SlideShare a Scribd company logo
Representasi Pengetahuan
M. Bahrul Ulum, M.Kom
Pertemuan Ke-4
Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer
2
Pengetahuan
• Diklasifikasikan menjadi 3
–Procedural Knowledge
–Declarative Knowledge
–Tacit Knowledge
3
Procedural Knowledge
• Bagaimana melakukan sesuatu
– Bagaimana mendidihkan air dalam
mangkok
– Bagaimana memasak mie instan
– Bagaimana menjalankan mobil
4
Declarative Knowledge
• Mengetahui sesuatu itu benar atau salah
– Fakultas Teknologi Informasi mempunyai 3
program studi.
– Dekan Fakultas Teknologi Informasi adalah
Prof. Ir. Dany Manongga, M.Sc., Ph.D.
5
Tacit Knowledge
• Tidak dapat diungkapkan dengan bahasa
– Bagaimana kita menggerakkan tangan
– Bagaimana memejamkan mata
6
Pengetahuan
• Kunci utama dari sistem pakar
• Analogi
– Algoritma + Struktur Data = Program
– Pengetahuan + Inferensi = Sistem Pakar
7
Representasi Pengetahuan
• Metode yang digunakan untuk
mengodekan pengetahuan dalam sebuah
sistem pakar
• Dimaksudkan untuk
– Menangkap sifat-sifat penting problema
– Membuat informasi itu dapat diakses
oleh prosedur pemecahan problema
8
Representasi Pengetahuan
• Dua bagian dasar sistem kecerdasan buatan (menurut Turban) :
– Basis pengetahuan
• fakta tentang objek-objek dalam domain yang dipilih
• hubungan di antara domain-domain tersebut
– Inference Engine
• Merupakan sekumpulan prosedur
• Menguji basis pengetahuan dalam menjawab suatu pertanyaan,
menyelesaikan masalah, atau membuat keputusan
• Karakteristik representasi pengetahuan
– Dapat diprogram dengan bahasa komputer dan disimpan dalam
memori
– Fakta dan pengetahuan lain yang terkandung di dalamnya dapat
digunakan untuk melakukan penalaran
9
Model Representasi
Pengetahuan
• Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk yang
sederhana atau kompleks, tergantung dari masalahnya.
(Schnupp, 1989)
• Beberapa model representasi pengetahuan
– Logika (logic)
– List & Tree
– Jaringan semantik (semantic nets)
– Bingkai (frame)
– Tabel Keputusan (decision table)
– Pohon Keputusan (decision tree)
– Naskah (script)
– Kaidah/Sistem produksi (production rule)
10
Logika
• Suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian
penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang
membantu penalaran.
• Komputer harus dapat menggunakan proses penalaran
deduktif dan induktif ke dalam bentuk yang sesuai
dengan manipulasi komputer, yaitu logika simbolik
atau matematika
• Disebut Logika Komputasional
– Logika Proporsional
– Logika Predikat
11
Penalaran Deduktif
• Bergerak dari penalaran umum menuju ke konklusi khusus
• Atau pernyataan premis dan inferensi
– Premis Mayor
– Premis Minor
– Konklusi
• Contoh
– Premis mayor : Jika hujan turun saya tidak akan kuliah
– Premis minor : Pagi ini hujan turun
– Konklusi : Oleh karena itu pagi ini saya tidak akan kuliah
12
Penalaran Induktif
• Bergerak dari masalah khusus ke masalah umum
• Menggunakan sejumlah fakta atau premis yang mantap untuk
menarik kesimpulan umum
• Contoh
– Premis 1 : Aljabar adalah pelajaran yang sulit
– Premis 2 : Geometri adalah pelajaran yang sulit
– Premis 3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit
– Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit
• Konklusi tidak selalu mutlak, dapat berubah jika ditemukan fakta
baru
• Contoh
– Premis 4 : AI adalah pelajaran yang sulit
13
Logika Proporsional
• Proposisi merupakan suatu statemen atau pernyataan yang
menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE)
Operator Simbol
AND , .
OR , +
NOT ~, ¬
IMPLIES ➔
Bi-implikasi , 
14
Logika Proporsional
A B ~A ~A A  B A  B A ➔
B
A  B
T T F F T T T T
T F F F F T F F
F T T T F T T F
F F T T F F T T
15
Resolusi
• Resolusi digunakan untuk melakukan inferensi pada logika
proposisi
• Resolusi adalah suatu aturan untuk melakukan inferensi yang
dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus
yaitu conjunctive normal form (CNF)
16
CNF
• Langkah-langkah untuk mengubah suatu kalimat (konversi) ke
bentuk CNF :
– Hilangkan implikasi dan ekuivalensi
• x  y menjadi ¬ x  y
• x  y menjadi (¬ x  y)  (¬ y  x)
– Kurangi lingkup semua negasi menjadi satu negasi saja
• ¬ (¬ x) menjadi x
• ¬ (x  y) menjadi (¬ x  ¬ y)
• ¬ (x  y) menjadi (¬ x  ¬ y)
– Gunakan aturan assosiatif dan distributif untuk mengkonversi
menjadi conjuction of disjunction
• Assosiatif : (A  B)  C menjadi A  (B  C)
• Distributif : (A  B)  C menjadi (A  C)  (B  C)
– Buat satu kalimat terpisah untuk tiap-tiap konjungsi
17
Contoh Resolusi
• Diketahui basis pengetahuan (fakta-fakta
yang bernilai benar) :
1. P
2. (P  Q)  R
3. (S  T)  Q
4. T
• Tentukan kebenaran R
18
Penyelesaian Contoh Resolusi
