Sistem hematopoietika terdiri dari darah, sumsum tulang, jaringan limfoid, dan sistem fagositik mononuklear. Komponen-komponennya berada di beberapa organ seperti sumsum tulang, pembuluh darah, lien, nodus limfatik, dan timus. Masalah klinis yang sering terjadi adalah anemia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi dan vitamin. Pemeriksaan laboratorium penting untuk diagnosis anemia adalah hemat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas gangguan peredaran cairan tubuh, darah, dan elektrolit yang dapat menyebabkan edema, dehidrasi, hiperemi, kongesti, shock, trombosis, emboli, dan gangguan asam basa.
2. Kelainan peredaran cairan dapat disebabkan oleh kelebihan maupun kekurangan cairan serta gangguan elektrolit seperti natrium dan kalium.
3.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah manusia, meliputi struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah, serta kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah seperti hipertensi, anemia, dan jantung koroner.
Sistem hematopoietika terdiri dari darah, sumsum tulang, jaringan limfoid, dan sistem fagositik mononuklear. Komponen-komponennya berada di beberapa organ seperti sumsum tulang, pembuluh darah, lien, nodus limfatik, dan timus. Masalah klinis yang sering terjadi adalah anemia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi dan vitamin. Pemeriksaan laboratorium penting untuk diagnosis anemia adalah hemat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas gangguan peredaran cairan tubuh, darah, dan elektrolit yang dapat menyebabkan edema, dehidrasi, hiperemi, kongesti, shock, trombosis, emboli, dan gangguan asam basa.
2. Kelainan peredaran cairan dapat disebabkan oleh kelebihan maupun kekurangan cairan serta gangguan elektrolit seperti natrium dan kalium.
3.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah manusia, meliputi struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah, serta kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah seperti hipertensi, anemia, dan jantung koroner.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah (arteri, vena, dan kapiler), serta cairan darah yang mengalir di dalamnya. Darah berfungsi mengangkut oksigen, zat makanan, dan limbah metabolisme ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah terbagi menjadi peredaran darah besar dan kecil.
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)Dini Rohmah
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD), termasuk definisi, klasifikasi, anatomi dan fisiologi sel darah, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, permasalahan, dan penatalaksanaan keperawatan untuk DBD. DBD adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang dapat menyebabkan demam dan gejala perdarahan. Penatalaksanaan keperawatan berfokus pada menjaga sirkul
Tiga kelainan darah utama adalah anemia, leukemia, dan HIV/AIDS. Anemia merupakan kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Leukemia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. HIV/AIDS merupakan infeksi virus yang menyerang sel T dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Sistem sirkulasi darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berperan mengepam darah ke seluruh tubuh melalui arteri dan vena. Darah terdiri atas plasma dan sel-sel darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit. Terdapat berbagai gangguan pada sistem sirkulasi darah seperti penyakit jantung, darah, dan pembuluh darah.
1. Gagal ginjal adalah kondisi dimana fungsi ginjal menurun hingga tidak mampu lagi menyaring darah dan membuang limbah.
2. Penyebabnya antara lain penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, batu ginjal, dan autoimun.
3. Pemeriksaan seperti USG, CT scan, atau MRI dapat membantu mendiagnosis gagal ginjal.
Dokumen tersebut merangkum tentang hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah, dan penyakitnya. Ia menjelaskan tentang fungsi dan komponen darah seperti plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan platelet serta proses pembentukan dan fungsi masing-masing komponen tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah manusia, meliputi struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah, dan organ penunjang lainnya. Termasuk juga penjelasan tentang komponen darah, peredaran darah besar dan kecil, serta beberapa penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah.
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan sistem ekskresi pada manusia seperti paru-paru, hati, ginjal, dan penyebabnya serta gejalanya. Kelainan utama yang dijelaskan adalah asma, kanker paru, emphysema, hepatitis, gagal ginjal, batu ginjal, diabetes insipidus, diabetes melitus, nefritis, dan albuminuria.
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASIM Ikram
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah pada manusia. Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah untuk mengangkut oksigen dan zat gizi ke jaringan tubuh serta membuang produk metabolisme. Sistem limfatik juga membantu sistem peredaran darah dengan mengangkut cairan tubuh kembali ke pembuluh darah.
Dokumen tersebut membahas tentang kompartemen cairan dalam tubuh yang terdiri dari intraseluler dan ekstraseluler, dinamika aliran cairan yang dipengaruhi tekanan hidrostatik, onkotik dan osmotik, penyebab edema seperti peningkatan tekanan darah dan permeabilitas pembuluh darah, serta jenis-jenis edema dan perdarahan dalam tubuh.
