Sistem hidrologi meliputi kitaran air dan edaran air di darat. Kitaran air melibatkan proses seperti sejatan, hujan, dan aliran air di permukaan dan bawah tanah. Edaran air di darat dipengaruhi oleh ciri-ciri tanah dan dipengaruhi oleh aktiviti manusia. Sistem ini penting untuk manusia kerana ia membekalkan air untuk pertanian, industri, dan kegunaan domestik. Gangguan seperti kemarau dan banjir boleh menjejask
Dokumen tersebut membahas pengendalian banjir sungai dengan menjelaskan berbagai penyebab terjadinya banjir dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana banjir, baik secara struktural maupun non-struktural. Beberapa upaya struktural yang disebutkan antara lain pembangunan tanggul, normalisasi aliran, saluran bypass, waduk penampung, dan sistem drainase.
Dokumen tersebut membahas pengendalian kerusakan ekosistem sungai. Topik utama yang dibahas adalah penyebab kerusakan sungai seperti perambahan hutan dan pencemaran, kriteria penilaian kondisi sungai, serta upaya pelestarian, pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan sungai yang dilakukan berbagai pihak.
Proses menegak dalam kitaran hidrologi terdiri daripada sejatan, sejat peluhan, pemeluwapan, kerpasan, pintasan silara dan resapan. Proses-proses ini melibatkan perpindahan air dari permukaan bumi ke atmosfera dan sebaliknya.
Sistem hidrologi meliputi kitaran air dan edaran air di darat. Kitaran air melibatkan proses seperti sejatan, hujan, dan aliran air di permukaan dan bawah tanah. Edaran air di darat dipengaruhi oleh ciri-ciri tanah dan dipengaruhi oleh aktiviti manusia. Sistem ini penting untuk manusia kerana ia membekalkan air untuk pertanian, industri, dan kegunaan domestik. Gangguan seperti kemarau dan banjir boleh menjejask
Dokumen tersebut membahas pengendalian banjir sungai dengan menjelaskan berbagai penyebab terjadinya banjir dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana banjir, baik secara struktural maupun non-struktural. Beberapa upaya struktural yang disebutkan antara lain pembangunan tanggul, normalisasi aliran, saluran bypass, waduk penampung, dan sistem drainase.
Dokumen tersebut membahas pengendalian kerusakan ekosistem sungai. Topik utama yang dibahas adalah penyebab kerusakan sungai seperti perambahan hutan dan pencemaran, kriteria penilaian kondisi sungai, serta upaya pelestarian, pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan sungai yang dilakukan berbagai pihak.
Proses menegak dalam kitaran hidrologi terdiri daripada sejatan, sejat peluhan, pemeluwapan, kerpasan, pintasan silara dan resapan. Proses-proses ini melibatkan perpindahan air dari permukaan bumi ke atmosfera dan sebaliknya.
Makalah ini membahas tentang daur hidrologi dan ekosistem DAS. Daur hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi secara alami dari atmosfer ke permukaan bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi. Ekosistem DAS terdiri atas komponen fisik, biologis, dan manusia yang saling berinteraksi di wilayah yang dibatasi secara topografis oleh sungai utama."
Dokumen ini membahas siklus hidrologi dan sumber-sumber air baku. Air berpindah di bumi melalui proses evaporasi, transpirasi, kondensasi, dan presipitasi sehingga membentuk siklus air. Sumber air baku terdiri dari air permukaan seperti sungai dan danau serta air tanah dangkal dan dalam. Masing-masing sumber memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kualitas, kuantitas, dan kemudahan akses.
Ada dua konsep utama imbalan air yaitu lebihan air dan kekurangan air. Imbalan air di kawasan perkotaan menjadi lebih kompleks kerana manusia telah mengubah kitaran air dan sistem imbalan semula jadi. Faktor seperti iklim, topografi, batuan, tumbuhan, aktiviti manusia dan kehadiran badan air mempengaruhi variasi imbalan air di ruang dan masa.
