1. MEDIA PEMBELAJARAN
HIDROLISIS GARAM
Di susun oleh :
KRISTA YAYANG
)
(09303249013
in out
2. TUJUAN
SK & KD INDIKATOR
PEMBELAJARAN
HIDROLISIS
GARAM
1. Sifat larutan garam 2.Konsep Hidrolisis
3.Menghitung pH larutan
garam Evaluasi
3. menu
a. Garam dari asam b. Garam dari basa
kuat dan basa kuat kuat dan asam lemah
2. Konsep Hidrolisis
c. Garam dari asam d. Garam dari asam
kuat dan basa lemah lemah dan basa lemah
4. menu
a. Garam dari asam kuat b. Garam dari basa kuat
dan basa kuat dan asam lemah
3. Menghitung pH larutan garam
c. Garam dari asam d. Garam dari asam
kuat dan basa lemah lemah dan basa lemah
5. menu Standar kompetensi
& kompetensi dasar
Standar Kompetensi : 4. Mendeskripsikan
metode sifat-sifat
larutan , metode
pengukurannya
serta penerapannya.
Kompetensi Dasar : 4.4 Menentukan jenis
garam yang mengalami
hidrolisis dalam air dan
pH larutan garam
tersebut
6. menu
indikator
- Menentukan ciri-ciri beberapa
jenis garam yang dapat
terhidrolisis dalam air melalui
percobaan
- Menentukan sifat garam yang
terhidrolisis dari persamaan
reaksi ionisasi
7. menu
Tujuan pembelajaran
1. menentukan ciri-ciri beberapa jenis
garam yang dapat terhidrolisis dalam
air melalui kerja kelompok di
laboratorium
2. Menyimpulkan ciri-ciri garam yang
terhidrolisis dalam air
3. Menghitung pH larutan garam yang
terhidrolisis melalui diskusi kelas
8. menu
Sifat larutan garam
Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri
dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam
dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan
anionnya berasal dari suatu asam. Jadi setiap garam
mempunyai komponen basa (kation) dan komponen
asam (anion).
9. menu
Lanjutan Materi
1. Sifat larutan garam
Contoh :
Natrium klorida (NaCl) terdiri dari kation Na+ yang dapat di
anggap berasal dari NaOH, dan anion CL- yang berasal dari HCl.
Didalam air NaCl terdapat sebagai ion-ion yang terpisah.
NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
Diantara asam dan basa yang biasa kita temukan, tergolong
elktrolit kuat adalah :
Asam Kuat : H2SO4 HCl, HNO3 (juga HI, HBr, dan HclO4)
Basa Kuat : NaOH, KOH (semua basa logam alkali) dan
Ca(OH)2, Ba (OH)2 (semua basa alkali tanah, kecuali Be (OH)2).
10. menu
Lanjutan Materi
1. Sifat larutan garam
sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatuf
asam-basa penyusunnya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral.
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam.
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada
harga tetapan ionisasi asam dan ionisasi basanya (Ka dan Kb).
Ka>Kb : bersifat asam
Ka<Kb : bersifat basa
Ka=Kb : bersifat netral.
11. menu
Konsep hidrolisis
Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep
hidrolisis. Hidrolisis merupakan istilah yang umum dugunakan
untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro
yaitu air dan lysis yaitu peruraian). Menurut konsep ini, komponen
garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa
lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation
menghasilkan ion H3O+ (H+), sedangkan hidrolisis anion
menghasilkan ion OH-.
Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Pokok materi
12. menu
Lanjutan Materi
2.a. Garam dari Asam kuat dan
basa kuat
Contoh :
Natrium klorida NaCl terdiri dari kation Na+ anion Cl- yang berasal
dari elektorlit kuat, sehingga tidak mengalami hidrolisis.
NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
Na+ (aq) + H2O (l) (tidak ada reaksi)
Cl- (aq) + H2O (l) (tidak ada reaksi)
Jadi, larutan Nacl bersifat Netral.
