SlideShare a Scribd company logo
TUTORIAL KASUS 2
BLOK TRAUMA
Dosen Fasilitator : Jims Ferdinan Possible,dr.,M.Ked For,Sp.F
1. VIA YUNANDA 18310168
2. VICA SUKMA SEPTIA RINI 18310169
3. WAFA ALIM 18310170
4. WEGA FABIA PRAWIRA 18310171
5. WINA CAROLINA 18310172
6. YAHDHIANI NURINDAHSARI 18310173
7. YOLANDA ROSA 18310174
8. ZEHAN AURA NABIGHA 18310176
9. ZENI REVIZA SAPTA FIRLANDA 18310177
10.DANY AHSAN 19310148P
Kelompok 17
KORBAN PEMUKULAN
Mr. X, laki-laki 30 tahun datang ke RSPBA diantar oleh polisi yang
membawa surat permintaan visum dengan keluhan luka robek dan
memar di kepala sebelah kanan. 1 jam sebelum masuk RS kepala
penderita dipukul oleh temannya dengan menggunakan stik baseball
dari arah samping dan depan. Penderita pingsan kurang lebih 5 menit
kemudian sadar kembali. Dan melaporkan kejadian ini ke kantor polisi
terdekat.
Pada saat tiba di RSPBA, pasien mengeluh nyeri kepala hebat disertai
muntah.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan :
Survel primer :
Airway : Clear
Breathing : RR : 28 x/menit
Clear, pergerakan dinding dada simetris, VBS kanan = kiri
Circulation:
TD : 130/90 mmhg
Nadi : 108 x/menit
Suhu : 36,0°c
Sianosis (-), Pucat (-), Akral hangat, CRT < 2 detik, Nadi takikardia,
teraba kuat, regular
Disability : GCS 15 (E3 V5 M6)
Exposure : Region temporal dextra :
Pada daerah kepala sebelah kanan, berjarak tujuh sentimeter dibawah puncak
kepala dan empat koma lima sentimeter diatas daun telinga kanan, tampak luka
rober berbentuk tidak beraturan dengan ukuran panjang enam senti menter dan
lebar satu senti meter, warna merah kehitaman, kedalaman luka satu sentimeter,
dasar luka terlihat permukaan tulang yang patah, pinggir luka terdapat bercak
darah bercampur pasir, memar dan lecet.
Region nasal : tampak darah segar mengalir dari kedua lubang hidung.
Survei sekunder :
Kepala : Luka robek dan memar di kepala sebelah kanan, deformitas (+).
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, Pupil : isokor mata
kanan dan kiri
Hidung : Perdarahan (+) di kedua lubang hidung
Leher : Tidak tampak jejas, JVP tidak meningkat
Thoraks :
- Inspeksi : Jejas (-), simetris
- Palpasi : Fremitus Vokal dada kanan = kiri, nyeri tekan (-)
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : VBS kanan = kiri, BJ 1 dan II normal, regular (+), murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen :
- Inspeksi : Jejas (-)
- Auskultasi : Bising Usus (+), suara tambahan (-)
- Palpasi : Supel
- Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
Key Word
1. Mr. X, laki-laki
2. Umur 30 tahun
3. Luka robek dan memar di kepala sebelah kanan
4. 1 jam sebelumnya dipukul menggunakan stik baseball
5. Pingsan kurang lebih dari 5 menit lalu sadar Kembali
6. Saat tiba di RSPBA mengeluh nyeri kepala hebat disertai
muntah
Mr. X, 30 tahun datang ke RSPBA dengan
keluhan luka robek dan memar dikepala
sebelah kanan.
PROBLEM
Diagnosa Banding
EPIDURAL
HEMATOMA EC
TRAUMA CAPITIS
FRAKTUR
BASIS CRANII
FRAKTUR
TEMPORAL
Tidak lama setelah selesai dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba pasien tidak
sadarkan diri. Dari hasil pemeriksaan pada saat terjadi penurunan kesadaran
didapatkan :
• Pasien ngorok,
• RR 24x/menit,
• Nadi 58x/menit,
• Tekanan darah 140/90mmHg
• GCS : E2M5V3,
• Pupil anisokor dextra,
• Reflex cahaya pupil kanan negative,
• Reflex cahaya pupil kiri reaktif/normal.
More Info
DIAGNOSA UTAMA
EPIDURAL HEMATOMA
EC TRAUMA CAPITIS
DON’T KNOW
1. Definisi trauma kepala?
2. Apa klasifikasi trauma kepala dan trauma kepala
jenis apa yang terjadi pada kasus ini?
3. Definisi luka? Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis
luka beserta deskripsinya?
4. Apa kemungkinan jenis luka yang dialami Mr. X
pada kasus ini ?
5. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hebat yang
dialami Mr. X?
DON’T KNOW
6. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hebat yang dialami Mr.
X disertai dengan muntah?
7. Apa definisi traumatologi, klasifikasi kekerasan atau
trauma?
8. Bagaimana tatalaksana awal pasien ini?
9. Pemeriksaan penunjang apa yang di butuhkan?
10. Bagaimana mekanisme terjadinya luka robek dan memar di
kepala sebelah kanan?
11. Bagaimana mekanisme terjadinya epistaksis pada pasien
ini ?
12. Apa yang menyebabkan penderita pingsan kurang lebih 5 menit dan
kemudian sadar kembali?
13. Apa interpretasi hasil pemeriksaan yang didapatkan saat pasien
baru tiba di RS ?
14. Bagaimana cara menegakkan diagnosis dan apa diagnosis pada
kasus ini serta pemeriksaan penunjang apa saja yang diperlukan?
15. Bagaimana kompetensi dokter umum pada kasus ini?
16. Bagaimana interprestasi dan mekanisme abnormarlitas dari
pemeriksaan saat pasien mengalami penurunan kesadaran yang kedua
kalinya?
DON’T KNOW
DON’T KNOW
17. Setelah kondisi pasien stabil, jelaskan bagaimana tata
cara menulis VER pada kasus?
18. Apa itu definisi VER. Apa saja landasan atau pedoman
hukum dalam melakukan pelayanan VER?
19. Sebutkan perbedaan VER dan Rekam Medis. Sebutkan
dan jelaskan apa saja isi atau bagian dari VER?
LEARNING ISSUES
1. Definisi trauma kepala?
Trauma kepala adalah gangguan fungsi normal otak karena
trauma baik trauma tumpul maupun trauma tajam. Deficit
neorologis terjadi karena robekanya subtansia alba, iskemia,
dan pengaruh massa karena hemorogik, serta edema
serebral disekitar jaringan otak.
Sumber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021).
GAMBARAN JENAZAH DENGAN TRAUMA KEPALA PADA KASUS
KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN
PALEMBANG PERIODE TAHUN 2018–2019 (Doctoral dissertation,
Sriwijaya University).
2. Apa klasifikasi trauma kepala dan trauma kepala jenis apa yang terjadi
pada kasus ini?
Cedera kepala diklasifikasikan menjadi 3 kelompok berdasarkan nilai GCS yaitu:
 Cedera Kepala Ringan (CKR) dengan GCS > 13, tidak terdapat kelainan
berdasarkan CT scan otak, tidak memerlukan tindakan operasi, lama
dirawat di rumah sakit < 48 jam.
 Cedera Kepala Sedang (CKS) dengan GCS 9-13, ditemukan kelainan pada
CT scan otak, memerlukan tindakan operasi untuk lesi intrakranial, dirawat