Daerah resapan air adalah daerah dimana air hujan diserap ke dalam tanah, membentuk aliran air tanah. Daerah ini memiliki vegetasi yang dapat menyaring air dan mengendalikan laju limpahan air serta menyimpan air untuk musim kemarau dan mencegah banjir. Perlindungan daerah resapan penting untuk menjaga fungsinya namun sering terganggu pembangunan berlebihan.
Dokumen ini membahas sumber daya air di dunia dan siklus hidrologi. Air terbanyak terdapat di samudra dengan volume 97.2% dari total. Siklus hidrologi meliputi penguapan, pembentukan awan, presipitasi, dan perkolasi air. Sumber air untuk konsumsi manusia perlu memperhatikan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pasokan. Pencemaran air dapat berasal dari hewan, manusia, pertanian, rumah tangga,
Banjir disebabkan oleh beberapa faktor seperti hujan berterusan, proses pembandaran yang mengurangkan kawasan penyerapan air, pemendapan dan hakisan sungai, pemusnahan hutan, dan sistem perparitan yang tidak mencukupi. Kesan buruk banjir termasuk kerugian pertanian dan harta penduduk, kematian akibat penyakit, dan peningkatan perbelanjaan kerajaan.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar sistem drainase perkotaan, termasuk definisi istilah, fungsi, dan pengelolaan drainase perkotaan serta proses terjadinya banjir di perkotaan. Dibahas pula kronologi penanganan drainase dan perubahan paradigma dari mengalirkan air ke badan penerima menjadi mengendalikan air untuk dimanfaatkan.
Global Warming menjadi isu global, sudah saatnya kita selaku insan yang berakal memikirkan hal yang berkaitan dengan konservasi lingkungan layaknya ekodrainase untuk pengelolaan banjir.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses-proses hidrologi yang terjadi pada wilayah hutan
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah hidrologi hutan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air kawasan hutan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar kondisi-kondisi iklim dalam hutan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh intersepsi terhadap air hujan
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar evapotranspirasi yang terjadi pada wilayah hutan
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh vegetasi terhadap kehilangan air tanah.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air pada wilayah hutan.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Dokumen tersebut membahas tentang drainase perkotaan. Drainase merupakan serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan dapat difungsikan secara optimal. Dokumen tersebut juga membahas jenis, sistem jaringan, dan fungsi drainase perkotaan secara umum yang meliputi mengeringkan bagian kota dari genangan, mengalirkan air permukaan ke badan air terdekat, dan melindung
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan air bersih, meliputi sumber air, kualitas air, pengolahan air sederhana, dan sistem distribusi. Dibahas pula proses hidrologi, kebutuhan aira, dan skema penyediaan air dari berbagai sumber seperti mata air, sungai, air tanah, dan air hujan.
Makalah ini membahas tentang daur hidrologi dan ekosistem DAS. Daur hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi secara alami dari atmosfer ke permukaan bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi. Ekosistem DAS terdiri atas komponen fisik, biologis, dan manusia yang saling berinteraksi di wilayah yang dibatasi secara topografis oleh sungai utama."
Dokumen ini membahas siklus hidrologi dan sumber-sumber air baku. Air berpindah di bumi melalui proses evaporasi, transpirasi, kondensasi, dan presipitasi sehingga membentuk siklus air. Sumber air baku terdiri dari air permukaan seperti sungai dan danau serta air tanah dangkal dan dalam. Masing-masing sumber memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kualitas, kuantitas, dan kemudahan akses.
Ada dua konsep utama imbalan air yaitu lebihan air dan kekurangan air. Imbalan air di kawasan perkotaan menjadi lebih kompleks kerana manusia telah mengubah kitaran air dan sistem imbalan semula jadi. Faktor seperti iklim, topografi, batuan, tumbuhan, aktiviti manusia dan kehadiran badan air mempengaruhi variasi imbalan air di ruang dan masa.
