3. Pengumpulan Data
Data Permintaan
Periode Demand
Januari 5217
Februari 5336
Maret 5454
April 5572
Mei 5690
Juni 5808
Juli 5926
Agustus 6044
September 6162
Oktober 6280
November 6398
Desember 6517
Total 70404
Data Pasokan
No Pabrik Supply
1 A 22641
2 B 23468
3 C 24295
Data biaya transportasi
Periode
Pabrik
A B C
Jan 23 43 24
Feb 23 48 16
Mar 13 39 41
Apr 40 12 15
Mei 44 42 13
Jun 37 44 31
Jul 38 34 48
Agt 35 37 38
Sep 48 49 14
Okt 48 33 23
Nov 42 13 18
Des 47 27 38
4. Pengolahan Data
Metode Northwest Corner iterasi 0
Pabrik
Periode
Supply
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47
22641
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27
23468
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
24295
Deman
d
5217 5336 5454 5572 5690 5808 5926 6044 6162 6280 6398 6517 70404
Pabrik
Periode
Supply
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47
22641
5217 5336 5454 5572 1062
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27
23468
4628 5808 5926 6044 1062
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
24295
5100 6280 6398 6517
Deman
d
5217 5336 5454 5572 5690 5808 5926 6044 6162 6280 6398 6517 70404
Metode Northwest Corner iterasi 1
5. Berdasarkan penyelesaian dengan menggunakan metode northwest corner
diatas, maka dapat dihitung total cost sebagai berikut:
Z = 5217 (Rp. 23) + 5336 (Rp. 23) + 5454 (Rp. 13) + 5572 (Rp.40) + 1062 (Rp.
44) + 4628 (Rp. 42) + 5808 (Rp. 44) + 5926 (Rp. 34) + 6044 (Rp. 37) + 1062 (Rp.
49) + 5100 (Rp. 14) + 6280 (Rp. 23) + 6398 (Rp. 18) + 6517 (Rp. 38)
= 119.991 + 122.728 + 70.902 + 222.880 + 46.728 + 194.376 + 255.552 +
201.484 + 223.628 + 52.038 + 71.400 + 144.440 + 115.164 + 247.646
= 2.088.957
Jadi, biaya yang dihasilkan menggunakan metode northwest corner itu sebesar
Rp. 2.088.957,-
Pengolahan Data
6. Pengolahan Data
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 0
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 1
Pabrik
Periode
Supply Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47
22641
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27
23468
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
24295
Demand 5217 5336 5454 5572 5690 5808 5926 6044 6162 6280 6398 6517 70404
Δci
Pabrik
Periode
Supply Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47
22641 10
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27
23468 1
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
24295 2
6162
Demand 5217 5336 5454 5572 5690 5808 5926 6044 6162 6280 6398 6517 70404
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
7. Pengolahan Data
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 2
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 3
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47 2264
1
10
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27 2346
8
1
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38 1813
3
2
5690 6162
Demand 5217 5336 5454 5572 5690 5808 5926 6044 0 6280 6398 6517
6424
2
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47 2264
1
10
5454
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27 2346
8
1
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38 1244
3
1
5690 6162
Demand 5217 5336 5454 5572 0 5808 5926 6044 0 6280 6398 6517
5855
2
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
8. Pengolahan Data
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 4
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 5
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47 1718
7
0
5454
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27 2346
8
1
6517
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38 1244
3
1
5690 6162
Demand 5217 5336 0 5572 0 5808 5926 6044 0 6280 6398 6517
5309
8
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47 1718
7
0
5454
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27 1695
1
1
6517
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38 1244
3
1
5690 6162 6280
Demand 5217 5336 0 5572 0 5808 5926 6044 0 6280 6398 0
4658
1
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
9. Pengolahan Data