Pokok materi
13. menu
Lanjutan Materi
2.b. Garam dari basa kuat dan asam lemah
Contoh :
Natrium asetat terdiri dari Na+ dan anion CH3COO-. Ion Na+ berasal
dari basa kuat (NaOH), sehingga tidak bereaksi dengan air. Ion
CH3COO- berasal dari asam lemah (CH3COOH), sehingga bereaksi
dengan air. Jadi, NaCH3COO terhidrolisis sebagian (parsial), yaitu
hidrolisis anion CH3COO-
NaCH3COO (aq) Na+(aq) + CH3COO- (aq)
CH3COO- (aq) + H2O(l) (CH3COOH)(aq) + OH – (aq)
Na+ (aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Hidrolisis menghasilkan ion H -, maka larutan bersifat basa.
Pokok materi
14. menu
Lanjutan Materi
2.c. Garam dari asam kuat dan
basa lemah
Garam yang berbentuk dari asam kuat dan basa lemah
mengalami hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis kation.
Contoh:
Amonium klorida (NH4Cl)
NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl- (aq)
NH4+ (aq) + H2O (l) NH3 (aq) + H3O+ (aq)
Cl- (aq) + H2O (l) (tidak ada reaksi)
Hidrolisis menghasilkan H3O+, maka larutan bersifat
asam
Pokok materi
15. menu Lanjutan Materi
2.d. Garam dari asam lemah dan
basa lemah
Garam yang berbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami
hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis kation.
Contoh: Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Baik kation maupun anion dari garam yang berbentuk dari asam lemah
dan basa lemah terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis
total.
Contoh :
Amonium asetat(NH4CH3COO) terdiri dari kation NH4+ dan anion
CH3COO- sama-sam elektrolit lemah keduanya terhidrolisis.
NH4CH3COO (aq) NH4+ (aq) + CH3COO- (aq)
NaH+ (aq) + H2O (l) NH3+ (aq) + H3O+ (aq)
CH3COO- (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + OH-
Pokok materi
16. menu
Lanjutan Materi
Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif
asam dan basa yang bersangkutan. Jika asam lebih
lemah daripada basa (Ka < Kb), maka anion akan
terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat
basa. Jika basa lebih lemah dari asam ( Kb < Ka), kation
yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan
bersifat asam. Sedangkan jika asam sam lemahnya
dengan basa (Ka = Kb), larutan akan bersifat netral
Pokok materi
17. menu
Menghitung pH larutan garam
Reaksi hidrolisis merupakan
reaksi kesetimbangan. Meskipun
hanya sebagian kecil dari garam
itu yang mengalami hidrolisis,
tetapi cukup untuk mengubah
pH larutan. Tetapan
kesetimbangan dari reaksi
hidrolisis disebut tetapan
hidrolisis dan dinyatakan dengan
lambang Kh
Pokok materi
18. menu
Lanjutan Materi
3. a. Garam dari asam kuat dan basa kuat
Garam yang
berasal dari asam
kuat dan basa kuat
tidak mengalami
hidrolisis, sehingga
larutannya bersifat
netral (pH = 7).
Pokok materi
19. menu
Lanjutan Materi
3. b. Garam dari basa kuat dan asam lemah
Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah
mengalami hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis anion, misal,
rumus kimia garam adalah LA, maka hidrolisis anion adalah
sebagai berikut.
A- (aq) + H2O (l) HA (aq) + OH- (aq).............(1)
Tetapan hidrolisis untuk reaksi (1) di atas adalah
Kh = [ HA ][ OH ] ....................................................(2)
[A ]
Pokok materi
20. menu
Lanjutan Materi
3. b. Garam dari basa kuat dan asam lemah
Konsentrasi ion OH- = HA, sedangkan
konsentrasi kesetimbangan ion A- = konsentrasi
ion A- yang berasal dari garam (jumlah A- yang
terhidrolisis dapat diabaikan). Jika konsentrasi
ion A- itu dimisalkan M, maka persamaan 2 dapat
dituliskan menjadi. 2
Kh = [OH-] = [ OH ]
M
[ OH ] kh xM ................................(3)
Pokok materi
21. menu
Lanjutan Materi
3. b. Garam dari basa kuat dan asam lemah
harga tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam lemah
CH3COOH (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw).
