SlideShare a Scribd company logo
Makalah Hukum Agraria
Sejarah Penyusunan UUPA
Latar belakang
• Pada jaman kolonial tujuan politik hukum pemerintah penjajajah jelas
berorientitas pada kepentingan penguasaan sendiri. Sedang poltik hukum
indonesia, dalam hal ini politik hukum agraria nasional merupakan alat bagi
pembangunan masyarakat yang sejahtra, bahagia, adil dan makmur.
• Tanah merupakan sumber daya alam yang di karuniai oleh tuhan YME
untuk manusia maka dari itu kita wajib untuk menjaga dan membuat
bagaimana tanah itu menjadi bermanfaat untuk memakmurkan kita
semua, bahkan dalam Undang – Undang No. 5 Tahun 1960, tentang
Peraturan Dasar Pokok–Pokok Agraria yang biasa disebut Undang–Undang
Pokok Agraria (UUPA).
• Dengan mulai berlakunya Undang–Undang Pokok Agraria (UUPA) terjadi
perubahan fundamental pada hukum Agraria di Indonesia
Upaya Penyusunan Hukum Agraria Nasional.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menyesuaikan Hukum Agraria
kolonial dengan keadaan dan kebutuhan setelah Indonesia merdeka, yaitu :
• Menggunakan kebijaksanaan dan penafsiran baru
• Penghapusan hak-hak konversi.
• Pengahapusan tanah pertikelir
• Perubahan peraturan persewaan tanah rakyat
• Peraturan tambahan untuk mengawasi pemindahan hak atas tanah
• Peraturan dan tindakan mengenai tanah-tanah perkebunan
• Kenaikan Canon dan Cijn
• Larangan dan penyelesaian soal pemakaiantanah tanpa izin
• Peraturan perjanjian bagi hasil
• Peralihan tugas dan wewenang agraria
Sejarah Penyusunan UUPA
Dasar Hukum
• Panitia ini dibentuk dengan Penetapan Presiden Nomor : 16 Tahun 1948
tanggal 21 Mei 1948, berkedudukan di Yogyakarta diketuai oleh Sarimin
Reksodihardjo, Kepala Bagian Agraria Kementerian Agraria. Panitia ini
bertugas anatara lain :
• Memberikan pertimbangan kepada pemerintah tentang soal-soal
mengenai hukum tanah pada umumnya;
• Merencanakan dasar-dasar hukum tanah yang memuat politik agararia
Republik Indonesia;
• Merencanakan peralihan, penggantian, pencabutan peraturan-peraturan
lama tentang tanah yang tidak sesuai lagi dengan kedudukan Republik
Indonesia sebagai negara yang merdeka;
• Menyelidiki soal-soal lain yang berkenaan dengan hukum tanah.
Asas-asas yang Menjadai Dasar Hukum Agraria
Indonesia
• Panitia ini mengusulkan tentang asas-asas yang akan merupakan dasar-dasar
Hukum Agraria yang baru, yaitu :
• Meniadakan asas domein dan pengakuan adanya hak ulayat;
• Mengadakan peraturan yang memungkinkan adanya hak perseorangan yang
dapat dibebani hak tanggungan;
• Mengadakan penyelidikan terutama di negara tetangga tentang kemungkinan
pemberian hak milik atas tanah kepaa orang asing;
• Perlu diadakan penetapan luas minimum pemilikan tanah bagi apra petani kecil
untuk dapat hidup layak untuk Jawa 2 hektar;
• Perlu adanya penetapan luas maksimum pemilikan tanah yang siusulkan untuk
pulau Jawa 10 hektar, tanpa memandang macamnya tanah, sedang di luar Jawa
masih diperlukan penelitian lebih lanjut;
• Perlu diadkan regidsrasi tanah milik dan hak-hak lainnya.
Panitia Jakarta.
Dasar Hukum.
• Panitia Yogyakarta dibubarkan dengan Keputusan Presiden Nomor : 3 6 Tahun 1951 tanggal 19
Maret 1951, sekaligus dubentuk Panitia Agraria Jakarta yang berkedudukan di Jakarta
Usulan kepada pemerintah.
• Dalam laporannya panitia ini mengusulkan beberapa hal dalam hal tanah pertanian, sebagai
berikut :
• Mengadakan batas minimum pemilikan tanah, yaitu 2 hektar dengna mengadakan peninjauan