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 6
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 7
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47 1718
7
0
5454
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27 1695
1
1
6517
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
6163 1
5336 5690 6162 6280
Demand 5217 5336 0 5572 0 5808 5926 6044 0 0 6398 0
4030
1
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47 1718
7
0
5454 4981
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27 1695
1
1
6517
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
827 3
5336 5690 827 6162 6280
Demand 5217 0 0 5572 0 5808 5926 6044 0 0 6398 0
3496
5
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
10. Pengolahan Data
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 8
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 9
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47 1220
6
12
5454 4981
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27 1695
1
1
6398 6517
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
0 3
5336 5690 827 6162 6280
Demand 5217 0 0 5572 0 0 5926 6044 0 0 6398 0
2915
7
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47 1220
6
12
5217 5454 4981 945 6044
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27 1055
3
22
6398 6517
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
0 9
5336 5690 827 6162 6280
Demand 5217 0 0 5572 0 0 5926 6044 0 0 0 0
2275
9
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
11. Pengolahan Data
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 10
Vogel Approximation Method (VAM) Iterasi 11
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47
0 12
5217 5454 4981 945 6044
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27 1055
3
22
5572 4981 6398 6517
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
0 9
5336 5690 827 6162 6280
Demand 0 0 0 5572 0 0 4981 0 0 0 0 0
1055
3
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
Pabrik
Periode Supp
ly
Δci
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
A
23 23 13 40 44 37 38 35 48 48 42 47
0 12
5217 5454 4981 945 6044
B
43 48 39 12 42 44 34 37 49 33 13 27
0 22
5572 4981 6398 6517
C
24 16 41 15 13 31 48 38 14 23 18 38
0 9
5336 5690 827 6162 6280
Demand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Δci 1 7 26 3 29 6 4 2 34 10 5 11
12. Pengolahan Data
Vogel Approximation Method (VAM)
Berdasarkan penyelesaian awal dengan menggunakan vogel’s approximation
method, maka dapat dihitung sebagai berikut:
Z = 5217 (Rp. 23) + 5336 (Rp. 16) + 5454 (Rp. 13) + 5572 (Rp. 12) + 5690 (Rp. 13)
+ 4981 (Rp. 37) + 827 (Rp. 31) + 945 (Rp. 38) + 4981 (Rp. 34) + 6044 (Rp. 35) +
6162 (Rp. 14) +6280 (Rp. 23) + 6398 (Rp. 13) + 6517 (Rp. 27)
= 119.991 + 85.376 + 70.902 + 66.864 + 73.970 + 184.297 + 25.637 + 35.910 +
169.354 + 211.540 + 86.268 + 144.440 + 83.174 + 175.959
= Rp. 1.533.683
Jadi, biaya yang dihasilkan menggunakan vogel’s approximation method sebesar
Rp. 1.533.683
13. Pengolahan Data
Metode Biaya
Northwest corner Rp. 2.088.957,-
Vogel’s approximation method Rp. 1.533.683
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dengan metode northwest corner
didapatkan biaya sebesar Rp. 2.088.957,-, sedangkan vogel approximation method
didapatkan biaya sebesar Rp. 1.533.683. maka dipilihlah vogel approximation method
karena metode tersebut lebih optimal sebagai penentuan tata letak pusat fasilitas
dengan biaya terkecil sebesar Rp. 1.533.683
16. Part List Kursi TK
Part List
Nama Produk : Kursi TK
NO Nama Komponen Jumlah Spesifikasi material keterangan
1 Kaki 4 Balok Kayu Buat
2 Palang kaki
samping
2 Balok Kayu Buat
3 Dudukan 1 Papan Kayu Buat
4 Sandaran 1 Papan Kayu Buat
5 Penyangga 2 Balok Kayu Buat
17. Peta Proses Operasi
Pada peta proses operasi memiliki kegiatan operasi
dengan jumlah 29 kegiatan memerlukan waktu 117 menit.
Inspeksi 11 kegiatan memerlukan waktu 12 menit.
Operasi 17 kegiatan memerlukan waktu 105 menit.
Penyimpanan 1 tidak memerlukan waktu. Maka total dari
jumlah waktu yang dibutuhkan melalui proses kegiatan
adalah 117 menit.
