SlideShare a Scribd company logo
PP NO. 41 TAHUN 2012
TENTANG ALAT DAN MESIN PETERNAKAN
DAN KESEHATAN HEWAN
Disampaikan pada acara Sosialisasi Peraturan Per-UU
D.I. Yogyakarta, 20 September 2013
“Logical Framework” RPP Alsin
Jenis &
Standar
Alsin/PTM
Peredaran Penggunaan
Purna Jual
Pengujian/sertifikasiProduksi
Persandingan
dgn SNI/MRA
Adopsi standar
Pemasukan
dari LN
Re - Produksi
Alih Teknologi
Re- Entry
Ketetapan
Menteri
MRA: Mutual Recognition Agreement
Alsin yang
peredarannya perlu
diawasi adalah semua
alsin yang pertama kali
diproduksi di dalam
negeri atau dimasukkan
dari luar negeri yang,
menurut pemerintah,
perlu berstandar
nasional Indonesia atau
memenuhi persyaratan
teknis minimal dalam
rangka menjamin
keamanan produsen
dan konsumen.
Adopsi standar
Pembinaan / pengawasan
PEMBINAAN/PENGAWASAN
Penyediaan
Ruang lingkup :
a. jenis alat dan mesin;
b. pengadaan, standardisasi dan
sertifikasi;
c. peredaran;
d. penggunaan; dan
e. pembinaan dan pengawasan.
1. Alsin Peternakan
- Perbibitan & Budidaya
- Penyiapan, pembuatan,
penyimpanan & pemberian
pakan.
- Panen, pascapanen,
pengolahan & pemasaran
hasil;
2. Alsin Kesehatan Hewan
– pengendalian &
penanggulangan penyakit
hewan;
– kesmavet;
– kesejahteraan hewan;
– pelayanan kesehatan
hewan.
JENIS ALSIN
Pengadaan alsin dilakukan
Melalui produksi dalam negeri dan/atau
pemasukan dari luar negeri.
Pengadaan alsin melalui produksi DN hanya dapat
dilakukan oleh setiap orang yang memperoleh izin usaha
dari bupati/walikota  memerhatikan pedoman yang
ditetapkan oleh menteri yang bertanggungjawab di
bidang perindustrian.
Pengadaan alsin melalui pemasukan dari LN untuk
diedarkan dilakukan oleh badan usaha  wajib
memeroleh izin pemasukan alsin dari menteri yang tugas
dan tanggungjawabnya di bidang perdagangan setelah
mendapat rekomendasi teknis dari Menteri.
Alsin  harus dalam keadaan baru dan jenis,
mutu, dan jumlahnya harus memerhatikan kepentingan
nasional.
STANDARDISASI
(1) Alsin  harus memenuhi standar dan terjamin
efektifitasnya.
(2) Ketentuan standar alsin  ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
standardisasi nasional.
(3) Penerapan standar bersifat sukarela.
(4) Terkait dengan keselamatan, keamanan,
kesehatan, keswan, dan fungsi lingkungan hidup, Menteri
dapat menetapkan standar secara wajib.
(5) Apabila standar alsin belum ada, Menteri
menetapkan persyaratan teknis minimal.
Sertifikasi alsin meliputi kegiatan: pengujian dan pemberian
sertifikat.
Alsin yang akan diproduksi pertama kali untuk
diedarkan harus berasal dari prototipe.
Pengujian dilakukan terhadap prototipe dan alsin yang
diproduksi secara massal.
Pengujian meliputi: verifikasi; unjuk kerja; beban
berkesinambungan; pelayanan; dan kesesuaian.
Pengujian  dilakukan oleh lembaga penguji yang telah
diakreditasi.
Dalam hal lembaga penguji yang telah diakreditasi
belum ada, Menteri menunjuk lembaga penguji yang
memenuhi persyaratan:
– memiliki instrument/ fasilitas uji yang memadai;
– memiliki lahan yang cukup;
– memiliki tenaga yang mempunyai pengetahuan di bidang
alsin nak-keswan; dan
– mengacu cara dan prosedur uji yang standar.
Lembaga penguji bertanggungjawab atas
kebenaran hasil uji yang dilakukannya.
Lembaga penguji wajib melaporkan kegiatan uji
yang dilakukannya secara berkala paling kurang 1 (satu)
tahun sekali kepada Menteri.
Menteri melakukan evaluasi
atas laporan berdasarkan standar alat
dan mesin.
Pengujian dikenakan biaya pengujian yang
dibebankan kepada pemohon.
Tarif pengujian yang dilakukan oleh lembaga penguji
swasta ditetapkan oleh lembaga penguji yang
bersangkutan.
Tarif pengujian yang dilakukan oleh lembaga penguji
Pemerintah ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang PNBP.
Apabila prototipe atau produk masal alsin yang diuji
telah sesuai dengan standar, Menteri/pejabat yang
ditunjuk menerbitkan surat keterangan kesesuaian dan
produsen dapat mengedarkan produknya tetapi tidak
boleh memasang tanda SNI pada produknya.
Apabila prototipe atau produk masal telah sesuai
dengan standar dan produsen telah menerapkan
sistem jaminan mutu, LSPro menerbitkan sertifikat
produk penggunaan tanda SNI, LSPro tersebut harus
sudah diakreditasi.
Dalam melakukan pengujian LSPro dapat menunjuk
laboratorium penguji yang sudah diakreditasi atau
laboratorium yang ditunjuk oleh Menteri.
Alsin yang dimasukkan ke dalam wilayah RI harus