• Ubah ke dalam bentuk CNF
19
Penyelesaian Contoh Resolusi
• Tambahkan Kontradiksi pada tujuannya, sehingga fakta-fakta
dalam CNF menjadi :
20
Penyelesaian Contoh Resolusi
21
Penyelesaian Contoh Resolusi
22
Logika Predikat
• Suatu logika yang lebih canggih yang seluruhnya menggunakan konsep
dan kaidah proporsional yang sama
• Disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan
untuk merepresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan
rinci
• Memungkinkan memecah statemen ke dalam bagian komponen yang
disebut obyek, karakteristik obyek atau beberapa keterangan obyek
• Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian
– Argumen (atau obyek)
• Individu atau obyek yang membuat keterangan
– Predikat (keterangan)
• Keterangan yang membuat argumen dan predikat
23
Logika Predikat
• Dalam suatu kalimat, predikat dapat berupa kata kerja atau
bagian kata kerja
• PREDIKAT (individu[obyek]1, individu[obyek]2)
• Misalnya proposisi:
– Mobil berada dalam garasi
• Dinyatakan menjadi
– Di dalam (mobil, garasi)
– Di dalam = produk (keterangan)
– Mobil = Argumen (obyek)
– Garasi = Argumen (obyek)
24
Logika Predikat
• Contoh lain
– Proposisi : Rojali suka Juleha
– Kalkulus Predikat : SUKA (Rojali, Juleha)
– Proposisi : Pintu Terbuka
– Kalkulus Predikat : BUKA (pintu)
– Proposisi : Sensor cahaya aktif
– Kalkulus Predikat : AKTIF (sensor cahaya)
25
Logika Predikat
• Pengetahuan diekspresikan dalam kalkulus predikat
yang dapat dimanipulasi agar dapat diinferensi/dinalar
• Pangkalan pengetahuan dibentuk dengan
menggunakan variabel sebagai simbol-simbol untuk
merancang obyek
• misalnya
–x = Rojali
–y = Juleha
–Maka proposisinya menjadi Suka(x,y)
26
Logika Predikat
• Predikat kalkulus membolehkan penggunaan simbol untuk
mewakili fungsi-fungsi
• Misalnya
–ayah(Juleha) = Jojon
–ibu(Rojali) = Dorce
• Fungsi dapat digunakan bersamaan dengan predikat
• Misalnya predikat berikut menjelaskan bahwa Jojon dan
Dorce adalah berteman
• teman(ayah(Juleha),ibu(Rojali))=teman(Jojon,Dorce)
27
Pengukuran Kuantitas
• Adalah simbol yang mengijinkan untuk menyatakan suatu rangkaian atau
cakrawala variabel dalam suatu ekspresi logika
• Dua pengukuran kuantitas, yaitu:
– Kuantitas universal ()
• Untuk semua
– Kuantitas eksistensial ()
• Ada / terdapat
• Contoh:
– Semua sapi berkaki empat
– (x)[Sapi(x), berkaki empat(x)]
– Beberapa sapi berwarna putih
– (x)[Sapi(x), berwarna putih(x)]
28
Contoh
1. Andi adalah seorang mahasiswa
2. Andi masuk jurusan elektro
3. Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik
4. Kalkulus adalah matakuliah yang sulit
5. Setiap mahasiswa teknik pasti akan suka kalkulus atau akan
membencinya
6. Setiap mahasiswa pasti akan suka terhadap suatu matakuliah
7. Mahasiswa yang tidak pernah hadir pada kuliah matakuliah sulit, maka
mereka pasti tidak suka terhadap matakuliah tersebut
8. Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus
29
Contoh
1. mahasiswa(Andi)
2. elektro(Andi)
3. x : elektro(x) → teknik(x)
4. sulit(Kalkulus)
5. x : teknik(x) → suka(x,kalkulus)  benci(x,kalkulus)
6. x : y : suka(x,y)
7. x : y : mahasiswa(x)  sulit(y)  ¬hadir(x,y) → ¬suka(x,y)
8. ¬hadir(andi,kalkulus)
30
Contoh
Pertanyaan
“Apakah andi suka matakuliah kalkulus ?”
• Gunakan penalaran backward :
31
List
• Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan
• Daftar dari rangkaian materi yang terkait
• List digunakan untuk objek yang dikelompokkan,
dikategorikan atau digabungkan
32
Tree / Pohon
• Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan
• Merupakan struktur grafik hirarki
33
Jaringan Semantik
• Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan grafis
yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek
34
Frame
• Frame  kumpulan pengetahuan tentang suatu objek
tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, berdasarkan pengalaman
• Frame  memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut)
dan karakteristik objek.
• Hirarki Frame  susunan hirarki dari frame mengijinkan
pewarisan frame
35
Frame
36
Hirarki Frame
37
Hirarki Frame
38
Tabel Keputusan
(Decision Table)
• Tabel keputusan  dalam format tabel
• Tabel dibagi 2  bagian pertama untuk atribut & bagian
kedua untuk nilai & kesimpulan
39
Pohon Keputusan
(Decision Tree)
• Pohon keputusan  mudah dikonversi ke dalam bentuk
aturan (rule)
40
Naskah (Script)
• Naskah  sama dengan frame, bedanya menggambarkan
urutan peristiwa
• Elemen script meliputi :
1. Kondisi input  kondisi yang harus dipenuhi
2. Track  variasi yang mungkin terjadi
3. Prop  berisi objek-objek pendukung
4. Role  peran yang dimainkan oleh seseorang
5. Scene  adegan yang dimainkan