18. Precedence Diagram
Precedence Diagram
NO Pekerjaan Task Task time (menit) Preceding task
1 Inpeksi A 10
2 Pengukuran B 20 A
3 Pemotongan C 30 B
4 Penghalusan dan Inspeksi D 35 C
5 Perakitan E 10 D
6 Pengecatan F 10 E
7 Inspeksi G 2 F
Jumlah 117
20. Pengumpulan Data
Tahapan
Proses
Tipe Mesin
yang
Digunakan
Jam Kerja
per
periode
(D) T
(Jam)
Waktu
Pengerjaan
Per Periode
Down Time
Per Hari
DT (Menit)
Set Up
Tipe ST
(Menit)
% Defect
(P)
1
Mesin
Pemotong
8 30 60 11 2
2
Mesin
Penghalus
8 25 60 12 2
3 Mesin Bor 8 10 60 10 2
4 Mesin Spray 8 10 60 15 2
Keterangan
Demand = demand yang dipilih / jumlah hari bulan itu
= 5217/25 = 209
Jam kerja per periode = 8 jam kerja = 480 menit
Waktu pengerjaan per periode = waktu pengerjaan OPC
= 117 menit
Down time = waktu istirahat 60 menit
Set up time = waktu persiapan mesin
Defect = presentase kecacatan yang dihasilkan = 2%
23. Analisa Data
Berdasarkan dari perhitungan yang telah dilakukan maka didapatkan data,
efisiensi mesin pemotong sebesar 86 %, jumlah produk yang dapat
dihasilkan mesin potong dalam satu hari sebesar 226 unit, dengan jumlah
mesin yang dibutuhkan sebanyak 16 unit. Efisiensi mesin penghalus sebesar
85 %, jumlah produk yang dapat dihasilkan mesin penghalus dalam satu hari
sebesar 221 unit, dengan jumlah mesin yang dibutuhkan sebanyak 13 unit.
Efisiensi mesin bor sebesar 86 %, jumlah produk yang dapat dihasilkan
mesin bor dalam satu hari sebesar 217 unit, dengan jumlah mesin yang
dibutuhkan sebanyak 5 unit. efisiensi mesin spray sebesar 85 %, jumlah
produk yang dapat dihasilkan mesin potong dalam satu hari sebesar 213
unit, dengan jumlah mesin yang dibutuhkan sebanyak 8 unit.
25. Part List Kursi
Part List
Nama Produk : Kursi TK
NO
Nama
Komponen
Jumlah Spesifikasi material keterangan
1 Kaki 4 Balok Kayu Buat
2 Palang kaki
samping
2 Balok Kayu Buat
3 Dudukan 1 Papan Kayu Buat
4 Sandaran 1 Papan Kayu Buat
5 Penyangga 2 Balok Kayu Buat
26. Dimensi Kursi TK
Deskripsi
Komponen
Sebelum Proses
(Ukuran Diterima)
Setelah Proses
(Ukuran
Dipakai)
%Scrap
Kaki 4
Inspeksi 35 x 4,5 x 3 35 x 4,5 x 3 0
Pengukuran 35 x 4,5 x 3 34 x 4,5 x 3 0,114
Pemotongan 34 x 4,5 x 3 33 x 4,5 x 3 0,114
Pengeboran 33 x 4,5 x 3 32 x 4,5 x 3 0,114
Penghalusan 32 x 4,5 x 3 31 x 4,5 x 3 0,114
Palang kaki
samping
2
Inspeksi 32 x 4 x 2 32 x 4 x 2 0
Pengukuran 32 x 4 x 2 31 x 4 x 2 0,063
Pemotongan 31 x 4 x 2 30 x 4 x 2 0,063
Pengeboran 30 x 4 x 2 29 x 4 x 2 0,063
Penghalusan 28 x 4 x 2 27 x 4 x 2 0,063
Dudukan 1
Inspeksi 40 x 30 x 2 40 x 30 x 2 0
Pengukuran 40 x 30 x 2 39 x 30 x 2 0,025
Pemotongan 39 x 30 x 2 38 x 30 x 2 0,025
Pengeboran 38 x 30 x 2 37 x 30 x 2 0,025
Penghalusan 37 x 30 x 2 36 x 30 x 2 0,025
Sandaran 1
Inspeksi 38 x 20 x 2 38 x 20 x 2 0
Pengukuran 38 x 20 x 2 37 x 20 x 2 0,026
Pemotongan 37 x 20 x 2 36 x 20 x 2 0,026