memenuhi persyaratan SNI.
Apabila negara asal alsin telah memiliki perjanjian
saling pengakuan bilateral/multilateral, hasil pengujian
dan sertifikasi terhadap alsin dari negara tersebut
diakui sama dengan hasil pengujian dan sertifikasi di
Indonesia.
Apabila di negara asal alsin tidak memiliki perjanjian
saling pengakuan, setiap pemasukan alsin dan negara
tersebut harus dilakukan pengujian:
a. di Indonesia, sesuai dengan persyaratan SNI
b. di negara asal, oleh tenaga penguji yang ditunjuk
oleh Menteri.
Apabila Indonesia belum memiliki SNI untuk standar
alsin dari LN yang akan dimasukkan, pengujian
mengacu pada standar internasional utk alsin tsb.
• Alsin yg beredar diberi label &
brosur yang mudah dilihat & dibaca;
• Label minimal memuat ketentuan
mengenai:
- merk & tipe;
- dimensi;
- logo SNI apabila alsin tlh
memperoleh sertifikat produk
penggunaan tanda SNI;
- nama & alamat produsen,
badan usaha berbadan hukum yg
melakukan pemasukan dan/atau
distributor.
- brosur minimal memuat ketentuan
mengenai spesifikasi teknis dan cara
penggunaan.
PEREDARAN
 setiap orang yang memproduksi atau badan usaha
yang memasukkan alsin dari LN wajib menyediakan
pelayanan purna jual.
 setiap badan usaha yang memasukkan alsin dari LN ke
dalam wilayah RI wajib:
a. melakukan alih teknologi;
b. memberikan pelatihan cara pengoperasian alsin
kepada calon pengguna yang dilakukan oleh orang
yang memiliki kompetensi.
Pada alsin dg motor penggerak, label berisi
keterangan daya putar & kapasitas kerja mesin;
Penggunaan alsin yg memerlukan keahlian khusus harus
dilakukan oleh orang yg:
 telah mengikuti pelatihan pengoperasian alat dan
mesin yang bersangkutan;
 memiliki sertifikat kompetensi; dan
 berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat
keterangan berbadan sehat dari dokter.
Penggunaan alsin keswan tertentu (alsin yang apabila
digunakan secara tidak benar, dapat berakibat fatal
pada manusia, hewan, dan lingkungan) dilakukan
oleh dokter hewan atau oleh paramedik veteriner di
bawah pengawasan dokter hewan.
 Subyek: gubernur & bupati/walikota;
 Obyek: pengadaan, peredaran & penggunaan
alsin nakeswan;
 Prinsip: i) utamakan penggunaan alsin DN; ii)
efisien, efektif, alih teknologi & pengembangan
rekayasa; iii) menghargai kearifan lokal &
pengetahuan tradisional.
 Media: diklat & penyuluhan.
Pembinaan
 Subyek: gubernur & bupati/walikota menunjuk
pengawas alsin.
 Pengguna & masyarakat dapat melaporkan
ketdksesuaian alsin thd standar;
 Pelaku usaha wajib menerima petugas pengawas alsin;
Pengawasan
 Petugas pengawas dpt menghentikan
sementara peredaran alsin yg tdk sesuai
persyaratan teknisnya dg standar selama 30 hari.
Apabila selama 30 hari blm ada kpts, penghentian
sementara berakhir demi hukum.
1. Badan usaha yang memasukkan alsin dari LN yg tdk memiliki izin
pemasukan dari Mendag dikenai sanksi:
a. pencabutan izin usaha;
b. penarikan alsin dari peredaran.
2. Lembaga penguji yg tdk melaporkan kegiatan uji secara berkala 1 thn
sekali dikenai sanksi:
a. peringatan secara tertulis oleh Menteri
b. penghentian sementara dari kegiatan.
3. Setiap orang yg tdk memberi label & melengkapi brosur pd alsin yang
diedarkan dikenai sanksi:
a. penghentian sementara dari peredaran;
b. penarikan dari peredaran;
c. pencabutan izin usaha;
d. pengenaan denda adminstratif.
Sanksi administratif
4. Setiap orang yang memproduksi alsin yg tdk menyediakan pelayanan purna jual
dikenai sanksi:
a. peringatan secara tertulis oleh Menteri;
b. penghentian sementara dari kegiatan;
c. pencabutan izin usaha;
d. penarikan dari peredaran;
e. pengenaan denda administratif.
5. Setiap badan usaha yang memasukkan alsin dari LN yg tdk melakukan alih
teknologi dan memberikan pelatihan cara pengoperasian alsin dikenai sanksi:
a. peringatan secara tertulis oleh Menteri;
b. penghentian sementara dari peredaran;
b. pencabutan izin usaha;
c. penarikan dari peredaran; atau
d. pengenaan denda.
6. Setiap badan usaha yg tdk menerima pengawas alsin dikenai sanksi
penghentian sementara dari peredaran serta penarikan dan peredaran.
Sanksi administratif
lanjutan
Alsin yang diedarkan tanpa diberi label atau tidak
dilengkapi brosur,
Peredarannya dihentikan oleh gubernur atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya atas
usul petugas pengawas alat dan mesin.
Perjuangan tak mengenal selesai