lebih lanjut sehubungan dengan berlakunya hukum adat dan hukum waris;
• Mengadakan ketentuan batas maksimum pemilikan tanah, hak usaha, hak sewa, dan hak pakai;
• Pertanian rakyat hanya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan tidak dibedakan antara warga
negara asli dan bukan asli. Badan hukum tidak dapat mengerjakan tanah rakyat;
• Bagunan hukum untuk pertanian rakyat ialah hakl milik, hak usaha, hak sewa, dan hak pakai;
• Pengeturan hak ulayat sesuai dengan pokok-pokok dasar negara dengan suatu undang-undang.
Panitia Soewahjo
a. Dasar Hukum.
• Guna mempercepat proses pembentukan undang-undang agraria
nasional, maka dengan Keputusan Presiden RI tertanggal 14 Januari
1956 Nomor : 1 Tahun 1956, berkedudukan di Jakarta, diketuai oleh
Soewahjo Soemodilogo, Sekretaris Jenderal Kementrian Agraria.
Tugas utama panitia ini adalah mepersiapkan rencana undang-undang
pokok agararia yang nasional, sedapat-dapatnya dalam waktu satu
tahun
Rancangan Undang-undang.
• Panitia ini berhasil menyusun naskah Rancangan Undang-undang Pokok Agraria pada tanggal 1 Januari 1957
yang pada berisi :
• dihapuskannya asas domein dan diakuinya hak ulayat, yang harus ditundukkan pada kepentingan mum
(negara);
• Asas domein diganti dengan hak kekuasaan negara atas dasar ketentuan Pasal 38 ayat (3) UUDS 1950;
• Dualisme hukum agraria dihapuskan. Secara sadar diadakan kesatuan hukum yang akan memuata lembaga-
lembga dan unsur-unsur yang baik, baik yang terdapat dalam hukum adat maupun hukum barat;
• Hak-hak atas tanah : hak milik sebagai hak yang terkuat yang berfungsi sosial kemudian ada hak usaha, hak
bangunan dan hak pakai;
• Hak milik hanya boleh dipunyai oleh warga negara Indonesia yang tidak diadakan pembedaan antara waraga
negara asli dan tidak asli. Badan-badan hukum pada asasnya tidak boleh mempunyai hak milik atas tanah;
• Perlu diadakan penetapan batan maksimum dan minimum luas tanah yang boleh menjadi milik seseorang
atau badan hukum;
• Tanah pertanian pada asasnya perlu dikerjakan dan diushakan sendiri oleh pemiliknya;
• Perlu diadakan pendaftaran tanah dan perencanaan penggunaan tanah. Ibid. Hal 60
Rancangan Soenarjo
• Setelah diadakan perubahan sistematika dan rumusan beberapa
pasal, Rancangan Panitia Soewahjo diajukan oleh Menteri Soenarjo ek
Dewan Perwakilan Rakyat. Untuk membahas rancangan tersebut, DPR
perlu mengumpulkan bahan yang lebih lengkap dengan meminta
kepada Universitas Gadjah Mada
• Selain dari Universitas Gadjah Mada bahan-bahan juga diperoleh dari
Mahkamah Agung RI yang diketuai oleh Mr. Wirjono Prodjodikoro
Rancangan Sadjarwo
• Melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 diberlakukan kembali UUD 1945.
Karena rancangan Soenarjo disusun berdasarkan UUDS 1950, maka
pada tanggal 23 Maret 1960 rancangan tersebut ditarik kembali
• Pada hari Sabtu tanggal 24 September 1960 rancanan UUPA sisetujui
oleh DPRGR dan kemudian disahkan oleh Presiden RI menjadi
Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria, yang lazim disebut Undang-undang Pokok
Agraria disingkat UUPA.
DASAR – DASAR PENGATURAN UUPA
Dalam penjelasan UUPA dirumuskan tujuan yang hendak dicapai oleh
PA, yaitu meletakkan dasar-dasar :
• Bagi penyusunan hukum agraria nasional
• untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hukum
pertanahan.
• untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas
tanah bagi rakyat seluruhnya.

