3. PANEN
Sebagian besar daun telah menguning
Kulit polong menjadi keras, kelihatan berserat, dan bagian dalam berwarna
coklat.
Biji telah terisi penuh.
Kulit biji tipis dan mengkilat.
Kacang tanah dipanen pada saat mencapai kemasakan biji yang tepat. Panen yang
terlalu cepat membuat biji menjadi keriput. Tanda tanda kacang tanah yang telah
tua dan dapat dipanen ialah :
Untuk keperluan konsumsi, maka kacang tanah dipanen sekitar umur 90 – 105 hari (
tergantung varietasnya). Varietas kacang tanah local biasanya dipanen pada umur 90
– 95 hst, sedangkan varietas ungggul sebaiknya dipanen pada umur 100 – 105 hst,
kecuali pada dataran yang cukup tinggi ( 400 – 500 dpl) dan yang ditanam pada
musim hujan, umumnya akan lebih panjang.
4. Cara Pemanen :
1.
a.) Diawali dengan pencabutan tanaman kacang tanah, apabila tanah
keras atau kering sebaiknya disiram terlebih dahulu, ini untuk
memudahkan pencabutan tanaman kacang tanah dan polongnya
juga ikut tercabut
b). Lalu memetik polong (buahnya) dari pohon kacang tanah
c). Seterusnya membersihkan dan menjemur dengan sinar matahari.
d). Melakukan sortasi dan penyimpanan.
5. PASCAPANEN
Polong tua yang tidak pecah dipisah dari polong muda, kemudian dijemur.
Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari atau alat pengering. Gunakan alas atau lantai
Jemur.
Bila cuaca cerah, pengeringan selama 7 hari bertururt turut sudah cukup kecuali kacang tanah untuk
benih, harus dijemur sampai 10 hari.
Untuk memperoleh biji kacang tanah polong yang telah kering dikupas dengan tangan, kemudian
ditampi agar bersih dan diplih yang baik.
Untuk mengetahui kadar air 8 – 11 % dapat menggunakan pedoman yaitu apabila kulit ari biji mudah
terkelupas dan bila bijinya ditekan ( disebelah) dengan kuku ibu jari ada tertinggal minyak yang
mengkilat pada kuku.
Untuk keperluan benih, kacang tanah dikeringkan dalam bentuk polong agar tidak mudah
terkontaminasi cendawan bebas dari hama gudang dan kadar airnya tetap.
Biji untuk benih berkadar air 10 % disimpan dalam plastik agak tebal yang tertutup rapat ( kedap
udara).
6. 2. Perontokan dan pembersihan kacang tanah
Perontokan dapat dilakukan dengan cara menggunakan perontok tipe pedal,
namun benih dari polong yang dirontokkan, daya tumbuhnya berkurang dari 82%
menjadi 76%, oleh karena itu sebaiknya perontok tipe pedal hanya digunakan
untuk merontokkan polong komsumsi.
3. Pengeringan kacang tanah
Pengeringan dapat dilakukan secara alami melalui bantuan sinar matahari sampai
kadar air kurang dari 9% untuk mencegah kontaminasi jamur aspergillus flavus.
4. Sortasi kacang tanah
Sortasi kacang tanah dengan memisahkan polong-polong tua berisi dari polong
yang kurang berisi atau sakit.
5. Penyimpanan
Penyimpanan kacang tanah berupa polong atau biji yang cukup kering dengan
kadar air ?9% dapat dimasukkan kedalam karung atau goni serta dijauhkan dari
tempat yang lembab.
8. PANEN DAN PASCAPANEN
Panen dapat dilakukan setelah buah terong mencapai tingkat kematangan over ripe.
Setiap tanaman dapat dipanen hingga 13-15 kali atau lebih.Kriteria panen buah terong
mencapai tingkat kematangan over ripe adalah daging lembek, warna buah agak gelap,
buah keriput, ukuran buah bervariasi tergantung varietas.
Pascapanen dilakukan dengan melakukan perontokan biji, pengeringan, dan
penyimpanan.
9. Cara Pemanenan :
1.
untuk panen terong ditunggu hingga over ripe, setelah terong
memasuki kriteria siap panen terong dipetik dan dikumpulkan.
2. Perontokan :
Perontokan dilakukan dengan cara menumbuk atau menginjak injak
terong hingga halus, lalu daging dan biji terong dipisahkan dengan
cara diayak menggunakan alir mengalir, setelah biji terong
mengendap lalu biji terong siap dikeringkan
3. Pengeringan :
Menjemur benih terong di bawah sinar matahari dengan ditutup
menggunakan paranet putih
4. Penyimpanan :
menempatkan benih terong di tempat yang sejuk dan jauh dari sinar
matahari, dengan kelembaban antara 20%-40%
10. Sekian dari kelompok 6
"malu bertanya sesat dijalan, tapi ketahuilah ini didalam kelas
jadi tidak usah banyak bertanya karena kamu tidak akan tersesat"
Terimakasih.