More Related Content

Similar to Pp alsin

Presentasispptsni072014
Presentasispptsni072014Presentasispptsni072014
Presentasispptsni072014Admin Novi
 
Pedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptxPedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptx
anitalestari28
 
Buku pedoman-izin-edar-alkes
Buku pedoman-izin-edar-alkesBuku pedoman-izin-edar-alkes
Buku pedoman-izin-edar-alkes
HeniMaskuri
 
2022-07 - Persyaratan Angkutan Barang Umum Ke Plant Site PTPP_v2 (1) (1).pdf
2022-07 - Persyaratan Angkutan Barang Umum Ke Plant Site PTPP_v2 (1) (1).pdf2022-07 - Persyaratan Angkutan Barang Umum Ke Plant Site PTPP_v2 (1) (1).pdf
2022-07 - Persyaratan Angkutan Barang Umum Ke Plant Site PTPP_v2 (1) (1).pdf
StanindoArthaLanggen
 
Skkni 2017 232 octg
Skkni 2017 232 octgSkkni 2017 232 octg
Skkni 2017 232 octg
Wahyu Haryadi
 
Slaid Pengauditan Pengurusan Perolehan Kerajaan_Peserta.pptx
Slaid Pengauditan Pengurusan Perolehan Kerajaan_Peserta.pptxSlaid Pengauditan Pengurusan Perolehan Kerajaan_Peserta.pptx
Slaid Pengauditan Pengurusan Perolehan Kerajaan_Peserta.pptx
EddyZaidel
 