Pengeboran 36 x 20 x 2 35 x 20 x 2 0,026
Penghalusan 35 x206 x 2 34 x 20 x 2 0,026
Penyangga 2
Inspeksi 27 x 5,5 x 3 27 x 5,5 x 3 0
Pengukuran 27 x 5,5 x 3 26 x 5,5 x 3 0,074
Pemotongan 26 x 5,5 x 3 26 x 5,5 x 3 0,074
Pengeboran 26 x 5,5 x 3 25 x 5,5 x 3 0,074
Penghalusan 25 x 5,5 x 3 24 x 5,5 x 3 0,074
Perakitan Semua
Komponen
Pengecatan 0
Penyimpanan
28. Pengolahan Data
No Operasi
Deskripsi
Komponen
Nama Mesin atau
Peralatan
Waktu
Opera
si
(Jam)
Kapasit
as
Mesin
Per Hari
%Scra
p
Bahan
Diminta
Bahan
Disiapka
n
Efisien
si
Mesin
Produk
Efisien
si
Jumlah Mesin
Mesin
Teoritis
Mesin
Aktual
Kaki 4
O1 Inspeksi 0,033 240 0 20868 20868 0 20868 86,95 87
O2 Pengukuran Roll Meter 0,067 120 0,114 20868 18483 0 18483 154,03 154
O3 Pemotongan
Mesin
pemotong
0,100 80 0,114 20868 18483 0,86 21492 268,65 269
O4 Penghalusan Gerinda 0,083 96 0,114 20868 18483 0,85 21745 226,51 227
O5 Pengeboran Mesin Bor 0,167 48 0,114 20868 18483 0,86 21492 447,75 448
Palang
kaki
samping
2
O6 Inspeksi 0,033 240 0 10434 10434 0 10434 43,48 43
O7 Pengukuran Roll Meter 0,067 120 0,063 10434 9782 0 9782 81,52 82
O8 Pemotongan
Mesin
pemotong
0,100 80 0,063 10434 9782 0,86 11374 142,18 142
Perhitungan Routing Sheet
30. Penyang
ga
2
O21 Inspeksi 0,033 240 0 10434 10434 0 10434 43,48 43
O22 Pengukuran Roll Meter 0,067 120 0,074 10434 9661 0 9661 80,51 81
O23 Pemotongan
Mesin
pemotong
0,100 80 0,074 10434 9661 0,86 11234 140,42 140
O24 Penghalusan Gerinda 0,083 96 0,074 10434 9661 0,85 11366 118,40 118
O25 Pengeboran Mesin Bor 0,167 48 0,074 10434 9661 0,86 11234 234,04 234
O26
Perakitan
Semua
Komponen
O27 Pengecatan Mesin Spray 0,1 80 0 5217 5217 0.85 6138 76.72 77
O28 Penyimpanan
Pengolahan Data
Perhitungan Routing Sheet
31. Pengolahan Data
Luas Area Mesin
No Mesin Panjang (m) Lebar (m)
Luas
(m²)
1 Mesin Potong 0,4 0,3 0,12
2 Mesin Bor 0,4 0,35 0,14
3
Mesin
Penghalus
0,4 0,6 0,24
4 Mesin Spray 0,6 0,4 0,24
Perhitungan Kebutuhan Luas Area Peralatan
No Mesin Panjang (m) Lebar (m)
Luas
(m²)
1 Mesin Potong 0,2 0,15 0,03
2 Mesin Bor 0,1 0,5 0,05
3
Mesin
Penghalus
0,3 0,2 0,06
4 Mesin Spray 0,3 0,2 0,06
Dari perhitungan tabel diatas dapat diketahui bahwa
luas area mesin dari panjang kali lebar, dapat
dianalisa bahwa kebutuhan luas area mesin
pemotong didapatkan luas sebesar 0,12 m2, pada
mesin bor didapatkan luas sebesar 0,14 m2, dan
pada mesin penghalus didapatkan luas sebesar 0,24
m2 . pada mesin Spray didapatkan luas sebesar 0,24
m2.
Dari perhitungan tabel diatas dapat diketahui bahwa luas area
mesin dari panjang kali lebar, dapat dianalisa bahwa
kebutuhan luas area mesin pemotong didapatkan luas sebesar
0,03 m2, pada mesin bor didapatkan luas sebesar 0,05 m2,
dan pada mesin penghalus didapatkan luas sebesar 0,06 m2 .
pada mesin Spray didapatkan luas sebesar 0,06 m2.