di rumah sakit setidaknya 48 jam.
 Cedera Kepala Berat (CKB) bila dalam waktu > 48 jam setelah trauma,
score GCS < 9
Pada kasus ini GCS 10 yang berarti pasien mengalami cedera kepala sedang
Sumber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021). GAMBARAN JENAZAH
DENGAN TRAUMA KEPALA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR.
MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2018–2019 (Doctoral dissertation,
Sriwijaya University).
3. Definisi luka? Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis luka beserta
deskripsinya?
Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan karena cedera atau pembedahan.
Luka bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses
penyembuhan, dan lama penyembuhan.
Jenis-jenis luka:
1. Vulnus Laceratum adalah luka yang mengakibatkan robek pada kulit dengan
identifikasinya memiliki dimensi panjang lebar dan dalam.
2. Vulnus Excoriasi (Luka Lecet) adalah luka yang di akibatkan terjadi gesekan
dengan benda keras.
3. Vulnus Punctum (Luka Tusuk) adalah luka akibat tusukan benda tajam yang
mengakibatkan luka sempit dan dalam.
4. Vulnus Contussum (Luka Kontusiopin)Vulnus 'ontussum atau di singkat “V'”
adalah luka akibat pecahnya pembuluh darah di bawah kulit tidak terjadi
robekan dan pendarahan keluar.
5. Vulnus insivum adalah jenis luka kecil dan tipis yang di sengaja dalam proses
pengobatan.
6. Vulnus schlopetorum adalah jenis luka yang dalam akibat terkena peluru atau
tembakan senjata.
Sumber : Kartika, R. W. (2015). Perawatan luka kronis dengan modern dressing. Cermin
Dunia Kedokteran, 42(7), 546-550.
4. Apa kemungkinan jenis luka yang dialami Mr. X
pada kasus ini ?
Luka robek dan memar
Sumber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021).
GAMBARAN JENAZAH DENGAN TRAUMA KEPALA PADA
KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR.
MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2018–
2019 (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
5. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hebat yang dialami Mr. X?
Nyeri kepala adalah gambaran yang menonjol untuk pasien dengan cedera
kepala ringan dan sindroma pascaconcusio, terutama pada cedera akibat
kecelakaan lalulintas. Walaupun serabut yang sensitif berada pada titik lesi dan
regenerasi anomali umumnya pada sakit kepala lokal, ini mungkin sebagian
penjelasan dari sakit kepala dimulainya terlambat dari tipe sakit kepala yang lain
seperti migrain dan sakit kepala tipe tension. Sakit kepala tipe ini dihubungkan
dengan tensionpada otot atau spasme otot dan stres.
Sumber : Merta, I. (2018). Profil Cedera Kepala Berdasarkan Karakteristik Pasien Di
RSU UKI Periode Januari 2016–Desember 2017 (Doctoral dissertation, Universitas
Kristen Indonesia).
6. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hebat yang dialami Mr. X disertai
dengan muntah?
Nyeri kepala dan muntah pada kasus ini disebabkan oleh peningkatan tekanan
intracranial. Pukulan dari arah samping -> fraktur di os temporal-> ruptur a.
meningea media -> hematoma epidural -> ketika kompensasi tidak bisa terjadi lagi -
> TIK meningkat -> terjadi penekanan pada pusat muntah -> terjadi reflex muntah.
Apabila tekanan tersebut mengenai pusat vagal motor (area postrema)pada dasar
ventrikel keempat di medula bagian infra tentorial, dapat mengakibatkan refleks
muntah -> perangsangan pusat muntah menyebabkankontraksi duodenum dan
antrum lambung sehingga tekanan intra abdomen meningkat -> peristaltik retrograd
-> lambung terisi penuh dan diafragma naik ke kavitas thoraks melalui kontraksi
kuat otot abdominal -> peningkatanintrathoraks -> esofagus membuka -> muntah
tanpa disertai mual terlebih dahulu.
Sunber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021). GAMBARAN JENAZAH
DENGAN TRAUMA KEPALA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR.
MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2018–2019 (Doctoral dissertation,
Sriwijaya University).
7. Apa definisi traumatologi, klasifikasi kekerasan atau trauma?
Traumatologi adalah cabang ilmu kedokteran yangmempelajari tentang trauma
atau perlukaan, cedera serta hubungannya dengan berbagaikekerasan
(rudapaksa), yang kelainannya terjadi pada tubuh karena adanya diskontinuitas
jaringan akibat kekerasan yang menimbulkan jejas.
Klasifikasi trauma :
- Trauma Tumpul
- Trauma kompresi
- Trauma ledakan (Blast Injury)
- Trauma Tembus (Penetrating Injury)
Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin Dunia
Kedokteran, 43(1), 29-33.
8. Bagaimana tatalaksana awal pasien ini?
Bersihkan luka pada kepala dan tutup luka dengan kassa atau perban
yang bersih
Lakukan serta amankan ABC pada pasien
Jika ABC pasien tidak masalah langsung rujuk ke dokter bedah, agar
dilakukan operasi untuk mengurangi tekanan intrakranial.
Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin
Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
9. Pemeriksaan penunjang apa yang di butuhkan?
Pemeriksaan penunjang :
-CT Scan
-MRI
-CBC
-AGD
Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis.
Cermin Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
10. Bagaimana mekanisme terjadinya luka robek dan memar di kepala sebelah
kanan?
Trauma benda tumpul- pecahnya pembuluh darah kapiler di lokasi trauma-
terkumpulnya komponen darah lengkap di interstitial- proses inflamasi pada daerah
memar- pergerakan makrofag untuk memfagosit komponen darah-hasil
metabolisme hemoglobin menghasilkan hemosiderin, biliverdin dan hematoidin-
perubahan warna kulit menjadi biru kehitaman.
Sumber : Merta, I. (2018). Profil Cedera Kepala Berdasarkan Karakteristik Pasien Di RSU UKI
Periode Januari 2016–Desember 2017 (Doctoral dissertation, Universitas Kristen Indonesia).
11. Bagaimana mekanisme terjadinya epistaksis pada pasien ini ?
Akibat dari benturan yang mengenai wajah (fossa cranii anterior) ->
rupturnya plexus kiesselbach -> terjadi pendarahan dari hidung.
Sumber : Merta, I. (2018). Profil Cedera Kepala Berdasarkan Karakteristik Pasien
Di RSU UKI Periode Januari 2016–Desember 2017 (Doctoral dissertation,
