Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, angka bilangan, dan penyerapan kata asing. Unsur-unsur tersebut dapat ditulis serangkai atau terpisah tergantung aturan-aturan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, penulisan kata ulang secara lengkap menggunakan tanda hubung, dan penyerapan unsur asing ke dalam bahasa Indonesia yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan lafal asli, melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, penulisan kata ulang secara lengkap menggunakan tanda hubung, dan penyerapan unsur asing ke dalam bahasa Indonesia yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan lafal asli, melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, penulisan kata ulang secara lengkap menggunakan tanda hubung, dan penyerapan unsur asing ke dalam bahasa Indonesia yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan lafal asli, melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, penulisan kata ulang secara lengkap menggunakan tanda hubung, dan penyerapan unsur asing ke dalam bahasa Indonesia yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan lafal asli, melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, penulisan kata ulang secara lengkap menggunakan tanda hubung, dan penyerapan unsur asing ke dalam bahasa Indonesia yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan lafal asli, melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, penulisan kata ulang secara lengkap menggunakan tanda hubung, dan penyerapan unsur asing ke dalam bahasa Indonesia yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan lafal asli, melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dibahas adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai, penulisan kata ulang dengan menggunakan tanda hubung, dan penulisan gabungan kata yang terpisah. Dokumen juga membahas tentang penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia melalui penyerapan secara alamiah, dengan mempertah
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dibahas adalah penulisan kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, angka bilangan, dan penyerapan unsur asing melalui penyerapan alamiah, seperti bentuk asal, terjemahan, perubahan, dan penyerapan akhiran asing.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dibahas adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai, penulisan kata ulang dengan menggunakan tanda hubung, dan penulisan gabungan kata yang terpisah. Dokumen juga membahas tentang penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia melalui penyerapan secara alamiah, dengan mempertah
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, penulisan kata ulang secara lengkap menggunakan tanda hubung, dan penyerapan unsur asing ke dalam bahasa Indonesia yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan lafal asli, melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan, penulisan kata ulang, penulisan gabungan kata, dan penulisan kata ganti serta partikel. Dokumen juga menjelaskan tentang penyerapan unsur bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia pada makalah mahasiswa, termasuk penggunaan huruf kapital, huruf miring, kata gabung, dan kata berimbuhan. Dua bahan acuan dievaluasi dan ditemukan beberapa kesalahan penulisan terutama pada penggunaan huruf miring pada kata asing.
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxummigrafika
Dokumen ini membahas tentang analisis kesalahan bahasa pada tataran frasa verbal dan jenis-jenisnya. Frasa verbal terdiri dari verba inti dan kata-kata penambah arti. Ada dua jenis frasa verbal yaitu endosentrik atributif yang terdiri dari verba inti dan pewatas depan atau belakang, dan endosentrik koordinatif yang menggabungkan dua verba dengan kata penghubung.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat dan unsur-unsur yang membentuk kalimat, seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Dibahas pula tentang kalimat tunggal, majemuk setara dan bertingkat, serta syarat-syarat membentuk kalimat yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang meliputi lima aspek yaitu pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Dokumen ini juga menjelaskan cara penulisan nama diri, kata dasar, kata turunan, gabungan kata, dan partikel menurut aturan EYD.
Buku ini membahas tentang penggunaan dan tata tulis ejaan bahasa Indonesia, termasuk pelafalan, penulisan huruf dan kata, penulisan unsur serapan, singkatan, dan tanda baca. Juga dibahas tentang pemilihan kata, pembentukan kalimat, pembentukan paragraf, dan pengenalan karya ilmiah. Buku ini bertujuan membantu memahami aturan penulisan bahasa Indonesia yang benar dan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI) yang mencakup pentingnya TTKI, TTKI di perguruan tinggi, syarat dan subjek TTKI, serta jenis-jenis karangan ilmiah. Dokumen ini juga menjelaskan syarat-syarat kebahasaan dalam penulisan karangan ilmiah seperti bahasa yang baku, logis, kuantitatif, tepat, denotatif, ringkas, dan runtun.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang beberapa istilah dalam bahasa Indonesia, mulai dari karya ilmiah, fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf hingga wacana.