32. Pengolahan Data
Perhitungan Luas Area Material
No
Nama
Komponen
Kebutuha
n Per-Set
Bahan
Baku
yang
Digunaka
n
Panjan
g
Ukuran
Tota
l
Produ
ksi per
hari
Kebut
uhan
Materi
al
1
Kaki dan
Palang Kaki
Samping
6
Balok
Kayu
58 348 209 1254
2 Dudukan 1
Papan
Kayu
36 36 209 209
3 Sandaran 1
Papan
Kayu
34 34 209 209
4 Penyangga 1
Balok
Kayu
24 24 209 209
Kebutuhan kaki depan dan palang kaki samping untuk luas
material masing – masing sebanyak 6 per set, bahan yang
digunakan adalah balok kayu, dengan panjang ukuran 58 cm
sehingga total panjang komponen sebesar 348 cm, produksi per
hari sebanyak 209 unit, sehingga didapatkan kebutuhan material
sebanyak 1254. Kebutuhan dudukan untuk luas material masing
– masing sebanyak 1 per set, bahan yang digunakan adalah
balok kayu, dengan panjang ukuran 36 cm sehingga total
panjang komponen sebesar 36 cm, produksi per hari sebanyak
209 unit, sehingga didapatkan kebutuhan material sebanyak 209.
Kebutuhan sandaran untuk luas material masing – masing
sebanyak 1 per set, bahan yang digunakan adalah balok kayu,
dengan panjang ukuran 34 cm sehingga total panjang komponen
sebesar 34 cm, produksi per hari sebanyak 209 unit, sehingga
didapatkan kebutuhan material sebanyak 209. Kebutuhan
penyangga untuk luas material masing – masing sebanyak 1 per
set, bahan yang digunakan adalah balok kayu, dengan panjang
ukuran 24 cm sehingga total panjang komponen sebesar 24 cm,
produksi per hari sebanyak 209 unit, sehingga didapatkan
kebutuhan material sebanyak 209.
33. Pengolahan Data
Tabel 4.5 Perhitungan Luas Area Material 2
(Setiap Komponen)
Berdasarkan hasil output luas area material 2 (setiap
kmponen) pada luas didapatkan dari perhitungan
panjang dikali lebar, sehingga pada komponen kaki
dan palang kaki samping didapatkan hasil sebesar
0,05 m2, pada komponen dudukan didapatkan hasil
sebesar 0,12 m2, pada komponen sandaran
didapatkan hasil sebesar 0,08 m2, pada komponen
peyangga didapatkan hasil sebesar 0,01 m2
No
Nama
Komponen
Satuan Panjang (m)
Lebar
(m)
Luas
(m²)
1
Kaki dan
Palang Kaki
Samping
Balok Kayu 0,67 0,08 0,05
2 Dudukan Papan Kayu 0,4 0,3 0,12
3 Sandaran Papan Kayu 0,38 0,2 0,08
4 Penyangga Balok Kayu 0,27 0,05 0,01
Perhitungan Luas Area Material 3 (Setiap
Jenis Bahan Baku)
Panjang Balok Kayu Per
Batang (m)
Lebar (m) Luas (m²)
4,75 0,62 2,95
Panjang Papan Kayu Per
Lembar (m)
Lebar (m) Luas (m²)
0,65 0,5 0,33
Pada pembuatan seluruh material kursi menggunakan kayu per
batang sebesar 4,75 m, dengan lebar 0,62 m dan perhitungan
luas didapatkan dari perkalian panjang dan lebar sehingga
diperoleh hasil sebesar 2,95 m2. Sedangkan papan kayu per
lembar sebesar 0,65 m, dengan lebar 0,5 m dan perhitungan
luas didapatkan dari perkalian panjang dan lebar sehingga
diperoleh hasil sebesar 0,33 m2
34. Pengolahan Data
Perhitungan Luas Area Operator
No
Operator
Mesin
Panjang (m) Lebar (m)
Luas
(m²)
1 Mesin Spray 0,9 1,2 1,08
2 Penghalusan 0,9 1,2 1,08
3 Pemotongan 2,15 1,3 2,08
4 Gerinda 1,6 1,2 1,92
Pada perhitungan luas mesin didapatkan dari hasil
perkalian antara panjang dan lebar, sehingga pada operator
mesin Spray didapatkan hasil luas sebesar 1,08 m2. Pada
operator mesin penghalus didapatkan hasil luas sebesar
1,08 m2. Pada mesin pemotongan didapatkan hasil luas
sebesar 2,08 m2. Pada mesin gerinda didapatkan hasil luas
sebesar 1,92 m2.
