Presentasi mengenai materi sabun untuk memenuhi tugas mata kuliah proses industri oleokimia. Didalam presentasi ini dijabarkan mulai dari reaksi pembentukan sabun sampai pada proses produksi sabun.
jerami padi yang sering ditemukan dikehidupan sehari-hari dapat dimanfaatkan menjadi bioethanol yang penggunaannya sangat bermanfaat untuk mencegah krisis energy pada beberapa tahun kedepan
Presentasi mengenai materi sabun untuk memenuhi tugas mata kuliah proses industri oleokimia. Didalam presentasi ini dijabarkan mulai dari reaksi pembentukan sabun sampai pada proses produksi sabun.
jerami padi yang sering ditemukan dikehidupan sehari-hari dapat dimanfaatkan menjadi bioethanol yang penggunaannya sangat bermanfaat untuk mencegah krisis energy pada beberapa tahun kedepan
Tugas Bioteknologi Farmasi-Kelas 5J (Pembuatan Produk Bioetanol dari Ubi Rambat) I Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S.Si,. M.Si. Farmasi UMN AL-WALIYAH MEDAN
Bioetanol adalah bahan kimia berupa cairan berasal dari hasil fermentasi karbohidrat (pati) dengan bantuan mikroorganisme. Karena pembuatannya melibatkan proses biologis maka produk ethanol yang di hasilkan diberi nama Bioethanol. Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku nabati. Bioetanol adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol saat ini yang diproduksi umumnya berasal dari etanol generasi pertama, yaitu etanol yang dibuat dari gula (tebu, molases) atau pati-patian (jagung, singkong, dll). Bahan-bahan tersebut adalah bahan pangan (Prastowo, 2007).
Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula atau glukosa dengan beberapa metode diantaranya dengan hidrolisis asam dan secara enzimatis. Saat ini sedang diusahakan secara intensif pemanfaatan bahan-bahan yang mengandung serat kasar dengan karbohidrat yang tinggi, dimana semua bahan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi bioethanol. Misalnya umbi kayu, ubi jalar, pisang, dan lain-lain. Bioethanol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak mengandung senyawa selulosa dengan menggunakan bantuan dari aktivitas mikroba.
1. PEMBUATAN BIOETANOL DARI
JERAMI PADI
Disusun Oleh :
Devi Adhelismayani .P / 33116002
Ahmad Mujahid / 33116003
Andi Ananda .M / 33116051
Nur Ainun / 33116062
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2018
8. Kelebihan
Ramah lingkungan
Penggunaannya sebagai bahan bakar kompor
terbukti lebih hemat dan efisiensi dalam proses
pembakarannya.
Pembuatannya bisa dilakukan di rumah dengan
mudah dan lebih ekonomis dibandingkan
menggunakan minyak tanah.
9.
10. Rumusan Masalah
Mengapa
jerami padi
dipilih dalam
pembuatan
bioetanol ?
Bagaimana cara
pembuatan
bioethanol
melalui
delignifikasi ?
Bagaimana cara
pembuatan
bioetanol melalui
hidrolisis selulosa
yang
menghasilkan gula
?
Bagaimana cara
pembuatan
bioethanol melalui
fermentasi dan
mikroba apa yang
digunakan?
13. Bioetanol sering ditulis dengan rumus EtOH.
Rumus molekul etanol adalah C2H5OH, sedang
rumus empirisnya C2H6O atau rumus bangunnya
CH3-CH2-OH. Bioetanol merupakan bagian dari
kelompok metil (CH3-) yang terangkai pada
kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan
kelompok hidroksil (-OH). Bioetanol merupakan
salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar
alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya
terbarukan. Bioetanol adalah cairan biokimia dari
proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat
menggunakan bantuan mikroorganisme.
14.
15. Contoh
Bagasse atau ampas tebu merupakan
limbah padat sisa penggilingan batang tebu
(Sacharum officinarum). Sebagian besar
bagasse dimanfaatkan sebagai bahan bakar
boiler, namun selalu ada sisa bagasse yang
tidak termanfaatkan yang disebabkan oleh
stok bagasse yang melebihi kebutuhan
pembakaran oleh boiler pabrik.. Bagasse tebu
saat ini belum banyak dimanfaatkan.
16.
17. Selulosa dalam jerami
padi diisolasi terlebih
dahulu dengan cara
menghilangkan lignin
(delignifikasi) dan
dilanjutkan dengan
hidrolisis.
Contoh
18. Fermentasi bioetanol dapat didefenisikan sebagai proses penguraian gula
menjadi bioetanol dan karbondioksida yang disebabkan enzim yang
dihasilkan oleh massa sel mikroba.
Clostridium
thermocellum
Zymomonas
mobilis
Saccharomyces
cerevisiae
Contoh mikroba yang
digunakan
19. Clostridium thermocellum adalah bakteri
termofilik yang anaerobik memiliki
kemampuan mendegradasi selulosa
kompleks ke bentuk etanol.
Zymomonas mobilis dapat mengubah
gula menjadi etanol melalui fermentasi
lebih cepat dari ragi dan tahan
terhadap konsentrasi etanol yang
tinggi.
Saccharomyces cerevisiae merupakan organism
uniseluler yang bersifat makhluk mikroskopis
dan disebut sebagai jasad sakarolitik, yaitu
menggunakan gula sebagai sumber karbon
untuk metabolisme.
20. Selain digunakan sebagai bahan bakar,
berikut beberapa contoh penggunaan
etanol yang lain adalah, sebagai :
Pelarut / solvent yang
baik
Bahan dasar industri
asam cuka, ester,
spirtus, asetaldehid
Campuran minuman
Antiseptik topical (permukaan)
dan sebagai bahan baku
pembuatan eter dan etil ester
Bahan bakar (gasohol)
dan sumber karbon atau
protein bersel tunggal
24. Cuci Keringkan Haluskan
Jerami padi
yang halus
Tangki
HCl 0,1 N
Pemanasan
Dinginkan
Cairan
glukosa
Tang
ki
NaOH
15%
Cuci
Residu
Keringkan
Residu
Sari
ng
Panas
kan
Jerami
bebas lignin
25. Ukur pH HCl 0,1 N
9 kg ragi
roti
Jeregen
plastik
Starter Sacharomyces
Cereviseae
0,03 kg
urea
Selama
1x24 jam
Tutup
jeregen
Hasil hidrolisis
kedalam drum
plastik
0,27 kg
urea
Starter
7 hari,
suhu ruang
Tutup
Bioetanol
Destilasi
Sederhana
Bioetanol 74%
26. Bioetanol yang dapat digunakan untuk bahan bakar pengganti minyak
tanah harus memiliki kadar bioetanol >70%, lalu dapat digunakan pada
kompor bioetanol yaitu kompor gastrik.
29. Bioetanol dengan kadar >70% dapat digunakan
untuk konsumsi rumah tangga, untuk
menghasilkan bioetanol dari jerami padi >70%,
maka jerami padi harus melewati tahap
pendahuluan, tahap delignifikasi, tahap hidrolisis,
tahap fermentasi dan tahap pemurnian, dan
selanjutnya dapat digunakan pada kompor
bioetanol.
Semoga makalah ini, menambah
pengetahuan mengenai pembuatan
bioetanol dari jerami padi, dan dapat
diterapkan langsung dilapangan.