Daerah resapan air adalah daerah dimana air hujan diserap ke dalam tanah, membentuk aliran air tanah. Daerah ini memiliki vegetasi yang dapat menyaring air dan mengendalikan laju limpahan air serta menyimpan air untuk musim kemarau dan mencegah banjir. Perlindungan daerah resapan penting untuk menjaga fungsinya namun sering terganggu pembangunan berlebihan.
Dokumen ini membahas sumber daya air di dunia dan siklus hidrologi. Air terbanyak terdapat di samudra dengan volume 97.2% dari total. Siklus hidrologi meliputi penguapan, pembentukan awan, presipitasi, dan perkolasi air. Sumber air untuk konsumsi manusia perlu memperhatikan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pasokan. Pencemaran air dapat berasal dari hewan, manusia, pertanian, rumah tangga,
Banjir disebabkan oleh beberapa faktor seperti hujan berterusan, proses pembandaran yang mengurangkan kawasan penyerapan air, pemendapan dan hakisan sungai, pemusnahan hutan, dan sistem perparitan yang tidak mencukupi. Kesan buruk banjir termasuk kerugian pertanian dan harta penduduk, kematian akibat penyakit, dan peningkatan perbelanjaan kerajaan.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar sistem drainase perkotaan, termasuk definisi istilah, fungsi, dan pengelolaan drainase perkotaan serta proses terjadinya banjir di perkotaan. Dibahas pula kronologi penanganan drainase dan perubahan paradigma dari mengalirkan air ke badan penerima menjadi mengendalikan air untuk dimanfaatkan.
Global Warming menjadi isu global, sudah saatnya kita selaku insan yang berakal memikirkan hal yang berkaitan dengan konservasi lingkungan layaknya ekodrainase untuk pengelolaan banjir.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses-proses hidrologi yang terjadi pada wilayah hutan
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah hidrologi hutan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air kawasan hutan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar kondisi-kondisi iklim dalam hutan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh intersepsi terhadap air hujan
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar evapotranspirasi yang terjadi pada wilayah hutan
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh vegetasi terhadap kehilangan air tanah.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air pada wilayah hutan.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Dokumen tersebut membahas tentang drainase perkotaan. Drainase merupakan serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan dapat difungsikan secara optimal. Dokumen tersebut juga membahas jenis, sistem jaringan, dan fungsi drainase perkotaan secara umum yang meliputi mengeringkan bagian kota dari genangan, mengalirkan air permukaan ke badan air terdekat, dan melindung
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan air bersih, meliputi sumber air, kualitas air, pengolahan air sederhana, dan sistem distribusi. Dibahas pula proses hidrologi, kebutuhan aira, dan skema penyediaan air dari berbagai sumber seperti mata air, sungai, air tanah, dan air hujan.
Dokumen tersebut membahas tentang drainase permukaan, termasuk definisi, tujuan, dan pengaruh drainase terhadap fisika tanah dan pertumbuhan tanaman. Drainase bertujuan mengendalikan genangan air dan kedalaman air tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian."
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar sistem drainase perkotaan yang meliputi fungsi, komponen, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti intensitas hujan, daerah tangkapan, dan pertumbuhan kota."
1. Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka drainase perkotaan, termasuk definisi, fungsi, komponen, persyaratan perencanaan, dan jenis-jenis serta pola jaringan drainase perkotaan.
2. Terdapat empat macam sistem drainase perkotaan yaitu drainase utama, lokal, terpisah, dan gabungan. Sarananya meliputi penataan jaringan drainase primer hingga tersier.
3. Jenis drainase dibedakan menurut sejar
1) Analisis debit puncak DAS Air Bengkulu untuk mengendalikan banjir dengan menggunakan program HEC-HMS. 2) Didapatkan debit puncak Sungai Rindu Hati 50,4 m3/s, Susup Sub-DAS 11,5 m3/s, dan Bengkulu Hilir Sub-DAS 85,6 m3/s. 3) Debit rata-rata kondisi eksisting Bengkulu Hilir 29,3 m3/s.