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pptx
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pptxFAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pptx
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pptx
SlidesJac
 
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptxPPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
ssuser50bfe71
 
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahanStandar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Ely John Karimela
 
Tata Laksana Survei Akreditasi.pdf
Tata Laksana Survei Akreditasi.pdfTata Laksana Survei Akreditasi.pdf
Tata Laksana Survei Akreditasi.pdf
MusdalifaMunsir
 
Dasar pemeliharaan alt
Dasar pemeliharaan altDasar pemeliharaan alt
Dasar pemeliharaan altsanta maria
 
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdfASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
PTBACALegalitas
 
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pdf
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pdfFAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pdf
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pdf
Putri82168
 
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdfKeputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
ompepen
 
Logam mesin surface finishing 1 (16)
Logam mesin surface finishing 1 (16)Logam mesin surface finishing 1 (16)
Logam mesin surface finishing 1 (16)Eko Supriyadi
 
Peluang Pengembangan OKKP sebagai LSPro
Peluang Pengembangan OKKP sebagai LSProPeluang Pengembangan OKKP sebagai LSPro
Peluang Pengembangan OKKP sebagai LSPro
Stenly Mandagi
 
MATERI PENGELOLAAN ALAT MEDIS.pdf
MATERI PENGELOLAAN ALAT MEDIS.pdfMATERI PENGELOLAAN ALAT MEDIS.pdf
MATERI PENGELOLAAN ALAT MEDIS.pdf
rahmathailinayah
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
KERANGKA TAHAPAN PROSES-ANTON.ppt
KERANGKA TAHAPAN PROSES-ANTON.pptKERANGKA TAHAPAN PROSES-ANTON.ppt
KERANGKA TAHAPAN PROSES-ANTON.ppt
septamarusekaputra
 
Penerapan Standar
Penerapan StandarPenerapan Standar

Similar to Pp alsin (20)

Presentasispptsni072014
Presentasispptsni072014Presentasispptsni072014
Presentasispptsni072014
 
Pedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptxPedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptx
 
Buku pedoman-izin-edar-alkes
Buku pedoman-izin-edar-alkesBuku pedoman-izin-edar-alkes
Buku pedoman-izin-edar-alkes
 
2022-07 - Persyaratan Angkutan Barang Umum Ke Plant Site PTPP_v2 (1) (1).pdf
2022-07 - Persyaratan Angkutan Barang Umum Ke Plant Site PTPP_v2 (1) (1).pdf2022-07 - Persyaratan Angkutan Barang Umum Ke Plant Site PTPP_v2 (1) (1).pdf
2022-07 - Persyaratan Angkutan Barang Umum Ke Plant Site PTPP_v2 (1) (1).pdf
 
Skkni 2017 232 octg
Skkni 2017 232 octgSkkni 2017 232 octg
Skkni 2017 232 octg
 
Slaid Pengauditan Pengurusan Perolehan Kerajaan_Peserta.pptx
Slaid Pengauditan Pengurusan Perolehan Kerajaan_Peserta.pptxSlaid Pengauditan Pengurusan Perolehan Kerajaan_Peserta.pptx
Slaid Pengauditan Pengurusan Perolehan Kerajaan_Peserta.pptx
 
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pptx
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pptxFAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pptx
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pptx
 
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptxPPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
 
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahanStandar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
 
Tata Laksana Survei Akreditasi.pdf
Tata Laksana Survei Akreditasi.pdfTata Laksana Survei Akreditasi.pdf
Tata Laksana Survei Akreditasi.pdf
 
Dasar pemeliharaan alt
Dasar pemeliharaan altDasar pemeliharaan alt
Dasar pemeliharaan alt
 
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdfASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
 
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pdf
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pdfFAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pdf
FAQ Ditjen PDS dalam Paparan.pdf
 
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdfKeputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
 