6. Hasil kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script
terjadi.
41
Contoh Naskah (Script)
• Berikut ini adalah contoh script kejadian yang ada di “Ujian Akhir”
• Jalur (track) : ujian tertulis matakuliah Kecerdasan Buatan
• Role (peran) : mahasiswa, pengawas
• Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll
• Kondisi input : mahasiswa terdaftar untuk mengikuti ujian
• Adegan (scene) -1 : Persiapan pengawas
– Pengawas menyiapkan lembar soal
– Pengawas menyiapkan lembar jawab
– Pengawas menyiapkan lembar presensi
• Adegan-2 : Mahasiswa masuk ruangan
– Pengawas mempersilahkan mahasiswa masuk
– Pengawas membagikan lembar soal
– Pengawas membagikan lembar jawab
– Pengawas memimpin doa
42
Contoh Naskah (Script)
• Adegan – 3 : Mahasiswa mengerjakan soal ujian
– Mahasiswa menuliskan identitas di lembar jawab
– Mahasiswa menandatangai lembar jawab
– Mahasiswa mengerjakan soal
– Mahasiswa mengecek jawaban
• Adegan – 4 : Mahasiswa telah selesai ujian
– Pengawas mempersilahkan mahasiswa keluar ruangan
– Mahasiswa mengumpulkan kembali lembar jawab
– Mahasiswa keluar ruangan
43
Contoh Naskah (Script)
• Adegan – 5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab
– Pengawas mengurutkan lembar jawab
– Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi
– Pengawas meninggalkan ruangan
• Hasil :
– Mahasiswa merasa senang dan lega
– Mahasiswa merasa kecewa
– Mahasiswa pusing
– Mahasiswa memaki – maki
– Mahasiswa sangat bersyukur
44
Sistem/Aturan Produksi
(Production Rules)
• Representasi pengetahuan yang berupa aturan (rule) :
– Antecedent  mengekspresikan situasi / premis (berawalan if)
– Konsekuen  menyatakan tindakan tertentu jika premis benar
(berawalam THEN)
• Contoh :
• IF lalulintas pagi ini padat
• THEN saya naik sepeda motor saja
45
Sistem/Aturan Produksi
(Production Rules)
• Aturan dapat ditulis dalam beberapa bentuk :
– 1. IF premis THEN kesimpulan
– Jika pendapatan tinggi MAKA pajak yang harus
dibayar juga tinggi
– 2. Kesimpulan IF premis
– Pajak yang harus dibayar tinggi JIKA
pendapatan tinggi
– 3. Inclusion of ELSE
– IF pendapatan tinggi OR pengeluaran
tinggi, THEN pajak yang harus dibayar tinggi
ELSE pajak yang harus dibayar rendah
– 4. Aturan yang lebih kompleks
– IF rating kredit tinggi AND gaji lebih besar
dari $30,000 OR aset lebih dari $75,000 AND sejarah
pembayaran tidak miskin THEN pinjaman diatas $
10,000 disetujui dan daftar pinjaman masuk kategori
“B”
46
Sistem/Aturan Produksi
(Production Rules)
• 2 metode penalaran yang menggunakan aturan :
– Forward Reasoning (penalaran maju)
• Pelacakan dimulai dari keadaan awal
(informasi atau fakta yang ada) dan kemudian
dicoba untuk mencocokkan dengan tujuan
yang diharapkan
• Gunakan jika jumlah keadaan awal lebih kecil
daripada tujuan & kejadian itu berupa fakta
baru
47
Sistem/Aturan Produksi
(Production Rules)
– Backward Reasoning (Penalaran mundur)
• Penalaran dimulai dari tujuan atau hipotesa,
baru dicocokkan dengan keadaan awal atau
fakta-fakta yang ada.
• Jika jumlah keadaan awal lebih banyak
daripada tujuan
• Jika kejadian itu berupa query
48
Contoh Forward Reasoning
• R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik
• R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun
• R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak
berubah
• R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun
• R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik
• R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi
• Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah
akan membeli obligasi atau tidak
• Forward Reasoning :
– Dari fakta dolar turun,
– berdasarkan Rule 5, diperoleh konklusi suku bunga naik.
– Dari Rule 2, suku bunga naik menyebabkan harga obligasi turun.
– Dengan Rule 6, jika harga obligasi turun, maka kesimpulan yang
diambil adalah membeli obligasi.
49
Contoh Backward Reasoning
• R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik
• R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun
• R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak
berubah
• R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun
• R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik
• R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi
• Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah
akan membeli obligasi atau tidak
• Backward Reasoning :
– Dari solusi yaitu membeli obligasi
– dengan menggunakan Rule 6 diperoleh anteseden harga obligasi turun
– Dari Rule 2 dibuktikan harga obligasi turun bernilai benar jika suku bunga naik
bernilai benar .
– Dari Rule 5 suku bunga naik memang bernilai benar karena diketahui fakta
dolar turun.