Perhitungan Area Operator (Material
Handling)
Tipe
Peralatan
Lebar Gang
(m)
Hand Pallet 4
Forklift 4
Dari hasil perhitungan area operator diatas dapat
dianalisa bahwa pada peralatan hand pallet
membutuhkan lebar gang sebesar 4 meter, pada
peralatan Forklift sebesar 4 meter.
35. Pengolahan Data
Perhitungan Luas Area Produksi
Stasiu
n
Nama Mesin
atau Peralatan
Kerja
Luas Area yang Dibutuhkan Allowan
ce
150%
(m²)
Jumlah
Mesin/Stasi
un Kerja
Total
Jumlah
Lantai
(m²)
Mesin (m²)
Perlengkapan
Pembuatan
Ruang
Operator
(m²)
Ruang
Material
(m²)
Sub
Total
(m²)
1 Gerinda 0,12 0,03 1,08 0,05 1,28 1,93 13 25
2 Mesin Bor 0,14 0,05 1,08 0,12 1,39 2,09 5 10,4
3
Mesin
Pemotong
0,24 0,06 2,08 0,08 2,46 3,68 16 58,9
4 Mesin Spray 0,24 0,06 1,92 0,01 2,23 3,35 8 26,8
Pada perhitungan pada sub total didapatkan hasil pada mesin gerinda sebesar 1,28 m2, pada mesin bor
didapatkan sub total sebesar 1,39 m2, pada mesin pemotong didapatkan sub total sebesar 2,46 m2, dan
pada mesin spray didapatkan sub total sebesar 2,23 m2. Pada perhitungan allowance didapatkan dari
sub total dikali 150% sehingga didapatkan hasil pada mesin gerinda sebesar 1,93 m2, pada mesin bor
didapatkan sebesar 2,09 m2, pada mesin pemotong didapatkan sebesar 3,68 m2, dan pada mesin spray
didapatkan sebesar 3,35 m2.
Pada perhitungan total jumlah dilantai didapatkan hasil dari perkalian allowance dan jumlah stasiun
kerja, sehingga hasil yang didapatkan pada mesin gerinda sebesar 25 m2, pada mesin bor didapatkan
sebesar 10,4 m2, pada mesin pemotong didapatkan sebesar 58,9 m2, dan pada mesin spray didapatkan
sebesar 26,8 m2.
36. MODUL 5
Analisa Aliran Proses Menggunakan
From To Chart (FTC) Dalam Tata Letak
Pabrik Pada Pembuatan Kursi TK
37. Data Volume Of Handling
Komponen % of Handling Volume Alur Proses
Kaki 20 A0-A-B-C-D-E-F-G-G0
Palang Kaki
Samping
30 A0-A-B-C-D-E-F-G-G0
Dudukan 20 A0-A-B-C-D-E-F-G-G0
Sandaran 30 A0-A-B-C-D-E-F-G-G0
Peyangga 20 A0-A-B-C-D-E-F-G-G0
Keterangan :
Ao = Area Gudang Bahan Baku
A = Area Inspeksi
B = Area Pengukuran
C = Area Pemotongan
D = Area Penghalusan dan Inspeksi
E = Area Perakitan
F = Area Pengecatan
G = Area Inspeksi Akhir
Go = Area Penyimpanan
38. From To Chart Trial Satu
From
To
A0 A B C D E F G G0 Total
A0
A 120 120
B 120 120
C 120 120
D 120 120
E 120 120
F 120 120
G 120 120
G0 120 120
Total 120 120 120 120 120 120 120 120 0 960
39. Volume dan Momen Produk Berdasarkan Jarak Diagonal Trial Satu
Forward
Koefisien
Jarak
Backward
Volume Produk Momen
Produk Momen Produk
Volume Produk
120+120+120+120+120+120+
120+120 = 960 960
1 0 0
0 0 2 0 0
0 0 3 0 0
0 0 4 0 0
0 0 5 0 0
0 0 6 0 0
0 0 7 0 0
TOTAL 960 860 0 TOTAL
Prosentase 100% 0 Prosentase
Pada pengolahan data dengan from to chart
awal dalam perhitungan volume aliran dari
jarak diagonal (trial satu) pada aliran forward
didapatkan nilai total momen sebesar 960
dengan persentase sebesar 100% dan
aliran backward didapatkan nilai total
momen sebesar 0 dengan persentase
sebesar 0%. Dengan menggunakan alur
produk (A0-A-B-C-D-E-F-G-G0) sehingga
proses aliran produk lebih efisien.