Dokumen tersebut membahas tentang drainase perkotaan. Ia menjelaskan pentingnya sistem drainase yang baik untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan dengan membebaskan kota dari genangan air. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai permasalahan drainase perkotaan seperti pertumbuhan penduduk, perubahan penggunaan lahan, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan drainase dan sampah."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan jaringan pipa penyaluran air buangan, mulai dari parameter-parameter yang mempengaruhi perhitungan debit air buangan, persamaan untuk menghitung debit rata-rata, puncak, dan desain, serta syarat-syarat pengaliran air buangan seperti kecepatan aliran minimum dan maksimum.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang, termasuk curah hujan, periode ulang hujan, analisis intensitas curah hujan, daerah tangkapan hujan, koefisien limpasan, debit limpasan, paritan, sumuran, pompa julang, dan kolam pengendapan.
2. 1. Definisi dan Penyebab
Urban runoff adalah limpasan permukaan air
hujan dibuat oleh urbanisasi. Urban limpasan ini
didefinisikan sebagai aliran sungai atau jumlah
limpasan permukaan dan aliran bawah
permukaan limpasan permukaan.
Terjadi ketika penyimpanan permukaan dan
tanah menjadi jenuh, infiltrasi curah hujan
berhenti dan selanjutnya menjadi aliran
permukaan. Limpasan bawah permukaan adalah
air hujan yang masuk dan aliran permukaan
jauh lebih lambat.
3. Curah hujan dan kondisi tanah adalah penyebab
langsung dari limpasan perkotaan. Selama hujan
badai dan peristiwa, permukaan-permukaan
(dibangun dari bahan seperti aspal , semen , dan
beton ),serta atap, membawa polusi stormwater
(Stormwater adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan air yang berasal selama presipitasi)
untuk badai saluran , bukannya memungkinkan air
untuk meresap melalui tanah.
Hal ini menyebabkan penurunan dari muka air
(karena resapan air tanah berkurang) dan banjir
karena jumlah air yang tersisa di permukaan lebih
besar. Sebagian besar kota sistem pembuangan
stormwater, tidak diobati, ke sungai , sungai dan
teluk.
4. Air mengalir dari permukaan ini cenderung untuk
mengambil bensin, oli motor , logam berat , sampah
dan polutan lainnya dari jalan raya dan tempat parkir,
serta pupuk dan pestisida dari rumput. Jalan dan
tempat parkir adalah sumber utama dari hidrokarbon
polisiklik aromatik (PAH), yang digunakan sebagai
pembakaran bensin dan produk sampingan lainnya
bahan bakar fosil , serta dari logam berat nikel ,
tembaga , seng , kadmium. Atap limpasan kontribusi
tingkat tinggi sintetis senyawa organik dan seng (dari
galvanis selokan). Pupuk digunakan pada rumput
perumahan, taman dan lapangan golf merupakan
sumber signifikan dari nitrat dan fosfor.
6. Penyebab dan Dampak pada
Permukaan Tanah Air limpasan
vs Urban, yaitu :
1. Penduduk
2. Vegetatif Penutup
3. Kecepatan aliran air
4. Perubahan siklus hidrologi
alami
7. Limpasan permukaan relatif cepat terjadi di DAS
perkotaan, karena penyimpanan dan kapasitas
infiltrasi telah direduksi menjadi hampir nol. Struktur
yang menambah jumlah besar daerah kedap air ke
DAS di lereng peningkatan secara umum dan sangat
mengurangi kemampuan penyimpanan air.
Meningkatkan volume dan tingkat aliran limpasan
dihasilkan oleh DAS perkotaan memiliki sejumlah
efek berbahaya, termasuk banjir dan erosi sungai.