Logam mesin surface finishing 1 (16)
Logam mesin surface finishing 1 (16)Logam mesin surface finishing 1 (16)
Logam mesin surface finishing 1 (16)
 
Peluang Pengembangan OKKP sebagai LSPro
Peluang Pengembangan OKKP sebagai LSProPeluang Pengembangan OKKP sebagai LSPro
Peluang Pengembangan OKKP sebagai LSPro
 
MATERI PENGELOLAAN ALAT MEDIS.pdf
MATERI PENGELOLAAN ALAT MEDIS.pdfMATERI PENGELOLAAN ALAT MEDIS.pdf
MATERI PENGELOLAAN ALAT MEDIS.pdf
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
KERANGKA TAHAPAN PROSES-ANTON.ppt
KERANGKA TAHAPAN PROSES-ANTON.pptKERANGKA TAHAPAN PROSES-ANTON.ppt
KERANGKA TAHAPAN PROSES-ANTON.ppt
 
Penerapan Standar
Penerapan StandarPenerapan Standar
Penerapan Standar
 

More from Galuh Insani

Lowongan PT. Super Unggas Jaya
Lowongan PT. Super Unggas JayaLowongan PT. Super Unggas Jaya
Lowongan PT. Super Unggas Jaya
Galuh Insani
 
Knu
KnuKnu
Seminar crossbreeding 26 juni tety hartatik (final)
Seminar crossbreeding  26 juni tety hartatik (final)Seminar crossbreeding  26 juni tety hartatik (final)
Seminar crossbreeding 26 juni tety hartatik (final)Galuh Insani
 
Sprint 2014 (sinergi pangan pakan-energi terbarukan)
Sprint 2014 (sinergi pangan pakan-energi terbarukan)Sprint 2014 (sinergi pangan pakan-energi terbarukan)
Sprint 2014 (sinergi pangan pakan-energi terbarukan)Galuh Insani
 
Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru UGM 2014
Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru UGM 2014Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru UGM 2014
Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru UGM 2014
Galuh Insani
 
Pt new hope indonesia
Pt new hope indonesiaPt new hope indonesia
Pt new hope indonesiaGaluh Insani
 
Lowongan mitra tirta abadi
Lowongan mitra tirta abadiLowongan mitra tirta abadi
Lowongan mitra tirta abadiGaluh Insani
 
Daily conversation bahasa indonesia
Daily conversation bahasa indonesiaDaily conversation bahasa indonesia
Daily conversation bahasa indonesiaGaluh Insani
 
Charoen pokphand job fair polines_mar 2014
Charoen pokphand job fair polines_mar 2014Charoen pokphand job fair polines_mar 2014
Charoen pokphand job fair polines_mar 2014Galuh Insani
 
Hitachi campus talk ugm
Hitachi campus talk   ugmHitachi campus talk   ugm
Hitachi campus talk ugmGaluh Insani
 
Hitachi campus talk revisi
Hitachi campus talk revisiHitachi campus talk revisi
Hitachi campus talk revisiGaluh Insani
 
Charoen pokphand open recruitment @ salatiga 12 feb 2014
Charoen pokphand open recruitment @ salatiga 12 feb 2014Charoen pokphand open recruitment @ salatiga 12 feb 2014
Charoen pokphand open recruitment @ salatiga 12 feb 2014Galuh Insani
 

More from Galuh Insani (20)

Lowongan PT. Super Unggas Jaya
Lowongan PT. Super Unggas JayaLowongan PT. Super Unggas Jaya
Lowongan PT. Super Unggas Jaya
 
Knu
KnuKnu
Knu
 
Seminar crossbreeding 26 juni tety hartatik (final)
Seminar crossbreeding  26 juni tety hartatik (final)Seminar crossbreeding  26 juni tety hartatik (final)
Seminar crossbreeding 26 juni tety hartatik (final)
 