More Related Content

Similar to power point Agraria kak heri.pptx

Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Leks&Co
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Leks&Co
 
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di IndonesiaIdeologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesiabung gunawan
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
Listiana Nurwati
 
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
elmiUtari
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Rizki Gumilar
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
Rahmanzie Share
 
UUT 3_ UU 11 thn 1967.pptx
UUT 3_ UU 11 thn 1967.pptxUUT 3_ UU 11 thn 1967.pptx
UUT 3_ UU 11 thn 1967.pptx
Mhd Iqball
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
sitirahmadalimunte
 
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.pptPPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
AhmadNailulAuthor
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptx
AdeFitri22
 
Modul 6.1 Mengadministrasikan HBW.pptx
Modul 6.1 Mengadministrasikan HBW.pptxModul 6.1 Mengadministrasikan HBW.pptx
Modul 6.1 Mengadministrasikan HBW.pptx
FahruddinSudarto
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
Annisa Fitria SH MH M.kn
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
I Made Dermawan SH MKn
 
Kebijakan landreform
Kebijakan landreformKebijakan landreform
Kebijakan landreform
SalvinusBala1
 
Hak atas tanah
Hak atas tanahHak atas tanah
Hak atas tanahSyaifOer
 
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
Sabar Artiyono
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
University of North Sumatera
 

Similar to power point Agraria kak heri.pptx (20)

Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di IndonesiaIdeologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
 
UUT 3_ UU 11 thn 1967.pptx
UUT 3_ UU 11 thn 1967.pptxUUT 3_ UU 11 thn 1967.pptx
UUT 3_ UU 11 thn 1967.pptx
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
 
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.pptPPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptx
 
Modul 6.1 Mengadministrasikan HBW.pptx
Modul 6.1 Mengadministrasikan HBW.pptxModul 6.1 Mengadministrasikan HBW.pptx
Modul 6.1 Mengadministrasikan HBW.pptx
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
07_Gunawan
07_Gunawan07_Gunawan
07_Gunawan
 
Kebijakan landreform
Kebijakan landreformKebijakan landreform
Kebijakan landreform
 
Hak atas tanah
Hak atas tanahHak atas tanah
Hak atas tanah
 
Pp no 9_1987_pjs
Pp no 9_1987_pjsPp no 9_1987_pjs
Pp no 9_1987_pjs
 
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
 

More from RIZKIASISTENSPV

Manusia Indonesia.pdf
Manusia Indonesia.pdfManusia Indonesia.pdf
Manusia Indonesia.pdf
RIZKIASISTENSPV
 
Perbandingan Hukum Tata Negara Indonesia dengan Jepang.pptx
Perbandingan Hukum Tata Negara Indonesia dengan Jepang.pptxPerbandingan Hukum Tata Negara Indonesia dengan Jepang.pptx
Perbandingan Hukum Tata Negara Indonesia dengan Jepang.pptx
RIZKIASISTENSPV
 
002516230215Biosel-15-5-Badan Golgi.ppt
002516230215Biosel-15-5-Badan Golgi.ppt002516230215Biosel-15-5-Badan Golgi.ppt
002516230215Biosel-15-5-Badan Golgi.ppt
RIZKIASISTENSPV
 
COMPLAIN HANDLING PERSENTASI.pptx
COMPLAIN HANDLING PERSENTASI.pptxCOMPLAIN HANDLING PERSENTASI.pptx
COMPLAIN HANDLING PERSENTASI.pptx
RIZKIASISTENSPV
 
Sistem Ekskresi organ hati, paru-paru dan kulit.pptx
Sistem Ekskresi organ hati, paru-paru dan kulit.pptxSistem Ekskresi organ hati, paru-paru dan kulit.pptx
Sistem Ekskresi organ hati, paru-paru dan kulit.pptx
RIZKIASISTENSPV
 
ppdb.pptx
ppdb.pptxppdb.pptx
ppdb.pptx
RIZKIASISTENSPV
 

More from RIZKIASISTENSPV (6)

Manusia Indonesia.pdf
Manusia Indonesia.pdfManusia Indonesia.pdf
Manusia Indonesia.pdf
 
Perbandingan Hukum Tata Negara Indonesia dengan Jepang.pptx
Perbandingan Hukum Tata Negara Indonesia dengan Jepang.pptxPerbandingan Hukum Tata Negara Indonesia dengan Jepang.pptx
Perbandingan Hukum Tata Negara Indonesia dengan Jepang.pptx
 
002516230215Biosel-15-5-Badan Golgi.ppt
002516230215Biosel-15-5-Badan Golgi.ppt002516230215Biosel-15-5-Badan Golgi.ppt
002516230215Biosel-15-5-Badan Golgi.ppt
 