More Related Content

Similar to PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx

6. metode inferensi
6. metode inferensi6. metode inferensi
6. metode inferensi
eman02
 
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
topeng88
 
Dw 4-intelijensi buatan
Dw 4-intelijensi buatanDw 4-intelijensi buatan
Dw 4-intelijensi buatanDian Sari
 
Rps matematika-i-
Rps matematika-i-Rps matematika-i-
Rps matematika-i-
parulian
 
12 tik-c1-silb-x-silabussistemkomputer
12 tik-c1-silb-x-silabussistemkomputer12 tik-c1-silb-x-silabussistemkomputer
12 tik-c1-silb-x-silabussistemkomputer
RanggaAdi4
 
Modul 11 Model Matematika
Modul 11 Model MatematikaModul 11 Model Matematika
Modul 11 Model Matematika
Arif Rahman
 
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK XSilabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Ali Must Can
 
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
primagraphology consulting
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSarvinefriani
 
Rps
RpsRps
RPP Sistem Persamaan Kuadrat
RPP Sistem Persamaan KuadratRPP Sistem Persamaan Kuadrat
RPP Sistem Persamaan Kuadrat
poetry08
 
Silabus 1 pc m indah
Silabus 1 pc m indahSilabus 1 pc m indah
Silabus 1 pc m indah
Indah Riezky Pratiwi, M.Pd
 
Logika dan algoritma stmik terbaru
Logika dan algoritma stmik terbaruLogika dan algoritma stmik terbaru
Logika dan algoritma stmik terbarurully2012
 
Pert 3 tahapan penelitian
Pert 3 tahapan penelitianPert 3 tahapan penelitian
Pert 3 tahapan penelitian
dedidarwis
 
Contoh silabus matematika smp kelas 8
Contoh silabus matematika smp kelas 8Contoh silabus matematika smp kelas 8
Contoh silabus matematika smp kelas 8Diyah Sri Hariyanti
 
