SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TANGGUNG JAWAB PRIBADI DAN
JABATAN DALM KONTEKS
KESALAHAN PRIBADI DAN
JABATAN (PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DI INDONESIA )
RISKI DWITASARI
G2R121039
Kelas : B
Pemberian kewenangan besar kepada organ pemerintahan
untuk terlibat dalam sebagian besar aspek kehidupan
masyarakat adalah konsekuensi filosofis dari paham negara
kesejahteraan yang dianut oleh konstitusi Indonesia. Dalam
melaksanakan tugas untuk mewujudkan kesejahteraan umum
itu, kewenangan yang digunakan organ pemerintahan
berdasar pada ketentuan peraturan perundang-undangan
(asas legalitas). Namun begitu, tidak jarang pula tugas itu
dilaksanakan dengan berdasar pada kewenangan bebas
(diskresi).
Secara praktis, kondisi ini sangat rentan terhadap pelanggaran terhadap
hak-hak warga negara, meskipun dalam kerangka konsep negara hukum
materiil, penggunaan diskresi oleh pemeritah tidak lagi diperdebatkan.
Dalam konteks inilah pemahaman terhadap pertanggungjawaban
pemerintahan perlu dilakukan. Dalam konsep hukum publik,
pertanggungjawaban hukum berkaitan erat dengan penggunaan
kewenangan, yang kemudian melahirkan prinsip µtidak ada kewenangan
tanpa pertanggungjawaban Ada kalanya organ pemerintah dimintai
pertanggungjawaban sebagai pejabat, dan ada kalanya sebagai pribadi
mewakili dirinya sendiri.
Dasar penyelenggaraan pemerintahan adalah kewenangan yang menurut
hukum bisa diperoleh dari/merupakan perintah undangundang. Namun dapat
juga berupa pelimpahan wewenang yang diperoleh secara delegasi atau
mandat. Namun, perkembangan masyarakat juga kemudian membuat
pemerintahan dalam menjalankan fungsinya tidak dapat menunggu adanya
undang-undang, pemerintah mendapatkan kewenangannya dari perintah
untuk mencapai tujuan negara berupa kesejahteraan masyarakat, ketiadaan
undang-undang tidak berarti membuat pemerintah berdiam diri, namun secara
hukum bebas mengambil sikap berdasarkan hati nurani yang disebut diskresi.
Dengan adanya kewenangan diskresi ini berarti sebagian
kekuasaan yang dipegang oleh badan pembentuk undang-
undang dipindahkan ke tangan pemerintah sebagai badan
eksekutif. Jadi supremasi badan legislatif diganti oleh
supremasi badan eksekutif, karena administrasi negara
melakukan penyelesaian masalah tanpa harus menunggu
perubahan Undang-Undang dari bidang legislatif. Hal
tersebut karena pada prinsipnya pejabat administrasi
pemerintahan tidak boleh menolak untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat dengan alasan hukumnya
tidak ada ataupun hukumnya ada tetapi tidak jelas,
sepanjang hal tersebut masih menjadi kewenangannya
Rancangan Undang-Undang Administrasi Pemerintahan Draft
bulan Juli 2008 dalam pasal 6 ayat (1) memberi batasan
terhadap diskresi dengan menyebutkan bahwa Pejabat
pemerintahan dan atau badan hukum lainnya yang
menggunakan diskresi dalam mengambil keputusan wajib
mempertimbangkan tujuan diskresi itu sendiri, peraturan
perundangundangan yang menjadi dasar diskresi dan asas-
asas umum pemerintahan yang baik. Selanjutnya ayat (2) dan
ayat (3) menyebutkan bahwa penggunaan diskresi wajib
dipertanggungjawabkan kepada pejabat atasannya dan
masyarakat yang dirugikan akibat keputusan diskresi yang telah
diambil serta dapat diuji melalui upaya administrative atau
gugatan di Peradilan Tata Usaha Negara. Ketentuan tersebut
berarti bahwa Rancangan Undang-Undang Administrasi
Pemerintahan
Ketentuan tersebut berarti bahwa Rancangan Undang-Undang Administrasi Pemerintahan
bukan hanya akan member batasas-batas penggunaan diskresi oleh Badan/Pejabat
administrasi Pemerintah akan tetapi juga mengatur mengenai pertanggungjawaban
Badan/Pejabat Administrasi Pemerintahan terhadap penggunaan diskresi yang tidak hanya
bersifat pasif dalam arti menunggu adanya gugatan dari masyarakat melalui Pengadilan Tata
Usaha Negara akan tetapi juga bersifat aktif dengan adanya kewajiban
mempertanggungjawabkan penggunaan diskresi kepada Pejabat atasannya mengingat hal
tersebut merupakan suatu kewajiban yang sifatnya melekat pada kewenangan yang menjadi
dasar adanya diskresi itu sendiri. Tetapi yang disayangkan adalah meskipun Pasal 6 RUU
Administrasi Pemerintahan telah mengatur tentang kewajiban melaporkan tindakan diskresi
kepada atasan dalam bentuk tertulis dengan memberikan alas an-alasan pengambilan
keputusan diskresi, namun apabila ketentuan tersebut tidak dilaksanakan tidak ada sanksinya
sehingga hal tersebut dapat menyebabkan badan/pejabat administrasi pemerintahan yang
menerbitkan keputusan diskresi berdalih bahwa keputusan yang diambilnya bukan keputusan
diskresi ataupun berdalih ia tidak tahu bahwa keputusan yang diambilnya adalah keputusan
diskresi.
Secara ejusdem generis (sesuai genusnya), dapat diterangkan bahwa unsur “penyalahgunaan
wewenang” terbukti, maka kesalahan pejabat pemerintahan dapat dikategorikan sebagai tindakan
maladministrasi yang berimplikasi pada pertanggungjawaban secara pribadi (privepersoon), dan
dipastikan pejabat tersebut melanggar norma perilaku aparatur (gedragsnorm). Jika
maladministrasi tersebut menyebabkan kerugian keuangan negara, maka pertanggungjawaban
tersebut dapat bergeser pada pertanggung jawaban pidana. Sehingga tidak dapat dipungkiri
terdapat titik singgung antara hukum administasi negara dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sekalipun demikian, yang diperhatikan berikutnya adalah
asas ultimum remidium, jika dengan menggunakan instrumen hukum lain persoalan masih dapat
diselesaikan maka tidak diperlukan tindakan hukum pidana. Singkatnya, setiap penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang di dalamnya terdapat unsur kesalahan administrasi yang
menyebabkan kerugian warga negara, tanggung jawab dan tanggung gugatnya dibebankan pada
pribadi pelaku tindakan maladministrasi tersebut, baik secara administratif bahkan bisa berubah
menjadi tanggung jawab pidana.
Pemerintahan dalam konteks modern diserahi tanggung jawab besar dalam menjalankan
pemerintahannya demi mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat. Ketidakmampuan asas
legalitas untuk mengakomodir kelancaran peran penyelenggara pemerintahan ini, maka
diberikan suatu wewenang untuk melampaui peraturan perundangundangan yang ada yang
secara umum disebut dengan diskresi. Meskipun memiliki kebebasan, tindakan pemerintah
tidaklah dapat dilakukan dengan liar sehingga justru tidak sesuai dengan tujuan semula
pemberian diskresi tersebut. Maka dalam konteks ini, selain asas legalitas, Asas-Asas Umum
Pemerintahan Yang Baik/Layak menjadi batasan tindakan penyelenggara pemerintahan itu.
Dengan kata lain, ukuran baik/buruknya, tepat/tidak tepatnya atau sesuai/tidak sesuainya
tindakan pemerintahan itu dapat diuji dengan asas legalitas (jika terdapat aturannya) dan
dengan AAUPB/L (jika tidak terdapat hukumnya).
Wewenang yang dimiliki oleh penyelenggara pemerintahan pada
dasarnya menimbulkan implikasi terhadap kewajiban dalam
menjalankan wewenang itu sesuai dengan tujuan wewenang diberikan.
Terkait dengan tanggung jawab penyelenggara pemerintahan, terdapat
dua bentuk tanggung jawab, yakni tanggung jawab jabatan dan
tanggung jawab pribadi. Tanggung jawab jabatan terjadi ketika pembuat
kebijakan menggunakan diskresi untuk dan atas nama jabatan,
sedangkan tanggung jawab pribadi diterapkan dalam hal pembuat
kebijakan melakukan tindakan maladministrasi.
Sekian
Terima Kasih
RISKI DWITASARI
G2R121039
Kelas : B