COMPLAIN HANDLING PERSENTASI.pptx
COMPLAIN HANDLING PERSENTASI.pptxCOMPLAIN HANDLING PERSENTASI.pptx
COMPLAIN HANDLING PERSENTASI.pptx
 
Sistem Ekskresi organ hati, paru-paru dan kulit.pptx
Sistem Ekskresi organ hati, paru-paru dan kulit.pptxSistem Ekskresi organ hati, paru-paru dan kulit.pptx
Sistem Ekskresi organ hati, paru-paru dan kulit.pptx
 
ppdb.pptx
ppdb.pptxppdb.pptx
ppdb.pptx
 

Recently uploaded

RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
NinaRahayuBelia
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
muhammadarsyad77
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HarrySusanto18
 

Recently uploaded (6)

RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
 

power point Agraria kak heri.pptx

  • 2. Latar belakang • Pada jaman kolonial tujuan politik hukum pemerintah penjajajah jelas berorientitas pada kepentingan penguasaan sendiri. Sedang poltik hukum indonesia, dalam hal ini politik hukum agraria nasional merupakan alat bagi pembangunan masyarakat yang sejahtra, bahagia, adil dan makmur. • Tanah merupakan sumber daya alam yang di karuniai oleh tuhan YME untuk manusia maka dari itu kita wajib untuk menjaga dan membuat bagaimana tanah itu menjadi bermanfaat untuk memakmurkan kita semua, bahkan dalam Undang – Undang No. 5 Tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok–Pokok Agraria yang biasa disebut Undang–Undang Pokok Agraria (UUPA). • Dengan mulai berlakunya Undang–Undang Pokok Agraria (UUPA) terjadi perubahan fundamental pada hukum Agraria di Indonesia
  • 3. Upaya Penyusunan Hukum Agraria Nasional. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menyesuaikan Hukum Agraria kolonial dengan keadaan dan kebutuhan setelah Indonesia merdeka, yaitu : • Menggunakan kebijaksanaan dan penafsiran baru • Penghapusan hak-hak konversi. • Pengahapusan tanah pertikelir • Perubahan peraturan persewaan tanah rakyat • Peraturan tambahan untuk mengawasi pemindahan hak atas tanah • Peraturan dan tindakan mengenai tanah-tanah perkebunan • Kenaikan Canon dan Cijn • Larangan dan penyelesaian soal pemakaiantanah tanpa izin • Peraturan perjanjian bagi hasil • Peralihan tugas dan wewenang agraria
  • 4. Sejarah Penyusunan UUPA Dasar Hukum • Panitia ini dibentuk dengan Penetapan Presiden Nomor : 16 Tahun 1948 tanggal 21 Mei 1948, berkedudukan di Yogyakarta diketuai oleh Sarimin Reksodihardjo, Kepala Bagian Agraria Kementerian Agraria. Panitia ini bertugas anatara lain : • Memberikan pertimbangan kepada pemerintah tentang soal-soal mengenai hukum tanah pada umumnya; • Merencanakan dasar-dasar hukum tanah yang memuat politik agararia Republik Indonesia; • Merencanakan peralihan, penggantian, pencabutan peraturan-peraturan lama tentang tanah yang tidak sesuai lagi dengan kedudukan Republik Indonesia sebagai negara yang merdeka; • Menyelidiki soal-soal lain yang berkenaan dengan hukum tanah.
  • 5. Asas-asas yang Menjadai Dasar Hukum Agraria Indonesia • Panitia ini mengusulkan tentang asas-asas yang akan merupakan dasar-dasar Hukum Agraria yang baru, yaitu : • Meniadakan asas domein dan pengakuan adanya hak ulayat; • Mengadakan peraturan yang memungkinkan adanya hak perseorangan yang dapat dibebani hak tanggungan; • Mengadakan penyelidikan terutama di negara tetangga tentang kemungkinan pemberian hak milik atas tanah kepaa orang asing; • Perlu diadakan penetapan luas minimum pemilikan tanah bagi apra petani kecil untuk dapat hidup layak untuk Jawa 2 hektar; • Perlu adanya penetapan luas maksimum pemilikan tanah yang siusulkan untuk pulau Jawa 10 hektar, tanpa memandang macamnya tanah, sedang di luar Jawa masih diperlukan penelitian lebih lanjut; • Perlu diadkan regidsrasi tanah milik dan hak-hak lainnya.