Belgia
BelgiaBelgia
Belgia
 
Wmp
WmpWmp
Wmp
 
Bet
BetBet
Bet
 
Bahan dir jogja
Bahan dir jogjaBahan dir jogja
Bahan dir jogja
 
SLP 2014
SLP 2014SLP 2014
SLP 2014
 
Lowongan
LowonganLowongan
Lowongan
 
Sprint 2014 (sinergi pangan pakan-energi terbarukan)
Sprint 2014 (sinergi pangan pakan-energi terbarukan)Sprint 2014 (sinergi pangan pakan-energi terbarukan)
Sprint 2014 (sinergi pangan pakan-energi terbarukan)
 
Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru UGM 2014
Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru UGM 2014Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru UGM 2014
Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru UGM 2014
 
Pt new hope indonesia
Pt new hope indonesiaPt new hope indonesia
Pt new hope indonesia
 
Lowongan mitra tirta abadi
Lowongan mitra tirta abadiLowongan mitra tirta abadi
Lowongan mitra tirta abadi
 
New hope liuhe
New hope liuheNew hope liuhe
New hope liuhe
 
Daily conversation bahasa indonesia
Daily conversation bahasa indonesiaDaily conversation bahasa indonesia
Daily conversation bahasa indonesia
 
Charoen pokphand job fair polines_mar 2014
Charoen pokphand job fair polines_mar 2014Charoen pokphand job fair polines_mar 2014
Charoen pokphand job fair polines_mar 2014
 
Hitachi campus talk ugm
Hitachi campus talk   ugmHitachi campus talk   ugm
Hitachi campus talk ugm
 
Hitachi campus talk revisi
Hitachi campus talk revisiHitachi campus talk revisi
Hitachi campus talk revisi
 
Peksi
PeksiPeksi
Peksi
 
Charoen pokphand open recruitment @ salatiga 12 feb 2014
Charoen pokphand open recruitment @ salatiga 12 feb 2014Charoen pokphand open recruitment @ salatiga 12 feb 2014
Charoen pokphand open recruitment @ salatiga 12 feb 2014
 