HA (aq) A- (aq) + H+ (aq) K=Ka
A-(aq) + H2O (l) HA (aq) + OH- (aq) K=Kh
H2O (l) H+ (aq) + OH- (aq) K=Kw
Menurut prinsip kesetimbangan, untuk reaksi-reaksi kesetimbangan di atas berlaku
persamaan berikut.
Ka x Kh =Kw Atau kw .........................................(4)
k h
k a
Penggabungan persamaan 3 dengan persamaan 4 menghasilkan persamaan berikut.
K
...................................................(5)
w
[ OH ] XM
K a
Dengan : Kw=tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
M =konsentrasi anion yang terhidrolisis
Pokok materi
22. menu
Lanjutan Materi
3. c. Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis kation. Jika
kation yang terhidrolisis itu misalkan sebagai BH+, maka reaksi hidrolisis serta
persamaan tetapan hidrolisisnya sebagai berikut.
BH+ (aq) + H2O (l) B (aq) + H3O+ (aq)................(6)
[ B ][ H 3 O ]
Kh = k h [ BH ] ...................................(7)
Untuk asam kuat dan basa lemah diturunkan rumusnya menjadi.
k
.....................................................(8)
w
k h
k b
k
.....................................................(9)
w
H XM
k
Dengan :
b
Kb = tetapan ionisasi basa lemah pembentuk garam
M= molaritas kation (komponen garam yang mengalami hidrolisis)
Kw = tetapan kesetimbangan air
Pokok materi
23. menu
Lanjutan Materi
3. d. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami
hidrolisis total (kation dan anion mengalami hidrolis). pH larutan
yang tepat dapat ditentukan melalui pengukuran. pH larutan dapat
diperkirakan dengan rumus :
[H+] = ; Kh =
NH4CH3COO(aq) NH4+(aq) + CH3COO- (aq)
NH4+(aq) + H2O (l) NH3+(aq) + H3O+ (aq)
CH3COO- (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + OH-(aq)
Sifat larutan bergantung pada kekuatan
relatif asam dan basa yang bersangkutan.
Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka <
Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih
banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika
basa lebih lemah dari asam ( Kb < Ka), kation
yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan
akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sam
lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan
akan bersifat netral.
Pokok materi
24. menu
EVALUASI
1. Ca (CH3 COO)2 merupakan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah,
sehingga anionnya akan mengalami hidrolisis dan sifat larutan adalah basa.
Ca (CH3 COO)2(aq) Ca2+ (aq) + 2CH3COO- (aq)
0,1 M 0,1 M 0,2 M
Oleh karena Kw,Ka dan kemolaran anion yang terhidrolisis (CH3COO-)
diketahui,maka penyelesaiannya tinggal memasukkan data yang ada kedalam rumus.
[ OH ]
K w
XM
pOH = - log [OH-]
K a
= - log 1,05 x 10-5
= 14 = 5 – log 1,05
1 x10 x 0,2 pH = 14 – pOH
1,8 x10 5
= = 9 + log 1,05
10
1,11 x10
=
5
1,05 x10
Pokok materi
25. menu
2. NH4 Cl (aq) NH4 + “(aq) + Cl- (aq)
Ion NH4+ mengalami hidrolisis :
NH4 + (aq) + H2O (l) NH3 (aq) + H3O (aq)
= [H ]
k w
xM
k b
14
1 x10 x 0 ,1
5
1,8 x10
= 7,45 x 10-6
pH = 5,1