Universitas Kristen Indonesia).
12. Apa yang menyebabkan penderita pingsan kurang lebih 5 menit dan
kemudian sadar kembali?
Kejadian ini dikenal sebagai fenomena lucid interval terjadi karena cedera
primer yang ringan pada epidural hematoma.
Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin
Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
13. Apa interpretasi hasil pemeriksaan yang didapatkan
saat pasien baru tiba di RS ?
- Pasien compos mentis dengan GCS 15
- Nadi takikardi dan takipnea
- Pasien mengalami epiktasis
- Terdapat luka robek dan memar pada kepala sebelah
kanan
Sumber : Merta, I. (2018). Profil Cedera Kepala Berdasarkan
Karakteristik Pasien Di RSU UKI Periode Januari 2016–Desember
2017 (Doctoral dissertation, Universitas Kristen Indonesia).
14. Bagaimana cara menegakkan diagnosis dan apa
diagnosis pada kasus ini serta pemeriksaan penunjang apa
saja yang diperlukan?
Melihat GCS
Gejala yang dialami
Diagnosis : trauma kepala sedang
Pemeriksaan penunjang :
-CT Scan
-MRI
-CBC
-AGD
Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma
Kapitis. Cermin Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
15. Bagaimana kompetensi dokter umum pada kasus ini?
Dokter umum melakukan pemeriksaan luar yang terdiri dari :
- Pemeriksaan tanda vital
- Pemeriksaan kepala
- Pemeriksaan wajah
- Pemeriksaan mata
- Pemeriksaan hidung
- Pemeriksaan telinga
- Pemeriksaan mulut (termasuk pemeriksaan gigi geligi)
- Pemeriksaan leher
- Pemeriksaan dada
- Pemeriksaan perut
- Pemeriksaan genitalia
- Pemeriksaan punggung
- Pemeriksaan anggota gerak atas
- Pemeriksaan anggota gerak bawah
Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin
Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
16. Bagaimana interprestasi dan mekanisme abnormarlitas dari pemeriksaan
saat pasien mengalami penurunan kesadaran yang kedua kalinya?
• Pasien ngorok -> terjadi obstruksi saluran napas bagian atas, kemungkinan
lidah pasien jatuh kebelakang karena tonus otot yang menurun.
• Nadi 50x/menit -> bradikardi, dikarenakan Tekanan intrakranial meningkat
• TD 140/90 mmHg -> Hipertensi, adanya kompensasi dari otak.
• Pupil anisokor -> abnormal, Trauma tumpul -> meningen media otak robek->
nperdarahan epidural-> vol. Intrakranial meningkat->compiance otak
mengeluarkan CSF ke ruang spinal-> perdarahan masih berlangsung ->
compliance pertama tidak adekuat -> TIK terus meningkat-> pergeseran jar. Dari
lobus temporal ke pinggiran tentorium-herniasi unkus-menekan saraf
parasimpatis n. III-> tidak terjadi vasokontriksi pupil-tidak ada hambatan
terhadap saraf simpatis-> midriasis ipsilateral(mata kanan)-> pupil anisokor
dextra dan refleks cahaya pupil kanan negatif.
Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin Dunia
Kedokteran, 43(1), 29-33.
17. Setelah kondisi pasien stabil, jelaskan bagaimana tata cara menulis VER pada kasus?
• PEMBUKAAN : PROJUSTITIA
• PENDAHULUAN
Identitas peminta, Identitas pemeriksa, Tempat dan waktu pemeriksaan, Identitas yang diperiksa
• PEMBERITAAN/ISI
Anamnesis tentang kronologi kejadian
• Pemeriksan Fisik Umum
-Keadaan umum, Vital sign, Pemeriksaan Sistema
• Pemeriksan Fisik khusus
Diskripsi luka secara sistematis(Fotografi Forensik)*
• Pemeriksaan Penunjang (bila diperlukan)*
• Pengambilan sampel
• KESIMPULAN
Jenis luka, Jenis benda penyebab,Kualifikasi luka
• PENUTUP-Dengan mengingat sumpah sewaktu menerima jabatan
Sumber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021). GAMBARAN JENAZAH DENGAN TRAUMA
KEPALA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
PERIODE TAHUN 2018–2019 (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
18. Apa itu definisi VER. Apa saja landasan atau pedoman hukum dalam melakukan
pelayanan VER?
Menurut lembar negara no. 350 tahun 1973 Pasal 1 dan 2:
Suatu laporan medik forensik oleh dokter atas dasar sumpah jabatan terhadap pemeriksaan
barang bukti medis (hidup/mati) atau barang bukti lain, biologis (rambut, sperma, darah), non-
biologis (peluru, selongsong) atas permintaan tertulis oleh penyidik ditujukan untuk peradilan.
• Lembaran Negara Tahun 1937 Nomor 350
• Peraturan perundang-undangan dari jaman Hindia Belanda tersebut, yang oleh karena
Peraturan Peralihan pasal II Undang-Undang Dasar 1945 hingga kini masih berlaku, istilah
Visa Reperta dikenal dalam ayat 1 dan 2 pasal 382 Reglement op de Strafvordering
(Peraturan tentang Tuntutan Hukuman).
• Pasal 133 KUHAP
• Instruksi Kapolri No. Pol. INS/E/20/IX/75
Sumber : Syamsuddin, R. (2011). Peranan Visum et Repertum di pengadilan. Jurnal Al Risalah, 11(1).
19. Sebutkan
perbedaan VER dan
Rekam Medis.
Sebutkan dan jelaskan
apa saja isi atau
bagian dari VER?
Sumber : Syamsuddin, R.
(2011). Peranan Visum et
Repertum di pengadilan.
Jurnal Al Risalah, 11(1).
KERANGKA
PEMECAHAN KASUS
Laki-laki 30 tahun
Luka robek dan memar dikepala sebelah
kanan
1 jam sebelumnya dipukul menggunakan stik baseball
Pingsan kurang lebih dari 5 menit lalu sadar kembali
Saat tiba di RSPBA mengeluh nyeri kepala hebat disertai muntah
Dilakukan Primari Survey
Airways : Clear Breathing:
RR: 28x/menit,
clear, pergerakan
dinding dada
simetris, VBSkanan=
kiri
Circulation :
TD: 130/90mmHg
Nadi: 108x/menit
suhu: 36◦C
sianosis (-), Akral
hangat, CRT<2,
takikardi, teraba
kuat, regular
Disability :
Normal
Exposure :
(Temporal dextra) 7cm
dibawah puncak kepala
& 4,5cm diatas daun
telinga kanan luka robek
tidak beraturan lebar
1cm warna merah
kehitaman kedalam luka
1cm, terdapat jembatan
jaringan memar dan
lecet, Regio nasal darah
segar dari lubang hidung
Dilakukan Secondary Survey
Kepala: luka robek dan memar dikepala
sebelah kanan, deformitas (+)
mata : Normal
hidung: perdarahan (+)
leher: normal
Thorak: normal
abdomen: Normal
Trauma Kepala Ringan
More Info
 Kesadaran : pasien tidak
sadarkan diri
 TD : 140/90mmHg
 RR : 24 x/menit
 Nadi : 58 x/menit, cepat dan
lemah
 GCS : E2M5V3
 Pupil anisokor dextra
 Reflex cahaya pupil kanan
negative
 Reflex cahaya pupil kiri
reaktif/normal.
 Pasien perokok
Trauma Kepala Sedang
Penatalaksanaan
Thanks