Pp alsin

  • 1. PP NO. 41 TAHUN 2012 TENTANG ALAT DAN MESIN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Disampaikan pada acara Sosialisasi Peraturan Per-UU D.I. Yogyakarta, 20 September 2013
  • 2. “Logical Framework” RPP Alsin Jenis & Standar Alsin/PTM Peredaran Penggunaan Purna Jual Pengujian/sertifikasiProduksi Persandingan dgn SNI/MRA Adopsi standar Pemasukan dari LN Re - Produksi Alih Teknologi Re- Entry Ketetapan Menteri MRA: Mutual Recognition Agreement Alsin yang peredarannya perlu diawasi adalah semua alsin yang pertama kali diproduksi di dalam negeri atau dimasukkan dari luar negeri yang, menurut pemerintah, perlu berstandar nasional Indonesia atau memenuhi persyaratan teknis minimal dalam rangka menjamin keamanan produsen dan konsumen. Adopsi standar Pembinaan / pengawasan PEMBINAAN/PENGAWASAN Penyediaan
  • 3. Ruang lingkup : a. jenis alat dan mesin; b. pengadaan, standardisasi dan sertifikasi; c. peredaran; d. penggunaan; dan e. pembinaan dan pengawasan.
  • 4. 1. Alsin Peternakan - Perbibitan & Budidaya - Penyiapan, pembuatan, penyimpanan & pemberian pakan. - Panen, pascapanen, pengolahan & pemasaran hasil; 2. Alsin Kesehatan Hewan – pengendalian & penanggulangan penyakit hewan; – kesmavet; – kesejahteraan hewan; – pelayanan kesehatan hewan. JENIS ALSIN
  • 5. Pengadaan alsin dilakukan Melalui produksi dalam negeri dan/atau pemasukan dari luar negeri.
  • 6. Pengadaan alsin melalui produksi DN hanya dapat dilakukan oleh setiap orang yang memperoleh izin usaha dari bupati/walikota  memerhatikan pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggungjawab di bidang perindustrian. Pengadaan alsin melalui pemasukan dari LN untuk diedarkan dilakukan oleh badan usaha  wajib memeroleh izin pemasukan alsin dari menteri yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang perdagangan setelah mendapat rekomendasi teknis dari Menteri. Alsin  harus dalam keadaan baru dan jenis, mutu, dan jumlahnya harus memerhatikan kepentingan nasional.
  • 7. STANDARDISASI (1) Alsin  harus memenuhi standar dan terjamin efektifitasnya. (2) Ketentuan standar alsin  ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang standardisasi nasional. (3) Penerapan standar bersifat sukarela. (4) Terkait dengan keselamatan, keamanan, kesehatan, keswan, dan fungsi lingkungan hidup, Menteri dapat menetapkan standar secara wajib. (5) Apabila standar alsin belum ada, Menteri menetapkan persyaratan teknis minimal.
  • 8. Sertifikasi alsin meliputi kegiatan: pengujian dan pemberian sertifikat. Alsin yang akan diproduksi pertama kali untuk diedarkan harus berasal dari prototipe. Pengujian dilakukan terhadap prototipe dan alsin yang diproduksi secara massal. Pengujian meliputi: verifikasi; unjuk kerja; beban berkesinambungan; pelayanan; dan kesesuaian.
  • 9. Pengujian  dilakukan oleh lembaga penguji yang telah diakreditasi. Dalam hal lembaga penguji yang telah diakreditasi belum ada, Menteri menunjuk lembaga penguji yang memenuhi persyaratan: – memiliki instrument/ fasilitas uji yang memadai; – memiliki lahan yang cukup; – memiliki tenaga yang mempunyai pengetahuan di bidang alsin nak-keswan; dan – mengacu cara dan prosedur uji yang standar.
  • 10. Lembaga penguji bertanggungjawab atas kebenaran hasil uji yang dilakukannya. Lembaga penguji wajib melaporkan kegiatan uji yang dilakukannya secara berkala paling kurang 1 (satu) tahun sekali kepada Menteri. Menteri melakukan evaluasi atas laporan berdasarkan standar alat dan mesin.
  • 11. Pengujian dikenakan biaya pengujian yang dibebankan kepada pemohon. Tarif pengujian yang dilakukan oleh lembaga penguji swasta ditetapkan oleh lembaga penguji yang bersangkutan. Tarif pengujian yang dilakukan oleh lembaga penguji Pemerintah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang PNBP.
  • 12. Apabila prototipe atau produk masal alsin yang diuji telah sesuai dengan standar, Menteri/pejabat yang ditunjuk menerbitkan surat keterangan kesesuaian dan produsen dapat mengedarkan produknya tetapi tidak boleh memasang tanda SNI pada produknya. Apabila prototipe atau produk masal telah sesuai dengan standar dan produsen telah menerapkan sistem jaminan mutu, LSPro menerbitkan sertifikat produk penggunaan tanda SNI, LSPro tersebut harus sudah diakreditasi. Dalam melakukan pengujian LSPro dapat menunjuk laboratorium penguji yang sudah diakreditasi atau laboratorium yang ditunjuk oleh Menteri.