Rahma, wanita kelahiran Majene 2000. Saat ini mahasiswa Universitas Sulawesi Barat setelah lulus dari SMK Negeri 1 Majene (2015-2018) dan sekolah dasar di SDN 21 Pamboborang Majene (2006-2012). Rahma pernah aktif di organisasi pramuka dan OSIS saat SMA.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dibahas adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai, penulisan kata ulang dengan menggunakan tanda hubung, dan penulisan gabungan kata yang terpisah. Dokumen juga membahas tentang penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia melalui penyerapan secara alamiah, dengan mempertah
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dibahas adalah penulisan kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, angka bilangan, dan penyerapan unsur asing melalui penyerapan alamiah, seperti bentuk asal, terjemahan, perubahan, dan penyerapan akhiran asing.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dibahas adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai, penulisan kata ulang dengan menggunakan tanda hubung, dan penulisan gabungan kata yang terpisah. Dokumen juga membahas tentang penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia melalui penyerapan secara alamiah, dengan mempertah
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, penulisan kata ulang secara lengkap menggunakan tanda hubung, dan penyerapan unsur asing ke dalam bahasa Indonesia yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan lafal asli, melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan kata dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah penulisan imbuhan pada kata turunan, penulisan kata ulang, penulisan gabungan kata, dan penulisan kata ganti serta partikel. Dokumen juga menjelaskan tentang penyerapan unsur bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, yang dapat dilakukan secara alamiah, dengan mempertahankan
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia pada makalah mahasiswa, termasuk penggunaan huruf kapital, huruf miring, kata gabung, dan kata berimbuhan. Dua bahan acuan dievaluasi dan ditemukan beberapa kesalahan penulisan terutama pada penggunaan huruf miring pada kata asing.
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxummigrafika
Dokumen ini membahas tentang analisis kesalahan bahasa pada tataran frasa verbal dan jenis-jenisnya. Frasa verbal terdiri dari verba inti dan kata-kata penambah arti. Ada dua jenis frasa verbal yaitu endosentrik atributif yang terdiri dari verba inti dan pewatas depan atau belakang, dan endosentrik koordinatif yang menggabungkan dua verba dengan kata penghubung.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat dan unsur-unsur yang membentuk kalimat, seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Dibahas pula tentang kalimat tunggal, majemuk setara dan bertingkat, serta syarat-syarat membentuk kalimat yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang meliputi lima aspek yaitu pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Dokumen ini juga menjelaskan cara penulisan nama diri, kata dasar, kata turunan, gabungan kata, dan partikel menurut aturan EYD.
Buku ini membahas tentang penggunaan dan tata tulis ejaan bahasa Indonesia, termasuk pelafalan, penulisan huruf dan kata, penulisan unsur serapan, singkatan, dan tanda baca. Juga dibahas tentang pemilihan kata, pembentukan kalimat, pembentukan paragraf, dan pengenalan karya ilmiah. Buku ini bertujuan membantu memahami aturan penulisan bahasa Indonesia yang benar dan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI) yang mencakup pentingnya TTKI, TTKI di perguruan tinggi, syarat dan subjek TTKI, serta jenis-jenis karangan ilmiah. Dokumen ini juga menjelaskan syarat-syarat kebahasaan dalam penulisan karangan ilmiah seperti bahasa yang baku, logis, kuantitatif, tepat, denotatif, ringkas, dan runtun.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang beberapa istilah dalam bahasa Indonesia, mulai dari karya ilmiah, fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf hingga wacana.
Rahma, wanita kelahiran Majene 2000. Saat ini mahasiswa Universitas Sulawesi Barat setelah lulus dari SMK Negeri 1 Majene (2015-2018) dan sekolah dasar di SDN 21 Pamboborang Majene (2006-2012). Rahma pernah aktif di organisasi pramuka dan OSIS saat SMA.
Modul ini membahas tujuan pembelajaran mahasiswa dalam mengenal aturan dan karakteristik usaha, memiliki etika bisnis yang kuat, serta mampu menerapkan sikap moral secara bertanggung jawab. Modul ini juga menjelaskan dasar hukum tata kelola bisnis, prinsip-prinsipnya, penerapan sistim GCG, serta etika bisnis dan pelanggaran yang sering terjadi.
Logika matematika adalah gabungan antara ilmu logika dan matematika yang memberikan landasan tentang penarikan kesimpulan. Terdiri dari berbagai jenis pernyataan seperti pernyataan tertutup, majemuk, berkuantor, serta cara mengambil negasi dan kesimpulan.
Iman berarti percaya dan meyakini Allah serta segala yang datang dari-Nya. Iman tumbuh melalui pengaruh lingkungan dan pendidikan. Wujud iman adalah meyakini dan melaksanakan ajaran Islam. Taqwa berarti takut kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Iman dan taqwa penting dalam kehidupan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara Pancasila dan hukum di Indonesia. Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia, sehingga segala sumber hukum harus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila juga menjadi sumber nilai yang membentuk norma hukum di Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara juga diatur dalam UUD 1945.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. Penulisan Kata
A. Penulisan Kata Turunan
Unsur-unsur imbuhan pada kata turunan,yaitu awalan
(prefiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks),
sisipan (infiks), ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Kalau yang mendapat imbuhan merupakan gabungan kata,
berupa awalan atau akhiran maka ditulis serangkai dengan
kata yang berhubungan langsung saja.Gabungan kata yang
sekaligus mendapat awalan dan akhiran penulisannya
dirangkaikan tanpa tanda hubung.
3. B. Penulisan Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan
menggunakan tanda hubung bukan dengan angka
dua (2).
Ada juga bentuk pengulangan yang berasal dari
bentukdasar kata gabung atau lazim disebut kata
majemuk.Pada pengulangan bentuk seperti ini,
yang diulang hanya bagian yang pertama
sedangkan bagian yang kedua tidak diulang.