More Related Content

Similar to PPT PLENO KASUS 2 KELOMPOK 17.pptx

Jurnal 1 ini menjekaskan mengenai pentingnyav ahwidbdish
Jurnal 1 ini menjekaskan mengenai pentingnyav ahwidbdishJurnal 1 ini menjekaskan mengenai pentingnyav ahwidbdish
Jurnal 1 ini menjekaskan mengenai pentingnyav ahwidbdish
AbdilAbdel
 
infeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusatinfeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusatElissa Lisencia
 
MATERI CKR KELOMPOK 2_1.pptx
MATERI CKR KELOMPOK 2_1.pptxMATERI CKR KELOMPOK 2_1.pptx
MATERI CKR KELOMPOK 2_1.pptx
ssuserffecbb
 
referat PDPH.pdf
referat PDPH.pdfreferat PDPH.pdf
referat PDPH.pdf
ChristianaTrijayanti1
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsai
Richard Leonardo
 
Hemipharesis
HemipharesisHemipharesis
Hemipharesis
Zarah Dzulhijjah
 
EPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.pptEPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.ppt
RakhmatNugroho2
 
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptxRefleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
FranklinLSinanu
 
Portofolio epilepsi 1
Portofolio epilepsi 1Portofolio epilepsi 1
Portofolio epilepsi 1
UmmiFadilah
 
Klp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologiKlp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologi
Ranie28
 
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwPBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
AfifAziz15
 
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptxAnamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
ErviAudinaMunthe1
 
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptxAnamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
ErviAudinaMunthe1
 
