis-jenis morfem meliputi morfem dasar, imbuhan, segmental, suprasegmental, leksikal, gramatikal, dan morfem nol
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, angka bilangan, dan penyerapan kata asing. Unsur-unsur bahasa tersebut harus ditulis terpisah atau serangkai sesuai dengan aturan penulisan bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, angka bilangan, dan penyerapan kata asing. Unsur-unsur tersebut dapat ditulis serangkai atau terpisah tergantung aturan-aturan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, angka bilangan, dan penyerapan kata asing. Unsur-unsur tersebut dapat ditulis serangkai atau terpisah tergantung aturan-aturan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, angka bilangan, dan penyerapan kata asing. Unsur-unsur tersebut dapat ditulis serangkai atau terpisah tergantung aturan-aturan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, angka bilangan, dan penyerapan kata asing. Unsur-unsur tersebut dapat ditulis serangkai atau terpisah tergantung aturan-aturan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, angka bilangan, dan penyerapan kata asing. Unsur-unsur bahasa tersebut harus ditulis terpisah atau serangkai sesuai dengan aturan penulisan bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, angka bilangan, dan penyerapan kata asing. Unsur-unsur tersebut dapat ditulis serangkai atau terpisah tergantung aturan-aturan tertentu.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
1. Assalamuaalaikum w.r w.b
Kami perwakilan dari kelompok Kuda akan
mempresentasikan tentang kata berimbuhan
Di susun oleh :
Ellda Artha A
Galih Pratama
Pandu Putra P
Fatna N
Nida A
Risya S
3. KATA BERIMBUHAN
Kata berimbuhan adalah kata yang telah
mengalami proses pengimbuhan atau
afiksasi. Imbuhan atau afiks adalah morfem
terikat yang digunakan dalam bentuk dasar
untuk membentuk kata. Hasil
pengimbuhannya menghasilkan kata
berimbuhan atau kata turunan.
5. Prefiks atau awalan adalah imbuhan yang
diikatkan di depan bentuk kata dasar.
Macam-macam prefiks : me- ber- di- ke- ter- se- pe-para-
Contoh: membeli, memukul, menulis, mengukir,
bermain, dipukul, kekasih, tercantik, sekampung,
sesama, pelajar, pelari, penulis.
6. Infiks atau sisipan. Infiks ialah imbuhan yang
melekat di tengah bentuk dasar.
Karena letaknya menyisip di tengah kata,
olehnya itu disebut sisipan.
Macam-macam sisipan: -el-, -em-, -er-.
Contoh: tali (temali), jari (jemari), gigi (gerigi),
kuning (kemuning), gunggung (gelunggung)
7. Sufiks atau akhiran. Sufiks ialah imbuhan yang
melekat di belakang bentuk dasar (kata dasar).
Macam-macam sufiks: -i -kan -an –nya –wan –wati
–man -is
Contoh: pukuli, taati, belikan, tuliskan,
sembunyikan, mainan, orang-orangan, makanan,
andainya, harusnya, mestinya, wartawan,
pancasilais, pragawati, seniman, budiman.
8. Konfiks atau imbuhan. Konfiks adalah imbuhan
gabungan antara prefiks dan sufiks. Kedua
bentuk afiks tersebut melekat secara bersama-sama
pada bentuk (kata dasar). Konfiks disebut
juga sebagai afiks kombinasi.
Macam-macam konfiks: ke-an, per-an, ber-an, se-nya,
dll.
Contoh: kelautan, kelulusan, permainan,
persembunyian, berduaan, bersamaan,
sesamanya, sekuatnya, sesampainya,
dimandikan, dipukuli.
10. Awalan me(n)- memiliki variasi bentuk bergantung pada
huruf awal kata yang dilekatinya.
Fungsi prefiks me- adalah membentuk kata kerja aktif intransitif (kata
kerja yang tidak dapat diikuti oleh objek). Contoh: menari, merantau,
menyanyi, melayang.
Prefiks me- juga berfungsi membentuk kata kerja aktif transitif (kata
kerja yang membutuhkan objek).
Awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Awalan di-bermakna
suatu perbuatan pasif, sebagai kebalikan dari
awalan me- yang bermakna aktif.
Awalan ber- memiliki alomorf jika melekat pada kata lain.
Alomorf (variasi bentuk) ber- adalah be- dan bel-.
Awalan ter- mempunyai variasi, yaitu alomorf te- ter- dan tel-
.
11. Awalan se- tidak mengalami alomorf ketika melekat pada
morfemlain.
awalan per- selalu disandingkan dengan imbuhan lain.
Imbuhan lain tersebut diantaranya adalah -kan, dan –an.
Awalan pe(n)- mengandung makna : Menyatakan yang
melakukan perbuatan
Awalan ke- mempunyai makna sebagai berikut : Menyatakan
kumpulan yang terdiri atas jumlah.
13. Makna akhiran -kan sebagai beriku : Menyatakan perbuatan
untuk orang lain
Makna akhiran –i adalah sebagai berikut : Menyatakan
perbuatan berulang-ulan
Akhiran –an memiliki makna sebagai berikut : Menyatakan
tempat, alat dll.
Dalam pemakaiannya, -nya dibedakan atas dua macam,
yaitu:
1) Sebagai klitika pengganti orang ketiga tunggal, yang berarti
pemilik.
Contoh: bukunya, rumahnya, kekasihnya
2) Sebagai akhiran. Adapun maknanya sebagai akhiran adalah
sebagai berikut : Membentuk kata benda
Contoh: ramainya, bersihnya
14. Mohon maaf jika ada kata -
kata yang kurang berkenan
Sekian & Terima kasih
Wassalamualikum w.r w.b