Penutup vegetatif ditemukan secara alami di daerah
pedesaan secara langsung dampak-proses curah hujan
dan limpasan. Urbanisasi mengubah rejim hidrologi
air permukaan dengan mengubah cara siklus air
melalui aliran sungai.
8. 2. Kualitas dan Kuantitas Air limpasan Perkotaan
Kualitas limpasan air perkotaan berbeda-beda dengan
sumber dan lokasi. Dalam limpasan perkotaan, polusi
yang paling terjadi sebagai padatan atau berhubungan
dengan tanah atau partikel alam lainnya. Berbeda
antara polutan tertentu yang berasal dari bebrapa
sumber, yaitu transportasi, kegiatan industri,
membusuk vegetasi, erosi tanah, hewan, pupuk /
aplikasi pestisida, dan lain-lain.
Selain polusi, kualitas air karakteristik lain
mempengaruhi perilaku dan bahan dalam air.
Karakteristik adalah suhu, pH, oksigen terlarut,
alkalinitas, kekerasan, dan konduktivitas.
9. Perkiraan jumlah limpasan ditentukan pertama
dengan mengevaluasi karakteristik daerah drainase
beberapa kunci. Karakteristik pertama adalah daerah
drainase ukuran, yang ditentukan dengan
menggunakan peta topografi. Karakteristik lain
adalah bentuk cekungan drainase dan berbagai
lereng.
Jumlah limpasan dapat diestimasi dengan
menggunakan salah satu dari beberapa metode yang
berbeda, antara lain Steady-state menggunakan
metode intensitas curah hujan yang seragam, tingkat
infiltrasi tanah, dan waktu respon DAS representatif,
kondisi tunak, dan model komputer.
10. 3. Pencegahan dan mitigasi limpasan perkotaan
Kontrol yang efektif dari limpasan perkotaan melibatkan
mengurangi kecepatan dan aliran stormwater, serta
mengurangi buangan polutan.
Berbagai praktik manajemen stormwater dan sistem dapat
digunakan untuk mengurangi efek dari limpasan
perkotaan. Beberapa teknik ini, disebut praktek
pengelolaan terbaik (BMP) di Amerika Serikat, fokus pada
kontrol kuantitas air, sementara yang lain fokus pada
peningkatan kualitas air, dan beberapa melakukan kedua
fungsi.
Polusi praktek pencegahan termasuk pengembangan
dampak rendah teknik, pemasangan atap hijau dan
penanganan bahan kimia ditingkatkan (misalnya
manajemen bahan bakar motor & minyak, pupuk dan
pestisida).
11. Polusi praktek pencegahan termasuk pengembangan
dampak rendah teknik, pemasangan atap hijau dan
penanganan bahan kimia ditingkatkan (misalnya
manajemen bahan bakar motor & minyak, pupuk dan
pestisida). Air limpasan sistem mitigasi meliputi
cekungan infiltrasi , bioretention sistem, dibangun
lahan basah , basins retensi dan perangkat yang
serupa.
12. Masyarakat dan industri dapat melakukan banyak
untuk mengekang dampak urban run-off memiliki
sumber daya air kita :
- Struktur kontrol untuk mengelola run-off beracun
- Minimalkan gangguan tanah
- Mempertahankan alam drainase
- Melindungi daerah sensitif ekologi.
Didirikan perkembangan yang lebih baik dapat
mengelola run-off :
- Mengidentifikasi kemungkinan untuk pengurangan
polutan prioritas
- Melindungi alam daerah yang membantu untuk
mengendalikan run-off
13. - Melindungi alam daerah yang membantu untuk
mengendalikan run-off
- Kontribusi restorasi ekologi
Warga dapat berpartisipasi :
- Prioritaskan membersihkan strategi dalam
komunitas
- Melakukan proyek pendidikan untuk mengajar
siswa bagaimana mencegah polusi
- Relawan untuk membantu proyek-proyek berharga
restorasi ekologis.