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
FaniaAmbarWanti
 
Pengantar strategi algoritma (2015)
Pengantar strategi algoritma (2015)Pengantar strategi algoritma (2015)
Pengantar strategi algoritma (2015)
RikaDewi18
 
Silabus sistem-komputer-kelas-10-smk
Silabus sistem-komputer-kelas-10-smkSilabus sistem-komputer-kelas-10-smk
Silabus sistem-komputer-kelas-10-smk
DidikPrihantoko
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Arif Rahman
 

Similar to PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx (20)

6. metode inferensi
6. metode inferensi6. metode inferensi
6. metode inferensi
 
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
 
Dw 4-intelijensi buatan
Dw 4-intelijensi buatanDw 4-intelijensi buatan
Dw 4-intelijensi buatan
 
Rps matematika-i-
Rps matematika-i-Rps matematika-i-
Rps matematika-i-
 
12 tik-c1-silb-x-silabussistemkomputer
12 tik-c1-silb-x-silabussistemkomputer12 tik-c1-silb-x-silabussistemkomputer
12 tik-c1-silb-x-silabussistemkomputer
 
Modul 11 Model Matematika
Modul 11 Model MatematikaModul 11 Model Matematika
Modul 11 Model Matematika
 
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK XSilabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK X
 
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPS
 
Rps
RpsRps
Rps
 
Materi kuliah-pemod
Materi kuliah-pemodMateri kuliah-pemod
Materi kuliah-pemod
 
RPP Sistem Persamaan Kuadrat
RPP Sistem Persamaan KuadratRPP Sistem Persamaan Kuadrat
RPP Sistem Persamaan Kuadrat
 
Silabus 1 pc m indah
Silabus 1 pc m indahSilabus 1 pc m indah
Silabus 1 pc m indah
 
Logika dan algoritma stmik terbaru
Logika dan algoritma stmik terbaruLogika dan algoritma stmik terbaru
Logika dan algoritma stmik terbaru
 
Pert 3 tahapan penelitian
Pert 3 tahapan penelitianPert 3 tahapan penelitian
Pert 3 tahapan penelitian
 
Contoh silabus matematika smp kelas 8
Contoh silabus matematika smp kelas 8Contoh silabus matematika smp kelas 8
Contoh silabus matematika smp kelas 8
 
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
 
Pengantar strategi algoritma (2015)
Pengantar strategi algoritma (2015)Pengantar strategi algoritma (2015)
Pengantar strategi algoritma (2015)
 
Silabus sistem-komputer-kelas-10-smk
Silabus sistem-komputer-kelas-10-smkSilabus sistem-komputer-kelas-10-smk
Silabus sistem-komputer-kelas-10-smk
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan Konseptual
 