More Related Content

Similar to PPT Riski.pptx

ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)EllisaVikalista1
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
 
Undang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Undang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi PemerintahanUndang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Undang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi PemerintahanDeky Lioman
 
UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014santoni toni
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptxFungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptxPutriRahayuWidjayant
 
2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negaraDian Oktavia
 
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaraPertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaratondy lbh
 

Similar to PPT Riski.pptx (20)

ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
 
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesiaPenggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
 
Kel.3 HAN.pptx
Kel.3 HAN.pptxKel.3 HAN.pptx
Kel.3 HAN.pptx
 
11. SESI 12.pptx
11. SESI 12.pptx11. SESI 12.pptx
11. SESI 12.pptx
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
 
Freies ermessen
Freies ermessenFreies ermessen
Freies ermessen
 
Uu no 30_2014
Uu no 30_2014Uu no 30_2014
Uu no 30_2014
 
Uu no 30_2014
Uu no 30_2014Uu no 30_2014
Uu no 30_2014
 
Undang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Undang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi PemerintahanUndang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Undang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
 
UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptxFungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
 
Terjemahan nall
Terjemahan nallTerjemahan nall
Terjemahan nall
 
2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Freies ermesson
Freies ermessonFreies ermesson
Freies ermesson
 
Teori pertanggung jawaban
Teori pertanggung jawabanTeori pertanggung jawaban
Teori pertanggung jawaban
 
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenangTinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
 
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaraPertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
 
Azas keadilan
Azas keadilanAzas keadilan
Azas keadilan
 

Recently uploaded

UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxItaaNurlianaSiregar
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfAgusyunus2
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxPERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxinichaneldhea
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx20931002
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.nuranisasignature
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 

Recently uploaded (20)

abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxPERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 

