Dokumen tersebut membahas tentang pariwisata halal di Indonesia. Pariwisata halal adalah bentuk pariwisata yang melayani wisatawan muslim dengan mengikuti aturan Islam. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata halal karena mayoritas penduduknya beragama Islam dan memiliki keanekaragaman budaya. Pemerintah telah menetapkan pedoman penyelenggaraan pariwisata berdasarkan prinsip syariah untuk mendukung pengembangan
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.
pengertian pasar uang, perbedaan pasar uang dan pasar modal, fungsi, peserta dan tujuan pasar uang, instrumen pasar uang syariah, pasar valuta asing (valas)
Etika Bisnis Islam Konvensional - Program Magister Manajemen Universitas Muhammadiya Yogyakarta - Mata Kuliah Filsafat dan Etika Bisnis Islam - Dosen Dr. Gunawan Budiyanto, M.P.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.
pengertian pasar uang, perbedaan pasar uang dan pasar modal, fungsi, peserta dan tujuan pasar uang, instrumen pasar uang syariah, pasar valuta asing (valas)
Etika Bisnis Islam Konvensional - Program Magister Manajemen Universitas Muhammadiya Yogyakarta - Mata Kuliah Filsafat dan Etika Bisnis Islam - Dosen Dr. Gunawan Budiyanto, M.P.
Seminar Proposal: Studi Peluang Pengembangan Pariwisata Halal di Kabupaten Ba...Craftee2
This document is a presentation related to a research proposal entitled "Study of Halal Tourism Development Opportunities in Banyuwangi Regency". Today, a new concept in tourism activities has been born, namely halal tourism, where in this tourism concept, Muslim tourists can travel with guaranteed convenience in carrying out the obligations of carrying out Allah's commands. and stay away from all His prohibitions.. Its large contribution to world economic growth makes the halal tourism trend a promising attraction to be developed. The Government of Banyuwangi Regency, which is increasingly working hard to make itself one of Indonesia's leading tourist destinations, is starting to look at the trend of halal tourism in its tourism development. With the various tourism potentials it has and the tourism development steps that have been pursued by Banyuwangi Regency, supported by the growing development of the world halal tourism market, it indicates that Banyuwangi Regency has opportunities for the development of halal tourism. It is necessary to carry out further research regarding the opportunities for developing halal tourism in Banyuwangi Regency, especially by reviewing the components of halal tourism development. The results of this study can provide an overview of the opportunities in developing halal-concept tourism in Banyuwangi Regency.
The purpose of this research is to compile a study of opportunities for the development of halal tourism in Banyuwangi Regency. The objectives of this research are as follows:
1) Identify the criteria for developing halal tourism in Banyuwangi Regency;
2) Identify opportunities for developing halal tourism in Banyuwangi Regency.
The scope of discussion that will be discussed in this study includes the development of halal tourism in Banyuwangi Regency. Then the limitations of the discussion in this study are related to the criteria for developing halal tourism in Banyuwangi Regency and opportunities for developing halal tourism in Banyuwangi Regency. Its great contribution to the economy.
The scope of substance to be discussed in this study includes discussions related to the development of halal tourism, theories and case studies used in finding predetermined targets. The literature, case studies, and theories are: tourism theory, the concept of halal tourism, and components of halal tourism development. This research is limited to analyzing opportunities for developing halal tourism in Banyuwangi Regency.
Theoretically, this research can provide benefits as a reference for other research in the disciplines of Regional and Urban Planning related to tourism development, especially the development of halal tourism.
This research is also expected to provide practical benefits in the form of suggestions and recommendations for the Government of Banyuwangi Regency, in developing tourism in the future. The results of this study are expected to provide an overview of opportunities in developing tourism with
o Keadaan alam, flora dan fauna, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tuhan 1945.