  • 6. Panitia Jakarta. Dasar Hukum. • Panitia Yogyakarta dibubarkan dengan Keputusan Presiden Nomor : 3 6 Tahun 1951 tanggal 19 Maret 1951, sekaligus dubentuk Panitia Agraria Jakarta yang berkedudukan di Jakarta Usulan kepada pemerintah. • Dalam laporannya panitia ini mengusulkan beberapa hal dalam hal tanah pertanian, sebagai berikut : • Mengadakan batas minimum pemilikan tanah, yaitu 2 hektar dengna mengadakan peninjauan lebih lanjut sehubungan dengan berlakunya hukum adat dan hukum waris; • Mengadakan ketentuan batas maksimum pemilikan tanah, hak usaha, hak sewa, dan hak pakai; • Pertanian rakyat hanya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan tidak dibedakan antara warga negara asli dan bukan asli. Badan hukum tidak dapat mengerjakan tanah rakyat; • Bagunan hukum untuk pertanian rakyat ialah hakl milik, hak usaha, hak sewa, dan hak pakai; • Pengeturan hak ulayat sesuai dengan pokok-pokok dasar negara dengan suatu undang-undang.
  • 7. Panitia Soewahjo a. Dasar Hukum. • Guna mempercepat proses pembentukan undang-undang agraria nasional, maka dengan Keputusan Presiden RI tertanggal 14 Januari 1956 Nomor : 1 Tahun 1956, berkedudukan di Jakarta, diketuai oleh Soewahjo Soemodilogo, Sekretaris Jenderal Kementrian Agraria. Tugas utama panitia ini adalah mepersiapkan rencana undang-undang pokok agararia yang nasional, sedapat-dapatnya dalam waktu satu tahun
  • 8. Rancangan Undang-undang. • Panitia ini berhasil menyusun naskah Rancangan Undang-undang Pokok Agraria pada tanggal 1 Januari 1957 yang pada berisi : • dihapuskannya asas domein dan diakuinya hak ulayat, yang harus ditundukkan pada kepentingan mum (negara); • Asas domein diganti dengan hak kekuasaan negara atas dasar ketentuan Pasal 38 ayat (3) UUDS 1950; • Dualisme hukum agraria dihapuskan. Secara sadar diadakan kesatuan hukum yang akan memuata lembaga- lembga dan unsur-unsur yang baik, baik yang terdapat dalam hukum adat maupun hukum barat; • Hak-hak atas tanah : hak milik sebagai hak yang terkuat yang berfungsi sosial kemudian ada hak usaha, hak bangunan dan hak pakai; • Hak milik hanya boleh dipunyai oleh warga negara Indonesia yang tidak diadakan pembedaan antara waraga negara asli dan tidak asli. Badan-badan hukum pada asasnya tidak boleh mempunyai hak milik atas tanah; • Perlu diadakan penetapan batan maksimum dan minimum luas tanah yang boleh menjadi milik seseorang atau badan hukum; • Tanah pertanian pada asasnya perlu dikerjakan dan diushakan sendiri oleh pemiliknya; • Perlu diadakan pendaftaran tanah dan perencanaan penggunaan tanah. Ibid. Hal 60
  • 9. Rancangan Soenarjo • Setelah diadakan perubahan sistematika dan rumusan beberapa pasal, Rancangan Panitia Soewahjo diajukan oleh Menteri Soenarjo ek Dewan Perwakilan Rakyat. Untuk membahas rancangan tersebut, DPR perlu mengumpulkan bahan yang lebih lengkap dengan meminta kepada Universitas Gadjah Mada • Selain dari Universitas Gadjah Mada bahan-bahan juga diperoleh dari Mahkamah Agung RI yang diketuai oleh Mr. Wirjono Prodjodikoro
  • 10. Rancangan Sadjarwo • Melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 diberlakukan kembali UUD 1945. Karena rancangan Soenarjo disusun berdasarkan UUDS 1950, maka pada tanggal 23 Maret 1960 rancangan tersebut ditarik kembali • Pada hari Sabtu tanggal 24 September 1960 rancanan UUPA sisetujui oleh DPRGR dan kemudian disahkan oleh Presiden RI menjadi Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, yang lazim disebut Undang-undang Pokok Agraria disingkat UUPA.
  • 11. DASAR – DASAR PENGATURAN UUPA Dalam penjelasan UUPA dirumuskan tujuan yang hendak dicapai oleh PA, yaitu meletakkan dasar-dasar : • Bagi penyusunan hukum agraria nasional • untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hukum pertanahan. • untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.