4. C. Gabungan Kata
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah bagian-
bagiannya.Kalau salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri dan hanya
muncul dalam bentuk kombinasi,penulisannya harus dirangkaikan.
Bentuk kata dasar seperti,daya beli, rumah bersalin, ditulis terpisah bagian-
bagiannya,sedangkan panca-, tuna-, dan antar-, yang tidak dapat berdiri sendiri
sebagai kata lepas ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.Sejalan
dengan penjelasan di atas, mahakuasa, mahamulia, ditulis serangkai karena
maha-
Sebagai unsur terikat diikuti oleh bentuk dasar (kecuali bentuk Maha Esa).
Kalau yang mengikutinya bukan bentuk dasar, melainkan bentuk turunan maka
penulisannya dipisahkan.
Gabungan kata yang sudah dianggap padu, ditulis serangkai,seperti;
manakala,matahari, sekaligus,daripada,hulubalang, dan bumiputera.Gabungan
kata yang dapat menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan
menggunakan tanda hubung di antara bentuk yang menjadi
unsurnya.Pemberian tanda hubung pada kata tersebut diletakkan dibelakang
unsur yang menjadi inti kata gabung tersebut.
5. D. Kata Ganti -ku, kau-, -mu, dan –nya
Kata ganti -ku, kau-, -mu dan –nya ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya. Sedangkan kata aku, kamu, engkau dan dia,
ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
E. Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya.
Awalan di,, yang penulisannya dirangkaikan selalu berhubungan
dengan kata kerja dan mempunyai pasangan yang bisa
dipertukarkan dengan awalan me-. Misalnya, awalan dibeli dapat
dipertukarkan dengan awalan membeli. Adapun kata depan di, ke
selalu berhubungan dengan arah dan tempat dan cara
penulisannya dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
6. F. Partikel -lah, -kah, pun dan per
Partikel -lah, -kah, ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Adapun partikel pun, ditulis terpisah dengan
kata yang mengikutinya.Kecuali pada kata adapun,
meskipun, walaupun, dan sejenisnyayang sudah dianggap
padu benar. Partikel pun ditulis terpisah karena bentuknya
hampir sama dengan bentuk kata lepas. Bentuk pun seperti
itu mempunyai makna juga sehingga penulisannya
dipisahkan.
Partikel per ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya
karena bentuknya sama dengan kata yang berarti; mulai,
demi, dan setiap.
7. G. Pemakaian Angka Bilangan
Kalau menggunakan angka Romawi, penulisannya tidak
menggunakan awalan ke-. Kalau menggunakan angka biasa atau
angka Arab maka menggunakan awalan ke-.Di samping kedua
cara di atas, masih ada cara lain yang dapat digunakan yaitu
semua bilangan tingkat itu ditulis dengan huruf (kata).
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan dengan satu
atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa
lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam
perincian atau pemaparan. Jadi, kalau dalam kalimat itu terdapat
suatu bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
angka dan tidak berurutan, bilangan tersebut harus ditulis dengan
kata, bukan dengan angka.
8. Penulisan Unsur Serapan
Kata serapan adalah kata yang diambil dari bahasa
lain dalam rangka memperkaya kosakata bahasa
yang dituju. Dalam bahasa Indonesia, kata serapan
ada yang disesuaikan dengan kaidah bahasa
indonesia. Berikut ini akan dijelaskan secara
singkat hal-hal yang berhubungan dengan kaidah
penyerapan.
9. A. Penyerapan Secara Alamiah
Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia
yang lazim dieja dan di lafalkan dalam bahasa Indonesia
tidak mengalami perubahan.Penyerapan seperti ini
dikategorikan sebagai penyerapan secara alamiah.
B. Penyerapan Seperti Bentuk Asal
Unsur asing yang belum sepenuhnya diserap ke dalam
bahasa Indonaesia dapat dipakai dalam bahasa Indonesia
dengan jalan masih mempertahankan lafal bahasa asalnya
(asing).Jadi,pengucapan kata tersebut masih seperti bentuk
asalnya.Penyerapan seperti ini tidak terlalu banyak
ditemukan dalam bahasa Indonesia.
10. C. Penyerapan dengan Terjemahan
Penyerapan unsur-unsur bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia dapat dilakukan melalui penerjemahan kata-kata
asing tersebut.Penerjemahan ini dilakukan dengan cara
memilih kata-kata asing tertentu kemudian diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia.Penyerapan ini dapat berupa
satu kata asing dipadankan dengan satu kata atau lebih
dalam bahasa Indonesia.
D. Penyerapan dengan Perubahan
Dalam penyerapan ini,perlu di usahakan agar ejaan dan
lafal asing yang diserap hanya diubah seperlunya sehingga
bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan
bentuk asalnya.
11. E. Penyerapan Akhiran Asing
Akhiran asing itu ada yang diserap sebagai bagian
kata yang utuh,seperti kata standarisasi disamping
kata standar,kata implementasi disamping kata
implemen,kata objektif disamping kata
objek.Akhiran asing itu antara lain –is,-isme,-al,-
wan,-wati,-tas.