42. Kode Alasan
Kode Alasan Deskripsi Alasan
1 Menggunakan catatan yang sama
2 Menggunakan tenaga kerja yang sama
3 Menggunakan ruangan yang sama
4 Derajat hubungan pribadi atau personal
5 Derajat hubungan kertas kerja
6 Urutan aliran kerja
7 Melaksanakan kerja yang sama
8 Menggunakan peralatan kerja yang sama
9
Kemungkinan bau yang tidak sedap, ribut, atau kotor dan lain-
lain
44. Activity Relationship Diagram (ARD)
Keterangan simbol ruangan
A0 = Gudang bahan baki
A = Area Inspeksi
B = Area pengukuran
C = Area pemotongan
D = Area penghalusan
E = Area perakitan
F = Area pengecatan
G = Area inspeksi akhir
G0 = Gudang barang jadi
45. Simbol A0 ke A terdapat empat garis berwarna merah yang berarti kedua departemen mutlak
berdekatan. Kemudian simbol A0 ke B terdapat dua garis berwarna hijau yang berarti penting
berdekatan. Kemudian simbol A0 ke C terdapat dua garis berwarna hijau yang berarti penting
berdekatan. Kemudian simbol A0 ke E terdapat satu garis biru yang berarti hubungan biasa. Kemudian
simbol A0 ke G0 terdapat satu garis biru yang berarti hubungan biasa.
Pada simbol A ke B terdapat empat garis berwarna merah yang berarti mutlak berdekatan. Kemudian
simbol A ke C terdapat tiga garis berwarna kuning yang berarti sangat penting berdekatan. Kemudian
simbol A ke D, E, G terdapat satu garis berwarna biru yang berarti hubungan biasa atau umum. Pada
simbol B ke C terdapat terdapat empat garis berwarna merah yang berarti mutlak berdekatan.
Kemudian simbol B ke D, E terdapat satu garis berwarna biru yang berarti hubungan biasa atau umum.
Pada simbol C ke D terdapat empat garis berwarna merah yang berarti mutlak berdekatan. Kemudian
simbol C ke E terdapat tiga garis berwarna kuning yang berarti hubungan sangat penting. Kemudian
simbol C ke F yang bearti hubungan biasa atau umum.
Pada simbol D ke E terdapat empat garis berwarna merah yang bearti mutlak berdekatan. Kemudian
simbol D ke F, G, G0 terdapat satu garis berwarna biru yang berarti hubungan biasa atau umum. Pada
simbol E ke F terdapat empat garis berwarna merah yang berarti mutlak berdekatan. Kemudian simbol
E ke G, G0 memiliki satu garis berwarna biru yang berarti hubungan biasa atau umum. Pada simbol F
ke G terdapat empat garis berwarna merah yang berarti mutlak berdekatan. Kemudian simbol F ke G0
terdapat tiga garis berwarna kuning yang berarti sangat penting. Pada simbol G ke G0 terdapat empat
garis berwarna merah yang berarti mutlak berdekatan.
46. Area Allocation Diagram (AAD)
No. Area Tata Letak Pabrik yang Digunakan Luas
A0 Gudang Bahan Baku 10 x 20
A Area Inspeksi 10 x 10
B Departemen Pengukuran 10 x 10
C Departemen Pemotongan 10 x 10
D Departemen Penghalusan dan Inspeksi 10 x 10
E Departemen Perakitan atau Assembling 10 x 10
F Departemen Pengecatan 10 x 10
G Area Inspeksi Akhir 10 x 10
G0 Gudang Jadi 10 x 20