Kecenderungan perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun
ke tahun menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal itu
disebabkan, antara lain, oleh perubahan struktur sosial ekonomi
negara di dunia dan semakin banyak orang yang memiliki pendapatan
lebih yang semakin tinggi. Selain itu, kepariwisataan telah
berkembang menjadi suatu fenomena global, menjadi kebutuhan
dasar, serta menjadi bagian dari hak asasi manusia yang harus
dihormati dan dilindungi. Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dunia
usaha pariwisata, dan masyarakat berkewajiban untuk dapat
menjamin agar berwisata sebagai hak setiap orang dapat ditegakkan sehingga mendukung tercapainya peningkatan harkat dan martabat
manusia, peningkatan kesejahteraan, serta persahabatan antarbangsa
dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia. Yang dimaksud dengan pembangunan
industri pariwisata, antara lain pembangunan struktur
(fungsi, hierarki, dan hubungan) industri pariwisata, daya
saing produk pariwisata, kemitraan usaha pariwisata,
kredibilitas bisnis, serta tanggung jawab terhadap
lingkungan alam dan sosial budaya.
2. Overview
Dalam rangka meningkatkan PDB dari sektor
pariwisata, Kementerian Pariwisata
mengembangkan pariwisata halal untuk
menjaring pasar wisatawan muslim
mancanegara.
Besarnya pasar global halal lifestyle menjadi
peluang bagi Indonesia yang berpenduduk
mayoritas muslim. Salah satunya melalui
pengembangan pariwisata halal. yang juga
mendorong pengembangan berbagai sektor
pendukungnya seperti akomodasi,
transportasi, restoran, obyek wisata, UMKM
suvenir atau oleh-oleh yang dapat berupa
kerajinan tangan, pakaian, makanan dan
minuman.
3. Pariwisata Halal
INDONESIA
Pariwisata halal adalah bagian dari industri pariwisata
yang menyediakan layanan wisatawan dengan merujuk
pada aturan-aturan Islam. Parawisata halal ini
diperuntukkan bagi wisatawan muslim (ramah muslim)
tapi tidak menutup pemanfaatannya bagi wisatawan
nonmuslim.
4. beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pariwisata halal
antara lain yaitu hotel yang menyediakan sarana ibadah bagi
umat Islam, menyediakan makanan dan minuman halal, memiliki
fasilitas kolam renang serta spa yang terpisah jadwal atau
tempatnya untuk pria dan wanita. Begitu juga dengan penyedia
jasa transportasi wajib memberikan kemudahan bagi wisatawan
muslim dalam pelaksanaan ibadah selama perjalanan, berupa
penyediaan tempat sholat di dalam pesawat, pemberitahuan
apabila telah memasuki waktu sholat, penyediaan makanan dan
minuman halal, dan adanya hiburan Islami selama perjalanan.
CONTOH
5. ) ٦٩ ( َني ِمِرْج ُمْلٱُةَبِقٰـ َعَناَكَفْيَك۟اوُر ُظٱنَف ِضْرَأْلِفىٱ۟اوُري ِسُقْل
Katakanlah (Muhammad), "Berjalanlah kamu di bumi, lalu
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.
surat an - naml (27) : 69
mereka (yang diperintahkan berpergian) adalah orang-orang
yang berpergian ke berbagai tempat untuk melihat peninggalan
bersejarah dalam rangka mengambil perjalanan dan manfaat
lain
menurut Al-Qasimi dalam mahasin al-ta'wil
Nabi SAW. bersabda : Berpergianlah kalian niscaya
kalian menjadi sehat dan berperanglah niscaya kalian
akan tercukupi. (HR. Ahmad)
Dari Abi Hurairah
tujuan
berpergian
6. MENURUT GLOBAL ISLAMIC ECONOMY INDEKS PERIODE 2014-2017
YANG DIKELUARKAN THOMPSON REUTERS, INDONESIA BERADA DI
PERINGKAT 10 PASAR SYARIAH TERBESAR
Makanan Halal Berada diperingkat 1
keuangan syariah (10), travel (5), mode (5), media dan rekreasi (6), dan obat-obatan,
serta kosmetika di peringkat empat. Implementasi Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2014 tentang Jaminan Produk Halal yang telah ditetapkan sejak tahun 2014 akan
menguatkan potensi Indonesia dalam pasar produk halal
7. Organisasi Konferensi Islam (OKI) memberikan definisi Islamic Tourism sebagai perjalanan
wisata yang ditujukan untuk memberikan pelayanan dan fasilitas wisata bagi wisatawan
Muslim sesuai dengan kaidah Islam. Adapun beberapa istilah yang digunakan selain Islamic
Tourism, yaitu Halal Tourism, Syariah Tourism, Muslim Friendly Tourism Wisata halal
merupakan adopsi dari negara-negara non Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang
menciptakan wisata halal untuk mewadahi kebutuhan beribadah bagi para muslim di
negaranegara non-OKI, seperti penyediaan tempat ibadah dan restoran halal.