Gangguan sistem peredaran darah dapat terjadi akibat trombus, emboli, atau stroke yang menyebabkan penyumbatan aliran darah. Faktor risiko gangguan ini meliputi usia lanjut, hipertensi, diabetes, dan gaya hidup yang kurang sehat. Pencegahan penting melalui pola makan seimbang, olahraga rutin, dan mengendalikan faktor risiko penyakit.
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan pada sistem peredaran darah manusia seperti anemia, leukimia, hipertensi, hemofilia, sklerosis, dan varises beserta gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan pada sistem peredaran darah manusia seperti anemia, leukimia, hipertensi, hemofilia, sklerosis, dan varises beserta gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatannya.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah (arteri, vena, dan kapiler), serta cairan darah yang mengalir di dalamnya. Darah berfungsi mengangkut oksigen, zat makanan, dan limbah metabolisme ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah terbagi menjadi peredaran darah besar dan kecil.
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)Dini Rohmah
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD), termasuk definisi, klasifikasi, anatomi dan fisiologi sel darah, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, permasalahan, dan penatalaksanaan keperawatan untuk DBD. DBD adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang dapat menyebabkan demam dan gejala perdarahan. Penatalaksanaan keperawatan berfokus pada menjaga sirkul
Tiga kelainan darah utama adalah anemia, leukemia, dan HIV/AIDS. Anemia merupakan kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Leukemia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. HIV/AIDS merupakan infeksi virus yang menyerang sel T dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Sistem sirkulasi darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berperan mengepam darah ke seluruh tubuh melalui arteri dan vena. Darah terdiri atas plasma dan sel-sel darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit. Terdapat berbagai gangguan pada sistem sirkulasi darah seperti penyakit jantung, darah, dan pembuluh darah.
1. Gagal ginjal adalah kondisi dimana fungsi ginjal menurun hingga tidak mampu lagi menyaring darah dan membuang limbah.
2. Penyebabnya antara lain penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, batu ginjal, dan autoimun.
3. Pemeriksaan seperti USG, CT scan, atau MRI dapat membantu mendiagnosis gagal ginjal.
Dokumen tersebut merangkum tentang hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah, dan penyakitnya. Ia menjelaskan tentang fungsi dan komponen darah seperti plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan platelet serta proses pembentukan dan fungsi masing-masing komponen tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah manusia, meliputi struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah, dan organ penunjang lainnya. Termasuk juga penjelasan tentang komponen darah, peredaran darah besar dan kecil, serta beberapa penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah.
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan sistem ekskresi pada manusia seperti paru-paru, hati, ginjal, dan penyebabnya serta gejalanya. Kelainan utama yang dijelaskan adalah asma, kanker paru, emphysema, hepatitis, gagal ginjal, batu ginjal, diabetes insipidus, diabetes melitus, nefritis, dan albuminuria.
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASIM Ikram
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah pada manusia. Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah untuk mengangkut oksigen dan zat gizi ke jaringan tubuh serta membuang produk metabolisme. Sistem limfatik juga membantu sistem peredaran darah dengan mengangkut cairan tubuh kembali ke pembuluh darah.
Dokumen tersebut membahas tentang kompartemen cairan dalam tubuh yang terdiri dari intraseluler dan ekstraseluler, dinamika aliran cairan yang dipengaruhi tekanan hidrostatik, onkotik dan osmotik, penyebab edema seperti peningkatan tekanan darah dan permeabilitas pembuluh darah, serta jenis-jenis edema dan perdarahan dalam tubuh.
Gangguan sistem peredaran darah dapat terjadi akibat trombus, emboli, atau stroke yang menyebabkan penyumbatan aliran darah. Faktor risiko gangguan ini meliputi usia lanjut, hipertensi, diabetes, dan gaya hidup yang kurang sehat. Pencegahan penting melalui pola makan seimbang, olahraga rutin, dan mengendalikan faktor risiko penyakit.
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan pada sistem peredaran darah manusia seperti anemia, leukimia, hipertensi, hemofilia, sklerosis, dan varises beserta gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan pada sistem peredaran darah manusia seperti anemia, leukimia, hipertensi, hemofilia, sklerosis, dan varises beserta gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatannya.