Recently uploaded

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx

  • 1. Representasi Pengetahuan M. Bahrul Ulum, M.Kom Pertemuan Ke-4 Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer
  • 2. 2 Pengetahuan • Diklasifikasikan menjadi 3 –Procedural Knowledge –Declarative Knowledge –Tacit Knowledge
  • 3. 3 Procedural Knowledge • Bagaimana melakukan sesuatu – Bagaimana mendidihkan air dalam mangkok – Bagaimana memasak mie instan – Bagaimana menjalankan mobil
  • 4. 4 Declarative Knowledge • Mengetahui sesuatu itu benar atau salah – Fakultas Teknologi Informasi mempunyai 3 program studi. – Dekan Fakultas Teknologi Informasi adalah Prof. Ir. Dany Manongga, M.Sc., Ph.D.
  • 5. 5 Tacit Knowledge • Tidak dapat diungkapkan dengan bahasa – Bagaimana kita menggerakkan tangan – Bagaimana memejamkan mata
  • 6. 6 Pengetahuan • Kunci utama dari sistem pakar • Analogi – Algoritma + Struktur Data = Program – Pengetahuan + Inferensi = Sistem Pakar
  • 7. 7 Representasi Pengetahuan • Metode yang digunakan untuk mengodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar • Dimaksudkan untuk – Menangkap sifat-sifat penting problema – Membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan problema
  • 8. 8 Representasi Pengetahuan • Dua bagian dasar sistem kecerdasan buatan (menurut Turban) : – Basis pengetahuan • fakta tentang objek-objek dalam domain yang dipilih • hubungan di antara domain-domain tersebut – Inference Engine • Merupakan sekumpulan prosedur • Menguji basis pengetahuan dalam menjawab suatu pertanyaan, menyelesaikan masalah, atau membuat keputusan • Karakteristik representasi pengetahuan – Dapat diprogram dengan bahasa komputer dan disimpan dalam memori – Fakta dan pengetahuan lain yang terkandung di dalamnya dapat digunakan untuk melakukan penalaran
  • 9. 9 Model Representasi Pengetahuan • Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk yang sederhana atau kompleks, tergantung dari masalahnya. (Schnupp, 1989) • Beberapa model representasi pengetahuan – Logika (logic) – List & Tree – Jaringan semantik (semantic nets) – Bingkai (frame) – Tabel Keputusan (decision table) – Pohon Keputusan (decision tree) – Naskah (script) – Kaidah/Sistem produksi (production rule)
  • 10. 10 Logika • Suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu penalaran. • Komputer harus dapat menggunakan proses penalaran deduktif dan induktif ke dalam bentuk yang sesuai dengan manipulasi komputer, yaitu logika simbolik atau matematika • Disebut Logika Komputasional – Logika Proporsional – Logika Predikat
  • 11. 11 Penalaran Deduktif • Bergerak dari penalaran umum menuju ke konklusi khusus • Atau pernyataan premis dan inferensi – Premis Mayor – Premis Minor – Konklusi • Contoh – Premis mayor : Jika hujan turun saya tidak akan kuliah – Premis minor : Pagi ini hujan turun – Konklusi : Oleh karena itu pagi ini saya tidak akan kuliah
  • 12. 12 Penalaran Induktif • Bergerak dari masalah khusus ke masalah umum • Menggunakan sejumlah fakta atau premis yang mantap untuk menarik kesimpulan umum • Contoh – Premis 1 : Aljabar adalah pelajaran yang sulit – Premis 2 : Geometri adalah pelajaran yang sulit – Premis 3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit – Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit • Konklusi tidak selalu mutlak, dapat berubah jika ditemukan fakta baru • Contoh – Premis 4 : AI adalah pelajaran yang sulit
  • 13. 13 Logika Proporsional • Proposisi merupakan suatu statemen atau pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE) Operator Simbol AND , . OR , + NOT ~, ¬ IMPLIES ➔ Bi-implikasi , 
  • 14. 14 Logika Proporsional A B ~A ~A A  B A  B A ➔ B A  B T T F F T T T T T F F F F T F F F T T T F T T F F F T T F F T T
  • 15. 15 Resolusi • Resolusi digunakan untuk melakukan inferensi pada logika proposisi • Resolusi adalah suatu aturan untuk melakukan inferensi yang dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus yaitu conjunctive normal form (CNF)
  • 16. 16 CNF • Langkah-langkah untuk mengubah suatu kalimat (konversi) ke bentuk CNF : – Hilangkan implikasi dan ekuivalensi • x  y menjadi ¬ x  y • x  y menjadi (¬ x  y)  (¬ y  x) – Kurangi lingkup semua negasi menjadi satu negasi saja • ¬ (¬ x) menjadi x • ¬ (x  y) menjadi (¬ x  ¬ y) • ¬ (x  y) menjadi (¬ x  ¬ y) – Gunakan aturan assosiatif dan distributif untuk mengkonversi menjadi conjuction of disjunction • Assosiatif : (A  B)  C menjadi A  (B  C) • Distributif : (A  B)  C menjadi (A  C)  (B  C) – Buat satu kalimat terpisah untuk tiap-tiap konjungsi
  • 17. 17 Contoh Resolusi • Diketahui basis pengetahuan (fakta-fakta yang bernilai benar) : 1. P 2. (P  Q)  R 3. (S  T)  Q 4. T • Tentukan kebenaran R