PPT Riski.pptx

  • 1. TANGGUNG JAWAB PRIBADI DAN JABATAN DALM KONTEKS KESALAHAN PRIBADI DAN JABATAN (PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI INDONESIA ) RISKI DWITASARI G2R121039 Kelas : B
  • 2. Pemberian kewenangan besar kepada organ pemerintahan untuk terlibat dalam sebagian besar aspek kehidupan masyarakat adalah konsekuensi filosofis dari paham negara kesejahteraan yang dianut oleh konstitusi Indonesia. Dalam melaksanakan tugas untuk mewujudkan kesejahteraan umum itu, kewenangan yang digunakan organ pemerintahan berdasar pada ketentuan peraturan perundang-undangan (asas legalitas). Namun begitu, tidak jarang pula tugas itu dilaksanakan dengan berdasar pada kewenangan bebas (diskresi).
  • 3. Secara praktis, kondisi ini sangat rentan terhadap pelanggaran terhadap hak-hak warga negara, meskipun dalam kerangka konsep negara hukum materiil, penggunaan diskresi oleh pemeritah tidak lagi diperdebatkan. Dalam konteks inilah pemahaman terhadap pertanggungjawaban pemerintahan perlu dilakukan. Dalam konsep hukum publik, pertanggungjawaban hukum berkaitan erat dengan penggunaan kewenangan, yang kemudian melahirkan prinsip µtidak ada kewenangan tanpa pertanggungjawaban Ada kalanya organ pemerintah dimintai pertanggungjawaban sebagai pejabat, dan ada kalanya sebagai pribadi mewakili dirinya sendiri.
  • 4. Dasar penyelenggaraan pemerintahan adalah kewenangan yang menurut hukum bisa diperoleh dari/merupakan perintah undangundang. Namun dapat juga berupa pelimpahan wewenang yang diperoleh secara delegasi atau mandat. Namun, perkembangan masyarakat juga kemudian membuat pemerintahan dalam menjalankan fungsinya tidak dapat menunggu adanya undang-undang, pemerintah mendapatkan kewenangannya dari perintah untuk mencapai tujuan negara berupa kesejahteraan masyarakat, ketiadaan undang-undang tidak berarti membuat pemerintah berdiam diri, namun secara hukum bebas mengambil sikap berdasarkan hati nurani yang disebut diskresi.
  • 5. Dengan adanya kewenangan diskresi ini berarti sebagian kekuasaan yang dipegang oleh badan pembentuk undang- undang dipindahkan ke tangan pemerintah sebagai badan eksekutif. Jadi supremasi badan legislatif diganti oleh supremasi badan eksekutif, karena administrasi negara melakukan penyelesaian masalah tanpa harus menunggu perubahan Undang-Undang dari bidang legislatif. Hal tersebut karena pada prinsipnya pejabat administrasi pemerintahan tidak boleh menolak untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan alasan hukumnya tidak ada ataupun hukumnya ada tetapi tidak jelas, sepanjang hal tersebut masih menjadi kewenangannya
  • 6. Rancangan Undang-Undang Administrasi Pemerintahan Draft bulan Juli 2008 dalam pasal 6 ayat (1) memberi batasan terhadap diskresi dengan menyebutkan bahwa Pejabat pemerintahan dan atau badan hukum lainnya yang menggunakan diskresi dalam mengambil keputusan wajib mempertimbangkan tujuan diskresi itu sendiri, peraturan perundangundangan yang menjadi dasar diskresi dan asas- asas umum pemerintahan yang baik. Selanjutnya ayat (2) dan ayat (3) menyebutkan bahwa penggunaan diskresi wajib dipertanggungjawabkan kepada pejabat atasannya dan masyarakat yang dirugikan akibat keputusan diskresi yang telah diambil serta dapat diuji melalui upaya administrative atau gugatan di Peradilan Tata Usaha Negara. Ketentuan tersebut berarti bahwa Rancangan Undang-Undang Administrasi Pemerintahan
