3. Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi
KD 3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks
negosiasi.
Indikator
3.11.1 Menelaah isi teks negosiasi
3.11.2 Menganalisis struktur teks negosiasi berdasarkan unsur
strukturnya
4. Setelah mengikuti proses
pembelajaran, dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), peserta didik
diharapkan mampu menganalisis isi,
dan struktur (orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan, penutup).
Tujuan
Pembelajaran
5. Table of
contents!
Overview
Describe here the
topic of the section
Assignment
Describe here the
topic of the section
Topic features
Describe here the
topic of the section
About the topic
Describe here the
topic of the section
8. Petunjuk!
1. Tentukan isi dari teks negosiasi
tersebut!
2. Analisislah teks negosiasi tersebut
sesuai dengan strukturnya!
LKPD
3. Kerjakan pada tabel di bawah ini!
4. Presentasikan hasil kerja di depan
kelas dan kelompok lain menanggapi
hasil pengerjaan tugas kalian!
9. Pilihan topik yang
diajukan
Negosiasi antara penjual dan
pembeli
Negosiasi antara orang
tua dan anak
Negosiasi antara guru dan
siswa
Negosiasi dengan teman
10. Negosiasi Jual Beli Buah
Penjual : “Silakan buah yang manis dan murah meriah.”
Pembeli : “Berapaan harganya, bang.”
Penjual : “Murah, bu, satu kilonya Cuma 15 ribu aja.”
Pembeli : “2 kilo 25 ribu aja, boleh?”
Penjual : “ Belum dapat, bu. Kalau segitu mah, saya belum dapat untung.”
Pembeli : “Wah kalau 15 ribu satu kilo itu kemahalan, bang.”
Penjual : “Bisa kurang kok, bu, tapi jangan banyak-banyak, nanti saya rugi.”
Pembeli : “Gimana kalau 13 ribu satu kilo, boleh nggak bang?”
Penjual : “Naikin lagi, bu. Kalau segitu untung saya mepet, bu.”
Pembeli : “Tawaran terakhir nih, bang, 14 ribu satu kilo, bisa?”
Penjual : “Bolehlah, bu, hitung-hitung buat penglaris hari ini.”
Pembeli : “Jadi, boleh 14 ribu satu kilo?”
Penjual : “Boleh, buat ibu saya kasih murah ajalah.”
Pembeli : Terima kasih, bang. Ini uangnya.”
Penjual : Terima kasih juga, bu. Besok-besok mampir lagi ya, bu
11. Negosiasi dilingkungan keluarga
Anak : “Bapak sama Ibu lagi sibuk nggak?”
Ibu : “Ibu juga lagi santai aja.”
Bapak : “Lagi santai aja juga nih, memangnya kenapa?”
Anak : “Gini, Pak besok kan aku les, kalau habis pulang les boleh langsung main?”
Bapak : “Memangnya kamu nggak ada PR dari sekolah?”
Anak : “ Ada Pak, tapi sudah dikerjakan.”
Bapak : “Mau pergi kemana? Jauh?”
Anak : “Dekat kok. Cuma main ke rumah teman aja, Pak.”
Ibu : “Kamu main sama siapa aja?”
Anak : “Putri, Dinda, sama Vina, bu.”
Ibu : “Gimana, Pak, Dea boleh main sama temannya nggak?”
Anak : “Gimana Pak, Dea boleh main sama temen dea ‘kan?”
Bapak : “Iya, kamu boleh main sama teman kamu, tapi ingat pulangnya jangan malam- malam.”
Anak : “Oke, Pak. Nanti Dea pulangnya nggak sampai malam.”
Bapak : “Ingat ya, boleh main tapi jangan malam-malam.”
Ibu : “ Kalau main jangan sampai lupa makan.”
Anak : “Oke, Pak. Oke bu.”
12. Negosiasi dengan guru di Sekolah
Guru : “Selamat pagi, anak-anak
Para Siswa: “Selamat pagi, Pak.”
Guru : “Apakah kalian semua sudah mengerjakan PR?”
Steven : “Saya belum mengerjakan PR?”
Guru : “Kenapa kamu belum mengerjakan PR?”
Steven : “Saya lupa, Pak kalau hari ini ada pengumpulan tugas.”
Guru : “Terus kamu mau diberikan hukuman apa?”
Steven : “Tidak tahu, Pak.”
Guru : “Bagaimana kalau kamu dihukum dijemur di lapangan?”
Steven : “Jangan, Pak. Nanti saya kepanasan.”
Guru : “Itu kan salah kamu karena tidak mengerjakan PR.”
Steven : Iya, Pak, tapi apakah hukumannya bisa diganti saja?”
Guru : “Ya sudah, bagaimana kalau kamu berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak?
Steven : “Waktunya tidak bisa dikurangi, Pak?”
Guru : “Tidak bisa!”
Steven : “Benar-benar tidak bisa kurang waktunya, Pak?”
Guru : “Tidak bisa!”
Steven : “Baik, Pak. Saya akan berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak.”
Guru : “Lain kali kamu jangan lupa mengumpulkan tugas ya.”
Steven : “Baik, Pak. Kedepannya saya akan mengumpulkan tugas.”
13. Negosiasi dengan teman sekelas
Ayu : Di mana kamu membeli tempat pensil itu? aku juga ingin membelinya
Dita : Ah tempat pensil ini hanya dijual di Jakarta, kakak aku yang mengirimkannya
Ayu : Bisakah aku membeli milikmu saja?
Dita : harganya 150 ribu, kamu mau?
Ayu : ayolah, kita kan berteman, 100 ribu saja ya, lagipula itu sudah pernah kamu
pakai
Dita : tapi tempat pensil ini edisi terbatas, dan harganya memang begitu. 130 ribu
sajalah
Ayu : 110 ribu, langsung kubayar tunai
Dita : 120 ribu langsung kuberikan padamu
Ayu : oke, aku setuju