  • 13. Alsin yang dimasukkan ke dalam wilayah RI harus memenuhi persyaratan SNI. Apabila negara asal alsin telah memiliki perjanjian saling pengakuan bilateral/multilateral, hasil pengujian dan sertifikasi terhadap alsin dari negara tersebut diakui sama dengan hasil pengujian dan sertifikasi di Indonesia. Apabila di negara asal alsin tidak memiliki perjanjian saling pengakuan, setiap pemasukan alsin dan negara tersebut harus dilakukan pengujian: a. di Indonesia, sesuai dengan persyaratan SNI b. di negara asal, oleh tenaga penguji yang ditunjuk oleh Menteri. Apabila Indonesia belum memiliki SNI untuk standar alsin dari LN yang akan dimasukkan, pengujian mengacu pada standar internasional utk alsin tsb.
  • 14. • Alsin yg beredar diberi label & brosur yang mudah dilihat & dibaca; • Label minimal memuat ketentuan mengenai: - merk & tipe; - dimensi; - logo SNI apabila alsin tlh memperoleh sertifikat produk penggunaan tanda SNI; - nama & alamat produsen, badan usaha berbadan hukum yg melakukan pemasukan dan/atau distributor. - brosur minimal memuat ketentuan mengenai spesifikasi teknis dan cara penggunaan. PEREDARAN
  • 15.  setiap orang yang memproduksi atau badan usaha yang memasukkan alsin dari LN wajib menyediakan pelayanan purna jual.  setiap badan usaha yang memasukkan alsin dari LN ke dalam wilayah RI wajib: a. melakukan alih teknologi; b. memberikan pelatihan cara pengoperasian alsin kepada calon pengguna yang dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi. Pada alsin dg motor penggerak, label berisi keterangan daya putar & kapasitas kerja mesin;
  • 16. Penggunaan alsin yg memerlukan keahlian khusus harus dilakukan oleh orang yg:  telah mengikuti pelatihan pengoperasian alat dan mesin yang bersangkutan;  memiliki sertifikat kompetensi; dan  berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan berbadan sehat dari dokter. Penggunaan alsin keswan tertentu (alsin yang apabila digunakan secara tidak benar, dapat berakibat fatal pada manusia, hewan, dan lingkungan) dilakukan oleh dokter hewan atau oleh paramedik veteriner di bawah pengawasan dokter hewan.
  • 17.  Subyek: gubernur & bupati/walikota;  Obyek: pengadaan, peredaran & penggunaan alsin nakeswan;  Prinsip: i) utamakan penggunaan alsin DN; ii) efisien, efektif, alih teknologi & pengembangan rekayasa; iii) menghargai kearifan lokal & pengetahuan tradisional.  Media: diklat & penyuluhan. Pembinaan
  • 18.  Subyek: gubernur & bupati/walikota menunjuk pengawas alsin.  Pengguna & masyarakat dapat melaporkan ketdksesuaian alsin thd standar;  Pelaku usaha wajib menerima petugas pengawas alsin; Pengawasan  Petugas pengawas dpt menghentikan sementara peredaran alsin yg tdk sesuai persyaratan teknisnya dg standar selama 30 hari. Apabila selama 30 hari blm ada kpts, penghentian sementara berakhir demi hukum.
  • 19. 1. Badan usaha yang memasukkan alsin dari LN yg tdk memiliki izin pemasukan dari Mendag dikenai sanksi: a. pencabutan izin usaha; b. penarikan alsin dari peredaran. 2. Lembaga penguji yg tdk melaporkan kegiatan uji secara berkala 1 thn sekali dikenai sanksi: a. peringatan secara tertulis oleh Menteri b. penghentian sementara dari kegiatan. 3. Setiap orang yg tdk memberi label & melengkapi brosur pd alsin yang diedarkan dikenai sanksi: a. penghentian sementara dari peredaran; b. penarikan dari peredaran; c. pencabutan izin usaha; d. pengenaan denda adminstratif. Sanksi administratif
  • 20. 4. Setiap orang yang memproduksi alsin yg tdk menyediakan pelayanan purna jual dikenai sanksi: a. peringatan secara tertulis oleh Menteri; b. penghentian sementara dari kegiatan; c. pencabutan izin usaha; d. penarikan dari peredaran; e. pengenaan denda administratif. 5. Setiap badan usaha yang memasukkan alsin dari LN yg tdk melakukan alih teknologi dan memberikan pelatihan cara pengoperasian alsin dikenai sanksi: a. peringatan secara tertulis oleh Menteri; b. penghentian sementara dari peredaran; b. pencabutan izin usaha; c. penarikan dari peredaran; atau d. pengenaan denda. 6. Setiap badan usaha yg tdk menerima pengawas alsin dikenai sanksi penghentian sementara dari peredaran serta penarikan dan peredaran.
  • 21. Sanksi administratif lanjutan Alsin yang diedarkan tanpa diberi label atau tidak dilengkapi brosur, Peredarannya dihentikan oleh gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya atas usul petugas pengawas alat dan mesin.