PRESUS SNH Radiologi.pptx
PRESUS SNH Radiologi.pptxPRESUS SNH Radiologi.pptx
PRESUS SNH Radiologi.pptx
MSulthonWicaksana
 

Similar to PPT PLENO KASUS 2 KELOMPOK 17.pptx (20)

Askep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanusAskep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
 
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Jurnal 1 ini menjekaskan mengenai pentingnyav ahwidbdish
Jurnal 1 ini menjekaskan mengenai pentingnyav ahwidbdishJurnal 1 ini menjekaskan mengenai pentingnyav ahwidbdish
Jurnal 1 ini menjekaskan mengenai pentingnyav ahwidbdish
 
infeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusatinfeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusat
 
MATERI CKR KELOMPOK 2_1.pptx
MATERI CKR KELOMPOK 2_1.pptxMATERI CKR KELOMPOK 2_1.pptx
MATERI CKR KELOMPOK 2_1.pptx
 
referat PDPH.pdf
referat PDPH.pdfreferat PDPH.pdf
referat PDPH.pdf
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsai
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Hemipharesis
HemipharesisHemipharesis
Hemipharesis
 
EPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.pptEPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.ppt
 
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptxRefleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
Refleksi Kasus Spina Bifida dengan hidrosefalus.pptx
 
Portofolio epilepsi 1
Portofolio epilepsi 1Portofolio epilepsi 1
Portofolio epilepsi 1
 
Presentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan IntrakranialPresentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan Intrakranial
 
Askep enchapalitis
Askep enchapalitisAskep enchapalitis
Askep enchapalitis
 
Klp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologiKlp 2 sistem neurologi
Klp 2 sistem neurologi
 
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwPBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
 
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptxAnamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
 
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptxAnamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
 
PRESUS SNH Radiologi.pptx
PRESUS SNH Radiologi.pptxPRESUS SNH Radiologi.pptx
PRESUS SNH Radiologi.pptx
 
Makalah meningitis anti AKPER PEMKAB MUNA
Makalah meningitis anti AKPER PEMKAB MUNAMakalah meningitis anti AKPER PEMKAB MUNA
Makalah meningitis anti AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 

Recently uploaded (20)

Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 

PPT PLENO KASUS 2 KELOMPOK 17.pptx

  • 1. TUTORIAL KASUS 2 BLOK TRAUMA Dosen Fasilitator : Jims Ferdinan Possible,dr.,M.Ked For,Sp.F
  • 2. 1. VIA YUNANDA 18310168 2. VICA SUKMA SEPTIA RINI 18310169 3. WAFA ALIM 18310170 4. WEGA FABIA PRAWIRA 18310171 5. WINA CAROLINA 18310172 6. YAHDHIANI NURINDAHSARI 18310173 7. YOLANDA ROSA 18310174 8. ZEHAN AURA NABIGHA 18310176 9. ZENI REVIZA SAPTA FIRLANDA 18310177 10.DANY AHSAN 19310148P Kelompok 17
  • 3. KORBAN PEMUKULAN Mr. X, laki-laki 30 tahun datang ke RSPBA diantar oleh polisi yang membawa surat permintaan visum dengan keluhan luka robek dan memar di kepala sebelah kanan. 1 jam sebelum masuk RS kepala penderita dipukul oleh temannya dengan menggunakan stik baseball dari arah samping dan depan. Penderita pingsan kurang lebih 5 menit kemudian sadar kembali. Dan melaporkan kejadian ini ke kantor polisi terdekat. Pada saat tiba di RSPBA, pasien mengeluh nyeri kepala hebat disertai muntah. Dari hasil pemeriksaan didapatkan : Survel primer : Airway : Clear Breathing : RR : 28 x/menit Clear, pergerakan dinding dada simetris, VBS kanan = kiri
  • 4. Circulation: TD : 130/90 mmhg Nadi : 108 x/menit Suhu : 36,0°c Sianosis (-), Pucat (-), Akral hangat, CRT < 2 detik, Nadi takikardia, teraba kuat, regular Disability : GCS 15 (E3 V5 M6) Exposure : Region temporal dextra : Pada daerah kepala sebelah kanan, berjarak tujuh sentimeter dibawah puncak kepala dan empat koma lima sentimeter diatas daun telinga kanan, tampak luka rober berbentuk tidak beraturan dengan ukuran panjang enam senti menter dan lebar satu senti meter, warna merah kehitaman, kedalaman luka satu sentimeter, dasar luka terlihat permukaan tulang yang patah, pinggir luka terdapat bercak darah bercampur pasir, memar dan lecet. Region nasal : tampak darah segar mengalir dari kedua lubang hidung.
  • 5. Survei sekunder : Kepala : Luka robek dan memar di kepala sebelah kanan, deformitas (+). Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, Pupil : isokor mata kanan dan kiri Hidung : Perdarahan (+) di kedua lubang hidung Leher : Tidak tampak jejas, JVP tidak meningkat Thoraks : - Inspeksi : Jejas (-), simetris - Palpasi : Fremitus Vokal dada kanan = kiri, nyeri tekan (-) - Perkusi : Sonor - Auskultasi : VBS kanan = kiri, BJ 1 dan II normal, regular (+), murmur (-), Gallop (-)
  • 6. Abdomen : - Inspeksi : Jejas (-) - Auskultasi : Bising Usus (+), suara tambahan (-) - Palpasi : Supel - Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
  • 7. Key Word 1. Mr. X, laki-laki 2. Umur 30 tahun 3. Luka robek dan memar di kepala sebelah kanan 4. 1 jam sebelumnya dipukul menggunakan stik baseball 5. Pingsan kurang lebih dari 5 menit lalu sadar Kembali 6. Saat tiba di RSPBA mengeluh nyeri kepala hebat disertai muntah
  • 8. Mr. X, 30 tahun datang ke RSPBA dengan keluhan luka robek dan memar dikepala sebelah kanan. PROBLEM
  • 9. Diagnosa Banding EPIDURAL HEMATOMA EC TRAUMA CAPITIS FRAKTUR BASIS CRANII FRAKTUR TEMPORAL
  • 10. Tidak lama setelah selesai dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri. Dari hasil pemeriksaan pada saat terjadi penurunan kesadaran didapatkan : • Pasien ngorok, • RR 24x/menit, • Nadi 58x/menit, • Tekanan darah 140/90mmHg • GCS : E2M5V3, • Pupil anisokor dextra, • Reflex cahaya pupil kanan negative, • Reflex cahaya pupil kiri reaktif/normal. More Info
  • 12. DON’T KNOW 1. Definisi trauma kepala? 2. Apa klasifikasi trauma kepala dan trauma kepala jenis apa yang terjadi pada kasus ini? 3. Definisi luka? Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis luka beserta deskripsinya? 4. Apa kemungkinan jenis luka yang dialami Mr. X pada kasus ini ? 5. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hebat yang dialami Mr. X?
  • 13. DON’T KNOW 6. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hebat yang dialami Mr. X disertai dengan muntah? 7. Apa definisi traumatologi, klasifikasi kekerasan atau trauma? 8. Bagaimana tatalaksana awal pasien ini? 9. Pemeriksaan penunjang apa yang di butuhkan? 10. Bagaimana mekanisme terjadinya luka robek dan memar di kepala sebelah kanan? 11. Bagaimana mekanisme terjadinya epistaksis pada pasien ini ?
  • 14. 12. Apa yang menyebabkan penderita pingsan kurang lebih 5 menit dan kemudian sadar kembali? 13. Apa interpretasi hasil pemeriksaan yang didapatkan saat pasien baru tiba di RS ? 14. Bagaimana cara menegakkan diagnosis dan apa diagnosis pada kasus ini serta pemeriksaan penunjang apa saja yang diperlukan? 15. Bagaimana kompetensi dokter umum pada kasus ini? 16. Bagaimana interprestasi dan mekanisme abnormarlitas dari pemeriksaan saat pasien mengalami penurunan kesadaran yang kedua kalinya? DON’T KNOW
  • 15. DON’T KNOW 17. Setelah kondisi pasien stabil, jelaskan bagaimana tata cara menulis VER pada kasus? 18. Apa itu definisi VER. Apa saja landasan atau pedoman hukum dalam melakukan pelayanan VER? 19. Sebutkan perbedaan VER dan Rekam Medis. Sebutkan dan jelaskan apa saja isi atau bagian dari VER?
  • 16. LEARNING ISSUES 1. Definisi trauma kepala? Trauma kepala adalah gangguan fungsi normal otak karena trauma baik trauma tumpul maupun trauma tajam. Deficit neorologis terjadi karena robekanya subtansia alba, iskemia, dan pengaruh massa karena hemorogik, serta edema serebral disekitar jaringan otak. Sumber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021). GAMBARAN JENAZAH DENGAN TRAUMA KEPALA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2018–2019 (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
