3. STRUKTUR TUBUH
Sebagian besar Multiseluler (ada yang Uniseluler :
Saccharomyces)
memiliki hifa yang bersekat-sekat, dan berinti banyak
Ada yang membentuk tubuh buah (contoh : Xylaria
comosa, dll)
tidak membentuk tubuh buah (neurospora crassa)
Alat reproduksi : - aseksual
- seksual
4. Ciri-ciri
Memiliki hifa yang bersekat dan berinti banyak.
Struktur tubuhnya ada yang uniseluler seperti
Saccharomyces, multiseluler membentuk miselium
soenositik seperti Penicillium, dan ada juga yang
multiseluler membentuk badan buah seperti Nectria
Cara hidupnya ada yang saprofit, parasit, atau
bersimbiosis
Menghasilkan spora dalam askus (askospora). Setiap
askus mengandung 8 spora
5. REPRODUKSI ASEKSUAL
Reproduksi aseksual pada Ascomycota multiseluler
dilakukan dengan fragmentasi miselium dan pembentukan
konidia. Konidia adalah spora aseksual yang terbentuk pada
ujung konidiofor
Reproduksi aseksual pada ascomycota uniseluler dilakukan
dengan membentuk tunas. Pembentukan tunas
(Blastophora) pada ascomycota uniseluler diawali dengan
dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil.
Nukleus dalam sel induk membelah dan satu nukleus
bergerak ke dalam sel tunas. Sel tunas kemudian
memisahkan diri dari sel induk untuk menjadi individu
baru. Akan tetapi, kadang-kadang tunas tetap melekatpada
sel induknya membentuk rantai sel yang disebut dengan
hifa semu (pseudohifa)
6. REPRODUKSI SEKSUAL
1)Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
2)Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa
jantan akan membentuk Anteridium, masing-
masing berinti haploid.
3)Dari askogonium akan tumbuh trikogin, yaitu
saluran yang menghubungkan askogonium dan
anteridium.
4)Melalui trikogin, anteridium pindah dan masuk ke
askogonium sehingga terjadi plasmogami.
5)Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa
askogonium yang dikarion.
7. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis
antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6)Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan
hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk
jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung
hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti
haploid dikariotik.
7)Di dalam askus terjadi kariogami inti diploid.
8)Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk
di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora
askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat
yang sesuai, sporaaskus akan tumbuh menjadi benang
hifa yang baru.
9. Beberapa Peranan Ascomycota
1) Khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk
pembuatan roti dan minuman beralkohol.
2) Aspergillus flavus hidup pada biji-bijian konsumsi,
dapat membahayakan hati dan karsinogenik.
3) Tuber magnatum atau Truffle putih digunakan dalam
kuliner.
4) Ragi anggur Saccharomyces ellipsoideus, untuk
pembuatan minuman anggur.
5) Ragi tuak Saccharomyces tuac, untuk pembuatan tuak
dari nira.
6) Kapang oncom Neurospora sitophila, untuk pembuatan
oncom
7) Neurospora crassa, kapang yang dipakai sebagai
organisme model dalam biologi.
8) Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinae, yang
tubuh buahnya dapat dimakan.
10. Ascomycota Saprofit
Ascomycota saprofit banyak dimanfaatkan
untuk pembuatan tape, kecap, oncom, dan lain
lain. Karena menghasilkan antibiotika
misalnya : penisilin dan streptomisin. Contoh
ascomycota saprofit adalah saccharomyces,
Neurospora, dll.
11. 1) Saccharomyces
Merupakan jamur bersel satu.
Jamur ini hidup secara saprofit,
banyak dimanfaatkan untuk
membuat tapai, alkohol, roti, kue
mangkuk, atau bir. Di alam, jamur
ini terdapat di kulit buah-buahan.
Selnya berbentuk oval atau bulat.
Jadi, tidak memiliki hifa dan
tubuh buah. Reproduksi
aseksualnya dengan membentuk
kuncup. Jika kondisi lingkungan
tidak menguntungkan sel ragi
yang haploid bersatu dengan sel
ragi yang juga haploid,
menghasilkan zigot yang intinya
diploid (2n kromosom).
12. 2) Neurospora
Jamur ini memiliki konidia berwarna
oranye banyak digunakan untuk
membuat oncom di Jawa barat. Selain itu,
di tempat-tempat bekas kayu terbakar
juga sering ditumbuhi jamur ini pada
musim penghujan.