Ada tiga kelompok yang tergolong dalam wisata religi sebagai derivatif dari wisata sejarah,
Organisasi Konferensi Islam (OKI)
8. Wisata pilgrimage
wisata yang dengan motivasi spiritual bertujuan mendekatkan diri
pada Sang Pencipta dan mencari ketenangan sesuai dengan prinsip
keyakinan wisatawan, seperti Haji atau Ziarah.
wisata Islamic
secara esensial merupakan suatu interpretasi baru dalam
pilgrimage yang mengelaborasi aspek motivasi religi dan aktivitas
leisure tourism (wisata untuk relaksasi/wisata yang bersifat
umum), seperti kombinasi paket wisata umrah dan perjalanan
wisata ke Turki.
wisata halal
perjalanan wisata pada umumnya (leisure tourism) untuk
wisatawan muslim di mana terdapat dukungan ketersediaan
produk dan jasa wisata sesuai dengan kaidah Islam serta
kenyamanan untuk melaksanakan ibadah saat melakukan
perjalanan wisata.
3 kelompok
wisata religi
9. PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PARIWISATA BERDASARKAN PRINSIP
SYARIAH
DSN MUI telah menetapkan pedoman
penyelenggaraan pariwisata berdasarkan prinsip
syariah melalui fatwa nomor 108/DSN-
MUI/X/2016 untuk mendukung pengembangan
pariwisata halal di Indonesia. Dalam fatwa
tersebut menetapkan tentang prinsip umum
penyelenggaraan pariwisata syariah, ketentuan-
ketentuan terkait para pihak dan akad, hotel
syariah, wisatawan, destinasi wisata, spa, sauna
dan massage, biro perjalanan wisata, serta
pemandu wisata
10.
11.
12. ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL
DI INDONESIA
Memiliki populasi penduduk 250 juta
dan 88% muslim.
Negara kepulauan terbesar dengan
lebih dari 17.000 pulau dengan berbagai
sumber daya alam.
Kaya dengan Budaya dan Etnis yaitu
memiliki keberagaman dengan lebih
dari 300 suku, 746 jenis bahasa daerah
Kaya dengan daya tarik wisata alam
(memiliki mega biodiversity).
Memiliki lebih dari 850.000 masjid.
Memiliki sejarah peradaban Islam
masuk ke Indonesia.
Kekuatan
Pemahaman mengenai
pariwisata halal yang belum
sama antara pemerintah,
stakeholder, dan masyarakat.
Masih perlu komitmen dari
pemerintah pusat berupa
regulasi yang mendukung
pengembangan pariwisata halal
Masih perlu komitmen
pemerintah daerah dalam
mengembangkan pariwisata
halal dikarenakan sistem
otonomi daerah.
Perbedaan budaya di suatu
daerah dalam memperilakukan
wisatawan.
Belum memiliki strategi yang
konkret dalam pengembangan
pariwisata halal.
Kelemahan
Telah berkembangnya industri
pariwisata halal (hotel,
restoran, dll.) dan gaya hidup
halal.
Kerja sama dengan organisasi
multinasional untuk
mengembangkan infrastruktur
pariwisata halal sangat terbuka
karena melihat potensi yang
dimiliki Indonesia.
Pemerintah sedang fokus
melakukan pembangunan
infrastruktur dalam rangka
peningkatan konektivitas antar
wilayah
Peluang
Kuatnya tingkat kesadaran,
komitmen dan kompetensi
untuk menggarap prospek
pasar industri pariwisata halal
dan gaya hidup halal di negara
lain.
Kondisi infrastruktur
pariwisata halal (standarisasi,
sertifikasi, peningkatan
kapasitas) di negara lain telah
terintegrasi dengan baik.
Tingkat kegiatan branding dan
promosi negara lain menjadi
pesaing bagi halal tourism
destination Indonesia.
Ancaman