Similar to PPT-UEU-Ilmu-Dasar-Keperawatan-1-Pertemuan-10.pptx (20)
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
5. Komponen darah
• Darah terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
• Plasma darah
• Sel-sel darah merah
• Sel-sel darah putih
• Platelet
6. Komponen darah
• Plasma berbentuk cair terdiri dari air, protein, asam-asam amino, ion-
ion, glukosa, vitamin, lemak
• Plasma yang sudah dihilangkan faktor pembekuan darahnya disebut
serum
• Sel-sel darah merah berfungsi membawa oksigen
• Sel-sel darah putih berperan dalam respon imun
• Platelet berperan dalam pembekuan darah
7. Sel darah putih (white blood cells)
• Bisa dibedakan menjadi 2 kelompok besar :
• Granulosit memiliki granula
• Agranulosit tidak memiliki granula
• Sel-sel granulosit antara lain : netrofil, eusinofil dan basophil
• Sel-sel agranulosit : monosit dan limfosit
8. Respon Imun
• Respon kekebalan tubuh untuk melawan patogen (penyebab
penyakit, mis. Bakteri, virus, jamur, protozoa, dll)
• Dibagi menjadi 2 :
• Respon imun non spesifik (innate, non adaptif)
• Respon imun spesifik (adaptif)
9. Respon Imun Non Spesifik (Innate)
• Telah tersedia sebelum adanya infeksi, misal : kulit yang sehat
• Bereaksi terhadap semua patogen (tidak spesifik)
• Sifat reaksi tidak berlangsung lama beberapa jam
• Mampu membedakan antigen dengan protein normal tubuh
10. Komponen Respon Imun Non Spesifik (Innate)
• Kulit yang sehat
• Air mata
• Keringat
• Lendir pada permukaan mukosa
• Flora normal (probiotik)
• Silia pada nasofaring
11. Komponen Respon Imun Non Spesifik (Innate)
• Beberapa sel fagositik (makrofag, netrofil,
sel dendritik)
• Sel-sel non fagositik (sel mast, sel NK)
• Protein komplemen (protein plasma)
14. Sitokin
• Protein yang dikeluarkan oleh sel dan berfungsi pada sel tersebut
atau sel-sel lain di sekitarnya
• Fungsi sitokin adalah :
• Mengaktivasi sel-sel imun untuk mengeliminasi mikroba
• Mengatur hematopoiesis
• Membantu terjadinya peradangan/inflamasi
15.
16. Sitokin Pro-inflamasi
• Adalah sitokin yang memicu
proses peradangan
• Mempermudah mobilisasi sel-sel
fagositik menuju ke tempat
infeksi
• Contohnya : IL-1 (Interleukin 1),
IL-6, TNFα (Tumor Necrosis Factor
α)
18. Radang
• Adalah suatu proses eliminasi patogen
dengan cara menghadirkan banyak sel-sel
fagosit dan sitokin ke tempat infeksi
• Akan mengakibatkan pembengkakan atau
rasa sakit pada daerah infeksi
• Fungsi dari peradangan adalah melindungi
tubuh dari infeksi patogen
20. Tanda-tanda Radang
1. Panas (calor)
2. Kemerahan (rubor)
3. Sakit (dolor)
4. Bengkak (tumor)
5. Kehilangan fungsi (function laesa)
21. Radang
• Peradangan bisa dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Peradangan akut
2. Peradangan kronis
• Peradangan kronis ini akan menyebabkan
penyakit atau ketidaknyamanan pada
individu
22. Radang akut VS kronis
Radang Akut Radang Kronis
Terjadi pada awal proses
radang
Reaksi radang yang berlanjut
Tidak ada kerusakan sel Terjadi kerusakan sel
Gejalanya cepat timbul Gejalanya tidak cepat timbul,
setelah beberapa waktu
Gejala tidak menetap, cepat
hilang
Gejala menetap lama, bisa
bertahun-tahun
23. Penyakit yang Disebabkan oleh Peradangan
• Pada kondisi normal peradangan merupakan
cara tubuh melindungi diri dari serangan
patogen
• Tetapi, terkadang peradangan dapat
menghasilkan efek yang merusak tubuh
penyakit
• Hal ini disebabkan peradangan yang berlebih
serta berlangsung lama pada tempat-tempat
tertentu peradangan kronis
24. Penyakit yang Disebabkan oleh Peradangan
• Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
peradangan :