  • 17. 2. Apa klasifikasi trauma kepala dan trauma kepala jenis apa yang terjadi pada kasus ini? Cedera kepala diklasifikasikan menjadi 3 kelompok berdasarkan nilai GCS yaitu:  Cedera Kepala Ringan (CKR) dengan GCS > 13, tidak terdapat kelainan berdasarkan CT scan otak, tidak memerlukan tindakan operasi, lama dirawat di rumah sakit < 48 jam.  Cedera Kepala Sedang (CKS) dengan GCS 9-13, ditemukan kelainan pada CT scan otak, memerlukan tindakan operasi untuk lesi intrakranial, dirawat di rumah sakit setidaknya 48 jam.  Cedera Kepala Berat (CKB) bila dalam waktu > 48 jam setelah trauma, score GCS < 9 Pada kasus ini GCS 10 yang berarti pasien mengalami cedera kepala sedang Sumber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021). GAMBARAN JENAZAH DENGAN TRAUMA KEPALA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2018–2019 (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
  • 18. 3. Definisi luka? Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis luka beserta deskripsinya? Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan karena cedera atau pembedahan. Luka bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan, dan lama penyembuhan. Jenis-jenis luka: 1. Vulnus Laceratum adalah luka yang mengakibatkan robek pada kulit dengan identifikasinya memiliki dimensi panjang lebar dan dalam. 2. Vulnus Excoriasi (Luka Lecet) adalah luka yang di akibatkan terjadi gesekan dengan benda keras. 3. Vulnus Punctum (Luka Tusuk) adalah luka akibat tusukan benda tajam yang mengakibatkan luka sempit dan dalam.
  • 19. 4. Vulnus Contussum (Luka Kontusiopin)Vulnus 'ontussum atau di singkat “V'” adalah luka akibat pecahnya pembuluh darah di bawah kulit tidak terjadi robekan dan pendarahan keluar. 5. Vulnus insivum adalah jenis luka kecil dan tipis yang di sengaja dalam proses pengobatan. 6. Vulnus schlopetorum adalah jenis luka yang dalam akibat terkena peluru atau tembakan senjata. Sumber : Kartika, R. W. (2015). Perawatan luka kronis dengan modern dressing. Cermin Dunia Kedokteran, 42(7), 546-550.
  • 20. 4. Apa kemungkinan jenis luka yang dialami Mr. X pada kasus ini ? Luka robek dan memar Sumber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021). GAMBARAN JENAZAH DENGAN TRAUMA KEPALA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2018– 2019 (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
  • 21. 5. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hebat yang dialami Mr. X? Nyeri kepala adalah gambaran yang menonjol untuk pasien dengan cedera kepala ringan dan sindroma pascaconcusio, terutama pada cedera akibat kecelakaan lalulintas. Walaupun serabut yang sensitif berada pada titik lesi dan regenerasi anomali umumnya pada sakit kepala lokal, ini mungkin sebagian penjelasan dari sakit kepala dimulainya terlambat dari tipe sakit kepala yang lain seperti migrain dan sakit kepala tipe tension. Sakit kepala tipe ini dihubungkan dengan tensionpada otot atau spasme otot dan stres. Sumber : Merta, I. (2018). Profil Cedera Kepala Berdasarkan Karakteristik Pasien Di RSU UKI Periode Januari 2016–Desember 2017 (Doctoral dissertation, Universitas Kristen Indonesia).
  • 22. 6. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hebat yang dialami Mr. X disertai dengan muntah? Nyeri kepala dan muntah pada kasus ini disebabkan oleh peningkatan tekanan intracranial. Pukulan dari arah samping -> fraktur di os temporal-> ruptur a. meningea media -> hematoma epidural -> ketika kompensasi tidak bisa terjadi lagi - > TIK meningkat -> terjadi penekanan pada pusat muntah -> terjadi reflex muntah. Apabila tekanan tersebut mengenai pusat vagal motor (area postrema)pada dasar ventrikel keempat di medula bagian infra tentorial, dapat mengakibatkan refleks muntah -> perangsangan pusat muntah menyebabkankontraksi duodenum dan antrum lambung sehingga tekanan intra abdomen meningkat -> peristaltik retrograd -> lambung terisi penuh dan diafragma naik ke kavitas thoraks melalui kontraksi kuat otot abdominal -> peningkatanintrathoraks -> esofagus membuka -> muntah tanpa disertai mual terlebih dahulu. Sunber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021). GAMBARAN JENAZAH DENGAN TRAUMA KEPALA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2018–2019 (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
  • 23. 7. Apa definisi traumatologi, klasifikasi kekerasan atau trauma? Traumatologi adalah cabang ilmu kedokteran yangmempelajari tentang trauma atau perlukaan, cedera serta hubungannya dengan berbagaikekerasan (rudapaksa), yang kelainannya terjadi pada tubuh karena adanya diskontinuitas jaringan akibat kekerasan yang menimbulkan jejas. Klasifikasi trauma : - Trauma Tumpul - Trauma kompresi - Trauma ledakan (Blast Injury) - Trauma Tembus (Penetrating Injury) Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
  • 24. 8. Bagaimana tatalaksana awal pasien ini? Bersihkan luka pada kepala dan tutup luka dengan kassa atau perban yang bersih Lakukan serta amankan ABC pada pasien Jika ABC pasien tidak masalah langsung rujuk ke dokter bedah, agar dilakukan operasi untuk mengurangi tekanan intrakranial. Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
  • 25. 9. Pemeriksaan penunjang apa yang di butuhkan? Pemeriksaan penunjang : -CT Scan -MRI -CBC -AGD Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
  • 26. 10. Bagaimana mekanisme terjadinya luka robek dan memar di kepala sebelah kanan? Trauma benda tumpul- pecahnya pembuluh darah kapiler di lokasi trauma- terkumpulnya komponen darah lengkap di interstitial- proses inflamasi pada daerah memar- pergerakan makrofag untuk memfagosit komponen darah-hasil metabolisme hemoglobin menghasilkan hemosiderin, biliverdin dan hematoidin- perubahan warna kulit menjadi biru kehitaman. Sumber : Merta, I. (2018). Profil Cedera Kepala Berdasarkan Karakteristik Pasien Di RSU UKI Periode Januari 2016–Desember 2017 (Doctoral dissertation, Universitas Kristen Indonesia).
  • 27. 11. Bagaimana mekanisme terjadinya epistaksis pada pasien ini ? Akibat dari benturan yang mengenai wajah (fossa cranii anterior) -> rupturnya plexus kiesselbach -> terjadi pendarahan dari hidung. Sumber : Merta, I. (2018). Profil Cedera Kepala Berdasarkan Karakteristik Pasien Di RSU UKI Periode Januari 2016–Desember 2017 (Doctoral dissertation, Universitas Kristen Indonesia).