  • 7. Ketentuan tersebut berarti bahwa Rancangan Undang-Undang Administrasi Pemerintahan bukan hanya akan member batasas-batas penggunaan diskresi oleh Badan/Pejabat administrasi Pemerintah akan tetapi juga mengatur mengenai pertanggungjawaban Badan/Pejabat Administrasi Pemerintahan terhadap penggunaan diskresi yang tidak hanya bersifat pasif dalam arti menunggu adanya gugatan dari masyarakat melalui Pengadilan Tata Usaha Negara akan tetapi juga bersifat aktif dengan adanya kewajiban mempertanggungjawabkan penggunaan diskresi kepada Pejabat atasannya mengingat hal tersebut merupakan suatu kewajiban yang sifatnya melekat pada kewenangan yang menjadi dasar adanya diskresi itu sendiri. Tetapi yang disayangkan adalah meskipun Pasal 6 RUU Administrasi Pemerintahan telah mengatur tentang kewajiban melaporkan tindakan diskresi kepada atasan dalam bentuk tertulis dengan memberikan alas an-alasan pengambilan keputusan diskresi, namun apabila ketentuan tersebut tidak dilaksanakan tidak ada sanksinya sehingga hal tersebut dapat menyebabkan badan/pejabat administrasi pemerintahan yang menerbitkan keputusan diskresi berdalih bahwa keputusan yang diambilnya bukan keputusan diskresi ataupun berdalih ia tidak tahu bahwa keputusan yang diambilnya adalah keputusan diskresi.
  • 8. Secara ejusdem generis (sesuai genusnya), dapat diterangkan bahwa unsur “penyalahgunaan wewenang” terbukti, maka kesalahan pejabat pemerintahan dapat dikategorikan sebagai tindakan maladministrasi yang berimplikasi pada pertanggungjawaban secara pribadi (privepersoon), dan dipastikan pejabat tersebut melanggar norma perilaku aparatur (gedragsnorm). Jika maladministrasi tersebut menyebabkan kerugian keuangan negara, maka pertanggungjawaban tersebut dapat bergeser pada pertanggung jawaban pidana. Sehingga tidak dapat dipungkiri terdapat titik singgung antara hukum administasi negara dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sekalipun demikian, yang diperhatikan berikutnya adalah asas ultimum remidium, jika dengan menggunakan instrumen hukum lain persoalan masih dapat diselesaikan maka tidak diperlukan tindakan hukum pidana. Singkatnya, setiap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang di dalamnya terdapat unsur kesalahan administrasi yang menyebabkan kerugian warga negara, tanggung jawab dan tanggung gugatnya dibebankan pada pribadi pelaku tindakan maladministrasi tersebut, baik secara administratif bahkan bisa berubah menjadi tanggung jawab pidana.
  • 9. Pemerintahan dalam konteks modern diserahi tanggung jawab besar dalam menjalankan pemerintahannya demi mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat. Ketidakmampuan asas legalitas untuk mengakomodir kelancaran peran penyelenggara pemerintahan ini, maka diberikan suatu wewenang untuk melampaui peraturan perundangundangan yang ada yang secara umum disebut dengan diskresi. Meskipun memiliki kebebasan, tindakan pemerintah tidaklah dapat dilakukan dengan liar sehingga justru tidak sesuai dengan tujuan semula pemberian diskresi tersebut. Maka dalam konteks ini, selain asas legalitas, Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik/Layak menjadi batasan tindakan penyelenggara pemerintahan itu. Dengan kata lain, ukuran baik/buruknya, tepat/tidak tepatnya atau sesuai/tidak sesuainya tindakan pemerintahan itu dapat diuji dengan asas legalitas (jika terdapat aturannya) dan dengan AAUPB/L (jika tidak terdapat hukumnya).
  • 10. Wewenang yang dimiliki oleh penyelenggara pemerintahan pada dasarnya menimbulkan implikasi terhadap kewajiban dalam menjalankan wewenang itu sesuai dengan tujuan wewenang diberikan. Terkait dengan tanggung jawab penyelenggara pemerintahan, terdapat dua bentuk tanggung jawab, yakni tanggung jawab jabatan dan tanggung jawab pribadi. Tanggung jawab jabatan terjadi ketika pembuat kebijakan menggunakan diskresi untuk dan atas nama jabatan, sedangkan tanggung jawab pribadi diterapkan dalam hal pembuat kebijakan melakukan tindakan maladministrasi.

Editor's Notes

  1. 1. Table of contents 2. Our company 3. Our evolution 4. What sets us apart? 5. Guiding principles 6. Quote 7. Market share 8. Buyer persona profile 9. Buyer journey 10. Sales funnel 11. Competitor analysis 12. SWOT analysis 13. Goals 14. Strategy 15. Key action items 16. Timeline 17. Budget 18. KPI overview 19. Our team