Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dirangkum dalam 3 periode utama yaitu masa prasejarah yang bersifat primitif, masa sejarah dimulainya penggunaan tulisan hingga penemuan kertas, dan masa modern dengan berbagai inovasi seperti telegraf, telepon, komputer hingga internet.
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0 memiliki banyak tantangan sekaligus peluang. Karena mahasiswa saat ini umumnya adalah kaum milenial. Oleh karena itu, pembelajaran di era industri harus menyesuaikan. Lebih jauh silakan kaji paparan berikut.
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0 memiliki banyak tantangan sekaligus peluang. Karena mahasiswa saat ini umumnya adalah kaum milenial. Oleh karena itu, pembelajaran di era industri harus menyesuaikan. Lebih jauh silakan kaji paparan berikut.
Disampaikan pada kegiatan Evaluasi Dampak Diklat yang diselenggarakan oleh BPSDM Jawa Timur
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan & Inovasi Adm. Negara LAN-RI
Malang, 2 Juni 2022
Filsafat berasal dari bahasa Yunani terdiri dari 2 suku kata, yaitu Philos dan Sophia. Philos biasanya diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta. Sophia dapat diartikan kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian dapat dikatakan “filsafat” berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakikat sesuatu. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam – dalamnya, baik mengenai hakikatnya, fungsinya, ciri – cirinya, kegunaannya, masalah – masalahnya serta pemecahan – pemecahan terhadap masalah – masalah itu.
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui InternetTiara Arianti
maraknya penyebaran hoax atau pemberitaan palsu melalu internet. biasanya melalui media masa, bisa berupa facebook, twitter, atau situs-situs online dan percakapan online...
Disampaikan pada Webinar dalam rangka
Knowledge Sharing bagi Pegawai Kementerian ESDM
Jakarta, 18 Oktober 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada kegiatan Evaluasi Dampak Diklat yang diselenggarakan oleh BPSDM Jawa Timur
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan & Inovasi Adm. Negara LAN-RI
Malang, 2 Juni 2022
Filsafat berasal dari bahasa Yunani terdiri dari 2 suku kata, yaitu Philos dan Sophia. Philos biasanya diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta. Sophia dapat diartikan kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian dapat dikatakan “filsafat” berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakikat sesuatu. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam – dalamnya, baik mengenai hakikatnya, fungsinya, ciri – cirinya, kegunaannya, masalah – masalahnya serta pemecahan – pemecahan terhadap masalah – masalah itu.
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui InternetTiara Arianti
maraknya penyebaran hoax atau pemberitaan palsu melalu internet. biasanya melalui media masa, bisa berupa facebook, twitter, atau situs-situs online dan percakapan online...
Disampaikan pada Webinar dalam rangka
Knowledge Sharing bagi Pegawai Kementerian ESDM
Jakarta, 18 Oktober 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Masa Prasejarah
(Sebelum 3000 SM)
Masa Sejarah
(3000 SM - 1400 M)
Masa Modern
(1400 M – Sekarang )
Masih Primitif
(Tradisional/
Sederhana)
Sudah mulai
berkembang maju
Semakin luas dan
canggih
1. Piktografi (3000 SM)
2. Hieroglif (2900 SM)
3. Serat papyrus (500 SM)
4. Kertas (105 M)
Telegraf (1837M) sampai
Google dan Telkom (1999)
Komunikasi dengan gendang,
terompet dari tanduk
menggambarkan pada
dinding-dinding goa.
KEMBALI
5. MASA PRASEJARAH (3000 SM)
Dikembangkan
untuk sistem
pengenalan
bentuk
Berbahasa
dengan
dengusan,
bahasa isyarat
dan gerakan
tangan
Menghasilkan
alat bunyi
seperti
gendang,
terompet.
Teknologi
belum menjadi
teknologi
massal
Komunikasi
berupa gambar
pada dinding
goa
Masih primitif
(sederhana)
KEMBALI LANJUT
8. MASA SEJARAH (3000 SM - 1400 M)
Sudah mulai
berkembang maju.
Tulisan pertama
kali digunakan
bangsa Sumeria
(simbol-simbol
yang dibentuk dari
piktograf dengan
tulisan hieroglif )
Bentuk dan bunyi
yang berbeda –
beda sehingga
tulisan menjadi
kata, kalimat, dan
bahasa yang
berarti.
Sudah
menghasilkan
kertas sebagai
media penulisan
dan sudah mulai
mencetak buku
Teknologi belum
disebarkan secara
massal.
KEMBALI LANJUT
9. PIKTOGRAFI (3000 SM)
Untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria
dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk
dari piktografisebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga
mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga
mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
LANJUT
10. HIEROGLIF (2900 SM)
Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif.
Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan
diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut
digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan
sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini
lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
LANJUT
11. SERAT PAPYRUS (500 SM)
Pada 500 SM, manusia sudah mengenal cara membuat serat
dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat
papyrusdapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari
serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media
untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel
dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga
digunakan sebagai media informasi.
LANJUT
12. KERTAS (105 M)
Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas.
Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah
kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu
yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan
dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan
yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan
dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.
27. TAHUN 1999
Mulai muncul jasa pencari informasi secara
gratis terbesar di dunia yaitu Google dan
Telkom mulai memasarkan jaringan Internet
bernama Telkomnet Instan
31. Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara
penyampaian informasi mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di
dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti, sampai
diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet.
Kendalikan diri dari teknologi, agar teknologi bisa terkendali.
KEMBALI