• Hipersensitivitas lupus,rheumatoid
arthritis,asma
• Jantung endokarditis, miokarditis, perikarditis
• Sal.pernafasan tonsillitis, laryngitis,
pneumonia
• Diabetes Tipe 2
• Kanker kanker hati, serviks
• Alzheimer
25. Asma
• Hasil peradangan pada saluran pernafasan
• Saluran pernafasan akan memyempit
mempersulit aliran udara masuk ke paru-
paru
• Peradangan ini dipicu oleh bahan-bahan
non infeksius yang disebut alergen
27. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
• Salah satu penyakit autoimun respon
imun menyerang protein tubuh
• Merupakan kejadian inflamasi pada
jaringan pengikat seperti pada tulang
rawan (kartilago) dan pembuluh darah
• Gejalanya : kurangnya nafsu makan,
kelemahan otot, luka pada mulut, anemia,
terdapat rash (ruam) merah pada muka
yang berbentuk “kupu-kupu”
• Kerusakan beberapa organ karena proses
inflamasi ini bisa mengakibatkan kematian
28. Rheumatoid Arthtritis
• Proses inflamasi atau peradangan
pada persendian
• Paling sering menyerang
persendian kaki dan tangan
• Gejalanya : sakit, bengkak dan kaku
pada persendian
29. Perikarditis
• Adalah peradangan pada lapisan
perikardium
• Perikardium adalah lapisan terluar dari
jantung
• Terdiri dari 3 bagian :
• Perikardium fibrosa
• Perikardium parietal
• Perikardium viseral
30. Perikarditis
• Gejalanya : sakit pada dada bagian kiri
• Umumnya dapat sembuh setelah istirahat
beberapa waktu
• Namun, beberapa memerlukan pengobatan
lebih lanjut bahkan operasi (sangat jarang)
31. Pengobatan untuk Penyakit-
penyakit Karena Peradangan
• Peradangan kronis/berlebih dapat ditekan
dengan menggunakan obat
• Pengobatan ini bertujuan untuk melindungi sel
dari kerusakan lebih lanjut
• Terdapat beberapa obat anti-radang :
1. Non-steroidal Anti Inflammatory Drug (NSAID)
ibuprofen, aspirin
2. Acetaminophen Paracetamol
3. Kortikosteroid Prednison
4. Obat-obatan biologis (antibodi monoklonal)
rituximab, infliximab
5. Bahan-bahan alami bawang putih, coklat,
kacang-kacangan
32. Gangguan Keseimbangan Cairan
• Tubuh kita terdiri dari cairan dan molekul lain
• Komposisi cairan dibandingkan molekul lain bervariasi tergantung
usia, jenis kelamin serta kondisi tubuh
33. Gangguan Keseimbangan Cairan
• Cairan dalam tubuh kita bisa dibagi menjadi 2
bagian, yaitu :
1. Cairan intrasel
• Cairan di dalam sel
• Menyusun 2/3 cairan dalam tubuh kita
• Contohnya : sitoplasma
2. Cairan ekstrasel di luar sel
• Cairan di luar sel
• Menyusun 1/3 cairan dalam tubuh kita
• Contohnya : plasma darah dan cairan
interstisial
34. Gangguan Keseimbangan Cairan
• Secara normal, tubuh dapat kehilangan cairan melalui beberapa
mekanisme seperti keringat dan urinari
• Secara normal, kekurangan cairan ini dapat digantikan oleh asupan
dari luar, seperti minuman
• Namun, pada saat-saat tertentu tubuh kehilangan kemampuan untuk
menjaga keseimbangan cairan tubuh :
• Cairan yang keluar dari tubuh > cairan yang masuk ke dalam tubuh
• Cairan yang ada di dalam tubuh > cairan yang dikeluarkan dari tubuh
• Hal ini mengakibatkan gangguan keseimbangan cairan tubuh
35. Gangguan Keseimbangan Cairan
• Gangguan keseimbangan cairan
dapat membahayakan
dikarenakan cairan tubuh
membawa nutrisi, oksigen (O2),
karbon dioksida (CO2) dan
bahan-bahan berbahaya dari
dan ke luar tubuh
• Cairan tubuh juga berperan
dalam mengatur suhu tubuh
36. Penyebab Gangguan Keseimbangan Cairan
1. Trauma yang menyebabkan banyaknya darah yang keluar
2. Diare, muntah, serta demam tinggi
3. Adanya kegagalan jantung, sehingga jantung tidak dapat memompa
cairan tubuh menuju ke ginjal
4. Kegagalan ginjal kronis yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal
dalam mengeluarkan kelebihan cairan pada tubuh
37. Oedema/Edema
• Akumulasi cairan yang terdapat pada daerah bawah
kulit
• Gejala yang khas adalah pembengkakan pada
daerah yang terkena
• Umumnya terjadi pada tungkai kaki, kaki, tangan
• Dapat dideteksi dengan menekan bagian yang
bengkak, apabila terdapat bekas tekanan maka
terjadi Edema disebut Pitting Edema
“Pitting edema”
38. Oedema/Edema
• Selain pada alat gerak, edema juga bisa terjadi di paru-paru
(pulmonary edema), otak (cerebral edema), rongga perut (ascites),
mata dengan glaucoma, dll
• Edema bisa disebabkan karena malnutrisi (kekurangan asupan gizi)
• Edema ringan umumnya dapat sembuh sendiri, namun edema berat
harus mengikuti terapi dari dokter seperti pemberian obat diuretik
39. Hiperemia
• Peningkatan jumlah darah pada pembuluh darah untuk memenuhi
kebutuhan jaringan
• Bisa dibagi menjadi 2 :
1. Hiperemia aktif
• Terjadi pada pembuluh darah arteri
• Peningkatan volume darah pada pembuluh kapiler
2. Hiperemia pasif
• Terjadi pada pembuluh darah vena
• Terhentinya aliran darah pada vena
42. Hiperemia
• Hipermia lokal : terjadi pada daerah tertentu
• Hiperemia general : bersifat sistemik, bisa melibatkan seluruh organ
pada tubuh
43. Hiperemia aktif
• Secara fisiologis, hiperemia dapat terjadi pada :
• Kondisi setelah makan, organ pencernaan membutuhkan banyak oksigen
untuk mencerna
• Kondisi berolahraga, jaringan otot membutuhkan banyak oksigen
• Kondisi psikologis seperti rasa malu, gugup, kegembiraan (blushing on face)
44. Hiperemia pasif
• Daerah yang terkena berwarna merah kehitaman
• Contohnya pada thrombosis dan emboli
45. Hemoragi/Perdarahan
• Adalah keluarnya darah dari pembuluh darah
• Umumnya karena adanya kerusakan pada pembuluh darah
• Hemoragi internal : darah keluar ke daerah rongga tubuh
• Hemoragi eksternal : darah keluar dari tubuh
46. Klasifikasi Hemoragi
• Kelas I
• Darah yang keluar < 15%
• Detak jantung normal
• Nadi normal
• Tekanan darah normal
• Kulit berwarna merah muda dan hangat
• Kelas II
• Darah yang keluar 15-30%
• Takikardia
• Nadi melambat
• Tekanan darah normal
• Dingin pada ujung jari tangan dan kaki, muncul bintik-bintik merah
47. Klasifikasi Hemoragi
• Kelas III
• Darah yang hilang sebanyak 30-40%
• Takikardia
• Nadi cepat dan lemah
• Penurunan tekanan darah
• Dingin pada ujung tangan dan kaki, muncul bintik-bintik merah dan muka
pucat
• Kelas IV
• Kehilangan darah > 40%
• Takikardia yang parah
• Nadi sangat lemah
• Tekanan darah sangat turun
• Ujung kaki dan tangan dingin
• Koma
48. Trombus
• Pembekuan darah pada pembuluh darah
• Sebagai proteksi tubuh terhadap proses perdarahan
• Namun dapat berakibat buruk pada tubuh pada trombosis
• Bekuan darah yang terbentuk pada trombus juga dapat berpindah
tempat melalui aliran ke jaringan lain emboli
50. Emboli
• Emboli dapat menyebabkan :
• Stroke
• Embolisme Paru
• Embolisme dapat juga disebabkan
karena :
• Gelembung udara masuk ke pembuluh
darah
• Kolesterol aterosklerosis
51. Infark
• Adalah kematian sel (nekrosis) pada jaringan
atau organ tertentu yang diakibatkan karena
kurangnya pasokan darah
• Hal ini bisa disebabkan oleh embolus arterial
• Bisa terjadi pada :
• Jantung (infatk miokardial) menyebabkan
kematian
• Otak
• Paru-paru
• Limpa
52. Shock
• Kondisi penurunan fungsi tubuh karena
berkurangnya pasokan oksigen dan nutrisi
• Hal ini bisa disebabkan karena
berkurangnya cairan tubuh yang beredar,
misalnya kurangnya darah akibat luka
• Tanda-tanda :
• Nadi cepat tetapi lemah
• Pernafasan cepat
• Bibir dan jari-jari membiru
• Gelisah
• Pusing dan/atau muntah