  • 18. 18 Penyelesaian Contoh Resolusi • Ubah ke dalam bentuk CNF
  • 19. 19 Penyelesaian Contoh Resolusi • Tambahkan Kontradiksi pada tujuannya, sehingga fakta-fakta dalam CNF menjadi :
  • 22. 22 Logika Predikat • Suatu logika yang lebih canggih yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama • Disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk merepresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci • Memungkinkan memecah statemen ke dalam bagian komponen yang disebut obyek, karakteristik obyek atau beberapa keterangan obyek • Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian – Argumen (atau obyek) • Individu atau obyek yang membuat keterangan – Predikat (keterangan) • Keterangan yang membuat argumen dan predikat
  • 23. 23 Logika Predikat • Dalam suatu kalimat, predikat dapat berupa kata kerja atau bagian kata kerja • PREDIKAT (individu[obyek]1, individu[obyek]2) • Misalnya proposisi: – Mobil berada dalam garasi • Dinyatakan menjadi – Di dalam (mobil, garasi) – Di dalam = produk (keterangan) – Mobil = Argumen (obyek) – Garasi = Argumen (obyek)
  • 24. 24 Logika Predikat • Contoh lain – Proposisi : Rojali suka Juleha – Kalkulus Predikat : SUKA (Rojali, Juleha) – Proposisi : Pintu Terbuka – Kalkulus Predikat : BUKA (pintu) – Proposisi : Sensor cahaya aktif – Kalkulus Predikat : AKTIF (sensor cahaya)
  • 25. 25 Logika Predikat • Pengetahuan diekspresikan dalam kalkulus predikat yang dapat dimanipulasi agar dapat diinferensi/dinalar • Pangkalan pengetahuan dibentuk dengan menggunakan variabel sebagai simbol-simbol untuk merancang obyek • misalnya –x = Rojali –y = Juleha –Maka proposisinya menjadi Suka(x,y)
  • 26. 26 Logika Predikat • Predikat kalkulus membolehkan penggunaan simbol untuk mewakili fungsi-fungsi • Misalnya –ayah(Juleha) = Jojon –ibu(Rojali) = Dorce • Fungsi dapat digunakan bersamaan dengan predikat • Misalnya predikat berikut menjelaskan bahwa Jojon dan Dorce adalah berteman • teman(ayah(Juleha),ibu(Rojali))=teman(Jojon,Dorce)
  • 27. 27 Pengukuran Kuantitas • Adalah simbol yang mengijinkan untuk menyatakan suatu rangkaian atau cakrawala variabel dalam suatu ekspresi logika • Dua pengukuran kuantitas, yaitu: – Kuantitas universal () • Untuk semua – Kuantitas eksistensial () • Ada / terdapat • Contoh: – Semua sapi berkaki empat – (x)[Sapi(x), berkaki empat(x)] – Beberapa sapi berwarna putih – (x)[Sapi(x), berwarna putih(x)]
  • 28. 28 Contoh 1. Andi adalah seorang mahasiswa 2. Andi masuk jurusan elektro 3. Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik 4. Kalkulus adalah matakuliah yang sulit 5. Setiap mahasiswa teknik pasti akan suka kalkulus atau akan membencinya 6. Setiap mahasiswa pasti akan suka terhadap suatu matakuliah 7. Mahasiswa yang tidak pernah hadir pada kuliah matakuliah sulit, maka mereka pasti tidak suka terhadap matakuliah tersebut 8. Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus
  • 29. 29 Contoh 1. mahasiswa(Andi) 2. elektro(Andi) 3. x : elektro(x) → teknik(x) 4. sulit(Kalkulus) 5. x : teknik(x) → suka(x,kalkulus)  benci(x,kalkulus) 6. x : y : suka(x,y) 7. x : y : mahasiswa(x)  sulit(y)  ¬hadir(x,y) → ¬suka(x,y) 8. ¬hadir(andi,kalkulus)
  • 30. 30 Contoh Pertanyaan “Apakah andi suka matakuliah kalkulus ?” • Gunakan penalaran backward :
  • 31. 31 List • Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan • Daftar dari rangkaian materi yang terkait • List digunakan untuk objek yang dikelompokkan, dikategorikan atau digabungkan
  • 32. 32 Tree / Pohon • Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan • Merupakan struktur grafik hirarki
  • 33. 33 Jaringan Semantik • Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek
  • 34. 34 Frame • Frame  kumpulan pengetahuan tentang suatu objek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, berdasarkan pengalaman • Frame  memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut) dan karakteristik objek. • Hirarki Frame  susunan hirarki dari frame mengijinkan pewarisan frame
  • 38. 38 Tabel Keputusan (Decision Table) • Tabel keputusan  dalam format tabel • Tabel dibagi 2  bagian pertama untuk atribut & bagian kedua untuk nilai & kesimpulan
  • 39. 39 Pohon Keputusan (Decision Tree) • Pohon keputusan  mudah dikonversi ke dalam bentuk aturan (rule)
  • 40. 40 Naskah (Script) • Naskah  sama dengan frame, bedanya menggambarkan urutan peristiwa • Elemen script meliputi : 1. Kondisi input  kondisi yang harus dipenuhi 2. Track  variasi yang mungkin terjadi 3. Prop  berisi objek-objek pendukung 4. Role  peran yang dimainkan oleh seseorang 5. Scene  adegan yang dimainkan 6. Hasil kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi.