  • 28. 12. Apa yang menyebabkan penderita pingsan kurang lebih 5 menit dan kemudian sadar kembali? Kejadian ini dikenal sebagai fenomena lucid interval terjadi karena cedera primer yang ringan pada epidural hematoma. Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
  • 29. 13. Apa interpretasi hasil pemeriksaan yang didapatkan saat pasien baru tiba di RS ? - Pasien compos mentis dengan GCS 15 - Nadi takikardi dan takipnea - Pasien mengalami epiktasis - Terdapat luka robek dan memar pada kepala sebelah kanan Sumber : Merta, I. (2018). Profil Cedera Kepala Berdasarkan Karakteristik Pasien Di RSU UKI Periode Januari 2016–Desember 2017 (Doctoral dissertation, Universitas Kristen Indonesia).
  • 30. 14. Bagaimana cara menegakkan diagnosis dan apa diagnosis pada kasus ini serta pemeriksaan penunjang apa saja yang diperlukan? Melihat GCS Gejala yang dialami Diagnosis : trauma kepala sedang Pemeriksaan penunjang : -CT Scan -MRI -CBC -AGD Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
  • 31. 15. Bagaimana kompetensi dokter umum pada kasus ini? Dokter umum melakukan pemeriksaan luar yang terdiri dari : - Pemeriksaan tanda vital - Pemeriksaan kepala - Pemeriksaan wajah - Pemeriksaan mata - Pemeriksaan hidung - Pemeriksaan telinga - Pemeriksaan mulut (termasuk pemeriksaan gigi geligi) - Pemeriksaan leher - Pemeriksaan dada - Pemeriksaan perut - Pemeriksaan genitalia - Pemeriksaan punggung - Pemeriksaan anggota gerak atas - Pemeriksaan anggota gerak bawah Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
  • 32. 16. Bagaimana interprestasi dan mekanisme abnormarlitas dari pemeriksaan saat pasien mengalami penurunan kesadaran yang kedua kalinya? • Pasien ngorok -> terjadi obstruksi saluran napas bagian atas, kemungkinan lidah pasien jatuh kebelakang karena tonus otot yang menurun. • Nadi 50x/menit -> bradikardi, dikarenakan Tekanan intrakranial meningkat • TD 140/90 mmHg -> Hipertensi, adanya kompensasi dari otak. • Pupil anisokor -> abnormal, Trauma tumpul -> meningen media otak robek-> nperdarahan epidural-> vol. Intrakranial meningkat->compiance otak mengeluarkan CSF ke ruang spinal-> perdarahan masih berlangsung -> compliance pertama tidak adekuat -> TIK terus meningkat-> pergeseran jar. Dari lobus temporal ke pinggiran tentorium-herniasi unkus-menekan saraf parasimpatis n. III-> tidak terjadi vasokontriksi pupil-tidak ada hambatan terhadap saraf simpatis-> midriasis ipsilateral(mata kanan)-> pupil anisokor dextra dan refleks cahaya pupil kanan negatif. Sumber : Atmadja, A. S. (2016). Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis. Cermin Dunia Kedokteran, 43(1), 29-33.
  • 33. 17. Setelah kondisi pasien stabil, jelaskan bagaimana tata cara menulis VER pada kasus? • PEMBUKAAN : PROJUSTITIA • PENDAHULUAN Identitas peminta, Identitas pemeriksa, Tempat dan waktu pemeriksaan, Identitas yang diperiksa • PEMBERITAAN/ISI Anamnesis tentang kronologi kejadian • Pemeriksan Fisik Umum -Keadaan umum, Vital sign, Pemeriksaan Sistema • Pemeriksan Fisik khusus Diskripsi luka secara sistematis(Fotografi Forensik)* • Pemeriksaan Penunjang (bila diperlukan)* • Pengambilan sampel • KESIMPULAN Jenis luka, Jenis benda penyebab,Kualifikasi luka • PENUTUP-Dengan mengingat sumpah sewaktu menerima jabatan Sumber : FIVIATIKA, A. J., Mansuri, M., & Inggarsih, R. (2021). GAMBARAN JENAZAH DENGAN TRAUMA KEPALA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE TAHUN 2018–2019 (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
  • 34. 18. Apa itu definisi VER. Apa saja landasan atau pedoman hukum dalam melakukan pelayanan VER? Menurut lembar negara no. 350 tahun 1973 Pasal 1 dan 2: Suatu laporan medik forensik oleh dokter atas dasar sumpah jabatan terhadap pemeriksaan barang bukti medis (hidup/mati) atau barang bukti lain, biologis (rambut, sperma, darah), non- biologis (peluru, selongsong) atas permintaan tertulis oleh penyidik ditujukan untuk peradilan. • Lembaran Negara Tahun 1937 Nomor 350 • Peraturan perundang-undangan dari jaman Hindia Belanda tersebut, yang oleh karena Peraturan Peralihan pasal II Undang-Undang Dasar 1945 hingga kini masih berlaku, istilah Visa Reperta dikenal dalam ayat 1 dan 2 pasal 382 Reglement op de Strafvordering (Peraturan tentang Tuntutan Hukuman). • Pasal 133 KUHAP • Instruksi Kapolri No. Pol. INS/E/20/IX/75 Sumber : Syamsuddin, R. (2011). Peranan Visum et Repertum di pengadilan. Jurnal Al Risalah, 11(1).
  • 35. 19. Sebutkan perbedaan VER dan Rekam Medis. Sebutkan dan jelaskan apa saja isi atau bagian dari VER? Sumber : Syamsuddin, R. (2011). Peranan Visum et Repertum di pengadilan. Jurnal Al Risalah, 11(1).
  • 36.
  • 37.
  • 38. KERANGKA PEMECAHAN KASUS Laki-laki 30 tahun Luka robek dan memar dikepala sebelah kanan 1 jam sebelumnya dipukul menggunakan stik baseball Pingsan kurang lebih dari 5 menit lalu sadar kembali Saat tiba di RSPBA mengeluh nyeri kepala hebat disertai muntah Dilakukan Primari Survey
  • 39. Airways : Clear Breathing: RR: 28x/menit, clear, pergerakan dinding dada simetris, VBSkanan= kiri Circulation : TD: 130/90mmHg Nadi: 108x/menit suhu: 36◦C sianosis (-), Akral hangat, CRT<2, takikardi, teraba kuat, regular Disability : Normal Exposure : (Temporal dextra) 7cm dibawah puncak kepala & 4,5cm diatas daun telinga kanan luka robek tidak beraturan lebar 1cm warna merah kehitaman kedalam luka 1cm, terdapat jembatan jaringan memar dan lecet, Regio nasal darah segar dari lubang hidung Dilakukan Secondary Survey Kepala: luka robek dan memar dikepala sebelah kanan, deformitas (+) mata : Normal hidung: perdarahan (+) leher: normal Thorak: normal abdomen: Normal Trauma Kepala Ringan
  • 40. More Info  Kesadaran : pasien tidak sadarkan diri  TD : 140/90mmHg  RR : 24 x/menit  Nadi : 58 x/menit, cepat dan lemah  GCS : E2M5V3  Pupil anisokor dextra  Reflex cahaya pupil kanan negative  Reflex cahaya pupil kiri reaktif/normal.  Pasien perokok Trauma Kepala Sedang Penatalaksanaan