  • 41. 41 Contoh Naskah (Script) • Berikut ini adalah contoh script kejadian yang ada di “Ujian Akhir” • Jalur (track) : ujian tertulis matakuliah Kecerdasan Buatan • Role (peran) : mahasiswa, pengawas • Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll • Kondisi input : mahasiswa terdaftar untuk mengikuti ujian • Adegan (scene) -1 : Persiapan pengawas – Pengawas menyiapkan lembar soal – Pengawas menyiapkan lembar jawab – Pengawas menyiapkan lembar presensi • Adegan-2 : Mahasiswa masuk ruangan – Pengawas mempersilahkan mahasiswa masuk – Pengawas membagikan lembar soal – Pengawas membagikan lembar jawab – Pengawas memimpin doa
  • 42. 42 Contoh Naskah (Script) • Adegan – 3 : Mahasiswa mengerjakan soal ujian – Mahasiswa menuliskan identitas di lembar jawab – Mahasiswa menandatangai lembar jawab – Mahasiswa mengerjakan soal – Mahasiswa mengecek jawaban • Adegan – 4 : Mahasiswa telah selesai ujian – Pengawas mempersilahkan mahasiswa keluar ruangan – Mahasiswa mengumpulkan kembali lembar jawab – Mahasiswa keluar ruangan
  • 43. 43 Contoh Naskah (Script) • Adegan – 5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab – Pengawas mengurutkan lembar jawab – Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi – Pengawas meninggalkan ruangan • Hasil : – Mahasiswa merasa senang dan lega – Mahasiswa merasa kecewa – Mahasiswa pusing – Mahasiswa memaki – maki – Mahasiswa sangat bersyukur
  • 44. 44 Sistem/Aturan Produksi (Production Rules) • Representasi pengetahuan yang berupa aturan (rule) : – Antecedent  mengekspresikan situasi / premis (berawalan if) – Konsekuen  menyatakan tindakan tertentu jika premis benar (berawalam THEN) • Contoh : • IF lalulintas pagi ini padat • THEN saya naik sepeda motor saja
  • 45. 45 Sistem/Aturan Produksi (Production Rules) • Aturan dapat ditulis dalam beberapa bentuk : – 1. IF premis THEN kesimpulan – Jika pendapatan tinggi MAKA pajak yang harus dibayar juga tinggi – 2. Kesimpulan IF premis – Pajak yang harus dibayar tinggi JIKA pendapatan tinggi – 3. Inclusion of ELSE – IF pendapatan tinggi OR pengeluaran tinggi, THEN pajak yang harus dibayar tinggi ELSE pajak yang harus dibayar rendah – 4. Aturan yang lebih kompleks – IF rating kredit tinggi AND gaji lebih besar dari $30,000 OR aset lebih dari $75,000 AND sejarah pembayaran tidak miskin THEN pinjaman diatas $ 10,000 disetujui dan daftar pinjaman masuk kategori “B”
  • 46. 46 Sistem/Aturan Produksi (Production Rules) • 2 metode penalaran yang menggunakan aturan : – Forward Reasoning (penalaran maju) • Pelacakan dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokkan dengan tujuan yang diharapkan • Gunakan jika jumlah keadaan awal lebih kecil daripada tujuan & kejadian itu berupa fakta baru
  • 47. 47 Sistem/Aturan Produksi (Production Rules) – Backward Reasoning (Penalaran mundur) • Penalaran dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru dicocokkan dengan keadaan awal atau fakta-fakta yang ada. • Jika jumlah keadaan awal lebih banyak daripada tujuan • Jika kejadian itu berupa query
  • 48. 48 Contoh Forward Reasoning • R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik • R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun • R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah • R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun • R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik • R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi • Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak • Forward Reasoning : – Dari fakta dolar turun, – berdasarkan Rule 5, diperoleh konklusi suku bunga naik. – Dari Rule 2, suku bunga naik menyebabkan harga obligasi turun. – Dengan Rule 6, jika harga obligasi turun, maka kesimpulan yang diambil adalah membeli obligasi.
  • 49. 49 Contoh Backward Reasoning • R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik • R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun • R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah • R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun • R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik • R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi • Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak • Backward Reasoning : – Dari solusi yaitu membeli obligasi – dengan menggunakan Rule 6 diperoleh anteseden harga obligasi turun – Dari Rule 2 dibuktikan harga obligasi turun bernilai benar jika suku bunga naik bernilai benar . – Dari Rule 5 suku bunga naik memang bernilai benar karena diketahui fakta dolar turun.